I. LATAR BELAKANG
Kita patut bersyukur kepada Yesus Kristus Kepala Gereja yang telah memampukan Jemaat
GPM sejak tahun 2012 memberlakukan Rencana Strategis [Renstra] sebagai bagian dari
dokumen perencanaan pelayanan 5 tahunan.Harus diakui bahwa sejak saat itu Jemaat GPM
terpolakan untuk melakukan perencanaan pelayanan secara sistematis dan terukur, walau
terdapat banyak kendala dan kesulitan pada beberapa Jemaat, yang perlu dievaluasi secara
kritis-transformatif. Kendala dan kesulitan tersebut lebih banyak disebabkan oleh tidak
meratanya ketersediaan sumber daya manusia, kapasitas dan peranaktif tim asistensi,
tahapan dan alur kerja Renstra yang panjang dengan berbagai mekanisme kerja yang juga
tidak sederhana dan mudah diterapkan oleh semua orang, duplikasi dokumen jemaat lain,
dlsb. Dengan melihat potret pelaksanaan Renstra yang demikian maka ada begitu banyak
harapan supaya format Renstra Jemaatke depandapat dibuat lebih sederhana, mudah, praktis
dan efisien dalam pengerjaannya. Seiring dengan harapan tersebut, ternyata gagasan-
gagasan eklesiologi, perubahan paradigma perencanaan, perubahan lingkungan internal dan
eksternal yang terus terjadi dengan begitu cepat, serta tuntutan perubahan perencanaan
lainnya semakin mendesak GPM untuk kembali merumuskan ulang format Renstra Jemaat
untuk periode 2021-2025.
II. DASAR
1. Tata Gereja GPM Bab I Pasal 2 dan 3
2. Tata Gereja GPM Bab II Pasal 6
3. Tata Gereja GPM Bab III Pasal 10
4. Peraturan Pokok GPM Tentang Jemaat Bab VIII Pasal 13
5. Sura Penugasan MPH Sinode Tentang Penyelarasan Sistimatika Renstra Klasis dan
Jemaat Tahun 2021-2025.
III. TUJUAN
1. Memberi pedoman pelaksanaan Rencana Strategis Jemaat GPM yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi [moneva].
2. Menjaga dan mengendalikan arah dan gerak penyelenggaraan pelayanan Jemaat sesuai
Amanat pelayanan GPM.
3. Memperkuat sentralisasi Visi dan Misi GPM serta desentralisasi prakarsa di setiap
jenjang pelayanan gereja [Sinode, Klasis dan Jemaat].
dibukukan tersendiri secara terpisah. Jika nilai-nilai sejarah Jemaat tentang pertumbuhan
dan perkembangan Jemaat dipandang penting dan relevan untuk penyusunan
Renstramaka nilai-nilai sejarah Jemaat tersebut [yang berada di luar dokumen Renstra]
dapat menjadi rujukanatau pedoman untuk hal dimaksud.
4. Format penyusunan Renstra sebaiknya memperhitungkan keragaman sumber daya
manusia sehingga seluruh pekerja Renstra dapat melakukan penyusunan Renstra dengan
baik.
5. Kerangka, tahapan dan alur penyusunan Renstra sebaiknya dibuat pendek, sederhana dan
mudah untuk dikerjakan.
6. Proses analisa dalam penyusunan Renstra sebaiknya menggunakan cara analisa yang
sederhana dan mudah dikerjakan oleh seluruh potensi pekerja Renstra.
7. Gereja secara kelembagaan perlu menegaskan tentang sentralisasi Visi dan Misi serta
desentralisasi prakarsa dengan berbagai dinamika dan kekhasan Jemaat. Karena itu
Sinode-Klasis-Jemaat sebagai perwujudan GPM sebaiknya berada dalam satu Visi dan
Misi sentral sehingga masing-masing jenjang gereja tidak lagi memiliki Visi dan Misi
sendiri-sendiri. Dengan Visi dan Misi yang sentral maka diharapkan semua jenjang
gereja dengan dinamika dan kekhasannya dapat merumuskan perannya melalui
serangkaian sasaran dan kegiatan strategis dalam rangka menjawab Visi dan Misi gereja
tersebut.
8. Dalam rangka memperlihatkan tingkat capaian pelaksanaan pelayanan yang baik sesuai
dengan perencanaannya, maka penetapan target-target capaian dalam rumusan-rumusan
indikator perlu dibuat secara konkrit, terukur [kuantitatif dan kualitatif]dan dapat
dicapai.
9. Mencermati berbagai perubahan yang terjadi di sekitar gereja dan masyarakat yang
terjadi begitu cepat, maka sebaiknya dokumen Renstra dan program tahunan memberi
ruang sehingga semua jenjang gereja dapat merespons perubahan-perubahan tersebut
secara bertanggung jawab.
10. Matriks program sebagai yang menterjemahkan secara teknis dokumen perencanaan ke
dalam aksi pelayanan yang konkrit perlu dibuat secara sederhana.
11. Diperlukan proses penguatan komitmen pelayanan, penguatan kapasitas dan
keterampilan serta optimalisasi pendampingan yang intens bagi seluruh Tim Penyusun
dokumen Renstra sehingga tanggung jawab perencanaan dapat dilakukan dengan baik.
12. Majelis Jemaat, dan semua Badan Pembantu Pelayanan harus memahami Renstra Jemaat
secara mendalam sehingga memudahkan sosialisasi arah capaian pelayanan kepada
warga jemaat.
13. Semua jenjang gereja secara kelembagaan perlu memberi dukungan anggaran kerja
perencanaan yang memadai
dan nilai terbaik yang dimiliki oleh gereja. Melalui paradigma ini gereja mendorong dan
menggerakan pelayanannya dengan sejumlah modal yang sudah dimilikinya[dan tidak
kosong] sehingga diharapkan dengan proses perencanaan, implementasi dan moneva
yang baik, maka pelayanan akan terus mengalami perubahan dan perkembangan secara
baik [orientasi ke depan].
