Melalui Bencana?
Sesungguhnya, Tuhan mengizinkan terjadinya bencana, dan itu adalah peringatan dan teguran
Tuhan bagi kita, lalu apa peringatan-Nya untuk kita? Kita semua tahu, di dunia ini, umat
manusia semakin jahat dan rusak, mereka semua hidup dalam makan, minum, dan berpesta,
hidup dalam kenyamanan daging, manusia saling merampas dan bersaing demi keuntungan
pribadi, penuh kebohongan dan kekerasan, manusia telah lama kehilangan martabat dan
kepribadiannya, kehilangan hati nurani dan akal sehat, bahkan manusia sama sekali tidak
mengakui keberadaan Tuhan, tidak banyak orang yang merindukan kebenaran, dan
mengharapkan kemunculan terang sejati. Bahkan mereka yang percaya pada Tuhan
mengikuti tren dunia untuk mengejar uang dan ketenaran, mereka serakah akan kenikmatan
daging, mereka semua hidup dalam dosa dan sulit untuk dilepaskan. Kejahatan dan kerusakan
umat manusia di dunia ini sama seperti di zaman Nuh .Tuhan Yesus pernah bernubuat :
"Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia. "
(Matius 24:37). Dari perkataan Tuhan Yesus, dapat diketahui bahwa ketika kejahatan dan
kerusakan umat manusia pada akhir zaman sama seperti di zaman Nuh, Tuhan telah datang
kembali. Tetapi kerusakan manusia terlalu mendalam, tidak ada seorang pun yang bisa secara
aktif mencari Tuhan, mencari penampakan dan pekerjaan Tuhan, bahkan jika seseorang telah
mendengar kabar bahwa Tuhan telah datang kembali, dia juga tidak mengambil inisiatif
untuk mencari dan menyelidiki. Tuhan mengizinkan terjadinya bencana, tujuan-Nya adalah
untuk memperingatkan kita, untuk membangunkan hati kita yang telah mati rasa, agar kita
melihat dengan jelas bahwa nubuat tentang kembalinya kedatangan Tuhan telah digenapi, dan
Tuhan memang telah datang kembali. Kita harus segera mencari dan menyelidiki
penampakan Tuhan, karena jika kita belum memyambut kedatangan Tuhan sebelum bencana,
kita akan dihukum dan jatuh dalam bencana.
Dalam menghadapi Injil kerajaan surga, berapa banyak orang yang secara aktif untuk
mencari dan menyelidiki jalan yang benar? Banyak orang yang bersikap acuh tak acuh, tetap
bertindak dengan cara yang salah, dan sama sekali tidak berusaha memcari manifestasi dan
karya Tuhan, dan tidak berfokus mendengarkan suara Tuhan untuk menyambut kedatangan
Tuhan. Apa masalahnya? Ini menunjukkan bahwa manusia tidak menyukai kebenaran, kita
hanya ingin diangkat ke surga dan memperoleh berkat, dan kita tidak ingin mengalami
penghakiman dan hajaran. Tetapi kita penuh dengan berbagai jenis watak Iblis yang rusak di
dalam kita, bagaimana mungkin kita bisa mencapai kesucian tanpa mengalami pekerjaan
penghakiman dan penyucian Tuhan pada akhir zaman? Orang-orang masih hidup dalam dosa,
sehingga akan melawan Tuhan dan memberontak terhadap Tuhan kapan saja dan di mana
saja, malah beberapa orang berusaha sekuat tenaga untuk mengutuk dan menolak manifestasi
dan pekerjaan Tuhan. Dapatkah orang seperti itu lolos dari bencana besar?
Tuhan berfirman: “Ketika umat manusia penuh dengan kerusakan dan ketidaktaatan
terhadap Tuhan hingga mencapai batas tertentu, Tuhan, oleh karena watak dan esensi-
Nya, dan sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya, harus menghancurkan umat manusia ini.
Namun, karena esensi Tuhan, Ia tetap mengasihani umat manusia, dan bahkan mau
menggunakan berbagai cara untuk menebus umat manusia sehingga mereka bisa terus
hidup. Sebaliknya, manusia menentang Tuhan, tetap tidak menaati Tuhan dan menolak
untuk menerima keselamatan dari Tuhan, yaitu menolak untuk menerima niat baik-
Nya. Tidak peduli bagaimana Tuhan memanggil, mengingatkan, memenuhi kebutuhan
mereka, menolong atau menoleransi mereka, manusia tidak memahami atau
menghargainya, juga tidak memperhatikannya. Dalam kepedihan hati-Nya, Tuhan
tetap tidak lupa menoleransi manusia semaksimal mungkin, menunggu mereka untuk
berbalik. Setelah Ia mencapai batas-Nya, Ia pun melakukan apa yang harus dilakukan-
Nya tanpa keraguan. Dengan kata lain, ada jangka waktu dan proses tertentu dari saat
Tuhan berencana menghancurkan umat manusia sampai Ia secara resmi mulai
melakukan pekerjaan-Nya untuk menghancurkan umat manusia. Proses ini ada
dengan tujuan memungkinkan manusia untuk berbalik dan merupakan kesempatan
terakhir yang Tuhan berikan kepada manusia. Jadi, apa yang Tuhan lakukan selama
jangka waktu ini sebelum menghancurkan umat manusia? Tuhan melakukan banyak
sekali pekerjaan untuk mengingatkan dan menasihati.” “Dalam bentangan dunia yang
luas ini, tak terhitung perubahan yang telah terjadi, lautan mengendap menjadi
dataran, dataran membanjir menjadi lautan, terus-menerus. Selain Ia yang
memerintah atas segalanya di alam semesta, tak seorang pun dapat memimpin dan
menuntun umat manusia. Tidak ada orang perkasa yang dapat mengupayakan atau
melakukan persiapan bagi umat manusia ini, apalagi ada orang yang dapat memimpin
umat manusia ini menuju tempat tujuan terang dan membebaskan mereka dari
ketidakadilan dunia. Tuhan meratapi masa depan manusia, bersedih atas kejatuhan
umat manusia, dan merasakan kepedihan karena umat manusia selangkah demi
selangkah berarak menuju kebusukan dan jalur tanpa jalan kembali. Inilah umat
manusia yang telah menghancurkan hati Tuhan dan meninggalkan-Nya untuk mencari
si jahat: adakah yang pernah memikirkan arah mana yang akan dituju oleh umat
manusia semacam ini? Inilah alasan sesungguhnya mengapa tak seorang pun yang
menyadari kemurkaan Tuhan, tak seorang pun berusaha mencari cara untuk
menyenangkan Tuhan atau mencoba untuk lebih mendekat kepada Tuhan, dan terlebih
lagi, tak seorang pun berusaha memahami dukacita dan kepedihan Tuhan. Bahkan
setelah mendengar suara Tuhan, manusia terus saja berjalan di jalannya sendiri,
bersikeras menjauh dari Tuhan, menghindar dari kasih karunia dan pemeliharaan
Tuhan, menjauhi kebenaran-Nya, dan lebih memilih menjual dirinya kepada Iblis,
musuh Tuhan. Adakah yang pernah memikirkan—jika manusia terus membandel—
bagaimana Tuhan akan bertindak terhadap umat manusia yang telah menolak-Nya
tanpa menoleh ke belakang? Tak seorang pun mengetahui bahwa alasan Tuhan
memberi peringatan dan nasihat berulang-ulang adalah karena di tangan-Nya Ia
menggenggam malapetaka yang belum pernah ada sebelumnya, yang telah Ia siapkan,
yang tidak akan tertahankan bagi daging dan jiwa manusia. Malapetaka ini bukan
sekadar penghukuman untuk daging, tetapi juga untuk jiwa.”
