Anda di halaman 1dari 16

Observasi dan Wawancara

Tugas Makalah

Di ajukan untuk memenuhi mata kuliah Pemahaman Individu Teknik Non Tes

Dosen pengampu :

Ulvina Rachmawati, M.Pd

Disusun oleh :

Fahma Lucky NWS (3320190280)


Luluk Nur Hidayah (3320190167)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT tak


lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW . Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan lancar, tanpa hambatan apapun.

Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas matakuliah


Pemahaman Individu Teknik Non Tes yang telah diberikan Ibu Ulvina
Rachmawati,.M.Pd. Kami berharap makalah ini dapat di gunakan sebagai
bahan bacaan dan refrensi oleh pembaca, meskipun makalah ini jauh dari
kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapa saja


yang membaca, sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa membuat makalah lebih baik lagi.

Bojonegoro, 17 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Konsep Observasi Serta Contoh Pelaporannya...........................................2


B. Konsep Wawancara Serta Contoh Pelaporannya .......................................6

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah pelayanan, tidaklah kita lupa bahwa kita akan


berkutat dengan pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan
serangkaian aktivitas yang saling terkait yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan riset
yang muncul. Berikut merupakan lingkaran dari aktivitas-aktivitas dalam
pengumpulan data, yaitu : Menentukan tempat/individu à memperoleh
akses dan membangun hubungan sampling purposeful mengumpulkan
data merekam informasi memecahkan persoalan lapangan menyimpan
data.
Pengumpulan data akan dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya yang akan kita bahas saat ini adalah observasi dan wawancara.
Dari kedua metode tersebut, akan kita bahas satu persatu disini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep observasi dan contoh pelaporannya?


2. Bagaimana konsep wawancara dan contoh pelaporannya ?
C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui konsep observasi beserta contoh pelaporannya.


2. Mengetahui konsep wawancara beserta contoh pelaporannya.
.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Observasi dan Contoh Pelaporannya

1. Pengertian
Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah
objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan
informasi mengenai objek tersebut.
Pada umumnya, metode dalam melakukan kegiatan observasi
haruslah tersistematis serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Selain itu, objek yang diamati dalam kegiatan observasi
haruslah nyata dan diamati secara langsung.
Selain definisi umum, para ahli juga memiliki pendapat mengenai
kegiatan observasi. Berikut adalah beberapa pendapat ahli mengenai
penjelasan observasi:
a. Kartini Kartono
Menurut Kartini Kartono, observasi adalah pengujian dengan tujuan
tertentu untuk mengetahui sesuatu, yang khususnya untuk tujuan
mengumpulkan fakta, data, skor atau nilai, satu verbalisasi atau
disebut dengan pengungkapan kata-kata dengan segala sesuatu yang
telah diteliti atau amati.
b. Nurkancana
Definisi observasi menurut Nurkancana adalah suatu cara untuk
mengadakan sebuah penilaian dengan cara mengadakan pengamatan
secara langsung dan juga sistematis. Untuk data-data yang telah
diperoleh dalam observasi tersebut selanjutnya dicatat pada suatu
catatan observasi. Dan kegiatan pencatatan itu sendiri juga merupakan
bagian dari kegiatan pengamatan.
c. Sevilla

2
Observasi atau pengamatan dalam arti sederhana merupakan proses
dimana peneliti melihat situasi dari penelitian. Untuk metodenya harus
sesuai yang digunakan pada penelitian yang berupa pengamatan
interaksi atau kondisi dari belajar mengajar, tingkah laku dan juga
interaksi dari kelompok.
d. Sugiyono
Menurut Sugiyono, observasi adalah suatu proses penelitian dengan
mengamati suatu kondisi dari bahan-bahan pengamatan. Untuk bagian
teknik observasi seperti ini sangat cocok digunakan sebagai penelitian
guna proses pembelajaran, perilaku dan sikap, dan juga lain
sebagainya.
2. Ciri-ciri observasi
Pada dasarnya, observasi merupakan kegiatan untuk menemukan
sebuah informasi dari objek. Namun, kegiatan observasi juga memiliki
karakteristik tersendiri. Secara umum, terdapat tiga ciri-ciri dari
observasi, yaitu:
a). Objektif, dilakukan dengan berdasarkan keadaan objek tunggal
nyata yang diamati secara langsung.
b). Faktual, pengamatan dilakukan sesuai fakta yang berasal dari
pengamatan yang telah dilakukan dan sudah terbukti kebenarannya
tanpa ada dugaan yang tidak jelas.
c). Sistematik, kegiatan observasi dilakukan sesuai metode yang sudah
ditentukan dari awal dan tidak asal-asalan.
Selain itu terdapat tujuan yang hendak dicapai ketika melakukan
kegiatan observasi. Tujuan tersebut berupa informasi mengenai
kesimpulan hasil observasi mengenai objek yang telah diamati guna
untuk dijadikan sarana sumber ilmu pengetahuan..
3. Jenis-jenis observasi
a. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi merupakan kegiatan observasi yang dilakukan
dengan adanya pengamat yang terlibat secara langsung dan aktif dalam
objek yang diteliti.

