Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HARMONI DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI ISLAM

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Dosen pengampu : Dr. Dadang Kusnawan. M.Ag

Disusun oleh :

Nifa Iksaprilia Rohmah (1194030097)


M. Fikri Alfathoni (1194030075)
M. Syahid R (1194030087)
M. Beni H (1194030063)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, karena telah memberikan karunia, rahmat
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manejemen
Organisasi Kelembagaan Islam ini yang berjudul harmoni dalam kehidupan organisasi
islam .

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua sebagai umatnya dari zaman
kegelapan, menuju zaman terang benerang yakni addinul islam. Dan tak lupa Ucapan
terimakasih kepada Dr. Dadang Kuswana M.Ag selaku dosen Manejemen Organisasi
Kelembagaan Islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam pembuatan makalah banyak terjadi
kesalahan dan kekurangan, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami penulis,
serta teman teman dan pembaca yang lainnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengertian Harmoni.........................................................................................................................2
B. Penerapan Harmoni Dalam Organisasi Islam.................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................5
PENUTUP...................................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah organisasi islam diindonesia tidak lepas dari peranan perjuangan
kemerdekaan, yang Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara kedaulatan atas ragam
suku, kebudayaan, etnis dan kepercayaan penduduknya. para pejuang kemerdekaan
mayoritas beragama islam, organisasi organisasi islam yang mereka bentuk seperti
Jamiyatul khoir, Syarekat islam, Majelis islam a’la indonesia, Masyumi, Muhammadiyah,
Nahdatul Ulama, Persis, al irsyad al islamiyah, dll. Tetapi dinegara kita memiliki
organisasi islam terbesar yakni Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Persis. Yang dalam hal
ini sangat membutuhkan kehidupan yang harmoni disetiap organisasi islam.
Pada dasarnya keharmonisan merupakan dambaan dalam kehidupan manusia,
secara etimologi keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti serasi, selaras,
yang bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian. Keharmonisan dari segi
terminologi adalah keadaan rukun atau berada dalam keadaan selaras.
Organiasai organisasi itu memiliki peran yang cukup besar bagi bangsa
indonesia, maka sangat dibutuhkan sekali kehidupan yang harmonis disetiap organisasi
islam agar tercipta kehidupan yang sejahtera, tentram. Karena banyak sekali kasus kasus
diindoesia tidak harmonisnya antar organisasi islam. Yakni seperti perbedaan faham dan
pandangan. Maka dalam makalah ini semoga dapat memberikan pengetahuan yang lebih
kepada pembaca mengenai pentingnya kehidupan yang harmonis disetiap organisasi
organisasi islam, sehingga kita bisa menerapkan dan mengambil hikmah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami makna harmoni
2. Bagaimana penerapan harmoni dalam organisasi islam

C. Tujuan Masalah
1. Bisa memahami makna harmoni
2. Bisa menerapkan harmoni dalam organisasi islam

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Harmoni
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia harmoni berarti selaras atau serasi.1
Setiap keserasian, keselarasan, kehangatan, keterpaduan, dan kerukunan menunjukkan
makna harmoni ini.? Pemaknaan kata seperti ini sesuai dengan kata harmoni ini yang
berasal dari bahasa Inggris harmonious yang berarti rukun, harmonious relationship yang
berarti hubungan yang rukun, harmonize yang berarti berpadanan, seimbang, cocok,
berpadu. Harmony berarti keselarasan, keserasian, kecocokan, kesesuaian, kerukunan (to
be in harmony with the universe, berkeselarasan dengan alam semesta).
Menelusuri makna hakiki harmoni berarti merujuk pada keserasian, kehangatan,
keterpaduan, dan kerukunan yang mendalam dan melibatkan hati dan jiwa beserta bukti
fisiknya. Integrasi antara fisik-psikis akan termanifestasikan dalam bentuk prilaku dan
kenyamanan untuk bersanding dan berdampingan. Ketidakmauan seseorang untuk
mendengar, menyapa, dan bersanding menunjukkan bahwa harmoni orang tersebut
sedang terganggu. Bisa jadi ia terlihat atau memperlihatkan adanya harmonitas (dhahir)
terhadap seseorang tetapi dalam batinnya ada pertentangan dan konflik di antara mereka.
Hal ini bukan hakekat harmoni. Harmoni sebenarnya merujuk pada keselarasan dhahir-
bathin yang ada pada diri seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Sebagaimana disebutkan di depan, mendengar kata harmoni orang sering teringat
akan musik. Gamelan, dangdut, pop, kenthongan, atau musik daerah juga mengisyaratkan
adanya nilai harmoni di dalamnya. Keserasian antara gambang, suling, gendang, gong,
dan lainnya terpadu dalam satu alunan lagu dan syair yang merdu dan enak didengar
jugamenunjukkan sisi harmoni ini. Berbeda dengan lagu yang menghentak-hentak,
beringas, dan keras tidak beraturan seringkali dianggap menunjukkan disharmoni di
dalamnya yang kemudian dimaknai pemainnya sedang murka dan melampiaskan dendam
kesumat hatinya atau sebagai ekspresi protes pada lingkungannya yang disharmoni.
Harmoni tidak berarti seragam dan serba monoton. Harmoni berarti adanya pluralitas dan
keberbedaan yang saling melengkapi untuk kedamaian dan keindahan.
1
Meity Taqdir Qodratillah dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), 156.

2
Selain itu, harmoni juga menunjuk pada adanya kreatifitas yang progresif dan
dinamis. Progresifitas dan dinamika hidup merupakan tuntutan kehidupan itu sendiri
seperti halnya harmoni. Kehidupan tanpa keharmonisan kurang memiliki makna, tetapi
keharmonisan tanpa dinamika dan kreatifitas akan menghilangkan nilai harmoni itu
sendiri sebab lambat laun akan terjadi konflik. Tidak ada keharmonisan dibangun atas
kestatisan dan kejumudan. Kehidupan ideal bagi siapapun adalah kemampuan
menciptakan sebuah budaya dan tradisi hidup yang harmonis secara fisikpsikis dalam
diri, bermasyarakat, dan berbangsa. Dinamika hidup yang tinggi untuk menggapai
keluhuran peradaban dan kemanusiaan. Cita-cita demikian menjadi dambaan setiap
individu dan komunitas sosial. Kerukunan dan keharmonisan akan membuat kehidupan
dalam kesentosaan atau kebahagiaan, meskipun antara idealitas-normatif dengan
realitashistoris belum tentu sejalan di lingkungannya.

B. Penerapan Harmoni Dalam Organisasi Islam


Organisasi masyarakat islam adalah organisasi yang disatukan oleh tujuan untuk
memperjuangkan tegaknya agama sesuai dengan Al Quran dan Sunnah serta memajukan
umat islam dalam berbagai bidang baik dalam bidang agama, pendidikan, sosial maupun
budaya.2
Dalam menciptakan organisasi islam yang harmonis haruslah melibatkan semua
pihak untuk mewujudkan visi misi organisasi yang dilakukan dengan cara-cara yang
harmonis. Semua pihak harus saling menghormati satu sama lain, ketika terjadi
perbedaan pandangan maka harus menghormati perbedaan tersebut. Saling menjaga
kerukunan dalam organisasi, tidak merendahkan jika terdapat anggota yang melakukan
kesalahan. Mensupport semua anggota untuk tumbuh dan berkembang bersama.
Jika terjadi kesalahpahaman dalam organisasi maka haruslah di selesaikan dengan
baik. Karena terkadang munculnya perselisihan yang muncul dalam organisasi
disebabkan oleh adanya miss komunikasi, sehingga dari adanya miss komunikasi tersebut
menimbulkan banyak persepsi yang muncul di setiap anggota organisasi. Hal ini perlu

2
Abdul Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2015), h.71.

3
diluruskan agar tidak terjadi miss persepsi yang dapat mengganggu perkembangan
sebuah organisasi islam.
Harmonisasi dalam penerapan organisasi islam yaitu menyelaraskan semua
pikiran dan perasaan anggota untuk bersama-sama dalam mewujudkan suatu tujuan
organisasi terutama dalam kegiatan dakwah. Dalam proses dakwah pun seorang da’i
harus bisa menyelaraskan hati, pikiran, dan perasaanya agar materi yang disampaikan
mudah diterima di hati seorang mad’u. Karena terkadang ketika hati, pikiran, dan
perasaan tidak selaras akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam menyampaikan
sebuah informasi. Salah satu contoh dalam organisasi islam tentang tidak keharmonisan
yakni adanya perselisihan atau perbedaan pendapat antar ormas islam seperti
ditetapkannya bulan syawal atau bulan rhomadon, karena masing masing ormas islam,
memiliki pemahaman sendiri, maka harus tumbuh rasa saling menghormati, menghargai.

4
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Harmoni dalam organisasi islam, pengertian harmoni tersendiri adalah Setiap
keserasian, keselarasan, kehangatan, keterpaduan, dan kerukunan. Harmoni sebenarnya
merujuk pada keselarasan dhahir-bathin yang ada pada diri seseorang sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat. Maka organisasi islam itu sangat membutuhkan
harmoni dalam kehidupan mereka untuk menegakkan agama sesuai dengan Al Quran dan
Sunnah agar tercipta kehidupan yang saling toleransi dan menghormati.

Anda mungkin juga menyukai