Dari firman Tuhan kita dapat memahami, esensi Tuhan adalah kudus, Tuhan membenci
kejahatan-kejahatan manusia, dikarenakan kerusakan manusia yang terlalu mendalam, Tuhan
harus mengizinkan bencana datang kepada umat manusia. Akan tetapi, karena manusia
diciptakan oleh Tuhan, Tuhan tidak tega melihat manusia dihancurkan seperti ini, jadi
sebelum Tuhan menjatuhkan bencana ini, Tuhan memberi manusia kesempatan untuk
menerima keselamatan dari Tuhan di akhir zaman. Sama seperti Tuhan mengutus Nuh untuk
memberitakan injil selama seratus tahun pada zaman itu; selama periode ini, Tuhan
memberikan kesempatan kepada manusia untuk datang ke hadapan Tuhan menerima
keselamatan Tuhan, tetapi karena manusia pada waktu itu tidak dapat memahami niat baik
Tuhan untuk menyelamatkan manusia, manusia melawan dan menentang dengan keras
kepala, manusia tidak menerima keselamatan dari Tuhan, dan pada akhirnya dibinasakan oleh
air bah. Tuhan telah datang kembali pada akhir zaman dan Dia melakukan hal yang sama.
Dia memberikan waktu yang cukup kepada manusia. Tuhan Yang Mahakuasa telah
melakukan pekerjaan-Nya sejak tahun 1991 dan sampai sekarang sudah hampir tiga puluh
tahun; buku “Firman Menampakkan Diri Dalam Rupa Manusia” yang diungkapkan oleh
Tuhan Yang Mahakuasa serta berbagai film Injil, sketsa, perbincangan, album paduan suara,
dan berbagai jenis kesaksian umat pilihan Tuhan tentang perubahan watak, yang diproduksi
oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, juga telah dipublikasikan di Internet, berhadapan
dengan berbagai negara dan bangsa di seluruh dunia yang mencari dan menyelidiki. Di
samping itu, Tuhan juga memanfaatkan orang-orang untuk menyebarkan dan menyaksikan
tentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Saat ini, Injil kerajaan surga telah menyebar luas ke
seluruh dunia, ada berapa banyak orang yang dapat proaktif untuk mencari dan menyelidiki
jalan yang benar ini? Seperti kita—manusia rusak yang selalu menentang dan menolak Tuhan
—bagaimana mungkin kita bisa meloloskan diri dari murka Tuhan? Sekarang, pekerjaan
Tuhan pada akhir zaman akan segera berakhir, bencana yang langka dan yang tidak pernah
kita temui selama ribuan tahun ada di depan mata kita, seperti yang Tuhan Yesus nubuatkan:
"Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat, yang belum pernah terjadi
dari permulaan dunia sampai sekarang, dan tidak akan pernah terjadi lagi." (Matius 24:
21). Waktu yang Tuhan berikan kepada manusia sudah tidak banyak lagi, pintu keselamatan
akan segera ditutup; jika orang-orang tetap saja menolak, menentang dan tidak menerima,
maka manusia telah menyinggung watak Tuhan dan membangkitkan amarah Tuhan, pada
akhirnya manusia akan jatuh ke dalam bencana langka yang tidak pernah ditemui selama
ribuan tahun dan dihancurkan oleh Tuhan. Karena itu, sekarang kita telah memahami bahwa
Tuhan mengizinkan terjadinya bencana-bencana ini, tujuan-Nya adalah untuk memberikan
peringatan dan teguran kepada kita, ini berisi belas kasihan Tuhan dan kepedulian Tuhan
terhadap kita, ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk bertobat. Kita
perlu memegang kesempatan yang penting ini untuk mencari dan menyelidiki penampakan
pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, menerima pekerjaan penghakiman yang Tuhan lakukan
dengan firman pada akhir zaman, sehingga watak rusak kita dapat ditahirkan; ketika Tuhan
melihat ketulusan hati manusia, Dia akan melindungi kita dalam bencana.
Navigasi Cepat
Rekomendasi terkait:
Tanda kedatangan Tuhan Yesus: 3. Injil akan
Dikhotbahkan di Seluruh Penjuru Dunia
Dikatakan dalam Matius pasal 24, ayat 14: "Dan Injil kerajaan ini akan dikhotbahkan di
seluruh dunia sebagai kesaksian kepada seluruh bangsa dan baru akan tiba akhirnya."
