Anda di halaman 1dari 3

Nama : Daniel Parsaoran Sibarani

NIM : 16.3110
Mata Kuliah : Teologi Pastoral II
Dosen : Pdt. Nortje Lumbantoruan

Konseling Pranikah

Sepasang kekasih ingin melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius yaitu
Pernikahan, sebut saja namanya Budi dan Mawar. Sebagai seorang jemaat yang baik, orang
Kristen yang taat maka mereka memohon arahan, dan tuntunan dari Pendetanya. Maka Pendeta
selaku gembalanya melakukan konseling PraNikah kepada mereka, agar kedua pribadi ini
mengerti apa itu makna dari pernikahan.

Sebagai seorang Konselor saya secara pribadi, membuka konseling dengan mengajak
kedua mempelai datang untuk menghadiri proses konseling. Satu hal yang penting yang harus
saya miliki pada saat melakukan konseling ialah, saya harus mampu memiliki Kepercayaan
mereka/trust. Dengan memberikan alasan mengapa konseling pra-Nikah itu penting, yaitu :

Punya pandangan ke depan, Lebih terarah pasangan yang memiliki pengetahuan baik
mengenai pernikahan akan mendapatkan manfaatnya di kemudian hari. Mereka akan mampu
menjalani hubungan lebih baik, dalam lima, 10, 20, 40 tahun ke depan, Mempermudah
penyatuan visi. Dua pribadi yang berbeda dan unik akan bersatu dalam pernikahan. Setiap
pribadi memiliki cara pandang masing-masing, dan memungkinkan menghadapi pertentangan.
Menurut Benskey, pasangan penting untuk mengklarifikasikan ekspektasi masing-masing
mengenai pernikahan. Membantu memahami keluarga pasangan. Ketika menikah, Anda
berkomitmen untuk juga menikahi keluarga pasangan. Anda perlu memahami seluruh anggota
keluarga pasangan termasuk pengasuhan dalam dua keluarga asal yang berbeda, Memiliki
kemampuan menyelesaikan konflik nantinya. Sekali lagi, hubungan yang sehat berawal dari
komunikasi yang baik. Masalah apa pun yang terjadi dalam hubungan berpasangan, termasuk
pernikahan berakar dari masalah komunikasi. Selain rendahnya kemampuan pasangan mencari
solusi masalah dan menyelesaikan konflik. Anda dan pasangan bisa belajar cara berkomunikasi
yang baik dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan konflik, sebelum menikah melalui
konseling pranikah.

1
Kemudian saya (konselor) memasukkan beberapa topic teologi yang sederhana mengenai
pernikahan terbuka dan membebaskan itu ada 3 Hal (oleh karena itu Proses konseling tidak
cukup hanya 1 tatap muka) :

1. Pendahuluan – Dua menjadi satu Markus 10: 6-9


a. Put God First (Utamakan Allah dalam keluarga) - pada ayat 6, Dalam segala hal,
libatkan Tuhan:
b. You are different and expect surprises
c. Menjadi Keluarga Mandiri
d. Dua menjadi satu
Pernikahan Kristen bukanlah sebuah 'kontrak perjanjian', melainkan
merupakan 'penyatuan' dua insan dalam kasih Kristus dalam sebuah lembaga
keluarga. Kontrak bisa dibatalkan secara hukum, namun pernikahan Kristen tidak
bisa dibatalkan atau dipisahkan.
Suami dan isteri dalam pernikahan Kristen menjadi satu kesatuan dalam
semua aspek kehidupan: dalam pikiran, keputusan, mendidik anak-anak,
mengelola rumah tangga, rencana dan cita-cita yang terkait dengan rumah tangga.
Keduanya harus menjalani kehidupan sebagai 'satu keluarga' - saling mengasihi,
saling menghargai, saling memberi dan saling mendukung dan membantu untuk
makin bertumbuh dalam kasih dan iman percaya pada Kristus.

2. Keluarga yang hidup dalam Kasih


Seperti yang kita ketahui Tuhan adalah Kasih. Tuhan mempersatukan dua orang
dalam satu lembaga keluarga dengan dasar kasih. Dengan demikian KASIH haruslah
merupakan dasar dari setiap keluarga Kristen. Kasih yang menyatukan pernikahan
memiliki tiga hal yang penting :
a. CINTA KASIH (Yohanes 13: 34-35)
b. KOMITMEN
c. KOMUNIKASI yang : Jujur atau Terbuka, memiliki Pengendalian diri, Berkata
Hikmat dan membangun dimana kita senantiasa, mendukung pasangan kita,
keluarga kita, mendukung dia berkembang dan bertumbuh kedepan. Kita harus
dapat menjadi supporter utama dan pertama bagi setiap yang dia lakukan, mampu
mendengar dengan Kasih (menjadi pendengar yang baik bagi pasangan kita).
3. Pernikahan yang berpusat pada Kristus
 Jadikan Kristus sebagai Pusat kehidupan keluarga.
 Libatkan Kristus dalam rencana, dan semua kegiatan keluarga.

2
 Ketika harus menghadapi masalah, tantangan dan pencobaan, jangan saling
menyalahkan, tapi datang pada Kristus sebagai Penasehat Agung yang akan
memberikan jalan keluar bagi semua persoalan keluarga.
 Keluarga yang dibangun diatas batu karang yang kuat, yaitu Kristus sendiri, pasti
akan menjadi keluarga pemenang.
 Kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan paling mungkin dicapai bila
didasarkan dan berpusat pada Tuhan Yesus Krsitus.

Oleh karena itu 3 Point utama diatas hendaklah memiliki konsep yang demikian, sebelum
melanjutkan ke jenjang pernikahan, tidak menunggu setelah menikah pasti berubah, tetapi
sebelum menikah harus sudah berkomitmen akan tiga hal sederhana diatas.

Anda mungkin juga menyukai