Anda di halaman 1dari 57

MEDIA PEMBELAJARAN

(MEDIA AUDIO)

Makalah
Oleh:
RIDWAN (200112013)
NURMIATI (200112011)
NURSIAH (200112012)

Dosen pengampu:
Dr. Akmal M.Pd.I.
Dr. Ismail M.Pd.

PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SINJAI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Penulis
sadar bahwa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah
penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Dr. Akmal M.Pd. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah ini yang
telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, atas bantuan, dan doa serta
dukungannya yang berhubungan dengan pelaksanaan magang ini.
Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan, mendapat pahala yang sebesar-
besarnya dari Allah SWT.
Penulis menyadari b
ahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Olehnya itu penulis mengharapkan
kritik serta saran dari berbagai pihak demi perbaikan penyusunan laporan berikutnya.
Dengan demikian, penulis sangat berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Sinjai, 10 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran ................................................................... 6
B. Media Audio ............................................................................... 6
C. Tahapan Produksi Media Audio. ................................................ 18
D. Perencanaan Pemanfaatan Media Audio Untuk Pembelajaran
PAI ............................................................................................... 42
BAB III PENUTUP
A. Kesimpualan .............................................................................. 50
B. Rekomendasi ............................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 54

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan

yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam

ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak

tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuain-penyesuaian,

terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu

faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai

guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para

siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna. Pada era yang tergolong modern

ini, kita masih bisa melihat fakta bahwa di sekolah-sekolah terdengar keluhan bahwa

pelajaran yang ada disekolah dirasa amat membosankan, tidak menarik, sehingga

berujung pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal tersebut diantaranya

disebabkan kurangnya inovasi yang membuat siswa bosan dengan proses

pembelajaran serta masih kurangnya kreatifitas guru. Sebagaimana Arsyad

mengemukakan dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas

yaitu model/strategi dan media pembelajaran.1

kedudukan media dalam suatu proses pembelajaran sangatlah penting karena

1
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada: 2006) h. 15.

1
media pembelajaran merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menunjang sebuah

pembelajaran. Suasana pembelajaran dikelas akan lebih terasa menarik jika guru mau

mengeksplorasi kreatifitasnya untuk menyampaikan materi melalui media

pembelajaran. Dengan melalui media audio yang sesuai dengan pokok bahasan yang

sedang disampaikan.Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah untuk

ditangkap oleh para siswa dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.

Untuk mewujudkan adanya pembaharuan atau pengembangan dalam proses

pembelajaran yang efisien (arti dari efesien adalah tidak membuang-buang waktu dan

tenaga dan dapat sesuai dengan rencana dan tujuan),2 dengan menggunakan

/menjadikan media pembelajaran yang menarik seperti dalam landasan PAKEM

(Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan lebih mengefektifkan

tempat, waktu dan tenaga yaitu dengan memanfaatkan teknologi berupa animasi,

gambar, audio atau video.

Guru bisa menggunakan fasilitas yang tersedia untuk dijadikan media

pembelajaran upaya dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar, namun

demikian, penggunaan media, haruslah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

siswa, sehingga penggunaannya bisa lebih efektif dan membantu merangang minat

dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Ada berbagai macam media pembelajaran, meliputi media visual, media

2
Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran : Selecting and
Developing Media for Instruction. (Jakarta: Rajawali. 1987). h.4

2
audio, media audio visual, media komputer dan berbagai media lainnya yang memiliki

karakteristik masing masing, seperti yang telah dikatakan bahwa penggunaan media

haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa, karena penggunaan media

secara berlebihan dalam kegiatan belajar mengajar akan mengaburkan tujuan dan isi

dari pembelajaran, sehingga seorang guru perlu memahami jenis media yang akan ia

gunakan.

Dalam proses pembelajaran, terdapat banyak sekali macam-macam media

yang digunakan seperti media grafis, media visual, media audio dan media audio

visual yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui makalah

yang sederhana ini, penyusun akan membahas mengenai karakteristik dan penggunaan

media audio berdasar pada firman Allah swt. terdapat beberapa ayat yang memberikan

keterangan adanya media pembelajaran audio di dalam Alquran, di antaranya surah

Al-Isrā’ (17) ayat 14:

َ ‫اِ ْق َرأْ ِكت َابَكَ ۗ َك ٰفى ِبنَ ْفسِكَ ا ْليَ ْو َم‬


ۗ ‫علَيْكَ َح ِس ْيبًا‬

“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu”.

Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah menjelaskan

(asal kata kerja “jelas”), di antaranya terdapat dalam surah Al-Taubah (9); 11:

ِ ‫َص ُل ْاْليَا‬
َ‫ت ِلقَ ْوم يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫الزكَاة َ فَإِ ْخ َوانُكُ ْم فِي الد‬
ِ ‫ِين ۗ َونُف‬ َّ ‫فَإِ ْن ت َابُوا َوأَقَا ُموا ال‬
َّ ‫ص ََلة َ َوآت َُوا‬

“Jika mereka bertaubat, mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu)
adalah saudara saudaramu seagama. dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum
yang mengetahui.”

Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah ceritakan

3
(asal kata “cerita”), di antaranya terdapat dalam surah AlBaqarah (2); 76

ۚ ‫علَ ْيكُ ْم ِليُ َحاجُّوكُ ْم ِب ِه ِع ْندَ َر ِبكُ ْم‬ َ َ ‫ض ُه ْم ِإلَ ٰى بَ ْعض قَالُوا أَت ُ َح ِدثُونَ ُه ْم ِب َما فَت‬
َ ُ َّ‫ح َّللا‬ ُ ‫َو ِإذَا لَقُوا الَّذِينَ آ َمنُوا قَالُوا آ َمنَّا َو ِإذَا خ َََل بَ ْع‬

َ‫أَفَ ََل تَ ْع ِقلُون‬

“… lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang


mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian
mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu
mengerti?”