3. Asumsi teologis dibalik pendekatan AI adalah menjadikan berkat dan kasih karunia
Allah yang dimiliki oleh umat, pelayan dan lembaga gereja sebagai imago Dei yang
menggerakan serta menghidupkan setiap orang percaya. AI tidak menjadikan kejatuhan
manusia dan situasi keberdosaannya sebagai titik start pembaruan/pemulihan hidup.
Kerangka besar Renstra ini dibuat lebih pendek supaya baik proses kerja maupun
pencapaiannya tidak terlalu panjang dan menyulitkan. Kerangka seperti ini juga
dikembangkan karena ternyata inti dari perencanaan adalah penetapan Visi, Misi, Sasaran
Startegis Pengembangan dan Analisa Keuangan yang kemudian diikuti dengan apa yang
hendak dilakukan secara konkrit dalam bentuk kegiatan strategis untuk mewujudkan Visi
dan Misi tersebut selama periode perencanaan.
5
BAB I : PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Dasar
I.3. Tujuan
BAB II : PROFIL JEMAAT GPM…
II.1. Kondisi Umum Wilayah Dan Keadaan Pelayanan Jemaat GPM…
II.1.1. Kondisi Umum Wilayah Pelayanan Jemaat.
a. Keadaan Geografis dan Batas Wilayah pelayanan Jemaat[ditambah
SketsaMap/petaJemaat]
b. Keadaan topografi dan orbitasi Jemaat.
II.1.2. Keadaan Pelayanan Jemaat GPM…
a. Jumlah KK dan Jiwa Jemaat[per Sektor dan Unit pelayanan, juga menyangkut
data masyarakat]
b. Kategori Bina Umat
c. Keadaan Penyandang Masalah Sosial
d. Keadaan Sektor dan Unit Pelayanan
d.1. Ketersediaan pelayan pada setiap Sektor/Unit, Wadah, Organisasi; juga
tingkat ketersebaran pelayan
d.2. Keadaan Pelayanan Peribadahan dan Musik Gereja
e. Keadaan Sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan budaya Jemaat
e.1. Keadaan Sosial Ekonomi
e.1.1. Pekerjaan pokok/mata pencaharian rumah tangga per Jemaat
e.1.2. Sumber daya ekonomi rumahtangga yang tersedia di tiap Jemaat
Sektor Perkebunan
Sektor Perikanan dan Rumput laut
Sektor Peternakan
Sektor Kehutanan
Sektor riil/wirausaha
e.1.3. Usaha ekonomi unggulan milik Jemaat
e.1.4. Penghasilan dan Pengeluaranpokok rumahtangga.
e.2. Kualitas pendidikan Jemaat
e.2.1. Keadaan tingkat pendidikan tiap Jemaat[sementara dijalani dalam
dan atau luar Jemaat dan Keadaan Tamatan]
e.2.2. Keadaan sarana fisik pendidikan tiap Jemaat
e.2.3. Keadaan siswa dan guru di tiap Jemaat[menurut kondisi terkini;
dengan memperhatikan akses pendidikan]
e.3. Kondisi Fisik Rumah Hunian dan Kualitas Kesehatan Jemaat
e.3.1. Kondisi fisik Rumah Hunian keluarga
e.3.2. Gambaran Sanitasi Lingkungan
e.3.3. Sarana kesehatan yang tersedia
e.3.4. Ketersediaan tenaga medis
e.3.5. Ketersediaan tenagan pengobatan Alternatif/Tradisional
f. Dinamika Sosiologis-Kultural Jemaat
f.1. Corak Sosiologis
f.2. Corak Kultural
g. Dinamika Ekumene dan Relasi Antar Lembaga.
h. Ketersedian Sarana Infomasi dan Komunikasi.
i. Ketersediaan Akses Internet dan Alat Elektronik.
II.2. Gambaran Perkembangan Jemaat GPM…
II.2.1. Capaian Profil Umat
II.2.2. Capaian Profil Pelayan
II.2.3. Capaian Profil Lembaga
II.2.4. Capaian Visi dan Misi Pengembangan Jemaat
II.3. Pemetaan Kekuatan Pelayanan Jemaat GPM…
II.4. Analisa Keuangan Jemaat
II.4.1. Sumber-Sumber Keuangan Konvensional Jemaat
II.4.2. Sumber-Sumber Keuangan Non-Konvensional Jemaat
6
XIII.PENJELASAN SISTEMATIKA
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagian ini mendeskripsikan secara sederhana pikiran mendasar tentang pentingnya Renstra
Jemaat sebagai kelanjutan dari Renstra Jemaat 2016-2020, maka Renstra 2021-2025
merupakan sebuah dokumen perencanaan pengembangan strategis Jemaat yang bertujuan
memberi arah bagi Jemaat untuk merancang-bangun kehidupan spritualitas dan ziarah
berimannya dalam konteks pelayanan GPM. Sebab itu, Latar Belakangmemuat perspektif
teologis tentang cara Jemaat memahami dirinya sebagai gereja milik Allah Tritunggal yang
dipanggil untuk mengerjakan misi Kerajaan Allah di dunia. Pemenuhan misi Allah itu
dilakukan melalui sejumlah program dan kagiatan strategis serta skema penganggaran
selama kurun waktu lima tahun, dari 2021-2025. Dalam bagian ini, akhirnya dapat dipahami
bahwa Renstra merupakan cara adaptif gereja [pada jemaat setempat] meresponi tantangan
dan perubahan yang terjadi secara cepat di masyarakat yang dapat mempengaruhi gerak
pelayanan GPM dalam kurun waktu itu, sehingga penyesuaian kegiatan ataupun program
strategis dimungkinkan terjadi secara dinamis.
