KELOMPOK 4:
1.SUCI LESTARI (G2A022337)
2.HESTIKA AMELIA (G2A022338)
3.FEBRINA DWINANDA(G2A022339)
4.EKO TEGUH WIBOWO AL BAROKI (G2A022340)
5.TSABITA FI SILMI (G2A022341)
KELAS 1F
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II MANUSIA DAN KEIDUPAN.............................................................................
A. PERJALANAN HIDUP MANUSIA DARI ALAM RUH HINGGA ALAM
AKHIRAT
B. RAGAM ORIENTASI HIDUP MANUSIA
BAB III PERMASALAHAN............................................................................................
A. KASUS TAKHAYUL
B. IDENTIFIKASI KASUS
C. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................
BAB I
A. Latar Belakang
Islam adalah jalan hidup yang di turun kan oleh Allah SWT, dzat yang menciptakan
manusia, seluruh alam semsta, dan seluruh kehidupan yang terdapat di dalamnya. Dia
menciptakan manusia, menghidupkan, mematikan, dan memberikan seluruh saran
hidup serta memberikan peunjuk yang paripurna utuk manusia agar bisa menjalani
hidup di alam semesta ini dengan sebaik baiknya, sesuai dengan bentukan dan sifat-
sifat alamiah kemanusiannya, sehingga manusia dapat meraih kesejahteraan dan
kebahagiaan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT.tidak lain adalah untuk berima
kepadanya.
Allah menciptakan manusia dari segumpal tanah yang kemudian di beri ruh oleh
Allah.kehidupan manusia memiliki perjalanan hidup dari alam ruh hingga alam
akhirat.
B. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang sudah tertulis di atas, maka kita dapat tuliskan tujuan dari
penulisan makalh sebagai berikut:
1. Agar penulis dan pembaca mengetahui pengertian islam sebagai manusia dan
kehidupan
2. Agar penulis dan pembaca bisa mengetahui apa saja tujuan islam
3. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa itu kehidupan ruh dan kehidupan
akhirat
4. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa sumber dari ajaran islam
5. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa ruang lingkup dan karateristik dari
islam
C. METODE PENULISAN
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan melakukan
penelusuran pustaka,Pencarian sumber – sumber yang relevan dan pencarian data
melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari skripsi,media
elektronik,dan beberapa Pustaka yang relevan. Beberapa data dan informasi yang
diperoleh pada tahap pengumpulan data,kemudian diolah dengan menggunakan
sesuatu metode analisis deskriptif berdasarkan data sekunder.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan tugas ini terdiri dari 4 bab, antara lain :
1. BAB I Pendahuluan
Menguraikan tentang :
Latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan
2. BAB II Manusia dan kehidupan
Menjelaskan tentang perjalanan hidup manusa dari alam ruh hingga alam
akhirat,juga tentang pengertian ala ruh dan alam akhirat, dan ragam orientasi
hidup manusia
3. BAB III Permasalahan
Menjelaskan permasalahan yang terkait dengan materi yang kami ambil yaitu
tentang Manusia dan Kehidupan,mengidentifikasi kasus dan menyelesaikan
masalah.
4. BAB IV
Menjelaskan tentang kesimpulan materi,permasalahan dan penyelesaian masalah.
BAB II
a. Alam Arwah
Alam arwah, yaitu alam di mana umat manusia masih berwujud ruh tanpa raga
(jasad). Al-Quran mengisyaratkan, pada waktu itu umat manusia telah secara sepakat
bulat mengakui Allah SWT sebagai Tuhan –satu-satunya Tuhan yang akan disembah
atau untuk mengabdi.
Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan
Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat,
jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk
menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi
khalifah (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya.
Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari
berupa nutfah, 40 hari berupa 'alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah
(gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah
kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia.
Allah swt. berfirman: "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
(dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya
telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah." (Al-Наjj: 5).
Tujuan Penciptaan Manusia
Keberadaan manusia di bumi sebagai pemegang Khalifah, dengan misi memimpin,
mengelola, memaakmurkan dan memelihara
Keselamatan alam semesta. Untuk: itu, Allah menurunkan agama yang terakhir
(islam) untuk dijadikan pegangan hidup untuk menjalankan tugas kekhalifahan.
Secara normatif, tujuan penciptaan manusia adalah untuk: menyembah kepada Allah,
sebagaimana firman Allah dalam QS.Adz-Dzaariyaat;56
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia , elainkan supaya mereka
menvembahku
b. Alam Kandungan
Alam Rahim, adalah masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah
dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa kehidupan manusia sejak dalam
tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan.
Alam kandungan ini adalah Proses awal sebelum lahirnya sosok manusia yang baru.
Dalam proses ini sunnatullah berjalan, bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma,
kemudian janin tersebut menempel dI dinding rahim, dan dalam penjelasan hadits
Arbain an nawawi urutan hadits yang ke empat rasulullah menjelaskan tentang
tahapan manusia dalam kandungan. Manusia dalam kandungan mengalami beberapa
proses, yang mana masing-masing prosesnya dilalui selama 40 hari. Pada 40 hari
pertama manusia berbentuk Nutfah (cairan, bentuk awal dari bersatunya sperma
dengan ovum). 40 hari kemudian manusia berbentuk Alaqah (nutfah yang menempel
dalam dinding rahim). 40 hari kemudian manusia berbentuk Mutghoh (bentuk awal
manusia,tetapi belum memiliki nyawa).
Proses yang berjalan selama kurang lebih 120 hari atau sekitar 3 bulan, barulah Allah
utus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kedalam jasad manusia. Sebagaimana
yang Allah firmankan dalam surat shad ayat 72:
۟ س َّو ۡیتُ ۥهُ َونَفَ ۡختُ فِی ِه ِمن ُّرو ِحی فَقَ ُع
َ ُوا لَهۥ
َس ٰـ ِج ِدین َ فَِإ َذا
“Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh
(ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya”.
Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga
atasnamanya beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya, bayi
tersebut berkembang di dalam kandungan sampai berusia kurang lebih 9 bulan 10
hari. Setelah sempurna bayi tersebut secara fisik, barulah Allah lahirkan bayi tersebut
kedalam dunia.
c. Alam dunia
Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih di dalam kandungan, dan
persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka
lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak
memiliki apa-apa.
Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang.
Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja
dan baligh.
Selanjutnya manusia menjadi dewasa,pada masa inilah yang menentukan baik atau
buruknya akhir hidup kita nanti.Kehidupan manusia di alam dunia pada hakekatnya
merupakan ujian-ujian seumur hidupnya untuk menentukan tempatnya di akhirat
kelak (QS 6 - Al An'aam : 165). Manusia ditugaskan Allah untuk menjadi khalifah di
muka bumi (QS
2 - Al Baqarah : 30, QS 75 - Faathir :39, QS 38 - Shaad : 26). Dan ia diperintahkan
untuk beriman dan menyembah kepada Allah dan melakukan amal ma'ruf dan
mencegah kemunkaran (QS 3 - Ali Imran :
110, QS 51 - Adz Dzariyaat : 56). Penciptaan manusia untuk hidup di dunia bukanlah
suatu yang main-main, melainkan setiap manusia akan dimintakan pertanggungan
jawabnya bagaimana ia menjalani ujian-ujian tentang apa yang telah dilakukannya
selama hidup. (QS 23 - Al Mu'minuun : 115)
Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya.
d. Alam Barzakh
Kematian akan datang Isapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia.
Sebagian meninggal saat mash bayi., sebagian lagi saat masa anak-anal sebagian yang
lain ketika sudah remaja dan dewasa. sebagian lainmya ketika sudal tua bahkan pikun.
Semua pasti akan mengalami yang namanya kematian.
Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua kondisi atau barang. Dalam konteks
kehidupan manusia, maka alam barzah adalah antara alam dunia dan alar akhirat. Ini
adalah suatu alam yang dialami manusia mulai dari saat ia menemui ajal sampai
datangnya hari kiamat atau hari akhir (yaumil qiyamah atau yaumil akhir)
(QS 30 - Ar Ruum : 55-57, QS 2- - Thaahaa : 100-104)
Di sana mereka
tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah
taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia
sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah
termasuk ahli surga atau ahli neraka.
