Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

Psikologi Bisnis

PSIKOLOGI KONSUMEN DAN PSIKOLOGI PEMASARAN

OLEH:
KELOMPOK 8
1. Maulidiah Adzraa F (G021191072)
2. Muh. Fahrul Rahman M (G021191073)
3. Muh. Rizky Yudha P (G021191195)

Dosen Pengampu : Prof. Ir. Muslim Salam, M.Ec., Ph.D


Psikologi Bisnis “B”

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditinjau dari segi ilmu bahasa psikologi terdiri dari dua kata, yaitu
“psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu. Sehingga dari
segi bahasa psikolgi sama dengan ilmu jiwa atau mental. Jiwa diartikan
sebagai kekuatan yang menjadi penggerak manusia. Secara tegas diketahui
bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dengan
segala aspek, proses maupun latar belakangnya dalam kaitannya dengan
lingkungan. Dengan demikian psikologi dapat diberi batasan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental yang menjadi
kekuatan hidupnya manusia dan yang menyebabkan manusia dapat
berpikir, berperasaan, berkehendak, serta yang menyebablam orang
mengerti dan insyaf akan gerak jiwanya.
Adapun konsumen adalah orang, individu, badan usaha, organisasi
yang menggunakan produk dan jasa unutuk memenuhi kebetuhannya.
Konsumen dapat digunakan dengan dua istilah yang berbeda untuk
menggambarkan kesatuan konsumsi yaitu konsumsi orgamisasi dan
konsumsi individu. Konsumen organisasi mencakup perusahaan yang
mencari laba, badan pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga sosial
semuanya membeli produk dan jasa untuk dijual kembali dalam
menjalankan aktivitas organisasinya. Sedangkan konsumen individu
adalah konsumen yang secara individual membeli barang dan jasa untuk
digunakan dan memenuhi kebutuhan sendiri.
Sehingga psikologi konsumen dapat diartikan sebagai penerapan
ilmu-ilmu psikologi untuk mempelajari perilaku konsumen. Tentunya
psikologi konsumen merupakan cabang dari ilmu psikologi yang ditujukan
untuk mengkaji preferensi konsumen pada barang dan jasa yang
ditawarkan. Dengan demikian psikologi konsumen akan mempelajari
tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan pilihan atas suatu produk
atau jasa yang bernilai ekonomis untuk dibeli dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya karena pada dasarnya orang memiliki
keinginan dan kehendak untuk membeli sesuatu guna dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Berkaitan dengan perilaku konsumen, di Indonesia sendiri memiiki
konsumen yang sangat beragam. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Sehingga para pemasar berkewajiban untuk membahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan ini dipengaruhi oleh
faktor psikologis konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi dan
sikap, serta proses komunikasi konsumen, juga lingkungan sosial dan
budaya dari konsumen. Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat
bermanfaat bagi para pemasar atau produsen serta siapa pun yang
berkepentingan dengan konsumen untuk mempengaruhi keputusan
konsumen dan memperkirakan perilaku konsumen.
Pemasaran sendiri merupakan suatu fungsi organisatoris dan satu
set proses untuk menciptakan, berkomunikasi dan mengirimkan nilai ke
pelanggan dan untu menagtur hubungan pelanggan dalam cara-cara
bermanfaat bagi organisasinya dan stakeholders (definsi dari The
American Marketing Association, 2004.). Adapun pengertian lain bahwa
pemasaran adalah proses dimana suatu perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan
tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Atau dalam
arti luas dapat didefinisikan sebagai pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan
yang lain (Kotler dan Amstrong,2008:6).
Jika dikaitkan dengan psikologi, psikologi
pemasaranmerupakansebuah pemahaman yang terkait motif-motif yang
mempengaruhi emosi serta tindakan target pasar dalam memandang suatu
produk maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis. Pada hakekatnya
psikologi pemasaran ini mengenai integrasi ilmu psikologi dan perilaku
manusia ke dalam kegiatan pemasaran untuk mensukseskan tujuan
pemasaran yaitu penjualan yang maksimal. Pemahaman tentang psikologi
pemasaran diperlukan dalam semua pentahapan ini, mulai dengan
pencarian informasi oleh calon pembeli, tindakan memilih dari alternatif-
alternatif pembelian oleh calon pembeli, keputusan membeli, dan tindakan
dari pembeli setelah mereka membeli. Dengan kata lain para pemasar
perlu memahami psikologi perilaku konsumen dan psikologi dari setiap
aktivitas pemasaran.
Para pemasar semakin lama semakin menyadari bahwa
mengelompokkan konsumen dari segi demografis, seperti: penghasilan,
umur, sudah tidak memadai lagi. Oleh karena itu para pemasar mulai
mencoba mengadakan pendekatan dari sisi kejiwaan atau psikologi. Maka
muncullah pendekatan psikologi dalam pemasaran. Pendekatan psikologi
pemasaran selanjutnya berkembang tidak hanya menyangkut masalah
segmentasi pasar saja tetapi juga digunakan dalam seluruh aspek kegiatan
pemasaran. Untuk mencapai keberhasilan dalam pemasaran perlu
didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen. Dengan
memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang yang
konsumen inginkan.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih detail
terkait psikologi konsumen dan psikologi pemasaran. Sebab penggunaan
ilmu psikolog untuk menyukseskan kegiatan pemasaran, sekarang ini
semakin banyak digunakan oleh pemasar. Adanya ilmu pisikolog bukan
tentang mencari produk apa yang dapat dijual melainkan mencari apa yang
diinginkan para pembeli tentang produk atau jasa yang dijual dan apa
motivasi dibalik mereka membeli. Kemudian para pemasar berkewajiban
untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, apa seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusan. yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang
ditawarkan oleh pemasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah:
1. Menjelaskanhakikat psikologi konsumen dan perilaku konsumen
2. Menjelaskan perkembangan psikologi konsumen
3. Menjelaskan perlunya mempelajari psikologi konsumen
4. Menjelaskan ruang lingkup psikologi konsumen
5. Menjelaskan psikologi konsumen dan perilaku konsumen
6. Menjelaskan konsep psikologi pemasaran
7. Menjelaskan cara menyelami jiwa konsumen
8. Menjelaskan pentingnya psikologi pemasaran

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat psikologi konsumen dan perilaku konsumen
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikologi konsumen
3. Untuk mengetahui perlunya mempelajari psikologi konsumen
4. Untuk mengetahui ruang lingkung psikologi konsumen
5. Untuk mengetahui psikologi konsumen dan perilaku konsumen
6. Untuk mengetahui konsep psikologi pemasaran
7. Untuk mengetahui menjelaskan cara menyelami jiwa konsumen
8. Untuk mengetahui pentingnya psikologi pemasaran

D. Manfaat
1. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan
masukan bagi mahasiswa terkait psikologi konsumen dan psikologi
pemasaran.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman penulis tentang alasan perusahaan atau produsen perlu
memahami perilaku konsumen dan hal-hal apa yang perlu diperhatikan
produsen atau perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen.
BAB II
PSIKOLOGI KONSUMEN

A. Hakikat Psikologi Konsumen dan Perilaku Konsumen


Menurut Jhon B. Watson (1878-1958), Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode pbservasi
yang objektif terhadap rangsangan. Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono
(2009) mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkag laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
Adapun konsumen adalah setiap orang pemakai barang dana tau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Jadi konsumen merupakan suatu tingkah laku yang
menyangkut pilihan terhadap suatu produk atau jasa untuk digunakan
sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsumen dapat digunakan dengan dua istilah yang berbeda untuk
menggambarkan kesatuan konsumsi yaitu konsumen organisasi dan
konsumen individu. Pembahasan konsumen individu dan organisasi
barangkali merupakan yang paling luas jika disbanding dengan semua
jenis perilaku konsumen lain karena melibatkan setiap individu, setiap
kelompok umur, dan latar belakang, berperan sebagai pembeli atau
pemakai atau keduanya. Baik konsumen organisasi atau konsumen
individu, baik kelompok atau perorangan yang secara teratur
menggunakan produk berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Psikologi konsumen sendiri adalah suatu cabang ilmu psikologi
yang mempelajari tentang perilaku konsumen dalam membuat suatu
keputusan untuk membeli barang dan jasa. Pada dasarnya orang memiliki
keinginan dan kehendak untuk membeli sesuatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Kebutuhan itu muncul karena adanya suatu kondisi tidak
nyaman yang memunculkan dorongan yang berasal dari dalam diri orang
itu sendiri yang menimbulkan minat (intrinsik) maupun dorongan yang
datang atas pengaruh dari luar sehingga menimbulkan perilaku atau
tindakan (ekstrinsik). Psikologi konsumen mempelajari hampir semua
respon psikologis dan perilaku yang dapat terjadi dalam konteks peran
seorang sebagai konsumen.
Cherry, Kedra (2010) mengemukakan bahwa psikologi konsumen
adalah daerah khusus yang mempelajari cara mempengaruhi jalan pikiran
manusia, keyakinan, perasaan dan persepsi dan bagaimana mereka
membeli terkait dengan barang dan jasa. Dorongan yang muncul baik
secara intrinsik maupun ekstrinsik biasanya sudah membangun apabila ada
keinginan untuk membeli suatu produk atau jasa yang dibutuhkan. Jadi
sasaran utama dari psikologi konsumen ialah menjelaskan bagaimana
perilaku konsumen dan berfokus pada konsumen sebagai konsumen.
Adapun bidang psikologi konsumen dimulai dengan psikologi periklanan
dan penjualan, obyeknya merupakan komunikasi yang efektif, serta pihak
produsen maupun distributor kepada konsumen.
Berdasarkan uraian diatas dapat didefinisikan kembali bahwa
psikologi konsumen ialah sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindakan
dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan yang menyangkut
motivasi, persepsi, sikap dan keyakinan, gaya hidup, pembelajaran,
kepribadian, pengurus itu situasional dalam membuat keputusan
pembelian atas produk dan jasa yang bernilai ekonomis.

B. Perkembangan Psikologi Konsumen


Perkembangan psikologi sebagai ilmu ilmiah yang bersumber pada
eksperimen dan Terapan yang diawali dari berdirinya laboratorium
psikologi pertama di Leipzig, Jerman pada tahun 1875 oleh Wilhelm
Wundt sebagai pelopor psikologi ilmiah kemudian terus berkembang
spesialisasi salah satunya psikologi industri dan organisasi. Lahirnya
psikologi konsumen berawal dari perkembangan psikologi industri dan
organisasi, di mana sebenarnya bahwa psikologi konsumen dimulai sejak
munculnya psikologi periklanan dan penjualan yang objeknya adalah
komunikasi yang efektif dari pihak industri (produsen) kepada konsumen
melalui periklanan yang dikenal sejak surat kabar pertama pada abad-17.
Dimulai pada tahun 1901 oleh Walter Dill Scott memberanikan diri
berbicara tentang kemungkinan penggunaan pisikologi dalam periklanan,
kemudian sebagai Perintis penerapan pisikologi dalam dunia industri
Walter Dill Scott tahun 1903 menulis buku Pshychology of
Advertising.Berikutnya Hugo Muensterberg psikolog bangsa jerman pada
1913 yang mengajar di Universitas Harvard menulis The Pshychology of
Industrial Efficiency yang membahas luas dan mendalam tentang psikologi
industri dan organisasi. Selanjutnya diikuti oleh para tokoh lainnya seperti
Hawthorne (1803-1864), Elton Mayo (1880-1949), dan M.D Dunnete
(1926-2007) dan diikuti tokoh lainnya.
Kemudian para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami
hubungan antar manusia dalam industri mempelajari organisasi secara
keseluruhan. Materi yang dipelajari mulai dari struktur formal, informal,
iklim dan budaya organisasi, pola dan gaya komunikasi yang ditimbulkan
untuk menentukan pengaruh akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Manusia menggunakan tenaganya untuk bekerja dan menghasilkan uang
kemudian uang yang didapatkan tersebut dibelanjakan untuk produk dan
jasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan demikian manusia di
sini adalah konsumen suatu produk yang dihasilkan oleh produsen sebagai
pembuat atau penghasil produk dan jasa sehingga produsen dsini perlu
mengenai selera dan kebutuhan konsumen khususnya dalam hal
pengambilan keputusan.
Sehingga eksistensi psikologi konsumen merupakan
perkembangan dan perluasan dari bagian psikologi industri dan organisasi
yang mengarah pada spesialisasi ilmu pengetahuan. Secara terpisah
psikologi konsumen melakukan penelitian empiris berupaya untuk
menemukan dan memperbarui teori-teori yang sudah ada secara dinamis
dan juga secara berkesinambungan.
C. Perlunya Mempelajari Psikologi Konsumen
Ketika berbicara tentang psikologi konsumen sudah pasti identik
membicarakan perilaku konsumen dan diketahui bahwa perkembangan
perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang
ditawarkan daripada permintaan. Jika di ingat kembali definisi singkat dari
psikologi konsumen adalah sebuah studi tentang kelakuan manusia dalam
perannya sebagai konsumen yang mencakup seluruh langkah proses
pengambilan keputusan. Maka perlunya mempelajari pisikologi konsumen
bagi produsen sendiri adalah untuk mempelajari apa yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh konsumen. Karena, memahami konsumen akan menuntun
pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Dengan bidikan
yang tepat maka biaya yang dikeluarkan untuk promosi akan lebih murah
serta dapat menawarkan produk yang sesuai kebutuhan pasar.
Pemahaman tentang psikologi konsumen dan proses konsumsi
akan memberikan banyak manfaat diantaranya, pertama membantu
manajemen dalam mengambil keputusan, memberikan pengetahuan dasar
untuk riset pemasaran ketika menganalisis konsumen, membantu pelatih
dalam rangka menciptakan peraturan dan hokum yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan produk atau jasa dan membantu konsumen dalam
pengambilan keputusan yang bijaksana dalam rangka konsumsi produk
dan jasa. Kedua, dalam mempelajari psikologi konsumen, konsumen dapat
diajarkan bagaimana mendeteksi adanya penipuan dan Penyalahgunaan
serta konsumen sadarkan akan peluang untuk memperbaiki perilaku nya
dalam hal konsumsi. Ketiga psikologi konsumen menciptakan
kecenderungan perhatian dalam masalah masalah sosial, seperti pelayanan,
transportasi, kesehatan, rekreasi dan hiburan, perlindungan atas dan
pencemaran lingkungan dan sebagainya semua itu mencerminkan orientasi
konsumen sebagai warga negara. Keempat, perlunya mempelajari
psikologi konsumen karena dapat mempertemukan konsumen dengan
produsen untuk memenuhi kebutuhan di kedua belah pihak secara
ekonomis dan mendapatkan keuntungan dari pemahaman masalah
konsumen serta untuk membangun keunggulan kompetitif. Kelima,
psikologi konsumen sebuah studi yang menarik untuk dipelajari,
mempelajari psikologi konsumen akan memper dalam pengetahuan