I.2. Dasar
Bagian ini berisikan sandaran hukum [aturan] gereja tentang penyusunan Renstra Jemaat .
disusun berdasarkan pada:
1. Tata Gereja GPM Bab I Pasal 2 dan pasal 3.
2. Tata Gereja GPM Bab III Pasal 6.
3. Tata Gereja GPM Bab III Pasal 10
4. Peraturan Pokok GPM tentang Jemaat Bab VII Pasal 13
I.3. Tujuan
Bagian ini berisikan Tujuan Umum [bukan Tujuan Strategis Renstra] penyusunan Renstra
Jemaat yaitu:
1. Menjabarkan amanat dan panggilan pelayanan GPM secara praksis.
2. Mengidentifikasi Kekuatan dan Potensi Pelayanan Gereja secara rill.
3. Merumuskan kebutuhan pengembangan Jemaat secara terukur
4. Memedomani penyusunan program strategis dan keuangan secara progresif dan adaptif.
5. Menjadi alat evaluasi perkembangan pelayanan dan implementasi PIP/RIPP GPM 2016-
2025.
Berisi data mengenai kondisi geografis wilayah pelayanan Jemaat serta batas-batas
wilayah pelayanan:
Dalam sistem administrasi pelayanan GPM, Jemaat [........] memiliki batas-batas
wilayah pelayanan sebagai berikut:
- Sebelah Timur berbatasan dengan.....
- Sebelah Barat berbatasan dengan......
- Sebelah Utara berbatasan dengan.....
- Sebelah Selatan berbatasan dengan.....
Pada bagian ini Jemaat dapat memetakan potensi-potensi pengembangan serta
penguatan relasi dan kerja sama
Dari gambaran jarak tempuh yang dideskripsikan di atas, maka moda transportasi
yang digunakan yakni [….].
Jika ada data mengenai keadaan geologis dan topografi, atau kondisi tanah, akan
lebih baik sebab dapat membantu kita melihat kebutuhan pengembangan di sektor
perekonomian Jemaat, atau juga potensi wisata. Penting diperhatikan pula Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Kecamatan, desa sebab pengembangan Jemaat
tidak dapat dilepaskan dari aspek RTRW. Perlu juga menggambarkan keberadaan
jemaat apakah rawan terhadap bencana alam [banjir, longsor, dll], dan non-alam
[Muntaber, pandemi, dll].
Kategori Usia
No. Sektor Unit KK 0-3 4-6 7-9 10-12 13-15 16-45 46-59 60-85 >86
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
Jumlah
[Cakupan data ini memudahkan kita untuk mengetahui berapa jumlah anak Batita
(Bawah tiga tahun - sehingga sudah langsung diketahui kelompok anak peserta
PAUD/Play Group), anak SM-TPI untuk tiap Jenjang dan Sub Jenjang, remaja
purna yang dipersiapkan ke Alih Status AMGPM dan usia AMGPM, jumlah
anggota wadah laki-laki dan perempuan serta WGS]
AMGPM
Remaja
Sektor Unit
WGS
Batita AI AI A A A A A A
WPL
WPP
. Batita 2 AI 2
3 1 3 K1 K2 K3 T1 T2 T3
9
Kondisi PMKS
Jumlah
Keterangan:
Tunarungu : Seseorang yang memiliki hambatan dalam fungsi pendengarannya [tuli]
Tunagrahita : Seseorang yang memiliki keadaan keterbelakangan mental.
Tunadaksa : Seseorang yang memiliki kelainan tubuh pada alat gerak [yang meliputi tulang, otot dan persendian] bawaan sejak lahir dan/atau karena penyakit atau
kecelakaan [termasuk amputasi, polio dan lumpuh].
Tuna ganda majemuk : Seseorang penyandang yang memiliki hambatan lebih dari satu [misalnya hambatan pendengaran dan penglihatan, dll]
Autis : Gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi pada anak terganggu.
Down syndrome : Seseorang yang memiliki kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 21. Misalnya
kondisi leher pendek, ukuran kepala kecil, muka agak rata, bentuk mata yang khas, tubuh pendek dan berjari pendek.
Stunting : Seseorang yang memiliki kondisi gagal pertumbuhan pada anak [pertumbuhan tubuh dan otak] akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Misalnya anak
lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Keterangan:
Sudah Baptis : Warga jemaat yang sudah dibaptis
Belum baptis : Warga jemaat yang belum dibaptis
Sudah sidi : Warga jemaat yang telah sidi
Belum sidi : Warga jemaat usia sidi [17 tahun ke atas dan/atau pasangan dibawah umur
yang sudah berumah tangga] yang belum sidi.
Sudah Nikah : Pasangan yang sudah menikah secara gerejawi dan sipil.
Belum Nikah : Pasangan yang tinggal serumah tetapi belum menikah secara gerejawi dan
sipil
11
Jumlah
Keterangan kolom :
1. Sektor : Sektor pelayanan
2. Unit : Unit Pelayanan
3. Pendeta/ Penginji : Pendeta/penginjil yang mendapat SK di jemaat.
4. Penatua : Penatua Aktif
5. Diaken : Diaken Aktif
6. Pendeta/penginjil Domisili : Pendeta/penginjil GPM [yang masih aktif dan emeritus] yang berdomisili di jemaat.
7. Pegawai organik non Pendeta : Pegawai organik GPM bukan Pendeta yang bertugas di kantor jemaat.
8. Pegawai non organik non pendeta : Pegawai non organik bukan pendeta yang bertugas di kantor jemaat.
9. Perangkat Pelayan laki-laki Tingkat Jemaat : Perangkat Pelayan laki-laki di tingkat jemaat [sub komisi laki-laki[
10. Perangkat Pelayan laki laki di tingkat sektor : Perangkat pelayan laki-laki di tingkat sektor.
11. Perangkat Pelayan Perempuan Tingkat Jemaat : Perangkat Pelayan perempuan di tingkat jemaat [sub komisi perempuan]
12. Perangkat Pelayan laki laki di tingkat sektor : Perangkat pelayan perempuan di tingkat sektor
13. Tuagama : Tuagama Aktif
14. Pembimbing Pengasuh : Mereka yang ditugaskan untuk melakukan Pembimbingan bagi pengasuh
15. Tim Pengajar (team teaching) katekisasi : Mereka yang ditugaskan untuk mengajar katekisan [siswa katekisasi].
12
Kolekta Operator
Musik Pendukung Kantoria Singers
n Multimedia
Jenjang VG PS Musik
Paduan Paduan Keyboar Kelompo
Tradisiona
Terompet suling d k Band
l
Jemaat
Sektor
Unit
Jumlah
Pekerjaan Pokok
Jenjang
BUMN/DPeg.