Dari kata kerja “bacalah, menjelaskan, dan ceritakan”, di atas tentunya akan

menimbulkan bunyi atau suara sehingga dapat dipahami apa isi yang disampaikan,

dan mungkin juga terdapat guru yang menyampaikan bahan pembelajaran dengan

hanya membacakan buku/kitab yang dijadikan rujukan dalam suatu pembelajaran.

Namun yang lebih ditekankan dari kata baca, menjelaskan, dan ceritakan adalah

timbulnya suara yang dapat menyampaikan bahan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Rumusan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

makalah ini adalah

1. Apa Pengertian, landasan, karakteristik dan fungsi media audio?

2. Bagaimana Tahapan Produksi Media Audio?

3. Bagaimana cara Menyusun naskah dan merekam audio

4. Bagaimana perencanaan pemanfaatan media audio untuk pembelajaran

PAI?

5. Apa kekurangan dan kelebihan media Audio dalam pembelajaran?

4
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan maslah diatas maka tujuan penulisan makalh

ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pengertian, landasan, karakteristik dan fungsi media

audio

2. Untuk mengetahui Tahapan Produksi Media Audio

3. Untuk mengetahui cara Menyusun naskah dan merekam audio

4. Untuk mengetahui perencanaan pemanfaatan media audio untuk

pembelajaran PAI

5. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan media Audio dalam

pembelajaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran

kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim

menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.3

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen

komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa

(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),

sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

B. Media Audio

1. Pengertian

Menurut Sadiman, Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan

yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke

Kemp, J. E. dan Dauton, D.K, Planning and Producing Intrunctional Media (Fifth Editional),
3

(New York: Harper dan Row, publisher 2001), h. 28.

6
dalam kata–kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.4

Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana media audio adalah media yang

penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau

informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang

berupa kata-kata, musik, dan sound effect.5

Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran adalah

bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara, atau piringan suara),

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga

terjadi proses belajar mengajar.6

Berdasarkan pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa Media audio

adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non verbal,

dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi. Kegiatannya

meliputi beberapa unsur. Diantaranya:

1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan

rangsangan pendengaran.

2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus

tertentu.

4
Sadiman, Media Pembelajaran, diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/, hari Jumat
09 April 2021, pkl. 15.15
5
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung; CV Wahana Prima, 2007)
hlm. 18
6
Sudjana & Rivai, Media Audio untuk Pengajaran, http://echyli2n.blogspot.com/2009/06/media-
audio.html, akses hari Jumat 09 April 2021, pkl. 15.15

7
3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.

4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Media audio disamping dapat menarik dan memotivasi siswa untuk

mempelajari materi lebih banyak, juga dapat digunakan untuk:

1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah

didengar.

2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan

pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.

4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat

kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.7

Media ini dapat membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik,

menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran. Pemanfaatan fungsi

media audio dalam pengajaran terutama digunakan untuk:

1. Pengajaran musik literaty dan kegiatan dokumentasi.

2. Pengajaran bahasa asing

3. Pengajaran melalui radio

4. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa

7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2003) hlm.149.

8
dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.

Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi:

1. pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian

2. mengikuti pengarahan

3. melatih daya analisis

4. menentukan arti dan konteks

5. memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan

6. merangkum, mengemukakan, dan mengingat kembali informasi.8

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi,

sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran.

Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi

bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi

juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.9

2. Media

Berbicara tentang media massa yang ada saat ini, ternyata tidak luput dari

kisah sejarahnya yang memang sudah melewati beberapa fase penting kehidupan

manusia. Berpuluh-puluh tahun bahkan sudah ribuan tahun yang lalu sejarah

8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2003) hlm.149.
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia, 2013). Hlm. 163.

9
pertumbuhan dan perkembangan sejarah itu ada. Media ada karena hasil dari yang

dinamakan dengan “komunikasi”. Media dan komunikasi memang tidak bisa

dipisahkan satu dan yang lain, keberadaan keduanya saling berhubungan dan memiliki

keterkaitan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau pesan.

Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata

“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti sebagai “perantara” atau

“pengantar yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a

receiver). Jadi, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

khalayak. Sebelum media digunakan sebagai sarana komunikasi, orang-orang

terdahulu berkomunikasi secara langsung tanpa adanya media atau perantara

apapun.10

Menurut Gerlach dan Ely Media berasal dari bahasa latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau

“Pengantar”. Media yaitu perantara atau pengantar terjadinya komunikasi (pesan) dari

pengirim menuju penerima. Sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata 73

73 “wasaa’ila” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan11

10
https://www.kompasiana.com/ellaisti/58f8873cab9273ba1e1c31dc/sejarah-
perkembangan-media
11
Azhar Arsad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002). Hlm. 3

10
Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. media merupakan kata

jamak dari “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku

untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media

pengantar magnet atau panas dalm bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam

bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pembelajaran.12

Association for Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses

penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA)

mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau

dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. 13

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap pebelajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran

akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan

isi pelajaran pada saat itu

12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia, 2013). Hlm. 163.
13
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Ciputat Pers, 2002). Hlm. 11

11
3. Audio

Banyak jenis Information communication and Technology (ICT) yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Ada yang berbasis komputer (baik yang

bersifat offline maupun yang bersifat online) ada yang berbasis televisi, berbasis

telepon, dan berbasis audio ataupun radio. Baik audio maupun radio dua–duanya

merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari

kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga

manusia. Kemampuan mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi

antara 20 sampai dengan 20.000 Hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi

mendengarkannya.14 Media audio merupakan media yang menyajikan pesan secara

auditif. Atau dengan kata lain, yang dimaksud dengan media audio adalah semua

media yang pemanfaatannya menggunakan unsur dengar (audio).

