Anda di halaman 1dari 16

“TES MINAT DAN BAKAT”

Tugas Makalah

Di ajukan untuk memenuhi mata kuliah Pemahaman Individu Teknik Tes

Dosen pengampu :

Sunawi, S.Ag.,S.Pd,.M.Psi

Di susun oleh :

Fahma Lucky NWS (3320190280)

Nurul Khomariyana (3320190207)

Khoirul Arifin (3320190171)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT tak


lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW . Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan lancar, tanpa hambatan apapun.

Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas matakuliah


Pemahaman Individu Teknik Tes yang telah diberikan Bapak Sunawi,
S.Ag,S.Pd,M.Psi. Kami berharap makalah ini dapat di gunakan sebagai
bahan bacaan dan refrensi oleh pembaca, meskipun makalah ini jauh dari
kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapa saja


yang membaca, sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa membuat makalah lebih baik lagi.

Bojonegoro, 08 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Keterampilan Structuring...........................................................................2
B. Keterampilan Acceptance ..........................................................................5

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................7

A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, pada umumnya tes


yang digunakan untuk memperoleh data konseli adalah tes inteligensi, tes
bakat, tes kepribadian (minat, kecenderungan kepribadian), dan tes prestasi
belajar.
Hasil tes akan mempunyai makna sebagai informasi bagi konseli
jika tes tersebut dianalisis dan dinterpretasi, dalam arti tidak hanya
berhenti pada penyajian sekor yang diperoleh seorang konseli. Untuk
kepentingan konseling, hasil tes dapat digunakan sebelum konseling, pada
saat proses konseling, dan setelah konseling sebagaimana dikatakan oleh
Super dan Bordin (dalam Goldman 1971: 23).
Pada tahap sebelum konseling hasil informasi tes digunakan
konselor sebagai bahan pertimbangan, yaitu untuk menentukan jenis
layanan apakah yang akan diberikan konselor kepada konseli, untuk
menentukan fokus masalah yang dialami konseli, dan sebagai salah satu
bahan diagnosis dari proses yang berkesinambungan dan dipadukan
dengan hasil analisis yang lain. Misalnya informasi dari teknik non
testing : observasi, wawancara, sosiometri, kuesioner, biografi.
Pada tahap proses konseling informasi hasil tes digunakan untuk
menafsirkan prognosis dengan memberikan alternatif-alternatif tindakan
tentang pendekatan, metode, teknik, dan alat mana yang digunakan dalam
upaya membantu pemecahan masalah yang dialami konseli. Berdasarkan
hasil tes konselor mendapatkan pelengkap data khususnya mengenai sifat-
sifat kepribadian konseli yang selama ini belum dapat terungkap melalui
teknik non tes, sehingga diharapkan hasil informasi tes tersebut dapat
membantu kerangka berpikir konselor di dalam merefleksi perasaan
konseli.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tes minat bakat?

2. Apa yang dimaksud dengan tes RMIB?

3. Apa yang dimaksud dengan tes DAT?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian tes minat bakat.

2. Mengetahui pengertian tes RMIB.

3. Mengetahui pengertian tes DAT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Minat Bakat

Menurut tampubolon (1991:41) mengatakan bahwa minat adalah suatu


perpaduan keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada
motivasi. Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1984:46) berpendapat
bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan
kecenderungan-kecendurungan lain yang bias mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu. Slameto (1995:180) yang menyatakan bahwa minat
sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.

Menurut W.S. Winkel (1983:30) bahwa minat adalah kecendurungan


merasa senang berkencimpung pada bidang atau hal tertentu dan merasa
tertarik pada bidang atau hal itu. Menurut sadirman (1990 : 76) minat seorang
terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai
sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang
bersangkutan.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat


nerupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang
atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan
perhatian kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas
objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang memiliki keinginan untuk
terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena
dirasakan bermakna bagi dirinya dan ada harapan yang dituju.

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang


merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan
latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau masih

3
laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar
pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat
terwujud, bakat berbeda dengan kemampuan yang mengandung makna
sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan.

Tes Bakat Minat adalah rangkaian tes dan analisa yang


menggambarkan kemampuan kognitif, karakteristik minat serta kepribadian
siswa terhadap suatu bidang atau jurusan tertentu.

B. Tes RMIB

The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) adalah alat ujian


yang pada asalnya dibentuk oleh Miller kemudian disempurnakan oleh
Rothwell. Tujuan tes ini untuk mengukur minat pekerjaan berdasarkan ide-ide
streotip terhadap sesuatu pekerjaan yang bersangkutan dan juga sikapnya
terhadap jenis pekerjaan dalam masyarakat dan juga sikapnya terhadap jenis
pekerjaan, bidang pekerjaan dalam masyarakat dan yang terpenting dari
tujuan ini adalah untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar
seseorang mengenal suatu pekerjaan. Kegunaan tes ini dapat digunakan
dalam bidang konseling pekerjaan, konseling karir, penjurusan siswa sekolah,
perencanaan bahan didik siswa.
Kekurangan dari tes RMIB yaitu saat pengerjaan tes masih
memakai kertas dan psikolog masih memakai kertas dan psikolog masih
menghitung satu per satu individu dengan manual atau kalkulator.
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan proses aplikasi adalah
psikolog dapat mengetahui hasil tes lebih cepat dibandingkan dengan ataupun
peserta tes dalam memberikan gambaran tentang bakat dan minatnya pada
bidang tertenty yang dimiliki agar lebih tepat dalam memilih pekerjaan
maupun jurusan Pendidikan yang akan ditempuhnya sesuai dengan bakat
yang dimilikinya. Hal tersebut bias diatasi dengan dibuatnya system
informasi.
1. Karakteristik RMIB
 Dapat dimasukkan ke dalam battery test
 Lebih mudah dan praktis dikerjakan subjek

4
 Tugas pengisian tes ini akan menimbulkan interest subjek, dan kerja
sama yang sifatnya aktif.
 Pengadministrasian dan system koreksinya lebih cepat dan mudah
dilakukan secara manual.
 Score dapat disusum dengan cepat
 Lebih cocok diberikan pada orang dewasa.
 Hasil keseluruhan akan memperlihatkan pola interest subjek.
2. Kategori RMIB
Pada dasarnya setiap orang memiliki Bakat dan Minat tertentu,
oleh karena itu perlu suatu pengukuran untuk mengetahui bakat dan
minat dalam individu. Alat tes ini banyakdigunakan untuk dunia
Pendidikan misalnya penjurusan di SMA dan perguruan tinggi, serta
dapat digunakan untuk dunia kerja dalam penentuan posisi jabatan
seseorang. RMIB ini memiliki 12 katogeri
1. Outdoor
Outdoor adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada aktivitas di luar ruangan atau di lapangan terbuka, misalnya
kegiatan outbond,
2. Mechanical
Mechanical adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kemampuan di bidang mekanik atau Teknik, misalnya Teknik
mesin, Teknik sipil, dal lain sebagainya.
3. Computational
Computation adalah kategori bakat dan minat pada
kemampuamn di bidang perhitungan atau yang berhubungan
dengan angka-angka. Misalnya ahli pembukuan, akuntan, dan
sebagainya.
4. Scientific
Scientofik adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kamampuan di bidang scientific, misalnya peneliti, ahli
matematika, dan sebagainya.

5
5. Personal contact (pers)
Pers adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada
kemampuan di bidang persuasive, misalnya ahli komunikasi,
marketing, dan sebagainya. Perkejaan ini banyak berhubungan
dengan hal-hal yang bersifat manusia, diskusi, membujuk, bergaul
dengan orang lain.
6. Aesthetic
Aesthetic adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kemampuan di bidang seni dan arsitrktur. Misalnya pelukis,
seni patung, arsitek, dan sebagainya.
7. Literary
Literatur adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kemampuan di bidang literatur dan buku-buku, misalnya ahli
perpustakaan, petugas administrasi, dan sebagainya.

8. Musical
Musical adalah kategori bakat dan mina yang mengarah
pada kemampuan bidang music, misalnya ahli composer music,
pemain musik, dan sebagainya.
9. Social service
Social service adalah kategori bakat dan minat yang
mengarah pada kemampuan di bidang pelayanan social, misalnya
sukarelawan, pekerja social, ahli kemasyarakatan, dan sebagainya.
10. Clerical
Clerical adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kemampuan di bidang ketrampilan tangan, misalnya
sekretaris, notulen, pembuat kerajinan, dan sebagainya.
11. Practical
Practical adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada
kemapuan di bidang praktis, misalnya montir, ahli memperbaiki
mesin, dan sebagainya.

6
12. Medical
Medical adalah kategori bakat dan minat yang mengarah
pada kemapuan di bidang medis atau kesehatan, misalnya dokter,
perawat, ahli kesehatan dan sebagainya.
3. Interpretasi Hasil Tes RMIB
 Konsisten seseorang dalam memberikan jawaban dapat dilihat
dari:
a. Penyebaran pilihan pekerjaan apakah menetap pada
kategori yang sama dari tiap-tiap kelompok.
b. Pilihan bebas, apakah pilihan ini sessuai ranking yang
diberikan atau hasil yang muncul di dalam ranking
c. Cara pemberian ranting apakah resoponden membuat
ranking secara berurutan atau tidak berurutan dalam hal
ini misalkan saja, sesudah menetukan sesuatu pekerjaan
sebagai nomer 1 maka pekerjan yang terdapat di bawah
pekerjaan tersebut di ranking 2,3,4 dan seterusnya.

 Apabila seseorrang memberikan jawaban yang tidak konsisten,


maka hal ini dapat diartikan adanya interest yang lebih banyak
dibandingkan dengan pekerjaan yang mendapat score tinggi.
1. Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat
kurang.
2. Merupakan dedikasi dari sikap acuh tak acuh terhadap jenis
pekerjaan yang ada
3. Kelalaian atau kecerobohan dari responden, bahkan dapat
diartikan sebagai oposisi terhadap tugas.
4. Kemungkinan bahwa pekerjaan itu sendiri cenderung untuk
menyalahi stereotype yang ada.
 Interpretasi dilihat dari rawscore, dimana score rendah terhadap
suatu pekerjaan dapat diartikan adanya interest yang lebih

7
banyak dibandingkan dengan pekerjaan yang mendapat score
tinggi.
 Untuk melihat bagaimana pola interest seorang bila dibandingkan
dengan kelompoknya, harus disusun norma kelompoknya dan
diberi percentil ranknya. 75% high percentile 50% moderate
25% low percentile
 Bila hanya 1 pekerjaan saja yang high percentile berarti minat
terhadap aktegori pekerjaan tersebut sangat kuat.
 Bila tidak terdapat 1 kategori pun pekerjaan yang high percentile
1. Subjek kurang memahami pekerjaan tersebut
2. Kurang mendapat informasi tentang pekerjaan tersebut
3. Konsentrasi dan atau suasana tes terganggu juga subjek tidak
siap.
4. Instruksi tes kurang dipahami
5. Tidak punya pola minat yang baik
6. Memiliki minat yang tidak ada di dalam formulir tes.
 Bila terdapat jenis pekerjaan mendapat percentile yang sama
tinggi, maka:
a. Pengelompokkan minat terhadap pekerjaan yang sama
karena subjek berminat terhadap kegiatan dalam pekerjaan
tersebut, bukan pada pekerjaannya.
b. Pengelompokkan minat terhadap pekerjaan yang
berlawanan, ada konflik antara kesadaran akan keadaan diri
yang dirasanya tidak sesuai dengan pekerjaan tersebut.
4. Penggunaan Hasil Interpretasi
 Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengarahkan atau memberikan interview kepada individu.
Ada dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi kelompok
untuk mempertimbangkan suatu apresiasi terhadap kebutuhan
akan adanya pekerjaan yang memuaskan.

8
Untuk membantu individu menentukan interest utamanya yang
kemudian akan diikuti dengan studi yang mendalam tentang
pekerjaan yang terdapat di dalam lingkungan interest nya.

C. TES DAT

Differential Aptitude Test / DAT merupakan salah satu tes


berbentuk battery test yang dapat mengukur multibakat. Awal mula
terbentuknya tes ini tentu tidak jauh berbeda dengan tes bakat pada
umumnya, yang berakar dari ketidakpuasan terhadap tes inteligensi, antara
lain adanya variasi intraindividual pada individu yang melakukan tes
inteligensi.
Differential Aptitude Test (DAT) termasuk salah satu tes
multibakat yang paling luas digunakan. Tes ini disusun oleh George K.
Bennet, Harold G. Seashore dan Alexander G. Weisman. Pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1947, DAT telah direvisi secara berkala (edisi ke-
5, form C, 1992). Kumpulan tes itu dirancang terutama untuk digunakan
dalam bimbingan karier siswa kelas 8-12.
DAT edisi ke-5 terdiri dari 2 level, yaitu:
 Level 1, dirancang terutama untuk siswa di kelas 7-9 dan
orang dewasa yang telah menyelesaikan jenjang sekolah ini;
 Level 2, untuk siswa kelas 10-12 dan orang dewasa yang
sudah bersekolah lebih dari 9 tahun, tetapi mungkin belum
tamat sekolah menengah.

DAT merupakan seri tes yang terdiri dari 7 subtes, yakni:


1. Verbal Reasoning - Sejauh mana kemampuan individu mengekspresikan
ide dalam kata-kata (verbal) - Sejelas apa individu dapat berpikir dan
menalar dengan kata-kata

9
2. Numerical Reasoning - Sebaik apa individu dapat memahami ide dalam
angka - Sejelas apa individu dapat berpikir dan menalar dengan angka-
angka
3. Abstract Reasoning - Sebaik apa individu memahami ide dalam bentuk
non-verbal dan non-angka - Sejauh mana individu mampu memikirkan
persoalan tanpa panduan verbal
4. Perceptual speed and accuracy - Seberapa cepat dan akurat individu
dapat mengerjakan paperwork dan pekerjaan yang bersifat administrative
5. Mechanical Reasoning - Seberapa mudah individu menangkap prinsip
umum dalam ilmu fisika yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari -
Seberapa mampu individu memahami aturan sederhana dari mesin, alat
gerak
6. Space Relations - Sebaik apa individu dapat memvisualisasikan atau
membentuk gambaran mental dari objek solid dengan melihat rancangan
pada kertas datar (2 dimensi) - Seberapa mampu individu berpikir dalam 3
dimensi

7. Language Usage –

Part I- Spelling

Seberapa mampu individu menyadari benar dan salahnya pelafalan dalam


kata-kata bahasa Inggris

Part II- Sentences

Seberapa mampu individu menggunakan bahasa Inggris

Seberapa mampu individu menggunakan tanda baca dan pemilihan kata

Tes ini sebaiknya diberikan secara keseluruhan (satu seri), tapi


dapat juga diberikan satu subtes saja secara terpisah sesuai dengan tujuan
dan aspek apa yang akan diukur.

Meskipun dasar pembuatan tes ini adalah untuk penilaian dalam


pendidikan, tes ini dapat juga digunakan untuk pemilihan pekerjaan.

10
Pembuatan butir-butir soal telah diusahakan semaksimal mungkin untuk
menghindari pengaruh pendidikan dan kebudayaan, tetapi tidaklah
mungkin untuk menghindarkannya sama sekali, terutama untuk Numerical
Ability.

Di Indonesia pada umumnya dan di fakultas psikologi UGM pada


khususnya telah menggunakan tes ini. Tapi karena beberapa kesulitan,
baru 5 tes dari 7 tersebut yang digunakan, dengan menterjemahkan
petunjuk atau instruksinya ke dalam bahasa Indonesia, dan beberapa
bagian yang dianggap perlu untuk diadaptasikan.

Kelima subtes tersebut adalah sebagai berikut :

1. Numerical Ability : Tes Berhitung


2. Abstract Reasoning : Tes Penalaran
3. Space Relation : Tes Pola
4. Mechanical Reasoning : Tes Pengertian
5. Mekanik Clerical Speed and Accuracy : Tes Cepat Teliti

Baca selengkapnya:
https://www.psikologimultitalent.com/2016/03/konsep-tes-dat-
administrasi-skoring-dan.html

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tes Bakat Minat adalah rangkaian tes dan analisa yang

menggambarkan kemampuan kognitif, karakteristik minat serta

kepribadian siswa terhadap suatu bidang atau jurusan tertentu.

2. The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) adalah alat ujian

yang pada asalnya dibentuk oleh Miller kemudian

disempurnakan oleh Rothwell. Tujuan tes ini untuk mengukur

minat pekerjaan berdasarkan ide-ide streotip terhadap sesuatu

pekerjaan yang bersangkutan dan juga sikapnya terhadap jenis

pekerjaan dalam masyarakat dan juga sikapnya terhadap jenis

pekerjaan.

3. Differential Aptitude Test / DAT merupakan salah satu tes

berbentuk battery test yang dapat mengukur multibakat

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan

dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

perbaikan karya-karya berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Indrawati. 2017. Tes Psikologis. Jurnal FIP UPI Bandung

eprints.uny.ac.id

jurnal.stki.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai