Anda di halaman 1dari 2

Renung an

TETAPLAH BERSUKACITA DAN MEMULIAKAN TUHAN


(Mazmur / Psalmen 66:1-6)

1. Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, 2. mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! 3. Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu. 4. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu." S e l a 5. Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia: 6. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,

PENGANTAR : Kitab ini adalah merupakan ungkapan Raja Salomo kepada semua umat melalui para biduan dan pemusik kerajaan Israel. Dan pada akhirnya dituliskan dalam sebuah Kitab. Ungkapan itu adalah ungkapan rasa sukacitanya kepada Tuhan dalam segala hal dalam bentuk nyanyian. Raja Salomo mengajak seluruh umat untuk tetap memuliakan Tuhan sepanjang hidup, apa pun yang terjadi dan di mana pun berada, kendati demikian tidak semuanya Kitab Mazmur ditulis oleh Raja Salomo. Sebagai catatan penting, kata SELA tidak usah diucapkan di saat membaca nats Alkitab, karena itu hanya diucapkan untuk mengistirahatkan para pemain musik atau nyanyian. Bila diucapakan SELA maka berhentilah memainkan musik atau bernyanyi. PENJELASAN SINGKAT : Sebagai thema utama yang disampaikan raja Salomo lewat nats ini adalah TETAPLAH BERSUKACITA DAN MEMULIAKAN TUHAN. Untuk lebih jelasnya, mari kita pahami tentang tema tersebut, antara lain : Pertama : Bagaimana kita bersukacita dan memuliakan Tuhan? (ayat 1, 2, 3, 4) Banyak cara bagaimana untuk tetap bersukacita. Salah satu contoh, seperti yang dilakukan oleh raja Salomo, dengan bernyanyi dan lain-lain. Sehingga kita diajak untuk menyatakan dengan penuh keyakinan seperti yang tertulis pada ayat 3). Bersukacita untuk memuliakan Tuhan bisa kita lakukan melalui aktivitas kita sehari-hari, seperti : bekerja, bersahabat, dsb, yang tentunya dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Tidak ada rasa iri terhadap orang lain dan selalu bersyukur dengan apa yang ada pada diri kita. Kedua : Kenapa kita bersukacita dan memuliakan Tuhan? (ayat 5, 6) Sangat jelas disampaikan pada ayat 5 dan 6, raja Salomo mengajak kita melihat kemahakuasaan Tuhan. Seperti apakah itu? Banyak sekali kemahakuasaan Tuhan, mulai zaman Alkitab sampai sekarang. Tanpa kita sadari bahwa udara yang kita hirup ini secara gratis adalah merupakan kemahakuasaan Tuhan. Melalui kelahiran, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus juga merupakan Kemahakuasaan Tuhan. Mari kita perhatikan ayat 5 dan 6, itulah sebabnya Raja Salomo mengajak kita untuk tetap bersukacita dan memuliakan Tuhan. Untuk Direnungkan : Memang sangat sulit untuk tetap bersukacita dan memuliakan Tuhan di saat-saat kita dalam keadaan dukacita. Bagaimana caranya, padahal kita sendiri pun sedang mengalami masalah besar yang membuat hidup kita tenang. Siapa pun dia, kaya atau miskin, pintar atau bodoh tetap tidak akan mampu bersukacita di saat mengalami kesulitan bila tidak ada keyakinan yang teguh, memuliakan Tuhan pun juga tak akan mampu. Ingatlah, tiada yang mustahil bagi Tuhan. Yakinlah kepada-Nya dengan penuh kesabaran dan disertai ketekunan berdoa dan bekerja, dan selalu berbuat yang baik dan benar sesuai dengan kehendak-Nya. Maka sukacita itu pun akan diberikan Tuhan kepada kita. Mulikanlah Tuhan selama sepanjang hidup kita. Amin!

B.Marada Hutagalung, S.Th Tarutung, 13 Mei 2011


(maradahtgalung.blogspot.com facebook.com/B.MaradaHutagalung)

Anda mungkin juga menyukai