Anda di halaman 1dari 2

Model Getzel dan Guba

Pada model ini, Getzel dan Guba mengadakan analisis perilaku pemimpin
dalam sistem sosial. Dikemukakannya dua dua kategori perilaku yang menetapkan
arah penekanan pada pemimpin, Yang pertama, perilaku yang bergaya normative
(dimensi nometetis) di mana usahanya meliputi tuntutan organisasi. Dimensi ini
menunjukan kepada lembaganya yang ditandai dengan peranan-peranan dan
harapan-harapan tertentu sesuai dengan tujuan sistem itu. Dimensi ini dikatan pula,
dimensi psikologis. Yang kedua ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya
personal (dimensi idiografis) yaitu mengutamakan kebutuhan dan ekspektasi
anggota organisasinya (guru/dosen). Dimensi ini mengacu pada individu-individu
yang menempati sistem, masing-masing dengan kepribadian dan disposisi
kebutuhan tertentu. Organiisasi sebagai sistem sosial, memiliki kedua dimensi
tersebut yang berbeda satu sama lain, bahkan saling mempengaruhi. (Dalam Oteng
Sutisna, 1982: 267 a).
DIMENSI NOMOTESIS

LEMBAGA PERANAN HARAPAN

SISTEM PERILAKU
YANG
SOSIAL NAMPAK

INDIVIDU KEPRIBADIA DISPOSISI KEBUTUHAN

B.    Model Kepemimpinan Kontingensi


Fred Fiedler, menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin bukan hanya
karena kepribadian yang dimilikinya, tetapi juga karena berbagai factor situasi dan
saling berhubungan antara pemimpin dengan situasi. Keberhasilan kepemimpinan
tergantung (“contingent”) baik kepada keadaan diri pemimpin,maupun kepada
keadaan organisasi. Pemimpin yang cenderung berhasil dalam situasi tertentu,
belum tentu berhasil pula pada situasi yang lain. Sebagai dasar penelitian,
ditemukan tiga dimensi kritis dalam situasi yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
efektif, ialah:
1.    Kekuatan yang berasal dari organisasi (position power). Ini berarti sejauh mana
pemimpin mendapatkan kepatuhan anak buahnya, dengan menggunakan kekuatan
yang bersumber dari organisasi (bukan yang berasal dari kharisma atau keahlian).
Dikatakannya bahwa pemimpin yang memiliki kekuatan yang jelas dari organisasi
akan lebih mendapat kepatuhan dari anak buahnya.
2.    Tatanan tugas (task structure). Tatanan ini adalah ketentuan tentang tugas dan
tanggung jawab setiap orang yang ada dalam organisasi. Apabila tugas cukup jelas,
maka prestasi setiap orang lebih mudah dikontrol dan tanggung jawab seriap orang
lebih pasti.
3.    Hubungan pemimpin dengan anak buah. Dimensi ini menurut Fiedler adalah sangat
penting bagi pemimpin, karena menentukan sejauh mana pemimpin diterima oleh
anak buahnya.

Berdasarkan ketiga dimensi tersebut di atas, dikeluarkan beberapa jenis gaya


kepemimpinan dan dua tingkat yang menyenangkan (favorableness).

Anda mungkin juga menyukai