Anda di halaman 1dari 23

1

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan nuftah dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat. [Al Mu'minun : 12 - 16]









2

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam suatu ayat Allah mengingatkan orang-orang musryikin yang ingkar dan
sombong tentang dari apa mereka diciptakan. Ayat-ayat Al-qur`an lainnya menunjukan
bahwa asal kejadian manusia dari tanah. Barangsiapa yang mengingkari hal ini,
sesungguhnya ia telah kufur terhadap pengkabaran Allah SWT sendiri. Berkaitan dengan
hal di atas maka Allah SWT telah menentukan tahap-tahapan itu dan begitupun rasulnya
SAW telah mengkabarkan kepada kita hal tersebut dalam hadits-haditsnya.
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum
mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah
masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung
teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang
mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan
kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya
penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan
Meghanthropus.
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia
tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat
pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia
pertama. Yang menjadi pertanyaan adalah termasuk dalam golongan manakah Adam ?
Di dalam surat Al-mukminun ini maka pemekalah di amanatkan untuk menjelaskan
tafsir dari makna ayat tersebut. Dalam makalah ini kami akan sedikit membahas
bagaimana Al-Quran membahas asal-usul kejadian manusia mulai dari pembuahan sampai
menjadi bentuk yang sempurna yang mana semua proses itu dapat diterima oleh akal dan
fikiran manusia.













3

BAB II
ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA
Asal-Usul Kejadian Manusia Dalam Surat Al-Muminun ayat 12-16
Pada Surah Al-Muminun ayat 12-16 menjelaskan tentang asal usul kejadian
manusia, yang menurut sekelompok mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
manusia adalah adam. Dan pada hakikatnya manusia lahir dari sari tanah, kemudian sari
pati itu mengalami perkembangan kejadian sehingga menjadi air mani (nutfah).
Apabila terjadi perkawinan air mani dan sel telur, maka mulailah perkembangan
darah beku, yaitu sel-sel hidup yang kepadanya sel-sel telur terbagi setelah
perkawinannya, perkembangannya ini dinamakan dengan alaqoh (darah beku) karena ada
keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air.
Masa perkembangan darah beku dalam janin mencapai empat minggu, kemudian
berkembang menjadi mudhghoh (sepotong daging) karena serupa benar dengan sepotong
daging yang bisa dimamah, dan masa perkembangannya mencapai tiga sampai sepuluh
minggu, sesudah itu mulai tampak sel-sel tulang, lalu daging. Yakni otot-otot yang
membungkus tulang laksana pakaian yang menutupi tubuh. Dengan sel-sel dari brebagai
perkembangan ini Allah mengeluarkan bagi kita bentuk insan yang indah, yang
menyaksikan kekuasaan dan keagungan pencipta dan Dia membebankan taklif kepada
hamba-hamba-Nya, dan menjelaskan bahwa seluruh pelaksanaan taklif ini merupakan
ungkapan rasa syukur manusia kepada tuhannya yang telah menjadikanna pada kali
pertama dan membolak-balikannya dalam berbagai perkembangan yang merupakan
puncak kesempurnaannya, sehingga mampu mengemban seluruh taklif itu. Pada akhirnya
dia mesti sampai pada suatu perkembangan tempat dia berhak menerima balasan atas
apa yang dibebankan kepadanya, yaitu priode pembangkitan setelah mati pada hari
kiamat.














4

BAB III
PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL-QURAN DAN HADIST
yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air
yang hina (air mani). (Q.s. As-Sajdah [32] : 7-8)
Di dalam Al Quran tersebut merupakan Teori Penciptaan Manusia yang menjelaskan 2
kategori :
1. Menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam yang oleh Allah diciptakan dari tanah
yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya.
2. Menjelaskan bahwa dari penciptaan adam akan menjadikan keturunannya (cucu
adam) yang berasal dari air yang hina ( air mani ).
Maka dapat kita ambil kesimpulan berarti hakekatnya kita diciptakan berasal dari
tanah, yang menjadi persoalan adalah apa hubungannya tanah dengan air mani. Untuk itu
itu dijelaskan dalam hadits dari Imam Ahmad yang diriwayatkan dari Abu Musa, dari
Nabi Muhmmad saw, beliau bersabda :

"






."


sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu genggaman tanah yang digenggam-Nya
dari seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak adam datang sesuai dengan kadar
warna tanah. Diantara merekaada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan antara
warna-warni tersebut, ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang jahat dan
ada juga yang baik, atau diantara keduanya.
Ini menunjukan bahwa antara tanah dengan air mani (saripati tanah) ada
kaitannya, karena didalam hadits tersebut dijelaskan bahwa karakter serta warna kulit
itu tergantung tanah. Yang menjadi perosalan bagaimana tanah itu bisa menjadikan
karakter serta warna kulit. Tentu ini perlu penjelasan yang lebih mendalam karena yang
dimaksud

(tanah) pada surat As-Sajdah :7 adalah saripati tanah. Karena telah


dijelaskan dalam surat al-muminun ayat 12


dan sungguh, kami telah menciptakaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Didalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa Alah Taala berfirman seraya
memberitahukan mengenai penciptaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah yang
dimaksud adalah nabi Adam.
Maka dari itu sudah jelas bahwa air mani itu lahir dari darah yang terjadi dari
makanan, baik yang bersifat hewani maupun yang bersifat nabati. Makanan yang bersifat
hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati. Dan tumbuh tumbuhan lahir
5

dari saripati tanah dan air. Jadi, pada hakekatnya manusia lahir dari saripati tanah,
kemudian saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani.
Proses Tahapan Penciptaan Manusia
Didalam ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa bahwa tahapan tahapan penciptaan
manusia berawal dari :
a. Fase Nuthfah
Kami telah menjadikan manusia dari saripati tanah. Segolongan ahli tafisr
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan manusia disini adalah anak adam. Mereka
berkata:Nuthfah-nuthfah itu adalah darah yang berasal dari makanan, baik daging
maupun tumbuhan. Tumbuhan itu berasal dari zat-zat yang terdapat dalam tanah dan
air. Karena itu, manusia itu sebenarnya berasal dari saripati tanah, yang kemudian
berproses melalui air mani (sperma).
Ada yang berkata bahwa yang dimaksud manusia disini adalah adam dan anak-
anak keturunannya, bukan adam saja dan bukan anak keturunannya saja. Adam
diciptakan oleh Allah dari tanah liat. Anak keturunan adam dijadikan dari air mani, air
mani dari darah, dan darah berasal dari makanan, baik makanan dari bahan baku
tumbuhan ataupun daging, dan keduanya berasal dari tanah (bumi). Jika demikian halnya,
maka manusia mutlak dijadikan dari tanah sebagaimana yang telah dinashkan dalam surat
di atas.
Kemudian nuthfah yang ditempatkan dalam shulbi (tulang sumsum) ayah, yang
kemudian dimasukan ke dalam rahim si ibu. Setelah bertemu dengan sel telur ibu, maka
terpeliharalah dalam rahim menjadi bayi sampai hari kelahirannya. Sebagaimna
dijelaskan juga didalam surat Ath-Thariq (86) : 5-7 :
Artinya:Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apadiciptakan(5). Manusia
diciptakan dari air yang terpancar(6) yang keluar dari antara tulang shulbi dan taraib.
Yang dimaksud dengan (air yang terpancar) adalah sperma yang dicurahkan ke
rahim seorang perempuan yang berasal dari tulang punggung lelaki (Shulb). Sementara
Taraib merupakan organ khusus perempuan, yaitu bagian tubuh tempat mengeuarkan
cairan yang membawa sel telur ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual
dengan lelaki. Sperma yang memancar itu akan bertemu dengan sel telur sehingga
mengakibatkan terjadinya kehamilan. Berpuluh-puluh abad setelah turunnya ayat ini,
secara ilmiah ditemukan bahwa kehamilan hanya dapat terjadi dari pertemuan dua
cairan, sperma lelaki yang keluar dari shulbi dan perempuan yang keluar dari taraib.
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada
satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu
sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel
telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan
masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya
sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
6

Artinya : Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim)(37). Kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya (38). Lalu dia menjadikan darinya sepasang
laki-laki dan perempuan (39). (al-Qiyamah [75] : 37 39)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak
terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan
khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Pada ayat diatas, kita saksikan air mani yang dipancarkan ke rahim. Dari
keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya
sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur
hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia
tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil
darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".
Sperma terbentuk di dalam testis (biji pelir) yang menurut penegasan disiplin
embriologi terdiri dari sel-sel yang bertempar di bawah dua ginjal di pinggang, kemudian
turun ke bawah perut pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Sperma laki-laki
mengandung unsurunsur pokok sebagai berikut :
Spermatozoa, yang musti memancar kuat dan bergerak aktif jika ingin
menghasilkan pembuahan.
Bahan postagladin yang bisa menyebabkan pengerutan pada rahim, sehingga
membantu perpindahan spermatozoa ke tempat pembuahan.
Campuran Dalam Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai
fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi
sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar
memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan
sebagai cairan campuran:
Artinya : sungguh, kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang kamihendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia
mendengar dan melihat(Q.s. Al-Insan [76] : 2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa
manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai
menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air
yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
7

Kata Arab "

", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang


mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu
kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak
Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah
Pencipta manusia.
Desain pada sperma
Sperma adalah sel yang bertugas membawa informasi genetis laki-laki ke sel
telur dalam tubuh wanita. Bila diamati lebih dekat, sperma terlihat persis seperti
sebuah mesin yang khusus didesain untuk mengangkut muatan ini. Bagian depan sperma
tertutup oleh perisai. Terdapat sebuah lapisan perisai lain di bawah lapisan pertama
tersebut, dan di bawah lapisan kedua ini terdapat kargo muatan yang dibawa oleh
sperma tersebut. Dalam muatan ini terdapat 23 kromosom yang dimiliki oleh lelaki
tersebut. Segala informasi mengenai tubuh manusia, bahkan sampai yang paling detail,
tersimpan dalam kromosom ini. Agar seorang anak manusia terbentuk, 23 kromosom
dalam sperma harus bersatu dengan 23 kromosom dalam sel telur Ibu. Dengan cara
demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk. Sistem
perisai pada kepala sperma tersebut akan melindungi muatan berharga ini dari segala
mara bahaya selama perjalanannya. Tapi, desain pada sperma tidak terbatas sampai di
sini. Terdapat mesin bertenaga sangat kuat di bagian tengah sperma. Bagian belakang
mesin tersebut terhubungkan dengan ekor sperma. Daya yang dihasilkan mesin ini
memutar ekor bagaikan kipas angin dan memungkinkan sperma meluncur dengan cepat.
Karena terdapat mesin di bagian tengah, ia membutuhkan bahan bakar yang
memungkinkannya bekerja. Kebutuhan ini telah diperhitungkan, dan bahan bakar paling
produktif untuk mesin tersebut, yaitu fruktosa, telah tersedia dalam bentuk cairan yang
melingkupi sperma. Dengan cara demikian, bahan bakar untuk mesin tersebut telah
tersedia di sepanjang perjalanan yang akan ia tempuh.
Dengan desain yang sempurna ini, sang sperma bergerak cepat dan langsung
mengarah ke sel telur. Ketika ukuran panjang sperma dan jarak perjalan yang ia tempuh
tersebut kita cermati, akan terlihat bahwa sperma layaknya sebuah mesin berkecepatan
tinggi.
Pembuatan mesin-mesin ajaib ini dilakukan dengan cara yang sangat ahli. Di dalam
tiap testis, yang merupakan pusat produksi sperma, terdapat tabung mikroskopis dengan
panjang total mencapai 500 meter. Proses produksi di dalam tabung-tabung mungil ini
persis layaknya sistem perakitan menggunakan ban berjalan pada pabrik modern. Bagian
perisai, mesin, dan ekor sperma dipasang satu per satu secara bergantian. Yang muncul
sebagai hasilnya adalah sebuah keajaiban teknik yang luar biasa.
Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan ini. Bagaimana sel-sel
yang tidak memiliki kemampuan berpikir ini mengetahui bagaimana mempersiapkan
sperma dalam bentuk yang tepat, padahal mereka sama sekali tidak mengetahui seluk-
beluk tubuh wanita? Bagaimana mereka belajar membuat perisai, mesin dan ekor yang
akan dibutuhkan oleh sperma ketika berada dalam tubuh sang ibu? Dengan kecerdasan
apa mereka dapat merakit komponen-komponen ini dalam urutan yang benar ? Bagaimana
8

mereka tahu bahwa sperma akan membutuhkan fruktosa ? Bagaimana mereka belajar
membuat sebuah mesin yang bergerak dengan bahan bakar fruktosa? Hanya ada satu
jawaban atas semua pertanyaan ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan
secara khusus oleh Allah demi kelestarian umat manusia.
Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan
Kebidanan, Universitas Istambul, menjelaskan desain khusus pada sperma ini sebagai
berikut:
Sel-sel sperma dibuat dalam tubuh sang ayah. Tapi fungsi sperma ini dilakukan dalam
tubuh sang Ibu. Dan semenjak dunia ini dimulai, dengan kata lain dalam sejarah umat
manusia, tidak ada sperma yang berkesempatan kembali pulang ke tubuh sang Ayah
setelah melaksanakan tugasnya dalam tubuh sang Ibu, dan kemudian berkata pada sel-
sel yang telah membuatnya tentang apa yang telah mereka lakukan, kesulitan apa yang
mereka hadapi, atau apa tugas mereka. Jadi kalau begitu, bagaimana sel sperma memiliki
struktur yang sangat berbeda dengan semua ribuan macam sel yang ada dalam tubuh ?
Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan mengangkut muatan genetis yang ia
ambil dari tubuh sang Ayah ke tubuh lain yang kemudian akan menjadikannya hidup,
sehingga bagian kepala, yakni bagian depannya, harus memiliki perisai? Bagaimana sel
sperma mengetahui bahwa ia akan menembus membran sel sehingga ia juga membawa
sejumlah senjata kimia yang dipasang di balik perisainya ? Jadi, Anda tahu bahwa adalah
mustahil semua struktur pada sel ini, tugas yang ia lakukan, berbagai peristiwa yang ia
alami adalah sebuah kebetulan, ia mengerjakannya dengan kebetulan, atau bahkan ia
secara sadar mengerjakan semua ini berulang-ulang. Ini adalah bukti paling jelas
bagaimana Allah, Sang Pencipta, telah memberinya tugas ini, dan bagaimana ia
melakukannya dengan cara yang paling sempurna.
b. Fase Alaqoh (segumpal darah)
Ibnu Abbas menganggap bahwa Alaqoh adalah sejenis lintah hitam. Dinamakan
alaqoh karena jika diletakkan di bagian tubuh manapun dari manusia, ia akan menghisap
darah yang rusak. Ketika ilmu pengetahuan kian maju, mikroskop makin canggih, dan para
ilmuwan berhasil mengetahui bentuk dan proses pembentukan spermatozoa, menjadi
jelaslah bahwa spermatozoa sangat mirip dengan seekor lintah yang disebutkan Ibnu
Abbas. Spermatozoa memiliki kepala dan ekor sama dengan lintah.
alaqoh menurut ahli bahasa memiliki pengertian yang bermacam-macam
diantaranya :
Lintah yang hidup dalam kolam yang menghisap darah makhluk lain.
Sesuatau yang bergantung dengan makhluk lain.
Arah yang membeku / mengeras.
Namun keseluruhan makna alaqoh ini memang sesuai dan cocok dengan realitas
janin manusia setelah tertanam di dinding rahim yang tampakseperti lintah (leech) selain
itu juga menempel pada dinding rahim melalui tali pusar dan didalamnya terdapat
pembuluh-pembuluh darah yang membentuk jaringan pulau-pulau tertutup sehingga
memberi kesan bahwa darah tersebut beku.
9

Awalnya Hanya Bersel Satu Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung
jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan
membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika
pembelahan ini terjadi. Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya
sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri,
dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri.
Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah
memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel
tunggal. Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini.
Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan
kemudian bersyukur kepada Allah. Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah
menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan
mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah
mudah bagi-Nya. Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan
mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang
orang-orang ini dalam Alquran:

Perjalanan sperma menuju rahim
Pertama-tama sel telur yang sudah matang dalam arti yang sudah siap dibuahi
memulai perjalananya dari organ yang disebut tuba fallopi menuju rahim dengan bantuan
rambut halus yang disebut syilia yang membantu sel telur menuju tempat yang benar.
Jika sel telur bertemu dengan sel sperma maka berlangsunglah proses fertilisasi
didalam saluran telur sehingga terbentuklah zigot yang terdiri atas satu sel (banyak sel
tapi hanya satu sel). Zigot yang terbentuk terus bergerak menuju ke rahim untuk untuk
kemudian menempel pada dinding rahim itu disebut Implantasi.
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang
menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Informasi
ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al
Qur'an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu
yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang
menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang
akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal
daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia
melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan
carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting
dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N.
10

Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992,
Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, Makkah, Commission on
Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah)
c. Fase Mudghah (segumpah daging)
Menurut pengertian etimologis (bahasa), mudhghah berarti benda yang dikunyah
dan dimamah oleh igi. Istilah mudhghah menunjukkan gambaran detail tentang realistis
fase perkembangan janin in, dimana janin sudah berbentuk seperti benda kunyahan yang
selalu berubah bentuknya. Munculnya kepingan-kepingan somites di dalam janin dan
keragamannya mirip dengan bentuk karakter gigi ketika mengunyah. Aktifitas janin yang
berputar-putar dan membolak-balik di dalam rahim juga mirip dengan pembolak-balikan
potongan benda yang dikunyah di dalam mulut. Dan salah satu sifat dan karakter benda
mamahan adalah ia bisa memanjang dan berubah bentuk ketika dikunyah. Dan inilah yang
terjadi paa janin dalam fase ini.
Urutan kemunculan fase mudhghah stelaha fase alaqoh sama persis dengan apa
yang dimaktub dalam al-Quran :
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang(Q.s. Al-Miminun [23]: 14 ).
Adanya dua tahapan pembentukan dalam fase mudhghah ini, yaitu tahap pra-
pembentukan dan tahap pembentukan (fashioning)juga persis seperi penjelasan Al-
Quran :
Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah)sesungguhya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan
dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. (Q.s AlHajj
[22] : 5).
Bisa dilihat di sini bahwa mudhghah memiliki dua tahap : sempurna dan belum sempurna.
Lebih lanjut, fase mudhghah dengan kedua tahapan perkembangannya berakhir pada
minggu ke-6 atau setelah 40 hari paska pembuahan. Jangka waktu ini pun sesuai dengan
apa yang dinyatakan Rasulullah saw dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah. Ia berkata : Rasulullah saw berbicara pada
kami, dan beliau adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya :

Sesungguhnya setiap kalian dihimpun penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40
hari, kemudian dalam jangka waktu sama ia menjadi segumpal darah, kemudian dalam
jangka waktu yang sama ia menjadi segumpal daging, kemudian diutuslah malaikat untuk
meniupkan nyawa di dalamnya sembari memberikan empat titah berupa ketetapan
rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasibnya apakah celaka atau bahagia. Demi dzat yang
tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya setiap kalian bisa mengerjakan amalan penghuni
surga sampai jarak antara ia dan surga hanya tinggal sehasta, namun karena relah
11

ditakdirkan celaka, maka ia pun lantas mengerjakan amalan penghuni neraka, sehingga
akhirnya masuk neraka.(sebaliknya) setiap kalian bisa jadi mengerjakan amalan penghuni
neraka sampai jarak antara ia dan neraka hanya tinggal sehasta, namu karena telah
ditakdirkan bahagia, maka ia pun lantas mengerjakan amalan penghuni surga, sehingga ia
akhirnya masuk surga.
d. Fase Idzam (tulang)
Istilah idzam (tulang) yang digunakan al-Quran untuk menyebut fase ini
merupakan istilah yang mampu mengekspresikan tahapan perkembangan janin ini dengan
gambaran akurat, mencakup perfoma eksternal yang merupakan perubahan yang
terpenting dalam konstrulsi internal, beserta hal-hal yang terkait berupa pola hubungan
baru antara bagian-bagian tubuh dan kesempurnaan postur janin. Fase ini memiliki
perbedaan yang mencolok dengan fase sebelumnya. Sebagaimana telah di terangkan
Oleh Allah swt :
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, pencipta yang paling baik (14).
Pembentukan tulang dalam fase ini adalah aspek penciptaan yang paling menonjol, sebab
di sini terjadi perubahan signifikan dari bentuk Mudhghah yang tidak menampakkan
cirri-ciri bentuk manusia menjadi kerangka sempurna dalam masa waktu yang relative
singkat, yaitu pada detik-detik terakhir minggu ke-6. Oleh karena itu digunakan kata
sambung (huruf athaf) "" yang memiliki arti peralihan secara cepat tanpa jeda waktu
yang lama. Kerangka inilah yang memberikan postur manusia dalam janin setelah
dibungkus dengan daging (otot otot) dan menunjukkan bagian-bagian mata, bibir, dan
hidung. Bentuk kepala dalam fase ini juga sudah berbeda dengan batang tubuh dan
bagian-bagian ujung tubuh (tangan dan kaki).
Fakta ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah saw :
"Jika sperma telah melewati masa 42 malam( hari) , maka diutuslah malaikat kepadanya
yang langsung membentuknya (dengan postur manusia), membuat telinga, mata, kulit,
daging dan tulang-tulangnya. Kemudian malaikat akan bertanya (pada tuhannya) Ya
Tuhan, laki-laki atau perempuan"(Shahih Muslim).
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
Awalnya Hanya Bersel Satu Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung
jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan
membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika
pembelahan ini terjadi. Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya
sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri,
dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri.
Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk
bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka
12

yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak
berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan
memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan. Sel yang Sama Membentuk Organ yang
Berbeda Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal
yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia.
Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu
setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda
satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka.
Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ
dalam, rangka, dan otak. Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu
ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya,
bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak
tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap
menitnya.
Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia
harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap
sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak
terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun
sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan
ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat
kecerdasan manusia.
Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Bahkan tidak hanya sel otak,
setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat
pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel
menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka
harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut
mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas
Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali
berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat,
dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda?
Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa
yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba
menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian
membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel
yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah
itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung.
Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup. Hal yang serupa terjadi pada
pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan
13

membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa
mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini
adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu
pengetahuan. Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang
sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah
ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli.
Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke
seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat
puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi. Perkembangan dalam
perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai
terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai
membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio
tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan.
Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal. Mengapa sel-sel ini membunuh diri
mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel
yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari
tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong
terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari
kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana
dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari
pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk
tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia
ini diberi petunjuk oleh Allah. Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel
tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka
tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio. Ketika embrio berumur empat
minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap
sisi kepala embrio.
Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut
bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu
demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel
membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-
masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya.
Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk
dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera
paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam perut ibu.
Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang
berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat. Suara di dunia luar
yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam
pembentukan seorang manusia dalam rahim.

14

e. Fase Otot ( Pembungkusan dengan Daging )
"dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging." (Q.s. Al-Mu'minun [23] : 14).
Fase ini mencirikan penyebaran otot-otot di seputar tulang secara merata, seperti
laiknya pakaian yang membalut tubuh. Dan dengan selesainya pembungkusan tulang
dengan otot, bentuk manusia mulai tampak secara utuh. Bagian-bagian tubuh juga terkait
satu sama lain dengan pola hubungan yang lebih harmonis, dan setelah selesainya
pembentukan tulang, janin pun mulai bisa gerak.'
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam
rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan
otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang
yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun,
penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan
teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi
katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam
rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.
Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang
terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang
ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore,
Developing Human, 6. edition,1998.)
f. Fase Tumbuhnya Makhluk Baru
" Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, pencipta
yang paling baik" (Q.s. Al-Mu'minu [23] : 14)
Setelah melewati masa 9 bulan pertumbuhan janin dalam rahim sempurna dan telah
tibalah masa kelahirannya. Allah Swt Berfirman :
"dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang
ditentukan."(Q.s Al-Hajj [22] : 5).
"Kemudian kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang
ditentukan, lalu kami tentukan (bentuknya), maka kami-lah sebaik-baik yang
menentukkan".(Q.s. Al-Mursalat [77]: 23)


15

Fase persalinan yang berakhir dengan kelahiran ini memuat empat atau tahapan :
a. Tahap pelebaran mulut rahim dan pengerutan otot-otot rahim. Hal ini terjadi
akibat beragam pengaruh, di antaranya: pengaruh mekanik dan hormonal. Pada
tahap ini tubuh mengeluarkan sejumlah hormon yang membantu awal persalinan,
antara lain: hormon prostaglandin, corticopropin, releasing hormon, adreno
cartico tropin, cortical, oxytoxin dan estrogen. Tahap ini menghabiskan waktu
sekitar 7-12 Jam, di mana leher rahim mulai melebar dan memanjang untuk jalur
keluar janin
b. Tahap keluarnya janin. Tahap ini menghabiskan waktu 30-50 menit, dimulai
setelah pelebaran leher rahim secara sempurna.Akibat kontraksi dan kontriksi
rahim secara berkesinambungan, maka yang pertama kali keluar adalah kepala
janin. Anehnya, saat keluar diameter kepala janin telah mencapai 12 cm, dan ini
melampui 3 kali lipat diameter lubang vagina dalam kondisi normal! Jika kita
perhatikan hal ini, sembari melihat beragam peran faktor-faktor otonom hormon
dalam membantu keluarnya janin, ditambah lagi dengan meragangnya simpul-
simpul dan otot panggul guna mempermudah dan memperlancar keluarnya janin,
maka kita akan mengetahui hikmah firman Alla swt :
"Kemudian Dia mudahkan jalannya"(Q.s. 'Abasa [80] : 20)
c. Tahap keluarnya plasenta/ari-ari, berbentuk gumpalan darah. Tahap ini
berlangsung sekitar 15 menit.
d. Tahap penyusutan rahim, guna mengurangi pendarahan setelah selesai proses
kelahiran. Tahap ini berlangsung sekitar 2 jam.
Setelah kelahiran dan pemotongan tali plasenta yang menjadi sandaran bayi untuk
memperoleh makanan dari ibunya selama masa kehamilan, maka jabang bayi memulai fase
lain dalam kehidupan.
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Yakni
setelah kamu mengalami pertumbuhan pertama dari ketiadaaan ini, kamu akan berkahir
dengan kematian. Lalu Allah berfirman : Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat (ayat 16), yakni bahwa setiap manusia akan
dibangkitkan setelah di hari kiamat, maka manusia itu akan dihisab dan setiap orang akan
dibalas sesuai amalnya. Jika amalnya baik dibalas dengan kebaikan dan jika amalnya
buruk dibalas dengan keburukan.
Setelah kalian meninggal dan menetap di alam kubur, kalian akan dibangkitkan
kembali untuk dihisab di padang yang menghampar luas pada Hari Kiamat. Kemudian pada
hari kiamat kalian akan dibangkitkan dari kubur untuk dihisab, lalu diberi balasan berupa
pahala atau siksa, karena setiap orang akan mendapat balasan amalnya. Jika amal itu
baik, maka baik pula balasannya, dan jika amal itu buruk, maka buruk pula balasannya.
Allah SWT berfirman dan telah menceritakan bagaimana manusia itu diciptakan yang
berasal dari saripati tanah, ialah Adam, kemudian keturunannya diciptakan dari air mani
yang tersimpan dalam tempat yang kokoh, ialah rahim ibunya, yang memang tersedia
untuk itu dan setelah melewati suatu masa tertentu dijadikanlah air mani itu segumpal
darah, kemudian segumpal darah itu menjadi segumpal daging dan dari segumpal daging
16

itu terciptalah tulang belulang yang berbentuk kepala, tangan dan kaki, kemudian
dibungkusnya tulang-tulang itu dengan daging, otot dan urat-urat, maka terciptalah
suatu makhluk yang berbentuk lain dan kepadanyalah ditiupkan roh, diberinya sarana
pendengaran, penglihatan, penciuman, bersuara, berpikir, dan bergerak, sehingga
lengkaplah ia menjadi manusia yang utuh, sempurna sebagai makhluk Allah yang pilihan
dan termulia.



























17

BAB IV
MANUSIA PERTAMA, KEDUA, DAN KETIGA
a. Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah. (QS. As Sajdah (32) : 7)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama
itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 .
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan
telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah. (HR.
Bukhari)
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (Albaqarah:31)
Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana . (Albaqarah:32)
Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.
Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan? (Albaqarah:33)
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),
dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya),
kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). (Alanam:2)
18

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh
Allah dalam salah satu firman-Nya :
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa
ayat 1 yaitu :
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak (QS. An Nisaa
(4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam (HR. Bukhari-
Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung
hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk
menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam
bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan
meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi
Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits
dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci
melalui firman-Nya :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al
Muminuun (23) : 12-14).
19

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya
seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim
ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya
(untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya),
amalnya, dan buruk baik (nasibnya). (HR. Bukhari-Muslim)
Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan saripati berasal dari
tanah sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan
yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses
metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma),
kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara
sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga
mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari air mani yang bercampur (QS.
Addahr: 2)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (QS 96. Al-Alaq: 2)
Selanjutnya, fase segumpal darah (`alaqah) berlanjut terus dari hari ke-15 sampi
hari ke-24 atau ke-25 setelah sempurnanya proses pembuahan. Meskipun begitu kecil,
namun para ahli embriologi mengamati proses membanyaknya sel-sel yang begitu cepat
dan aktivitasnya dalam membentuk organ-organ tubuh. Mulailah tampak pertumbuhan
syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit)
kepingan-kepingan benih, menjelasnya lipatan kepala; sebagai persiapan perpindahan
fase ini (`alaqah kepada fase berikutnya yaitu mudhgah (mulbry stage)). Mulbry stage
adalah kata dari bahasa Latin yang artinya embrio (janin) yang berwarna murberi (merah
tua keungu-unguan). Karena bentuknya pada fase ini menyerupai biji murberi, karena
terdapat berbagai penampakan-penampakan dan lubang-lubang (rongga-rongga) di
atasnya.
Realitanya, ungkapan Al-Quran lebih mendalam, karena embrio menyerupai
sepotong daging yang dikunyah dengan gigi, sehingga tampaklah tonjolan-tonjolan dan
celah (rongga-rongga) dari bekas kunyahan tersebut. Inilah deskripsi yang dekat dengan
kebenaran. Lubang-lubang itulah yang nantinya akan menjadi organ-organ tubuh dan
anggota-anggotanya.
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa embrio terbagi dua; pertama, sempurna
(mukhallaqah) dan kedua tidak sempurna (ghair mukhallaqah). Penafsiran dari ayat
tersebut adalah: Secara ilmiah, embrio dalam fase perkembangannya seperti tidak
sempurna dalam susunan organ tubuhnya. Sebagian organ (seperti kepala) tampak lebih
besar dari tubuhnya dibandingkan dengan organ tubuh yang lain. Lebih penting dari itu,
20

sebagian anggota tubuh embrio tercipta lebih dulu dari yang lainnya, bahkan bagian lain
belum terbentuk. Contoh, kepala. Ia terbentuk sebelum sebelum bagian tubuh ujung
belum terbentuk, seperti kedua lengan dan kaki. Setelah itu, secara perlahan mulai
tampaklah lengan dan kaki tersebut. Tidak diragukan lagi, ini adalah Ijz `ilmiy
(mukjizat sains) yang terdapat di dalam Al-Quran. Karena menurut Dr. Ahmad Syauqiy
al-Fanjary, kata `alaqah tidak digunakan kecuali di dalam Al-Quran.
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air
yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur. (Assajdah:7-9)
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka , dan Kami tiada mengurangi
sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya. (Athuur:21)

Interpretasi
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Quran
dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat
mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr.
Keith Moore, beliau mengatakan : Saya takjub pada keakuratan ilmiah pernyataan Al
Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu. Selain iti beliau juga mengatakan, Dari
ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang
untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote)
yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin
jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya
pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari
perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19.
Tetapi jauh ebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah)
menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat
dan nasibnya.
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embrio berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding
abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di
dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang
dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran :
21

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan
(kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup anak dalam rahim) (QS. Az Zumar (39) : 6).
Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia
mengendalikan alam semesta menurut kehendak-Nya sesuai fungsi dan peran yang
spesifik.
Awal penciptaan dituturkan di dalam al-Quran seara logis dan tegas, dengan
menyatakan banyak fakta dalam penciptaan. Namun, seseorang yang membandingkan
penjelasan tentang awal penciptaan seperti yang disebutkan dalam al-Quran dan seperti
yang disebutkan dalam Kitab Kejadian itu akan dengan mudah menyimpulkan bahwa kedua
buku memiliki sumber yang sama namun al-Quran menjelaskannya secara logis dan
ilmiah.
Dari al-Muminun: 12-16, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Adam diciptakan dari tanah liat secara langsung, atau secara tidak langsung dari
bahan dasar lumpur. Sebelum berubah menjadi manusia, Adam menerima
hembusan ruh dari Allah nafas yang memberinya kemampuan kemampuan untuk
belajar dan potensi untuk mengenali.
Hawa diciptakan dari sel atau tulang Adam. Penciptaan tersebut memberi
penjelasan yang masuk akal mengenai kesamaan antara peta genetik dan jumlah
chromosom pada kedua Adam dan Hawa.
Dalam teori penciptaan dalam Islam, Allah menentukan peran bagi Hawa, seorang
perempuan diciptakan dari laki-laki, yang ditugaskan di Al-Quran dengan ayat-ayat
berikut:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (ar-Rum: 21)
Allah juga berfirman, Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan
mengingkari nikmat Allah? [an-Nahl: 72]


Menurut ayat-ayat ini, teori penciptaan menurut Islam itu mencakup hal-hal berikut:
22

Allah menganugerahi Adam isteri dengan sifat-sifat tertentu untuk tujuan kasih
sayang dan rahmat.
Allah memberi Hawa fitur reproduksi untuk memberikan anak laki-laki dan
perempuan.
Sesuai kehendak Allah, Adam dan Hawa merupakan bagian dari bangunan
masyarakat yang lengkap, yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, dan seterusnya.
Allah menentukan desain fitur-fitur manusia dalam air sperma yang dipancarkan
manusia dengan DNA yang spesifik, peta genetika atau jumlah chromosom
bersama antara pasangan perkawinan, laki-laki dan perempuan.
Allah menjaga sumber kelangsungan kehidupan makhluk-Nya. Karena itu, Allah
mengatur kerajaan tumbuhan sebagai makhluk otonom yang menyediakan makanan
yang diperlukan untuk kerajaan manusia.
Dia mengatur siklus untuk menghasilkan air tawar untuk minuman manusia dan
pengairan tanaman yang mereka makan.
Allah mengelola pasokan energi untuk makhluk-Nya demgam proses fotosintesis
yang ajaib, yang menyimpan energi dari matahari menjadi buah yang dapat
dimakan.
Sebagaimana teori evolusi nihil logika kehidupan evolusi, Biogenesis juga gagal dalam
mengasumsi awal mula kehidupan dalam zat kimia dengan regenerasi imajiner spontan.
Dalam al-Quran, Allah menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta kehidupan dan kematian.
Teori Penciptaan dalam Islam mengenai peran Pencipta sebagai Pencipta unsur
kehidupan. Unsur seperti itu tidak diketahui sampai sekarang oleh manusia. Teori Darwin
tidak mampu menjelaskan mengenai ruh. Tanpa ruh, sebuah jasad yang ada tidak akan
berfungsi, tidak akan hidup. Ruh masih menjadi misteri dalam sains dan teknologi. Hanya
Allah yang tahu, bahkan di Alquran pun dikatakan bahwa Allah lah yang memegang kunci
rahasia alam ruh. Jiwa ditiupkan ke dalam Adam dan juga ditiupkan ke dalam setiap
manusia. Hal ini menjadi rahasia Allah semata, tidak seorang pun bisa mendefinisikannya.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (al-Isra: 85)
Allah dalam teori Penciptaan dalam Islam tidak hanya membuat badan kita hidup,
tetapi ia juga membentuk rupa kita agar terlihat seperti rupa manusia. Allah memiliki
nama lain dalam Al-Quran selain al-Khaliq (Pencipta), yaitu al-Mushawwir (Yang
membentuk rupa).
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit
dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-Hasyr: 24)



23

BAB V
PENUTUP
Dengan terciptanya makalah ini semoga kita bertambah keimanan kita melihat
bagaiman Al-Quran yang sebagai mujizat umat islam menjelaskan kejadian manusia
mulai dari awal sampai akhir yang proses itu semua diakui oleh semua ilmuan yang ada
didunia tentang kebarannya yang dapat diterima oleh akal dan fikiran manuisa.
Allah SWT menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, yang
kemudian dijadikan air mani, kemudian segumpal darah, kemudian segumpal daging yang
jadi pembungkus tulang. Kemudian setelah ditupkan rohnya menjadi manusia yang
sempurna, yang semuanya itu terjadi dalam tempat penyimpanan kokoh yaitu rahim.
Setelah manusia mengalami masa ciptaannya yang pertama pasti akan mati dan akan
dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat untuk dihisab tentang segala amal
perbuatan. Proses kejadian manusia dalam QS. Al-Mukminun:12-16, membuktikan bahwa
apa yang dijelaskan dalam ayat tersebut sejalan/sesuai dengan analisis ilmu
pengetahuan. Agar timbul kesadaran pada manusia bahwa dirinya adalah makhluk
diciptakan oleh Allah SWT yang banyak memiliki potensi seperti kecenderungan
beragama, bermasyarakat, memiliki harta, penghargaan, kedudukan,pengetahuan dan
teman hidup lawan jenis. Dengan kata lain, ayat ini menyuruh manusia mempelajari asal
kejadiannya ini atau ilmu perkembangan manusia.
Demikianlah mukjizat kitab yang menakjubkan dan kekal dan tidak pernah
musnah, bahwa sumber ilmu dan ilham yang ada padanya tidak pernah lemah dan tidak
pernah kering, dan bahwa dunia akan senantiasa menguak daripadanya ufuk demi ufuk,
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga mengetahui bahwa di dalam
kitab yang mulia ini banyak tersimpan isyarat dan petunjuk.

Anda mungkin juga menyukai