Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN PROGRAM BK

Tugas Makalah

Di ajukan untuk memenuhi mata kuliah Program BK

Dosen pengampu :

Ihdan Nizar Aza, M.Pd

Di susun oleh :

Fahma Lucky NWS (3320190280)

Siti Nur Ainin Faizah (3320190163)

Bilal Nur Mochlis (3320190159)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT tak


lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW . Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan lancar, tanpa hambatan apapun.

Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas matakuliah


Program BK yang telah diberikan Bapak Ihdan Nizar Aza,.M.Pd. Kami
berharap makalah ini dapat di gunakan sebagai bahan bacaan dan refrensi
oleh pembaca, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapa saja


yang membaca, sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa membuat makalah lebih baik lagi.

Bojonegoro, 18 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Identitas Nasional.....................................................................3


B. Faktor-faktor Pendukung Identitas Nasional .............................................5
C. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional ..............................................6
D. Parameter Identitas Nasional .....................................................................8
E. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia dengan Adanya Globalisasi ....8

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan siswa, Implikasinya guru pembimbing dituntut untuk

melakukan assessment kebutuhan siswa sebelum menyusun program

bimbingan dan konseling. Assessment kebutuhan siswa yang akurat menjadi

sangat penting, supaya program bimbingan dan konseling benar-benar relevan

dengan kondisi siswa. Assessment kebutuhan siswa ini memegang peranan

penting dalam penyusunan program, mengingat hasil assessment yang

memadai akan menjadi dasar untuk menentukan intervensi edukatif secara

tepat. Namun demikian, dengan mencermati kondisi di sekolah pelayanan

bimbingan belum mampu memberikan kontribusi yang diharapkan.

Maka dari itu, diperlukan sebuah rancangan perencanaan program untuk

pelayanan bimbingan dan konseling. Guna mencermati skala prioritas

kebutuhan sesuai apa yang dibutuhkan oleh siswa, sehingga konselor dapat

memberikan layanan yang sesuai.

Oleh karenanya, sangat penting mengetahui dan mempelajari penyusunan

program BK. Disini pemakalah sedikit banyak memberikan referensi dari

berbagai literatur untuk bersama-sama mempelajari konsep penyusunan

program BK.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan BK Pola 17+?

2. Apa yang dimaksud dengan BK Komprehensif ?

3. Apa Manfaat Program BK? ?

4. Bagaimana Tujuan Program BK?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian BK Pola 17+.

2. Mengetahui pengertian BK Komprehensif.

3. Mengetahui manfaat program BK

4. Mengetahui tujuan Program BK

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BK Pola 17+ dan BK Komprehensif

1. Pengertian
Pola bimbingan dan pola 17+ adalah program bimbingan dan
konseling/pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang
bimbingan, 9 layanan. 6 layanan pendukung yang sesuai dengan nama yang
berlaku.

1.a. Layanan yang Ada dalam Pola 17+

 Layanan orientasi, pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang


memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru
tersebut.
 Layanan informasi, pelayanan ini bertujuan pemberikan informasi tentang
berbagai hal yang di pandang bermanfaat bagi peserta didik. Melalui
komunikasi langsung, maupun tidak langsung.
 Layanan penempatan dan penyaluran yaitu serangkaian kegiatan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/ menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah.
Sesuai dengan bakat, minat kemampuan serta kondisi fisik dan psikisnya.
 Layanan pembelajaran yaitu Layanan bimbingn dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan lainnya yang berguna
untuk kehidupannya.
 Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta
didik memperoleh pelayanan secara pribadi melaluli tatap muka dengan
Konselor atau guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
 Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu.

3
 Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam
dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
 Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman ,
dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu
pihak lain.
 Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan Konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan
tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan dan bermusuhan.

1.b.. Bimbingan

 Bimbingn pribadi, bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasi


masalah-masalah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek
intelektual, efektik dan motorik.
 Bimbingan sosial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan dalam
mengatasi masalah-masalah sosial dalam kehidupan keluarga di sekolah
maupun di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
 Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan mempersiapkan
masadepan karier peserta didik.
 Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan perkembangan
dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.
 Bimbingan keberagaman, yaitu layanan untuk memilih dan menganut
kepercayaan sesuai dengan dirinya.
 Bimbingan keberkeluargan, yaitu layanan yang berkenaan dengan masalah
keluarga.

1.c. Kegiatan pendukung

 Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan pendukung berupa pengumpulan


data keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang
dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
 Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relafan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
 Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling Untuk
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu

4
forum pertemuan yang di hadiri oleh berbagai pihak yang di harap kan
dapat memberikan penyelesaian.
 Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan,dan komitmen bagi pemecahan masalah yang di
alami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
 Alih tangan kasus,yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah
yang di alami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak
yang lebih kompeten dan berwenang .
 Terapi kepustakaan,yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku.

2. Pengertian BK Komprehensif

Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik


memulai layanan dasar bimbingn layanan responsif, layanan perencanaan
individual dan dukungan sistem sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

2.a. Tujuan

Secara umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehensif
adalah sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat, minat, dan
kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan
pendidikan dan merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan kerja secara
khusus bertujuan untuk membantu peserta agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja
bagi guru BK atau konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan
untuk mengembangkan pola 17+ yang ada sekarang.

2.b. Fungsi

 Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan yang akan dapt menghasilkan


pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka
pengembangan siswa.
 Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan yang bermaksud agar siswa
tidak mengalami sesuatu kesulitan.
 Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
 Fungsi pemecahan yaitu fungsi bimbingan yang membantu memecahkan
masalah dengan cara mengumpulkan data tentang latar belakang
timbulnya masalah.

5
2.c. Layanan dan strategi

 Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan


membantu seluruh siswa mengembangkan prilaku efektif dan
meningkatkan keterampilan-keterampilan hidupnya. Isi layanan dasar
bimbingan sebagai:
1. Keimanan dan ketakwaan kepada tuhan YME
2. Kerjasama dalam kelompok dan
3. Peranan sosial laki-laki dan perempuan
4. Penerimaan keadaan diri dan penangananya secara efektif.
5. Pengembangan sikap dan perilaku emosional yang mantap.
6. Persiapan diri kearah kemandirian ekonomi
7. Pemilihan dan persiapan kerja
8. Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan
berkeluarga.
9. Pengembangan keterampilan intelektual dan pemahaman konsep-
konsep yang di perlukan untuk menjadi warga negara yang baik
10. Pengembangan sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab.
11. Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.

Strategi teknik dan menejemen:

1. Bimbingan klasikal
2. Bimbingan kelompok
3. Kolaborasi konselor guru
4. Kolaborasi orang tua.
5. Teknik lainnya.
 Layanan responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu
memenuhi kebutuhan yang di rasakan sangat penting oleh siswa pada saat
ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif. Isi layanan responsif
adalah:
1. Bidang pendidikan
2. Bidang belajar
3. Bidang sosial
4. Bidang pribadi
5. Bidang disiplin
6. Bidang narkotika
7. Bidang perilaku seksual.

6
Strategi teknik dan manajemen

1. Konsultasi
2. Konseling individu
3. Rujukan
4. Bimbingan teman sebaya
5. Teknik lainnya
 Layanan perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang
bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan
rencana-rencana pendidikan, karakter, dan kehidupan sosial berbudaya.
Isi dari layanan perencanaan individual adalah;
1. Bidang pendidikan
2. Bidang karier
3. Bidang sosial pribadi

Strategi teknik dan manajeman.

1. Penilaian individu kelompok


2. Bantuan individu kelompok
3. Teknik lainya.
 Dukungan sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan , memelihara serta meningkatkan program
bimbingan, strategi teknik, dan manajemen.
1. Perkembangan profesi, konsultasi, kolaborasi
2. Sistem manajemen
3. Kesepakatan
4. Evaluasi akuntabiti.

B. Definisi Konsep Program BK

Melalui  pemahaman  dan  penguasaan  yang  mendalam  tentang  asumsi 


pokok program BK yang bersifat komprehensif dan penjabaran dalam komponen
‐komponen program, maka konselor diharapkan dapat menyusun dan mengemba
ngkan rencana aksi layanan BK dengan  tujuan dan  target  terukur 
serta berdasarkan  skala prioritas layanan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan 
peserta  didik.  Sebagaimana  telah  dijelaskan sebelumnya  bahwa  seorang 
konselor  harus  menyadari  sepenuhnya bahwa tujuantujuan  yang  akan 

7
ditetapkan  dalam  perencanaan  program BK  harus menjadi  bagian integral 
dari  tujuan  pendidikan  nasional  pada  umumnya  dan  visi/misi  yang  ada 
di sekolah  secara  khusus. Dengandemikian,  petugas  bimbingan  dan 
konseling mampu dengan  tepat 
menentukan bagaimana cara yang efektif untuk mencapai tujuan beserta sarana‐
sarana yang diperlukannya.

1. Bimbingan dan Konseling sebagai Sistem dan Subsistem

Berdasakanasumsi dasar tentang sifat menyeluruh (komprehensif) program B
K,kegiatan BK merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling bertalian, dan 
setiap  bagian  memiliki  ikatan  kesatuan  dengan  bagian  yang  lain yang 
berorientasi  pada  pencapaian  tujuan  tertentu.  Dengan  demikian,  kegiatan 
BK dapat dianggap sebagai subsistem dalam sistem pendidikan yang menjadi indu
knya.Rangkaian kegiatan BK pada akhirnya memiliki keterikatan yang sangat kua
t dengan rangkaian kegiatan sekolah lainnya. 

Sementarai itu, BK sebagai suatu sistem  memiliki tiga aspek utama (Gunawan, 2
001), yakni: 

 Tujuan  yang  hendak  dicapai  sebagai  aspek  utama  yang  harus 


ditentukan terlebih dahulu.Penetapan  tujuan  akan  memudahkan 
konselor  menentukan strategi  yang  akan  dikembangkan  dalam  rangka 
mencapai  tujuan  yang dimaksud.

 Kegiatan  pokok  yang menunjang  langsung  tercapainya  tujuan.  Bagian‐


bagian pokok  dari  suatu  sistem  dan  strategi  yang  dikembangkan 
biasanya disebutsebagai  penjabaran  aktivitas  dari  suatu  strategi  yang 
di  dalamnya  terdapat aktivitas  utamayang  hendak  dilakukan. Dengan
kata lain, tercapainya tujuan hanya mungkin terjadi melalui implementasi
kegiatan-kegiatan yang dimaksud. Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan
sebaiknya dirumuskan secara tepat sasaran dan dengan dampak yang
terukur.

 Implementasi kegiatan (proses) atau berfungsinya isi dari suatu strategi
mengarahpada pencapaian tujuan. Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
semaksimal mungkin harus diusahakan dapat terlaksana sebaik mungkin.

Ketiga aspek dari program BK sebagai sistem tersebut saling berkaitan dan
satu kesatuan organis yang berproses menuju tujuan layanan ataupun program
yang hendak dicapai.

8
  

2. Sistematika Penyusunan dan Pengembangan Program BK

a. Pemetaan Kebutuhan, Masalah, dan Konteks Layanan

Penyusunan program BK haruslah dimulai dari kegiatan asesmen atau


kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi
penyusunan program. Kegiatan asesmen ini meliputi (1) asesmen konteks
lingkungan program yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan
dan tujuan sekolah, orangtua, masyarakat dan stakeholder pendidikan
terlibat, serta kebijakan pimpinan sekolah, (2) asesmen kebutuhan dan
masalah peserta didik yang menyangkut karakteristik peserta didik.

Berikut langkah-langkag pemetaan kebutuhan :

1). Menyusun Instrumen dan unit analisis penilaian kebutuhan. Eksplorasi


peta kebutuhan, masalah, dan konteks membutuhkan instrument asesmen
yang berfungsi sebagai alat bantu. Metode yang dapat dilakukan seperti
wawancara, observasi, dokumentasi dan sebagainya.

2). Implementasi penilaian kebutuhan. Pada tahap ini, konselor sesegera


mungkin mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang telah
dibuat sebelumnya dengan tujuan memperoleh gambaran kebutuhan dan
konteks lingkungan yang akan dirumuskan ke dalam program lebih lanjut.

3). Analisis hasil penilaian kebutuhan. Setelah data terkumpul, konselor


mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi hasil penilaian yang
diuangkap dengan tujuan kebutuhan, masalah, dan konteks progrm dapat
teridentifikasi dengan tepat.

4). Pemetaan kebutuhan/permasalahan. Setelah hasil analisis dan identifikasi


masalah terungkap, konselor atau petugas BK membuat peta
kebutuhan/masalah yang dilengkapi dengan analisis faktor-faktor penyebab
yang memunculkan kebutuhan/permasalahan.

3. Desain Program BK dan Rencana Aksi (Action Plan)

Berikut ini adalah penjabaran rencana operasional yang diperlukan Action plan
yang akan disusun paling tidak memenuhi syarat 5W+1H :

 Identifikasikan  dan  rumuskan  berbagai  kegiatan  yang 


harus/perludilakukan. 

9
Kegiatan ini diturunkan dari perilaku/tugas perkembangan/kompetensi 
yang harus dikuasai peserta didik .

 Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan


setiap kegiatan. Apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu
atau terus menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap
komponen program perlu dirancang dengan cermat. contoh :

JENJANG PENDIDIKAN
KOMPONEN
SMP/MT
PELAYANAN SD/MI
S SMA/SMK/MA
Pelayanan Dasar 45-55% 35-45% 25-35%
Pelayanan Responsif 20-30% 25-35% 15-25%
Pelayanan Perencanaan 25-35% (Porsi untuk
Individual dan Keluarga 5-10% 15-25% SMK lebih besar)
Dukungan Sisem 10-15% 10-15% 10-15%
PERKIRAAN ALOKASI WAKTU PELAYANAN

 Inventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari needs assesment ke dalam


tabel kebutuhan yang akan menjadi rencana kegiatan.

 Program yang telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu


dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan.

 Program bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan dalam bentuk
kontak langsung, dan tanpa kontak langsung dengan peserta didik.

C. Tujuan Program BK

Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh

perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh

keterampilan dasar hidupnya. Secara rinci tujuan program BK adalah :

- Memiliki kesadaran tentang diri dan lingkungannya

- Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi

tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi

penyesuaian diri dengan lingkungannya

10
- Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan

- Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan

hidupnya

D. Manfaat Program BK

Memungkinkan para Guru BK/Konselor untuk menghemat waktu,


tenaga, dan biaya, dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi, dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan. Pemberian
pelayanan bimbingan lebih teratur dan memadai. Siswa-siswa akan menerima
pelayanan bimbingan secara seimbang dan menyeluruh, baik dalam hal
kesempatan, ataupun dalam jenis pelayanan bimbingan yang diperlukan.
Setiap Guru BK/Konselor akan menyadari peranan dan tugasnya masing-
masing dan mengetahui pula bilamana dan di mana mereka harus bertindak,
dalam pada itu para Guru BK/Konselor akan menghayati pengalaman yang
sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswa-
siswa yang dibimbingnya. Penyediaan fasilitas akan lebih sempurna dan
dapat dikontrol.Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai
pihak yang berkepentingan dengan kegiatan bimbingan. Adanya kejelasan
kegiatan bimbingan di antara keseluruhan kegiatan program sekolah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pola bimbingan dan pola 17+ adalah program bimbingan dan

konseling/pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang

bimbingan, 9 layanan. 6 layanan pendukung yang sesuai dengan nama

yang berlaku. Sedangkan Bimbingan komprehensif adalah pemberian

bantuan kepada peserta didik memulai layanan dasar bimbingn

layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan

sistem sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

2. Petugas bimbingan dan konseling atau konselor harus mampu


menentukan bagaimana cara yang efektif dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan pendidikan

3. Program BK bertujuan untuk membantu semua konseli agar

memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental

yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya.

4. Setiap Guru BK/Konselor akan menyadari peranan dan

tugasnya masing-masing dan mengetahui pula bilamana dan di

mana mereka harus bertindak.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan

dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

perbaikan karya-karya berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Astawa Ari, Putu.(2017). Identitas Nasional. Jurnal Universitas Udayana,


(01) 32.

13

Anda mungkin juga menyukai