Dan ketika ruh akan dibangkitkan dari alam barzah(alam kubur) ke alam akhirat, ruh
itu dikembalikan ke jasad yang baru yang diciptakan
untuk alam akhirat.
e. Alam akhirat
akhirat atau darul qarar adalah alam setelah kebangkitan manusia dari kuburnya untuk
mendapatkan balasan. Di mana jasad dan ruh digabungkan kembali. Di alam inilah
keabadian menyertai, yakni surga dan neraka.Kehidupan hari akhir didahului dengan
terjadinya kiamat berupa kerusakan total seluru alam semesta beserta seluruh isinya.
Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam
as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia
dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat
itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari
tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang
sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang
tenggelam dengan keringatnya.
Peristiwa berikutnya adalah hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan amal)
bagi manusia.
Surga dan Neraka
Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka
masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan
neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan
disediakan.
س َمنْ يَّقُ ْو ُل َربَّنَٓا ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َو َما لَ ٗه فِى َ َاذ ُك ُروا هّٰللا َ َك ِذ ْك ِر ُك ْم ٰابَ ۤا َء ُك ْم اَ ْو ا
ِ ش َّد ِذ ْك ًرا ۗ َف ِمنَ النَّا ْ َاس َك ُك ْم ف َ َفَا ِ َذ ق
ِ َض ْيتُ ْم َّمن
۲۰۰﴿ ق ٰ
ٍ ااْل ِخ َر ِة ِمنْ َخاَل
۲۰1﴿ ار َ سنَةً َّوقِنَا َع َذ
ِ َّاب الن َ سنَةً َّوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َح
َ َو ِم ْن ُهم َّمنْ يَّقُ ْو ُل َربَّنَٓا ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح
“... di antara manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di
dunia,’ dan tiadalah baginya kebahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara
mereka, ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'.” (QS al-Baqarah [2]: 200-201).
Ada beberapa macam orang dengan orientasi kehidupannya sendiri, diantaranya yaitu:
1.Orang yang mementingkan kehidupan dunianya, sehingga melupakan akhirat, maka ia akan
merugi.
2.Orang yang mementingkan kehidupan akhirat, sehingga melupakan kehidupan dunnianya,
maka ia akan merugi.
3.Dan orang yang mementingkan kehidupan dunia dan akhiraatnya, sehingga keduanya
seimbang, maka ia termasuk orang yang beruntung. Karena barang siapa yang
menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhiratnya, niscaya Allah akan mempermudah
kehidupannya.
Apa pun pilihan seseorang dalam hal orientasi kehidupan, ada balasan yang akan menyertai
seseorang tersebut atas pilihan orientasi (tujuan) yang ia pilih sendiri.
Manusia sebagai khalifatullah menempati dua posisi ganda (double position) diruang publik
(public sphere) yang sangat luas. Di satu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat
bersamaan manusia justru menjadi agen kerusakan (al-fasid).
Ada 2 hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam menyikapi orientasi hidup, yaitu:
1. Orientasi Hidup yang salah
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur' an QS. A1-Baqarah ayat 200, bahwa ada di antara
manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi, sehingga ia
lupa bahkan tidak: pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak.
Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. Al-Baqarah; 200 sebagai berikut:
ٍ ااۡل ٰ ِخ َر ِة ِم ۡن َخاَل
ق
Potongan ayat ini menjelaskan bahwa ada sebagian di antara manusia yang berdo'a kepada
Allah "va Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia".
2. Orientasi Hidup yang Benar
Allah tidak menghendaki kehidupan manusia yang memberatkan, justru sebaliknya yang
dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah; 256:
ٰ
َ ِس َك بِٱ ْل ُع ْر َو ِة ٱ ْل ُو ْثقَ ٰى اَل ٱنف
ۗ صا َم لَ َها ْ ت َويُْؤ ِم ۢن بِٱهَّلل ِ فَقَ ِد ٱ
َ ستَ ْم ِ ش ُد ِمنَ ٱ ْل َغ ِّى ۚ فَ َمن َي ْكفُ ْر بِٱلطَّ ُغو ُّ َٓاَل ِإ ْك َراهَ فِى ٱلدِّي ِن ۖ قَد تَّبَيَّن
ْ ٱلر
س ِمي ٌع َعلِي ٌم َ ُ َوٱهَّلل
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), Sesuugguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang seat. Karena itu Barangsiapa yang ingkar Kepada Thaghut (syaitan
dan apa saja yang disembah selain Allah) dan beriman kepada. Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak: akan putus. Dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui"
Adapun jaminan Allah yang diberikan kepada orang-orang yang mengikuti jalan yang benar
maka a akan dipermudah ketika menghadapi kesulitan, urusannya dijadikan mudah oleh
Allah, dihapus kesalahannya,
disediakan surga yang luas seluas langIt dan bumi, Allah senantiasa bersama orang-orang
yang taqwa, akan mendapat berkah dari langit dan dari bumi, hidupnya tidak: akan merasa
takut dan sedih, hidupnya tidak akan celaka dan tersesat, Allah akan menjadikan hidupnya di
dunia dengan kebaikan dan memberinya pahala yang besar di akhirat.
BAB III
A. Kasus Takhayul
Pada zaman modern ini,banyak dari lingkungan kita atau bahkan kita sendiri yang masih
percaya pada takhayul. Takhayul lahir dari tradisi-tradisi kuno. Seperti banyak tradisi-tradisi
kuno lainnya, takhayul masih tetap dipertahankan meskipun tidak ada kegunaan khusus dari
takhayul.
Pengertian Takhayul
Takhayul berasal dari kata khayal yang berarti apa yang tergambar pada seseorang mengenai
suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi.
Takhayul merupakan mitos, sesuatu yang tidak nyata. Takhayul ada dalam cerita -cerita yang
tidak jelas asal usulnya atau cerita dalam mimpi dan cerita yang tidak masuk akal. Dengan
kata lain, takhayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya
didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Alquran maupun
Hadist."
Takhayul merupakan kepercayaan dari nenek moyang yang belum dapat
dibuktikan secara ilmiah. Takhayul berasal dari bahasa arab Al-tahayul yang
bermakna rekaan, persangkaan dan khayalan. Menurut istilah Takhayul adalah
kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang didasarkan pada kecerdikan akal tidak didasarkan
pada sumber Islam.
Kepercayaan-kepercayaan itu terus berlanjut dan berkembang bersama
perkembangan kerajaan-kerajaan hindu yang menggunakan mistik sebagai salah
satu alirannya. Takhayul menjadikan seorang menyembah kepada pohon, batu
atau benda keramat lainnya, yang mampu menolak suatu bencana atau mampu
mendatangkan sebuah keberuntungan. Ini salah satu dampak takhayul, jika
demikian maka tauhid atau keimanan seorang hamba akan rusak.
Takhayul diartikan juga percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil).
Lalu kenapa bisa ada orang yg mempercayai Takhayul?
Don Saucier (2013), seorang profesor psikologi menjelaskan, bahwa alasan kenapa orang-
orang membuat dan mempercayai takhayul sebenarnya adalah karena mereka mencoba untuk
mengontrol masa depan mereka. Itu kenapa banyak takhayul itu sifatnya menghindarkan
sesuatu yang buruk atau mendatangkan hal baik
Takhayul sudah ada dari masa nenek moyang dan dipercayai oleh masyarakat melalui dari
mulut ke mulut. Kepercayaan terhadap takhayul timbul karena pengaruh awamnya ilmu
pengetahuan pada masa itu. Demikian juga sebagian masyarakat yang berada didesa-desa
masih mempercayai takhayul. Di dalam ajaran dinamisme ada bentuk kepercayaan di dalam
diri manusia terhadap sesuatu yang dianggap ghaib atau keuramat seperti, binatang, tumbuh-
tumbuhan,dan benda-benda lainnya.
Allah Ta'ala berfirman dalam alquran surat al-Ahqaf ayat 5-6.
ضلُّ ِم َّم ْن يَّ ْد ُعوْ ا ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ َم ْن اَّل يَ ْست َِجيْبُ لَ ٗ ٓه َ ََو َم ْن ا
َاِ ٰلى يَوْ ِم ْالقِ ٰي َم ِة َوهُ ْم ع َْن ُدع َۤا ِٕى ِه ْم ٰغفِلُوْ ن
َُش َر النَّاسُ َكانُوْ ا لَهُ ْم اَ ْعد َۤا ًء َّو َكانُوْ ا بِ ِعبَا َدتِ ِه ْم ٰكفِ ِر ْين
ِ َواِ َذا ح
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang beribadah kepada
sembahan-sembahan selain Allah SWT yang tiada dapat memperkenankan
(doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?
Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-
sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan
mereka"
Kata takhayul ini disebutkan dalam al-Quran, ketika Allah menceritakan sihir yang dilakukan
tukang sihirnya Fir’aun,
صيُّهُ ْم يُخَ يَّ ُل ِإلَ ْي ِه ِم ْن ِسحْ ِر ِه ْم َأنَّهَا تَ ْس َعى
ِ قَا َل بَلْ َأ ْلقُوا فَِإ َذا ِحبَالُهُ ْم َو ِع
“Berkata Musa: “Silahkan kamu sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-
tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir
mereka.” (QS. Thaha: 66)
Tukang sihir Firaun menyihir setiap mata para penontonnya. Sehingga seolah mata mereka
melihat tali dan tongkat mereka menjadi ular. Termasuk Musa ‘alaihis salam, terbayang
dalam diri beliau, tali dan tongkat mereka menjadi ular.
Dalam kamus Mu’jam al-Wasith, makna kata Takhayyul adalah [ُ تَ َمثَّلَه، ُص َّو َره
َ َ ]تyang artinya
membayangkan.
Karena orang sombong yang kagum dengan dirinya disebut Mukhtal atau Dzul Khuyala’.
Karena dia membayangkan dirinya hebat, seolah tidak ada yang menandinginya. (Lisan
al-‘Arab, 11/226)
Takhayul atau kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, padahal sebenarnya
tidak ada atau tidak sakti.
A. SIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat
ketuhanan. Mencari jawaban tentang hidup didunia yang fana maupun di akhirat (bagi orang
yang mempercayainya). Allah swt. berfirman: "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami tetapkan dalam
rahim". (Al-Hajj: 5).
Bayi yang telah ditiupkan nyawa ke dalam jasadnya dan telah di tuliskan juga atasnamanya
beberapa ketentuan takdir yang akan membersamai hidupnya, bayi tersebut berkembang di
dalam kandungan. Manusia akan dimintakan pertanggungan jawabnya bagaimana ia
menjalani ujian-ujian tentang apa yang telah dilakukannya selama hidup. Sebagian meninggal
saat mash bayi., sebagian lagi saat masa anak-anal, yang lain ketika sudah remaja dan
dewasa.
Dalam kehidupan masih banyak manusia yang mempercayai takhayul,padahal itu hanyalah
sebuah khayalan saja. Meskipun tidak ada kegunaan khusus dari takhayul yang berarti apa
yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang
bermimpi. Takhayul sudah ada dari masa nenek moyang dan dipercayai oleh masyarakat
melalui dari mulut ke mulut. Di dalam ajaran dinamisme ada bentuk kepercayaan di dalam
diri manusia terhadap sesuatu. Meskipun Anda berfikir bahwa pemikiran rasional tidak ada
kaitannya dengan takhayul. Jika Anda akan mendapatkan banyak keberuntungan?
Mengapa kucing hitam dianggap membawa kesialan? Anda mungkin berjalan 10 menit lebih
lama menuju tempat kerja hanya karena Anda merasa bahwa jalan yang Anda tempuh
tersebut membawa keberuntungan. Gunakan akal sehat dan alasan yang logis saat membuat
keputusan Anda bukan aturan-aturan takhayul.
DAFTAR PUSTAKA
Syuhodo, Imam. 2022. 5 Alam Keidupan Manusia dan Urgensi Ibadah. Imamsyuhodo.sch.id:
https://www.imamsyuhodo.sch.id/5-alam-kehidupan-manusia-dan-urgensi-ibadah/