Anda di halaman 1dari 27

Sosialisasi Peraturan Organik

Barang Milik Gereja


(PO BMG)
PO
BMG
Presentation
Sistematika PO BMG

01 Defenisi, Azas dan Tujuan


Penjelasan pengertian dasar Barang Milik Gereja Protestan
Maluku, Azas dan Tujuan serta Dasar/Acuan pelaksanaan PO
BMG.

02 Kewenangan
Meliputi pejabat/personil yang memiliki kewenangan dan/atau
bertanggungjawab terhadap BMG pada tiap jenjang organisasi
Gereja Protestan Maluku.

03 Siklus Pengelolaan BMG


Menjelaskan 12 siklus pengelolaan BMG

04 Lampiran
Berupa Format-Format yang nantinya merupakan data BMG
serta cara pengisiannya.
Defenisi, Azas & Tujuan
DEFENISI :
Barang Milik Gereja Protestan Maluku yang selanjutnya disebut Barang Milik Gereja
adalah semua kekayaan Gereja baik yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Gereja maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun
yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang
termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya

AZAS :
Azas Pengelolaan BMG meliputi: Azas Fungsional, Azas Kepastian Hukum, Azas
Transparansi, Azas Kepastian Nilai, Azas Akuntabilitas, Azas Efisiensi dan Azas
Komitmen Bersama.

TUJUAN :
• Melaksanakan amanat pelayanan gereja sebagaimana diisyaratkan dalam Tata
Gereja.
• Memberi petunjuk kepada semua jenjang dan badan-badan pelayanan gereja
tentang tata cara pengelolaan Barang Milik Gereja yang berlaku di Gereja Protestan
Maluku.
• Memberi pedoman kepada semua jenjang dan badan-badan pelayanan gereja dalam
melaksanakan penatausahaan Barang Milik Gereja.
KEWENANGAN
Sinode
• Pengelola Barang yaitu Sekretaris Umum Sinode GPM.
• Pembantu Pengelola Barang yaitu Kepala Bagian Penataan dan Pengembangan
Infrastruktur.
• Pengurus Barang Pengelola yaitu Kepala Sub Bagian pada Bagian Penataan dan
Pengembangan Infrastruktur.


Klasis
Pengguna Barang yaitu Ketua Klasis.
• Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang adalah Sekretaris Klasis.
• Pengurus Barang Pengguna adalah Sekretaris Bidang Penataan dan Pengembangan Kelembagaan.

Jemaat
• Pembantu Pengguna Barang di Jemaat yaitu Ketua Majelis Jemaat.
• Pejabat Penatausahaan Barang di Jemaat adalah Sekretaris Majelis Jemaat.
• Pengurus Barang Jemaat adalah Ketua Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan.

Pejabat atau Personil yang bertanggung jawab terhadap Barang Milik Gereja pada tiap jenjang organisasi GPM
Pejabat
BMG
Sinode Your Picture Here

Kewenangan dan
Tanggungjawab
Pejabat Pengelola Kabag. Penataan dan Kasubag. Penataan dan
Sekum MPH
BMG pada tingkat Pengembangan Infrastruktur Pengembangan Infrastruktur
Pengelola Barang Pejabat Penatausahaan BMG
Sinode. Pengurus Barang Pengelola

Kewenangan dan •
Kewenangan dan
…..
Kewenangan dan
Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab
diatur dalam Pasal 12 diatur dalam Pasal 13 diatur dalam Pasal 18
PO BMG GPM PO BMG GPM PO BMG GPM
Pejabat
BMG
Klasis Your Picture Here Your Picture Here

Kei Kecil
Kewenangan dan
Sekretaris Klasis Sekbid. Penataan & Peng-
Tanggungjawab Pejabat Ketua Klasis embangan Kelembagaan
Pj. Penatausahaan Peng-
Pengelola BMG pada Pengguna Barang guna Pengurus Barang Pengguna
Klasis Kei Kecil.
Kewenangan dan •
Kewenangan dan
…..
Kewenangan dan
Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab
diatur dalam Pasal 14 diatur dalam Pasal 16 diatur dalam Pasal 19
PO BMG GPM PO BMG GPM PO BMG GPM
Pejabat
BMG
Jemaat Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Kewenangan dan
Tanggungjawab Pejabat KMJ Tual Sekretaris Jemaat Ketua Seksi PPK
Pengelola BMG pada Pdt. T.Latumahina, S.Th Pnt. J.P. Rahanra Pengurus Barang Jemaat
Jemaat Anugerah Tual
Kewenangan dan •
Kewenangan dan
…..
Kewenangan dan
Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab
diatur dalam Pasal 15 diatur dalam Pasal 17 diatur dalam Pasal 20
PO BMG GPM PO BMG GPM PO BMG GPM
Siklus Pengelolaan BMG terdiri dari 12 siklus/tahapan yaitu :
01. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
BMG 02. Pengadaan
03. Penggunaan
04. Pemanfaatan
05. Pengamanan dan Pemeliharaan
06. Penilaian
07. Pemindahtanganan
08. Pemusnahan
09. Penghapusan
10. Penatausahaan
11. Pembinaan, Pengawasan & Pengendalian
12. Ganti Rugi dan Sanksi
Perencanaan Kebutuhan & Penganggaran BMG
Disusun dengan memperhatikan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Gereja serta ketersediaan barang
yang ada sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan RAPBG

