A. Sejarah Perumusan
Pokok ketiga ini berisi keyakinan dan sekaligus juga pandangan hidup
Muhammadiyah. Hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi
pembentuk pribadi utama, dan mengatur tertib hidup bersama menuju kehidupan
bahagia sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat. Islam adalah agama yang benar,
sesuai dengan Q.S. Al Imran/3: 19, yang artinya : “Sesungguhnya agama (yang
diridoi) di sisi Allah hanyalah Islam.”
Dan karena Islam agama yang benar, maka siapapun yang tidak menganut
agama yang benar ini tentulah akan merugi di akhirat nanti (Q.S. Al Imran/3: 85).
Dikarenakan islam adalah agama wahyu dari Allah SWT, bukan agama budaya yang
hanya rekayasa manusia. Keyakinan dan pandangan hidup Muhammadiyah yang
demikian ini diperkuat oleh kenyataan, bahwa islam tidak hanya agama ibadah, tetapi
juga way of life yang lengkap sempurna.
Dengan karakter dakwah dan tajdid itu, maka Muhammadiyah berhasil dalam
meneguhkan keyakinan islam yang kuat di kalangan umat islam, sekaligus membawa
pada kemajuan hidup. Jadi Muhammadiyah menjadi gerakan islam yang memurnikan
ajaran sekaligus memajukan kehidupan umat islam dan umat manusia pada umumnya
itulah islam yang “murni dan berkemajuan”.
C. Keanggotaan Muhammadiyah
1. Anggota Biasa
a. Warga Negara Indonesia beragama islam.
b. Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah.
c. Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah.
d. Bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah.
e. Mendaftarkan diri dan membayar uang pangkal.
2. Anggota Luar Biasa ialah seseorang bukan Warga Negara Indonesia,
beragama islam, setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta
bersedia mendukung amal usahanya.
3. Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap
Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya diperlukan
atau bersedia membantu Muhammadiyah. Sebagai anggota Muhammadiyah
mempunyai hak dan kewajiban yang diatur secara rinci dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) Muhammadiyah pasal 4.
Menurut ketua LPCR, Phil Ahmad (PP Muhammadiyah), jumlah Anggota Biasa
yang mempunyai Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) berkisar antara 5-7% dari
total umat islam Indonesia atau sekitar 15 juta orang, tetapi anggota yang tidak
resmi/simpatisan melaksanakan ibadah seperti yang difahami Muhammadiyah
berkisar antara 30-40 juta dari jumlah umat islam Indonesia. Jumlah ini bisa dilihat
dari mereka yang melaksanakan sholat ied di lapangan.