Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

DAN KHALIFAH DI BUMI


PERANAN MANUSIA.

Manusia dijadikan oleh Allah bukan secara sia-sia dan main-main bahkan, mempunyai
peranan dan matlamat yang tertentu. Firman Allah SWT:

Maksudnya :
“Adakah kamu menyangka bahawa Kami menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) hanya
saja-saja (sia-sia tanpa ada sesuatu hikmah pada penciptaan itu?) dan kamu (menyangka pula)
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun:115)

Di antaranya ialah sebagai khalifah Allah yang akan mentadbir, mengurus dan
membangunkan bumi ini mengikut syariat dan peraturan Allah dan juga sebagai hamba yang
sentiasa beribadah kepadaNya.

KONSEP MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH.

Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba.

Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaanNya telah mencipta makhluk-makhluk yang di


tempatkan di alam penciptaanNya. Manusia di antara makhluk Allah dan menjadi hamba
Allah SWT. Sebagai hamba Allah tanggungjawab manusia adalah amat luas di dalam
kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya.

Tanggungjawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadis
berikut. Dari Ibnu Umar RA katanya; “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda yang
bermaksud:

“Semua orang dari engkau sekalian adalah pengembala dan dipertanggungjawabkan terhadap
apa yang digembalainya.Seorang laki-laki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan
ditanya tentang pengembalaannya. Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan
akan ditanya tentang pengembalaannya.Seorang khadam juga pengembala dalam harta
tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaannya. Maka semua orang dari kamu sekalian
adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya.”
(Muttafaq ‘alaih)

Allah mencipta manusia ada tujuan-tujuannya yang tertentu. Manusia dicipta untuk
dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan disoal di atas setiap usaha dan
amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan terhadap kenyataan dan
hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke atas dirinya
perlu dilaksanakan.

Manusia Sebagai Khalifah Allah.

Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi
khalifah atau wakilNya di bumi. Dengan ini manusia berkewajipan menegakkan kebenaran,
kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan
penyimpangan dari jalan Allah.

Firman Allah SWT :

Maksudnya :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku jadikan di
bumi seorang Khalifah. Berkata Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini
orang yang melakukan kerosakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa
bertasbih dan bertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui.”
(Al-Baqarah:30)

Di kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan
tanggungjawab tersebut. Ini sudah tentu kerana manusia merupakan makhluk yang paling
istimewa.

PERANAN DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN


KHALIFAHNYA.

Tanggungjawab manusia sebagai hamba dan khalifah kepada Allah secara khususnya
meliputi perkara-perkara yang berkaitan dengan kehidupan. Tanggungjawab tersebut
bolehlah dirumuskan seperti berikut:

1. Mengabdikan diri kepada Allah menerusi beriman kepada Allah dan melakukan amal soleh
dalam bentuk yang sempurna.

2. Sebagai hamba, manusia perlu melaksanakan amanah Allah, memelihara serta mengawal
agama Allah serta ajaran Allah SWT.
3. Ke arah melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah ini, manusia hendaklah menyedari
dan memahami bahawa kewajipan berdakwah dengan menyebarkan dan memperluaskan
ajaran Islam ke arah menegakkan syiar Islam serta meninggikan kalimah Allah di atas muka
bumi ini, dengan berperanan menegakkan amar makruf serta mencegah kemungkaran.

Firman Allah Ta’ala :

Maksudnya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan
(mengembangkan Islam). Dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang
daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-
orang yang berjaya. (Ali Imran: 104)

Apabila tugas menyeru kepada Islam dilakukan secara meluas dan menyeluruh dan dapat
memberi kesedaran dan keinsafan nescaya akan dapat mewujudkan manusia yang faham
akan tanggungjawab dan menjadi manusia yang bertanggungjawab.

4. Sebagai khalifah Allah, yang dimaksudkan dengan wakil Allah, wajiblah manusia menjaga
agama dengan melaksanakan dua perkara:

i) Menegakkan Islam. Dengan berdakwah kepada manusia seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabat RA dan membuktikan kebaikan ajaran Islam dan
hukumnya di samping mempertahankan agamanya dari ancaman musuh.

ii) Melaksanakan Islam. Dengan mengamalkan perintahNya dan meninggalkan laranganNya,


dalam semua urusan termasuk juga urusan kemasyarakatan dan kenegaraan.

5. Bertanggungjawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga daripada masuk ke dalam
neraka.

Firman Allah SWT :

Maksudnya :
“Wahai orang-orang yang beriman ! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu (berhala). Neraka itu dijaga dan dikawal oleh
Malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya), mereka tidak menderhaka kepada Allah
dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka dan mereka pula melakukan segala yang
diperintahkan.” (At-Tahrim : 6)

Begitulah di antara tanggungjawab besar yang wajib dilaksanakan oleh setiap manusia yang
hidup di atas muka bumi Allah. Seterusnya ia mestilah kembali kepada Islam, menghayati
Islam, kembali kepada beriman dan beramal soleh.

Surat Al Baqarah : 30

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)

a. Kandungan ayat

Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka
bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk
menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya,
hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia
harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika
manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia
sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama
manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.

Kesimpulan kandungan Surat Al Baqarah : 30, diantaranya:

1. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah (wakil
Allah) di bumi
2. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi

1. malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam mengemban tugas sebagai manusia.


Menurut pandangan malaikat, manusia suka membuat kerusakan dan menumpahkan
darah
2. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di bumi adalah dirinya.
Malaikat merasa selalu bertasbih, bertauhid dan menyucikan Allah
3. Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat

2. Surat Al Mukminun : 12-14


Bacalah Surat Al Mukminun ayat 12-14 berikut dengan fasih dan benar! Teks lihat “google
Al-Qur’an onlines”

Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)

a. Kandungan ayat

Dalam surat Al Mukminun ayat 12-14 Allah SWT menerangkan tentang proses penciptaan
manusia. Sebelum para ahli dalam bidang kedokteran modern mengetahui proses asal usul
kejadian penciptaan manusia dalam rahim ibunya, Allah SWT sudah terlebih dahulu
mejelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam surat Al Mukminun ayat
12-14, dan diperkuat oleh ayat lainnya diantaranya Surat Al Hasyr ayat 24 yang berbunyi:
Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”

Artinya : Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang
mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Al Hasyr : 24)

Pada surat Al Mukminun ayat 12 -14 Allah SWT menjelaskan bahwa proses penciptaan
manusia dalam rahim ibunya terbagi menjadi 3 fase yaitu:

1. Fase air mani


2. Fase segumpal darah
3. Fase segumpal daging

Yang masing-masing fasenya memakan waktu 40 hari, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits
yang di riwayatkan oleh bukhari:

Artinya :

Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami, beliaulah
yang benar dan dibenarkan : “Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam
perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian
menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging,
semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan
dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya
serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya
salah seorang di antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga
jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia
beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang
diantaramu, beramal dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia
hanya satu hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni
sorga, maka ia masuk sorga. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Sedangkan dalam surat Al Hasyr Allah menjelaskan bahwa janin sebelum menjadi manusia
sempurna juga mengalami tiga fase, yaitu:

1. Taswir, yaitu digambarkan dengan bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari


2. Al Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya
3. Al Baru’, yaitu penyempurnaan terhadap bentuk janin

Kesimpulan kandungan surat Al Mukminun ayat 12-14 ini antara lain:

1. Menjelaskan tentang proses kejadian manusia


2. Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia
3. Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT
4. Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak sombong
kepada Allah dan sesama manusia

3. Surat Adz Dzariyat ayat 56

Bacalah surat Az Zariyat berikut ini dengan fasih dan benar! Teks lihat “google Al-Qur’an
onlines”

Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah
kepadaku.” (QS Adz Zariyat : 56)

a. Kandungan ayat

Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin
dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk,
serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di
muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu
menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena
sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini.

Seperti diutarakan pada surat Al Mukminun ayat 12-14 bahwa Allah SWT yang menciptakan
manusia dari saripati tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina, yaitu air mani, oleh
karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk menyembah penciptanya, yang
telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia diantara makhluk lainnya.

4. Surat Al Hajj ayat 5

Bacalah surat Al Hajj ayat 5 berikut ini dengan fasih, tartil, dan benar! Teks lihat “google Al-
Qur’an onlines”

Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan
dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun
yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah
Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah. “ (QS Al Hajj : 5)

Anda mungkin juga menyukai