Prastowo menjelaskan bahwa media ajar audio adalah salah satu jenis bahan

ajar noncetak yang di dalamnya mengandung sistem yang menggunakan sinyal audio

secara langsung yang dapat diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya

guna membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu.15

4. Fungsi Media Audio

Fungsi media audio menurut Arsyad beliau mengutip pendapat sudjana dan

14
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2011). Hlm. 1
15
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. ( Yogyakarta: DIVA Press,
2011). Hlm. 264.

12
Rivai adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama

yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat

dicapai dengan media audio ialah berupa :

1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

2. Mengikuti pengarahan.

3. Melatih daya analisis.

4. Menentukan arti dan konteks.

5. Memilah informasi dan gagasan.

6. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.16

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik,

karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan

bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki

oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

Selain itu juga Sudjana menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio

dalam pengajaran terutama digunakan dalam :

1. Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.

2. Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.

3. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

4. Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat

16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2003) hlm.44.

13
melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.17

5. Karakteristik Media audio

Karakteristik media audio pembelajaran yang menjadi focus pembahasan kita

kali ini adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan

rangsangan indera pendengaran. Ciri utama dari media ini adalah Dapat didengar baik

untuk individual maupun untuk kelompok, pesan yang disalurkan melalui media audio

dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata)

maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik

dll.).

Dalam program audio ataupun radio hendaknya mampu memotivasi agar

peserta didik tertari untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal

ini, unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan

senang mendengarkannya sampai program selesai.

a. Ragam Media Audio

Ada berbagai macam jenis audio diantaranya:

1. Piringan Hitam (PH)

Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah piringan

hitam. Alat ini memiliki pena getar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi

atau suara dari sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan

17
Sudjana & Rivai, Media Audio untuk Pengajaran, http://echyli2n.blogspot.com/2009/06/media-
audio.html, akses hari Jumat 09 April 2021, pkl. 15.15

14
hitam adalah gramophone.

2. Kaset

Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap kaset

mampu menyimpan file audio yang berdurasi satu jam di setiap sisinya.

3. CD, DVD dan MP3

CD atau Compact disc dan juga DVD atau Digital Versatile Disc adalah

sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem

penyimpanannya. CD dan DVD dapat menyimpan file lebih banyak dari Kaset.

MP3 merupakan salah satu bentuk penyimpanan file audio digital

yangmemberikan kualitas suara yang lebih bagus dibandingkan dengan CD

Audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player atau Ipod.

4. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan

berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang

disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.

5. Radio dan audio streaming

Melalui radio streaming. Kita dapat mendengarkan materi siaran secara

langsung (live) dengan mengaksesnya via internet.18

b. Kelebihan dan Keterbatasan Media Audio

Menurut Sadiman, terdapat kelebihan dan kekurangan pada media audio sebagai

18
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2011). Hlm. 6.

15
berikut:

Kelebihan

1. Media rekaman dan peralatannya telah menjadi sesuatu yang sangat lumrah

dalam rumah tangga, sekolah, mobil, karena harga nya yang sangat terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat.

2. Rekaman dapat digandakan untuk kepentingan perseorangan sehingga pesan

dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan.

3. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau

merekam pekerjaan siswa.

4. Rekaman memberikam kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri

sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan ketrampilan

mengucapkan, membaca, mengaji atau berpidato.

5. Pengoperasian media rekaman relatif mudah.

kekurangan atau kelemahan

1. Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi itu

berada di tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya,

apalagi jika radio tape idak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.

2. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam

menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada

16
suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.19

Adapun menurut Arsyad sebagai berikut:

Kelebihan

1. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah

dijangkau oleh masyarakat.

2. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan

dapat berada ditempat secar bersamaan.

3. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.

4. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk

membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji, dan berpidato.

5. Dalam pengoperasiannya relative sangat mudah.

Kekurangan

1. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika

pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalgi jika radio,

tape tidak memilki angka-angka penentuan putaran.

2. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan

kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin

perekam yang berbeda.

19
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1993). Hlm. 54.

17
C. Tahapan Produksi Media Audio

Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan.

Tahapan kegiatan tersebut, yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi.

Tahapan prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :

1. Pra Produksi

Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah

kurikulum dan penulisan naskah.

a. Telaah Kurikulum

Banyak para ahli yang mendefinisikan pengertian kurikulum. Ada juga

fungsi dan komponennya yang mungkin teman-teman belum mengetahuinya.

Dalam pengertian kurikulum. Secara umum, Pengertian kurikulum adalah

seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara

etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa

inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin

yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan

cepat, menjalani dan berusaha untuk. Dalam bahasa arab, kurikulum disebut

dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai bidang

kehidupan, dalam pengertian kurikulum pendidikan bahasa arab yang dikenal

dengan istilah manhaj al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah

adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan sebagai acuan lembaga

pendidikan untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. Dalam pengertian

18
kurikulum, para ahli mengemukakan pendapatnya dalam memberikan gambaran

berupa definisi-definisi pengertian kurikulum seperti yang dapat dilihat dibawah

ini :

Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian kurikulum

menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan

dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar

sekolah. Pengertian kurikulum menurut definisi Inlow (1966), mengemukakan

pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang

dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh

hasil dari pembelajaran yang sudah ditentukan. Menurut definisi Neagley dan

Evans (1967), pengertian kurikulum adalah semua pengalaman yang telah

dirancang oleh pihak sekolah. Menurut pendapat Beauchamp (1968), pengertian

kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandungannya berisi mata pelajaran

yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan melalui berbagai mata pelajaran,

pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian

kurikulum menurut definisi Good V.Carter (1973), mengemukakan pendapatnya

bahwa pengertian kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan

pembelajaran yang sistematik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pengertian

kurikulum menurut definisi Murray Print yang mengemukakan pendapatnya

bahwa pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana,

19
yang diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan

dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat kurikulum

diterapkan.20

Dari Pengertian Kurikulum secara umum dan pengertian kurikulum

menurut definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa dari penjelasan diatas tentang

pengertian kurikulum sangatlah fundamental yang menggambarkan fungsi

kurikulum yang sesungguhnya dalam sebuah proses pendidikan. Dalam

perkembangannya, sejarah indonesia mengenai kurikulum telah berganti-ganti

antara lain sebagai berikut :

1) Tahun 1947- Leer Plan (Rencana Pelajaran)

2) Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai

3) Tahun 1964 - Renthjana Pendidikan

4) Tahun 1968 - Kurikulum 1968

5) Tahun 1975 - Kurikulum 1975

6) Tahun 1984 - Kurikulum 1984

7) Tahun 1994 - dan Kurikulum 1999 - Kurikulum 1994 dan Sublemen

Kurikulum 1999

8) Tahun 2004- Kurikulum Berbasis Kompetensi

9) Tahun 2006- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

10) Tahun 2013- Kurikulum 2013.21

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

20
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html
21
Ibid.

20
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

ranangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. Menurut UU No.23 Tahun 2003, Kurikulum

merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan, berkaitan dengn tujuan,

isi, bahan ajar dan cara yang digunakan seagai pedoman dalam penyelenggaraan

kegiatan pembelajran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan menurut Dr.H.Nana Sudjana Tahun (2005), kurikulum merupakan niat

dan harapan yang dituangkan kedaalam bentuk rencana maupun program

pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai

niat dan rencana, sedangkan pelaksanaannya adalah proses belajar mengajar.

Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.22

a) Kurikulum Nasional

Kurikulum nasional pendidika Indonesia telah mengalami 9 kali

perubahan (kurikulum tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004,

2006 dan kurikulum 2013). Perubahan tersebut terjadi karena perubahan sistem

politik, soisl budaya, ekonomi, dan iptek. Sebab kurikulum harus dikembangkan

sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Pada masa

Kemerdekaan Republik Indonesia1947 kurikulum dikenal dengan renana

pembelajaran (leer plan). Tahun 1952 kurikulum nasional mengalami

penyempurnaan dari rencana pembelajaran menjadi Rencana Pembelajaran

Terurai. Tahun 1964 kurikulum Indonesi kembali mengalami penyempurnaan

menjadi Rencana Pendidikan 1964. Pada tahun 1968 diperbaharui kembali

22
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html

21
menjadi focus ke jiwa pancasila. Pada masa Orde Baru tahun 1975 Kurikulum

mengalami perubahan sebanyak 3 kali, dan tahun 1984 kurikulum yang diusung

dengan process skill approach. Kurikulum 1994 sebagai penyempurna

kuurikulum selanjutnya dan dibentuk sesuai dengan Undang – Undang No.2 tahun

1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Masa Reformasi tahun 2004,

Kurikulum baru dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dan

pada tahun 2006 Kurikulum Nasional mengalami perubahan kembali menjadi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dan Kurikulum yang sedang

berlangsung sekarang yaitu kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.23

b) Kurikulum Sekolah

Prosen Pendidikan di sekolah pada hakekatnya implementasi dari

kurikulum sekolah tersebut. Semua kegiatan yang berlangsung di sekolah

merupakan penerapan dari kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah memiliki

landasan yuridis dan filosofis, dan untuk penggunaan kurikulum disekolah harus

melalui pengesahan yang dilakuakn dinas pendidikan kabupaten/kota.

Penyusunan kurikulum sekolah harus melewti prosedur dan mekanisme tertentu.

Penyusunan kurikulum sekolah tidak boleh asal – asalan atau mencopy paste

kurikulum milik sekolah lain. Karena kurikulum sekolah satu dengan yang lain

berbeda disesuaikan dengan perkembangan pesert didik, kondisi lingkungan dan

sarana belajar mengajar serta adanya kearifan budaya local. Meskipun kurikulum

setiap sekolah berbeda – beda tetapi tetap mengau pada Standar Nasional

Pendidikan (SNP). Kurikulum sekolah merupakan program tahunan yang disusun

23
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html

22
oleh sekolah.24

c) Silabus

Setelah merancang kurikulum sekolah, guru disetiap mata pelajaran wajib

membuat atau memiliki silabus. Silabus sendiri adalah renana pembelajaran pada

suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Untuk mengembangkan

silabus, guru harus memahami prinsip – prinsip dalam mengembangkan silabus,

diantarannya adalah :

i. Ilmiah

Materi dan kegiatan pada silabus harus jlas dan dapat

dipertanggungjawabkan.

ii. Relevan

Akupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan ujian materi harus sesuai

dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosil, emosional, dan

spiritual peserta didik.

iii. Sistematis

Saling berhubungan secara fungsional untuk mencapai kompetensi.

iv. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indicator,

materi pokok/pembelajaran,pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

24
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html

23
v. Memadai

kompetensi dasar, indicator, materi pokok/pembelajaran,pengalaman

belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar.

vi. Actual dan konstektual

kompetensi dasar, indicator, materi pokok/pembelajaran,pengalaman

belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi dan sni muktahir dalam kehidupan nyata

dan peristiwa yang terjadi

vii. Fleksibel

Seluruh komponen silabus dapat mengakomodasi seluruh peserta didik

serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah maupun dimasyarakat.

viii. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,

afektif, psikomotor)

d) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Setelah merancang silabus untuk satu semester, guru juga harus membuat

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP sendiri adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganissian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam

silabus. Lingkup RPP menakup satu kompetensi dasar yang terdiri dari satu atau

beberapa indicator dalam satu pertemuan. RPP merupakan persiapan yng harus

24
dilakukan guru sebelum mengajar. 25

- Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?