"Dan Injil … ini akan dikhotbahkan di seluruh dunia" berarti bahwa ketika seluruh dunia
telah mendengar Injil Tuhan Yesus, Kristus akan datang. (Ini artinya bukan ketika setiap
orang telah mendengar Injil atau ketika setiap orang percaya kepada Kristus.) Ketika Tuhan
Yesus dipakukan pada kayu salib dan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, Roh Kudus
mulai membimbing para murid dan rasul untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan Yesus.
Sejak itu, Injil Tuhan secara bertahap telah disebarkan melalui semua saluran, seperti radio,
internet, buku, selebaran Injil, atau penginjilan orang yang percaya. Agama Kristen telah
menjadi mapan di seluruh dunia, dan banyak negara bahkan menggunakan agama Kristen
sebagai agama nasional mereka. Umat Kristen juga sudah lama menyebar ke seluruh dunia,
dan bahkan sudah banyak orang yang menerima Injil Tuhan Yesus di Tiongkok, yang
dikuasai oleh partai politik ateis; Injil penebusan Tuhan Yesus telah lama menyebar ke ujung
dunia. Saudara-saudari yang terkasih, pikirkanlah sejenak: Bangsa apa, wilayah mana di
dunia sekarang yang belum pernah mendengar Injil Tuhan Yesus?
Tuhan Yesus bernubuat bahwa ketika Dia datang kembali pada akhir zaman, akan muncul
Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu. Selama beberapa tahun terakhir, Kristus palsu dan
nabi palsu telah muncul satu demi satu di negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan
Jepang. Mereka menyebut diri mereka Kristus, dan tidak hanya mencoba mengaku-ngaku
dengan nama Yesus, tetapi mereka juga mencoba untuk meniru tanda-tanda dan keajaiban
Tuhan Yesus, menyembuhkan orang sakit, mengusir iblis, dll. Dari penampakan begitu
banyaknya Kristus palsu, kita dapat melihat bahwa nubuat mengenai kedatangan Tuhan
Yesus telah digenapi, karena ketika Kristus palsu muncul, Kristus yang sejati telah datang.
Pada saat ini, kita bahkan harus mengambil inisiatif dan mencari penampakan dan pekerjaan
Tuhan. Mungkin beberapa saudara-saudari akan mengatakan, "Sekarang, begitu banyak
Kristus palsu dan nabi palsu bermunculan. Jika kita mengambil inisiatif untuk mencari tahu
dan menyelidiki mereka, apa yang harus kita lakukan jika kita tertipu?" Akan tetapi, jika kita
tidak mencari tahu dan menyelidiki penampakan dan pekerjaan Tuhan karena kita takut
tertipu, kita tidak akan tahu bahwa Tuhan telah datang kembali, dan bukankah itu membuat
semakin besar kemungkinan kita untuk ditinggalkan? Bukankah kita akan berhenti makan
karena kita takut tersedak, dan kehilangan banyak hal untuk menyelamatkan yang sedikit?
Dari sini, kita dapat melihat bahwa mengadopsi sikap tidak mendengar apa-apa, tidak melihat
apa-apa, dan tidak menyentuh apa-apa terhadap semua orang yang memberitakan kedatangan
Tuhan karena takut tertipu adalah hal bodoh. Jika kita ingin menyambut kedatangan Tuhan
Yesus, maka penting bagi kita untuk dapat membedakan antara Kristus palsu dan Kristus
sejati. Hanya dengan cara ini kita dapat menyambut Tuhan dan tidak tertipu. Jadi, apa saja
ciri-ciri Kristus palsu? Tuhan Yesus berkata: "Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu
dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang
dahsyat." Dari firman Tuhan ini, kita dapat melihat bahwa ciri-ciri utama dari Kristus palsu
adalah: Mereka hanya dapat melakukan beberapa tanda dan keajaiban sederhana dan
mengkhotbahkan kekeliruan yang tampak benar tetapi yang sebenarnya salah untuk menipu
orang-orang; mereka benar-benar tidak mampu mengungkapkan kebenaran apa pun untuk
menyelesaikan masalah umat manusia terkait dosa dan pengakuan, dan mereka tidak dapat
menyelamatkan umat manusia dari kerusakan mereka sendiri. Ini karena esensi dari Kristus
palsu adalah roh-roh jahat yang sangat keji, dan mereka sama sekali tidak memiliki
kebenaran. Hanya Kristus yang benar, jalan dan hidupnya; hanya Kristus yang bisa
mengungkapkan kebenaran, menunjukkan kepada kita jalan dan menyediakan hidup bagi
kita. Semua yang tidak dapat mengungkapkan kebenaran yang tersedia untuk kita dan hanya
dapat menunjukkan beberapa tanda dan keajaiban sederhana adalah Kristus-Kristus palsu—
inilah prinsip dasar bagaimana membedakan Kristus palsu dan Kristus sejati. Dengan firman
Tuhan sebagai landasan, kita tidak perlu khawatir tertipu. Untuk mengetahui secara spesifik
perbedaan antara Kristus palsu dan Kristus sejati, tontonlah klip video yang luar biasa
ini:Cara Membedakan Kristus Sejati Dan Kristus-Kristus Palsu.
