Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PADA ORANG AWAM TERHADAP PENGETAHUAN SISWA


DI SMK NEGERI 2 TONDANO

Oliviani Senaen*, Joice Laoh**, Michel Potolau**

*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon


**Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
olivianisenaen@gmail.com

ABSTRAK

BHD adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung atau
henti nafas. Aspek dasar dari BHD meliputi pengenalan langsung terhadap henti
jantung mendadak dan aktiftas sistem tanggap darurat, cardio pulmonary
resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan defibrilasi
Automated External Defibrillator (AED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang BHD pada orang awam terhadap
pengetahuan siswa di SMK Negeri 2 Tondano. Penyuluhan merupakan upaya yang
penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat awam (Siswa)
dalam memberikan pertolongan pre hospital. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi-
Eskperimental dengan rancangan One Grup Pre Post Test Design. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon
Sign Rank Test. Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed)
diperoleh 0.000 lebih kecil dari ᵅ = 0,05 (0,000 < 0,05) atau hasil Z hitung > Ztabel adalah
-5.152 > - 1.645 atau nilai sig 0.000 < 0.05 sesuai dengan pengujian statistik yang
kita gunakan maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Kata kunci : Bantuan Hidup Dasar, orang awam, pengetahuan


ABSTRACT

BHD is the basis for saving lives when there is cardiac arrest or respiratory arrest. The
basic aspects of BHD include direct recognition of sudden cardiac arrest and activation of
the emergency response system, cardio pulmonary resuscitation (CPR) or early
pulmonary resuscitation (CPR), and defibrillation of Automated External Defibrillator
(AED). This study aims to determine whether there is an effect of health education about
BHD in laymen on the knowledge of students at SMK Negeri 2 Tondano. Counseling is an
important effort to increase the knowledge of ordinary people (students) in providing pre-
hospital help. This type of research uses Quasi-Experimental with One Group Pre Post
Test Design. Sampling using a purposive sampling technique. This research uses
Wilcoxon Sign Rank Test. Wilcoxon statistical test results obtained Asymp.Sig (2-tailed)
values obtained 0,000 less than ᵅ = 0.05 (0,000 <0.05) or the results of the Zitung> Ztable
is -5.152> - 1.645 or sig value 0.000 <0.05 according to statistical tests that we use then
Ha is accepted and H0 is rejected.

Keywords: Basic Life Support, influence, knowledge


PENDAHULUAN

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah per hari mengalami henti jantung.
dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika Kejadian terbanyak dialami oleh
terjadi henti jantung dan henti napas. penderita jantung koroner. Kematian
Aspek dasar dari Bantuan Hidup Dasar yang disebabkan oleh penyakit jantung
meliputi pengenalan langsung terhadap pembuluh darah, terutama penyakit
henti jantung mendadak dan aktivas jantung koroner dan stroke diperkirakan
system tanggap darurat, cardio akan terus meningkat mencapai 23,3
pulmonary resuscitation (CPR) atau juta kematian pada tahun 2030
resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan (Depkes, 2014).
defibrilasi Automated External Data laporan di instalasi Gawat
Defibrillator (AED). RJP adalah Darurat RSUP Prof.Dr. R.D Kaondou
tindakan darurat, sebagai usaha untuk Manado selama bulan januari sampai
mengembalikan keadaan henti napas September 2017 jenis pelayanan
atau henti jantung (yang dikenal dengan emergency yang paling sering dilakukan
kematian klinis) ke fungsi optimal, diinstalasi Gawat Darurat adalah
mencegah kematian biologis (AHA, diinstalasi penanganan pasien serang
2015). jantung atau payah jantung, terdapat 574
Dari data American Heart pasien mengalami Cardiac arrest dan
Association insiden henti jantung diluar yang meninggal dunia sebanyak 438
rumah sakit atau out-of Hospital pasien (Ismiroja, 2018).
Cardiac Arrest sebanyak 420.000 Salah satu upaya dalam
ditahun 2014. Penelitian dibeberapa meningkatkan harapan hidup penderita
Negara Eropa, kasus henti jantung adalah melakukan pertolongan pertama.
merupakan salah satu penyebab Pertolongan pertama itu sendiri hanya
kematian dengan angka kejadian memberikan perawatan yang diperlukan
sekitar 700.000 kasus setiap tahunnya. sementara, sambil menunggu petugas
Sementara itu, di Amerika henti jantung kesehatan terlatih datang atau sebelum
merupakan pembunuh nomor satu korban dibawa ke rumah sakit (Junaidi,
dimana setiap tahunnya terdapat sekitar 2016). Pertolongan yang tepat dalam
330.000 orang yang menjadi korban menangani kasus kegawatdaruratan
meninggal secara mendadak karena dalam hal ini yaitu cardiac arrest adalah
henti jantung (Bala et al dalam Dewi, Basic Life Support atau yang dikenal
2017). Kejadian henti jantung diluar dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
rumah sakit sebagian besar terjadi Penyuluhan merupakan upaya
dirumah. Out of Hospital Cardiac Arrest yang penting dilakukan untuk
(OHCA) merupakan kejadian henti meningkatkan pengetahuan masyarakat
jantung mekanis yang ditandai dengan awam (Siswa) dalam memberikan
tidak adanya tanda-tanda sirkulasi dan pertolongan pre hospital. Penyuluhan
terjadi diluar rumah sakit. Salah satu dan pelatihan ini baik diberikan sejak
penyebab utama kematian dikalangan usia muda untuk menciptakan generasi
orang dewasa di Amerika Serikat adalah muda yang berkompeten dalam
OHCA dengan jumlah kejadian mencapai mengaplikasikan serta mensosialisasikan
sekitar 300.000 setiap tahun dan cara untuk memberikan pertolongan
sekitar 92% orang meninggal karena pre hospital.
OHCA (Bryant et al dalam Dewi, 2017). Tujuan dalam penelitian ini adalah
Di Indonesia data yang mengenai teranalisis pengaruh penyuluhan
jumlah prevalensi kejadian henti jantung kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar
dikehidupan sehari-hari atau diluar pada orang awam terhadap
rumah sakit diperkirakan sekitar 10.000 pengetahuan siswa di SMK Negeri 2
warga per tahun yang berarti 30 orang Tondano.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh
Negeri 2 Tondano pada tanggal 2-13 April Penyuluhan Kesehatan Tentang
2020. Jurusan Administrasi Perkantoran Bantuan Hidup Dasar Pada Orang
kelas x1 dengan sampel berjumlah 30 Awam Terhadap Pengetahuan Siswa Di
responden. Besar sampel ditentukan SMK Negeri 2 Tondano.
berdasarkan rumus Arikunto 2016 dan Instrument dalam penelitian ini
memenuhi kriteria inklusi. Teknik menggunakan lembar kuesioner yang
pengambilan sampel menggunakan telah di uji dengan nilai cronbach’s alpha
Purposive Sampling 0.763. Riwidikdo, 2008. Analisis statistik
Penelitian ini menggunakan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank.
Quasi-Eskperimental dengan desain
penelitian One Grup Pre Post Test
Design (Nursalam, 2016). Penelitian ini

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Demografi Responden

1. Umur

Umur Frekuensi Presentase


15 Tahun 25 83.3
16 Tahun 5 16.7
Jumlah 30 100.0

Karakteristik responden berdasarkan umur di SMK Negeri


2 Tondano, Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 4.1 awal (15 Tahun) yaitu 25 orang (83.3

menunjukan bahwa responden yang %).

paling banyak pada kategori remaja

2. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-Laki 9 30.0
Perempuan 21 70.0
Jumlah 30 100.0

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di SMK


Negeri 2 Tondano, Tahun 2020.
Berdasarkan Tabel 4.2 paling banyak pada kategori

menunjukan bahwa responden yang perempuan yaitu 21 orang (70.0 %).

Analisis Univariat

1. Pengetahuan Siswa Sebelum Diberikan Penyuluan Kesehatan Tentang Bantuan


Hidup Dasar Pada Orang Awam

Pengetahuan siswa Frekuensi Presentase

Sebelum
Baik 0 0
Cukup 3 10.0
Kurang 27 90.0
Jumlah 30 100.0

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan siswa sebelum dilakukan


Penyuluhan Kesehatan tentang BHD di SMK Negeri 2 Tondano, Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian awam adalah kategori kurang yaitu


didapatkan bahwa pengetahuan sebanyak 27 orang dengan hasil
siswa sebelm diberikan penyuluhan presentasi (90.0).
kesehatan tentang BHD pada orang

