OLEH
Kadek Jayanta ; 2013011052 ; Kelas 1 A
Komang Bayu Merta : 2013011053 ; Kelas 1A
Penyusun
i
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
Tanaman Hias Bambu Rejeki (Dracaena sanderiana)
2.1 Konsep Dasar Trigonometri.............................…………….………………………...3
2.2 Relasi Fungsi Trigonometri……………………….…………………………………6
ii
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad ke-3 Masehi astronom pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan
sudut-sudut dari segitiga siku-siku antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini
jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut
dan panjang dapat ditentukan secara algoritme. Penghitungan ini didefiniskan menjadi
fungsi trigonometrik dan saat ini menjadi dalam bagian matematika murni dan terapan:
contohnya untuk menganalisa metode dasar seperti transformasi fourier atau gelombang
persamaan, menggunakan fungsi trigonometrik untuk memahami fenomena hal yang
berhubungan dengan lingkaran melalui banyak penggunaan dibidang yang berbeda seperti
fisika, teknik mesin dan listrik, musik dan akustik, astronomi, dan biologi. Trigonometri
juga memiliki peranan dalam menemukan surveying.
Saat ini trigonometri telah menjadi salah satu pembelajaran yang penting dalam
bidang matematika yang mana di Indonesia materi ini diberikan pada jenjang SMA. Dari
tingkat ke tingkat seyogyanya materi ini akan terus berkembang dan pembahasannya akan
semakin kompleks. Untuk itu, sebelum memahami trigonometri lebih kompleks lagi perlu
adanya pondasi yang kuat mengenai dasar-dasar trigonometri. Oleh karena itu, kami
menyusun makalah berjudul “Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri” untuk
1
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
meninjau dan memberikan pemahaman tentang konsep-konsep trrigonometri dan relasi-
relasi yang terdapat antara fungsi-fungsi trigonometri.
2
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Trigonometri
Trigonometri atau disebut juga ilmu ukur sudut adalah salah satu cabang ilmu
matematika yang memiliki konsep dasar yaitu dalil phytagoras, perbandingan goniometri,
dan kesebangunan. Dua konsep dasar tersebut menjadi cikal bakal fungsi-fungsi trigonmetri
yang mulanya hanya terpaku pada sudut lancip, tetapi saat ini sudah berkembang ke sudut
yang besarnya lebih dari 90 °.
D
C
A Gambar 1. Proyeksi
Garis
Pada gambar 1 diatas, garis AB adalah garis yang diproyeksi (proyektum) pada
garis AC (proyeksi) dan garis BC adalah garis memproyeksi (proyektor). Ketiga garis AB,
AC, dan BC disebut garis-garis goniometri sudut α dan perbandingan goniometri sudut α
selanjutnya disebut fungsi trigonometri. Pada gambar 1 pula dapat dibuat definisi sebagai
berikut.
(1) Sinus suatu sudut adalah perbandingan antara garis yang memproyeksi (proyektor)
terhadap garis yang diproyeksi (proyektum). Dengan menempatkan diri pada sudut α
dapat dikatakan bahwa sinus α merupakan perbandingan antara panjang sisi depan
sudut dan sisi miring, yakni ditulis:
proyektor BC
sin α = =
proyektum AB
(2) Cosinus suatu sudut adalah perbandingan antara garis proyeksi terhadap garis yang
diproyeksi (proyektum). Dengan menempatkan diri pada sudut α dapat dikatakan
3
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
bahwa cosinus α merupakan perbandingan antara panjang sisi samping sudut dan sisi
miring, yakni ditulis:
proyeksi AC
cos α= =
proyektum AB
(3) Tangen suatu sudut adalah perbandingan antara garis yang memproyeksi (proyektor)
terhdap garis yang diproyeksi (proyektum). Dengan menempatkan diri pada sudut α
dapat dikatakan bahwa tangen α merupakan perbandingan antara panjang sisi depan
sudut dan sisi samping sudut, yakni ditulis:
proyektor BC
tan α= =
proyeksi AC
(4) Cosecan suatu sudut adalah perbandingan antara garis yang diproyeksi (proyektum)
terhadap garis yang memproyeksi (proyektor). Dengan menempatkan diri pada sudut
α dapat dikatakan bahwa cosecan α merupakan perbandingan antara panjang sisi
miring dan depan sudut, yakni ditulis:
proyektum AB
csc α = =
proyektor BC
(5) Secan suatu sudut adalah perbandingan antara garis yang diproyeksi (proyektum)
terhadap garis proyeksi. Dengan menempatkan diri pada sudut α dapat dikatakan
bahwa secan α merupakan perbandingan antara panjang sisi miring dan sisi samping
sudut, yakni ditulis:
proyektum AB
sec α= =
proyeksi AC
(6) Cotangen suatu sudut adalah perbandingan antara garis yang diproyeksi (proyektum)
terhadap garis yang memproyeksi (proyektor). Dengan menempatkan diri pada sudut
α dapat dikatakan bahwa cotangen α merupakan perbandingan antara panjang sisi
samping sudut dan sisi depan sudut, yakni ditulis:
4
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
proyeksi AC
cot α = =
proyektor BC
45 B
A
3
Gambar 2. Segitiga Siku-Siku ABC
Perhatikan segitiga siku-siku ABC pada gambar 2. Dengan definisi perbandingan-
perbandingan goniometri maka kita dapat menentukan nilai perbandingan goniometri sudut
45 °, yakni sebagai berikut.