01

Standar Spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan penghitungan


Barang pengadaan Barang Milik Gereja dalam perencanaan kebutuhan.

02

Standar Satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan perhitungan


Kebutuhan pengadaan dan penggunaan Barang Milik Gereja dalam perencanaan
kebutuhan Barang Milik Gereja.

03

Standar Besaran harga yang ditetapkan sebagai acuan pengadaan Barang Milik
Harga Gereja dalam perencanaan kebutuhan.
Pengadaan
BMG
Pengadaan Barang Milik Gereja dilaksanakan berdasarkan
prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka dan akuntabel

Pengguna Barang dan Ketua Majelis Jemaat wajib


menyampaikan laporan hasil pengadaan Barang Milik Gereja
tiap semesteran dan tahunan kepada MPH melalui Pengelola
Barang milik Gereja untuk ditetapkan status penggunaannya.
Penggunaan BMG meliputi :
a) Penetapan status penggunaan BMG.
b) Pengalihan status penggunaan
BMG.
c) Penetapan status penggunaan BMG
untuk dioperasikan oleh pihak lain.

Penggunaan
BMG Penetapan Status Penggunaan BMG oleh MPH
atau Pengelola Barang dalam kondisi tertentu
(setiap tahun)

Penetapan status bukan untuk barang persediaan dan KDP


Pemanfaatan BMG
Prinsip Umum
Pemanfaatan
• Dilaksanakan oleh Pejabat
Pengelola BMG.
• Tidak mengganggu tupoksi
penyelenggaraan Gereja.
• Biaya pemeliharaan,
pengamanan dan
pelaksanaannya
Pengelola Barang Pengguna Barang ditanggung oleh mitra
Ketua Majelis Jemaat
pemanfaatan.
dengan persetujuan MPH, dengan persetujuan dengan persetujuan Pengelola • Income pemanfaatan
untuk Barang Milik Gereja Pengelola Barang, untuk Barang, BMG berupa sebagian disetor ke Kas Gereja.
yang berada dalam BMG berupa sebagian tanah tanah dan/atau bangunan yang • Obyek pemanfaatan
penguasaan Pengelola dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh dilarang dijaminkan atau
Barang. masih digunakan oleh Pengguna Barang, dan selain digadaikan.
Pengguna Barang, dan tanah dan/atau bangunan.
selain tanah dan/atau
bangunan.

Pemanfaatan BMG dilaksanakan oleh


Mitra Pemanfaatan (ditetapkan oleh
MPH)
 Penyewa, untuk pemanfaatan Barang Milik Gereja dalam
bentuk Sewa.
 Peminjam pakai, untuk pemanfaatan Barang Milik Gereja
dalam bentuk Pinjam Pakai.
 Mitra BGS, untuk pemanfaatan Barang Milik Gerejadalam
bentuk BGS.

Tanggung jawab Mitra Pemanfaatan:


 melakukan pembayaran atas pemanfaatan BMG sesuai bentuk pemanfaatan.
 menyerahkan hasil pelaksanaan pemanfaatan sesuai ketentuan bentuk
pemanfaatan.
 melakukan pengamanan dan pemeliharaan atas BMG yang dilakukan
pemanfaatan dan hasil pelaksanaan pemanfaatan BMG.
 mengembalikan BMG setelah berakhirnya pelaksanaan.
 memenuhi kewajiban lainnya sesuai perjanjian pemanfaatan BMG.

Mitra Bentuk Pemanfaatan

Pemanfaatan
Bentuk Pemanfaatan BMG terdiri dari Sewa,
Pinjam Pakai dan Bangun Guna Sera
(BGS)..
S e w a
Tabel Aturan Penyewaan BMG

Jangka Jenis Kegiatan


Prinsip Umum Obyek Sewa Tarif Sewa Perjanjian
Waktu Penyewa
Optimalisasi Tanah Paling lama Ditetapkan oleh MPH Bisnis Ditandatangani di
dayaguna BMG (dilaksanakan oleh Pengelola Barang 5 tahun (perdagangan, jasa & setiap jenjang GPM.
atas persetujuan MPH) industri)

Tidak Bangunan Setelah 5 Non Bisnis Paling sedikit memuat


merugikan (dilaksanakan oleh Pengelola Barang tahun dapat (pelayanan kepentin- dasar, para pihak, je-
Gereja atas persetujuan MPH) diperpanjang gan umum & pen- nis, luas/jumlah brg,
1 kali didikan) tarif, jk. Waktu, tang-
gung jwb dll…
Tidak Selain tanah dan bangunan Dalam Sosial Penandatanganan di
mengganggu (Dilaksanakan oleh Pengelola, periodik (pelayanan umum yg atas kerjat bermeterai
fungsi Pengguna & KMJ tanpa persetujuan tahun, bulan, tidak pungut biaya) dan biaya ditanggung
pelayanan MPH) hari & jam penyewa.

Sumber: Pasal 42 sampai dengan Pasal 66 PO BMG GPM.


Pinjam Pakai
Tabel Aturan Pinjam Pakai BMG

Prinsip Umum Obyek Jangka Waktu Perubahan Bentuk BMG Perjanjian


Dilaksanakan dengan pertimbangan Bangunan Maksimal 2 tahun + Peminjam pakai dapat merubah Ditandatangani di setiap
mengoptimalkan BMG serta seluruh atau perpanjang 1 tahun. bentuk BMG yang dipinjam jenjang GPM.
menunjang penyelenggaraan gereja. sebagian. kecuali perubahan fungsi dan
penurunan nilai BMG.
Peminjam pakai dilarang untuk Perpanjangan disam- Perubahan bentuk diusulkan Paling sedikit memuat dasar,
melakukan pemanfaatan atas objek paikan 2 bulan se- kepada pejabat pengelola BMG para pihak, jenis, luas/jum-
pinjam pakai. belum masa pinjam pada tiap jenjang GPM untuk lah brg, jk. Waktu, tanggung
pakai berakhir. mendapat persetujuan. jwb dll…

Perubahan bentuk konstruksi


dasar wajib ditetapkan melalui
keputusan MPH.

Sumber: Pasal 67 sampai dengan Pasal 83 PO BMG GPM.


Bangun Guna Serah (BGS)
Tabel Aturan BGS BMG (Obyek BGS adalah Tanah)

Jangka
Prinsip Umum Mitra BGS Perjanjian
Waktu
Pengelola Barang memerlukan bangunan dan fasilitas bagi wajib membayar kontribusi ke rekening Kas 30 tahun Ditandatangani oleh mitra BGS dan MPH
penyelenggaraan pelayanan Gereja namun tidak tersedia Gereja setiap tahun sesuai besaran yang tidak boleh
cukup dana guna memperoleh fasilitas dimaksud. (melalui telah ditetapkan, memelihara obyek BGS diperpanjang
keputusan MPH) dan dilarang menggadaikan atau
menjaminkan obyek BGS.
Bangunan dan fasilitasnya yang menjadi bagian dari hasil Mitra BGS Barang Milik Gereja harus sekurang-kurangnya memuat dasar perjanjian,
pelaksanaan BGS harus dilengkapi dengan Izin Mendirikan menyerahkan objek BGS kepada MPH identitas para pihak, obyek, hasil, peruntukan,
Bangunan (IMB) atas nama Gereja Protestan Maluku. pada akhir jangka waktu pengoperasian, jangka waktu, besaran kontribusi tahunan dan
setelah dilakukan oleh auditor independen mekanisme pembayaran serta hak dan kewa-
jiban.sanksi dan penyelesaian perselisihan.
Biaya persiapan BGS yang dikeluarkan Pengelola Barang
sampai dengan penunjukan mitra BGS dibebankan pada
APBG dan setelah penetapan menjadi beban mitra.

Hasil yang diperoleh dari BGS wajib disetor ke Kas Gereja

Sumber: Pasal 84 sampai dengan Pasal 101 PO BMG GPM.


Pengelola Barang, Pengguna
Barang dan Ketua Majelis
Jemaat Wajib melakukan
pengamanan BMG secara
Fisik, Administrasi dan Hukum
serta memelihara BMG yang
ada dalam penguasaannya.
 Pengamanan fisik berupa
pemasangan label barang atau

Pengamanan papan pengumuman pada area


tanah milik GPM.
 Pengamanan administrasi berupa

& Bukti Asli kepemilikan BMG wajib


disimpan dengan tertib dan aman
oleh Pengelola Barang.serta
Pemeliharaan pencatatan.
 Pengamanan hukum terhadap
tanah yang belum bersertifikat.
 Mengalokasikan anggaran biaya
untuk pemeliharaan BMG.
PENILAIAN
Penilaian Barang Milik Gereja dilakukan dalam rangka penyusunan
neraca Gereja, pemanfaatan, atau pemindahtanganan kecuali
pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai dan pemindahtanganan dalam
bentuk hibah..

Biaya yang diperlukan dalam rangka penilaian Barang Milik Gereja


dibebankan pada APBG.

Penilaian Tanah dan/atau Bangunan dilakukan oleh penilai pemerintah


atau penilai publik yang ditunjuk oleh MPH .

Penilaian Barang Milik Gereja selain tanah dan/atau bangunan dalam


rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh Tim yang
ditetapkan oleh MPH, dan dapat melibatkan Penilai yang ditetapkan
MPH.
Pemindahtanganan

PENJUALAN TUKAR MENUKAR


Atas pertimbangan optimalisasi BMG yang Atas pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan
tidak dimanfaatkan dan secara ekonomis operasional penyelenggaraan pelayanan
menguntungkan gereja. Gereja dan optimalisasi BMG dengan syarat
Penjualan Barang Milik Gereja berupa BMG berupa tanah dan/atau bangunan sudah
kendaraan dan barang inventaris lainnya tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau
dilakukan oleh Pengelola Barang setelah penataan kota atau menyatukan Barang Milik
mendapat persetujuan dari MPH. Gereja yang lokasinya terpencar.
(Pasal 125 s/d Pasal 135 PO BMG) (Pasal 136 s/d Pasal 144 PO BMG)

HIBAH
Atas pertimbangan untuk kepentingan bencana
kemanusiaan apabila BMG yang dihibahkan
tidak lagi digunakan dalam penyelenggaraan
gereja. Hibah BMG ditetapkan oleh MPH dan
biaya yang timbul ditanggung penerima hibah.
(Pasal 145 s/d Pasal 151 PO BMG)
Prinsip Umum Pemusnahan BMG
BMG dimusnahkan apabila tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan
dan/atau tidak dapat dipindahtangankan atau karena bencana alam.
Pemusnahan dilaksanakan oleh Pengguna Barang/KMJ atas persetujuan
MPH dan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan BMG.
BMG RUSAK BERAT ?

PEMUSNAHAN
T indakan menghapus Barang Milik Gereja dari daftar barang dengan menerbitkan surat

keputusan dari Pejabat Gereja yang berwenang untuk membebaskan Pengelola dan/atau Pengguna

dan/atau Majelis Jemaat dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas Barang Milik Gereja

yang berada dalam penguasaannya.

Penghapusan
Penatausahaan
PEMBUKUAN
pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Gereja yang berada
di bawah penguasaannya ke dalam Daftar Barang Pengelola
menurut penggolongan dan kodefikasi barang.
.

INVENTARISASI
kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan,
dan pelaporan hasil pendataan Barang Milik Gereja
.

PELAPORAN
Penyampaian daftar BMG pada masing-
masing tingkatan ke pengelola dalam jangka
waktu semesteran dan tahunan.
Pembinaan, Pengawasan & Pengendalian
Pembinaan Pengguna Barang melakukan pemantauan dan penertiban
terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,
MPH melakukan pembinaan penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan Barang
pengelolaan Barang Milik Gereja dan
menetapkan kebijakan pengelolaan
Milik Gereja yang berada di dalam penguasaannya
Barang Milik Gereja
Pengawasan
Pelaksanaan pemantauan dan penertiban untuk Unit Kerja
Gereja dilaksanakan oleh KMJ.

Pengguna Barang dan Ketua Majelis Jemaat dapat


Pengendalian meminta aparat pengawasan intern untuk melakukan
audit tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban

Pengguna Barang dan KMJ menindaklanjuti hasil audit


sesuai ketentuan perundang-undangan
Ganti Rugi
&

GANTI RUGI SANKSI Sanksi


Setiap kerugian Gereja Setiap pihak yang
akibat kelalaian, mengakibatkan
penyalahgunaan/pelang kerugian Gereja dapat
garan hukum atas dikenakan sanksi
pengelolaan Barang sesuai dengan
Milik Gereja diselesaikan ketentuan peraturan
melalui tuntutan ganti perundang-undangan
rugi sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Terima Kasih
Semoga Tuhan Yesus Kristus Memberkati Kita Sekalian
time is
my time

Anda mungkin juga menyukai