Anda di halaman 1dari 13

AKHLAK DAN TASAWUF: AWAL MULA DAN TUJUAN MANUSIA DI CIPTAKAN

MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SPI

DISUSUN OLEH :
M.ALFAQIH SYAFIQ R. (2021020104)
FADEL RASIDI RAFSANJAN (2021020422)
M. HAKIM AL HAFIZ (2021020425)

DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD IRFAN S.H.IM. SY

PROGRAM STUDI HUKUM TATA


NEGARA FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI
HALAMAN:
KATA PENGANTAR .................................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ …..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Kejadian Manusia menurut Al-quran .....................................................................2
B. Asal-usul Kejadian Manusia menurut Al-quran ……………............................................3
C. Hadits tentang Kejadian dan asal-usul Manusia……….....................................................5
D. Tugas Manusia di muka Bumi……………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................9
ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar balakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya.
Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta
mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda
dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia
tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan
mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah
Swt. Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian
manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya
saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-
Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Ayat-ayat apa saja dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang proses kejadian manusia?
2. Bagaimanakah penghayatan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang asal-
usul manusia?
3. Bagaimanakah hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia?
4. Apa Tujuan dan Tugas Manusia diciptakan menurut Al-Quran?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang proses kejadian
manusia.
2. Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Asal- usul Kejadian
Manusia.
3. Mengetahui Hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Kejadian Manusia menurut Al-Quran
a. Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah kemudian
dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah
ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-
Nya :
"yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
Dan Allah juga berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hijr :26
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

b. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)


Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan
berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan
jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu
firman-Nya :

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS.
Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’
ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) :
1)
2
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan
manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali
tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

B. Asal- usul Kejadian Manusia menurut Al-Quran


Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa) adalah asal usul
mausia, yaitu kita diciptakan tidak langsung seperti nabi Adam As. Dan Siti Hawa, namun ada
beberapa proses yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an. Kejadian manusia ketiga adalah
kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping
dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al
Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-
Nya :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun
(23) : 12-14)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian
bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya
yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar
kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan
hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh
diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan
seksual), maka terjadilah pemba’uran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam
rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti
dijelaskan dalam ayat diatas).
3
1. Ibnu Mandzur rahimahullah berkata : " 'Alaqoh adalah binatang kecil yang ada di air
yang menghisap darah, jamaknya 'Alaq" dan berkata juga :" Binatang merah kecil, ada
di air, terkadang menempel di badan dan menghisap darah"1
2. Fairuz Abadi rahimahullah berkata :" 'Alaqoh adalah binatang kecil yang berada di air
yang menghisap darah".2[2][2] Perkataan para Ahli tafsir terdahulu semuanya sama
dan tidak keluar dari penafsiran ahli bahasa. Adapun sebagian Ahli tafsir zaman
sekarang telah mengisyaratkan apa yang sesuai dengan penemuan – penemuan di zaman
sekarang.
3. Ibnu 'Asyuur , ahli tafsir masa kini berkata : "Termasuk dari Mukjizat Alqur'an tentang
keilmuan adalah penamaan janin fase ini dengan nama 'Alaqoh. Itu adalah penamaan
yang sangat bagus dan serasi, karena telah diteliti bahwa bagian kecil yang terbentuk dari
Nuthfah (yaitu 'Alaqoh ) dia punya daya hisap yang kuat yang menghisap darah dari ibu,
karena dia menempel di urat-urat yang ada di rahim ibu, dimana darah disuplai
kepadanya. Dan 'Alaqoh adalah segumpal darah yang membeku

Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada
tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang
diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum.
Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof.
Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al
Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga mengatakan, "Dari
ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk
mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang
terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).
Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-
18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari

24
kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh sebelumnya Al Qur’an
telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan
bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen
(perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut,
kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam
rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al
Qur’an :
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia
menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan
kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan
selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan". (QS. Az Zumar (39) : 6).

C. Hadist tentang Kejadian dan Asal usul Manusia

1. Hadist tentang Proses Kejadian Manusia

‫هُ ِف ْي َب ْط ِن أُ ِّمه‬Bُ‫ ُع َخ ْلق‬B‫ق ; إِنَّ أَ َح َد ُك ْم لَيُ ْج َم‬ ُ ‫صد ُْو‬ْ ‫ق ا ْل َم‬ُ ‫صا ِد‬ َّ ‫ َوه َُو ال‬.‫صلم‬. ِ ‫س ْو ُل هّللا‬ ُ ‫;ح َّدثَنا َ َر‬
َ ‫ض َي هّللا ُ َع ْنهُ قا َ َل‬ ِ ‫س ُع ْو ٍد َر‬ْ ‫َع ِن ا ْب ِن َم‬
‫ؤْ َم ُر‬BBُ‫ َوي‬، ‫ر ْو َح‬Bُّ B‫س ُل إِلَ ْي ِه ا ْل َملَ ُك فَيَ ْنفُ ُخ فِ ْي ِه ال‬ ْ ‫ ثُ َّم يَ ُك ْونُ ُم‬، َ‫ ثُ َّم يَ ُك ْونُ َعلَقَةً ِم ْث َل ذاَلِك‬، ً‫أَ ْربَ ِعيْنَ يَ ْوما ً نُ ْطفَة‬
َ ‫ ثُ َّم يُ ْر‬ ، ‫ض َغةً ِم ْث َل ذاَلِ َك‬
َ ‫شقِ ٌّي أَ ْو‬
- ‫ الحديث رواه أحمد‬- ‫س ِع ْي ٌد‬ َ ‫ َو َه ْل ُه َو‬، ‫ َو َع َملِه‬، ‫ َوأَ َجلِه‬، ‫ت ; ِر ْزقِه‬
ٍ َ ‫بِأ َ ْربَ ِع َكلِما‬

a . Kosa Kata
Orang yang terpercaya  : ‫ق‬ ْ ‫ ا ْل َم‬Benar-benar dihimpun / diproses    : ‫لَيُ ْج َم ُع‬
ُ ‫صد ُْو‬ Perut    : ‫َب ْط ِن‬
40 hari   : ً ‫أَ ْربَ ِعيْنَ يَ ْوما‬ Dikirim ; diutus      : ‫س ُل‬
َ ‫يُ ْر‬
Untuk meniupkan / memasangkan      : 4 ٍ َ ‫ا‬BB‫أ َ ْربَ ِع َكلِم‬BBِ‫ب‬
‫ فَيَ ْنفُ ُخ‬ketentuan  : ‫ت‬ Orang yang
celaka       : ‫شقِ ٌّي‬
َ Orang yang beruntung       : ‫س ِع ْي ٌد‬
َ

b. Terjemahan Hadis
“ Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Telah bersabda kepada kami Rasulullah SAW – Beliau 
adalah orang yang jujur dan terpercaya - ; “ Sesungguhnya seorang diantara kamu ( setiap
kamu ) benar-benar diproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud air
mani; kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal darah; lantas berproses lagi
selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian malaikat dikirim kepadanya untuk
meniupkan
5
roh kedalamnya; lantas ( sang janin ) itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1. Ditentukan ( kadar )
rizkinya, 2. Ditentukan batas umurnya, 3. Ditentukan amal perbuatannya, 4. Ditentukan apakah
ia tergolomg orang celaka ataukah orang yang beruntung “ .Hadis ini masih ada kelanjutannya (
HR Ahmad ).

c. Penjelasan Hadis :

Hadis tersebut Dimuka menjelaskan proses kejadian manusia dalam rahim ibunya, yaitu 40 hari
pertama berwujud “ Nutfah “ ( air mani laki-laki bersenyawa dengan sel telur perempuan ), 40
hari kedua berproses menjadi “ Alaqah “ ( segumpal darah ), 40 hari ketiga berproses menjadi “
Mudlghoh “ ( segumpal daging ).
 Hadis tersebut di muka lebih lanjut menjelaskan bahwa saat berwujud nudlghah itulah Allah
SWT mengirim malaikat untuk memasangkan roh kepadanya bersamaan dengan ditetapkannya 4
ketentuan sebagaimana telah disebutkan dalam hadis.
2. Hadist tentang Asal usul Manusia
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam"
(HR. Bukhari-Muslim)
Disamping Allah SWT menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalam
Al-Qur’an. Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR.
Bukhari)
D. Tugas Manusia Dimuka Bumi
Didalam Al-Qur’an ada tiga istilah yang digunakan untuk menunjuk manusia yaitu : (1).
Menggunakan huruf alif, nun, sin, semacam: insan, ins, nas, dan unas. (2). Menggunakan bashar
(3). Menggunakan kata bani Adam dan Zuriyat Adam. Sejatinya kita sudah tau apa tugas kita
dimuka bumi ini, kita diciptakan allah SWT sebagai Abdillah (abdinya Allah) dan Khalifah.
1. Manusia Sebagai Abdillah
Kita hidup didunia ini tidak semata-mata untuk bersenang-senang, berpoya - poya dan
melakukan hal-hal diluar norma yang sudah alllah SWT gariskan, tidak tahu bahwa nanti kita
akan memasuki alam akhirat dan tidak tahu akan ada hari pembalasan. Padahal kita hidup
didunia ini yaitu untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT, sesuai dengan Firman Allah
:
6
Q.S Adzariyat 56.
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Manusia dan jin diperintahkan menyembah Allah SWT, wajib tunduk kepada peraturan Allah
SWT, mereka dijadikan atas kehendak-Nya tidak ada seorangpun yang dapat memberikan
mampaat atau mendatangkan mudharat karena semuanya adalah dengan kehendak Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah : 31
“ …. Tidaklah mereka itu diperintahkan untuk menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

2. Manusia Sebagai Khalifah (Pemimpin)

Nabi Adam AS. Diturunkan kebumi ini untuk menjadi pemimpin yang mengelola bumi, karena
manusia mahluk yang sempurna, buktinya dengan kemajuan yang dilahirkan oleh manusia baik
dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Manusia juga sebagai pemimpin,
bagaimana mengatur kesetabilan kehidupan dunia supaya aman, damai, dan sejahtera.
Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh : 30
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."
Dalam Al-Qur’an Surat AL-Araf 12
12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang Dia Engkau ciptakan dari

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh
Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
Adapun tahap kejadian manusia yaitu;tahap kejadian pertama(Adam);tahap kejadian
kedua(Hawa);dan tahap kejadian ketiga(semua keturunan Adam dan hawa)
B. Saran
Perlunya bagi kita umat Islam untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai ayat-ayat al-
Qur`an. Karena al-Qur`an sebagai pegangan hidup dan di dalamnya telah tertera dengan jelas
mengenai segala sesuatunya termasuk ayat Al-Quran yang menyangkut tentang proses
penciptaan/terbentuknya atau dengan kata lain kejadian manusia. Tidak sepatutnya kita saling
menyombongkan diri, menyalahkan dan membenarkan diri atau takkabur terhadap sesama,
karena manusia hanyalah hamba yang lemah yang hanya diciptakan dari tanah serta tetes air
hina. Semua yang berkuasa dan yang patut sombong hanyalah Allah Azza Wajallah. Maka dari
itu mari kita saling menjaga dan intropeksi serta belajar untuk menjadi manusia yang ideal dan
manusia yang mempunyai insan iman dan takqwa.
8
DAFTAR PUSTAKA
M.Zaky. 2005. Pendidikan Agama Islam. Bandung : PT Indah Jaya Adipratama

M.Qura’isyhab. 2001. Wawasan AlQur’an. Bandung : Mizan

Nata, Abudin. 2010. Tafsir ayat-ayat Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Hatta , Ahmad. 2009. Tafsir Quran Perkata. Jakarta : Maghfirah Pustaka


9

Anda mungkin juga menyukai