Psikologi Bisnis
OLEH:
KELOMPOK 8
1. Maulidiah Adzraa F (G021191072)
2. Muh. Fahrul Rahman M (G021191073)
3. Muh. Rizky Yudha P (G021191195)
A. Latar Belakang
Ditinjau dari segi ilmu bahasa psikologi terdiri dari dua kata, yaitu
“psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu. Sehingga dari
segi bahasa psikolgi sama dengan ilmu jiwa atau mental. Jiwa diartikan
sebagai kekuatan yang menjadi penggerak manusia. Secara tegas diketahui
bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dengan
segala aspek, proses maupun latar belakangnya dalam kaitannya dengan
lingkungan. Dengan demikian psikologi dapat diberi batasan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental yang menjadi
kekuatan hidupnya manusia dan yang menyebabkan manusia dapat
berpikir, berperasaan, berkehendak, serta yang menyebablam orang
mengerti dan insyaf akan gerak jiwanya.
Adapun konsumen adalah orang, individu, badan usaha, organisasi
yang menggunakan produk dan jasa unutuk memenuhi kebetuhannya.
Konsumen dapat digunakan dengan dua istilah yang berbeda untuk
menggambarkan kesatuan konsumsi yaitu konsumsi orgamisasi dan
konsumsi individu. Konsumen organisasi mencakup perusahaan yang
mencari laba, badan pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga sosial
semuanya membeli produk dan jasa untuk dijual kembali dalam
menjalankan aktivitas organisasinya. Sedangkan konsumen individu
adalah konsumen yang secara individual membeli barang dan jasa untuk
digunakan dan memenuhi kebutuhan sendiri.
Sehingga psikologi konsumen dapat diartikan sebagai penerapan
ilmu-ilmu psikologi untuk mempelajari perilaku konsumen. Tentunya
psikologi konsumen merupakan cabang dari ilmu psikologi yang ditujukan
untuk mengkaji preferensi konsumen pada barang dan jasa yang
ditawarkan. Dengan demikian psikologi konsumen akan mempelajari
tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan pilihan atas suatu produk
atau jasa yang bernilai ekonomis untuk dibeli dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya karena pada dasarnya orang memiliki
keinginan dan kehendak untuk membeli sesuatu guna dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Berkaitan dengan perilaku konsumen, di Indonesia sendiri memiiki
konsumen yang sangat beragam. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Sehingga para pemasar berkewajiban untuk membahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan ini dipengaruhi oleh
faktor psikologis konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi dan
sikap, serta proses komunikasi konsumen, juga lingkungan sosial dan
budaya dari konsumen. Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat
bermanfaat bagi para pemasar atau produsen serta siapa pun yang
berkepentingan dengan konsumen untuk mempengaruhi keputusan
konsumen dan memperkirakan perilaku konsumen.
Pemasaran sendiri merupakan suatu fungsi organisatoris dan satu
set proses untuk menciptakan, berkomunikasi dan mengirimkan nilai ke
pelanggan dan untu menagtur hubungan pelanggan dalam cara-cara
bermanfaat bagi organisasinya dan stakeholders (definsi dari The
American Marketing Association, 2004.). Adapun pengertian lain bahwa
pemasaran adalah proses dimana suatu perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan
tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Atau dalam
arti luas dapat didefinisikan sebagai pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan
yang lain (Kotler dan Amstrong,2008:6).
Jika dikaitkan dengan psikologi, psikologi
pemasaranmerupakansebuah pemahaman yang terkait motif-motif yang
mempengaruhi emosi serta tindakan target pasar dalam memandang suatu
produk maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis. Pada hakekatnya
psikologi pemasaran ini mengenai integrasi ilmu psikologi dan perilaku
manusia ke dalam kegiatan pemasaran untuk mensukseskan tujuan
pemasaran yaitu penjualan yang maksimal. Pemahaman tentang psikologi
pemasaran diperlukan dalam semua pentahapan ini, mulai dengan
pencarian informasi oleh calon pembeli, tindakan memilih dari alternatif-
alternatif pembelian oleh calon pembeli, keputusan membeli, dan tindakan
dari pembeli setelah mereka membeli. Dengan kata lain para pemasar
perlu memahami psikologi perilaku konsumen dan psikologi dari setiap
aktivitas pemasaran.
Para pemasar semakin lama semakin menyadari bahwa
mengelompokkan konsumen dari segi demografis, seperti: penghasilan,
umur, sudah tidak memadai lagi. Oleh karena itu para pemasar mulai
mencoba mengadakan pendekatan dari sisi kejiwaan atau psikologi. Maka
muncullah pendekatan psikologi dalam pemasaran. Pendekatan psikologi
pemasaran selanjutnya berkembang tidak hanya menyangkut masalah
segmentasi pasar saja tetapi juga digunakan dalam seluruh aspek kegiatan
pemasaran. Untuk mencapai keberhasilan dalam pemasaran perlu
didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen. Dengan
memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang yang
konsumen inginkan.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih detail
terkait psikologi konsumen dan psikologi pemasaran. Sebab penggunaan
ilmu psikolog untuk menyukseskan kegiatan pemasaran, sekarang ini
semakin banyak digunakan oleh pemasar. Adanya ilmu pisikolog bukan
tentang mencari produk apa yang dapat dijual melainkan mencari apa yang
diinginkan para pembeli tentang produk atau jasa yang dijual dan apa
motivasi dibalik mereka membeli. Kemudian para pemasar berkewajiban
untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, apa seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusan. yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang
ditawarkan oleh pemasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah:
1. Menjelaskanhakikat psikologi konsumen dan perilaku konsumen
2. Menjelaskan perkembangan psikologi konsumen
3. Menjelaskan perlunya mempelajari psikologi konsumen
4. Menjelaskan ruang lingkup psikologi konsumen
5. Menjelaskan psikologi konsumen dan perilaku konsumen
6. Menjelaskan konsep psikologi pemasaran
7. Menjelaskan cara menyelami jiwa konsumen
8. Menjelaskan pentingnya psikologi pemasaran
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat psikologi konsumen dan perilaku konsumen
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikologi konsumen
3. Untuk mengetahui perlunya mempelajari psikologi konsumen
4. Untuk mengetahui ruang lingkung psikologi konsumen
5. Untuk mengetahui psikologi konsumen dan perilaku konsumen
6. Untuk mengetahui konsep psikologi pemasaran
7. Untuk mengetahui menjelaskan cara menyelami jiwa konsumen
8. Untuk mengetahui pentingnya psikologi pemasaran
D. Manfaat
1. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan
masukan bagi mahasiswa terkait psikologi konsumen dan psikologi
pemasaran.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman penulis tentang alasan perusahaan atau produsen perlu
memahami perilaku konsumen dan hal-hal apa yang perlu diperhatikan
produsen atau perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen.
BAB II
PSIKOLOGI KONSUMEN