PEMBAHASAN
1. Surat Al Baqarah : 30
a. Kandungan ayat
a. Kandungan ayat
Pada surat Al Mukminun ayat 12 -14 Allah SWT menjelaskan bahwa proses
penciptaan manusia dalam rahim ibunya terbagi menjadi 3 fase yaitu:
Yang masing-masing fasenya memakan waktu 40 hari, hal ini dijelaskan dalam
sebuah hadits yang di riwayatkan oleh bukhari.
Yang Artinya :
Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami,
beliaulah yang benar dan dibenarkan : “Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu
terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat
puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian
menjadi segumpal daging, semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus
Malaikat, kemudian dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari
rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian
Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di antaramu niscaya
beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga jarak antara sorga dengan dia
hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni
neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal
dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu hasta,
namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni sorga, maka ia
masuk surga. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Artinya:
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah
kepadaku.” ( QS Adz Zariyat : 56)
a. Kandungan ayat
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah,
termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan
diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia
sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga mempunya fungsi
sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah
menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam
semesta ini.
Seperti diutarakan pada surat Al Mukminun ayat 12-14 bahwa Allah SWT yang
menciptakan manusia dari saripati tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina,
yaitu air mani, oleh karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk
menyembah penciptanya, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia
diantara makhluk lainnya.
Artinya:
Manusia dalam pandangan Islam tediri atas dua unsur, yaitu jasmani dan
rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur-unsur sari pati
tanah. Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri, yang
keberadaannya dia alam baqa nanti merupakan rahasia Allah SWT. Proses
kejadian manusia telah dijelaskan dalam Al Qur’anul Karim dan Hadits
Rasulullah SAW.
Tentang proses kejadian manusia ini juga dapat dilihat dalam pada QS As
Sajadah ayat 7 – 9
Ketika masih berbentuk janin sampai umur empat bulan, embrio manusia
belum mempunyai ruh, karena baru ditiupkan ke janin itu setelah berumur 4 bulan
(4X30 hari). Oleh karena itu, yang menghidupkan tubuh manusia itu bukan roh,
tetapi kehidupan itu sendiri sudah ada semenjak manusia dalam bentuk nutfah.
Roh yang bersifat immateri mempunyai dua daya, yaitu daya pikir yang disebut
dengan akal yang berpusat diotak, serta daya rasa yang disebut kalbu yang
berpusat di dada. Keduanya merupakan substansi dai roh manusia.
1. Memakmurkan Bumi
2. Memelihara Bumi
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan
akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari
kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan
sesaat. Karena sumber daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak
alam. Oleh karena itu, hal semacam itu perlu dihindari.
Artinya : dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu:
“Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan
pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar“. (QS Al
Isra : 4)
Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan
menjalankan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak melakukan
pengrusakan terhadap Alam yang diciptakan oleh Allah SWT karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Seperti
firmannya dalam surat Al Qashash ayat 7
Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(QS AL Qashash : 7)