Dari fakta-fakta di atas, kita dapat melihat bahwa semua tanda-tanda mengenai kedatangan
Tuhan Yesus telah muncul—Tuhan telah datang kembali. Namun, banyak orang pasti akan
bertanya: "Jika Tuhan telah datang kembali, mengapa kita belum menyambut Dia?"
Pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin ada yang salah dalam cara kita melakukan
penyambutan kedatangan Tuhan Yesus? Dalam hal kedatangan Tuhan Yesus, banyak orang
menjadikan perlindungan terhadap Kristus palsu sebagai prioritas utama mereka. Mereka
berpegang teguh pada pemahaman dan imajinasi mereka dan percaya bahwa semua yang
memberikan kesaksian tentang kedatangan kembali Tuhan adalah salah, dan mereka tidak
memperhatikan bagaimana menjadi perawan yang bijaksana dan mendengar suara Tuhan.
Beberapa orang fokus memperhatikan dan menunggu, berpegang pada nama Tuhan Yesus
dan menjaga jalan-Nya. Akan tetapi ini hanya penantian pasif dan mereka tidak pernah
melakukan prakarsa dan maju untuk mencari tahu dan menyelidiki, dan mereka tidak
memperhatikan untuk mendengar suara Tuhan. Bagaimana kita dapat menyambut Tuhan
dengan melakukan cara ini? Tuhan Yesus berfirman: "Domba-domba-Ku mendengarkan
suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27).
"Carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu" (Lukas 11:9). "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan
surga adalah milik mereka. … Diberkatilah orang yang suci hatinya, karena mereka
akan melihat Tuhan" (Matius 5:3, 8). Tuhan itu setia, dan selama kita memiliki hati yang
mencari, secara aktif menyelidiki penampakan dan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman,
mendengarkan dengan sungguh-sungguh suara Tuhan, dan melihat apakah cara ini memiliki
ungkapan kebenaran dan apakah ini dapat memberi kita kehidupan atau tidak, maka Tuhan
pasti akan membimbing kita untuk mengenali kedatangan-Nya yang kedua!
Rekomendasi terkait:
Di Zaman Ketika Sulit Membedakan Antara yang Benar dan yang Salah, Kita Hanya Dapat Menerima
Tuhan dengan Belajar Membedakan Kristus-kristus Palsu
Catatan Editor:
Dengan membaca artikel ini, kita memahami bahwa tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus
telah muncul dan nubuat tentang kedatangan Tuhan Yesus juga telah tergenapi, jadi,
bagaimana kita dapat menyambut kembalinya Tuhan Yesus? Rekomendasikan halaman fitur
Injil "Juruselamat Akhir Zaman Sudah Kembali " untuk terus mencari dan menelurusi
kebenaran ini bersama Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau pencerahan dalam hal
menyambut kembalinya Tuhan Yesus, kamijangan ragu untuk menghubungi kami melalui
Messenger atau WhatsApp, dan kami bersedia membahas kebenaran ini bersama Anda.