Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN

TATA TERTIB PERSIDANGAN XIX PWGT JEMAAT SION MAKALE

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1

1. Persidangan PWGT Jemaat Sion Makale adalah wadah pengambilan keputusan yang strategis
dan merupakan persidangan gerejawi berdasarkan Tata Kerja PWGT Gereja Toraja pasal 7 ayat
3 dan 4
2. Tata Tertib Persidangan PWGT Jemaat Sion Makale yang selanjutnya disebut Tata Tertib Sidang
adalah sejumlah ketentuan yang mengatur pelaksanaan persidangan agar dapat berjalan
dengan tertib, efektif dan efisien.

BAB II
PESERTA PERSIDANGAN
Pasal 2

1. Anggota Persidangan PWGT Jemaat Sion Makale adalah


a. Pengurus PWGT Jemaat Sion makale
b. Anggota PWGT yang terdaftar di dalam daftar anggota di Jemaat Sion Makale dan
yang telah mengisi daftar hadir persidangan XIX PWGT Jemaat Sion Makale.
c. Undangan :
- Pimpinan Majelis/ komisi OIG Jemaat Sion Makale.
- Pengurus OIG Jemaat Sion Makale.
- Pengurus PWGT Klasis Makale.

Pasal 3
Hak Peserta

1. Anggota PWGT mempunyai hak bicara dan hak suara dengan ketentuan anggota
mempunyai 1 ( satu) hak suara ( tidak terwakili).
2. Penasehat persidangan mempunyai hak untuk memberi nasehat, diminta atau tidak
diminta.
3. Setiap peserta persidangan jika akan berbicara agar berdiri setelah dipersilahkan
pimpinan sidang.

Pasal 4
Kewajiban Peserta

1. Setiap peserta berkewajiban mentaati Tata Tertib yang telah ditetapkan demi
kelancaran jalannya persidangan.
2. Setiap peserta tidak diperkenankan meninggalkan sidang tanpa seisin Pimpinan
Sidang, kecuali ada hal yang mendasar secara tertulis (menyebut alasan) untuk dapat
mengikuti siding selanjutnya.
3. Setiap peserta wajib hadir tepat waktu dalam persidangan sesuai waktu yang telah
ditentukan.
4. Setiap peserta wajib mengikuti acara persidangan secara aktif seluruh acara
persidangan dan mengisi daftar hadir saat registrasi.
5. Peserta Persidangan berkewajiban berbicara secara santun dan berdiri setelah
dipersilahkan oleh pimpinan sidang dan berbicara maksimal 3 menit.
6. Setiap peserta tidak dibenarkan meninggalkan ruangan tanpa seizin pimpinan sidang
kecuali ada hal yang mendasar dan wajib menyampaikan secara tertulis kepada
Pimpinan Sidang apabila berhalangan ( menyebutkan alasan yang ada ) untuk
mengikuti sidang berikutnya dan disampaikan sebelum sidang dimulai.

BAB III
Penasehat Persidangan
Pasal 5

1. Penasehat Persidangan dipilih dan ditetapkan oleh peserta Persidangan.


2. Anggota Penasehat persidangan terdiri dari :
- Pimpinan Majelis/ MG Jemaat Sion Makale.
- Pengurus PWGT Jemaat Sion Makale (setelah demisioner).
- Penasehat PWGT Jemaat Sion Makale.

Pasal 6
KEDUDUKAN DAN WEWENANG PENASEHAT

1. Penasehat memberikan nasehat kepada persidangan diminta atau tidak diminta atas
persetujuan Pimpinan Sidang.
2. Membantu Pimpinan Sidang menyelesaikan atau memecahkan masalah yang timbul
dalam persidangan.

BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 7
Jenis dan Ruang Lingkup Pembahasan Materi Persidangan

Persidangan PWGT seluruhnya dilakukan dalam bentuk sidang paripurna dengan ruang
lingkup pembahasan :
1. Membahas dan menetapkan Peserta Persidangan, Jadwal Acara dan Tata Tertib
Persidangan serta memilih Pimpinan Sidang.
2. Membahas dan mengevaluasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus 2020 -
2023.
3. Membahas dan menetapkan pokok-pokok program dan usul usul yang muncul dalam
persidangan termasuk usul-usul dalam Program Kerja Tahun 2023 - 2025
4. Menetapkan Struktur Organisasi dan Memilih Pengurus PWGT Jemaat Sion Periode
2023 - 2025

Pasal 8
Pimpinan sidang

1. Tim kerja Persidangan PWGT Jemaat Sion selaku pimpinan sidang sementara sampai
terbentuknya pimpinan sidang.
2. Pimpinan Sidang dipilih oleh peserta persidangan terdiri 3 orang, yaitu : Ketua,
Sekretaris dan pengganti umum.
3. Pemilihan Pimpinan Sidang dilakukan dengan cara musyawarah.

Pasal 9
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Semua pengambilan keputusan dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat.


2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan dapat diambil melalui
pemungutan suara terbanyak dan keputusan dinyatakan sah.
3. Pemungutan suara menyangkut orang dilakukan secara tertulis dan rahasia.
4. Dalam hal keseimbangan suara, pemilihan dilakukan sekali lagi, dan apabila suara
belum seimbang maka pimpinan Sidang mengambil Keputusan setelah memperoleh
pertimbangan dari Penasehat Persidangan.

BAB V
Pasal 10
Struktur Organisasi PWGT

Stuktur organisasi PWGT Jemaat Sion Makale ditetapkan sesuai konsep pokok program
Kerja PWGT 2020 dan Tata Kerja PWGT tahun 2022.

Pasal 11
Kriteria Nominasi

I. KRITERIA PENGURUS PWGT PERIODE 2023-2025


1. Ketua :
- Memahami dan telah melaksanakan tentang Tata Gereja Toraja dan Pengakuan
Gereja Toraja, Tata Kerja PWGT.
- Memiliki kemampuan memimpin, jujur, adil dan bertanggung jawab.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar.
- Tidak rangkap jabatan yang sama pada semua jenjang Kepengurusan PWGT.
- Belum menjabat dua kali masa bakti pada jabatan yang sama.
- Memiliki waktu yang luang sehingga berpatisipasi langsung di dalam pelayanan
dalam jemaat maupun di luar jemaat.
- Menjadi Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.
2. Wakil Ketua
- Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar.
- Tidak rangkap jabatan pada semua jenjang Kepengurusan PWGT.
- Belum menjabat dua kali masa bakti pada jabatan yang sama.
- Memiliki waktu yang luang sehingga berpatisipasi langsung di dalam pelayanan
dalam jemaat maupun di luar jemaat.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.
3. Sekretaris :
- Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Mempunyai kemampuan memimpin dan mengelola administrasi dan
memajukan organisasi.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar.
- Tidak sedang memangku jabatan yang sama pada OIG di semua tingkatan dalam
lingkungan gereja Toraja.
- Memiliki waktu yang luang di dalam pelayanan jemaat maupun diluar jemaat.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.
4. Wakil Sekretaris :
- Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Mempunyai kemampuan memimpin dan mengelola administrasi dan
memajukan organisasi
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar
- Tidak sedang memangku jabatan yang sama pada OIG di semua tingkatan dalam
lingkungan gereja Toraja .
- Memiliki waktu yang luang di dalam pelayanan jemaat maupun di luar jemaat.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.
5. Bendahara :
- Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Mempunyai kemampuan dalam mengelola administrasi keuangan dan
transparan serta jujur dan bertanggung jawab.
- Transparan serta jujur dan bertanggung jawab.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar
- Tidak sedang memangku jabatan yang sama pada OIG di semua tingkatan dalam
lingkungan gereja Toraja.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.
6. Wakil Bendahara :
- Anggota PWGT Jemaat Sion Makale yang aktif.
- Mempunyai kemampuan dalam mengelola administrasi keuangan dan aset.
- Transparan serta jujur dan bertanggung jawab.
- Dapat bekerja sama dengan orang lain baik ke dalam maupun keluar
- Tidak sedang memangku jabatan yang sama pada OIG di semua tingkatan dalam
lingkungan gereja Toraja.
- Tidak sedang menjadi pengurus di jemaat yang lain.

Pasal 12
MEKANISME PEMILIHAN PENGURUS

I. SISTEM PEMILIHAN
1. Pemilihan dilakukan dengan langsung.
2. Ketua, Sekretaris, wakil ketua,wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara dan
Koordinator Kelompok dipilih secara terpisah.
3. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara dan
Koordinator kelompok menyusun dan melengkapi komposisi Pengurus PWGT Jemaat
Sion 2023 - 2025 dan selanjutnya ditetapkan dengan keputusan.

II. CARA PEMILIHAN :


1. Pemilihan dilakukan secara LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia)
2. KSB dipilih secara terpisah.
3. Setiap calon yang diajukan dimintai kesediaannya.
4. Setiap calon yang bersedia akan dicocokkan dengan kriteria.
5. Jika hanya terdapat 1 calon maka dinyatakan terpilih secara aklamasi.
6. Perhitungan suara disaksikan oleh saksi yang ditunjuk oleh Pimpinan Sidang.
7. Calon yang mendapat suara terbanyak, mutlak (1/2+1) dinyatakan sebagai yang terpilih.
8. Jika point ke 7 tidak terpenuhi dilakukan pemilihan ulang yang diikuti oleh 2 calon
yang memiliki suara terbanyak. Jika point 8 tidak terpenuhi maka pimpinan
sidang mengambil keputusan setelah meminta pertimbangan penasihat.

Pasal 13
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib persidangan ini, diserahkan kepada
Pimpinan Sidang dengan persetujuan peserta sidang yang ada. Dengan memperhatikan
Tata Kerja PWGT.

Anda mungkin juga menyukai