Pengacara
BekerjaBelum
bekerjaTidak
POLRITNI/
SwastaPeg.
Pengusaha
Peterenak
Dan lain2
Pengrajin
No
Nelayan
Pendeta
Perawat
Pensiun
Notaris
Teknisi
Arsitek
Dokter
Honor
Petani
Dosen
Guru
PNS
Sektor
Unit
[Untuk jenis pekerjaan pokok yang masih bersifat umum [pegawai Swasta, pegawai BUMN/BUMD, pengusaha, teknisi, peternak, pengrajin] dapat diisi secara detail.
Misalnya; pegawai swasta yaitu karyawan hotel, pegawai koperasi, karyawan BUMDes dll. Penting diingat bahwa Jemaat-jemaat GPM umumnya berorientasi kerja ganda –
13
petani/pekebun di musim tertentu, dan di musim lain menjadi nelayan/pencari ikan –dan rata-rata hanya untuk kepentingan makan-minum sehari-hari. UntukJemaat dalam
kategori itu penting dilihat pekerjaan mana yang menjadi pekerjaan utama dalam arti memberi kontribusi terbesar pada pendapatan ekonomi keluarga. Jika diantara mereka,
kerja sebagai nelayan yang memberi pendapatan terbesar, maka mereka dikelompokkan ke dalam jenis pekerjaan nelayan, dan sebaliknya]. Tabel jenis pekerjaan pokok di atas
dapat disesuaikan [ditambah/dikurangi] dengan kondisi Jemaat setempat.
e.1.2. Sumber daya ekonomi rumahtangga yang tersedia di tiap jemaat
Sektor Perkebunan
Jenis dan Luas Lahan
No. Sektor Unit Cengki Sayura
Kelapa Kakau Umbian Pala Vanili/Lada
h n
... ha ... ha ... ha ... ha ... ha ... ha ... ha
Jumlah
[Jenis tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masingJemaat. Dari data ini sudah bisa diprediksi perencanaan bidang perekonomian tetapi juga aktivitas
pemberdayaan]
Jumlah
[Jenis perikanan dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masingJemaat. Dari data ini sudah bisa diprediksi perencanaan bidang perekonomian tetapi juga aktivitas
pemberdayaan]
Sektor Peternakan
Jenis Usaha
No Sektor Unit
. Kambing Sapi Kerbau Domba Kuda Ayam Babi Anjing Unggas
14
Jumlah
- [Perlu diperhatikan bahwa, jenis pekerjaan peternakan yang dicatat ialah kepada warga Jemaat yang memelihara ternak untuk kepentingan ekonomis. Jadi jika ada yang
memelihara anjing rumah atau untuk berburu, maka itu bukan jenis potensi peternakan yang harus didatakan.
15
- Jenis tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masingJemaat. Dari data ini sudah bisa diprediksi perencanaan bidang perekonomian tetapi juga aktivitas
pemberdayaan
16
Sektor Kehutanan
Jenis Kayu
No Sektor Unit
. Jati Meranti Lenggua Samam Lainnya
a (sebutkan)
Jumlah
[perhatikan bahwa dari data yang diperlihatkan, apa yang bisa dilakukan oleh Jemaat terkait
dengan pengelolaan dan pemeliharaan hutan. Lalu, bagaimana prospek pengembangan
ekonomi sesuai kekayaan alam di sektor kehutanan]
Sektor riil/wirausaha
Jenis Usaha
bengkelTukang/
SpeedboadPerahu
KetangkasanPermainan
industriHome
Sanggar
Berburu
Peramu
Warnet
Wisata
No Sektor Unit
Kios
Kios
Kost
bh bh Org bh bh org org/kel org/Kel. org org bh bh
[dari data yang terdeskripsi di atas, maka dapat dilakukan tindakan intervensi pengembangan
ekonomi Jemaat , dan bagaimana melakukan pembinaan terhadap kewirausahaan yang
ada.Data terkait sektor rill/wirausaha dapat ditambahkan kolom sesuai dengan keberadaan
sektor riil/wirausaha yang ada di jemaat masing masing.]
[Apabila Jemaat memiliki komoditas unggulan tertentu, misalnya perkebunan, maka mesti
digambarkan jenis tanaman, luas lahan, dan status kepemilikan tanah.
Jumlah
Jumlah
Jumlah
[Dari tabel di atas, memperlihatkan bahwa jenjang pendidikan tergolong tinggi, sedang atau
rendah. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan intervensi guna peningkatan kualitas
pendidikan di Jemaat].
(Perlu pula dijelaskan kondisi fisik, seperti apakah ruang kelas cukup memadai, adakah
sarana perpustakaan, laboratorium, dll)
e.2.3. Keadaan siswa dan guru di tiap jemaat [menurut kondisi terkini; dengan
memperhatikan akses pendidikan].
Pengisian keadaan siswa dan guru sesuai tabel di bawah, hanya dilakukan apabila sekolah
tersebut adalah milik gereja [YPPK Dr. J.B. Sitanala]
18
Keadaan Guru
SD SMP SMA/K
No
Sektor Unit SK SK SK
Honor PNS Yayas D2/D3 S1 S2 Honor PNS Yayasan D2/D3 S1 S2 Honor PNS Yayasan D2/D3 S1 S2
an
4
19
[Dengan memperlihatkan data tersebut, dapat diketahui potret mutu pendidikan YPPK untuk kepentingan intervensi pelayanan. Juga melihat keadaan guru terkait status kepegawaian; honorer atau
guru PNS tetapi juga tingkat pendidikan, D2,D3, D4, S1 atau S2].