- Siapa yang melakukan telaah kurikulum?

Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran,

semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan

utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan

kepada siswa melalui media audio. sehingga media pembelajaran yang dibuat

sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.

Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan

ahli media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat

mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan

kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah

oleh guru SD, materi SMP ditelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.

Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar

dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli

materi juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.

Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang

akan diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut,

karena tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media

audio secara menarik.26

25
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html
26
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html

25
b. Penulisan Naskah

Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang

yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan

dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran,

kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli

media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai

karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa,

konflik, musik, sound effect, dll.

Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian,

pengorganisasian informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan

skenario/naskah.27

• Penulisan Naskah secara Umum

Dalam tahapan penulisan naskah, format rancangan isi program media

ini dituangkan atau dialihkan ke dalam naskah. Ada beberapa langkah dalam

pembuatan naskah. Langkah penulisan naskah secara umum mencakup :

1) Perumusan ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran. Ide atau gagasan yang akan dituangkan menjadi program

media haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Ide atau gagasan itu dapat diambil dari banyak sekali sumber,

baik itu dari cerita nyata, cerita fiksi, ataupun berasal dari buku dan

27
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html

26
sumber-sumber lain.

2) Pengumpulan data dan informasi (riset)

Pengumpulan data dan informasi atau riset ini sangat diperlukan

setelah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah

program. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan

mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang

akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan

publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi

informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.

Selain itu pengumpulan data juga dapat dilakukan melalui survei

sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara

mendalam.

3) Penulisan outline (kerangka informasi)

Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul,

kemudian membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan

dituangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis

besar informasi yang akan ditulis menjadi sebuah script.

4) Penulisan sinopsis

Sinopsis atau deskripsi singkat akan membantu memfokuskan

perhatian pada pengembangan ide yang telah dipilih sebelumnya.

Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran

27
tentang isi program yang akan dibuat.

5) Mengidentifikasi garis-garis besar program pembelajaran, GBIP terdiri

dari Produk Media, Mata Pelajaran, Sasaran, Durasi, Topik, Tujuan

Umum, Tujuan Khusus, Pokok-Pokok Materi dan Sumber.

6) Penulisan treatment

Treatment adalah uraian berbentuk esai yang menggambarkan alur

penyajian program kita. Treatment yang ditulis dengan baik

merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah

naskah. Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang

lokasi, waktu, pemain, adegan dan properti yang akan

digunakan. Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau

sequence program yang akan diproduksi.

7) Penulisan naskah (script)

Penulisan sebuah naskah harus didasarkan pada treatment yang dibuat.

Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan,

tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan

yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak

mengubah substansi program. Oleh karena itu treatment harus kokoh

dan jelas. Dalam menulis, penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah

penulisan naskah yang benar.

28
8) Pengkajian naskah atau revisi naskah

Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat

kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf

naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi

program (content expert) dan ahli media (media specialist).

9) Finalisasi naskah

Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan

kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final

merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan

oleh content expert dan ahli media.

10) Produksi naskahNaskah program media bermacam-macam. Tiap-tiap

jenis mempunyai bentuk naskah yang berbeda. Tetapi pada dasarnya,

maksud dalam naskah tersebut sama yaitu sebagai penuntun ketika

memproduksi program media. Artinya, naskah tersebut menjadi

penuntun kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Naskah

ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera serta

bunyi dan suara yang harus direkam.28

• Penulisan Naskah Audio

Audio adalah gelombang suara yang bisa didengar dan dimengerti oleh

28
https://www.academia.edu/7365604/SCRIPT_NASKAH_DAN_RANCANGAN_ISI_PROGRAM
_MEDIA_PEMBELAJARAN. Terakhir diakses pada 01 Mei 2021, pukul 10.00

29
telinga manusia. Audio membantu menyampaikan informasi dengan lebih

bermakna melalui penggunaan suara.29 Media audio adalah media yang

menyajikan informasi dalam bentuk audio atau suara dan untuk menerima

informasi tersebut menggunakan indra pendengaran. Format audio yang dapat

disajikan adalah suara manusia (narative), musik, lagu/vocal, dan sound efect.

Program audio dapat menjadi indah dan menarik karena program ini dapat

menimbulkan daya fantasi pada pendengarnya. Kita dapat merangsang

pendengar untuk menggunakan daya imajinasi sehingga ia dapat

memvisualkan pesen-pesan yang ingin kita sampaikan. Media audio ini

meliputi radio, kaset audio dan laboratorium bahasa.30

Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan komunikasi audio banyak

digunakan. Pemanfaaatan media audio dalam pembelajaran dipergunakan

dalam:

1. Pembelajaran musik literari dan kegiatan dokumentasi.

2. Pembelajaran bahasa asing.

3. Pembelajaran melalui radio.

Unsur audio juga merupakan unsur penarik perhatian pesert didik agar

menyimak isi pesan yang dikomunikasikan.31

29
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm. 267.
30
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, hlm. 99.
31
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm. 287.

