Anda di halaman 1dari 14

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAAN

JUDUL:

HAKEKAT MANUSIA DAN KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH:

SRI WAHYUNI SM (22351001)

MUH. ILMAN YASIN (22351008)

ANDINI FADIRA RAMADHANI (22351033)

ASYRAF USMAN H (22351025)

NOVITA SARI (22351019)

ADIT SAPUTRA (22351014)

NUR SAFITRI (22351024)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas luasnya limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat serta
salam tak Lupa pula kami kirimkan kepada nabi ALLAH Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam, para sahabatnya serta ummatnya yang senantiasa iltizam diatas kebenaran hingga
akhir zaman.
Penulisan makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah “AIK. Pada jurusan
manajemen universitas muhammadiyah kendari, Selain itu, makalah ini tidak hanya sekedar
wacana, namun dapat menjadi wahana dalam menjaga dan mengamalkan ajaran agama Islam.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif merupakan
bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang penulis temui, namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin Ya Rabbil Alamin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR:……………………………………………………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI:………………………………………………………………………………………………………………………………………… i

BAB I Pendahuluan:……………………………………………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar belakang:………………………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB II Pembahasan:……………………………………………………………………………………………………………………………. 2

A. Hakekat manusia dan kehidupan:………………………………………………………………………………………….. 2

Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh Hinggah Hari Kiamat:………………………………………………………... 2

a. Unsur-unsur Penciptaan Manusia:…………………………………………………………………………………………. 2


b. Alam Arwah:…………………………………………………………………………………………………………………………… 3
c. Alam Rahim:…………………………………………………………………………………………………………………………… 3
d. Alam Dunia:……………………………………………………………………………………………………………………………. 3
e. Alam Barzakh:………………………………………………………………………………………………………………………... 4
f. Alam Akhirat (Hari Kiamat):……………………………………………………………………………………………………. 4

Ragam Orientasi Hidup Manusia:………………………………………………………………………………………………………… 5

A. Orientasi Hidup Yang Salah:……………………………………………………………………………………………………. 5


B. Orientasi Hidup Yang Benar:…………………………………………………………………………………………………… 6

Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia:……………………………………………………………………………………………… 7

a. Tujuan Penciptaan Manusia:…………………………………………………………………………………………………… 7

Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an:………………………………………………………………………………………… 8

BAB III Penutup:………………………………………………………………………………………………………………………………….. 9

A. Kesimpulan:……………………………………………………………………………………………………………………………. 9
B. Saran:…………………………………………………………………………………………………………………………………….. 10
C. Daftar Pustaka:………………………………………………………………………………………………………………………. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
(AIK) memegang peranan yang sangat penting untuk membentuk insan akademis yang susila, berkarakter
dan berkepribadian Muslim.
Tujuan perguruan tinggi Muhammadiyah kendari untuk menyiapkan peserta didik menjadi
sarjana muslim yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan
atau profesional dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai
Allah SWT. mengamalkan, mengembangkan, menciptakan, menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan kesejahteraan Ummat manusia.
Maka dari itu, peserta didik perlu mengetahui bagaimana kebutuhan manusia terhadap agama,
mengenal makhluk ciptaan Allah, mengetahui kedudukan dan fungsi-fungsi manusia, mengetahui
bagaimana Islam sebagai dienullah, bagaimana sumber-sumber ajaran Islam, bagaimana ijtihad sebagai
metode kajian Islam, bagaimana metode mempelajari Islam, bagaimana pakaian dan makanan menurut
islam, serta bagaimana latar belakang berdirinya muhammadiyah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakekat manusia dan kehidupan


Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna,
karena manusia dibekali dengan berbagai kelebihan dibanding dengan makhluk lain,
yaitu nafsu (sifat dasar iblis), taat/patuh/tunduk (sifat dasar malaikat), dan akal (sifat
keistimewaan manusia).

1. Perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga hari kiamat

a.Unsur-unsur penciptaan manusia

Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau tubuhnya.Unsur
terpenting yang membentuk susunan tubuhnya adalah air, sebagaimana firman Allah pada
S.Al-Anbiya’ayat 30.

Artinya : “dan apakah orang – orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumiitu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya,
dandari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”.

Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda yang hidup (termasuk manusia ) dijadikan dari
airsebagai salah satu komponen yang terpenting, kenyataan ini dapat dikaji secara ilmiyah
pada pada semua kehidupan yang ada di muka bumi. Mengingat semua makhluk hidup
tersusun daritimbunan sel hidup, dan air merupakan satu komponen yang paling penting dari
bangunan sel.Air meliputi susunan selaput plasma, sitoplasma dan nukles dari organ sel.
Setelah air menyatudengan sel, maka gerakan larutan dalam sel menunjukan adanya
kehidupan yang penuh misteri.Tanpa air, manusia (termasuk makhluk lainya) tidak mungkin
hidup.
Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung beberapa zat, seperti zat besi,
emas, perak, kalsium, dan beberapa zat lainnya. Di samping itu beberapa zat kimia yang
membantudalam pembentukan dan pewarnaan tanah, sehingga warna tanah dan tempat satu
denganlainnya berbeda. Seperti daerah padang pasir tanahnya cenderung kekunung-
kuningan,sedangakan didaerah tropis tanahnya cenderung berwarna
kecoklat- coklatan.Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh
liku-liku, dan melaluitahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam
dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan
terakhir bagi manusia, surga atauneraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap
fase dari perjalanan panjang manusiaitu.
b. Alam Arwah

Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah


sebelumnya Allahtelah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan
seisinya. Allahmenciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang
paling sempurna.Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di
muka bumi danmemakmurkannya.Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan
kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah
mengambil sumpah kepada merekasebagaimana disebutkan dalam Al- Qur’an:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkanketurunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?”Mereka menjawab:“Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di harikiamat kamu tidak
mengatakan:“Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yanglengah
terhadap ini (keesaan Tuhan).”(Al A’raf: 172).

c. Alam Rahim

Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40
hari berupa nutfah 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah
(gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna.Setelah
kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia. Seluruh manusia didunia
apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari
bendayang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum
dikenal, belummemiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga,
congkak, dansombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal
muasal mereka?
Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal
sudahlengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam
keadaan telanjang.Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa

d. Alam Dunia

Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang hanya
minum airsusu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi
dewasa, tuadan diakhiri dengan meninggal. Proses ini tidak berjalan sama antara satu
orang dengan yanglainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan
tidak mengenal usia.Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-
anak, sebagian yang lainketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah
tua bahkan pikun.Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas)
dari Allah, yaitu ibadah.Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh
empat dimensi; dimensi tempat,yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu,
yaitu umur sebagai sebuah kesempatanatau target waktu beribadah; dimensi potensi diri
sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang
menjadi landasan amal.
Allah Ta’ala telah melengkapi manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam
menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus rasulNya,
menurunkanwahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar manusia dapat
mengaplikasikan pedoman itu secara jelas
tanpa keraguan. Sayangnya, banyak yang menolak dan ingkar
terhadap pedoman hidup tersebut. Banyak manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya
ketimbang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, akhirnya mereka sesat dan
menyesatkan

e. Alam Barzakh

Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana
merekatinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur
adalah taman daritaman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Manusia sudah akan mengetahuinasibnya ketika mereka berada di alam barzakh.
Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka.Jika seseorang menjadi penghuni surga,
maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dansore. Hawa surga akan
mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu
neraka pun akan dibukakan untuknya
setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnyaneraka.

f. Alam Akhirat (Hari Akhir)

Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya.
Kehidupan hariakhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total
seluruh alam semesta.Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia
dari mulai nabi Adam as.sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di
sana manusia dikumpulkan dalamkeadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum
dikhitan. Saat itu matahari sangat
dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai
denganamalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang
sampai pusar,ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan
keringatnya.Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi
para nabi untukmeminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi
semuanya tidak ada yangdapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang
dapat menolong mereka darikesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di haribaan Allah
swt. di bawah Arasy denganmemuji-muji- Nya. Kemudian Allah swt. berfirman:
“Tegakkan kepalamu, mintalah niscayadikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.”
Kemudian Rasululullah saw. Mengangkat kepalanya dan berkata: “Ya Rabb, umatku.”
Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan selesailah mahsyar untuk kemudian
melalui proses berikutnya.
2. Ragam orientasi hidup manusia

Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (doble position) di ruang publik
(public sphere) yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang memandangnya
secara makro. Di satu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia
justru menjadi agen kerusakan (Al-fasid).

Demikian, ada dua hal yang harus di perhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi
orientasi hidup,yaitu:

1. Orientasi hidup yang salah


Sebagimana disebutkan dalam Al-Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa
diantara manusia yang orientasi hidupnya di dunia hanya mengejar kenikmatan duniawi,
sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:

Artinya:”

Maka diantara manusia ada orang yang berdoa” ya tuhan kami, berilah kami (kebaikan)
di dunia” dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) di akhirat.”

a) Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak, harta benda
(seperti: emas, perak, kendaraan, binatang ternak,sawah, ladang dan lain lain),karena
kenikmatan dunia itu merupakan daya tarik bagi mereka.oleh karena itu, mereka tidak
memperdulikan waktu lagi, dimana siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar dan
memperbanyak kesenangan hidup.hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS.Ali Imran
ayat 14 sebagai berikut:

Artinya:”dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi
Allah lah tempat kembali yang baik (surga)”
b) Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi manakala melihat
orang lain memiliki kekayaan di atas dirinya. Hal ini dapat di pahami dari perilaku teman-
teman karun di saat melihat kemegahan karun. Sebagaimana firman Allah dalam QS.
Qashash ayat 76.

Artinya:
maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang
yang menghendaki kehidupan dunia: moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada karun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar.
2. Orientasi hidup yang benar
Allah tidak menghendaki kehidupan di dunia yang dilakukan oleh manusia sangat
memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah. Untuk
itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang harus di laluinya, sebagaimana
firman Allah dalam QS. Al baqarah ayat 256.

Artinya:

tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam): sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
thaguth [syaitan dan apa aja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.

Siapa orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia tergolongan orang-orang yang cerdas,
salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi-potensi pemberian Allah kepada
dirinya mana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan, sehingga membawa
manfaat bagi dirinya dan orang-orang disekelilingnya. Disamping itu, dia selalu menghitung dan
mempertimbangkan secara cermat dan berhati hatian untung dan ruginya terhadap aktifitas
yang dilakukannya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan berdampak pada
kehidupan di dunia, di alam kubur dan di alam akhirat.

Adapun jaminan Allah yang diberikan orang-orang yang mengikuti jalan yang benar adalah:
a) Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya dan diberi rizki
yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath thalaq 2-3

Artinya:

(2). barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar

(3). Dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya dan barang siapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)nya, sesungguhnya allah Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

b). Dihapus kesalahannya dilipatgandakan pahalanya sebagaimana firman Allah dalam QS. Ath
– Thalaq ayat 5.

Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu,dan barangsiapa bertaqwa
kepada Allah.
3. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia

a. Tujuan Penciptaan Manusia

segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi ini tidak ada yang sia – sia,
bahkan seekor lalat sekalipan, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan
manusia.Pernyataan ini akan berlanjut pada keberadaan manusia dimuka bumi sebagai
khalifa,dengan misi memimpin, mengelola, memakmurkan dan memelihara
keselamatan alam semesta. Untuk itu Allah menurunkan agama yang terakhir ( islam )
untuk dijadikan pasangan hidupnya dalam rangka menjalankan tugas kekhalifaan sesuai
dengan maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia.

Secara urgene tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firman Allah dalam QS Adz -
Dzaariyaat ayat 56

Artinya :” ( yaitu ) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
( seraya berkata ) : Ya Tuhan kami. Tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia – sia
maha suci engkau maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Tujuan penciptaan manusia selanjutnya adalah sebagai pengurus bumi dan


seisinya. Khalifah adalah hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke-
maslahatan dan kesejahteraan dunia. Hal ini tertuang dalam QS.Al-baqarah ayat:30

Artinya:

” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguh- nya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan men- sucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Ayat 30 dari surat al-Baqarah adalah informasi bagi para malaikat bahwa Allah
menciptakan khalifah (Adam dan keturunannya) di muka bumi. Manusia diberi
derajat tinggi untuk mengatur, mengelola dan mengolah semua potensi yang ada
dimuka bumi.
4.HIDUP SUKSES DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN

Banyak orang yang mengartikan kesuksesan pada kehidupan di dunia ini hanya
berdasarkan pada pangkat yang tinggi, jabatan dan kedudukan yang bagus, menjadi
manajer, pengusaha, dan lain lain. Ada juga orang yang mengartikan sebuah kesuksesan
jika sudah memiliki tabungan yang banyak.

Namun ada juga yang mengartikan sukses jika sudah punya rumah dan mobil mewah,
berteman dengan para artis, dan lain sebagainya. Sukses tersebut adalah sukses yang
bersifat nisbi atau tidak akan abadi. Jika seseorang memiliki harta yang banyak namun di
kemudian hari habis dan jatuh miskin, maka orang tersebut akan memiliki label pernah kaya
dan sukses, namun sekarang jatuh miskin. Begitu pula dengan orang yang memiliki pangkat
dan jabatan yang tinggi, jika tiba waktu urgen pun maka suksesnya akan hilang dan selesai.
Oleh karena itu, Alquran telah menjelaskan konsep sukses yang mendapatkan derajat
kemuliaan di hadapan Allah SWT dalam QS At-Taubah ayat 20

: ‫اَّلِذيَن آَم ُنوا َو َهاَج ُروا َو َج اَهُدوا ِفي َس ِبيِل ِهَّللا ِبَأْم َو اِلِه ْم َو َأْنُفِس ِه ْم َأْع َظ ُم َد َر َج ًة ِع ْن َد ِهَّللاۚ َو ُأوَٰل ِئَك ُه ُم اْلَفاِئُز وَن‬

Artinya: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta,
benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan

Kualitas amal saleh. Ini direfleksikan dengan adanya perubahan pada kualitas hidup,
dari tidak baik menjadi baik. Inilah yang dinamakan hijrah (sebuah proses perbaikan diri).
Kemudian, mengoptimalkan dengan berjihad melalui harta dan jiwanya. Ketika ketiga hal ini
dijalankan, maka Allah SWT telah menjamin derajat kemuliaan di hadapan Allah SWT, dan
sungguh dialah orang-orang yang sukses dan beruntung. Kemudian Allah berikan rahmat,
rida, serta tempatkan pada tempat yang mulia (urge). Mari kita raih kesuksesan, bukan
hanya yang bersifat nisbi, tetapi juga yang bersifat abadi di hadapan Allah SWT.
BAB III

PENTUP

A. KESIMPULAN

1). Manusia diciptakan Allah adalah semata-mata untuk menyembah dan mengabdihanya
kepadaNya.

2). Penyembahan tersebut bersifat mutlak dan maksimal sesuai dengankemampuan manusia

3). Relasi yang dibangun Allah dengan manusia adalah pemilik dengan hamba- Nya. Bukan
seperti tuan dengan budak yang saling membutukan satu sama lain

4). Ibadah yang diperintahkan oleh Allah adalah semata-mata untuk kepentingandan kebaikan
manusia itu sendiri dan bukan untuk kepentingan Allah

5). Manusia sebagai ¬khalifah merupakan wakil Allah untuk melaksanakan segalaketentuan
Allah sesuai petunjuk-Nya

6). Ke-khalifah-an tersebut juga terkait dengan perannya sebagai hamba untuk melaksanakan
tugas kehambaannya

7). Kehidupan yang sukses dalam hidup manusia menurut pandangan Al-qur’an
B. SARAN

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
sehingga mejadi lebih baik lagi dan sempurna. Maka, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman semua.

Penulis berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi para pembaca,
khususnya para mahasiswa untuk lebih memahami Tentang hakekat manusia dan
kehidupan, tentunya dalam hal ini sesuai dengan perintah/ajaran agama Islam.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari katasempurna, maka kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan
makalah selanjutnya.
C. DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Karim, Pendidikan Agama Islam, Banjarmasin: Departemen KesehatanRI Politeknek


Kesehatan Jurusan Gizi, 2010

Abdul Majid (dkk), Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunah Tentang Iptek, Jakarta,Gema Insani Press,
1997

Abuddin Nata, Al-Qur’an dan Hadits (Dirasa Islamiyah, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1998

Departemen Agama RI,Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi


Umum,Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001

Muhammad bin Said al Qahthani (2005). Al Wala’wal Bara’. Solo: Era Intermedia.

Abdullah Bin Abdul Hamid Al-Adsari,.2007. Intisari Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Pustaka
Imam Syafi’i.

Anda mungkin juga menyukai