Anda di halaman 1dari 26

Renungan Harian Kita

Renungan harian online kristen dan katolik, santapan harian, bahan saat teduh, Kumpulan
khotbah hamba Tuhan, Mujizat Tuhan, Mujizat kesembuhan, Kata-kata bijak, kata-kata
penghiburan, kata-kata motivasi, lirik dan chord lagu rohani, kisah cinta dan sahabat sejati,
humor, kisah nyata dan kesaksian kristen, dan kisah-kisah kehidupan yang mengharukan dan
menguatkan Iman rohani kita. Anda bisa berbagi cerita dengan mengirim cerita Anda ke
renunganhariankita@yahoo.com

RENUNGAN HARIAN KITA SUPPORTED BY...

Pengharapan | Pengampunan | Pergumulan | Kesembuhan |


Persahabatan | Percintaan | Kepahitan | Pertobatan | Karakter |
Motivasi & Bijak | Kumpulan Khotbah | Mujizat | Pria Sejati | Wanita
Bijak | Profesional muda | Suami-Istri |

Yuk Gabung facebook dan twitter renungan harian kita


 Twitter Renungan Harian Kita
 Facebook Renungan Harian Kita

Menampilkan entri terbaru dengan label Renungan tentang kesembuhan. Tampilkan entri
lawas

Minggu, 01 Mei 2011


Dari Kamar Praktek
Hagai 2:5
Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN;
kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala
rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu,
demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 121; 1 Korintus 10; 1 Samuel 8-9

Apakah kanker merupakan terminal akhir menuju kematian? Pertanyaan tersebut


muncul setiap kali kita mendengar seseorang, keluarga atau kerabat, dinyatakan
terserang kanker. Untuk mengatasi serangan kanker tersebut biasanya dilakukan
klimoterapi, radioterapi, imunoterapi, kemudian paling akhir pembedahan.

Persoalan utama justru terpulang kepada bagaimana seorang dokter memilih obat
berikut system pengobatannya. Agar daya tumpasnya jitu, tidak menghamburkan dana,
membuang waktu serta membahayakan penderita. Ang Peng Tiam, peneliti penyakit
kanker dari Rumah Sakit Mt. Elizabeth, Singapura, berkata, "Di kamar praktek saya
terdapat kertas kecil, judulnya Doctor Prayer. Setiap hari, meski sudah sangat hafal,
syair tersebut akan selalu saya baca ulang. Sebab saya merasa talenta, sikap profesional
berikut apa yang telah dan akan saya lakukan, semuanya berhasil berkat campur tangan
Tuhan". Pengalaman dari kamar praktek tersebut menegaskan tentang masih tetap
terbukanya kesempatan untuk sembuh bagi para penderita kanker. Masih ada harapan.

Pekerjaan kita bukan hanya menghasilkan uang yang setiap bulan kita terima. Kiranya
pekerjaan kita menerbitkan pengharapan bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi
orang lain!

Pekerjaan dengan melibatkan Tuhan di dalamnya mampu menyelesaikan banyak hal


yang tak mampu diselesaikan secara manusia.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan tentang kesembuhan, Renungan Untuk Pekerja

Jumat, 24 Desember 2010


Natal, Waktunya Mengalami Kesembuhan
Markus 2:17
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 27; Lukas 3; Ayub 32-33

Jika dokter Anda menghubungi Anda dan dengan serius berkata, “Tolong datang
secepatnya, ada sesuatu yang perlu saya bicarakan dengan Anda,” maka Anda akan
menebak bahwa ada berita buruk untuk Anda! Respon pertama Anda mungkin, “Tidak,
saya tidak mau mendengarnya.” Tetapi Anda datang juga karena Anda tahu bahwa
hanya dengan mengetahui apa penyakitnya maka Anda bisa mempelajari bagaimana
menyembuhkannya.
Tuhan adalah tabib ajaib kita, Ia juga memiliki beberapa berita buruk – tentang kondisi
spiritual manusia. Ketika Ia memberi peringatan terhadap Adam dan Hawa karena telah
memakan buah terlarang, Tuhan berkata bahwa semua manusia akan mati secara
rohani dan juga fisik. Ini adalah berita buruk.

Tetapi Tuhan juga memberikan solusi. Dia menjanjikan seorang Juruselamat akan
datang (Kejadian 3:15). Rasul Yohanes menuliskan, “kasih karunia dan kebenaran
datang oleh Yesus Kristus.” (Yohanes 1:17b). Tetapi bagaimana semua itu bisa kita
alami? Yesus datang untuk membawa kasih karunia Tuhan, sesuatu yang kita tidak layak
untuk terima karena sama seperti Adam, kita semua telah berdosa. Yesus datang untuk
menebus seluruh dosa manusia itu. Dia datang sebagai kebenaran yang akan membawa
kita kembali kepada Tuhan. Dia datang untuk “menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka” (Matius 1:21).

Hari ini, dengarkan apa yang dikatakan Sang Tabib Ajaib tentang kehidupan rohani
maupun fisik Anda melalui Alkitab. Kemudian terimalah kesembuhan yang telah Ia
sediakan – hadiah keselamatan melalui Yesus Kristus. Ini adalah hadiah Natal bagi
setiap orang yang mau menerima-Nya.(ODB)

Kehidupan itu tidak menentu, tapi upah dosa sudah pasti maut. Satu-satunya jalan
keluar untuk mengalami keselamatan kekal hanyalah Yesus.

KUMPULAN KISAH NATAL

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Kisah Natal, Renungan tentang kesembuhan

Rabu, 15 Desember 2010


Semua Karena Tuhan
Mazmur 94:17-18
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku
berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Wahyu 10; Ezra 7-8

Terry M. Crist menuliskan seperti ini dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” :
Jauh sebelum internet menjadi trend di akhir abad ke dua puluh, dan jauh sebelum
satelit menjadi tehnologi yang menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah tehnologi,
telephone menjadi standar komunikasi, lokal, nasional dan global. Ketika Samuel Morris
menemukan telephone, ia mengakui bahwa ia hanyalah alat Allah. Perkataan pertama
yang muncul saat penemuan itu terjadi adalah, “Lihat apa yang telah Allah lakukan.”

Menyadari bahwa diri kita hanyalah alat Tuhan adalah sebuah pengakuan pada
kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita melupakan hal ini, maka kemanusiaan
kita yang mengambil alih kehidupan. Pada saat itulah manusia merasa terpojok dan
ditinggalkan oleh Tuhan, pada hal kita yang mengambil alih kendali Tuhan dalam hidup
kita.

Kita adalah rekan sekerja Allah, namun tanpa kerendahan hati untuk mengakui bahwa
Dialah yang berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan-Nya.
Kita mengabaikan Dia dengan kesombongan kita.

Hari ini, mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan mengakui bahwa Dia
yang berdaulat atas hidup kita. Bahkan Tuhan berdaulat atas hidup kita bukan hanya di
hari ini, namun juga atas masa depan kita. Percayalah bahwa dengan mempercayakan
hidup kita kepada-Nya, maka kita akan melakukan perkara-perkara besar bersama-Nya.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku ~
Tuhan Semesta Alam

Renungan terkait
* Allah itu baik
* Jangkar yang kokoh
* Menang terhadap sisi tersembunyi hidup Anda
* Tergesa membawa celaka
* Becoming like Jesus is slow process

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Mujizat, Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang kesembuhan

Kamis, 09 Desember 2010


Dampak Ucapan Syukur
Mazmur 86:12-13
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan
memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan
Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148; Wahyu 4; Ezra 5-6

Penelitian menunjukkan bahwa bersyukur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan


emosional. Memiliki gaya hidup penuh rasa syukur dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan meningkatkan suplai darah ke hati kita. Jika kita melakukan
dengan rutin hal ini, maka dapat meningkatkan kewaspadaan kita, antusiasme, energi
dan juga meningkatkan kualitas tidur kita. Mereka yang menggambarkan dirinya sebagai
orang yang penuh rasa syukur cenderung jarang stres dan depresi.

Untuk mendapatkan semua manfaat diatas, tidak terjadi dengan tiba-tiba. Contohnya
waktu Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang sakit kusta. Saat itu Yesus
sedang lewas, dan mereka berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Namun Yesus
tidak langsung menyembuhkan mereka, tetapi memberi mereka perintah untuk
menghadap imam-imam. Ketika sepuluh orang yang berpenyakit kusta ini taat, mereka
sembuh. Tetapi dari kesepuluh orang kusta yang mengalami kesembuhan itu, hanya
satu yang kembali dan menyatakan terima kasihnya kepada Yesus. Hal ini membuat
Yesus tertegun, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di
manakah yang sembilan orang itu?”

Bagi kita, sebagai pengikut Yesus, mengucap syukur bukanlah sebuah saran, tetapi
perintah. Anda akan menemukan banyak ayat di Alkitab yang memerintahkan umat
Tuhan untuk bersyukur. Daud adalah salah satu contoh pribadi yang penuh syukur. Dia
bahkan menyatakan syukurnya saat menghadapi masa-masa paling kelam dalam
hidupnya.

Pagi ini, mari tanyakan pada diri sendiri seberapa sering kita menunjukkan rasa syukur
kita kepada Tuhan dan sesama.

Ucapan syukur bukan hanya sebuah ungkapan terima kasih, tapi hal itu adalah sebuah
penyembahan yang akan membawa mukjizat dalam hidup Anda.

Renungan terkait
* Dampak kebiasaan buruk bagi orang lain
* Jika Anda percaya kepada Tuhan
* Keputusan yang mengubah hidup Anda
* Tentukan pilihan dalam hidup Anda
* Pay it forward

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Kesehatan, Mujizat, Renungan tentang kesembuhan

Senin, 18 Oktober 2010


Panik? Sudah Bertanya Pada Tuhan Belum
1 Samuel 30:8
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar
gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya:
"Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan
para tawanan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 90; Lukas 11; 2 Raja-raja 22-23

Dalam 1 Samuel 30, dikisahkan bahwa orang Amalek menyerbu Tanah Negeb dan
Ziklag, dan perempuan-perempuan serta semua orang dikota itu ditawan oleh orang
Amalek, termasuk anak dan istri Daud.

Ketika Daud dan pasukannya sampai di kota itu dan tahu bahwa anak dan istri mereka
telah ditawan Amalek, mereka sangat sedih dan marah. Bahkan dalam kemarahan
mereka, rakyat Israel hendak melempari Daud dengan batu. Namun dalam keadaan
terjepit seperti ini, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Daud kemudian berdoa, “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah
mereka kususul?" Sebelum bertindak, Daud bertanya apakah yang ia lakukan adalah
rencana Tuhan. Dia menunggu jawaban Tuhan, baru kemudian bertindak.

Daud tidak bertindak gegabah dalam usahanya untuk menyelamatkan mereka yang
tertawan dan menenangkan rakyat yang bersama dia. Yang pertama kali ia lakukan
adalah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, dan meminta petunjuk dari Tuhan
tentang apa yang harus ia lakukan.

Seberapa sering kita berdoa seperti Daud? Ketika keadaan menekan hidup kita, apakah
kita lari dari Tuhan atau kita lari kepada Tuhan?

Mari belajar kepada Daud, kita lari kepada Tuhan memohon petunjuk dari-Nya atas
segala permasalahan kita. Tuhan adalah solusi kehidupan Anda, Dia dapat Anda percaya.

Saat masalah menerpa hidup Anda, jangan lari menjauh dari Tuhan namun larilah
kepada Tuhan.

Renungan tentang kuasa doa


* Doa seorang anak kecil
* Jangan berhenti berdoa
* Doa itu kebutuhan
* Lima jari berdoa
* Your choice panic or prayer

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Jangan Menyerah, Kiat sukses, Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang
kesembuhan, Tentang Doa

Sabtu, 02 Oktober 2010


TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH
“Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?” (Kejadian 18:14)

Di kitab Kejadian, Allah berjanji pada Sarah bahwa dia akan mempunyai seorang anak.
Pada awalnya dia tidak mempercayai itu. Dia pikir dia sudah terlalu tua. Dia pikir
waktunya sudah lewat. Tetapi apakah engkau tahu apa yang Allah katakan padanya ?
Dia hanya bertanya, “Sarah, apakah ada yang mutahil bagi Tuhan?” Aku percaya Allah
sedang berkata hal yang sama pada kita hari ini. Apada ada yang mustahil bagi-KU ?

Apakah engkau berpikir mimpimu itu terlalu besar bagi Allah untuk diberikannya
padamu? Apakah kau pikir bahwa hubunganmu dengan pasanganmu sudah hilang
terlalu jauh sehingga Tuhan pun tak mampu untuk memulihkannya? Apakah engkau
berpikir engkau harus hidup terus dengan penyakitmu sampai seumur hidupmu?
Ambillah visi yang baru hari ini karena TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH!
Allah sedang berkata pada hari ini, “Aku sangat berkuasa. Aku dapat merubah situasi
apapun dengan mudah.” Bagaimanapun kelihatannya kondisimu, kita sedang melayani
Allah yang luar biasa. Alkitab versi The Amplified mengatakan seperti ini, “Apakah ada
yang terlalu indah bagi Tuhan?” Jika berikutnya engkau berpikir, “Itu terlalu bagus untuk
jadi kenyataan,” ingatlah, Allah ingin memberkatimu melebihi dari semua mimpi-mimpi
gilamu. Buang batas-batas yang kau buat dan mulailah berani untuk percaya bahwa Dia
memiliki semua hal-hal indah bagi engkau!

Doa Hari Ini


Bapa di Surga, aku memilih untuk percaya pada-Mu dengan segenap hatiku. Aku tahu
bahwa tidak ada yang mustahil bagi Engkau. Tolong aku untuk berdiri teguh dalam iman
dan buat aku terus dekat pada-Mu sepanjang hidupku. Dalam nama Yesus. Amin.

Ketika segala sesuatu tampak MUSTAHIL, renungan berikut akan menguatkan


* Mujizat Tuhan tidak pernah berakhir
* Roh pemenang
* Percaya lebih dulu
* Doa dan iman
* Gods hand was on all of us
* Pasti beres

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Mujizat, Renungan tentang Iman, Renungan tentang kesembuhan

Minggu, 29 Agustus 2010


God send His Word, and I was healed
Cerita tentang mujizat kesembuhan Tuhan

When I was fighting cancer, I knew how important it was to know the Word and to act
on it for health and healing. Had it not been for the Word of God–knowing that God's
Word works, that God would never lie and that He keeps His promises–I would not be
alive today. God sent His Word, and I was healed.

But when our daughter, Lisa, was born with a condition similar to cerebral palsy and
brain damage, my husband and I knew very little about healing. John was the pastor of
a traditional church that didn't teach about healing. Lack of knowledge could have
destroyed us (See Hosea 4:6), but somehow we knew that God's Word was true.

We started by reading in Matthew, Mark, Luke and John about the miraculous healings
Jesus performed. Then we read.....

Baca Kelanjutannya disini


Click this link -> God send His Word, and I was healed

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
0 komentar

Label: Mujizat, Renungan Bahasa Inggris, Renungan tentang kesembuhan

Kamis, 12 Agustus 2010


Lirik lagu rohani tentang mujizat
Ketika kita membutuhkan mujizat
Ada saatnya dalam kehidupan ini kita membutuhkan keajaiban, kita membutuhkan
kesembuhan, kita membutuhkan mujizat. Pada masa-masa sulit itu janganlah kita
sampai lupa pada sumber mujizat itu. semoga lagu-lagu ini bisa menjadi inspirasi ketika
kita membutuhkan mujizat Tuhan.

DIA MENGERTI

TERKADANG KITA MERASA


TAK ADA JALAN TERBUKA
TAK ADA LAGI WAKTU
TERLAMBAT SUDAH

TUHAN TAK PERNAH BERDUSTA


DIA S'LALU PEGANG JANJI-NYA
BAGI ORANG PERCAYA
MUJIZAT NYATA

REFF:
DIA MENGERTI, DIA PEDULI
PERSOALAN YANG SEDANG TERJADI
DIA MENGERTI, DIA PEDULI
PERSOALAN YANG KITA ALAMI

NAMUN SATU YANG DIA MINTA


AGAR KITA PERCAYA
SAMPAI MUJIZAT MENJADI NYATA

TUHAN MENGERTI

MUJIZAT ITU NYATA


Jonathan Prawira

TAK TERBATAS KUASA-MU TUHAN


SEMUA DAPAT KAU LAKUKAN
APA YANG KELIHATAN MUSTAHIL BAGIKU
ITU SANGAT MUNGKIN BAGI-MU

REFF :
DI SAAT KU TAK BERDAYA
KUASA-MU YANG SEMPURNA
KETIKA KU PERCAYA
MUJIZAT ITU NYATA
BUKAN KAR'NA KEKUATAN
NAMUN ROH-MU YA TUHAN
KETIKA KU BERDOA
MUJIZAT ITU NYATA

BRIDGE :
MUJIZAT ITU DEKAT DI MULUTKU
DAN KU HIDUP OLEH PERCAYA

MUJIZAT SETIAP HARI


By : Jonathan Prawira

Tiada berubah
Kuasa namaMu
Tiada berkesudahan, kasih setiaMu
Pabila Tuhan sudah berfirman
Maka ......
Semuanya jadi

Reff :
Selama kumenyembahMU
Kupercaya !!
Bahwa Mujizat masih terjadi
Selama Kau besertaku
Kumelihat
Ada mujizat setiap hari

Bagi teman-teman yang tahu lagu-lagu rohani lain nya yang tentang mujizat bisa
tambahkan di komentar bawah ini.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

3 komentar

Label: Lirik Lagu Rohani, Mujizat, Renungan tentang kesembuhan

Rabu, 02 Juni 2010


Kisah : Michelle Price
Michelle Price adalah gadis kecil periang yang senang memanjat pohon, menunggang
kuda, bermain ski, bercerita tentang banyak kisah, dan menyanyi. Dengan keluarga
Kristen yang mengasihi dia, hidup Michelle seolah tak memiliki sedikit beban pun sampai
ia berumur 8 tahun, ketika kaki kanannya mulai terasa sakit dan bengkak.

Setelah beberapa dokter melakukan pemeriksaan, mereka mengatakan kepada orang


tua Michelle bahwa Michelle menderita salah satu jenis penyakit kanker tulang yang
mematikan. Dokter itu berkata bahwa kesempatan untuk hidup kurang dari 4%, dan
sebagian besar kakinya harus diamputasi.
Orang tua Michelle sangat ketakutan tentang bagaimana mereka harus menceritakan hal
tersebut kepadanya. Ketika mereka akhirnya menceritakan kepada Michelle, maka reaksi
pertama dari Michelle: "Oh Papa, saya tidak akan dapat berdansa lagi jika saya tidak
memunyai kaki! Saya tidak mau menjadi seorang yang cacat!" Dia menangis terisak-isak
untuk beberapa menit. Tetapi ketika ia melihat wajah ibunya dipenuhi air mata, ia
berhenti menangis, mengambil napas panjang, dan berkata, "Saya akan baik-baik saja,
Mami. Jangan menangis." Sambil menepuk-nepuk wajah ibunya, ia melanjutkan, "Saya
memang takut ketika Papa menceritakan kepada saya, tetapi Yesus membuat hati saya
tenang. Saya akan baik-baik saja. Percayalah, Mam."

Michelle, dengan perlahan, bertanya kepada ayahnya mengapa Tuhan mengizinkan hal
ini terjadi. Dan ketika ayahnya menjawab tidak tahu, Michelle berpikir untuk beberapa
saat sebelum ia berkata, "Mungkin saya tahu jawabnya, jika para dokter itu belum
memiliki obat untuk mengobati penyakit saya, mungkin mereka dapat mempelajari kaki
saya dan menemukannya. Sehingga mereka dapat membantu anak-anak lain yang sakit
seperti saya."

Para dokter mengamputasi kaki Michelle sampai 4 -- 5 inci di atas lutut (± 13 cm).
Michelle menangis ketika pertama kali ia melihat kakinya yang terbalut. Namun
kemudian, ia menceritakan kepada ibunya betapa takutnya ia pada saat berada dalam
ruang operasi ... sampai ia mengingat bahwa ia tidak sendiri. Yesus berada bersamanya.

Untuk beberapa waktu lamanya, Michelle merasakan rasa sakit yang menggigit. Urat
syaraf di kakinya terus-menerus mengatakan kepada otaknya bahwa sesuatu yang salah
terjadi sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Namun, 3 hari setelah operasi dilakukan, ia
mengagetkan dokternya dengan melukis wajah yang tersenyum pada pembalut di
kakinya yang buntung. Dokter itu mengatakan kepada orang tua Michelle bahwa
biasanya dibutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum seseorang yang diamputasi
dapat menerima keadaannya.

Setelah 5 hari berlalu semenjak operasi dilakukan, para dokter mulai memberikan
kemoterapi kepada Michelle ... obat yang sangat kuat yang diciptakan untuk membunuh
sel-sel kanker. Dan dikarenakan kanker pada Michelle sangat mematikan, maka mereka
memberikan dosis 1000 kali lebih besar dari biasanya.

Dalam waktu singkat, obat itu membuat semua rambut Michelle rontok. Setiap
pengobatan membuatnya merasa amat sakit. Ia muntah dan menggigil. Tetapi setiap
kali seseorang datang menjenguknya dan bertanya bagaimana rasanya, ia menjawab,
"Doing Ok!", sehingga ia tidak membuat orang lain merasa tidak enak.

Setelah 4 minggu berada di rumah sakit, ia diizinkan untuk pulang beberapa hari. Ketika
ia berjalan-jalan dengan ayahnya, ia menyadari para tetangga merasa tidak nyaman
berada di sisinya, karena kaki dan kepalanya yang gundul. Untuk membuat mereka
merasa lebih baik, ia justru mengunjungi rumah para tetangga dan menceritakan
kepada mereka tentang kanker. Bahkan, Michelle meminta mereka untuk tidak ragu-
ragu bertanya.

Michelle menjalani kemoterapi selama 18 bulan dan menunjukkan sikap tegar yang amat
besar pada saat melalui semua ketidaknyamanan itu. Ketika ia merasa lebih baik, ia
mengunjungi anak-anak lain di rumah sakit yang juga menderita kanker dan berusaha
membuat mereka gembira. Dan setelah pemeriksaan menunjukkan bahwa kankernya
telah sembuh, hati Michelle dipenuhi rasa ucapan syukur.

Dengan berjalannya waktu, ia belajar bermain ski dengan satu kaki dan menjalankan
"skate board" serta bermain "soccer" dengan menggunakan kruk (penyangga kaki).
Setelah ia berhasil mendapatkan medali pada sebuah kontes ski nasional bagi orang-
orang cacat, Wayne Newton memberikan penghargaan olahraga bagi orang-orang cacat
pada TV nasional karena keberaniannya.

Ketika Newton melihat bagaimana ia menghabiskan waktunya berusaha membuat orang


lain bahagia, ia menjadi sangat kagum kepada Michelle dan memberikan kejutan hadiah
istimewa pada hari ulang tahunnya ..., seekor kuda!

Pada suatu hari, Michelle berkata kepada ibunya bahwa kadang-kadang ia merasa sedih
karena diperlakukan berbeda pada waktu berolahraga, dan ia juga sering merenung
apakah ada anak laki-laki yang akan menyukainya karena ia hanya memiliki satu kaki.
Kemudian ia menambahkan, "Saya merasa bersalah jika merasa susah. Tuhan akan
berpikir saya tidak cukup berterima kasih atas apa yang telah Dia lakukan kepada saya.
Saya berpikir, saya melihat kepada kesusahan lebih banyak dan tidak cukup melihat
kepada kebaikan."

Ketika Michelle beranjak dewasa, ia menjadi seorang pemain ski cacat termuda di
seluruh dunia, seorang model, pembicara, dan seorang penunggang kuda nomor satu
bagi orang-orang cacat. Ia melanjutkan kuliah dan kemudian bekerja di sebuah pusat
pelayanan orang-orang yang tidak memiliki tangan atau kaki. Tahun 1993, ia menerima
penghargaan atas keberaniannya oleh American Cancer Society.

Saat ini Michelle adalah seorang istri dan ibu muda. Ia bermimpi untuk dapat memiliki
sebuah perkemahan bagi anak-anak cacat sehingga mereka dapat memiliki sikap positif
terhadap keberadaan mereka.

Sumber asli: Courageous Christians by Joyce Vollmer Brown

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Jangan Menyerah, Kisah-kisah kehidupan, Renungan dimasa Pergumulan, Renungan


tentang kesembuhan

Selasa, 13 April 2010


IMAN DAN PENYEMBUHAN
Seorang ibu yang taat beragama, menderita sakit kangker rahim, awal mulanya dengan
pengobatan tradisional. Namun setelah beberapa bulan, dia mengalami rasa capai
karena tak kunjung sembuh. Akhirnya diputuskan untuk pengobatan medis. Ini bukan
semata-mata kehendak ibu, tetapi atas kehendakNya. Operasi pengangkatan rahim
berlangsung pada hari Kamis Putih, awal Tri Hari Suci, dalam perjamuan terakhir Yesus
memberi teladan pelayanan berupa “Pembasuhan Kaki Para MuridNya” dan memberi
perintah baru agar kita saling mengasihi.

Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini
adalah suatu mujijat Tuhan. Sehari sebelum dioperasi, ibu didoakan oleh hamba Tuhan
untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu mohon pengampunan, dan
menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya,
ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan
segala kebaikanNya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa
sakit yang berkepanjangan. Dan apabila Engkau memberi kesembuhan, aku akan
membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayaniMu”.

Menurut pengamatan, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang


anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih,
tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya ada
hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara
penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman. 1

Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O
Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi
Engkau.

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki
keputusan-keputusan -Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya! (Roma 11:33).

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

1 komentar

Label: Renungan tentang Iman, Renungan tentang kesembuhan

Rabu, 24 Maret 2010


Mengapa saya?
Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara
Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi
bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi
kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penngemarnya menulis surat kepadanya,"Mengapa Tuhan memilihmu untuk


menderita penyakit itu?"

Ashe menjawab,"Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis,

diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis,

500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional,

50 ribu datang ke arena untuk bertanding,

5000 mencapai turnamen grandslam,

50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon,

empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final.

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada
Tuhan,
"Mengapa saya?", Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga
saya bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?"

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam
hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru
sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga
kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup
beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.

Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang
baik...

"Winning horse doesn't know why it runs the race.


It runs because of beats & pain.
Life is a race, God is your rider.
So if u are in a pain, then think, God want You to win"

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan tentang hikmat kebijaksanaan, Renungan tentang kesembuhan, Renungan


Untuk Pekerja

Jumat, 12 Maret 2010


Dosis Kasih yang Sehat
I Korintus 13:4-5
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

Berjalan dalam kasih itu baik untuk kesehatan Anda. Tahukah Anda akan hal itu? Ilmu
kedokteran telah membuktikannya. Para peneliti telah menemukan bahwa permusuhan
menghasilkan stres yang menyebabkan sakit lambung, sakit kepala yang menegangkan
dan sejumlah sakit lainnya.

Bila Anda berpikir tentang permusuhan, Anda mungkin berpikir tentang jenis kemarahan
yang Anda rasakan ketika sesuatu yang serius terjadi. Tetapi, menurut para pakar, jenis
itu bukanlah penyebab masalah yang terburuk. Justru hal-hal kecil seperti penatu yang
merusak busana kegemaran Anda atau seseorang yang menabrak pundak Anda ketika
sedang berjalan seringkali membuat amarah di dalam Anda muncul.

Ketegangan-ketegang an ini sebenarnya bisa Anda hindari dengan bersikap lekas


memaafkan, dengan menghayati kehidupan Anda menurut I Korintus 13 dan tidak
memperhitungkan kejahatan yang dilakukan terhadap Anda. Bayangkanlah manfaat fisik
dan emosi dari kehidupan seperti itu!

Jika Anda pasrah pada kasih Tuhan maka itu akan memerdekakan Anda. Ingatkah ketika
Yesus membangkitkan Lazarus dari kuburnya? Dia hidup tetapi masih terikat dengan
kain kafan. Yesus memerintahkan agar ikatannya dilepaskan sehingga dia dapat bebas
berjalan.

Yesus menginginkan kebebasan yang sama bagi Anda. Jadi bersepakatlah dengan Dia.
Katakanlah pada kebiasaan-kebiasan buruk yang telah mengikat Anda, "Dalam nama
Yesus, lepaskan aku dan biarkan aku pergi! Aku menaruh permusuhan, sikap tidak suka
memaafkan dan keserakahan di belakangku. Aku akan berjalan terus dengan Tuhan.
Aku akan menghayati kehidupan kasih!"

Ingatlah, tidak diperlukan suatu mukjizat pengobatan untuk mengubah hidup Anda.
Yang diperlukan hanyalah sebuah keputusan untuk pasrah pada kekuatan kasih.
Lakukan itu hari ini!

Hidup penuh kasih menjauhkan Anda dari segala masalah kesehatan di dunia ini.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Kesehatan, Renungan tentang kesembuhan

Jumat, 05 Maret 2010


Gunakanlah Cara Kerja Tuhan
Ibrani 11:3
"Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah,
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat."

Tuhan menggunakan kata-kata untuk mencipta. Dia menggunakan firman-Nya untuk


"menjadikan" alam semesta. Lihatlah dan hitunglah berapa banyak frase "Berfirmanlah
Allah" dituliskan di kitab Kejadian pasal pertama. Cukup banyak bukan?

Tuhan tidak melakukan apapun tanpa lebih dahulu mengatakannya. Itulah cara kerja-
Nya, modus operandi-Nya. Dan jika Anda mengerti hal ini maka Anda seharusnya
menggunakan cara kerja-Nya. Anda akan mengambil perkataan-Nya dan mengucapkan
sampai itu menjadi sebuah kenyataan dalam hidup Anda.

Mungkin ada diantara Anda yang berkata, "Saya sudah mencoba melakukan hal itu
berpuluh-puluh kali dan tidak ada perubahan. Saya tetap tidak mengalami kesembuhan
total padahal saya memperkatakan bahwa ‘saya sembuh' lebih dari 10 kali."

Tuhan mulai mengatakan di Taman Eden bahwa Yesus akan datang. Dia mengatakannya
lagi di Kitab Kejadian. Dia mengucapkannya lagi di Kitab Bilangan dan Ulangan. Dia
menyampaikannya di Kitab Yesaya dan buku-buku nabi lainnya. Dia mengatakannya di
sepanjang Perjanjian Lama berulang kali.

Kemudian, setelah kira-kira 4.000 tahun, Kitab Yohanes memberitahukan kita, "Firman
itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita."

Jadi, jika Anda telah berkata bahwa Anda sembuh sebanyak 10 kali dan tidak terjadi
apa-apa, janganlah cemas. Teruskanlah ucapan itu! Anda mungkin akan menyangka
akan diperlukan waktu yang lama untuk mewujudkan semua itu, tetapi percayalah hal
itu takkan sampai ribuan tahun.

Maukah Anda bekerja dalam kuasa Tuhan? Gunakanlah cara kerja-Nya. Ucapkanlah
kata-kataNya dan biarlah itu menciptakan suatu hidup yang penuh berkat bagi Anda.

Memperkatakan Firman Tuhan dan mengimaninya adalah kunci agar kita dapat
mengalami mukjizat di dalam kehidupan ini.

Sumber: Dari iman ke Iman; Kenneth & Gloria Copeland; Penerbit Immanuel

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Mujizat, Renungan tentang kesembuhan

Sabtu, 16 Januari 2010


Thank God For Pain
Sometimes a very unexpected blessing can come out of pain - if we only look for it and
see it for what it is. Thank you to Besty for this reminder!

Thank God for pain. I have thanked God for many, many blessings throughout my
lifetime, but never for pain. Until now.

This particular pain began in February 2000. It was sharp, constant, on my left side, and
the left side of my back. Little did I know it would be the life I would know for over two
years.

I went to doctors, who did many tests and never found the true problem. Then, just a
few months later, that pain would be accompanied by a high fever, nausea, vomiting two
to three times a week, and would last for 3 months. More tests. Again, nothing was
found, so one doctor decided it was all in my head. (I have found out that some doctors
like to say that to a patient when they cannot figure out what is wrong).

Eventually, after 2 rounds of antibiotics that I had to practically beg, borrow and steal
from this same skeptical doctor, I had no more pain, fever or nausea. For two more
months, I would remain pain, fever and nausea free. Then it returned...............

.....
Baca kelanjutannya disini
Click this link -> Thank God For Pain
---

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
0 komentar

Label: Mujizat, Renungan tentang hikmat kebijaksanaan, Renungan tentang kesembuhan

Rabu, 06 Januari 2010


Kesabaran Dalam Doa
Mana kala apa yang kita pikirkan tidak tepat, TUHAN berkata, "TIDAK."
Tidak - kala pemikiran itu bukan pemikiran yang terbaik
Tidak - kala pemikiran itu sama sekali salah
Tidak - walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga
akan menimbulkan masalah bagi orang lain

Mana kala waktunya tidak tepat, TUHAN berkata, "PERLAHANLAH."


Apa jadinya kelak bila TUHAN menjawab setiap doa secepat kita menjentikkan jari-jari
kita? Tahukah engkau apa yang akan terjadi?
Tuhan akan menjadi hambamu, bukan Tuanmu.
Tiba-tiba saja TUHAN mengabdi kepadamu, bukan engkau yang mengabdi
kepada-NYA.

Mana kala engkau berbuat kesalahan, TUHAN berkata, "BERTUMBUHLAH."


Orang yang mementingkan dirinya sendiri harus bertumbuh di dalam ketidak-egoisan.
Orang yang terlalu berhati-hati harus bertumbuh di dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain harus bertumbuh di dalam kepekaan.
Orang yang senang mencela harus bertumbuh didalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif harus bertumbuh di dalam sikap positif.

Orang yang senang mencari kepuasan jasmani harus bertumbuh di dalam berbagi rasa
dengan orang-orang yang menderita.

Mana kala semuanya telah benar, TUHAN berkata, "PERGILAH."


Mukjizat terjadi:
Pecandu berat alkohol dilepaskan.
Pecandu obat bius menemukan kebebasannya.
Yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Jaringan tubuh yang terkena penyakit mulai menjadi sembuh karena pengobatan.

Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka dan berdirilah Tuhan di sana
sambil berkata, "PERGILAH!"

Ingatlah:
Penundaan oleh TUHAN bukan berarti pengingkaran janji TUHAN.
Waktunya TUHAN sempurna adanya.
Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam berdoa.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Mujizat, Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang kesembuhan, Tentang Doa
Selasa, 01 Desember 2009
MENGAPA ADA PENDERITAAN ?
“Murid-muridNya bertanya kepadaNya: ‘Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini
sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?’ ” Yohanes 9:2
Puji syukur kepada Tuhan, kita beroleh kekuatan menjalani hari demi hari sepanjang
bulan November ini. Sungguh kita akui tanpa Tuhan kita tidak akan mampu
menjalaninya. Namun seringkali timbul pertanyaan dalam benak kita: “Mengapa Tuhan
mengijinkan persoalan terjadi dalam hidup kita? Mengapa Tuhan sepertinya membiarkan
anak-anakNya mengalami penderitaan, padahal kita sedang berusaha menjalani hidup
sesuai kehendakNya?”

Ayub mengalami hal serupa, dia bertanya kepada Tuhan setelah penderitaan yang
begitu hebat mendera: anak-anak dan para pelayannya mati, ternak-ternaknya habis,
kemudian isteri dan teman-temannya pun meninggalkan dia justru saat ia sangat
membutuhkan mereka. Keluh Ayub, “Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau
binasa waktu aku keluar dari kandungan?” (Ayub 3:11), padahal Ayub adalah seorang
yang “...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1).

Persoalan dan penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang tidak dapat
dielakkan, “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama
mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.” (Roma 8:22). Tetapi bukan tanpa
tujuan jika Tuhan mengijinkan itu terjadi. Tuhan tidak bertujuan membuat kita semakin
terpuruk, putus asa atau untuk menghukum kita; Dia memiliki tujuan yang jauh lebih
tinggi dari pada itu, seperti dikatakan Yesus, “ ...karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan.. .” (Yohanes 9:3) di dalam kehidupan kita. Jadi selalu ada rencanaNya yang
indah di balik penderitaan yang kita alami! Bila perjalanan hidup kita mulus tanpa ada
'kerikil-kerikil tajam', kita akan memilih hidup tidak bergantung kepada Tuhan. Kita akan
merasa mampu dengan kepintaran dan kekuatan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan terlebih
dahulu membawa bangsa Israel melewati ' padang gurun' sebelum mereka mencapai
Tanah Perjanjian. Tuhan ingin menjadi 'oasis' bagi mereka saat berada di padang gurun.
Jadi jangan mengeluh dan menyalahkan Tuhan saat berada dalam masalah.

Inilah kesempatan bagi kita melihat perbuatan-perbuatan ajaibNya dinyatakan atas kita

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang kesembuhan

Sabtu, 07 November 2009


Know Faith, Know Peace
A woman who had been subjected to bleeding for twelve years came up behind Jesus
and touched the edge of his cloak. She said to herself, “If I only touch his cloak, I will be
healed.” Jesus turned and saw her. “Take heart daughter,” he said, “your faith has
healed you.” And the woman was healed from that moment.
- Matthew 9:20-22
Pulitzer Prize-winning author Laura E.Richards often wrote stories exploring man’s
capacity for tenderness toward those around him. One such story, “The Hill,” tells of a
small boy, discouraged and doubtful that he could ever make it to the top of a large hill.
His older and wiser sister tricks him into playing a game in which the two match
footprints to see whose is the best. After a while the boy looks up in disbelief.

“Why,” he said, “we are at the top of the hill!”


“Dear me!” said his sister. “So we are!”

Confronted by life’s problems, it often seems easier to despair. Instead of putting one
foot in font of the other, confident we can make the climb, we remain stuck at the
bottom. Faith is not complacent; faith is a potent mixture of belief and action. It is the
big sister advising us to move our feet. When the darkness of despair descends over
you, turn to the night-light of faith in possibilities greater than yourself. God has given
us the gift to help us on our path to the top of the hill.

Food for thought.


Every tomorrow has two handles. I can take hold of it by the handle of worry, or the
handle of faith. Which will I choose?

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan Bahasa Inggris, Renungan tentang kesembuhan

Senin, 12 Oktober 2009


Mati Ketika Masih Hidup
Hidupilah kehidupan Anda hingga Anda mati. Mengapa saya mengungkapkan pernyataan
tersebut? Karena banyak orang yang sudah mati walaupun dalam keadaan hidup. Dalam
bukunya How to Live 365 Days a Year, Dr.Schindler menyatakan bahwa tiga dari empat
orang yang berbaring di rumah sakit di isi oleh orang yang mengidap EII - Emotional
Induced Illness (penyakit yang disebabkan oleh emosi). Jadi bisa dibayangkan, 3 dari 4
orang di rumah sakit akan sehat ketika bisa menangani emosinya.

David J. Schwartz, penulis buku Berpikir dan Berjiwa Besar menceritakan tentang
temannya seorang pengacara yang mengidap TBC. Pengacara ini tahu bahwa ia harus
menjalani hidup yang terbatas dengan banyak aturan, tetapi hal ini tidak pernah
menghentikannya menjalankan praktek hukum, menghidupi keluarga yang baik, dan
benar-benar menikmati hidup.

Pria itu telah berusia 78 tahun dan mengekspresikan filosofinya dengan kata-kata ini:
"Saya akan hidup hingga saya mati, dan saya tidak akan mencampur aduk hidup dan
mati. Sementara saya masih ada di muka bumi ini, saya akan terus hidup. Mengapa
harus hanya setengah hidup? Setiap menit yang dihabiskan orang untuk khawatir soal
kematian sama saja orang itu sudah mati selama satu menit itu."

Anda bisa menjalani kehidupan ini dengan dua cara. Pertama hidup dalam kekuatiran,
maka kematian akan semakin cepat menjemput Anda. Kedua hidup dalam ucapan
syukur dan optimisme, maka seburuk apapun keadaannya, Tuhan sanggup membuatnya
lebih baik dan lebih baik lagi.
Sumber: Berpikir dan Berjiwa Besar; David J. Schwartz; Binarupa Aksara

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan tentang kesembuhan, Renungan Untuk Pekerja

Senin, 21 September 2009


Tertawa
Tertawa ternyata memberi manfaat pada terapi penyembuhan. Manfaat dari tertawa
tersebut telah dikukuhkan dalam pengobatan modern sebagai seni terapi mengurangi
stress. Kita belum sepenuhnya memahami mengapa tertawa bisa mendatangkan
kesembuhan, namun, kita memang tahu bahawa orang yang tertawa akan lebih cepat
sembuh.

Kalau digambarkan dengan kurva simetri, maka usia puncak dari ‘kurva tertawa' ini
terletak pada usia empat tahun. Saya tidak tahu apakah Allah berada di belakang kurva
simetri ini, namun anak berusia empat tahun tertawa setiap empat menit, atau empat
ratus kali sehari. Sebaliknya, orang dewasa hanya tertawa lima belas kali sehari. Kalau
kita mengikuti anak berusia empat tahun kemanapun ia pergi dan ikut tertawa setiap
kali mereka tertawa, hal-hal positif akan terjadi pada tubuh maupun spirit kita. Tertawa
bisa menurunkan denyut nadi serta tekanan darah, dan nampaknya bisa meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh. Seorang psikiatris merekomendasikan tiga puluh menit terapi
tertawa setiap hari. Sebagian menyebutnya "jogging batin". Seorang ahli peneliti
tertawa lainnya menyebutkannya sebagai suntikan otak.

Kemampuan untuk bisa menertawakan diri sendiri mungkin merupakan hal yang paling
bernilai. "Berbahagialah mereka yang bisa menertawakan diri mereka sendiri, karena
rasa geli yang menimbulkan rasa geli tak akan pernah berhenti dari hati mereka."

Sebagai tambahan, menertawakan masalah-masalah kita sendiri bisa merupakan cara


untuk meletakkan masalah itu pada perspektif yang tepat. Seseorang, setelah terjadi
angina topan di Florida bagian selatan yang menghancurkan rumahnya, menaruh tanda
di depan halaman rumahnya "Open House" (biasanya tulisan seperti itu menunjukkan
bahwa rumah yang bersangkutan akan dijual, dan calon pembeli boleh melihat-lihat ke
dalam rumah itu). Tindakan itu tidak menolongnya membangun rumah kembali, namun,
itu pasti menolongnya mengatasi badai kehidupannya.

Dalam Mazmur 2: 4 dituliskan "Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa." Jika Tuhan
yang menciptakan langit dan bumi saja tertawa, lalu kenapa kita harus sok jaim (jaga
image- red). Yuk tertawa... sehat loh...

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Perlu Untuk Diketahui, Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang kesembuhan
Jumat, 11 September 2009
Allah Itu Baik
Berbagai masalah kita hadapi setiap hari, bukan? Kadang-kadang kita gembira, kadang-
kadang kita cemas. Kegagalan sering membawa suasana suram, kecewa, yang tidak
jarang disertai dengan air mata. Namun, sering pula kita alami bahwa kepahitan dapat
menjadi dorongan untuk mencapai sukses. Dari kegagalan, orang belajar menimba hal-
hal yang baik. Dan orang ini tidak canggung apabila kesulitan-kesulitan itu menerpa
hidupnya.

George Frederick Handel mengalami ketika pada suatu saat kesehatan dan keuangannya
berada pada titik rendah, ia bangkit dan melejit mencapai klimaks dari pengalaman
kreatifnya. Ketika para pemberi pinjaman mengancam akan memenjarakannya, dan ia
saat itu menderita lumpuh sebagian, ia lalu pergi mengasingkan diri dengan Allah dan ia
bergumul dalam doa seperti belum pernah dialaminya sebelumnya.

Pada saat itu Tuhan menjawab kemelut hidupnya dan Tuhan memampukan dia untuk
menulis oratorium terbesar yang berjudul Mesias. Gubahan itu keluar, mengalir dari
penanya dan menjadi karya yang dikagumi sepanjang abad.

Menjadi orang Kristen tidak berarti bahwa kita akan dibawa melalui kehidupan yang
penuh kemudahan. Hidup itu penuh dengan perjuangan. Berbagai rintangan dan
kesulitan akan kita hadapi tatkala kita mengikut Kristus. Jika dasar iman kita lemah,
maka kita akan mudah terombang-ambing. Kemampuan kita terbatas bukan? Tanpa
pertolongan Tuhan, kita tidak akan mampu menghadapinya. Tuhan sering juga memakai
kesulitan-kesulitan dalam hidup untuk meningkatkan iman kita. Melalui campur tangan
Allah, kehilangan-kehilangan diubah-Nya menjadi berkat baik untuk kita, demikian juga
bagi orang lain.

Betapa terhibur dan menguatkan ketika kita mengetahui bahwa dalam segala hal,
bahkan dalam kesulitan kita, Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita
yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan dimasa Pergumulan, Renungan tentang kesembuhan

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Entri (Atom)

Arsip Renungan
 ▼ 2011 (199)
o ► Oktober (2)
o ► September (15)
o ► Agustus (22)
o ► Juli (18)
o ► Juni (19)
o ▼ Mei (26)
 Akses yang Sama
 Kesempatan Menjalani Hidup
 Jalan yang Bergelombang
 Semangat Keberhasilan
 Menemukan Kepuasan
 Bersahabat Karena Status
 Telur dan Balon
 Menata Berkat
 Tidak Bisa Direbut
 Tidak Bisa Direbut
 Ketika Banjir Melanda
 Rumah di Surga
 Pertolongan yang Tak Terduga
 Mengubah Masa Depan
 Melakukan Kebenaran Saat Situasi Menyakitkan
 Bertanya pada Pribadi yang Tepat
 Menembus Batas
 Singkirkan yang Tak Perlu
 Buah Yang Indah
 Menikmati Hidup
 Penaklukan Diri
 Konfrontasi
 Kasih Karunia Allah
 Goal Keeper
 Tanggungjawab Murid Kristus
 Dari Kamar Praktek
o ► April (24)
o ► Maret (26)
o ► Februari (19)
o ► Januari (28)

 ► 2010 (308)

 ► 2009 (328)

 ► 2008 (322)

 ► 2007 (182)

Artikel Renungan favorit pembaca


 Kata-kata bijak tentang pengharapan

Kumpulan kata-kata mutiara & kata-kata bijak tentang pengharapan dalam bahasa
inggris . Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Al...

 Kumpulan Kata-kata Mutiara


1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat
menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena...

 Aku Lemah Tapi Dia Kuatkan

1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-
hatilah supaya ia jangan jatuh. Adalah fakta bahwa setiap m...

 Kumpulan kata-kata bijak kristen

Kumpulan kata-kata hikmat , kata-kata penghiburan Jarak paling jauh antara masalah
dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Or...

 Belajarlah Dari Burung

Amsal 12:27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga. Tuhan menjanjikan kepada ...

 Berpikir Bijaksana

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua...

 Be Your Self

Titus 2:7a Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hidup
adalah seperti sebuah koin. Anda dapat menggunakan hi...

 Sahabat Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan
diri sendiri Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang...

 Ujian Air Panas

Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila


kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu...

 Sejauh Mana Kita Mengasihi Sesama?

Markus 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada...
Rekomedasikan blog ini ke orang lain, klik tombol berikut
Check THis oUT !!
Lirik Lagu Rohani
Surat dari Yesus
Pesan dari BAPA
Referensi lagu natal

Kalo suka blog ini di share ya ^-^

Mau Renungan Tiap hari ke email Anda?? Daftar kan


email Anda Di bawah ini
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Kami akan kirim verifikasi ke email Anda, segera check email Anda dan lakukan
verifikasi.

Ayo join RHKer's Followers


Yuk Join FaceBook RHK ^-^
RHKers on Facebook

Kategori Renungan
 Band / Artis Rohani (6)
 Christian comment graphics for friendster-myspace (4)
 Cinta Sejati (51)
 Event (4)
 Humor (28)
 Ice breaker - Permainan kelompok - Games (5)
 It's all about Jesus (5)
 Jangan Menyerah (10)
 Kasih Bapa (81)
 Kasih Ibu (15)
 Kata-kata Bijak (145)
 Kata-kata Motivasi (6)
 Kata-kata mutiara (17)
 Kata-kata Penghiburan (34)
 Kesaksian (11)
 Kesehatan (18)
 Kiat sukses (100)
 Kisah Natal (21)
 Kisah Paskah (4)
 Kisah Sukses Tokoh Dunia (36)
 Kisah Sukses Tokoh Indonesia (8)
 Kisah Sukses Tokoh Kristen (14)
 Kisah-kisah kehidupan (242)
 Kumpulan Gambar (7)
 Kumpulan Khotbah Hamba Tuhan (5)
 Lirik Lagu (1)
 Lirik Lagu Rohani (23)
 Lowongan Pekerjaan (3)
 Mujizat (25)
 Pasang Iklan (1)
 Pengumuman (5)
 Perlu Untuk Diketahui (49)
 Pertobatan (24)
 Prayer (10)
 r (1)
 Renungan Bahasa Inggris (27)
 Renungan buat bangsa dan negara (1)
 Renungan dimasa Pergumulan (201)
 Renungan Firman Tuhan (113)
 Renungan keluarga (3)
 Renungan Paskah (3)
 Renungan tentang Berkat (42)
 Renungan tentang hikmat kebijaksanaan (46)
 Renungan tentang Iman (36)
 Renungan tentang karakter (247)
 Renungan tentang Kasih (56)
 Renungan tentang Kepahitan (reflection of bitterness) (20)
 Renungan tentang Kesabaran (5)
 Renungan tentang Keselamatan (5)
 Renungan tentang kesembuhan (36)
 Renungan tentang Pengharapan (5)
 Renungan tentang percintaan (51)
 Renungan tentang persahabatan (51)
 Renungan ttg Pengampunan (23)
 Renungan untuk orang tua (reflection for Parents) (65)
 Renungan Untuk Pekerja (190)
 Renungan untuk Pelayan Tuhan (79)
 Renungan untuk Pria (177)
 Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife) (50)
 Renungan untuk Wanita (186)
 Sajak Kristen (12)
 Sekilas Tentang Film (7)
 Surat dari Bapa (6)
 Surat dari Yesus (4)
 Tentang Doa (27)
 Tentang Dosa (15)
 Tentang Roh Kudus (4)
 Tips-Tips (26)
 Video Anak-anak kristen (4)

Cari Renungan Tentang...

Web renungan-harian-kita.blogspot.com

Kasih Opini mu disini...

Kunjungi link ini juga


 Belanja fashion online
 Games And Icebreakers
 Harian wanita
 Hillsong United Australia
 HP dan PDA
 Inspiring Story
 Jesus Inspires
 Julita Manik
 Klinik Rohani
 Kumpulan Humor
 Kumpulan lagu rohani
 Lady Yuliana
 Lirik Lagu Rohani
 Materi Renungan
 Mawar Sharon Church
 Pelita Hati
 Renungan Harian Inggris
 Renungan harian online
 Renungan Kristen
 Renungan Rohani
 Rumah Renungan
 The Answer
Blog

Anda mungkin juga menyukai