30
Dalam menulis naskah atau skrip program audio, terlebih dahulu

harus membuat garis besar jalannya isi naskah yang akan ditulis atau dapat

disebut tema naskah yang akan dibuat. Penulisan naskah ini dimaksudkan

sebagai penuntun dalam proses perekaman suara.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan membuat

naskah program audio, diantaranya adalah:

I. Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak

hanya satu atau bagi segelintir individu atau kelompok tertentu. Pesan

hendaknya memperhatikan kepentingan bersama.

II. Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus

sesuai dengan karakteristik orang yang berbeda-beda.32

Berikut beberapa petunjuk yang perlu dikuti dalam menulis naskah

program media audio, seperti yang dikemukakan oleh Arif S. Sadiman:

• Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa

percakapan bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan

sedapat mungkin kalimat tunggal dan menggunakan kalimat-

kalimat yang pendek.

• Musik dalam program audio. Program audio hanya

mengandalkan kepada suara saja. Agar pendengar tidak bosan

32
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010), hlm. 77.

31
mendengarkan program, maka perlu menggunakan musik dalam

program audio.33

• Daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar

antara 25-45 menit dan untuk anak-anak 15-25 menit. Oleh

karena itu tidaklah bijaksana bila membuat program audio yang

sangat panjang.34

Langkah–langkah penulisan naskah audio atau radio, yaitu antara lain:

I. Menentukan topik siarannya.

II. Melakukan riset mengenai pokok masalahnya.

III. Membuat garis besarnya atau bagannya atau sinopsis.

IV. Menulis atau membuat konsep (treatment).

V. Mengecek konsep (treatment).

VI. Penulisan naskah (script).

Beberapa istilah teknis yang digunakan dalam naskah audio antara

lain:

1. ANNOUNCER (ANN): pihak yang memberikan informasi tentang suatu

acara akan disampaikan. Atau dengan kata lain berfungsi untuk membuka

sebuah program audio.

33
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1990), hlm. 118.
34
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, hlm. 120.

32
2. NARRATOR (NAR): fungsinya hampir sama dengan fungsi announcer,

namun perbedaannya narrator menginformasikan sajian materi. Jadi

narrator sudah berada dalam program.

3. MUSIK: musik perlu dituliskan dalam naskah, yang menunjukan bahwa

pada adegan tersebut perlu disisipkan musik yang sesuai.

4. SOUND EFFECT (FX): adalah suara-suara yang terdapat dalam program

audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. Sound

effect dapat berupa suara alamiah, atau sengaja dibuat dengan manipulasi

tertentu.

5. FADE IN DAN FADE OUT: adalah simbol yang berarti bahwa pada

adegan tersebut musik masuk secara perlahan (fade in) dan jika musik

sedang berjalan maka hilangnnya pun secara perlahan (fade out)

6. OFF MIKE: situasi dimana suara ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan.

Untuk menimbulkan efek ini sumber suara harus menjauhi mike.

7. IN-UP-DOWN-UNDER-OUT: simbol ini menjelaskan bahwa musik

masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah musik naik secara

optimal maka kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian musik

perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama beberapa menit

(UNDER) sampai akhirnya musik perlahan menghilang (OUT).35

35
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, hlm. 103.

33
2. Produksi

Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team

produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan

tim produksi, rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting),

latihan kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan

master (mastering).

a. Team Produksi

Produksi media audio ini merupakan kerja bersama (team work), kerja

dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda,

sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media

audio yang baik, menarik dan komunikatif.

Anggota tim tersebut yaitu :

1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek

manajemen dan artistik dari sebuah produksi.

2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab

atas hasil perekaman

3. Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam

keadaan siap pakai.

4. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai

dengan naskah.

5. Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan

34
melakukan mixing tutur ( dialog / drama ) dengan musik dan sound

effect yang diperlukan sesuai naskah.36

b. Rembuk Naskah (Script Conference)

Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan

rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk

naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah,

sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.37

c. Pemilihan Pemain (Casting)

Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan

pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam

naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang

dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan

menarik.38

d. Latihan Kering

Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk

mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar

paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah

tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.39

36
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
37
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
38
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
39
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html

35
e. Rekaman(Recording)

Pengertian

Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.

Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara

bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.40 Rekaman berasal dari kata dasar

rekam yang diantara artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:737) adalah

alur-alur bunyi (suara) pada piringan hitam, dan sebagainya. Rekaman berati sesuatu

yang direkam dapat berupa suara, gambar atau cetakan dan sebagainya. 41 Media

rekaman ini bisa berupa suara musik, suara manusia, suara binatang atau yang lainnya

yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alat perekam mempunyai 3 buah

puting (head) yaitu; 1) puting perekam (record head) untuk merekam suara, 2) puting

suara (play head) untuk menghasilkan suara, dan 3) puting penghapus (erax

head) untuk menghapus suara.42

Sebagai media pembelajaran pada umumnya, media pemebelajaran

mempunyai kelemahan dan kelebihan pada umumnya. Menurut Arif S. Sadiman, dkk.

(2005:54) diantara kelebihannya adalah sebagai berikut:

1) Media rekaman dan peralatannya telah menjadi sesuatu yang sangat

lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan

(walkman, mp3). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh lapisan

masyarakat, ketersediaanya dapat diandalkan.

40
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
41
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hal. 154.
42
Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 4.

36
2) Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan

dan isi pembelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang

bersamaan.

3) Merekam peristiwa atau isi pelajaran umtuk digunakan kemudian, atau

merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio

4) Rekaman memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan diri

sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatan keterampilan

mengucapkan, membaca, mengaji atau berpidato.

5) Pengoprasian media rekaman relatif mudah.43

Adapun kekurangan atau kelemahan media rekaman adalah sebagai berikut (

Arief S. Sadiman, dkk. , 2005:54):

1) Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika

pesan atau informasi itu berada ditengah-tengah pita, maka akan memakan

waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki

angka-angka penuntun putaran pitanya.

2) Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam

menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam

pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.44

Peralatan media rekaman telah mengalami perkembangan sedemikian rupa

dari waktu kewaktu. Tahapan-tahapan perkembangan media setidaknya telah

43
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hal. 156.
44
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hal. 157.

37
mengalami empat fase, yaitu gramophone, tape recording, multitrack recording, dan

digital recording.

a. Gramophone

Gramophone adalah satu-satunya alat perekam dan playbacak yang umum

digunakan, tetapi zaman mulai berubah dan mulai muncul peralatan-peralatan yang

lebih canggih sehingga alat ini tidak layak untuk digunakan.

b. Tape recording

Tape recording disini menggantikan phonograph dan recording optical karena

lebih mudah dan biaya yang lebih terjangkau. tape mulai popular pada tahun 1950-an

perkembangan tape recording ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat

musik, proses edit menjadi mudah. Dengan adanya tape recording proses penambalan

dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.

c. Multitrack Recording

Pada tahun 1940-an dimulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack

recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengn

adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat

dilakukan juga dapat mengeluarkan efek suara stereo.

d. Digital Recording

Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik

secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah

banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri. 45

45
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hal. 156-
160.

38
Penggunaan media rekaman dalam pembelajaraan dapat dilakukan atau

digunakan pada semua fase, dari kegiatan pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup

dalam proes pembelajaraan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses

pembelajaran ketika menggunakan media rekaman adalah:

1) Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum

penyajian materi. Mempersiapkan diri yang dimaksud disini adalah

memeriksa materi dan mencobanya, membuat catatan hal yang penting dalam

rekaman, dan apa yang akan menjadi bahan utama untuk para peserta didik

untuk berdiskusi.

2) Membangkitkan kesiapan siswa. Menuntun agar para siap untuk

mendengarkan rekaman yang akan diputar dengan cara memberi komentar

awal dan pertanyaan.

3) Mendengarkan materi rekaman. Mendorong siswa untuk mendengarkan

dengan tenang dan berkonsentrasi.

4) Diskusi (membahas). Setelah selesai mendengarkan rekaman, diskusi pun

dilakukan secara informal dengan memberi pertanyaan yang bersifat umum.

5) Menindaklanjuti program. Pada umumnya,diskusi dan evaluasi setelah

mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar.

Dibawah ini akan disampaikan contoh penggunaan media rekaman sebagai

media pembelajaran. Contoh penggunaan media rekaman dalam pembelajaran PAI

dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

39
Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/Semester : VIII/I

Standar Kompetensi : Membaca Al-Qur’an surah pendek pilihan

Kompetensi Dasar : Menerapkan hukum bacaan qalqalah dalam Al-Qur’an.

Indikator : Siswa mampu membaca surat pendek pilihan yang memuat

bacaan qalqalah dengan baik dan benar.

Langkah-langkah pembelajaran:

• Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, serta menanyakan

keadaan siswa.

• Guru menanyakan materi hari sebelumnya kemudian membacakan

batasan materi untuk hari ini.

• Guru membuat apersepsi pengenai materi qalqalah pada hari ini.

• Guru mencontohkan pembacaan surat pendek pilihan (semisal surat

Al-‘Alaq) melalui mp3 yang telah disiapkan, kemudian siswa diminta

untuk mengikuti bacaan dari media rekaman mp3 tersebut.

• Dst..

Penggunaan media rekaman dalam bentuk mp3 dalam pembelajaran ini

memberi kemudahan bagi guru untuk mencontohkan bacaan qalqalah yang benar

apabila guru sendiri masih kurang fasih dalam makhorijul huruf. Selain itu media

rekaman dalam format mp3 ini mudah diputar melalui media laptop yang didukung

sound sehingga dapat diperkeras dan mencakup kelas yang luas serta media rekaman

ini akan lebih menarik siswa untuk lebih fokus mendengarkan (terutama untuk tipe

40
beajar audiovisual).

f. Editing dan Mixing

Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah

yang dianggap tidak perlu atau juga menambah efek,

misalnya echo. Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik,

background, dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.46

g. Preview

Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini

dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan

sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil

produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya

ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik,

efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan

volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan

perbaikan sesuai dengan masukan tim preview. 47

h. Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)

Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini

dalam kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio

pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan

46
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
47
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html

41
penggandaan.48

D. Perencanaan Pemanfaatan Media Audio Untuk Pembelajaran PAI

Dalam pembelajaran PAI penggunaan media pembelajaran merupakan suatu

keharusan, karena tanpa media tentunya sulit bagi guru untuk dapat menyampaikan

pesan pembelajaran dengan baik. Di samping itu, perkembangan IPTEK juga

mengharuskan media pembelajaran PAI untuk dapat mengikutinya, sehingga

perkembangan IPTEK tersebut juga dapat diimplementasikan dalam pembelajaran

PAI.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang

baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru

memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara

lain, ia merasa sudah akrab dengan media itu (papan tulis atau proyektor transparansi),

ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik

daripada dirinya sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau media yang dipilihnya

dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang

lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat

memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.49

Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, terdapat beberapa faktor yang

48
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
49
Azhar Arsyad, Media... (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 67.

42
perlu diperhatikan dalam pemilihan media

1. Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, media pembelajaran

menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi.

2. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai

dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya maupun strukturnya.

3. Sasaran program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi

pengajaran melalui media pengajaran.

4. Situasi dan kondisi, meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang

akan digunakan, serta peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.

5. Kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan,

apakah sudah memenuhi syarat.

6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media tersebut

informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, serta

waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut

sedikit mungkin50

Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan

atau memilih media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.