3
b. Observasi Sistematis
Merupakan kegiatan observasi berkerangka atau telah ditentukan
terlebih dahulu kerangka-kerangka dalam observasi. Sebelum memulai
kegiatan observasi biasanya terdapat beberapa faktor atau parameter
yang akan diobservasi.
c. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental merupakan observasi yang telah dipersiapkan
secara matang guna untuk menguji atau meneliti objek tertentu.
4. Manfaat observasi
a). Menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita
belum tahu menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang. Yang
dimaksud disini adalah sebelum kita melakukan observasi kita tidak
mengetahui tindakan apa yang dilakukan seseorang. Tetapi setelah kita
melakukan observasi kita menjadi tahu apa arti tindakan yang
dilakukan seseorang.
b). Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil
penelitian
c). Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata
d). Memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri terhadap
temuan dan bagaimana akan diinterpretasikan.
e). Dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji
kuwalitas, memperkirakan mengapa sesuatu terjadi dalam seting
nyatanya.
f). Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya.
Ketujuh, mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam
eksperimen.
g). Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan runtut. Kesembilan,
peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen.
h). Observasi dapat dikombinasikan dengan metode lain.

4
5. Tujuan observasi

a. Observasi dilakukan untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang


berhubungan dengan objek penelitian melalui pengamatan dengan
menggunakan panca indera.

b. Observasi dilakukan untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek


yang diamati, dimana kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan
yang relevan dan bermanfaat bagi bahan pembelajaran.

c. Observasi juga dilakukan untuk mendapatkan suatu data atau informasi


yang dapat dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau
non-ilmiah.

6. Contoh Pelaporan Hasil Observasi

SMK N 2 Kota Tasikmalaya


SMKN 2 Kota Tasikmalaya merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak
di Jl. Sindanggalih, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Sekolah terbesar di Tasikmalaya ini memiliki 7 jurusan yaitu, Teknik Komputer
Jaringan (TKJ), Otomotif (OT), Mesin, Listrik, Gambar Bangunan (GB),
Broadcast (BC), dan Audio Video (AV). Semua jurusan dilambangkan dengan
warna-warna yang berbeda di lencana pundak. Merah untuk TKJ; biru donker
untuk OT; biru muda untuk mesin; kuning untuk listrik; coklat untuk GB; hijau
untuk BC, dan orange untuk AV.

Peraturan di sekolah ini mengharuskan semua siswanya memiliki rambut pendek.


Maksimal 2 cm di bagian atas kepala dan 1 cm di bagian sisi kepala. Jumlah siswa
laki-laki mendominasi dengan presentase 83% dibandingkan perempuan yang
hanya 17% saja. SMKN 2 Tasikmalaya memiliki segudang prestasi, di antaranya
juara futsal se-nasional pada tahun 2010 dan di tahun-tahun berikutnya; 2011 juara
3, 2012 juara 2.

Sistem belajar di SMKN 2 Tasikmalaya adalah teori dan praktek dengan


presentase 70% : 30%. Teori terdiri dari pelajaran-pelajaran umum seperti
matematika, bahasa inggris, fisika, kimia, dan agama. Sementara kegiatan praktek
disesuaikan dengan jurusan yang diambil oleh siswa.

Semua siswa pada semester akhir kelas XI atau semester awal kelas XII
diwajibkan untuk melakukan program Prakerin (Praktek Kerja Industri) di
perusahaan-perusahaan luar, baik yang sudah berafiliasi dengan sekolah maupun

5
belum. Siswa dibebaskan untuk memilih tempatnya masing-masing.

Di area lingkungan SMKN 2 Tasikmalaya terdapat dua jenis lingkungan yakni,


lingkungan biotik (benda hidup) dan lingkugan abiotik (benda tak hidup).
Lingkungan biotik terdiri dari pepohonan, tanaman hias, dan hewan-hewan umum
yang sering berada di alam; sedangkan lingkungan abiotik terdiri atas gedung
sekolah, peralatan belajar,

Lingkungan abiotik di SMKN 2 berupa gedung sekolah yang terdiri dari, ruang
kelas, ruang guru, ruang TU, ruang BK, perpustakaan, masjid, koperasi, pos
satpam, dan kamar mandi. Gedung praktek siswa terdiri dari bengkel otomotif,
bengkel mesin, bengkel listrik, bengkel elektronik, studio broadcasting, lab
komputer, dan lab gambar. Kantin terdapat di 5 tempat di setiap penjuru sekolah.

Selanjutnya peralatan sekolah seperti kursi, meja, papan tulis, spidol, dan LCD
proyektor. Peralatan olahraga terdiri dari bola sepak, bola basket, bola tenis,
pingpong, jaring bola voli, jaring tenis meja dan mejanya. Berikutnya ada lapangan
yang terdiri dari lapangan upacara, lapangan sepak bola, lapangan futsal, basket,
badminton, dan voli.

Lingkungan hidup atau biotik di SMKN 2 Tasikmalaya terdiri dari pepohonan


besar di antaranya mahoni dan mangga. Lalu tanaman hias yang ditanam di
sepanjang jalan gerbang utama menuju gerbang dalam sekolah; dari pos satpam
sampai parkiran dalam.

B. Konsep Wawancara dan Contoh Pelaporannya

1. Pengetian

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan seseorang


atau pihak tertentu terhadap satu atau sejumlah responden untuk tujuan
tertentu.Wawancara sering diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan
dua pihak dimana pihak pertama sebagai pewawancara dan pihak kedua
disebut narasumber atau informan untuk suatu tujuan.Proses wawancara
bertujuan untuk memperoleh sejumlah informasi, pendapat, keterangan
atau pun data yang akan dipergunakan untuk kepentingan tertentu.

Pewawancara adalah orang yang mengajukan sejumlah pertanyaan


guna menggali informasi yang disampaikan oleh narasumber.
Narasumber akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

6
pewawancara.Pada umumnya, narasumber adalah pakar dari topik yang
dibawakan oleh pewawancara.

2.Jenis-jenis Wawancara

a. Wawancara Bebas

Wawancara ini membebaskan pewawancara untuk menanyakan


hal apapun kepada narasumber atau responden dan tidak
diberikan acuan pertanyaan.Namun harus tetap diingat bahwa
hal terpenting dari wawancara adalah memperoleh hasil dari
tujuan yang jelas.

b.Wawancara Terpimpin

Pewawancara akan dibekali dengan sejumlah daftar pertanyaan


lengkap yang telah ditentukan sebelumnya sehingga alur
wawancara menjadi lebih terstruktur dan terarah.

c.Wawancara Bebas Terpimpin

Jenis ini adalah perpaduan dari wawancara bebas dan terpimpin


dimana pewawancara memiliki poin-poin penting yang akan
ditanyakan dengan gaya bahasa penyampaian yang bebas..

3.Sikap Pewawancara dalam Sebuah Wawancara


Seorang pewawancara diharapkan mampu menciptakan suasana
yang santai sehingga narasumber merasa nyaman dan kegiatan
wawancara dapat berlangsung dengan kondusif dan menyenangkan.
Sikap-sikap yang wajib dimiliki pewawancara:
a). Dilarang Menyanggah Narasumber atau Responden
Pewawancara tidak diperbolehkan memberikan pernyataan
menolak atau tidak setuju terhadap pernyataan responden. Tugas
pewawancara adalah untuk menggali dan mengumpulkan seluruh
keterangan responden.
b). Netral dan Adil

7
Tidak memihak responden tertentu dan memberikan perlakuan
yang sama pada setiap.responden atau narasumber. Pewawancara
harus memiliki sikap tersebut guna menjaga keberlangsungan
wawancara agar tetap kondusif.
c). Hormat, Sopan, dan Ramah
Pewawancara harus bersikap hormat, sopan dan ramah terhadap
responden tanpa terkecuali.
d). Pembawa Suasana yang Menyenangkan
Ketegangan dalam proses wawancara harus dihindari.
Pewawancara harus mampu membawa suasana percakapan menjadi
santai dan menyenangkan.
e). Profesional
Sikap profesional adalah hal terpenting dari suatu profesi. Cepat
tanggap dalam memutuskan solusi apabila terjadi kesalahan selama
wawancara berlangsung. Tepat waktu dan memperhatikan rundown
dengan seksama..

4. Tahap-tahap Wawancara

a. Tahap Persiapan

Suatu wawancara harus dimulai dengan tahap persiapan dimana


topik dan tujuan wawancara telah ditentukan. Menentukan
informasi apa saja yang ingin dikumpulkan.Mengetahui target ahli
yang menjadi narasumber serta menghubunginya dan membuat
kesepakatan.Pada persiapan terakhir, pewawancara perlu
memutuskan jenis wawancara apa yang akan digunakan. Apabila
wawancara terpimpin atau terstruktur maka pewawancara perlu
mempersiapkan sejumlah pertanyaan.

b. Tahap Pelaksanaan

Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menyatakan maksud


dan tujuan wawancara menjadi kalimat pembuka pada suatu
wawancara.Setelah itu, sampaikan pertanyaan demi pertanyaan

8
secara teratur dan sesuai tujuan. Jangan lupa untuk
mendokumentasikan proses wawancara.Mintalah kepada
narasumber untuk bersedia dihubungi kembali jika perlu adanya
konfirmasi atau bila terdapat informasi yang kurang.

c. Pengolahan Hasil Wawancara

Informasi yang telah diperoleh lalu diolah dan disusun rapi dalam
narasi ataupun dialog.

5. Contoh Pelaporan Hasil Wawancara


HASIL WAWANCARA

1. Identitas Guru
  Nama : P ( inisial)
       Umur : 36 Tahun
  Pengalaman mengajar : 10 Tahun
  Guru pelajaran : Fisika

2 Keterangan Wawancara
          Tempat : Kediaman Tante saya
         Tanggal : Minggu, 6 April 2014
          Waktu : 19.00 wib

3. Hasil wawancara
P: “Bagaimana pandangan tante tentang pendidikan “
N: “Pendidikan adalah bagaimana seseorang berproses pada
pengetahuan yang dimilikinya dan dapat mengaplikasikannya pada
kehidupan nyata.”
P: “Menurut tante, sejauh mana pendidikan itu memiliki arti dan
makna bagi semua orang terlebih diri tante sendiri?”
N : “Menurut tante sendiri, pendidikan itu membuka wawasan yang
luas bagi semua orang. Semakin kita belajar semakin terasah
pengetahuan dan pola pikir kita untuk menghadapi tantangan zaman.”
P : “Jadi, menurut tante, bagaimana pendidikan yang baik itu?”
N : “Pendidikan yang baik itu seperti jika peserta didik mampu
memahami metode pembelajaran yang diberikan pengajar kepada
mereka.”

9
P: “Seperti yang kita ketahui, banyak sekali masyarakat di Indonesia,
khususnya anak-anak dikalangan menengah ke bawah belum
mendapatkan pendidikan secara merata akibat tidak mampunya
membayar SPP. Bagaimana tante menyikapi hal tersebut?”
N : “Miris, walaupun begitu harus dibangunlah kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat seperti mengangkat orang tua asuh
dikalangan menengah keatas yang bersedia secara sukarela dalam
pemberian dana bantuan pendidikan untuk anak-anak yang kurang
mampu seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dinegara-negara
maju yang bersedia membiayai beberapa murid-murid yang
berprestasi tapi kurang mampu di Indonesia terlebih salah satu sekolah
swasta di dekat rumah tante ini.”
P : “Lalu, bagaimana pendapat tante mengenai pendidikan yang ada
di Indonesia saat ini?
N : “Masih banyak yang harus diperbaiki seperti salah satunya adalah
tentang kurikulum yang harus disesuaikan dengan minat dan bakat
peserta didik atau adanya kekurangan pemerataan terhadap pendidikan
seperti di pelosok-pelosok daerah yang mungkin belom adanya
pendidikan setiap penduduknya.”
P : “Hal apa yang dapat tante lakukan untuk dapat membantu
permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini?”
N : “Sederhana saja yaitu yang dapat tante lakukan adalah
menyediakan waktu tante untuk dapat mengajari anak-anak
dilingkungan sekitar tante dengan mengajari materi pembelajaran
yang anak-anak didik suka dan minati”
P : “Hal apa yang membuat tante termotivasi menjadi seorang
guru?”
N : “Karena tante suka dekat terhadap anak-anak, melihat setiap
perkembangan perilaku anak-anak yang tante dekati dan belajar
dengan anak-anak. Akhirnya timbullah perasaan sesuatu pada diri
tante bahwa seru juga dalam mengajar. Penuh dengan tantangan.”
P : “Strategi apa yang tante gunakan dalam mengajar?”

10
N : “Sistem PDKT, yaitu mendekatkan diri kepada anak didik dan
mendengarkan segala pendapat mereka tentang keinginan mereka
masing-masing. Intinya melakukan sharing satu sama lain seperti
layaknya sharing sebagai teman”
P : “Apa yang menjadi pedoman dasar tante dalam mengajar?”
N : “Kedisiplinan dan tanggung jawab”
P : “Bagaimana pandangan tante terhadap peserta didik tante?
Misalnya, ada peserta didik yang sangat bandel dan tidak mau
mengerjakan tugas yang diberikan guru terhadapnya. Bagaimana
anda menyikapi hal tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk
dapat menangani masalah tersebut?”
N : “Menegur dengan baik dan sabar, jika memang tidak bisa
dibilangi, baru diberi punishment”
P : “Jadi menuru tante bagaimana sebenarnya kriteria seorang guru
yang baik itu?”
N : “Memiliki tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi,
mengetahui setiap perbedaan kekurangan maupun kelebihan setiap
peserta didiknya dan dapat sekaligus menjadi teman bagi si peserta
didik. Karena dengan menjadikan teman, tidak ada bentangan antara
peserta didik dan pendidiknya sehingga dikatakan teman karena dapat
dipercaya.”

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat, maka dapat disimpulkan yaitu:


Menurut guru, pendidikan itu sangat penting karena dapat menambah wawasan
yang luas dalam cara berpikir seseorang ataupun peserta didiknya sehingga
dengan pemikiran yang luas tersebut mereka dapat meraih cita-cita yang mereka
inginkan. Lalu untuk dapat meraih cita-cita tersebut, harus adanya yang
memotivasi mereka dan harus juga memiliki pedoman dasar seperti kedisiplinan
dan tanggung jawab. Dan supaya peserta didik tidak merasa bosan dengan metode
pembelajaran yang diajarkan seperti misalnya pengajaran monoton yaitu metode
ceramah. Harus dilakukanlah pembaharuan dalam metode pengajaran tersebut

11
yaitu membuat semenarik mungkin seperti misalnya peserta didik yang dapat
menjawab pertanyaan pengajarnya akan diberikan reward.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah


objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan
informasi mengenai objek tersebut.
2. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan
seseorang atau pihak tertentu terhadap satu atau sejumlah
responden untuk tujuan tertentu.Wawancara sering diartikan
sebagai kegiatan yang melibatkan dua pihak dimana pihak
pertama sebagai pewawancara dan pihak kedua disebut
narasumber atau informan untuk suatu tujuan.Proses
wawancara bertujuan untuk memperoleh sejumlah informasi,
pendapat, keterangan atau pun data yang akan dipergunakan
untuk kepentingan tertentu
B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan

dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

perbaikan karya-karya berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://e.journal.com/wawancara-adalah

https://e.journal.com/pengertian-observasi-manfaat-tujuan-dan-jenisnya/

https://e.jorunal.com/wawancara-obserbasi/.

13

Anda mungkin juga menyukai