Anda di halaman 1dari 15

ASAL USUL DALAM PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

DISUSUN OLEH:
ERINA DWI SAPUTRI (2220901099)
FITRA FITRIANI (2220901108)
MAYANG PERMATA SARI (2220901102)

Mata Kuliah : Hadist Hadist Psikologi


Dosen Pengampu : Dr. Muhammad mawangir, M.Ag

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN RADEN FATAH PALEMBANG 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan hidayah nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "asal usul manusia" dengan tepat waktu .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dr.muhammad
mawangir , M.Ag selaku dosen yang telah membimbing penyelesaian
makalah. Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang mendukung
penulisan makalah. Penulis berharap agar makalah ini mampu memberikan
sudut pandang baru bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada
kesalahan dalam proses pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada
kritik dan saran sebagai bagian dari revisi makalah bahasa Indonesia ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Palembang,10-maret-2023

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Asal Usul Manusia............................................................................................3
1. Asal usul manusia menurut charles darwin..................................................3
2. Asal-Usul Manusia Menurut Konsep Islam..................................................3
BAB III.................................................................................................................12
PENUTUPAN.......................................................................................................12
1. KESIMPULAN............................................................................................12
2. SARAN..........................................................................................................12
DAFAR PUSTAKA.............................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penciptaan manusia dimuka bumi ini mempunyai misi yang sangat
jelas dan pasti. Ada tiga misi yang bersifat (given) yang diemban manusia,
yaitu misi utama untuk beribadah(az-ariyat) ,misi fungsional sebagai
khalifah al-Baqarah , dan misi operasional untuk memakmurkan bumi Hūd.
Selain mengemban tugas dan fungsi yang jelas, manusia juga mendapatkan
posisi paling istimewa, yaitu sebagai satu-satunya makhluk yang pada saat
dilahirkan telah sadar akan adanya Tuhan.
Berdasarkan teori evolusi ini, jenis manusia berasal dari jenis
makhluk yang lebih rendah, yaitu hewan. Manusia merupakan hasil evolusi
organik, hasil perkembangan organisme yang paling sederhana sampai
kepada hewan tingkat tinggi, bangsa anthroponide (Primate, simpanse) dan
akhirnya jenis manusia. Dalam Alquran, konsep evolusi tidaklah
berhubungan dengan studi antropologis yang didasarkan atas penemuan
Paleontologis. Tetapi, kerangka evolusi tersebut berkaitan erat dengan
embriologi. Evolusi embrionik dalam konsepsi Alquran merujuk pada
tahapan-tahapan Aku yang hadir dalam susunan ruang dan waktu dan
terakumulasi dalam kejadian manusia dari satu sel menjadi wujud “ide”
manusia. Proses kejadian manusia menurut Alquran menguraikan tentang
kejadian manusia dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tentang
bagaimana kejadian manusia pertama. Dan tahap kedua tentang kejadian
manusia keturunan dari manusai pertama tadi. Tentang kejadian manusia
pertama Alquran menjelaskan, Pertama, permulaannya dijadikan Allah
seorang manusia (Adam), setelah itu baru dijadikan Allah istrinya (Siti
Hawa) dari bahan yang sama. Dari kedua manusia inilah dikembangbiakan
keturunannya yang banyak. Kedua, yang mula-mula di jadikan Allah ini
adalah jasadnya, yang dijadikannya dari pada tanah. Ketiga, setelah kejadian
jasad ini sempurna barulah ditiupkan oleh Allah ke dalamanya ruh
ciptaanNya.
Adapun tentang kejadian manusia keturunan manusia pertama,
Alquran menjelaskan, Pertama, keturunan manusia pertama ini dijadikan
Allah dari mani. Kedua, air yang dijelaskan Alquran adalah air mani yang
memancar dan bercampur dari pihak laki-laki. Tampakn a unsur

1
“campuran” amsyaz) yang dikatakan Alquran itulah yang menentukan.
Alquran lebih jauh mengatakan bahwa sperma yang subur bagian dari air
mani yang mencucur itu. Ketiga, menurut informasi Alquran, bahwa sel
yang akan jadi manusia disimpan dalam suatu tempat (qarār),yaitu disekitar
daerah kandungan ibu.Tempat ini merupakan tempat yang aman, yaitu
tempat yang stabil dan serasi. Keempat, perkembangan didalam rahim
ibunya berlangsung sangat bertahap, yaitu air mani menjadi segumpal
darah,darah ini menjadi sekerat daging, dari daging oleh Allah swt dijadikan
tulang, tulang itu dibalut dengan daging lagi, sesudah itu terbentuklah
makhluk yang lain yang sifatnya dari yang diproses tadi, yaitu manusia.
Kelima, setelah sampai pada waktunya manusia yang ada dalam rahim
ibunya akan lahir sebagai bayi. Rasūlullāh SAW dalam sebuah hadis
menceritakan tentang kejadian jasmani manusia ini, yang menyebutkan
bahwa penciptaan perseorangan ditetapkan dalam perut ibunya selama
empat puluh hari, setelah genap empat puluh hari kedua –usia 80
haritergumpalah sejumlah darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga
–usia 120 hari- berubah menjadi segumpal daging. Saat iniah Allah
meniupkan ruh ciptaan-Nya, sambil menulis empat perkara, yaitu ditentukan
rizkinya, waktu kematian, amalnya dan nasib baik atau buruknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses penciptaan manusia dalam perspektif hadis dan al-
quran?
2. Bagaimana pendapat para ulama tentang proses penciptaan manusia?
3. Bagaimana asal usul manusia menurut teori charles darwin dan konsep
islam?

1.3 Tujuan Masalah


1. Agar Mengetahui Proses Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Hadist
Dan Al-Quran
2. Untuk Mengetahui Pendapat Para Ulama Tentang Proses Penciptaan
Manusia
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Asal Usulnya Manusia menurut charles
darwin dan konsep islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Manusia


1. Asal usul manusia menurut charles darwin
Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12
Desember 1809 meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada
umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya
meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan
yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai
mekanismenya.
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi
dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi yang diduga
telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya
yang ditetapkan menjadi 33 empat kelompok dasar sebagai berikut: (a)
Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus
Australophitecus), (b) Homo habilis, (c) Homo erectus, (d) Homo sapiens.
2. Asal-Usul Manusia Menurut Konsep Islam
Al-Qur'an sebagai kitab suci agama Islam menyebutkan beberapa
proses kejadian manusia yang fem inci dan jela, Tiga Kejadian dan Asal-
usul Manusia Menurut Islam Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan
dalam proses kejadian dan asal-usul manusia secara rinci. Ketiga tahapan
tersebut antara lain kejadian dan asal usul manusia pertama, kedua, dan
ketiga. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.
Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula proses
penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya
langsung dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya
sehingga ia hidup. Kedua Allah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan
hendak dipasangkan oleh Allah dengan lawan jenisnya yang diciptakan dari
tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Kejadian dan asal usul manusia ketiga
terkait dengan proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti
Hawa (Kecuali Isa AS.) 37 Keterangan tersebut sesuai dengan firman Allah
S.W.T berikut:

3
‫َيَأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ى َخ َلَقُك م ِّم ن َّنْفٍس َو اِحَدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج اًال َك ِثيًرا َو ِنَس اًء‬
‫) َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس َّلُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa: 1).”
Proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-Qur'an ternyata
setelah dewasa ini dapat dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-
Qur'an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam firman Allah
SWT berikut ini:
‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِإْل نَس َن ِم ن ُس َلَلٍة ِّم ن ِط يٍن () ُثَّم َجَع ْلَتُه ُنْطَفًة ِفي َقَر اٍر َّمِكيِن ()ُثَّم َخ َلْقَن ا الُّنْطَف َة َع َلَق ًة َفَخ َلْقَن ا‬
‫اْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغ َة ِع َظًم ا َفَك َس ْو َنااْلِع َظاَم لحما ُثَّم َأنَش ْأَنُه َخ ْلًقا َء اَخ َر َفَتَباَر َك ُهَّللا َأْح َس ُن اْلَخ ِلِقيَن‬
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang betulang lulu tulang
belulang itu Kam bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik." (QS. Al Mu'minuun: 12-14)."
Adapun Asal Usul Manusia menurut Harun Yahya adalah sebagai
berikut, Harun Yahya mengajukan usul untuk menggantikan teori evolusi
Darwin. Teori Harun Yahya berhak menerima pertimbangan serius dari
kalangan ilmuwan biologi. Teori ini menjelaskan berbagai penemuan dalam
biologi dengan lebih baik daripada kerangka penjelasan evolusi yang
sekarang berlaku.
Harun Yahya menjelaskan kajiannya melalui buku Keruntuhan Teori
Evolusi yang berisi :
a. Jenis-jenis makhluk hidup tak bisa berubah. Tidak mungkin terjadi
perubahan dari satu bentuk makhluk hidup ke bentuk lainnya, misalnya dari
ikan menjadi amfibi dan reptil, reptil ke burung, atau mamalia darat ke paus.
b. Tiap jenis makhluk hidup tidak bekerabat satu sama lain dan diturunkan
dari leluhur yang sama. Masing-masing merupakan hasil dari suatu tindakan
penciptaan tersendiri.

4
c. Seleksi alam sebagaimana ditemukan Darwin adalah kaidah yang berlaku
di alam, namun tidak pernah menghasilkan spesies baru.
d. Tidak ada mutasi yang memberikan keuntungan berupa peningkatan
kelestarian makhluk hidup. Selain itu, mutasi tak menambah kandungan
informasi dalam materi genetis makhluk hidup.
e. Catatan fosil tak menunjukkan adanya bentuk transisional, serta
menunjukkan penciptaan tiap kelompok makhluk hidup secara terpisah.
f. Abiogenesis (kemunculan makhluk hidup dari materi tak-hidup) tak
mungkin terjadi.
g. Kerumitan dan kesempurnaan yang ditemukan pada tubuh dan DNA
makhluk hidup tak timbul karena kebetulan, namun merupakan bukti bahwa
ada yang merancang kerumitan tersebut.
h. Materi dan persepsi kita adalah ilusi; yang nyata adalah Allah, yang
meliputi segalanya.
Harun Yahya menyimpulkan 4 hal yaitu:

1. Teori Evolusi Telah Runtuh


Sejak langkah pertamanya, teori evolusi telah gagal. Buktinya,
evolusionis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu protein pun.
Baik hukum probabilitas maupun hukum fisika dan kimia tidak memberikan
peluang sama sekali bagi pembentukan kehidupan secara kebetulan.
Evolusi lebih merupakan sebuah kepercayaan atau tepatnya
keyakinan - karena mereka tidak mempunyai bukti satu pun untuk cerita
mereka. Mereka tidak pernah menemukan satu pun bentuk peralihan seperti
makhluk setengah ikan- setengah reptil, atau makhluk setengah reptil-
setengah burung. Mereka pun tidak mampu membuktikan bahwa satu
protein, atau bahkan satu molekul asam amino penyusun protein dapat
terbentuk dalam kondisi yang mereka sebut sebagai kondisi bumi purba.
Bahkan dalam laboratorium yang canggih, mereka tidak berhasil
membentuk protein. Sebaliknya, melalui seluruh upaya mereka, evolusionis
sendiri malah menunjukkan bahwa proses evolusi tidak dapat dan tidak
pernah terjadi di bumi ini.

2. Di Masa Mendatang pun Evolusi Tidak Dapat Dibuktikan


Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri
dengan khayalan bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya,ilmu

5
pengetahuan akan menjawab semua dilema ini. Mengharapkan ilmu
pengetahuan akan membenarkan semua pernyataan tidak berdasar dan tidak
masuk akal ini adalah hal yang mustahil, sampai kapan pun. Sebaliknya,
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan pernyataan
evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas.
Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan
fungsi sel diketahui, semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang
terbentuk secara acak, seperti pemahaman biologis primitif masa Darwin.
Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak fakta penciptaan dan
menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kebetulan-kebetulan yang
mustahil, lalu berkeras mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi
sumber penghinaan. Ketika wajah asli dari teori evolusi semakin tersingkap
dan opini publik mulai melihat kebenaran, para pendukung evolusi yang
fanatik buta ini tidak akan berani lagi memperlihatkan wajah mereka.

3. Rintangan Terbesar bagi Evolust: Jiwa


Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya,
banyak makhluk hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak
serangga mirip satu dengan lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat
orang heran. Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana
terlalu banyak menarik perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat
ekstrem sehingga membuat beberapa orang mempercayai tesis palsu
evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan antara manusia dan kera tidak
memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak juga memiliki
kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata rantai
evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja yang
satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia.
Selain kemiripan tampilan, kera tidak bisa dikatakan berkerabat
lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan hewan lain. Jika tingkat
kecerdasan dipertimbangkan, maka lebah madu dan laba-laba dapat
dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia karena keduanya dapat
membuat struktur sarang yang menakjubkan. Dalam beberapa aspek,
mereka bahkan lebih unggul.
Terlepas dari kemiripan tampilan ini, ada perbedaan sangat besar an-
tara manusia dan kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah
hewan yang tidak berbeda dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia
adalah makhluk sadar, berkeinginan kuat dan dapat berpikir, berbicara,
mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat ini merupakan fungsi jiwa

6
yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling penting yang jauh
memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun
kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan
makhluk hidup lainnya. Di alam ini satu-satunya makhluk hidup yang
mempunyai jiwa adalah manusia.

4. Allah Mencipta Menurut Kehendak-Nya


Apakah akan menjadi masalah jika skenario yang diajukan
evolusionis benar- benar telah terjadi? Sedikit pun tidak, karena setiap
tahapan yang diajukan teori evolusioner dan berdasarkan konsep kebetulan,
hanya dapat terjadi karena suatu keajaiban. Bahkan jika kehidupan benar-
benar muncul secara berangsur-angsur melalui tahapan-tahapan demikian,
masing-masing tahap hanya dapat dimunculkan oleh suatu keinginan sadar.
Kejadian kebetulan bukan hanya tidak masuk akal, melainkan juga mustahil.
Jika dikatakan bahwa sebuah molekul protein telah terbentuk pada
kondisi atmosfir primitif, harus diingat bahwa hukum-hukum probabilitas,
biologi dan kimia telah menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi
secara kebetulan. Namun jika kita terpaksa menerima bahwa hal tersebut
memang terjadi, maka tidak ada pilihan lain kecuali mengakui bahwa
keberadaannya karena kehendak Sang Pencipta.
Logika serupa berlaku juga pada seluruh hipotesis yang diusulkan
oleh evolusionis. Misalnya, tidak ada bukti paleontologis maupun secara
pembenaran fisika, kimia, biologi atau logika yang membuktikan bahwa
ikan beralih dari air ke darat dan menjadi hewan darat. Akan tetapi, jika
seseorang membuat pernyataan bahwa ikan merangkak ke darat dan berubah
menjadi reptil, maka dia pun harus menerima keberadaan Pencipta yang
mampu membuat apa pun yang dikehendaki- Nya dengan hanya
mengatakan jadilah. Penjelasan lain untuk keajaiban semacam itu berarti
penyangkalan diri dan pelanggaran atas prinsip-prinsip akal sehat.
Kenyataannya telah jelas dan terbukti. Seluruh kehidupan
merupakan karya agung yang dirancang sempurna. Ini selanjutnya
memberikan bukti lengkap bagi keberadaan Pencipta, Pemilik kekuatan,
pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga.
Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu
di antaranya Visi Islam tentang sejarah manusia dipaparkan dalam alquran.
Sebab, dalam pandangan Islam, alquran adalah wahyu dari Allah yang pasti
kebenarannya. Alquran adalah sumber sejarah yang diyakini kebenarannya
oleh umat Islam. Islam memandang, manusia bukan hanya terdiri dari unsur

7
fisik, tetapi juga unsur jiwa (nafs). Manusia bukan hanya terdiri atas daging
dan tulang belulang. Tetapi, manusia juga memiliki ruh yang berasal dari
Allah.
Maka, ketika melihat sejarah manusia, seorang Muslim tidak hanya
melihat sejarah manusia dari unsur daging dan tulang belulang,
sebagaimana dilakukan manusia sekuler. Seorang Muslim akan melihat
sejarah manusia, bukan hanya ketika ia berada di dunia, melainkan juga
ketika manusia masih hidup di alam arwah. Ketika itulah manusia
melakukan perjanjian azali dengan Allah Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
‫َو ِإْذ َأَخ َذ َر ُّبَك ِم ْن َبِنى َء اَد َم ِم ن ُظُهوِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َأْش َهَد ُهْم َع َلى َأنُفِس ِهْم َأَلْس ُت ِب َر ِّبُك ْم َق اُلوا َبَلى َش ِهْد َنا‬
‫َأن َتُقوُلوا َيْو َم اْلِقَيَم ِة ِإَّنا ُكَّنا َع ْن َهَذ ا َغ ِفِليَن‬
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar! (Engkau Tuhan
kami), kami mengambil kesaksian. (Kami lakukan yang demikian itu), agar
di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang- orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Allah)". (QS al-
A'raf: 172) Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan
kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang
berkembang biak. (QS. Al-Rum[30]: 20
h. Q.S. Abasa[80]: 18-19
‫ِم ْن َأِّي َش ْي ٍء َخ َلَقٌة ِم ْن ُّنْطَفٍة َخلَقة َفَقْد َر ٌة‬

Dari apakah Dia (Allah SWT) menciptakannya? Dari setex mani, Dia
menciptakannya lalu menentukannya. (Q.S. Abasa[80]: 18-19).
i. QS. Al-Thariq[86]: 5-6
‫َفْلَيْنُظِر اِإْل ْنَس اُن ِمَّم ُخ ِلَق ُخ ِلَق ِم ْن َم اٍء َداِفق‬
5.Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan Sungguh
hari kebangkitan itu pasti akan terjadi. Maka, hendaklah manusia
memperhatikan asal kejadiannya dari apa dia diciptakan.
6. Dia pada mulanya diciptakan dari air mani yang terpancar dari laki- laki
dan perempuan.
(QS. Al-Thariq[86]: 5-6). JQS. Al-Alaq[96]: 1-2

‫اْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ي َخ َلَق َخ َلَق اِإْل ْنَس اَن ِم ْن َع َلٍق‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

8
2. Dia telah menciptakan mamusia dari segumpal darah. (QS. Al- Alaq[96]:
1-2)
k. Q.S. Al-Sajadah[32]: 9

‫ُثَّم َس َّوَنُه َو َنَفَخ ِفيِه ِم ْن ُروِحِه َو َجَعَل َلُك ُم الَّسْمَع َو اَأْلْبَص اَر َو اَأْلْقَد ُة َقِلياًل ما َتْشُك ُروَن‬
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke
dalam (tubuhnya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati
bagimu, (tetapi) sedikir sekali kamu bersyukur. (QS. Al- Sajadah[32]: 9).
Proses penciptaan manusia menurut hadis pada dasarnya sama saja
dengan proses penciptaan manusia menurut Alquran, karena jika dilihat dari
kedudukannya hadis adalah sebagai bayan tafsil, keterangan yang
menjelaskan ayat-ayat yang mujmal (ringkas), sebagai bayan takhṣiṣ,
keterangan yang menentukan sesuatu dari yang umum, sebagai bayan ta'yin,
keterangan yang menentukan mana yang dimaksud dari dua atau tiga
macam perkara yang semuanya mungkin dimaksud. Kadang-kadang hadis
juga mendatangkan suatu hukum yang tidak didapati pokonya didalam
Alquran, dan hadis juga dapat untuk menentukan ayat yang dinasikhkan dan
mana ayat yang dimansuhkan, dari ayat-ayat yang 63 keliatannya
berlawanan."
Sama halnya dengan Alquran, hadis juga menjelaskan proses
kejadian jasmani manusia melalui dua tahap, yaitu pertama, kejadian
manusia pertama, dan kedua, kejadian manusia merupakan
perkembangbiakan (keturunan) dari manusia pertama.
Tahap pertama, yaitu proses kejadian manusia pertama. Hadis
menyebut manusia pertama adalah Adam. Setelah kejadian jasmani Adam
sempurna barulah ditiupkan ruh ciptaan Allah."
Apabila yang disetujui adam adalah Adam sebagai manusia pertama
yang diciptakan oleh Allah swt, maka penciptaan manusia keturunan Adam
adalah dengan menciptakan sel spermatozoa yang ada pada diri adam
tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap manusia setelah
Adam berasal dari titisan sel spermatozoa Adam tersebut, walaupun
sebagian generasi titisanya semakin melemah, karena jaraknya yang jauh
dari masa penciptaan Adam. Bila diamati secara teliti, kondisi fisik, keadaan
intelektual dan keterampilan manusia justru semakin meningkat, dengan
demikian dapat dipahami melemah di sini adalah dari segi moral tingkah
laku. Terkait dengan titisan sel spermatozoa Adam tersebut, karena dalam
teori ilmiah dinyatakan, bahwa bagian dari suatu bagian dianggap bagian
dari keseluruhan yang berasal dari bagian tersebut. Dengan demikian setiap

9
manusia hakikatnya adalah bagian dari bagian dari sperma pertama, yaitu
sel sperma yang diciptakanoleh Allah pada Adam as.65 Pandangan di atas
mungkin dapat dikatakan, bahwa kehidupan yang dianggap sebagai pra
kehidupan manusia dimulai sebelum ovum yang telah dibuahi yang darinya
terbentuklah manusia.
Pada dasarnya sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia 66 ini
selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Di dalam salah satu Hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhariy dan Muslim dijelaskan:
“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”
(HR. Bukhariy- Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara
tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui
perkawinan adalah usaha untuk menemukan kembali tulang rusuk yang
telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan vano yang akan meneruskan
generasinya.

‫َح َّد َثَنا ُس َلْيَم اُن ْبُن َح ْر ٍب َح َّد َثَنا َحَّم اٌد َع ْن ُع َبْي ِد ِهَّللا ْبِن َأِبي َبْك ِر ْبِن َأَنٍس َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِل ٍك َرِض َي ُهَّللا‬
‫َع ْنُه َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َو ُك ل‬
Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mugirah ibn Bardizbah al- Ju'fiy
al-Bukhariy, Sahih Bukhariy, Lidwa Pustaka i-software- kitab 9 Imäm
Hadis no. 6105

‫ُهَّللا ِبالَّر ِح ِم َم َلًك ا َفَيُقوُل َأْي َر ِّب ُنْطَفٌة َأْي َر ِّب َع َلَقٌة َأْي َر ِّب ُم ْض َغ ٌة َف ِإَذ ا َأَر اَد ُهَّللا َأْن َيْقِض َي َخ ْلَقَه ا َق اَل‬
:‫َأْي َر ِّب َأَذ َكْر َأْم ُأْنَثى َأَش ِقٌّي َأْم َسِع يٌد َفَم ا الِّر ْز ُق َفَم ا اَأْلَج ُل َفُيْك َتُب َك َذ ِلَك ِفي َبْطِن ُأِّم ِه(رواه البخارى‬
)6106
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibn Harb telah
menceritakan kepada kami Ḥammad dari Ubaidillah ibn Abu Bakar ibn
Anas dari Anas ibn Malik radiyallahu 'anhu, dari Nabi şallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah mengutus malaikat pada setiap rahim, kemudian
malaikat tersebut mengatakan: 'Ya rabbi, ataukah sebatas segumpal mani?,
ya rabbi, ataukah sebatas segumpal darah?, ya rabbi, ataukah sebatas
segumpal daging?,' dan jika Allah berkehendak memutuskan penciptaannya,
malaikat mengatakan: 'ya rabbi, ataukah laki-laki ataukah perempuan?,
sengsarakah ataukah bahagia?, seberapa rejekinya, kapan ajalnya?, 'lantas
ditulis, demikian pula dalam perut ibunya." 169 oleh Allah pada Adam as."
Pandangan di atas mungkin dapat dikatakan, bahwa kehidupan yang

10
dianggap sebagai pra kehidupan manusia dimulai sebelum ovum yang telah
dibuahi yang darinya terbentuklah manusia.

BAB III

PENUTUPAN

1. KESIMPULAN
Pada penciptaan manusia, mengenai dengan sejumlah rumusan yang
berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia didalam Al-Qur’an. Ada
ayat yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar,
saripati tanah, saripati air yang hina, air yang tertumpah dan mani yang
terpancar. Tetapi hal tersebut dapat di jelaskan mengenai proses penciptaan
manusia dalam kitab Al-Qur’an sebagaimana yang tertera dalam surat Al-
Mu’minun ayat 12-14 yang menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut jelas
terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap sulalah
(saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi
(pembuahan) dan masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian
berkembang membentuk ‘alaqah kemudian berproses menjadi mudhghah,
‘izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus
dengan daging.
Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT
meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang
unik (khalqan Akhar). Disebut demikian karena manusia memiliki substansi
psikis yang berasal dari substansi tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-
makhluk lain.

2. SARAN
1. Terasa sekali bagi penulis bahwa untuk menulis karya ini membutuhkan
ilmu pengetahuan yang luas, penulis merasa jauh dari kesempurnaan akan
ilmu pengetahuan, ilmu tafsir dan ilu-ilmu lainnya. Oleh karena itu,
janganlah merasa puas dengan apa yang kita dapatkan akan tetapi tetaplah
haus akan ilmu dan marilah kita mencari dan megkaji ilmu sebanyak-
banyaknya. Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu.
2. Diharapakan bagi yang membaca tulisan ini, semoga dapat memahami
dan selalu ingat bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang diciptakan dari
tanah dan akan kembali pada tanah pula. Karna ajal manusia hanya Allah
yang tahu, maka jangan sampai kita terlena dengan permainan dunia ini.

11
DAFAR PUSTAKA

Nugraha ,Rizantama Ade.“Asal Usul manusia menurut teori


evolusi Charles Darwin persefektif pendidikan islam”.
repository.radenintan.ac.id. Lampung2018.
Hakim, Ahmad.“Proses Penciptaan Manusia Dalam Al-Qur’an
Dan Implikasinya Terhadap Kurikulum Qur’an
Hadist”.repository.uin-suska.ac.id. Riau pekanbaru2018.
Febriliyani, Fitri. “Proses Penciptaan Manusia Dalam Perspektif
Hadist”. repository.uinbanten.ac.id. Banten2018.

12

Anda mungkin juga menyukai