1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan

50
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 128 –
130.

43
manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media

pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut

penggunaan media dalam proses belajar siswa.

2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan

pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa

media tiga dimensi, dan media proyeksi.

3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media

dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran penting bagi

guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan

atau tidak selalu diperlukan dalam pengajaran sehubungan dengan prestasi

belajar yang dicapai siswa.

Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya

memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

3. Kemudahan memperoleh media

4. Keterampilan guru dalam menggunakannya

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.51

Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang tahun

51
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1997), hlm. 4 – 7.

44
1982 mengatakan bahwa dalam pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari

konteksnya bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara

keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor

lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, organisasi kelompok belajar,

alokasi waktu dan sumber serta prosedur penilaiannya juga harus dipertimbangkan.52

Langkah-langkah dalam Perencanaan Media Pengajaran

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam perencanaan media

pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar

3. Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung

4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa

5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam

pengajaran

6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai

7. Menentukan media yang terpilihkan digunakan

8. Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut

9. Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa

52
Arif S. Sadiman dkk., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: CV Rajawali, 1986), hlm. 85.

45
10. Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan media.

Secara umum dapat diperinci langkah-langkah perencanaan media sebagai

berikut:

1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara

apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Dalam proses belajar,

yang dimaksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan,

keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan,

keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.

2. Merumuskan tujuan instruksional (Instructional objective) dengan operasional

dan khas.

Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, tujuan

instruksional harus berorientasi kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan dengan

kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu

prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok

yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition,

dan Degree). Audience adalah menyebutkan sasaran/ audien yang dijadikan

sasaran pembelajaran, Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang

diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung,

Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran

46
dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya, Degree

adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat

dicapai.

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya

tujuan.

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub

kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus

pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai

tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah

daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah

mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih

rumit, dan dari hal-hal yang konkret kepada yang abstrak.

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.

Alat pengukur keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan.

Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau

cheklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media,

ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya.

5. Menulis naskah media.

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui

47
media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang

telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi

pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu

dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.

6. Mengadakan tes dan revisi.

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektivitas

dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari

program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap

telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau

tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program

semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.53

Adapun perencanaan pemanfaatan media audio untuk pembelajaran

PAI adalah:

• Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat

dan berdaya guna

• Untuk mempermudah guru/ pendidik dalam menyampaikan informasi materi

kepada anak didik

• Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima materi

yang disampaikan oleh guru.

• Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak

53
Arif S Sadiman dkk., Media..., hlm. 103 – 115.

48
dan mendalam tentang materi.

• Untuk mengindari salah pengertian atau salah faham antara anak didik yang

satu dengan peserta didik yang lain terhadap materi yang disampaikan oleh

guru.

49
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka penuli menyimpulkan bahwa:

1. Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

verbal maupun non verbal, dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai

penangkap informasi. Kegiatannya meliputi beberapa unsur. Diantaranya:

a. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan

rangsangan pendengaran.

b. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus

tertentu.

c. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita

dengar.

d. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

2. Karakteristik media audio pembelajaran adalah karakteristik berdasarkan

kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera pendengaran.

Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media

audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa

lisan/kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti

gerutuan, gumam, musik dll.).

50
3. Fungsi media audio menurut Arsyad beliau mengutip pendapat sudjana dan

Rivai adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan

terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan

pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

b. Mengikuti pengarahan.

c. Melatih daya analisis.

d. Menentukan arti dan konteks.

e. Memilah informasi dan gagasan.

f. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik,

karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya

memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan

pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu

keberhasilan.

4. Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah

kurikulum dan penulisan naskah, sedangkan tahapan Produksi media audio

diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi. Setelah itu

dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi,

rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan

51
kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan

master (mastering).

5. Dalam pembelajaran PAI penggunaan media Adio dalam pembelajaran

merupakan suatu keharusan, karena tanpa media tentunya sulit bagi guru

untuk dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan baik. Di samping

itu, perkembangan IPTEK juga mengharuskan media pembelajaran PAI

untuk dapat mengikutinya, sehingga perkembangan IPTEK tersebut juga

dapat diimplementasikan dalam pembelajaran PAI.

6. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio

Kelebihan

1. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah

dijangkau oleh masyarakat.

2. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi

pesan dapat berada ditempat secar bersamaan.

3. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.

4. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk

membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji, dan

berpidato.

5. Dalam pengoperasiannya relative sangat mudah.+

52
Kekurangan

1. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau

informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah

pita, apalgi jika radio, tape tidak memilki angka-angka penentuan

putaran.

2. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam

menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang

direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

B. Rekomendasi

Media Audio sangat bagus diterapkan si dunia pendidikan khususnya

pendidikan yang peserta didiknya masih dalam tahap perkembangan sesuai dengan

penjelasan pada bagian pembahasan.

53
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada: 2006


Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran : Selecting and
Developing Media for Instruction. Jakarta: Rajawali. 1987.
Sadiman, Media Pembelajaran, diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/, hari Jumat 09
April 2021, pkl. 15.15
Riyana, Rudi Susilana dan Cepi. Media Pembelajaran, Bandung; CV Wahana Prima, 2007.
Sudjana & Rivai, Media Audio untuk Pengajaran,
http://echyli2n.blogspot.com/2009/06/media-audio.html, akses hari Jumat 09 April
2021, pkl. 15.15
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Prenadamedia, 2013.
Asnawir, Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Yrama Widya, 2011
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1993
http://yhulie-marlina.blogspot.com/p/media-audio.html
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Rivai, Nana Sudjana dan Ahmad. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1997

54

Anda mungkin juga menyukai