tentang ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi yang
mempengaruhi perilaku konsumen.
D. Ruang Lingkup Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen merupakan disiplin ilmu pengetahuan
akademis dan ilmu pengetahuan terapan yang berakar pada lintas disiplin
ilmu pengetahuan. Dalam pengambilan keputusan tentang konsumsi
berupa barang atau jasa, biasanya ditemukan kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap produk yang dikonsumsi. Studi psikologi konsumen mempelajari
tentang reaksi terhadap kepuasan dan ketidakpuasan secara ekonomis atas
produk yang mereka konsumsi, melalui proses kognitif, efektif dan
konatif. Psikologi konsumen diperluas melampaui kegiatan pembelian
yang mencakup perolehan, penggunaan dan disposisi produk berupa jasa,
waktu, dan gagasan. Dalam psikologi konsumen terdapat kecenderungan
mendekari masalah dari sudut pandang konsumen yang berhubungan
dengan penggunaan produk dan jasa.
Dalam psikologi konsumen terdapat pengakuan terhadap konsumen
sebagai organisme hidup yang tingkah lakunya berhak mendapatkan
perhatian secara ilmiah, sehingga banyak memberikan sumbangan kepada
psikologi dasar. Adapun teori psikologi konsumen yang pertimbangannya
berdasarkan psikologi menerangkan bahwa seseorang akan selalu
didorong oleh kebutuhan dasarnya yang terbentuk dari pengaruh
lingkungan di mana individu itu bermukim, misalnya ketika sedang lapar,
maka perlu mencari makan yang sesuai bagi lingkungannya. Beberapa
teori perilaku konsumen yang termasuk dalam pandangan psikologi antara
lain:
1. Teori belajar (the learning theory), yang mendasarkan pada empat hal
yaitu: dorongan (drive), petunjuk (presriptive), tanggapan (response),
dan penguatan (reinforcement)
2. Teori rangsangan-tanggapan (the stimulus-response theory), yang
menekankan bahwa apabila produsen ingin memperoleh tanggapan
dari konsumen tentang penawarannya, maka produsen harus
mengadakan periklanan secara berkesinambungan.
3. Teori Kognitif/kesadaran (the cognitive/perception theory), yang
menyatakan bahwa tingkah laku individu tidak hanya ditentukan oleh
tanggapan terhadap rangsangan yang memengaruhinya, akan tetapi
dipengaruhi pula oleh sikap, keyakinan, pengalaman, dan kesadaran.
4. Teori bentuk dan bidang (Gestalt and field theory), yang menyatakan
bahwa tingkah laku manusia merupakan interaksi antara individu
dengan lingkungan psikologisnya.
5. Teori psikoanalisis (the psychoanalysis theory), yang menyatakan
bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa
dan adanya motif yang tersembunyi.
Psikologi konsumen adalah suatu studi yang mempelajari tentang
proses mental dan penentuan pilihan untuk mendapatkan produk dan jasa
pada individu sebagai konsumen melalui stimuli pemasaran sehingga
muncul motivasi, persepsi, pembelajaran dan ingatan yang
dimanifestasikan dalam tindakan pembelian. Psikologi konsumen
merupakan bagian dari ilmu psikologi yang berakar pada psikologi
periklanan dan penjualan. Di samping itu psikologi konsumen mencakup
penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai
konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data
dari pengetahuan perilaku dasar.
E. Psikologi Konsumen dan Perilaku Konsumen
Psikologi konsumen adalah studi yang mempelajari bagaimana
konsumen mengetahui, mengenali barang dan jasa yang ditawarkan di
pasar, bagaimana konsumen mengetahui dan mengenali barang dan jasa
yang baik, bagaimana konsumen sampai pada keputusan untuk membeli
barang dan jasa yang dianggap bermanfaat. Psikologi konsumen berusaha
untuk menggambarkan dan menjelaskan perilaku konsumen, meskipun
beberapa psikolog konsumen akan berusaha untuk memprediksi atau
memengaruhi keputusan pelanggan. Sasaran utama psikologi konsumen
adalah menjelaskan perilaku konsumen dari sudut proses mental dari
individu, misalnya menguraikan berbagai macam pilihan, situasi dan atas
dasar apa keputusan yang dibuat konsumen.
Perilaku konsumen adalah studi individual, kelompok atau
organisasi dalam proses memilih, mengamankan, menggunakan,
menghabiskan suatu produk, pelayanan, pengalaman atau ide-ide untuk
kebutuhan kepuasan dan dampak proses-proses ini pada konsumen dan
masyarakat. Untuk lebih sederhana perilaku konsumen adalah studi
tentang kapan, mengapa. bagaimana, di mana orang-orang membeli atau
tidak membeli suatu produk. Melalui studi ini dapat mengerti proses
pengambilan keputusan dari pembeli secara individu maupun dalam
kelompok atau organisasi. Perilaku konsumen mempelajari karakteristik-
karakteristik perilaku individu seperti demografik, dan variabel-variabel
perilaku dalam mencoba untuk mengerti keinginan konsumen juga
mencoba mengukur pengaruh kelompok seperti keluarga terhadap perilaku
dalam pembelian produk.
BAB III
PSIKOLOGI PEMASARAN

A. Konsep Psikologi Bisnis


Psikologi pemasaran pada hakikatnya adalah integrasi ilmu
psikologi dan perilaku manusia ke dalam kegiatan pemasaran untuk
menyukseskan tujuan pemasaran, yaitu penjualan yang maksimal. Orang
membeli sesuatu adalah untuk memenuhi kebutulan dan memuaskan
keinginannya. Tugas seorang pemasar bukannya mencari produk atau jasa
apa yang akan akan dijual, tetapi mencari apa motivasi dan produk atau
jasa apa yang ingin dibeli oleh masyarakat. Jadi sebagai pemasar
hendaklah mencari motivasi apa di balik pembelian yang dilakukan oleh
para pembeli, ketika merencanakan kegiatan pemasarannya.
Psikologi Pemasaran pada dasarnya membicarakan dua area, yaitu:
1. Segmentase Pasar: pengelompokan pasar.
Pembatasan sasaran pasar berdasarkan jenis kelamin/ demografi/
pendidikan/ psikografi dan menentukan kebutuhan dan keinginan.
2. Pemahaman tentang proses pembelian yang berjalan.
Proses pembelian ini meliputi tahap-tahap yang meliputi:
a. Pencarian informasi
b. Memilih satu dari beberapa alternatif
c. Tindakan membeli
d. Evaluasi pascabeli
e. Bila ada kepuasan berlanjut menjadi pelanggan, bila tidak puas
pembeli akan mencari penjual lain.
Bidang cakup Psikologi pemasaran meliputi: psikologi pasar
khususnya dengan pendekatan psikografis dalam membuat segmentase
pasar, analisis kepuasan konsumen, analisis sikap, minat dan perilaku,
analisis persepsi, asosiasi, dan loyalitas. Selanjutnya psikologi pemasaran
yang dihubungkan dengan aktivitas pemasaran antara lain: psikologi
produk, psikologi harga, psikologi periklanan.
DAFTAR PUSTAKA

American Marketing Association (AMA). 2004. American Marketing


Association Releases New Definition of Marketing, Florida:
Orlando.
Kotler, Philip, Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, Sarlito W., dan Eko A, Meinarno. 2009. Psikologi Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai