Tugas Makalah
Di ajukan untuk memenuhi mata kuliah Pemahaman Individu Teknik Non Tes
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
2020/2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................2
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah
objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan
informasi mengenai objek tersebut.
Pada umumnya, metode dalam melakukan kegiatan observasi
haruslah tersistematis serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Selain itu, objek yang diamati dalam kegiatan observasi
haruslah nyata dan diamati secara langsung.
Selain definisi umum, para ahli juga memiliki pendapat mengenai
kegiatan observasi. Berikut adalah beberapa pendapat ahli mengenai
penjelasan observasi:
a. Kartini Kartono
Menurut Kartini Kartono, observasi adalah pengujian dengan tujuan
tertentu untuk mengetahui sesuatu, yang khususnya untuk tujuan
mengumpulkan fakta, data, skor atau nilai, satu verbalisasi atau
disebut dengan pengungkapan kata-kata dengan segala sesuatu yang
telah diteliti atau amati.
b. Nurkancana
Definisi observasi menurut Nurkancana adalah suatu cara untuk
mengadakan sebuah penilaian dengan cara mengadakan pengamatan
secara langsung dan juga sistematis. Untuk data-data yang telah
diperoleh dalam observasi tersebut selanjutnya dicatat pada suatu
catatan observasi. Dan kegiatan pencatatan itu sendiri juga merupakan
bagian dari kegiatan pengamatan.
c. Sevilla
2
Observasi atau pengamatan dalam arti sederhana merupakan proses
dimana peneliti melihat situasi dari penelitian. Untuk metodenya harus
sesuai yang digunakan pada penelitian yang berupa pengamatan
interaksi atau kondisi dari belajar mengajar, tingkah laku dan juga
interaksi dari kelompok.
d. Sugiyono
Menurut Sugiyono, observasi adalah suatu proses penelitian dengan
mengamati suatu kondisi dari bahan-bahan pengamatan. Untuk bagian
teknik observasi seperti ini sangat cocok digunakan sebagai penelitian
guna proses pembelajaran, perilaku dan sikap, dan juga lain
sebagainya.
2. Ciri-ciri observasi
Pada dasarnya, observasi merupakan kegiatan untuk menemukan
sebuah informasi dari objek. Namun, kegiatan observasi juga memiliki
karakteristik tersendiri. Secara umum, terdapat tiga ciri-ciri dari
observasi, yaitu:
a). Objektif, dilakukan dengan berdasarkan keadaan objek tunggal
nyata yang diamati secara langsung.
b). Faktual, pengamatan dilakukan sesuai fakta yang berasal dari
pengamatan yang telah dilakukan dan sudah terbukti kebenarannya
tanpa ada dugaan yang tidak jelas.
c). Sistematik, kegiatan observasi dilakukan sesuai metode yang sudah
ditentukan dari awal dan tidak asal-asalan.
Selain itu terdapat tujuan yang hendak dicapai ketika melakukan
kegiatan observasi. Tujuan tersebut berupa informasi mengenai
kesimpulan hasil observasi mengenai objek yang telah diamati guna
untuk dijadikan sarana sumber ilmu pengetahuan..
3. Jenis-jenis observasi
a. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi merupakan kegiatan observasi yang dilakukan
dengan adanya pengamat yang terlibat secara langsung dan aktif dalam
objek yang diteliti.
3
b. Observasi Sistematis
Merupakan kegiatan observasi berkerangka atau telah ditentukan
terlebih dahulu kerangka-kerangka dalam observasi. Sebelum memulai
kegiatan observasi biasanya terdapat beberapa faktor atau parameter
yang akan diobservasi.
c. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental merupakan observasi yang telah dipersiapkan
secara matang guna untuk menguji atau meneliti objek tertentu.
4. Manfaat observasi
a). Menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita
belum tahu menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang. Yang
dimaksud disini adalah sebelum kita melakukan observasi kita tidak
mengetahui tindakan apa yang dilakukan seseorang. Tetapi setelah kita
melakukan observasi kita menjadi tahu apa arti tindakan yang
dilakukan seseorang.
b). Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil
penelitian
c). Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata
d). Memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri terhadap
temuan dan bagaimana akan diinterpretasikan.
e). Dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji
kuwalitas, memperkirakan mengapa sesuatu terjadi dalam seting
nyatanya.
f). Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya.
Ketujuh, mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam
eksperimen.
g). Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan runtut. Kesembilan,
peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen.
h). Observasi dapat dikombinasikan dengan metode lain.
4
5. Tujuan observasi
Semua siswa pada semester akhir kelas XI atau semester awal kelas XII
diwajibkan untuk melakukan program Prakerin (Praktek Kerja Industri) di
perusahaan-perusahaan luar, baik yang sudah berafiliasi dengan sekolah maupun
5
belum. Siswa dibebaskan untuk memilih tempatnya masing-masing.
Lingkungan abiotik di SMKN 2 berupa gedung sekolah yang terdiri dari, ruang
kelas, ruang guru, ruang TU, ruang BK, perpustakaan, masjid, koperasi, pos
satpam, dan kamar mandi. Gedung praktek siswa terdiri dari bengkel otomotif,
bengkel mesin, bengkel listrik, bengkel elektronik, studio broadcasting, lab
komputer, dan lab gambar. Kantin terdapat di 5 tempat di setiap penjuru sekolah.
Selanjutnya peralatan sekolah seperti kursi, meja, papan tulis, spidol, dan LCD
proyektor. Peralatan olahraga terdiri dari bola sepak, bola basket, bola tenis,
pingpong, jaring bola voli, jaring tenis meja dan mejanya. Berikutnya ada lapangan
yang terdiri dari lapangan upacara, lapangan sepak bola, lapangan futsal, basket,
badminton, dan voli.
1. Pengetian
6
pewawancara.Pada umumnya, narasumber adalah pakar dari topik yang
dibawakan oleh pewawancara.
2.Jenis-jenis Wawancara
a. Wawancara Bebas
b.Wawancara Terpimpin
7
Tidak memihak responden tertentu dan memberikan perlakuan
yang sama pada setiap.responden atau narasumber. Pewawancara
harus memiliki sikap tersebut guna menjaga keberlangsungan
wawancara agar tetap kondusif.
c). Hormat, Sopan, dan Ramah
Pewawancara harus bersikap hormat, sopan dan ramah terhadap
responden tanpa terkecuali.
d). Pembawa Suasana yang Menyenangkan
Ketegangan dalam proses wawancara harus dihindari.
Pewawancara harus mampu membawa suasana percakapan menjadi
santai dan menyenangkan.
e). Profesional
Sikap profesional adalah hal terpenting dari suatu profesi. Cepat
tanggap dalam memutuskan solusi apabila terjadi kesalahan selama
wawancara berlangsung. Tepat waktu dan memperhatikan rundown
dengan seksama..
4. Tahap-tahap Wawancara
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
8
secara teratur dan sesuai tujuan. Jangan lupa untuk
mendokumentasikan proses wawancara.Mintalah kepada
narasumber untuk bersedia dihubungi kembali jika perlu adanya
konfirmasi atau bila terdapat informasi yang kurang.
Informasi yang telah diperoleh lalu diolah dan disusun rapi dalam
narasi ataupun dialog.
1. Identitas Guru
Nama : P ( inisial)
Umur : 36 Tahun
Pengalaman mengajar : 10 Tahun
Guru pelajaran : Fisika
2 Keterangan Wawancara
Tempat : Kediaman Tante saya
Tanggal : Minggu, 6 April 2014
Waktu : 19.00 wib
3. Hasil wawancara
P: “Bagaimana pandangan tante tentang pendidikan “
N: “Pendidikan adalah bagaimana seseorang berproses pada
pengetahuan yang dimilikinya dan dapat mengaplikasikannya pada
kehidupan nyata.”
P: “Menurut tante, sejauh mana pendidikan itu memiliki arti dan
makna bagi semua orang terlebih diri tante sendiri?”
N : “Menurut tante sendiri, pendidikan itu membuka wawasan yang
luas bagi semua orang. Semakin kita belajar semakin terasah
pengetahuan dan pola pikir kita untuk menghadapi tantangan zaman.”
P : “Jadi, menurut tante, bagaimana pendidikan yang baik itu?”
N : “Pendidikan yang baik itu seperti jika peserta didik mampu
memahami metode pembelajaran yang diberikan pengajar kepada
mereka.”
9
P: “Seperti yang kita ketahui, banyak sekali masyarakat di Indonesia,
khususnya anak-anak dikalangan menengah ke bawah belum
mendapatkan pendidikan secara merata akibat tidak mampunya
membayar SPP. Bagaimana tante menyikapi hal tersebut?”
N : “Miris, walaupun begitu harus dibangunlah kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat seperti mengangkat orang tua asuh
dikalangan menengah keatas yang bersedia secara sukarela dalam
pemberian dana bantuan pendidikan untuk anak-anak yang kurang
mampu seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dinegara-negara
maju yang bersedia membiayai beberapa murid-murid yang
berprestasi tapi kurang mampu di Indonesia terlebih salah satu sekolah
swasta di dekat rumah tante ini.”
P : “Lalu, bagaimana pendapat tante mengenai pendidikan yang ada
di Indonesia saat ini?
N : “Masih banyak yang harus diperbaiki seperti salah satunya adalah
tentang kurikulum yang harus disesuaikan dengan minat dan bakat
peserta didik atau adanya kekurangan pemerataan terhadap pendidikan
seperti di pelosok-pelosok daerah yang mungkin belom adanya
pendidikan setiap penduduknya.”
P : “Hal apa yang dapat tante lakukan untuk dapat membantu
permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini?”
N : “Sederhana saja yaitu yang dapat tante lakukan adalah
menyediakan waktu tante untuk dapat mengajari anak-anak
dilingkungan sekitar tante dengan mengajari materi pembelajaran
yang anak-anak didik suka dan minati”
P : “Hal apa yang membuat tante termotivasi menjadi seorang
guru?”
N : “Karena tante suka dekat terhadap anak-anak, melihat setiap
perkembangan perilaku anak-anak yang tante dekati dan belajar
dengan anak-anak. Akhirnya timbullah perasaan sesuatu pada diri
tante bahwa seru juga dalam mengajar. Penuh dengan tantangan.”
P : “Strategi apa yang tante gunakan dalam mengajar?”
10
N : “Sistem PDKT, yaitu mendekatkan diri kepada anak didik dan
mendengarkan segala pendapat mereka tentang keinginan mereka
masing-masing. Intinya melakukan sharing satu sama lain seperti
layaknya sharing sebagai teman”
P : “Apa yang menjadi pedoman dasar tante dalam mengajar?”
N : “Kedisiplinan dan tanggung jawab”
P : “Bagaimana pandangan tante terhadap peserta didik tante?
Misalnya, ada peserta didik yang sangat bandel dan tidak mau
mengerjakan tugas yang diberikan guru terhadapnya. Bagaimana
anda menyikapi hal tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk
dapat menangani masalah tersebut?”
N : “Menegur dengan baik dan sabar, jika memang tidak bisa
dibilangi, baru diberi punishment”
P : “Jadi menuru tante bagaimana sebenarnya kriteria seorang guru
yang baik itu?”
N : “Memiliki tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi,
mengetahui setiap perbedaan kekurangan maupun kelebihan setiap
peserta didiknya dan dapat sekaligus menjadi teman bagi si peserta
didik. Karena dengan menjadikan teman, tidak ada bentangan antara
peserta didik dan pendidiknya sehingga dikatakan teman karena dapat
dipercaya.”
11
yaitu membuat semenarik mungkin seperti misalnya peserta didik yang dapat
menjawab pertanyaan pengajarnya akan diberikan reward.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kata sempurna. Oleh
dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
12
DAFTAR PUSTAKA
https://e.journal.com/wawancara-adalah
https://e.journal.com/pengertian-observasi-manfaat-tujuan-dan-jenisnya/
https://e.jorunal.com/wawancara-obserbasi/.
13