AC 3 1
a. sin 45 °= = = √2
BC 3 √2 2
AB 3 1
b. cos 45 °= = = √2
BC 3 √ 2 2
AC 3
c. tan 45 °= = =1
AB 3
BC 3 √ 2
d. csc 45 °= = = √2
AC 3
BC 3 √ 2
e. sec 45° = = = √2
AB 3
AB 3
f. cot 45 ° = = =1
AC 3
Selanjutnya, sudut 45° disebut sudut istimewa. Dalam trigonometri terdapat lima
sudut istimewa, yakni sebagai berikut.
α sinα cosα tan α cscα secα cotα
0° 0 1 0 - 1 -
30° 1 1 1 2 2 √3
√3 √3 √3
2 2 3 3
5
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
45° 1 1 1 √2 √2 1
√2 √2
2 2
60° 1 1 √3 2 2 1
√3 √3 √3
2 2 3 3
90° 1 0 - 1 - 0
Tabel 1. Sudut-Sudut Istimewa Pada Trigonometri
2.2 Relasi Fungsi-Fungsi Trigonometri
Dalam trigonmetri terdapat relasi antara perbandingan goniometri, selanjutnya
disebut relasi fungsi trigonometri atau dikenal dengan identitas trigonometri. Relasi yang
paling umum kita ketahui adalah relasi berkebalikan, yakni sebagai berikut.
C
A y
B
Selain relasi diatas, kita juga bisa menemukan relasi lainnya dengan
mengembangkan konsep dalil phytagoras. Berdasarkan dalil phytagoras maka pada segitiga
siku-siku ABC gambar 3 berlaku x 2+ y 2=r 2.
a. Jika masing-masing ruas dibagi dengan r 2 diperoleh:
6
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
x 2+ y 2=r 2
x2 y2 r2
⟺ + =
r2 r2 r2
x 2 y 2
⟺ ()()
r
+
r
=1
⟺ sin 2 α + cos2 α =1
b. Jika masing-masing ruas dibagi x 2 diperoleh:
x 2+ y 2=r 2
x2 y2 r2
⟺ + =
x 2 x 2 x2
y 2 r 2
⟺ 1+ () ()
x
=
x
⟺ 1+cot 2 α =csc 2 α
c. Jika masing-masing ruas dibagi y 2 diperoleh:
x 2+ y 2=r 2
x2 y2 r 2
⟺ + =
y2 y2 y2
x 2 2
r
⟺
y ()+1=
x ()
⟺ tan 2 α +1=sec 2 α
7
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam trigonometri sangat penting mengetahui definisi fungsi trigonometri,
konsep trigonometri, sudut-sudut istimewa, dan relasi fungsi trigonometri. Melalui konsep
kesebangunan, perbandingan goniometri, dan dalil phytagoras dikembangkan beberapa
identitas trigonometri sebagai wujud relasi fungsi-fungsi trigonometri, seperti
sin2 α + cos2 α =1, tan 2 α +1=sec 2 α , dan 1+cot 2 α =csc 2 α .
3.2 Saran
Dalam pembelajaran matematika khususnya trigonometri yang sangat kompleks,
perlu adanya pondasi yang baik, yakni dengan mempelajari konsep dasar dan relasi fungsi
trigonometri. Agar dapat memhaminya, perlu adanya literasi beberapa sumber dan latihan-
latihan soal, serta pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan dapat dikembangkan lagi.
8
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Dwi. 2013. Trigonometri (Ilmu Ukur Sudut). Malang: Gunung Samudera
https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. Diakses: 23 September 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Trigonometri. Diakses: 23 September 2020
9
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
BAHAN DISKUSI
m
1) Pada sebuah segitiga siku-siku tan α= . Tentukan fungsi trigonometri yang lainnya.
n
2) Sederhanakanlah bentuk berikut.
a) csc β ¿ ¿
tan 2 γ + cot 2 γ ( 2
b) − tan γ + cot γ )
tan γ + cot γ
3) Buktikanlah relasi fungsi berikut.
a) sin2 α −sin 2 β=cos 2 β−cos 2 α
tan α −cot α
b) =sin2 α −cos2 α
tan α +cot α
10
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri
Contoh soal:
1. Perhatikan gambar berikut.
´
Diketahui AD=3 cm, DE=4
´ cm, dan BD=3
´ cm. Jika m< BAC=α. Maka BC=…
´
B A
D
Jawab:
Karena m< BAC=m< DAE dan m<CBA=m< EDA maka ∆ ADE ∼∆ ABC
´ AD+
AB= ´ BD=6
´ cm
Maka berlaku:
´
AD ´
AB
sin α = =
DE
´ BC
´
3 6
⟺ =
4 BC
´
´
⟺ BC=8
´
Jadi, BC=8 cm
2. Carilah hasil paling sederhana dari:
sin2 α + tan 2 α +cos 2 α−sec 2 α
Jawab:
sin2 α + tan 2 α +cos 2 α−sec 2 α
¿ sin2 α +cos 2 α +tan 2 α−sec 2 α
¿ ¿ ¿+cos 2 α ¿+(tan 2 α ¿−sec 2 α )
=1+1
=2
11
Konsep Dasar dan Relasi Fungsi Trigonometri