20
[Penggambaran kondisi fisik rumah hunian meliputi, status hunian, status tanah, konstruksi
bangunan, lantai bangunan, gedung bangunan, atap bangunan, sumber penerangan, sumber air
minum, MCK, kondisi rumah]
No Sektor Unit
Rumah Rumah Rumah Kontrakan Rumah
sendiri orang tua Saudara /kost Jabatan/Dinas
Jumlah
b. Status Tanah
No Sektor Unit
Tanah
Hak milik HGB/Pakai HGU
Negara
Jumlah
c. Konstruksi Bangunan
Konstuksi Bangunan
No Sektor Unit
Permanen
Permanen Semi permanen Darurat
bertingkat
Jumlah
21
No Sektor Unit
Rumbia/ Daun
Keramik Semen Papan Tanah Pasir Batu Bambu Zink Multiroof Asbes Genteng
sagu kelapa
Jumlah
No Sektor Unit
PLN&Gen Generat LampuMi PAM&s Bak Ada Tidak
PLN PAM Sumur Sumur Bor Sungai
erator or nyak umur Penampung
Jumlah
- Apakah wilayah yang ditempati oleh warga Jemaat merupakan desa/negeri/ohoi adat
- Apakah Jemaat bercorak homogen atau heterogen
- Apakah Jemaat termasuk dalam kawasan pertambangan.perkebunan, HPH,
perminyakan, tambak, pertanian, atau perikanan.
- Apakah termasuk Jemaat teritorial
- Apakah termasuk Jemaat kategorial [TNI-POLRI]
- Apakah merupakan Jemaat transmingrasi lokal, transmigrasi nasional, atau berdekatan
dengan transmigrasi nasional
- Apakah merupakan Jemaat yang baru dimekarkan, dilembagakan, atau merupakan
Jemaat penyatuan
- Apakah termasuk dalam kawasan pembangunan [dalam hal ini mengalami dampak
pemekaran/otonimisasi; dan apakah dampak yang ditimbulkan itu positif atau negatif
- Apakah Jemaat berada dalam kawan perbatasan/terluar, terdepan, terpinggirkan
- Apakah Jemaat berada pada kawasan pusat pertumbuhan
2. Corak Kultural.
[Di bagian corak kultural ini, memperlihatkan beberapa hal penting, antara lain:
- Keberadaan agama lainnya, misalnya Islam, Katolik, Hindu Budha; berapa jumlah KK dan apakah terdapat bangunan ibadahnya
- Apakah juga terdapat etnis/sub etnis lainnya dalam Jemaat
- Bagaimana pula relasi keberagaman
- Relasi dengan pemerintah dan lembaga lain
Alat Komunikasi
No Jemaat Sektor Unit Radio SSB (Single Radio HT (Handy
Radio 2 Band Loud Speaker/TOA
Sideband) Talkie)
Tablet/I
Hp Komputer/ TV an Paket
Hp biasa pod Laptop Notebook TV Kabel TV Antena TV Parabola
Android PC Indihome Wifi (per kk) data (per
(per kk) (per (per kk) (per kk) (Per kk) (per kk) (per kk)
(per kk) (Per kk) (per kk) kk)
kk)
2 - - - -
3 - - - -
26
Capaian profil umat, pelayan dan lembaga dapat dilakukan dengan menggunakan tabel bantu capaian perkembangan pelayanan dibawah ini :
Kolom ini
diisi dengan
Kolom ini
uraian tentang
berisi nominal Apakah realisasi biaya kurang,
kendala
2 Biaya rancangan sesuai ataukah lebih dari rancangan
keuangan (bila
biaya kegiatan biaya.
ada ketika
dalam rupiah
kegiatan ini
dilakukan)
dirancang
tidak sesuai.
Contoh;
Ditargetkan 50
berapa orang, anak yang
atau wadah mengikuti
perempuan kegiatan temu
berapa orang anak SMTPI
tingkat jemaat
namun yang
hadir 20. Apa
kendalanya
Kolom ini
diisi dengan
uraian apakah
ada kendala
yang
Kolom ini
menyebabkan
berisi Waktu
waktu dan
dan tempat
Apakah pempat
kegiatan ini
Waktu dan Realisasi kegiatan strategis kurang, pelaksanaan
4 telah
Tempat sesuai ataukah lebih dari target kegiatan
terlaksana.
waktu dan tempat yang dirancang. bergeser.
Contoh : di
Contoh.
Kaibobo 7 Juli
Direncanakan
2021.
kegiatan
berlangsung
30 Juni tetapi
molor sampai
7 Juli 2020.
Keterangan
tambahan
5 Keterangan
yang
diperlukan
Keterangan:
29
1. Semua jenis sasaran strategis pengembangan umat, pelayan, lembagadan indikatornya dimasukan pada kolom Capaian Sasaran Strategis Pengembangan umat, pelayan dan
lembaga, dan kolom Indikator Sasaran Strategis Pengembangan umat, pelayan dan lembaga secara paralel.
2. Semua jenis kegiatan strategis dan indikator-indikatornya dimasukan pada kolom Nama Kegiatan dan pada kolom Indikator Kegiatan secara paralel.
3. Isilah kolom capaian kegiatan sesuai dengan hasil implementasi kegiatan dengan segala dampaknya.
4. Isilah kolom capaian sasaran strategis pengembangan umat, pelayan dan lembaga dengan berdasar pada apakah implementasi kegiatan telah memiliki dampak pada target
capaian sesuai indikator sasaran strategis yang ditetapkan.
30
5. Isilah kolom biaya, kelompok sasaran, waktu dan tempat serta keterangan sesuai yang ada
pada matriks program ke dalam tabel bantu 1, dan isilah capaiannya pada kolom capaian
sesuai dengan hasil implementasi masing-masing item kegiatan tersebut.
6. Pada kolom kendala, isilah masing-masing item dengan kendala atau hambatan yang
dijumpai.
7. Pada kolom RTL (Rencana Tindak Lanjut) isilah dengan hal-hal penting yang dipandang
penting ditindaklanjuti untuk capaian kegiatan dan sasaran startegis pengembangan dalam
tahun implementasi maupun untuk tahun berikutnya.
8. Setelah Tabel Bantu 1 diisi, maka deskripsi capaian profil umat, pelayan dan lembaga
pada point (II.2.1), (II.2.2), (II.2.3) dibuat berdasarkann hasil isian pada kolom capaian
Sasaran Strategis Pengembangan 3 Profil (U/P/L).
1. Bagian ini berisikan identifikasi point-point kekuatan, potensi, cerita sukses, nilai positif
dan pengalaman terbaik yang dialami dan dimiliki oleh Jemaat. Dengan demikian bagian
ini tidak lagi berisikan identifikasi masalah-masalah untuk merumuskan isu strategis
dengan tahapan-tahapannya.
2. Yang dimaksud dengan kekuatan, potensi, kisah sukses dan atau nilai-nilai positif serta
pengalaman terbaik adalah segenap sumber daya yang dimiliki oleh Jemaat berupa SDM,
SDA, potensi kelembagaan, kisah sukses atau pengalaman terbaik yang pernah dialami
oleh Jemaat serta nilai-nilai yang telah berkontribusi bagi pengembangan Jemaat,
termasuk nilai-nilai kearifan lokal yang membangun.
3. Proses mengidentifikasi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan diskusi
kelompok (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan, Tim Renstra Jemaat, Majelis
Jemaat, Perwakilan Unit/Sektor/Wadah/Organisasi Pelayanan, Badan Pembantu
Pelayanan di Jemaat serta pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan Ruling
Pelayanan Jemaat. Proses identifikasi kekuatan dapat dibuat dengan Tabel Identifikasi
Pemetaan Kekuatan Pelayanan.
4. Pada saat melakukan identifikasi terhadap kekuatan, potensi, kisah sukses, dan nilai-nilai
positif dan pengalaman-pengalaman terbaik di Jemaat sudah langsung diarahkan pada
tiga profil bergereja.
5. Untuk melakukan identifikasi kekuatan, potensi, kisah sukses, hal-hal positif lainnya dari
jemaat bahan-bahan yang dapat dirujuk adalah dengan membaca sejarah jemaat, melihat
data base yang terus terupdate (berdasarkan Managemen Sistem Informasi Pelayanan
Terintegrasi) milik jemaat, kisah-kisah sukses dan nilai nilai kearifan lokal sosial budaya
yang menjadi bagian dari eksistensi jemaat setempat.
6. Langkah-langkah kerja pemetaan dan identifikasi kekuatan/potensi :
a. Setiap Peserta diskusi diminta mengidentifikasi kekuatan atau potensi yang ada pada
ruling yang diidentifikasi.
b. Seluruh hasil identifikasi dimasukan ke dalam tabel identifikasi.
c. Point-point kekuatan dan atau potensi yang telah diidentifikasi pada tabel kekuatan
itulah yang menjadi hasil pemetaan kekuatan pelayanan Jemaat .
Tabel 2 :
31
Seksi : PTPU
Ruang Lingkup : ARK
3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Contoh : Contoh : Contoh :
Kesetiaan Sumber daya - Ketersediaan Dana
anak-anak gereja (adanya 3 - Regulasi yang memungkinkan.
1 mengikuti orang guru Agama
ketekisasi di Jemaat), bisa
diangkat sebagai
Katekeit
Contoh : Contoh : Contoh :
Rata-rata anak Kemauan para Keresediaan jaringan Wifi milik Jemaat.
2
usia katekisasi katekeit melek IT
memiliki Hp
Contoh : Contoh :
Anak-anak di Aktifitas mengajar
3 -
jemaat SMTPI secara
menabung online
7. Setelah identifikasi kekuatan, potensi, kisah-kisah sukses dan hal-hal positif lainnya
pada semua ruling pelayanan yang mencakup 3 profil bergereja dilakukan, maka
langkah selanjutnya adalah dapat menentukan prioritas pengembangan program pada
setiap tahun pelayanan selama 5 tahun.
8. Untuk menentukan skala prioritas pengembanganprogram tahunan dapat
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. Situasi pelayanan yang mendesak yang berkaitan dengan eksistensi pelayanan
(persekutuan).
b. Adanya suport sistem atau ketersediaan sumberdaya berkaitan dengan kegiatan
yang akan terlaksana. Sumber daya yang dimaksudkan berupa dana, tenaga, kerja
sama dan fasilitas pendukung yang tersedia.
c. Dampak dan manfaat kegiatan bagi pengembangan pelayanan.
d. Merupakan program keberlanjutan yang harus dilakukan untuk menjaga
kesinambungan pelayanan.
Dianggarkan Realisasi
2. 2017
…………%
Dari data ini jemaat dapat melihat sumber-sumber pendapatan konvensional dan non-
konvensional serta bagaimana usaha untuk menggerakkan pembinaan umat berkaitan
dengan trend pendapatan dan sumber-sumbernya itu.
Tabel 6:
Tren Realisasi Pendapatan Konvensional Jemaat
Tahun 2016 - 2020
Realisasi Tahunan
No. Jenis Pendapatan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sisa Anggaran Tahun Lalu Rp Rp Rp Rp Rp
2 Kolekte ibadah Minggu Rp Rp Rp Rp Rp
3 Kolekte ibadah Non minggu Rp Rp Rp Rp Rp
4 Persepuluhan/ulu hasil Rp Rp Rp Rp Rp
5 Pendapatan Seksi-seksi
- Seksi PTPU Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi PIPK Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi POS Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi PPK Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Seluruhnya Rp Rp Rp Rp Rp
Tabel 7:
Tren Realisasi Belanja Konvensional Jemaat
Tahun 2016 - 2020
Realisasi Tahunan
No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019 2020
Sisa Kurang Anggaran
1 Rp Rp Rp Rp Rp
Tahun Lalu
2 Belanja Institusi Gereja
- Tanggungan 30 % ke
Sinode Rp Rp Rp Rp Rp
- Tanggungan 1 % ke
YPPK Rp Rp Rp Rp Rp
- Tanggunagn 5-10 % ke
Jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
- Subsidi-subsidi Rp Rp Rp Rp Rp
3 Belanja Pegawai
- Honor Rp Rp Rp Rp Rp
33
- Biaya Lembur Rp Rp Rp Rp Rp
- Biaya Perawatan Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Barang
4 Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Inventaris
5 Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Pemeliharaan
6 Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Rapat-rapat
7 /Sidang Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi PIPK Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi POS Rp Rp Rp Rp Rp
- Seksi PPK Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja lain-lain :
11
- Bantuan-Bantuan Rp Rp Rp Rp Rp
- Studi Pejabat Rp Rp Rp Rp Rp
- Biaya Verivikasi Rp Rp Rp Rp Rp
- Belanja Partisipasi Rp Rp Rp Rp Rp
- Belanja HUT
Nasional/Gerejawi Rp Rp Rp Rp Rp
- Belanja duka Rp Rp Rp Rp Rp
- Belanja Lain-lain
yang dianggap sah Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Seluruhnya Rp Rp Rp Rp Rp
Tabel 8:
Tren Realisasi Pendapatan Non-Konvensional Jemaat
Tahun 2016-2020
Realisasi Tahunan
No Jenis Pendapatan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sumbangan Rp Rp Rp Rp Rp
2 Donasi Rp Rp Rp Rp Rp
34
3 Surat-surat Gerejawi Rp Rp Rp Rp Rp
4 Usaha-usaha jemaat :
a. Kios Jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
b. Usaha galon Rp Rp Rp Rp Rp
c. Penyewaan sarana
Rp Rp Rp Rp Rp
prasarana gereja
e. Kebun Jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
f. Meti jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
g. Lain-lain… Rp Rp Rp Rp Rp
5 Bantuan Rp Rp Rp Rp Rp
6 Hibah Rp Rp Rp Rp Rp
7 Warisan Rp Rp Rp Rp Rp
Total Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
35
Penggambaran analisa keuangan jemaat di atas menjadi pijakan dalam rangka penyusunan
keuangan, dan upaya-upaya peningkatan keuangan sebagai bagian dari manejemen perencanaan
keuangan. Aspek ini menjadi penting untuk melihat beberapa hal:
1. Besar kecilnya anggaran jemaat turut mempengaruhi implementasi program strategis.
2. Analisa keuangan jemaat ini tentu berkontribusi pada pencapaian dampak pelaksanaan
program.
3. Analisa keuangan ini, berdampak pada upaya pembinaan dan optimalisasi penggalian
sumber-sumber pendapatan non konvensional yang sesuai dengan kekuatan, potensi.
4. Analisa keuangan ini penting dilakukandalam melihat tren arah perubahan dan tantangan
yang dihadapi yang berdampak pada keuangan jemaat yang tentu berkorelasi dengan
realisasi program (contoh Pandemi Covid-19 yang mendera).
Tabel 9:
Tren Realisasi Belanja Non-konvensional Jemaat
Tahun 2016-2020
Realisasi Tahunan
No Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019 2020
2 Usaha-usaha jemaat :
- Kios Jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
- Usaha galon Rp Rp Rp Rp Rp
- Penyewaan sarana
Rp Rp Rp Rp Rp
prasarana gereja
- Kebun Jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
- Meti jemaat Rp Rp Rp Rp Rp
4 Belanja lain-lain
Total Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
Dan perlu juga melihat tren perubahan yang terjadi di sekitar Jemaat/desa/dusun
(misalnya dampak yang timbul akibat adanya bencana alam dan non-alam, penggunaan
internet, daerah pengembangan wilayah seperti industri perkebunban/industri kelapa
sawit, transmigrasi, eksplorasi tambang, eksplorasi hasil laut, eksplorasi hutan, ilegal
fishing, pembangunan sarana pendidikan, pembangunan sarana kesehatan dan lain-lain),
yang sangat kuat berpengaruh terhadap gerak pelayanan Jemaat.
5. Langkah-langkah kerja pemetaan dan identifikasi tantangan dan arah perubahan Jemaat:
a. Setiap Peserta diskusi diminta mengidentifikasi tantangan dan arah perubahan yang
mempengaruhi pelayanan di tingkat Jemaat .
b. Seluruh hasil identifikasi dimasukkan ke dalam tabel identifikasi.
c. Point-point tantangan dan arah perubahan yang telah diidentifikasi pada tabel
identifikasi itulah yang menjadi hasil pemetaan tantangan dan arah perubahan
pelayanan Jemaat.
Tabel 3 :
Identifikasi Tantangan dan Arah Perubahan (Aspek Eksternal)
3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Contoh : Contoh : Contoh :
Bencana Banjir, Kepekaan Pelayan melihat 1. Ketersediaan Dana
Longsor maupun Tren Perubahan dan 2. Memiliki Tim
1 Gempa Bumi yang keberanian mengambil Penanggulangan Bencana
melanda Jemaat di tindakan di tengah Krisis. Jemaat.
Pertengahan atau 3. Relasi dengan Pemerintah
sepanjang Tahun
Contoh : Contoh : Contoh :
Covid-19 yang Kepekaan Pelayan melihat Respon Kebijakan Lembaga
menghantam Tren Perubahan dan (Sinode) terkait dengan
2
seluruh kehidupan keberanian mengambil keberlangsungan pelayanan
umat tindakan di tengah Krisis ditengah pandemi covid-19
III.1.Visi GPM.
Bagian ini berisikan Visi GPM. Visi GPM yang dimaksudkan disini hanyalah satu
Visi GPM yang sudah tertuang di dalam PIP/RIPP GPM. Visi tersebut dipakai di
tingkat Sinode, Klasis dan Jemaat. karena itu tidak ada lagi Visi Pengembangan
Klasis dan Visi Pengembangan Jemaat. Dengan satu Visi maka Sinode-Klasis-
Jemaat secara bersama diarahkan untuk mencapai Visi yang sama dan bukan Visi
yang berbeda/beragam. Kekhususan/ciri khas Jemaat akan tertuang pada sasaran
strategis pengembangan Jemaat. Visi Besar GPM yang termuat dalam PIP/RIPP
GPM adalah:
Covid-
19
42
Keterangan :
1. Nama Prioritas Pengembangan dirumuskan berdasarkan penekanan-penekanan yang sama pada setiap profil. Contoh;seperti pada tabel di atas pada: profil Umat, Pelayan dan
Lembaga ada penekanan pada pelayanan berbasis IT.