2. Pengetahuan Siswa Sesudah Diberikan Penyuluan Kesehatan Tentang Bantuan


Hidup Dasar Pada Orang Awam

Pengetahuan siswa Frekuensi Presentasi %

Sesudah
Baik 28 93.3
Cukup 2 6.7
Kurang 0 0
Jumlah 30 100.0

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Siswa Sesudah dilakukan


Penyuluhan Kesehatan tentang BHD di SMK Negeri 2 Tondano, Tahun 2020

Analisis Bivariat
Tabel 1 : Tabulasi Silang Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang BHD Pada Orang
Awam Terhadap Pengetahuan Siswa Di SMK Negeri 2 Tondano, Tahun 2020

No Hasil Tanda Jenjang N % Z Asymp.sig


(2-tailed)
1 Posttest-Pretest Ranking Negatif 0 0

Pengetahuan siswa Ranking Positif 30 100 -5.152 0.000

tentang BHD pada Tetap 0 0

orang awam Total 30 100

Berdasarkan Tabel 4.5 Hasil uji demikian berdasarkan tabel 4.5 Ha


wilcoxon didapat nilai negatif rank diterima dan H0 ditolak artinya terdapat
adalah 0 dan positif rank adalah 30. pengaruh penyuluhan kesehatan
Nilai Asymp.Sig (2-tailed) diperoleh tentang BHD pada orang awam
0.000 lebih kecil dari ᵅ = 0.05 terhadap pengetahuan siswa di SMK
(0.000<0.05) artinya penyuluhan Negeri 2 Tondano.
kesehatan tentang BHD pada orang
awam terhadap pengetahuan siswa di
SMK Negeri 2 Tondano, Dengan

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil soraktif. Metode dedaktif adalah


penelitian yang ditunjukan pada metode yang didasarkan atau
tabel 4.5 dengan menggunakan dilakukan secara satu arah atau
hitung analisis statistik yaitu uji one way method sedangkan
wilcoxon sign rank test dengan metode soraktif adalah metode
hasil yang didapatkan nilai yang dilakukan secara dua arah.
Asymp.Sig (2-tailed) diperoleh Sasaran dalam penyuluhan ini
0.000 lebih kecil dari ᵅ = 0,05 adalah sasaran primer (primary
(0,000 < 0,05) atau hasil Z hitung target) yaitu anak sekolah
> Ztabel adalah -5.152 > - 1.645 (Maryam S, 2014).
atau nilai sig 0.000 < 0.05 Sebelum diberikan
sesuai dengan pengujian penyuluhan kesehatan tentang
statistik yang kita gunakan BHD pada siswa di SMK Negeri
maka Ha diterima dan H0 ditolak. 2 Tondano dilihat pada tabel
Artinya penyuluhan kesehatan 4.3 menunjukan bahwa
tentang BHD pada orang pengetahuan siswa tertinggi
awam berpengaruh terhadap pada kriteria kurang berjumlah
pengetahuan siswa di SMK 27 (90.0%). Tetapi adanya
Negeri 2 Tondano. perubahan yang positif pada
Metode penyuluhan siswa sesudah diberikan
kesehatan dibagi menjadi dua penyuluhan kesehatan tentang
bagian yaitu metode dadaktif dan BHD pada orang awam.
Sesudah diberikan Pengetahuan (knowledge)
penyuluhan kesehatan tentang adalah hal-hal yang kita
BHD pada siswa di SMK Negeri ketahui tentang kebenaran
2 Tondano di lihat dari tabel yang ada disekitar kita tanpa
4.3 telah meningkat dengan harus menguji kebenarannya,
jumlah 28 (93.3%) dan didapat melalui pengamatan
pengetahuan pada siswa yang lebih mendalam (Wasis
sebelum penyuluhan kesehatan 2008).
dengan kriteria kurang berjumlah Pengetahuan yang dimiliki
27 (90.0%) menurun menjadi 0 seseorang dapat mempengaruhi
responden. Hal ini sikap. Sikap dapat
mengidentifikasi bahwa tujuan menggambarkan cerminan
penyuluhan kesehatan tentang perasaan seseorang mempunyai
BHD pada orang awam telah nilai positif dan negatif terhadap
berhasil, karena dapat mengubah suatu objek tertentu. Dimana
pemikiran seseorang dari sikap tersebut berpengaruh
sebelumnya tidak tahu menjadi terhadap jalan seseorang untuk
tahu. mencapai tujuannya. Sikap tidak
Pada penelitian sebelumnya dapat langsung dilihat, tetapi
yang telah dilakukan oleh Erika hanya dapat ditafsirkan terlebih
Sylviana tahun 2017 pada siswa dahulu dari perilaku yang
di SMK Medika Samarinda tertutup (Wawan 2017).
dengan sampel 40 responden. Maka peneliti berasumsi
Pengumpulan data menggunakan bahwa penelitian pemberian
kusioner yang berjumlah 30 penyuluhan kesehatan tentang
pertanyaan benar atau salah BHD terhadap pengetahuan
dan menggunakan uji wilcoxon siswa dapat memberikan
dengan nilai signifikan p=0,000 < pengetahuan dan pemahaman
ᵅ=0,05) menunjukan adanya tentang bagaimana siswa dapat
pengaruh penyuluhan kesehatan melakukan BHD pada
tentang BHD terhadap pertolongan pertama saat
pengetahuan siswa di SMK menemukan korban yang henti
Medika Samarinda. Sehingga napas dan henti jantung. Asumsi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dapat dibuktikan
peneliti sejalan dengan penelitian dengan teori Fitiriani (2017)
sebelumnya. bahwa faktor-faktor yang
Pada penelitian sebelumnya mempengaruhi pengetahuan
juga dilakukan oleh Suharty salah satunya adalah faktor
tahun 2014 pada tenaga pendidikan. Pendidikan
kesehatan di puskesmas wori mempengaruhi proses dalam
kecamatan wori kabupaten belajar, semakin tinggi
minahasa utara. Penelitian ini pendidikan seseorang, maka
menggunakan desain penelitian semakin mudah seseorang
one grup pre test-post test. tersebut untuk menerima sebuah
Sampel berjumlah 50 orang, informasi,
teknik pengambilan data melalui Peningkatan pengetahuan
kuesioner. Hasil uji statistic tidak mutlak diperoleh
wilcoxon signed rank test dipendidikan formal, akan tetapi
dengan nilai signifikan 0.000 (ᵅ < dapat diperoleh juga pada
0.05) menunjukan adanya pendidikan non formal.
pengaruh pendidikan kesehatan Pengetahuan seseorang
tentang BHD terhadap tingkat terhadap suatu objek
pengetahuan tenaga kesehatan mengandung dua aspek yaitu
di puskesmas wori kecamatan aspek positif dan aspek negatif.
wori kabupaten minahasa utara. Kedua aspek ini menentukan
sikap seseorang terhadap objek
tertentu.
Semakin banyak aspek
positif dari objek yang diketahui
akan menumbuhkan sikap positif
terhadap objek tersebut.
pendidikan tinggi seseorang
didapatkan informasi baik dari
orang lain maupun media
massa. Semakin banyak
informasi yang masuk, semakin
banyak pula pengetahuan yang
didapat tentang kesehatan

