ABSTRAK
BHD adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung atau
henti nafas. Aspek dasar dari BHD meliputi pengenalan langsung terhadap henti
jantung mendadak dan aktiftas sistem tanggap darurat, cardio pulmonary
resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan defibrilasi
Automated External Defibrillator (AED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang BHD pada orang awam terhadap
pengetahuan siswa di SMK Negeri 2 Tondano. Penyuluhan merupakan upaya yang
penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat awam (Siswa)
dalam memberikan pertolongan pre hospital. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi-
Eskperimental dengan rancangan One Grup Pre Post Test Design. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon
Sign Rank Test. Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed)
diperoleh 0.000 lebih kecil dari ᵅ = 0,05 (0,000 < 0,05) atau hasil Z hitung > Ztabel adalah
-5.152 > - 1.645 atau nilai sig 0.000 < 0.05 sesuai dengan pengujian statistik yang
kita gunakan maka Ha diterima dan H0 ditolak.
BHD is the basis for saving lives when there is cardiac arrest or respiratory arrest. The
basic aspects of BHD include direct recognition of sudden cardiac arrest and activation of
the emergency response system, cardio pulmonary resuscitation (CPR) or early
pulmonary resuscitation (CPR), and defibrillation of Automated External Defibrillator
(AED). This study aims to determine whether there is an effect of health education about
BHD in laymen on the knowledge of students at SMK Negeri 2 Tondano. Counseling is an
important effort to increase the knowledge of ordinary people (students) in providing pre-
hospital help. This type of research uses Quasi-Experimental with One Group Pre Post
Test Design. Sampling using a purposive sampling technique. This research uses
Wilcoxon Sign Rank Test. Wilcoxon statistical test results obtained Asymp.Sig (2-tailed)
values obtained 0,000 less than ᵅ = 0.05 (0,000 <0.05) or the results of the Zitung> Ztable
is -5.152> - 1.645 or sig value 0.000 <0.05 according to statistical tests that we use then
Ha is accepted and H0 is rejected.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah per hari mengalami henti jantung.
dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika Kejadian terbanyak dialami oleh
terjadi henti jantung dan henti napas. penderita jantung koroner. Kematian
Aspek dasar dari Bantuan Hidup Dasar yang disebabkan oleh penyakit jantung
meliputi pengenalan langsung terhadap pembuluh darah, terutama penyakit
henti jantung mendadak dan aktivas jantung koroner dan stroke diperkirakan
system tanggap darurat, cardio akan terus meningkat mencapai 23,3
pulmonary resuscitation (CPR) atau juta kematian pada tahun 2030
resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan (Depkes, 2014).
defibrilasi Automated External Data laporan di instalasi Gawat
Defibrillator (AED). RJP adalah Darurat RSUP Prof.Dr. R.D Kaondou
tindakan darurat, sebagai usaha untuk Manado selama bulan januari sampai
mengembalikan keadaan henti napas September 2017 jenis pelayanan
atau henti jantung (yang dikenal dengan emergency yang paling sering dilakukan
kematian klinis) ke fungsi optimal, diinstalasi Gawat Darurat adalah
mencegah kematian biologis (AHA, diinstalasi penanganan pasien serang
2015). jantung atau payah jantung, terdapat 574
Dari data American Heart pasien mengalami Cardiac arrest dan
Association insiden henti jantung diluar yang meninggal dunia sebanyak 438
rumah sakit atau out-of Hospital pasien (Ismiroja, 2018).
Cardiac Arrest sebanyak 420.000 Salah satu upaya dalam
ditahun 2014. Penelitian dibeberapa meningkatkan harapan hidup penderita
Negara Eropa, kasus henti jantung adalah melakukan pertolongan pertama.
merupakan salah satu penyebab Pertolongan pertama itu sendiri hanya
kematian dengan angka kejadian memberikan perawatan yang diperlukan
sekitar 700.000 kasus setiap tahunnya. sementara, sambil menunggu petugas
Sementara itu, di Amerika henti jantung kesehatan terlatih datang atau sebelum
merupakan pembunuh nomor satu korban dibawa ke rumah sakit (Junaidi,
dimana setiap tahunnya terdapat sekitar 2016). Pertolongan yang tepat dalam
330.000 orang yang menjadi korban menangani kasus kegawatdaruratan
meninggal secara mendadak karena dalam hal ini yaitu cardiac arrest adalah
henti jantung (Bala et al dalam Dewi, Basic Life Support atau yang dikenal
2017). Kejadian henti jantung diluar dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
rumah sakit sebagian besar terjadi Penyuluhan merupakan upaya
dirumah. Out of Hospital Cardiac Arrest yang penting dilakukan untuk
(OHCA) merupakan kejadian henti meningkatkan pengetahuan masyarakat
jantung mekanis yang ditandai dengan awam (Siswa) dalam memberikan
tidak adanya tanda-tanda sirkulasi dan pertolongan pre hospital. Penyuluhan
terjadi diluar rumah sakit. Salah satu dan pelatihan ini baik diberikan sejak
penyebab utama kematian dikalangan usia muda untuk menciptakan generasi
orang dewasa di Amerika Serikat adalah muda yang berkompeten dalam
OHCA dengan jumlah kejadian mencapai mengaplikasikan serta mensosialisasikan
sekitar 300.000 setiap tahun dan cara untuk memberikan pertolongan
sekitar 92% orang meninggal karena pre hospital.
OHCA (Bryant et al dalam Dewi, 2017). Tujuan dalam penelitian ini adalah
Di Indonesia data yang mengenai teranalisis pengaruh penyuluhan
jumlah prevalensi kejadian henti jantung kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar
dikehidupan sehari-hari atau diluar pada orang awam terhadap
rumah sakit diperkirakan sekitar 10.000 pengetahuan siswa di SMK Negeri 2
warga per tahun yang berarti 30 orang Tondano.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh
Negeri 2 Tondano pada tanggal 2-13 April Penyuluhan Kesehatan Tentang
2020. Jurusan Administrasi Perkantoran Bantuan Hidup Dasar Pada Orang
kelas x1 dengan sampel berjumlah 30 Awam Terhadap Pengetahuan Siswa Di
responden. Besar sampel ditentukan SMK Negeri 2 Tondano.
berdasarkan rumus Arikunto 2016 dan Instrument dalam penelitian ini
memenuhi kriteria inklusi. Teknik menggunakan lembar kuesioner yang
pengambilan sampel menggunakan telah di uji dengan nilai cronbach’s alpha
Purposive Sampling 0.763. Riwidikdo, 2008. Analisis statistik
Penelitian ini menggunakan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank.
Quasi-Eskperimental dengan desain
penelitian One Grup Pre Post Test
Design (Nursalam, 2016). Penelitian ini
HASIL PENELITIAN
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Analisis Univariat
Sebelum
Baik 0 0
Cukup 3 10.0
Kurang 27 90.0
Jumlah 30 100.0
Sesudah
Baik 28 93.3
Cukup 2 6.7
Kurang 0 0
Jumlah 30 100.0
Analisis Bivariat
Tabel 1 : Tabulasi Silang Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang BHD Pada Orang
Awam Terhadap Pengetahuan Siswa Di SMK Negeri 2 Tondano, Tahun 2020
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN