Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL

DOSEN PEMBIMBING

Dr.Wetria Fauzi,SH.,MH

DISUSUN OLEH

Nama : Clarisa Maulencia

NIM : 2010532031

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI

2020/2O21
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ketahanan Nasional” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada bidang
studi kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pentingnnya Ketahanan Nasional bagi persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Wetria Fauzi,SH.,MH, selaku dosen bidang
studi kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[Harau, 08 Oktober 2020]

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….…..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..…..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….……...1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….……..1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………...…..…2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….3

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional…………………………………….………………..3

2.2 Teori-teori Ketahanan Nasional………………………………………………….…..3

2.3 Landasan Ketahanan Nasional..……………………………………………………...5

2.4 Konsepsi Ketahanan Nasional……………………………………………………….7

2.5 Asas dan Sifat Ketahanan Nasional……………………………………………….....8

2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional………………………………………..11

2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Berbangsa dan Bernegara…………………...12

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….16

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..16

3.2 Saran…………………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terbentuknya Negara Indonesia dilatar belakangi oleh para pejuang seluruh bangsa
Indonesia. Sekian lama nya bangsa indoneisa menjadi inhcaran banyak Negara atau bangsa –
bangsa lain, karena potensinya yang dangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga
dari dalam. Harta, waktu dan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia.
Sejak Negara Indonesia merdeka , Indonesia tidak lupu dari gejolak dan ancama yang
membahayakan rakyat Indonesia.
Tetapi selama ini bangsa Indonesia mampu memepertahankan kemerdekaaan dan
kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah pemerintahan . Indonesia harus mampu
mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari ancamanancaman
yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat ketahanan nasional dalam
kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elmen raktyat
Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
pertahanan, dan keamanan.kerja sama antara pemerintah dan rakyat dalam memebentuk
ketahanan nasional akan memperkuat ketahana Negara Indonesia.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengmbangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan,
dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional
Negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian ketahanan nasional?
2. Apa saja teori-teori dari ketahanan nasional?
3. Apa saja landasan ketahanan nasional?
4. Apakah konsep dari ketahanan nasional
5. Apa asas dan sifat-sifat dari ketahanan nasiona?
1
6. Apa kedudukan dan fungsi dari ketahanan nasional?
7. Bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari ketahanan nasional.

2. Untuk mengetahui teori-teori mengenai ketahanan nasional.

3. Untuk memahami apa saja landasan-landasan ketahanan nasional.

4. Untuk memahami konsep-konsep dari ketahanan nasional.

5. Untuk mengetahui asas dan sifat-sifat dari ketahanan nasional.

6. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi-fungsi ketahanan nasional.

7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan


berbangsa dan bernegara.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam
kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional. Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemempuan menggambarkan kekuatan nasional untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Pengertian Ketahanan Nasional menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Sumarno, menurutnya ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.

2. Harjomataram, menurutnya ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman dari
dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan kehidupan nasional.

3. Suradinata dan Kaelan, menurut mereka ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis
sebuah Negara yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mampu mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
yang datang dari dalam maupun luar negeri, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta
perjuangan bangsa dalam menjaga tujuan nasional.

2.2 Teori-teori Ketahanan Nasional

Berikut beberapa teori tentang ketahanan sosial menurut para ahli:

1. Friedrich Ratzel (1844-1904) dengan Teori Ruang. Intinya ia menyamakan negara sebagai
makhluk hidup yang semakin membutuhkan ruang hidup yang makin meluas karena kebutuhan.

3
Dalam teorinya bahwa “bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya manusai
yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang “primitif””. Pendapat ini dipertegas
oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dengan Teori kekuatan yang menyatakan bahwa “Negara
adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki
intelektualitas”.

Dengan kemampuannya mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat


berswasembada. Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme Sosial.

2. Karl Haushofer (1869-1946) dengan Teori Pan Region. Ia berpendapat bahwa pada hakikatnya
dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh Negara unggul.
Teori ruang dan teori kekuatan merupakan hasil penelitiannya, serta dikenal pula sebagai teori
pan regional . Isi teori pan regional antara lain:

a Lebensraum(ruang hidup) yang “cukup”.

b.Autarki(swasembada).

c.Dunia dibagi empat Pan Region yaitu: Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan
Eropa Afrika.

3. Sir Harfold Mackinder (1861-1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland). Teorinya
adalah:

a. Who rules East Europe commands the Heartland.

b Who rules the Heartland commands the world Island.

c.Who rules the world Island commands the world.

4. Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914) dengan Teori Kekuatan
Maritim. Kedua pemikir teori tersebut mengatakan:

a.Sir Walter Raleigh mengatakan, “Siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan
dunia dan akhirnya akan menguasai dunia.

4
b. Alfred T. Mahan mengatakan, “Laut untuk kehidupan, SDA banyak terdapat di laut, oleh
karena harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.”

Dia juga mengatakan bahwa perlu memerhatikan masalah akses ke laut dan jumlah penduduk
karena faktor ini juga memungkinkan kemampuan industri untuk kemandirian suatu bangsa dan
Negara.

5. Guilio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1879-1936) dengan Teori Kekuatan di
Udara mengatakan, “ Kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta
kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.”

6. Nicholas J. Spykman (1893-1943) dengan Teori Daerah Batas (Rimland theory). Menurutnya
“Penguasaan daerah jantung harus memiliki akses ke laut dan hendaknya menguasai pantai
sepanjang Eurasia.” Dalam teorinya tersirat:

a. Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (heartland), bulan sabit dalam (rimland), bulan sabit
luar, dan dunia baru (benua Amerika).

b. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai dunia.

c. Daerah Bulan Sabit Dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan politik
dunia daerah jantung.

d.Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.

e. Bangsa Indonesia.

2.3 Landasan Ketahanan Nasional

a) Landasan Ideal : Pancasila

Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam
membangundan menata kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik danberdaya saing.

5
b) Landasan Konstitusional : UUD 1945

berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan/ undang-undang dasar
suatu negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah
sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam
pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan negara.

Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 di
antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan
negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. UUD 1945 mereaksikan sikap
bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia akan senantiasa
berjuang untuk mencegah dan mengatasi usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada
penindasan dan penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan keji yang
tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai keadilan. Pertahanan negara tidak
dapat dipisahkan dari kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

c) Landasan Visional : Wawasan Nusantara

cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana wilayah Indonesia tersusun dari
gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana
untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam
dinamika lingkungan strategis.

d) Landasan Konsepsional : Ketahanan Nasional

berkaitan dengan segala ketentuan yang mengatur tentang struktur dari sistem pemerintahan
suatu negara, Indonesia = UUD 1945, UU Pokok lainnya (ex: UU Pokok Kejaksaan, UU Pokok
Kepegawaian, dll)

e) Landasan Operasional : Dokumen Rencana Pembangunan (RPJMN/RPJMD)

merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari kehidupan nasional
suatu Negara, Indonesia = GBHN.

6
2.4 Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas), merupakan konsepsi Nasional dalam


Pencapaian Tujuan Nasional, yang pada intinya tercapainya Keamanan dan Kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Negara. Suatu
rumusan Tujuan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD RI 1945,
ialah membentuk suatu ”Pemerintahan Negara” yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka pencapaian Tujuan Nasional, diperlukan Ketahanan
nasional, yaitu suatu kondisi dinamik kehidupan Nasional yang terintegrasi yang harus
diwujudkan pada suatu saat, yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG ).

Dan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, diperlukan Konsepsi Tannas, yaitu


konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan keamanan dan kesejahteraan secara seimbang, serasi
dan selaras, yang dilaksanakan melalui Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah
sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dengan kata lain, pada saat kita
menyelesaikan masalah keamanan harus ikut dipikirkan masalah kesejahteraan, demikian pula
sebaliknya.

Berikut beberapa konsepsi yang terdapat dalam ketahanan nasional:

1.Ketangguhan

Ketangguhan yang dimaksud disini adalah ketangguhan seseorang untuk dapat bertahan kuat
dalam beban atau masalah yang menggelutinya. Ini sangat kita perlukan agar kita bisa menjadi
orang yang tidal gampang putus asa dan selalu semangat dalam menjalakan kehidupannya
sehari-hari.

7
2.Keuletan

Yaitu kerja keras / usaha yang kita lakukan unstuck mencapai tujuan yang kita inginkan. Menjadi
seseorang yang ulet itu sangat baik, karena dia bisa menaklukan semua rintangan / tantangan
yang ada dihadapnnya dengan mudah, ya walaupun sedikit memerlukan kerja keras tapi ini
sangat baik.

3.Identitas

Adalah ciri khas suatu bangsa atau Negara secara keseluruhan. Dalam kehidupan di Negara ini,
kita sebagai Warga Negara Indonesia mempunyai bermacam-macam ciri khas yang sangat unik.
Tetapi, itu semua yang menjadikan Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak
keragaman.

4.Integritas

Ialah kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsure sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensial maupun fungsional.

5.Ancaman

Ancaman yang dimaksud disini bukanlah ancaman pada hakikatnya, melainkan usaha yang
bersifat merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konseptual, criminal dan politis

6.Hambatan dan Gangguan

Adalah hal / usaha yang berasal dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Ini dimaksudkan agar
kita dapat mengontrol diri kita ketika kita mengalami hambatan serta gangguan.

2.5 Asas dan Sifat Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional itu adalah tata laku yang didasari nilai yang berlaku di Pancasila
UUD 1945 serta wawasan nusantara.Berikut beberapa asas yang mendasari ketahanan nasional:

a. Asas kesejahteraan dan Keamanan


8
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kesejahteraan dan keamanan adalah hal yang paling
mendasar yang harus didapatkan bangsa Indonesia sebagai warga Negara-nya. Biasanya ini
menjadi tolak ukur mantap atau tidaknya ketahanan nasional di Negara tersebut.

b. Asas Komprehensif / menyeluruh terpadu

Asas ini memiliki arti yaitu ketahanan nasional mencakup seluruh aspek yang yang sangat
berkaitan satu sama lain yang mempunyai sifat serasi selaras dan terpadu satu sama lainnya.

3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar

System kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat
positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar.

a) Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan
Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

b) Mawas ke Luar

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi
dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

4. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,


tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Asas ini mengakui adanya perbedaan.

9
Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

Berikut beberapa sifat yang harus ditunjukkan terdapat ketahanan nasional:

a. Mandiri

sifat mandiri yang berarti bisa melakukan sendiri. Bangsa Indonesia percaya akan kekuatan yang
mereka punya untuk melindungi negaranya dari segala macam bentuk ancaman. Tentu hal ini
persatuan lah yang sangat mendasari.

b. Dinamis

ketahanan nasional tidak lah tetap pada kondisi yang itu saja, ini juga dapat terus semakin
meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi Negaranya.

c. Manunggal

ini diartiakan memiliki perpaduan yang sangat baik, seimbang dan serasi antara seluruh aspek
yang meliputi bangsa serta Negara Indonesia.

d. Wibawa

dengan adanya sifat manunggal diatas, ini berdampak baik unstuck bangsa serta Negara
Indonesia. Karena itu dapat diperhitungkan oleh pihak lain yang membuat Indonesia dapat
membawa Negara-nya kearah yang lebih baik. Serta memiliki daya tangkal yang besar. Karena
semakin baik daya tangkalnya, maka semakin baik pula kewibawaannya.

e. Konsultasi dan kerjasama

mendengar kata konsultasi dan kerjasama pasti yang ada dalam pikiran kita adalah saling
mendengarkan pendapat orang lain dan selalu bekerja bersama-sama dalam melindungi Negara-
nya. Ya hal ini dibuktikan dengan tidal adanya sikap yang antagonis terhadap bangsa Indonesia
yang satu dengan yang lainnya. Karena bangsa Indonesia lebih mengutamakan persatuan dari
pada melakukan sendiri-sendiri.

10
2.6 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

1. Kedudukan Ketahanan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual yang didasari oleh


pancasila sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstitusional dalam paradigm
pembangunan nasional. Jadi, ketahanan nasional ini juga memiliki konsep yang harus dipatuhi
oleh masyarakat, kita jangan seenaknya saja dalam hal ini kareana berkonsep lah yang dapat
mengarahkan kea rah yang baik agar tidal salah jalan.

2. Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional dalam fungsinya adalah sebagai dasar nasional perlu dipahami untuk
menjamin terjadinya pola pikir, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa
yang bersifat inter-regional, inter-sektoral dan multi-disiplin. Maksudnya disini adalah ketahanan
nasional memiliki fungsi yang harus dilaksanakan unstuck menciptakan pola piker ,pola tindak
dan pola kerja masyarakat dalam menciptakkan kondisi yang dinamis tuntuk mengantisipasi
terjadinya hal yang tidal diinginkan. Karena dengan adanya fungsi ini, masyarakat bisa saling
berintegrasi satu sama lainnya untuk selalu menjaga dan melindungi bangsa dan Negara-nya.

Berikut beberapa fungsi adanya ketahanan nasional:

1. Daya Tangkal
Ini adalah fungsi dasar dimana ketahanan nasional memang diperuntukan untuk mengankal
apapun yang besifat menyakiti dan memberi dampak negatif bagi keselamatan dan ketahanan
negara Indonesia.

2. Dasar dan Arahan


Ini merupakan dasar dan pengarah yang dimiliki leh negar untuk mengontrol apapun yang masuk
dan akan mengefek pada perkembangan negara dan hal-hal penting dalam negara yang
menyangkut kepentingan bersama.

11
3. Pola Fikir
Ini merupakan salah satu pemersatu dari pola fikir yang akan menjadi hal yang wajib hukumnya
untuk mensatukan segala jenis masalah dan perbedaan pendapat yang mungkin akan terjdai
didalam pengambilan sebuah masalah dalam pertahanan negara.

4. Pemersatu dan Dasar Negara


Ini juga merupakan faktor penting dalam mepersatukan dan menjadi hal yang perlu bagi kita
semua. Ini juga merupakan salah satu yang harus dijaga dan menjadi hal yang harus dilestarikan
mengingat nacaman yang akan selalu datang menghampiri segenap bangsa.

2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang
dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi
umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi

b.Kependudukan

c.Sumber Kekayaan Alam


2. Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa. Ideologi besar yang ada di dunia adalah liberalism, komunisme, dan ideology pancasila.

12
b. Politik

Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung
makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan.

Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy
sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Ketahanan Nasional ini yang meliputi dua
bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

1)Politik Dalam Negeri

Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu
menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-
unsurnya adalah struktur politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi politik.

2) Politik Luar Negeri

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak
kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang
berarti Indonesia dalam pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek,
tetapi berperan atas dasar cita-citanya. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
c. Ekonomi

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni
baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

13
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan
terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:

Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:

 Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.


 Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
 Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.

d. Sosial Budaya

Sosial ialah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai
kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Budaya
ialah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang
menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak
kehidupan. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,
lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai
budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah
pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
e. Ketahanan keamanan

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama
dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan
keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela
negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

14
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:

 Struktur kekuatan
 ·Tingkat kemampuan

Gelar kekuatanUntuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat


pendekatan:

 Ancaman
 Misi
 Kewilayahan
 Politik

Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI.
Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab
Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri
sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Secara
geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah
Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan
masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara
proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan
unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup
kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:

 Menegakkan HAM
 Demokrasi
 Penegakan hukum
 Lingkungan hidup

15
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.

3.2 Saran

Indonesia merupakan Negara yang kompleks, yang kaya akan sumber daya alam dimana
banyak sekali kelompok yang ingin merebutnya. Sebabnya kita sebagai pemuda haruslah ikut
aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori dari
ketahanan nasional yang selanjutnya akan dipakai dalam memperjuangkan dan mempertahankan
kesatuan Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Amiamy05.blogspot.com/2015/05/ketahanan-nasional.html

Izhhar10.blogspot.com/2012/05/landasan-ketahanan-nasional.html

Jakartagreater.com/17421/konsepsi-ketahanan-nasional-tannas/

guruppkn.com/tujuan-ketahanan-nasional

17

Anda mungkin juga menyukai