KESIMPULAN

1. Pengetahuan siswa di SMK Negeri 3. Penyuluhan kesehatan tentang BHD


2 Tondano sebelum diberikan pada orang awam berpengaruh
penyuluhan kesehatan tentang BHD terhadap tingkat pengetahuan siswa
pada orang awam berada pada di SMK Negeri 2 Tondano. Dengan
kategori kurang yaitu sebanyak 27 hasil uji wilcoxon sign rank test
responden dengan hasil presentasi yang didapatkan nilai Asymp.Sig
90.0 (2-tailed) diperoleh 0.000 lebih kecil
2. Pengetahuan siswa di SMK Negeri dari ᵅ = 0.05 9 (0.000 < 0.05).
2 Tondano sesudah diberikan
penyuluhan kesehatan tentang BHD
pada orang awam berada pada
kategori baik yaitu sebanyak 28
responden dengan hasil presentasi
93.3

SARAN

1. Instansi Tempat Penelitian 2. Bagi Siswa


Bagi instansi terkait khususnya di Bagi siswa diharapkan dapat
SMK Negeri 2 Tondano ini dapat dijadikan bahan atau materi
menjadi bahan masukan untuk pembelajaran.
melakukan perencaan pelatihan BHD 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
secara rutin serta menyediakan alat Bagi peneliti selanjutnya di harapkan
dan bahan untuk digunakan siswa adanya penelitian lebih lanjut pada
praktik tindakan BHD agar dapat lebih populasi yan lebih besar dan
meningkatkan pengetahuan siswa menambahkan variabel keterampilan.
dalam melakukan BHD pada korban
gawat darurat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai