Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KNOWLEDGE MANAGEMENT

TUGAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi Semester V
yang diampu oleh Beta Noranita, S. Si, M. Kom.

DISUSUN OLEH:

1. Dessintha Arum S (24060117120018)


2. Gizka Olivia Septika P (24060117120043)
3. Almaas Retiani Amita (24060117140059)

PROGRAM STUDI STRATA 1 INFORMATIKA


DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini pengetahuan merupakan dasar dari efektivitas dan efisiensi operasi bisnis
perusahaan yang juga menjadi pendukung daya saing perusahaan dalam berkompetisi. Sifat
dari pengetahuan yang masih implisit dan dimiliki oleh individu-individu perusahaan
tersebut dapat saja hilang dari lingkungan perusahaan dikarenakan oleh mutasi kerja, pindah
kerja ke perusahaan lain yang menjadi kompetitor bahkan mungkin kematian. Karena
pengetahuan diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengalaman yang cukup panjang
dalam sebuah perusahaan oleh setiap individu yang tergabung di dalamnya, maka jika
sebuah perusahaan kehilangan pengetahuan tersebut akan menjadi sebuah kerugian yang
sangat besar dikarenakan investasi pengetahuan yang dilakukan oleh perusahaan hilang.
Oleh karena itulah sebuah manajemen pengetahuan perlu diterapkan dalam setiap
perusahaan baik bisnis maupun tidak agar setiap pengetahuan yang dimiliki oleh entitas
perusahaan terakomodasi secara tepat dan dapat dimanfaatkan di kemudian hari. DIGANTI
KATA-KATANYA
Dengan adanya knowledge management, sistem yang diciptakan oleh perusahaan dapat
didokumentasikan dan diambil kembali dengan cepat. Dengan demikian dapat mengurangi
melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang yang menyebabkan penggunaan
waktu, biaya, dan kesempatan secara berlebihan dan sia-sia.
Teknologi informasi mempengaruhi laju perkembangan perusahaan karena membuka
kesempatan penyamarataan informasi setiap individu tanpa batasan waktu dan tempat serta
membuat perubahan tren sangat cepat, apabila progress perusahaan tidak berbanding lurus
dengan pergerakan teknologi informasi,maka perusahaan harus siap mengalami penurunan
income dan kalah saing.
Teknologi Informasi yang banyak diakses oleh karyawan perusahaan adalah web. Web
merupakan kumpulan halaman web yang terhubung dan berisi informasi melalui perangkat
keras berbentuk komputer dan laptop, tapi dalam perkembangannya web dapat diakses dari
sistem operasi mobile melalui aplikasi yang terhubung dengan web service dan database.
Hal ini memberikan keuntungan bagi karyawan yang tidak dapat menghidupkan komputer,
akan tetap menerima informasi yang bersifat urgent dan dibutuhkan.
Kemampuan mengelola knowledge merupakan kekuatan yang sangat diperlukan untuk
tetap bertahan pada suatu perusahaan, dalam hal ini adalah perusahaan web hosting.
Knowledge Management terhadap tingkatan pelayanan kepada konsumen, diharapkan dapat
menjadi solusi dari masalah bagian customer support yang sering kesulitan terhadap
masalah teknis yang sering dialami konsumen.
B. Permasalahan
1. Apakah definisi knowledge management?
2. Apa saja jenis-jenis knowledge management?
3. Bagaimana penerapan knowledge management pada perusahaan web hosting?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari knowledge management.
2. Menjelaskan jenis-jenis dari knowledge management.
3. Menjelaskan penerapan knowledge management pada perusahaan web hosting.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Knowledge Management


Menurut (Davenport, 1994) dalam (Koening, 2012), knowledge management adalah
proses menangkap, mendistribusikan, dan efektif menggunakan pengetahuan. Menurut
(Hakim, 2013), knowledge management atau sekarang yang lebih popular disebut learning
organization adalah suatu sistem pengolahan yang mampu mengatur bagaimana penerapan
suatu pengetahuan pada sistem manajemen perusahaan terkait seperti bagaimana orang–
orang dari berbagai tempat yang berbeda mulai saling bicara menggunakan sistem kerja
virtual, sharing antar anggota serta proses duplikasi dari pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap karyawan. Menurut (Skyrme & Amindon, 1997) dalam (Purnama & Budihardjo,
2008) suatu pengelolaan proses pengetahuan secara sistematik, yang melaluinya
pengetahuan baru diciptakan, diidentifikasi, dikelompokkan, dibagikan, serta disatukan.
Menurut (Wulantika, 2012), knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam
mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran
pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga
mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam
pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa knowledge management adalah usaha untuk
meningkatkan pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan
budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan
menggalakan saling berbagi pengetahuan. Dimana usaha ini akan menciptakan dan
mempertahankan peningkatan nilai dari inti kompetensi bisnis dengan memanfaatkan
teknologi informasi yang ada.

B. Jenis-jenis Knowledge Management


Knowledge management di bagi menjadi 2, antara lain:
1. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merupakan sebuah bentuk transfer pengetahuan yang sudah
terdokumentasi atau di simpan sehingga mudah di pelajari dan di manfaatkan ke pihak
lain. Contoh: buku, koran, majalah, forum tanya jawab pada milis, penulisan artikel
pada website.
2. Tacit Knowledge
Tacit Knowledge merupakan sebuah bentuk transfer pengetahuan yang berbentuk
know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb. Contoh: Seorang
juru masak saat menulis resep kadang menggunakan ungkapan "Tambahkan garam
secukupnya".

Tacit knowledge dan explicit knowledge dapat di konversi kedalam empat proses
diantaranya:
1. Sosialization
Proses sharing yang diciptakan berdasarkan interaksi dan pengalaman langsung, hal
ini menyebabkan terjadinya transfer tacit knowledge ke tacit knowledge. Contoh:
percakapan.
2. Externalization
Proses transfer pengetahuan berdasarkan dialog dan refleksi, menyebabkan
pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit knowledge. Contoh: penulisan buku,
majalah, dan jurnal.
3. Combination
Proses transfer pengetahuan berdasarkan konversi explicit knowledge menjadi
explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge
dan informasi. Contoh: merangkum artikel, cerita, dan buku.
4. Internalization
Proses transfer pengetahuan berdasarkan pembelajaran dan akuisisi pengetahuan
yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke
seluruh organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge
anggota organisasi. Contoh: guru yang mengajar.
C. Penerapan Knowledge Management pada Perusahaan Web Hosting
Dalam bisnis web hosting, dengan berbagai ragam pengetahuan serta pengalaman untuk
setiap karyawan, penerapan knowledge management sangat penting. Dengan adanya
knowledge management ini di harapkan akan saling mengisi berbagai pengetahuan antar
karyawan.

Gambar 1. Role of Knowledge Base System on the Knowledge Management Chain

1. Create Knowledge
Dalam bisnis web hosting, dengan adanya sharing knowledge dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan serta manfaat kepada pelanggan dan karyawan. Pelanggan
akan mempunyai pengetahuan dasar tentang produk yang mereka sewa baik domain
ataupun web hosting, sehingga setiap permasalahan kecil yang terjadi pada pelanggan
dapat diatasi sendiri oleh pelanggan. Dengan adanya sharing knowledge antar
karyawan, layanan terhadap permasalahan pelanggan dapat diatasi dengan cepat.
2. Capture Knowledge
Apabila terjadi masalah yang sama, dapat dicari kembali dengan mudah karena
semua pengetahuan direkam di dalam knowledgebase ataupun ticket support.
3. Organise Knowledge
Dalam pengelolaan web hosting dapat dibagi berdasarkan divisi sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing.
4. Access Knowledge
Setiap divisi memiliki batas dalam mengelola web sesuai dengan hak akses yang
dimiliki.
5. Use Knowledge
Setelah pengetahuan dikumpulkan, masing-masing karyawan pada setiap divisi
dapat mempelajari ataupun mengakses pengetahuan yang belum pernah dipelajari atau
dialami saat membantu permasalahan pelanggan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Garis dibentuk oleh ratusan bahkan ribuan titik-titik yang saling terhubung antara titik
yang satu dengan titik yang lainnya. Dari hubungan titik-titik tersebut terbentuklah suatu
garis. Dalam algoritma pembentukan garis DDA (Digital Differential Analyzer) garis
dibentuk berdasarkan perhitungan Dx dan Dy dengan menggunakan rumus Dy = m * Dx.
Garis dibentuk dengan menentukan dua titik, yaitu titik awal dan titik akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai