Anda di halaman 1dari 28

KEPUTUSAN

KONGRES XIV PPGT


Nomor : 14.KEP.08.KONGRES.PPGT.09.2018

TENTANG

PENETAPAN USUL-USUL

Dengan pertolongan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Kongres XIV Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja (PPGT) :

Menimbang : Bahwa dalam sambutan-sambutan pada acara Pembukaan Kongres


XIV PPGT, Ibadah dan PA, Konperensi Study, Pandangan Umum
dan Tanggapan terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
Pusat PPGT dan daftar usul-usul dari setiap Klasis, telah muncul
masalah-masalah yang dipandang penting untuk menjadi usul yang
perlu dibahas lebih lanjut dalam Kongres XIV PPGT.

Mengingat : 1. Pengakuan Iman Gereja Toraja;


2. Tata Gereja Toraja;
3. Anggaran Rumah Tangga PPGT pasal 12;
4. Keputusan Kongres XIV Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor: 14.KEP.04.KONGRES.PPGT.09.2018 tentang Tata
Tertib Kongres XIV PPGT.

Memperhatikan : 1. Usul-usul yang disampaikan oleh setiap Klasis;


2. Sambutan-sambutan pada acara pembukaan Konperensi Study
dan Kongres XIV PPGT;
3. Pandangan umum dan tanggapan yang muncul dan berkembang
dalam Ibadah, PA, dan Konperensi Study;
4. Tema dan sub tema Konperensi Study dan Kongres XIV PPGT;
5. Saran dan pendapat yang yang dikemukakan dalam sidang
Paripurna Kongres XIV PPGT.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan tentang Penetapan Usul-usul yang akan dibahas


dalam Komisi-komisi pada Kongres XIV PPGT.

Pertama : Usul-usul yang akan dibahas dalam sidang komisi pada Kongres
XIV PPGT adalah sebagai berikut :
1 . Usul-usul dari Klasis
2. Usul-usul dari Pengurus Pusat PPGT
3. Usul-usul yang muncul dalam sambutan, Ibadah/PA, Konperensi
Study dan tanggapan terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus Pusat PPGT.
Kedua : Usul-usul yang didistribusikan kepada komisi yang relevan dengan
isinya.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika ada
kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Kasimpo
Tanggal : 26 September 2018

MAJELIS PIMPINAN SIDANG KONGRES XIV


PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

Dkn. Joni Toding Kayang, S.PAK Aditia, S.AN.

Pnt. Hendrik Lulun, S.Pd.K

Trianti T. Lamba', S.Farm., Apt. Andhy Richard Andreas, S.Psi

Pnt. Jery Parimba, ST


Sekretaris Fungsional
Lampiran : Keputusan Kongres XIV PPGT
Nomor : 14.08.KEP.KONGRES XIV.PPGT.9.2018
Tanggal : 26 September 2018

USUL – USUL

NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS


1 Daftar tunggakan per wilayah Kurangnya kesadaran Pengurus Bone-Bone
dikirim per semester melalui Klasis menyetor kewajiban ke
media sosial/media cetak Pengurus Pusat
(Persembahan Dies Natalis,
Persembahan Minggu Pertama
Bulan Genap, Bina Muda, Iuran
Anggota)

2 PPGT lawan HIV/ AIDS Melihat makin meningkatnya Buntao’


penyebaran HIV/AIDS terlebih
khusus di Toraja Utara yang kian
mengancam generasi muda maka
kami dari klasis Buntao’
merekomendasikan kepada
pengurus terpilih PPGT bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan dan
instansi terkait untuk melawan
semakin menyebarnya HIV/AIDS,
dengan cara melakukan pembinaan,
pemeriksaan secara berkala dan
penutupan sarang-sarang maksiat
yang menjadi salah satu pemicu
munculnya penyebaran HIV/AIDS

3 Perkunjungan pengurus ke klasis- Agar pengurus pusat dapat Dende’


klasis khususnya pedesaan mengetahui keadaan dan situasi di Denpiku
klasis-klasis
4 Distribusi Bina Muda

5 Meninjau kembali PO Pasal 16 Minimnya kader PPGT yang Gandang


Butir 7, menjadi “dalam hal menjadi pengurus baik di jemaat Batu
seorang pengurus terpilih dalam maupun klasis secara khusus di
lingkup yang lebih luas disarankan daerah-daerah pedesaan
dilakukan PAW jika periode
kepengurusan masih tersisa dari 5
bulan 30 hari’
6 Penghapusan PO Pasal 23 tentang Kartu anggota tidak diperlukan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
Kartu Anggota untuk menjadi anggota dengan
mengacu pada ART Pasal 2 tentang
keanggotaan
7 Penghapusan PO Pasal 26 tentang Menjadi kontroversi di jemaat dan
Iuran Anggota klasis

8 Perhatian khusus Pengurus Pusat Adanya klasis yang tidak terlibat Kalaena
terhadap klasis yang tidak aktif dalam kegiatan di pusat maupun di
klasis sendiri
9 Fasilitator yang diutus ke klasis Mengingat pelaksanaan yang
ketika pelaksanaan Pembinaan pernah kami laksanakan tidak
Kurikulum agar konsisten dengan dihadiri oleh salah satu pemateri,
waktu pada saat pelaksanaan kemudian digantikan oleh pemateri
yang bukan bidangnya.
10 Kegiatan Praya dilaksanakan di - Sulitnya izin dari pihak sekolah
hari libur puasa dan tempat kerja
- Sebagian besar peserta praya
adalah anak sekolah

11 Memberikan penjelasan pada ART Sebagai acuan pembentukan Kaltara Berau


poin 10 tentang pembentukan kepengurusan di cabang kebaktian
kepengurusan di Cabang dan memperjelas posisi
Kebaktian kepengurusannya dalam struktur
Pengurus Jemaat mengingat kondisi
geografis di klasis kami yang
memiliki beberapa cabang
kebaktian
11 Berkoordinasi dengan OIG lainnya Sangat membebani klasis dan
dan menyampaikan kepada BPS jemaat mendukung persiapan
agar sedapat mungkin tidak pelaksanaan setiap kegiatan
melaksanakan agenda besar dalam
tahun yang sama
12 Pembekalan bagi Pengurus Klasis - Pengurus hasil pemekaran
hasil pemekaran yang sepenuhnya sangat memerlukan
berada di bawah tanggungjawab pendampingan dan pengarahan
dalam memulai kepengurusan
Pengurus Pusat
- Mengingat status klasis yang
baru dimekarkan masih
memiliki keterbatasan jadi
sebaiknya program pembekalan
pengurus sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Pengurus Pusat
tanpa menunggu undangan dari
klasis tersebut
13 Praya PPGT dilaksanakan pada Banyak anggota PPGT yang masih
waktu libur sekolah (hari raya) berstatus pelajar dan berkerinduan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
untuk mengikuti Praya terutama
klasis yang ada di luar Sulawesi
dan hal tersebut yang sangat
menjadi kendala untuk
berpartisipasi dalam kegiatan PPGT
dalam lingkup yang lebih luas
mengingat Praya merupakan
kesempatan yang langka bagi setiap
anggota PPGT

14 Publikasi laporan keuangan PP Publikasi laporan keuangan Kaltimteng


PPGT Pengurus Pusat hanya dilakukan
setahun sekali, sehingga informasi
hanya dapat diketahui
15 Daftar tunggakan dikirim ke Banyak klasis yang menunggak
Pengurus Klasis dan BPK setiap pembayaran karena tidak ada
triwulan informasi
16 Meninjau ulang kegiatan Praya Kegiatan ini masih memuat
kompetisi yang mana masih ada
klasis yang tidak taat aturan yang
dibuatkan oleh panitia dalam hal ini
menggunakan PPGT luar biasa
bahkan terlalu jauh melibatkan
orang-orang yang bukan kalangan
Gereja Toraja dan menimbulkan
perdebatan
17 Dies Natalis PPGT masuk dalam Tidak ada HUT PPGT dalam
Kalender Gerejawi Gereja Toraja Kalender Gerejawi Gereja Toraja
18 Jabatan Ketua Umum PPGT bukan Profesi pendeta terikat dengan
dari latar belakang Pendeta jemaat yang dilayaninya sehingga
akan ada ketergantungan

19 Pengelolaan Gedung Pemuda - Belum dikelola secara Kesu’


AAVDL agar dikelola secara profesional Malenong
professional - Belum ada papan nama di depan
gedung untuk dapat dilihat oleh
publik
- Pihak Pengelola Gedung
semestinya membuat plan
market untuk bisa bekerja sama
dengan pengusaha lainnya
seperti: pengusaha catering,
sound system, tenda, dll. dan
dipublikasikan di media sosial
- Ada target penggunaan gedung
dalam setahun sehingga profit
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
dapat tergambar
- Belum ada transparansi serta
publikasi tentang penggunaan
dan tarif gedung
20 Pelatihan entrepreneurship - Banyaknya angota PPGT yang
menganggur dan putus sekolah
- PP PPGT dapat menjadi
partnership pemerintah dalam
mengurangi angka
pengangguran
- Anggota PPGT membutuhkan
inovasi dan krativitas demi
menjawab kebutuhan 6inancial
yang semakin kompleks
21 Atribut (Baju Pengurus PJ, PK, Perlunya atribut organisasi berupa
PP) dan fungsinya dalam Baju Pengurus Jemaat, Pengurus
organisasi Klasis,dan Pengurus Pusat, untuk
diatur penggunaannya dalam
organisasi
22 Optimalisasi website dan - Kebutuhan seluruh anggota
pembuatan chanel youtube PPGT PPGT dalam melihat
sebagai wadah transparansi transparansi anggaran dan
kegiatan PP PPGT
anggaran dan kegiatan
- PPGT dalam wilayah pelayanan
yang sangat luas membutuhkan
wadah informasi, publikasi,
dokumentasi, serta pengarsipan
yang terkontrol dan terukur
- Dapat menjadi salah satu
sumber kemandirian dana PPGT
23 PP PPGT terpilih mengupayakan - Banyaknya dana yang
kemandirian dana PP PPGT, salah dibutuhkan dan kurangnya
satunya melalui persembahan sumber dana PP PPGT dalam
melaksanakan program dan
bulanan (tidak menggunakan kata
operasional pelayanan
‘iuran’ ) seluruh anggota PPGT - Kata ‘iuran PPGT’ kurang elok
digunakan dalam organisasi
gerejawi
24 Kongres menetapkan pembentukan - Keberadaan korwil yang secara
Pengurus Wilayah tupoksi tidak optimal
- Personil pengurus pusat yang
tidak dapat menjangkau semua
klasis yang ada
- Pelayanan PPGT yang semakin
luas dan tidak terjangkau oleh
personil pengurus pusat yang
terbatas
- Berdasarkan anggaran dasar
pasal 8 ayat 1, saat ini Gereja
Toraja sudah memiliki susunan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
yang terdiri dari Jemaat, Klasis,
Wilayah, dan Sinode.
25 Evaluasi kegiatan praya - Panitia praya tidak memperjelas
peta pertandingan/ lomba yang
tidak berada di pusat lokasi
sehingga banyak yang terlambat
dan kesasar
- Pandu tidak maksimal
melaksanakan tugas
- Banyak terjadi kecurangan pada
pertandingan olahraga dan tidak
didampingi pihak keamanan di
lapangan, akibatnya banyak
yang adu fisik
- Mestinya panitia menyiapkan
sertifikat bagi para pemenang
dan sebagai penghargaan kepada
para pemenang, dan sertifikat
tidak membutuhkan biaya yang
mahal
- Biaya sewa tempat lokasi praya
yang mahal

26 PP PPGT harap Terkadang Program Kerja OIG Kesu’


mengkoordinasikan menumpuk di tahun yang sama dan Tallulolo
Kegiatan/Program Kerja dengan pencarian dana mengarah pada
OIG Pusat lainnya agar tidak sumber pendapatan yang sama,
bersamaan dengan program besar yaitu jemaat
lainnya
27 PP PPGT mempersiapakan Kurangnya fasilitator di tiap
fasilitatator di tiap wilayah wilayah pelayanan PPGT
pelayanan PPGT
28 Logo_identitas jemaat_klasis, Identitas yang berada di luar
pusat lingkaran agar dipertimbangkan
untuk berada di dalam lingkaran
sehingga kekuatan makna di dalam
lingkaran lebih mendasar
29 Pengadaan Kartu Anggota Untuk dipertimbangkan digunakan
bukan hanya untuk kegiatan PPGT
semata, namun memberikan
pemenuhan fasilitas lain dalam hal
ini bekerjasama dengan pemerintah
30 Mempertimbangkan penempatan Mempromosikan daerah wisata,
salah satu event PPGT di wilayah secara khusus kepada rekan-rekan
II, Kesu’ PPGT yang berada dan berdomisili
di luar Toraja
31 Masa keperiodeaan 5 tahun - Banyaknya waktu yang terjedah Kota Palopo
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
Pengurus Pusat PPGT terlalu lama dalam kepengurusan
- PPGT adalah persekutuan
pemuda dan 5 tahun waktu
terlalu lama sedangkan PPGT
perlu regenerasi
32 Peninjauan kembali Memori - Memori penjelsan tidak boleh
Penjelasan ART pasal 7 ayat 6 bertentangan dengan aturan
yang memiliki makna multitafsir pokok
- Memori penjelasan bukan
norma hukum
33 ART Pasal 15 ayat 3, ayat tersebut Penegasan tentang pelaksanaan
memiliki pemahaman multitafsir RPP
34 Meninjau penyediaan Fasilitator Sebaiknya orang yang memberi
Kurikulum materi mempunyai korelasi dengan
kompetensi materi yang akan
dibawakan serta memiliki materi-
materi
35 Pelaksanaan pelatihan kurikulum Kurang efektifnya yang
dilaksanakan oleh Pengurus Pusat,
tidak meninjau dulu ke klasis atau
jemaat yang akan melaksanakan
kurikulum
36 Pengelolaan Gedung Pemuda Mengingat sejarah di mana PPGT-
diserahkan kepada PPGT lah yang memperjuangkan Gedung
Pemuda untuk dibangun sekalipun
Gedung Pemuda ini adalah aset
Gereja Toraja
37 Fulltimer wajib sekretaris umum Uraian tugas sekretaris umum yang
sangat berat dan pengalaman
selama 5 tahun
38 Membentuk struktur Korwil Agar pelayanan di wilayah tertata
dengan baik maka dipandang perlu
kita menstrukturkan Korwil
39 Ketua umum harus berlatar - Hak setiap anggota sama tanpa
theologia membedakan latar belakang
profesi
- Prinsip organisasi harus
memiliki asas keadilan, asas
kesamaan, dan asas demokrasi
- PPGT adalah persekutuan
pemuda Kristen jadi wajib jika
seorang pemimpin PPGT adalah
orang yang berlatar theologia
40 Mengevaluasi kembali paradigma Praya adalah wadah atau
baru praya momentum yang langka untuk
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
menjalin silataurahmi antara
anggota-anggota PPGT, namun
yang sering terjadi adalah
perdebatan-perdebatan untuk
menjadi juara sedangkan
pembinaan-pembinaan yang
terlaksana di Praya hanya dianggap
sebagai tambahan-tambahan
program kerja praya yang
semestinya itulah yang terpenting.
Paradigma baru Praya belum
relevan dengan yang ada di
lapangan

41 Memperjelas fungsi Gedung Gedung Pemuda sering digunakan Kurra


Pemuda untuk kepentingan politik Denpiku
42 Panitia Praya bekerja secara Praya X tidak terealisasi dengan
maksimal baik. Masih banyak kegiatan yang
tidak terlaksana

43 Perubahan nama “Pengurus Pusat” Menyesuaikan sistem pelayanan Kutai Timur


menjadi “Pengurus Sinode” (AD yang dianut Gereja Toraja yaitu
pasal 8) “Presbiterial Sinodal”
44 Meninjau kembali masa bakti - Waktu 5 tahun adalah waktu
Pengurus Pusat dalam 1 periode yang cukup lama, sehingga
yakni dari 5 tahun menjadi 3 atau 4 proses kaderisasi tidak berjalan
tahun (ART Pasal 10 ayat 5). efektif.
- Memberi kesempatan kepada
anggota yang lain
45 Perlu penegasan ulang dan Pada dasarnya mekanisme yang
pemahaman konsep yang sama diatur dalam point ini sudah jelas,
terkait mekanisme pelaksanaan haya saja masih multitafsir,
Konperensi untuk klasis hasil sehingga muncul perbedaan konsep
pemekaran (PO Bab III Pasal 11) bahkan perbedaan mekanisme yang
ditempuh dalam melaksanakan
Konperensi untuk beberapa klasis
hasil pemekaran.
46 Penambahan redaksi kalimat Ayat ini menjadi rujukan yang
untuk PO Bab IV pasal 16 ayat 7 tidak membolehkan adanya
yang berbunyi “Dalam hal rangkap jabatan di PPGT. Di satu
seorang pengurus terpilih pada sisi, aturan perlu dibuat untuk
lingkup yang lebih luas, dilakukan mengatur dan menata jalannya
PAW jika periode kepengurusan organisasi sehingga organisasi tidak
yang masih tersisa lebih dari 5 berjalan secara bebas, tetapi juga
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
bulan 30 hari”. perlu melihat kondisi secara
Usulan Redaksi : Apabila seorang komprehensif, karena ada konteks
pengurus terpilih pada lingkup dan situasi dimana aturan ini tidak
yang lebih luas, maka sedapat- dapat diterapkan secara penuh oleh
dapatnya dilakukan PAW jika karena beberapa faktor, sehingga
periode kepengurusan yang masih perlu adanya ruang bagi suatu
tersisa lebih dari 5 bulan 30 hari.klasis yang sungguh-sungguh
belum memungkinkan untuk
menerapkan agar aturan bisa
dipakai secara bersama dalam
menata organisasi di semua
lingkup.
47 Penggunaan Gedung Pemuda Gedung AAVDL adalah gedung
AAVDL yang diharapkan akan menjadi
pusat kegiatan-kegiatan OIG di
tingkat pusat, sehingga 10ensitive
apabila dipergunakan untuk
kegiatan non pelayanan gerejawi,
untuk itu perlu pembatasan dalam
penggunaannya
48 Mengupayakan agar Bendahara Perlu adanya komunikasi yang baik
Umum rutin mengingatkan dalam hal administrasi keuangan.
kewajiban-kewajiban, serta
tunggakan (Jika ada) kepada
Pengurus klasis melalui persuratan
minimal per tri wulan.
49 Meninjau kembali pelaksanaan Pada dasarnya, pelaksanaan
kegiatan Praya yang dilaksanakan kegiatan Praya dalam kurun waktu
tiap 5 tahun, sebisa mungkin tidak tersebut sudah ideal, hanya perlu
berdekatan dengan pelaksanaan komunikasi dan pengaturan waktu
kegiatan besar OIG lainnya dengan OIG lain agar kegiatan
(Jambore Nasional SMGT, tersebut tidak dilaksanakan dalam
Pesparawi PWGT, Praya PKBGT). tahun yang sama, berhubung
pencarian dana sangat berat apalagi
untuk klasis yang jauh.
50 Perkunjungan PP PPGT khusus ke Klasis yang baru mekar sangat
klasis yang baru mekar butuh arahan dan bimbingan,
sehingga dibutuhkan pendampingan
khusus dari PP
51 Mengupayakan agar jabatan Ketua Jika seorang Pendeta menjadi
Umum PP PPGT tidak berlatar Ketum, maka dalam menjalankan
belakang Pendeta tugas organisasi akan tergantung
dari jemaat yang sedang dilayani,
dan bisa saja menimbulkan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
kesalahpahaman di tengah jemaat
yang sedang dilayani.
52 Meninjau kembali pengurus yang Sekretaris adalah jantung
menjadi tenaga full time. organisasi, yang sangat berperan
Sebaiknya Sekum menjadi salah penting dalam pengelolaan
satu dari tenaga Full time organisasi khususnya administrasi
sehingga perlu untuk fokus.

53 PPGT vocal group festival Kegiatan PPGT Vocal group Madandan


festival serasa kegiatan lomba vocal
group di tingkat klasis dimana
panitia kelihatan mempunyai
susunan rencana yang kurang
matang
54 Evaluasi Pertemuan Raya - Dana yang dikeluarkan tidak
sesuai dengan kegiatan yang
diperoleh
- Kompetisi terlalu banyak
sehingga tidak ada waktu untuk
bersosialisasi
- Tempat pelaksanaan kegiatan
tidak cocok
- Penanaman pohon Praya X yang
dilaksanakan di sarang-sarang
klasis Sa’dan Ulusalu tidak
maksimal
- Praya IX harus diakui jauh lebih
baik dari praya X (paradigm
baru)
55 Peran korwil tidak maksimal Selama ini kinerja korwil
khususnya wilayah Sopai,
Rantepao, Tikala, Sesean, tidak
maksimal sehingga informasi
kurang/ tidak sampai ke klasis

56 Revisi kurikulum (Tahap Bersemi - Kurikulum pembinaan tahap Makale


dilaksanakan oleh pengurus bersemi sesuai dengan
SMGT-Remaja) tujuannya lebih diarahkan pada
usia pra PPGT, sementara dalam
Gereja Toraja pra PPGT masuk
dalam kategori remaja (SMGT)
- Revisi kurikulum melibatkan
petensi/ sumberdaya yang ada
(akademisi)
57 Fungsi Gedung Pelayanan PPGT Dasar pemikiran pembangunan
adalah untuk kegiatan dan Gedung PPGT adalah dipergunakan
pelayanan. Tidak untuk untuk pelayanan PPGT, namun hal
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
dikomersilkan ini tidak sesuai dengan apa yang
terjadi saat ini. Gedung PPGT
dikomersilakan dengan alasan yang
tidak jelas kepada jemaat-jemaat
58 Ketua PPGT fulltime PPGT saat ini memiliki seorang
tenaga administrasi (TU) gara
kegiatan dan administrasi berjalan
dengan baik. Untuk
memaksimalkan pelayanan ketua
PPGT maka perlu untuk
mengangkat ketua sebagai tenaga
fulltime guna kelancaran pelayanan
dalam lingkup PPGT

59 Kegiatan akbar PPGT tidak Selama ini kegiatan Jambore dan Makale
dilaksanakan bersamaan dengan Praya selalu diadakan dalam tahun Tengah
kegiatan akbar lainnya (Jambore yang sama sehingga membebani
dan Praya) jemaat dalam hal pencarian dana
60 Melaksanakan kembali Kegiatan Pelaksanaannya hanya sampai juara
Youth Choir Competition tingkat PPGT, sebaiknya Pengurus
Pusat memfasilitasi untuk
dilanjutkan lagi ke kompetisi
internasional
61 Kegiatan akbar yang melibatkan Belum ada kegiatan yang
Oikumenis melibatkan denominasi lain
62 Ketua umum Non Pendeta Pelayanan di Jemaat lebih optimal

63 Fulltimer pengurus OIG pusat Memberdayakan pengurus OIG Makale Utara


pusat fulltimer yang sudah
demisioner dan mempunyi
kompetensi menjadi Pegawai
Gereja Toraja
64 Bumi Perkemahan Gereja Toraja Untuk meminimalisir anggaran
setiap kegiatan yang diadakan,
lokasi kegiatan tidak sempit pada
saat pelaksanaan kegiatan dan
adanya tempat pemusatan kegiatan
besar yang dilakukan oleh Gereja
Toraja
65 Pembuatan website PPGT Agar informasi tepat sasaran ke
jemaat dan klasis
66 Status pengelolaan dan utang - Penggunaan Gedung Pelayanan
Gedung Pelayanan AAVDL PPGT harus mempunyai SOP
jelas
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
- Mengenai utang dalam
penyelesaian gedung AAVDL
menjadi tanggung jawab Gereja
Toraja (PPGT adalah bagian
dari Gereja Toraja dan gedung
AAVDL adalah aset Gereja
Toraja)
67 Ketua dan sekretaris fulltimer - Agar pelayanan lebih maksimal
- Demi kesinambungan pelayanan
dan koordinasi pelayanan PPGT
maka perlu mengangkat tenaga
fulltimer

69 Pengelolaan Gedung Pemuda - Gedung Pemuda Antonie Van Makassar


Antonie Van De Loosdrecht De Loosdrecht diperuntukkan
managemennya diberikan kepada untuk pembinaan pemuda maka
PPGT pengelolaannya dipercayakan
kepada pemuda
- Pengelolaan Gedung Pemuda
Antonie Van De Loosdrecht
secara profesional
70 Pembuatan website PPGT - Persebaran anggota PPGT yang
cukup luas sehingga
membutuhkan media yang
memadai
- Informasi mengenai potensi
anggota dan berbagai kegiatan
PPGT dapat diakses dengan
muda
71 Pengelolaan database - Data anggota yang belum valid
- Database terintegrasi dengan
website sehingga mudah diakses
72 Amandemen Anggaran Dasar AD harus memuat visi dan misi
Pasal 6. organisasi yang merupakan
penjabaran dari visi dan misi
Gereja Toraja. Selama ini visi dan
Memasukkan redaksi visi PPGT
misi PPGT nampak kabur karena
dalam AD/ART. Sekaligus terdapat dua redaksi visi dan misi.
memberikan kajian mendalam Visi dan misi PPGT harusnya
tentang hubungan visi dan misi merujuk pada visi dan misi Gereja
PPGT dengan visi dan misi Gereja Toraja yang disesuaikan dengan
Toraja sebagai organisasi induk pemuda sebagai upaya perarakan
bersama seluruh elemen Gereja
Toraja dalam mencapai visi
bersama. Visi dan misi tersebut
perlu diukur secara periodik,
sekaligus sebagai penuntun dalam
membuat blue print persekutuan.
73 Amandmen Anggaran Rumah Secara eklesiologis, OIG adalah
Tangga PPGT Pasal 2, 3, dan 4 jemaat itu sendiri yang
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
Sistem keanggotaan PPGT dan dikategorikan berdasarkan jenis
OIG yang lain harusnya diatur kelamin dan umur. Sehingga,
dalam TGT, bukan oleh masing- pembagian sistem keanggotaan
OIG tersebut harusnya diatur dalam
masing OIG
TGT. Hal ini sekaligus untuk
membuat hubungan antar OIG
menjadi dekat dan benar-benar
terkontrol secara sistem oleh badan
yang membentuknya.
74 Amandemen Anggaran Rumah Dalam sistem keanggotaan,
Tangga Pasal 4 ayat 2 penerimaan seseorang yang berasal
dari luar Gereja Toraja harus
Memberikan penjelasan terkait nampak secara nyata. Karena itu
kata ‘menerima’ perlu dipikirkan sebuah tanda atau
metode yang dapat menunjukkan
seseorang sebagai “menerima”
AD/ART PPGT tersebut.
75 Amandemen Anggaran Rumah Sesuai dengan bunyi Pengakuan
Tangga Pasal 5 Gereja Toraja (bandingkan dengan
AD Pasal 3), maka seseorang yang
Menambahkan point pindah agama telah pindah agama mestinya
dalam syarat berakhirnya keanggotaan sebagai anggota PPGT
keanggotaan dicabut atau kata lain berakhir.

76 Amandemen Anggaran Rumah Metode presentasi iuran hanya


Tangga Pasal 14 ayat 2 dapat diterapkan jika data anggota
valid. Secara realitas, hal ini sulit
Iuran anggota tidak perlu tercapai sehingga justru berdampak
dipresentasekan. Iuran anggota pada keuangan pada lingkup yang
menjadi milik jemaat yang lebih luas. Sistem pembagian
kontribusi berdasarkan kelas yang
bersangkutan. Selanjutnya
selama ini telah diterapkan
partisipasi dalam pembiayaan pada dipandang sebagai metode yang
lingkup yang lebih luas diatur lebih baik dan lebih rasional untuk
dalam mekanisme lain, seperti diterapkan.
sistem kelas/ target kontribusi
sebagaimana selama ini telah
berjalan.

77 Amandemen Anggaran Rumah


Tangga Pasal 16 ayat 3 dan 4

Penambahan makna warna putih Warna putih pada logo PPGT


pada logo belum diberi makna

Terdapat perbedaan susunan tri


Meninjau ulang lirik Hymne PPGT panggilan gereja yang ada dalam
terkait susunan tri panggilan gereja AD/ART dan mars dengan yang
pada hymne PPGT apakah harus terdapat dalam Hymne PPGT
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
selalu berurutan atau dapat diputar
balik

78 Memori penjelasan AD/ART harus Banyak pasal yang tidak jelas justru
dibuat sejelas-jelasnya tidak memiliki memori penjelasan.
Harusnya memori penjelasan
memuat lebih banyak penjelasan
soal hal-hal yang diatur di dalam
AD/ART tersebut sehingga potensi
multitafsir semakin diminimalisasi.
79 Amandemen PO Pasal 4 Pakaian formal kepengurusan
merupakan sebuah simbol
Penyeragaman pakaian formal organisasi, maka keberadaan
pengurus PPGT. Terdapat dua pakaian formal harus diatur dan
alternatif bentuk penyeragaman seragam. Karena itu dalam satu
pakaian formal, yaitu pertama organisasi yang sama perlu
penyeragaman bentuk pakaian
seluruh pengurus pada semua
formal. Kebebasan menentukan
lingkup memiliki bentuk pakaian bentuk pakaian formal justru
yang sama, kedua tiap lingkup terkesan menunjukkan
kepengurusan memiliki bentuk ‘perpecahan’ dalam tubuh
pakaian yang sama. organisasi itu sendiri. Bandingkan
dengan organisasi-organisasi lain.

Pakaiaan lainnya tidak perlu diatur


dari segi warna

80 Amandemen PO Pasal 16 ayat 6


dan 7
PO pasal 16 ayat 6 dipandang
Memindahkan poin tersebut (ayat bertentangan dengan ART PPGT
16) ke dalam memori penjelasan karena point tersebut diatur terpisah
dari ART. Sedangkan jika
memperhatikan ART pasal 15
tentang tingkat keputusan
organisasi yang mana PO atau yang
kemudian disebut peraturan khusus
merupakan peraturan yang
posisinya lebih rendah dari
AD/ART PPGT
Mengubah masa 5 bulan 30 hari
menjadi 3 bulan Proses PAW terhadap pengurus
yang memiliki jabatan ganda tidak
maksimal dan justru berpotensi
mematikan proses kaderisasi

81 Amandemen PO Pasal 19
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
Meninjau ulang bentuk penomoran Jumlah elemen pada nomor surat
surat kepanitiaan dan disejajarkan pengurus berbeda dengan
dengan jumlah elemen yang kepanitiaan, yaitu 7 (tujuh) pada
pengurus dan 6 (enam) pada
terdapat dalam penomoran surat
kepanitiaan. Nomor surat pada
pengurus kepanitiaan tidak memiliki identitas
pemilik surat sehingga panitia
jemaat, dengan klasis B tidak dapat
dibedakan dari bentuk penomoran
surat.
Penggunaan kode 3 digit jemaat
atau klasis dalam administrasi Keberadaan kode 3 digit jemaat
atau klasis harusnya memberi
yang lain
fungsi dan makna baru dalam
pengaturan administrasi PPGT dan
jika mungkin menjadi kode yang
berlaku bagi Gereja Toraja secara
umum.

82 Penyeragaman baju PDH PPGT - PDH menjadi identitas bersama


sehingga butuh keseragaman

83 Pengelolaan Gedung Pusat PPGT - Pengelolaan gedung Makassar


dilaksanakan secara Tengah
16profesional
- Belum adanya aturan-aturan
dalam penggunaan gedung
- Manajemen pengelolaan
ditangani langsung oleh PP
PPGT
84 Laporan keuangan PPGT - PO PPGT Pasal 25
disampaikan setiap bulan kepada - Kurangnya informasi yang
Pengurus Klasis disampaikan kepada klasis
setiap bulan
85 Pelatihan kewirausahaan PPGT butuh kemandirian
86 Penerbitan brosur PPGT sesuai Kegiatan PPGT kurang mengikuti
dengan Kalender Gerejawi Kalender Gerejawi
87 Struktur Pengurus Pusat empat Efektivitas pelayanan
bidang

88 PPGT masuk dalam keanggotaan Agar PPGT bisa terbuka dan


KNPI (Komite Nasional Pemuda dikenal oleh organisasi lain, Makassar
Indonesia) sehingga kita bisa menjalin Timur
kerjasama antara sesama organisasi
kepemudaaan.
89 Kurikulum Pembinaan dari Pusat Karena masih banyak Pengurus
harus disosialisasikan ke semua Jemaat dan anggota PPGT tidak
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
jemaat mengetahui Kurikulum Pembinaan
dari pusat
90 PPGT sebagai lembaga tidak boleh Mempertegas AD/ART tentang
menjadi alat berpolitik praktis politik praktis menghadapi tahun
politik 2019
91 Group facebook Kader Siap Utus Karena selama ini group KSU
agar digunakan semaksimal sudah jarang digunakan
mungkin
92 PPGT untuk semua jadi PPGT Masih jarang PPGT mengadakan
harus terbuka suatu kegiatan nasional yang
bersifat seperti seminar nasional
93 Toraja sentris (PPGT hanya peduli PPGT harus menunjukkan damai
terhadap diri sendiri) sejahtera bagi semua
94 Program PPGT Pusat ke depannya Program PPGT Pusat kurang
disosialisasikan sampai ke tingkat diketahui jemaat
jemaat
95 Laporan keuangan PPGT Pusat Agar penggunaan lebih jelas
disampaikan ke Pengurus Jemaat diketahui oleh jemaat
96 Perubahan nama ‘pusat’
97 Fungsi Bahasa Inggris di dalam Tidak jelasnya fungsi utama dari
setiap penamaan PPGT (Kop penggunaan Bahasa Inggris di
Surat, PDH, dll.) dalam setiap penamaan PPGT.
Lebih baik menggunakan bahasa
Toraja yang memunculkan cirri
khas dari PPGT
98 Membuat Website untuk PPGT Agar PPGT mempunyai suatu link
yang mudah diakses mengenai
informasi tentang PPGT
99 Mendesak PP PPGT agar
kurikulum cepat selesai/diberi
deadline
100 Pemutahiran data base anggota Agar kita dapat melihat jumlah
PPGT anggota dari PPGT secara real
101 Mengusulkan kepada pengurus PPGT harus berkembang dari segi
terpilih agar tetap membina kader- pembinaa dan melihat apa yang
kader PPGT lewat program dibutuhkan PPGT
pembinaan yang berwawasan serta
merancang program yang baru
untuk pembinaan
102 Mengusulkan kepada pengurus Memperjelas tentang pembuatan
terpilih untuk lebih memperjelas kartu anggota yang belum selesai
kartu keanggotaan PPGT yang
sampai saat ini belum terealisasi
102 Mengusulkan agar lebih PPGT Pusat harus memfokuskan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
memperhatikan serta memikirkan diri agar kurikulum cepat
tentang kurikulum PPGT terselesaikan
103 Ketua Pusat PPGT berstatur Part Tanggungjawab dan wilayah
timer pelayanan yang luas memerlukan
mobilitas yang memadai sehingga
PPGT dapat menjadi prioritas
utama seorang Ketua Umum
104 Semua pengurus pusat pernah Kaderisasi yang harus berjenjang
menjabat sebagai pengurus di
tingkat klasis
105 Batas usia menjabat kepengurusan PPGT harus melihat 18kriteria
di tingkat Pusat, Klasis, maupun anggota biasa dan luar biasa yang
Jemaat telah diatur dalam AD/ART
106 Usia Pengurus masih berada dalam
kategori anggota biasa minimal
setengah dari masa periode
kepengurusan
107 Pengelolaan Gedung Pemuda A.A. Pernah viral di berbagai media
Van de Loosdrecht dikelola secara 18ocial mengenai gedung tersebut
professional di bawah koordinasi
Pengurus Pusat
108 Peninjauan kembali lirik lagu pada Susunan 3 Panggilan GT secara
hymne PPGT tentang 3 panggilan teologis
GT
109 Mengusulkan kepada pengurus Fasilitas PPGT harus digunakan
terpilih agar penggunaan gedung untuk sarana pelayanan yang tidak
AAVDL tidak digunakan untuk melibatkan unsure politik di
kegiatan partai politik dalamnya

110 Pengemasan kegiatan di tingkat Belajar dari tahapan untuk Malili


pusat agar lebih sederhana, tidak mendapatkan tiket menuju PRAYA
dengan proses dan tahap yang X Klasis Malili mengalami
panjang, dengan pertimbangan kesulitan untuk mengikuti beberapa
aspek geografis. tahap, karena aspek geografis dan
dana
111 Panitia Pelaksana kegiatan di Pengalaman PRAYA X
tingkat pusat agar lebih
memperhatikan kelayakan lokasi
serta sarana dan prasarana,
khususnya aksesibilitas dan MCK
112 Pengurus Pusat memprogramkan Kurangnya pertemuan antar PPGT
Ibadah Bersama (Kegiatan menyebabkan rasa persaudaraan
Natal/Paskah) ditingkat Wilayah kurang tampak antaranggota PPGT
khususnya di tingkat wilayah.
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS

113 Sekum PPGT Pusat fulltime Kurangnya pengurus yang fulltime Mengkendek
114 Waktu Pelaksanaan Praya Bersamaan dengan jamboree Timur
SMGT

115 Struktur wilayah PPGT - Mengacu pada AD Pasal 8 ayat Mengkendek


1 Utara
- PPGT mengikuti struktur Gereja
Toraja
116 Keberadaan Pengurus Pusat yang Kader PPGT yang telah memberi
demisioner diri untuk mengabdi melalui PPGT
seringkali kesulitan mendapatkan
pekerjaan setelah kepengurusan
berakhir.

117 Agar Pengurus Pusat lebih Ada klasis yang ketika Nanggala
memperhatikan masalah-masalah kepengurusannya mandeg dan tidak Karre
yang terjadi di klasis-klasis mendapat perhatian dari pengurus
pusat
118 Konsep praya ditinjau ulang Dengan melihat kegiatan praya
sebelumnya, praya bukan lagi
tempat untuk mengkader PPGT
secara murni tetapi menjadi ajang
persaingan antar klasis-klasis

119 Status kepemilikan Gedung PPGT Status kepemilikan gedung PPGT Nonongan
sampai sekarang belum jelas Salu

120 ART Pasal 3 ayat 1 tentang Ada anggota biasa PPGT yang Palopo
anggota biasa perlu dikaji ulang beralih ke OIG lain
121 Untuk Konperensi Klasis utusan Karena akan dibentuk Pengurus
PP sebagai peninjau tidak perlu Wilayah jadi merupakan
hadir tanggungjawab dari Pengurus
Wilayah dan tentunya itu akan
berkaitan dengan ART Pasal 9
tentang Konperensi
122 Jadwal Pembinaan Kurikulum Untuk menghindari jadwal yang
tingkat berakar ditentukan oleh sama di setiap klasis
Pusat

123 Pemahaman item ‘papan Seperti halnya Kop Surat sebagai Pare-Pare
organisasi’ pada PO Pasal 28 kepala batang tubuh persuratan
resmi, maka papan nama sekretariat
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
kepengurusan PPGT dipandang
juga sangat penting sebagai salah
satu kelengkapan dasar sekretarian
(PO Pasala 28)
124 Merekomendasikan kepada PP Belum adanya lokasi khusus
PPGT untuk menjejaki sebagai bumi perkemahan PPGT
kemungkinan adanya lokasi untuk kegiatan PPGT secara
khusus di Kabupaten Tana Toraja/ sinodal/nasional
Toraja Utara sebagai bumi
perkemahan PPGT
125 PPGT inovation Award Perlu ada wadah khusus yang
terprogram untuk menampung dan
mengapresiasi setiap karya dan
inovasi insan PPGT yang bertujuan
untuk memajukan oranisasi PPGT
dalam segala aspek

126 Mengatur dan memperjelas dalam Posisi Cabang Kebaktian dan Pos Pulau Jawa
AD/ART atau PO PPGT tentang Pelayanan kurang jelas dalam
posisi Cabang Kebaktian dan AD/ART. Sehingga selama ini
Tempat Kebaktian/Pos Pelayanan banyak ketidakjelasan yang kami
beserta seluruh kelengkapan lihat dan jalani secara nyata di
administrasi kaitannya dalam Jemaat Surabaya (C.K. malang,
lingkup C.K Semarang, Pospel Jogja dan
PPGT Pospel Salatiga).Mengingat jarak
C.Kdan pospel ke Jemaat Induk
sangat jauh. (Rapat Anggota tidak
bisa dihadiri semua CK dan
pospel, mekanisme dan struktur
pemilihan pengurus CK dan Pospel
kurang jelas/tidak tahu caranya)
127 Mengkaji ulang metode Pembinaan Kurikulum akan
pelaksanaan Pembinaan menjadi salah satu ujung tombak
Kurikulum untuk membentuk kepribadian,
jiwa spiritual, jiwa sosial, sikap
profesional dan semangat
berorganisasi anggota PPGT.
Pelaksanaan TOT (Training Of
Trainer) di tingkat klasis sudah
cukup membekali fasilitator untuk
dibina agar kembali ke jemaat
membekali anggota PPGT yang
lain. Akan tetapi kami masih
merindukan metode pelaksanaan
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
dengan cara menghadirkan
narasumber yang lebih
berkompeten di bidangnya karena
sangat terasa berbeda apa yang kita
dapatkan dibanding jika hanya
mendengar secara teori dari
fasilitator TOT.
128 Mendorong PPGT melalui Sangat banyak dijumpai sabung
Konperensi Studi dan kongres ke ayam dan adu kerbau yang berbau
XIV untuk menolak segala judi di Toraja yang bahkan
bentuk sabung ayam dan adu dipelopori dan didukung pemuda
kerbau yang berbau judi Toraja
129 Menyediakan template sertifikat Pembinaan Kurikulum merupakan
untuk peserta Pembinaan program kerja yang berada di
Kurikulum bawah koordinasi Pengurus Pusat
PPGT bekerja sama dengan
pengurus klasis PPGT dan
dilaksanakan di tingkat
jemaat/klasis
130 Website PPGT Pusat lebih Saat ini, Indonesia khususnya telah
Difungsikan memasuki era digitalisasi yang
memanfaatkan teknologi untuk
memudahkan pekerjaan. PPGT
diharapkan dapat memaksimalkan
hal tersebut untuk mendukung
penyaluran informasi, serta
memaksimalkan komunikasi jarak
jauh. Contoh: Ketika ada informasi,
baik dalam bentuk berita atau file
dalam sebuah pembinaan atau
pertemuan, Pengurus Pusat tidak
perlu
membawa flashdisc untuk
membagikan informasi tersebut,
namun cukup mengunggah
informasi tersebut ke dalam
website.
131 Mengaktifkan kembali Gerakan GCA adalah program kerja
Cinta Alkitab dengan Gereja Toraja yang kemudian di
menggunakan harapkan ke semua jemaat untuk
metode komunitas DBR (Daily dilaksanakan. Sejauh ini
Bible Reading) yang sudah di beberapa jemaat sudah
inisiasi oleh PPGT KPJ. menjalankan dengan macammacam
metode seperti
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
pembacaan Alkitab berkelanjutan
saat kebaktian mingguan OIG
(kumpulan). Namun menurut
pengamatan kami sejauh ini tidak
maksimal karena jika menunggu
kebaktian untuk baca Alkitab
progresnya tidak optimal. Setelah
menjalani DBR kami
merasa konsep ini bagus karena
bisa menjangkau anggota PPGT
lebih banyak
dan terkontrol untuk membaca
Alkitab dengan
sukarela.Komunitas ini juga
melatih anggota PPGT untuk
saling
melayani dan mendukung dalam
proses membaca Alkitab juga
sebagai bentuk
nyata implementasi materi
kurikulum kompetensi iman
Kristen tahap bersemi.
132 Pengurus Pusat sebisa mungkin Melihat pentingnya Pembinaan
adalah Tim Fasilitator atau telah Kurikulum PPGT bagi anggota
Lulus Tahap Bersemi Pembinaan PPGT makasebaiknya PP adalah
Kurikulum PPGT mereka yang telah melalui proses
itu

133 Mengubah konsep Praya Banyaknya kegiatan yang langsung Rantepao


kontak fisik dengan anggota PPGT

134 Pengurus Pusat PPGT Hendaknya Kurangnya kegiatan-kegiatan yang


membuat program/kegiatan- dilaksankan oleh Pengurus Pusat
kegiatan yang rutin PPGT.

135 Menjemaatkan Program-program Kurangnya informasi bagi


ke setiap Pengurus Klasis Pengurus Klasis mengenai program
Pengurus Pusat PPGT.

136 Pengurus Pusat PPGT hendaknya Agar pengurus lebih


bukan Pendeta Jemaat mengutamakan tugas pokok sebaga
Pengurus Pusat PPGT

137 Memperjelas Status Gedung Van Kurang jelasnya status dan


De Loosdrecht Pengelola Gedung Van De
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
Loosdrecht

138 Penyeragaman nominal iuran - Kita semua berada dalam satu Rantepao
anggota PPGT organisasi PPGT yang sama Barat

- Memudahkan pengurus dalam


pembagian persenan

139 Agar penyampaian informasi Membantu jemaat-jemaat dalam


kewajiban yang harus dibayar oleh menyelesaikan kewajiban-
jemaat dikirimkan kepada kewajiban ke pengurus pusat PPGT
pengurus jemaat dan ditembuskan
kepada BPK dan Pimpinan Majelis
Jemaat
140 Mengaktifkan konsolidasi wilayah Kurangnya keakraban antar
(secara khusus wailayah II) anggota PPGT dalam satu wilayah
(Khususnya wilayah II)
141 Agar pengurus tetap melanjutkan - Ketersediaan bahan khotbah
penerbitan Bina Muda dengan sangat membantu persiapan
sebagian menggunakan bahasa pelayan
- Minimnya penggunaan Bahasa
toraja
Toraja dalam kalangan pemuda
saat ini
142 Agar pengurus terpilih tetap Menolong pengurus dalam
melanjutkan pengadaan Brosur pelayanan pada perayaan hari raya
Hari Raya Gerejawi gerejawi baik di klasis maupun di
jemaat
143 Meninjau ulang keberadaan korwil - Keberadaan korwil dalam
dalam struktur pengurus pusat struktur PP hanya 1 orang tidak
PPGT, agar Kongres XIV PPGT mampu menjangkau semua
klasis
menetapkan pewilayahan secara
- Agar koordinasi dan pelayanan
fugsional dengan membentuk dapat terarah dengan baik
pengurus wilayah

144 Penyaluran buku Bina Muda - Agar buku Bina Muda dapat Rongkong
sebaiknya dilakukan bersamaan digunakan tepat waktu karena Sabbang
dengan penyaluran buku dikirim bersamaan dengan Baebunta
membangun jemaat
Membangun Jemaat ke tiap-tiap
- Administrasi buku Bina Muda
jemaat dapat 23eprogram dan
ditanggung oleh BPM masing-
masing jemaat
143 PP PPGT terpilih sebaiknya - Supaya pengurus PPGT di tiap
memprogramkan perkunjungan ke klasis dapat saling mengenal
klasis-klasis dan sharing dengan PP PPGT
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
- Untuk menjalin hubungan
silaturahmi antara pengurus
pusat dengan pengurus klasis

144 Meniadakan program pra praya - Kegiatan pra praya yang


dilaksanakan selama ini kurang
efektif
- Mempertimbangkan waktu dan
dana yang akan digunakan

145 Bakal calon pengurus PP PPGT Supaya pengurus pusat dapat focus
adalah seseorang yang memiliki dalam menjalankan tugas serta
pengetahuan kegerejaan yang baik, memiliki dedikasi yang tinggi
memiliki kemampuan untuk terhadap pelayanan
menata pelayanan PPGT, serta
memiliki komitmen dan integritas
sebagai pemuda Kristen

146 Koordinator Wilayah dipilih oleh - Masing-masing klasis dalam


masing-masing kalsis dalam tiap wilayah dapat memilih
wilayah terkait Korwil yang dapat berdedikasi
terhadap pelayanan
- Agar koordinasi dan
penyampaiaan informasi dapat
berjalan dengan baik

147 Optimalisasi penggunaan Gedung Sa’dan


Pemuda AAVDL untuk pembinaan Ulusalu
dan pengembangan PPGT/
Pemuda Toraja
148 Baju seragam PPGT
149 Perkunjungna korwil (PP PPGT) Banyak klasis yang baru
ke klasis-klasis berkembang butuh pendampingan
intensif
150 Sinkronisasi nama pengurus Ketidaksesuaian nama badan
organisasi dengan system Gereja pengurus dengan system
Toraja (presbiterial sinodal) presbiterial sinodal yang dianut
Gereja Toraja

151 Peranan/Tugas Korwil Dari pengurus periode-periode Sasi Utara


yang lalu, Korwil jarang bahkan
tidak pernah memberi informasi ke
klasis
152 Kegiatan PP PPGT disesuaikan Agar tidak menggangu proses
dengan hari raya pendidikan pembelajaran bagi PPGT yang
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
sekolah/kuliah atau tenaga honorer
123 Para pendeta fokus pada pelayanan Melihat pelayanan di jemaat, ada
kepada jemaat pendeta yang sibuk dengan bisnis
sementara tugas pokok/ utama
adalah melayani jemaat
154 AD/ART dan PO di print out Selain untuk memahami isi
dalam bentuk buku (Hasil Kongrse AD/ART dan PO sebagai pengurus
XIV PPGT nantinya) maupun anggota juga kualitas buku
tersebut sebab jika dalam bentuk
file atau print saja kadang tercecer
155 PP PPGT yang terpilih PP PPGT yang diutus mendampingi
mendampingi sepanjang kegiatan konperensi agar setia sampai akhir,
konperensi berlangsung tidak hanya sebagai pimpinan
sidang sementara melainkan
mendampingi hingga selesainya
pemilihan pengurus klasis periode
selanjutnya atau selesai ibadah
penutupan
156 PP PPGT (KSB dan ketua-ketua Fokus kepada pelayanan sebagai
bidang) tidak menjabat lagi pengurus PP PPGT dan pelayanan
sebagai pendeta jemaat di jemaat tidak terganggu

157 Keanggotaan PPGT dalam OIG Sillanan


anggaran dasar pasal 9 dan (SMGT,PPGT,PKBGT,PWGT)
anggaran rumah tangga pasal 3 dalam jemaat telah terbentuk. Jika
tentang anggota luar biasa anggota luar biasa masih ditetapkan
dihapuskan dan menetapkan maka akan ganda keanggotaan
anggota PPGT hanya yang berusia
15-35 Tahun

158 Sinkronisasi GBPP antara jemaat, - Tidak ada tindak lanjut tentang
Klasis, dan Pusat perlu ditinjau GBPP sehingga manfaat
ulang sehingga jemat boleh sesungguhnya GBPP tersebut
kurang maksimal
bertumbuh dengan baik
- Anggota PPGT berkedudukan di
jemaat. Terkadang klasis dan
pusat menetapkan banyak aturan
dan program tanpa melihat
kebutuhan jemaat

159 Pengurus inti yang terpilih untuk Mengingat masih ada program yang Sukamaju
periode berikutnya juga ada yang bisa dilanjutkan dari kepengurusan
merupakan pengurus periode yang sebelumnya sebab jika
sebelumnya pengurus baru semua maka akan
memulai segala sesuatu dari nol
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
kembali

160 PP PPGT melaksanakan kegiatan Dikarenakan kegiatan OIG yang


Praya ditahun yang berbeda jadwalnya berdekatan membuat
dengan kegiatan akbar OIG lain banyak warga jemaat mengeluh dan
misalnya jambore SMGT dsb membuat PPGT kesulitan
mengoptimalkan kinerjanya

161 Memperjelas SOP dari Pembinaan Dikarenakan pembinaan dilakukan


Kurikulum dan mempertegas ketika klasis yang bersangkutan
action point dari pembinaan yang meminta. Bagaimana jika klasis
telah dikerjakan tersebut tidak meminta pembinaan?

162 Ada koordinasi antara Pengurus Dengan demikian anggota PPGT


Klasis yang di kota (pusat yang lanjut ke kota dapat dipantau
pendidikan menengah dan tinggi) keberadaannya agar aktif juga
dengan klasis yang ada di daerah dikegiatan ketika berada di kota
dalam hal kontrol terhadap
anggota yang pindah ke kota untuk
lanjutkan pendidikan

163 Meningkatkan koordinasi Dikarenakan main point dalam


mengenai program PPGT Pusat program PPGT pusat belum sampai
agar selaras dan terarah antara ke Klasis
Program Pusat dan PPGT Klasis

164 Kegiatan OIG di tingkat pusat - Kegiatan yang hampir Sulteng


khusunya PPGT hendakkanya bersamaan dalam tahun yang
tidak sama dilaksanakan oleh setiap
OIG (kegiatan di luar
dilaksanakan bersamaan dalam
persidangan) menyebabkan
tahun yarg sama dengan Kegiatan beberapa persiapan sedikit
OIG Lainya (diluar kegiatan menyita waktu beberapa kader
Persidangan ) dan sebaiknya kader PPGT yang juga
seluruh kegiatan pusat tergebung dalam kepanitian di
dilaksanakan di hari OIG lainnya, dan juga
libur nasional /cuti bersama berimbas ke hal pencarian
dana
- Animo anggota PPGT cukup
besar untuk mengikuti kegiatan
di tingkat pusat namun karena
bukan di hari libur nasional/cuti
bersama akhirnya menyebabkan
kesulitan untuk mengikuti
kegiatan (contohnya:
permohonan cuti bagi PNS/ASN
dan karyawan swasta, izin dari
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS
pihak sekolah/kampus)
165 Format kegiatan Praya - Kegiatan Praya X PPGT tahun
dikembalikan ke paradigrma 2O17 yang sudah agak
Praya Kongres XII PPGT/ format bergeser dari konsep Praya IX
hasil Kongres XII PPGT
Praya tetap berpedoman pada
- Hampir semua kegiatan Praya X
Hasil Kongres XII PPGT tidak terkoordinasi dengan baik.

166 PPGT memikirkan antisispasi Semakin maraknya judi pada arena Sultengtim
maraknya racun judi yang semakin tedong silage akhir-akhir ini di
merasuki generasi milenial di Toraja yang notabene melibatkan
Toraja generasi muda
167 PPGT memfasilitasi jaringan kerja - Angka pengangguran yang
bagi anggota PPGT yang mencari masih tinggi khususnya di
pekerjaan atau memfasilitasi kalangan anggota PPGT
- Tingginya permintaan terhadap
peluang bisnis untuk anggota
pakan ternak ‘kande bai’ untuk
PPGT misalnya bisnis, “kande memenuhi kebutuhan yang
bai’, rumput untuk didatangkan dari palopo yang
pengembangbiakan kerbau di tentunya harganya jauh lebih
Toraja mahal padahal dapat dihasilkan
sendiri
168 Peran aktif pemuda dalam Kesadaran masyarakat secara
pemeliharaan lingkungan hidup umum dan pemuda secara khusus
dalam upaya pencegahan kerusakan
lingkungan dan pemeliharaan
lingkungan hidup yang masih
rendah

169 Masa bakti kepengurusan PPGT Lambatnya pengkaderan dalam Tallunglipu


Pusat dalam satu periode dari lima lingkup pusat
tahun menjadi 3 tahun dalam satu
periode

170 Pengelolaan gedung AAVDL Meninjau ulang latar belakang dan


ketransparanan pengelolaan gedung
kepada publik khusnya PPGT

171 Pengembalian nama Kongres Mengacu pada Tata Gereja BAB V Tapparan
menjadi Persidangan Pasal 44 mengenai Persidangan Rantetayo

172 Pengembalian Logo PPGT Memperjelas pengunaan logo


Bintang Delapan Ke logo semula tersebut
NO BUNYI USUL LATAR BELAKANG KLASIS

173 Festival paduan suara atau vocal Belajar dari pengalaman, festival Tikala
group yang selama ini terlaksana yang dilaksanakan tidak maksimal
sistemnya diperbaiki dan di mana pesertanya hanya sedikit
dipersiapkan dengan baik dan secara khusus festival vocal
group yang terlaksana dua tahun
lalu mengalami kendala
174 Pengurus pusat terpilih Supaya tersedia tenaga fasilitator di
melaksanakan TFT di tingkat tingkat klasis dan jemaat
klasis
175 Tetap melanjutkan pengadaan Ketika ada kegiatan besar yang
kartu anggota PPGT dilaksanakan, kartu anggota akan
menjadi tanda pengenal

Ditetapkan di : Kasimpo
Tanggal : 26 September 2018

MAJELIS PIMPINAN SIDANG KONGRES XIV


PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

Dkn. Joni Toding Kayang, S.PAK Aditia, S.AN.

Pnt. Hendrik Lulun, S.Pd.K

Trianti T. Lamba', S.Farm., Apt. Andhy Richard Andreas, S.Psi

Pnt. Jery Parimba, ST


Sekretaris Fungsional

Anda mungkin juga menyukai