Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan nuftah dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat. [Al Mu'minun : 12 - 16]
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu ayat Allah mengingatkan orang-orang musryikin yang ingkar dan
sombong tentang dari apa mereka diciptakan. Ayat-ayat Al-qur`an lainnya menunjukan
bahwa asal kejadian manusia dari tanah. Barangsiapa yang mengingkari hal ini,
sesungguhnya ia telah kufur terhadap pengkabaran Allah SWT sendiri. Berkaitan dengan
hal di atas maka Allah SWT telah menentukan tahap-tahapan itu dan begitupun rasulnya
SAW telah mengkabarkan kepada kita hal tersebut dalam hadits-haditsnya.
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum
mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah
masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung
teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang
mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan
kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya
penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan
Meghanthropus.
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia
tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat
pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia
pertama. Yang menjadi pertanyaan adalah termasuk dalam golongan manakah Adam ?
Di dalam surat Al-mukminun ini maka pemekalah di amanatkan untuk menjelaskan
tafsir dari makna ayat tersebut. Dalam makalah ini kami akan sedikit membahas
bagaimana Al-Quran membahas asal-usul kejadian manusia mulai dari pembuahan sampai
menjadi bentuk yang sempurna yang mana semua proses itu dapat diterima oleh akal dan
fikiran manusia.
3
BAB II
ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA
Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat Al-Muminun ayat 12-16
Pada Surah Al-Muminun ayat 12-16 menjelaskan tentang asal usul kejadian
manusia, yang menurut sekelompok mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
manusia adalah adam. Dan pada hakikatnya manusia lahir dari sari tanah, kemudian sari
pati itu mengalami perkembangan kejadian sehingga menjadi air mani (nutfah).
Apabila terjadi perkawinan air mani dan sel telur, maka mulailah perkembangan
darah beku, yaitu sel-sel hidup yang kepadanya sel-sel telur terbagi setelah
perkawinannya, perkembangannya ini dinamakan dengan alaqoh (darah beku) karena ada
keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air.
Masa perkembangan darah beku dalam janin mencapai empat minggu, kemudian
berkembang menjadi mudhghoh (sepotong daging) karena serupa benar dengan sepotong
daging yang bisa dimamah, dan masa perkembangannya mencapai tiga sampai sepuluh
minggu, sesudah itu mulai tampak sel-sel tulang, lalu daging. Yakni otot-otot yang
membungkus tulang laksana pakaian yang menutupi tubuh. Dengan sel-sel dari brebagai
perkembangan ini Allah mengeluarkan bagi kita bentuk insan yang indah, yang
menyaksikan kekuasaan dan keagungan pencipta dan Dia membebankan taklif kepada
hamba-hamba-Nya, dan menjelaskan bahwa seluruh pelaksanaan taklif ini merupakan
ungkapan rasa syukur manusia kepada tuhannya yang telah menjadikanna pada kali
pertama dan membolak-balikannya dalam berbagai perkembangan yang merupakan
puncak kesempurnaannya, sehingga mampu mengemban seluruh taklif itu. Pada akhirnya
dia mesti sampai pada suatu perkembangan tempat dia berhak menerima balasan atas
apa yang dibebankan kepadanya, yaitu priode pembangkitan setelah mati pada hari
kiamat.
4
BAB III
PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL-QURAN DAN HADIST
yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air
yang hina (air mani). (Q.s. As-Sajdah [32] : 7-8)
Di dalam Al Quran tersebut merupakan Teori Penciptaan Manusia yang menjelaskan 2
kategori :
1. Menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam yang oleh Allah diciptakan dari tanah
yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya.
2. Menjelaskan bahwa dari penciptaan adam akan menjadikan keturunannya (cucu
adam) yang berasal dari air yang hina ( air mani ).
Maka dapat kita ambil kesimpulan berarti hakekatnya kita diciptakan berasal dari
tanah, yang menjadi persoalan adalah apa hubungannya tanah dengan air mani. Untuk itu
itu dijelaskan dalam hadits dari Imam Ahmad yang diriwayatkan dari Abu Musa, dari
Nabi Muhmmad saw, beliau bersabda :
"
."
sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu genggaman tanah yang digenggam-Nya
dari seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak adam datang sesuai dengan kadar
warna tanah. Diantara merekaada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan antara
warna-warni tersebut, ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang jahat dan
ada juga yang baik, atau diantara keduanya.
Ini menunjukan bahwa antara tanah dengan air mani (saripati tanah) ada
kaitannya, karena didalam hadits tersebut dijelaskan bahwa karakter serta warna kulit
itu tergantung tanah. Yang menjadi perosalan bagaimana tanah itu bisa menjadikan
karakter serta warna kulit. Tentu ini perlu penjelasan yang lebih mendalam karena yang
dimaksud
dan sungguh, kami telah menciptakaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Didalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa Alah Taala berfirman seraya
memberitahukan mengenai penciptaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah yang
dimaksud adalah nabi Adam.
Maka dari itu sudah jelas bahwa air mani itu lahir dari darah yang terjadi dari
makanan, baik yang bersifat hewani maupun yang bersifat nabati. Makanan yang bersifat
hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati. Dan tumbuh tumbuhan lahir
5
dari saripati tanah dan air. Jadi, pada hakekatnya manusia lahir dari saripati tanah,
kemudian saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani.
Proses Tahapan Penciptaan Manusia
Didalam ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa bahwa tahapan tahapan penciptaan
manusia berawal dari :
a. Fase Nuthfah
Kami telah menjadikan manusia dari saripati tanah. Segolongan ahli tafisr
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan manusia disini adalah anak adam. Mereka
berkata:Nuthfah-nuthfah itu adalah darah yang berasal dari makanan, baik daging
maupun tumbuhan. Tumbuhan itu berasal dari zat-zat yang terdapat dalam tanah dan
air. Karena itu, manusia itu sebenarnya berasal dari saripati tanah, yang kemudian
berproses melalui air mani (sperma).
Ada yang berkata bahwa yang dimaksud manusia disini adalah adam dan anak-
anak keturunannya, bukan adam saja dan bukan anak keturunannya saja. Adam
diciptakan oleh Allah dari tanah liat. Anak keturunan adam dijadikan dari air mani, air
mani dari darah, dan darah berasal dari makanan, baik makanan dari bahan baku
tumbuhan ataupun daging, dan keduanya berasal dari tanah (bumi). Jika demikian halnya,
maka manusia mutlak dijadikan dari tanah sebagaimana yang telah dinashkan dalam surat
di atas.
Kemudian nuthfah yang ditempatkan dalam shulbi (tulang sumsum) ayah, yang
kemudian dimasukan ke dalam rahim si ibu. Setelah bertemu dengan sel telur ibu, maka
terpeliharalah dalam rahim menjadi bayi sampai hari kelahirannya. Sebagaimna
dijelaskan juga didalam surat Ath-Thariq (86) : 5-7 :
Artinya:Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apadiciptakan(5). Manusia
diciptakan dari air yang terpancar(6) yang keluar dari antara tulang shulbi dan taraib.
Yang dimaksud dengan (air yang terpancar) adalah sperma yang dicurahkan ke
rahim seorang perempuan yang berasal dari tulang punggung lelaki (Shulb). Sementara
Taraib merupakan organ khusus perempuan, yaitu bagian tubuh tempat mengeuarkan
cairan yang membawa sel telur ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual
dengan lelaki. Sperma yang memancar itu akan bertemu dengan sel telur sehingga
mengakibatkan terjadinya kehamilan. Berpuluh-puluh abad setelah turunnya ayat ini,
secara ilmiah ditemukan bahwa kehamilan hanya dapat terjadi dari pertemuan dua
cairan, sperma lelaki yang keluar dari shulbi dan perempuan yang keluar dari taraib.
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada
satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu
sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel
telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan
masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya
sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
6
Artinya : Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim)(37). Kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya (38). Lalu dia menjadikan darinya sepasang
laki-laki dan perempuan (39). (al-Qiyamah [75] : 37 39)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak
terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan
khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Pada ayat diatas, kita saksikan air mani yang dipancarkan ke rahim. Dari
keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya
sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur
hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia
tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil
darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".
Sperma terbentuk di dalam testis (biji pelir) yang menurut penegasan disiplin
embriologi terdiri dari sel-sel yang bertempar di bawah dua ginjal di pinggang, kemudian
turun ke bawah perut pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Sperma laki-laki
mengandung unsurunsur pokok sebagai berikut :
Spermatozoa, yang musti memancar kuat dan bergerak aktif jika ingin
menghasilkan pembuahan.
Bahan postagladin yang bisa menyebabkan pengerutan pada rahim, sehingga
membantu perpindahan spermatozoa ke tempat pembuahan.
Campuran Dalam Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai
fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi
sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar
memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan
sebagai cairan campuran:
Artinya : sungguh, kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang kamihendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia
mendengar dan melihat(Q.s. Al-Insan [76] : 2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa
manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai
menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air
yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
7
Kata Arab "