Contoh; Mengembangkan sistem Peningkatan kapasitas Pengasuh Mengembangkan sarana 1. Akhir tahun 2021 10 orang pengasuh telah menguasai dan
pembinaan anak berbasis IT (ARK) dalam pengunaan media online dan prasarana IT dalam menggunakan media online dalam mengajar SMTPI (P)
dalam mengajar SMTPI proses belajar-mengajar 2. Akhir tahun 2021 pembinaan berbasis IT sudah
SM/TPI menjangkau semua jenjang (L]
3. Dst….
Keterangan :
Perumusan indikator merujuk pada penekanan setiap sasaran strategis pada masing-masing profil. Contoh indikator 1 pada tabel di atas merujuk pada sasaran Pelayan.
VI.1 Tabel 10 : Tabel Bantu Korelasi anatara Sasaran Strategis Pengembangan dan Kegiatan Strategis (Lampiran)
SEKSI :
RULING :
Bagian ini diisi dengan rumusan Nama Program setelah dilakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejiwa, saling beririsan, saling
PROGRAM STRATEGIS :
kait-mengiait
NO KEGIATAN STRATEGIS INDIKATOR BIAYA KEL. SASARAN, TEMPAT & WAKTU KET
Kolom ini berisi nama Kolom ini berisikan rumusan indikator Kolom ini berisikan Kepada siapa kegiatan ini dibuat. Kolom ini berisikan Tempat dan Kolom ini merupakan
kegiatan strategis yang capaian kegiatan strategis yang Kisaran Biaya untuk (misalnya; Pemuda, Katekisan, waktu pelaksanaan kegiatan Keterangan tambahan
1. dalam perumusannya memuat kuantitatif, kualitatif, dan Kegiatan yang akan Ibu-ibu Wadah, dll) yang dipandang perlu.
merupakan turunan dari waktu, (kkw) dilakukan. Dalam bentuk
setiap sasaran strategis yang Contoh: Terlaksananya Pemasangan nominal
disesuaikan dengan hasil satu unit WiFi jemaat pada bulan…. Rp…….
identifikasi kekuatan, Tahun….
potensi, cerita sukses, hal-
hal positif lainnya.
Contoh; Pengadaan WiFi
46
Jemaat…..
47
2. - - - - - -
3. - - - - - -
SEKSI :
RULING :
KEBIJAKAN PROGRAM Bagian ini diisi dengan rumusan nama kebijakan Program Strategis setelah dilakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan yang
:
STRATEGIS sejiwa, saling beririsan, saling kait-mengait
KEBIJAKA
NO KEGIATAN INDIKATOR BIAYA KEL. SASARAN TEMPAT & WAKTU KET
STRATEGIS
Kolom ini berisi Kolom ini berisikan Biaya yang Kepada siapa kegiatan ini Klasis…… Maret 2021 Keterangan lain yang perlu ditulis.
kebijakan rumusan indikator diambil dari dibuat.
kegiatanstrategis capaian kebijakan Anggaran Jemaat Warga Jemaat yang
berdasarkan identifikasi kegiatan strategis yang dan diperuntukan rentan secara ekonomi
1. tantangan dan arah memuat waktu, kualitatif untuk menangani selama masa pandemi
perubahan. dan kuantitatif (kkt) kegiatan ini
Contoh : Pelayanan dalam bentuk
Diakonia di masa Covid- nominal
19 Rp…….
Contoh : Bantuan Warga Jemaat yang
2. pengungsi gempa selama Idem Idem adalah korban bencana Idem Idem
6 bulan gempa bumi.
3. - - - - - -
48
49
Tabel 11 :
Monitoring dan Evaluasi Program
Indikator Sasaran Strategis Pengembangan 3 Profil Capaian Sasaran Strategis Pengembangan RTL
NO Item Kegiatan Capaian Kendala
(U/P/L) 3 Profil (U/P/L)
Kolom ini
diisi dengan
Kolom ini
uraian tentang
berisi nominal Apakah realisasi biaya kurang,
kendala
2 Biaya rancangan sesuai ataukah lebih dari rancangan
keuangan (bila
biaya kegiatan biaya.
ada ketika
dalam rupiah
kegiatan ini
dilakukan)
50
Kolom ini
diisi dengan
uraian tentang
kendala apa
Kolom ini saja bila target
berisi kelompok
kelompok sasaran yang
sasaran untuk dirancang
Apakah realisasi kegiatan strategis
pelaksanaan. tidak sesuai.
Kelompok kurang, sesuai ataukah lebih dari
3 Misalnya; Contoh;
Sasaran target kelompok sasaran yang
Pemuda Ditargetkan 50
dirancang,
berapa orang, anak yang
atau wadah mengikuti
perempuan kegiatan Temu
berapa orang Anak SMTPI
tingkat jemaat
namun yang
hadir 20. Apa
kendalanya.
30 Juni tetapi
molor sampai
7 Juli 2020.
Ketrerangan
tambahan
5 Keterangan
yang
diperlukan
52
Lampiran.
1. Kebijakan Sasaran Strategis
2. Korelasi Kegiatan Strategis dan Sasaran Strategis Pengembangan
3. Kegiatan Strategis Seksi-Seksi
4. Kebijakan Kegiatan Strategis
XIV. PENUTUP
Demikian pedoman penyusunan Renstra Jemaat ini dibuat sebagai panduan penyusunan
Renstra Jemaat dan Jemaat tahun 2021-2025. Pedoman ini menjadi ciri khas dari suatu
model perencanaan pelayanan GPM sehingga diharapkan supaya seluruh jenjang gerejawi
dapat melakukannya secara konsisten dan sungguh-sungguh sehingga tidak mencapur-
adukannya dengan model perencanaan lembaga lain yang dapat menimbulkan benturan.
Pedoman ini tentu masih bersifat umum, namun diharapkan dalam penerapannya dapat
disesuaikan dan atau dikembangkan sesuai dengan situasi dan dinamika pelayanan setiap
jenjang gereja.Dengan diberlakukannya pedoman penyusunan Renstra Jemaat tahun 2021-
2025,maka segala modul dan atau panduan penyusunan Renstra lainnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.Sekian dan terima kasih, Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita bersama.