a. Nama Perusahaan
b. Bergerak di bidang
Teori organisasi secara umum bisa diartikan sebagai suatu pikiran yang
merupakansekelompok orang yang membagi tugas dengan cara struktur untuk
mendapatkan pedomanyang ingin dicapai bersama-sama.
Teori Organisasi adalah teori yang berusaha menerangkan/meramalkan
bagaimanaorganisasi dan orang didalamnya berperilaku dalam berbagai struktur
organisasi,budayadan lingkungan untuk mencapai tujuan.
birokrasi mula-mula berasl dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan
dan perancanan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut waber bentuk organisasi yang
birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien. Weber mengemukakan
5. Sistem aturan yan mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi.
Unsur-unsur birokrasi masih banyak ditemukan di organisasi-organisasi modern yang labih kompleks
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh seorang
manajer dalam memelihara sumber daya manusianya, yaitu dengan cara menyediakan dan
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif karena disitulah seorang
karyawan menghabiskan waktu kerjanya setiap hari. Lingkungan kerja yang nyaman, aman
dan kondusif akan memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk bekerja
dengan optimal.
Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut
akan betah melakukan aktivitas kerja di tempat tersebut, jadi waktu bekerjanya akan
dipergunakan secara efektif. Sebaliknya jika lingkungan kerja yang kurang baik akan
menuntut karyawan untuk bekerja dan waktu yang dipergunakan akan lebih banyak tetapi
tidak mendukung perolehan rancangan sistem kerja yang efisien yang dapat menurunkan
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja
karyawan. Hal ini disampaikan oleh Husein Umar yaitu lingkungan kerja merupakan elemen
organisasi yang mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan perilaku individu pada
kinerja yang baik tidak terlepas dari motivasi kerja yang tinggi.
1) Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi dua yaitu :
a) Lingkungan yang berhubungan langsung dengan karyawan. Seperti pusat kerja, merja,
2) Lingkungan Kerja Non Fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi
yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan baik hubungan
b. Indikator Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayanti indikator lingkungan kerja fisik dan
b) Kelancaran komunikasi
5. Kinerja Organisasi
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Biasanya orang yang
kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang tingkat
kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau
berperforma rendah. Menurut Selamet (2009:236) Prestasi kerja atau Kinerja (Performance
terhadap kinerja pekerja. Pada dasarnya kinerja merupakan perilaku manusia dalam
memainkan peran yang mereka lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi suatu
standar perilaku yang telah ditentukan agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan.
Pemikiran kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2005:9) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan adalah hasil dari
proses pekerjaan tertentu secara berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta
uraian yang telah dikemukakan, maka kinerja karyawan adalah kontribusi karyawan atau
hasil proses pekerjaan kepada organisasi. Berhasil atau tidaknya kinerja yang telah dicapai
oleh suatu organisasi, dipengaruhi oleh tingkat kinerja dari karyawan, baik secara individual
maupun secara kelompok. Dengan asumsi bahwa semakin baik kinerja karyawan, maka
diharapkan kinerja organisasi akan semakin baik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam penelitian ini pendekatan untuk mengukur sejauh mana kinerja karyawan secara
individual ada 6 kriteria yaitu (Bernardin, dalam Robbins, 1996:260): Kualitas, Tingkat
dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan
beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuantujuan yang
Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah
siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas yang diukur dari persepsi pegawai terhadap
jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya. Ketepatan Waktu, Tingkat suatu aktivitas
diselesaikan pada awal yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari
persepsi pegawai terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi
output. Efektivitas, Tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi,
bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
Kemandirian, Adalah tingkat seorang pegawai dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa minta
bantuan, bimbingan dari orang lain atau pengawas. Kemandirian dapat diukur dari persepsi
pegawai terhadap tugas dalam melakukan fungsi kerjanya masing-masing pegawai sesuai
dengan tanggung jawab pegawai itu sendiri. Komitmen kerja, Merupakan tingkat dimana
pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab pegawai
6. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan bukanlah tentang hakiki atau sebutan atau juga status melainkan hal
tersebut memiliki pengaruh dan menguasai untuk berubah. Kepemimpinan bukanlah sekitar
yang sesuai. Para pemimpin tidak bisa lagi memandang strategi dan eksekusi menjadi hal
yang dipentingkan ketika hanya mampu mengandalkan konsep-konsep yang abstrak. Akan
tetapi, seorang pemimpin diharapkan mampu menyadari bahwa kedua unsur tersebut pada
akhirnya hanya membicarakan tentang orangorang (Carly Fiorina).Berdasarkan pada konteks
pernyataan tersebut maka keberadaan seorang pemimpin sangat dibutuhkan sekali guna
subunit untuk mencapai tujuan keberadaannya dalam sistem yang lebih besar. Tujuan
arahan untuk pengikut mereka dan memfasilitasi atau memungkinkan proses organisasi
yang 235 seharusnya menghasilkan pencapaian tujuan. Tujuan dan arah organisasi menjadi
jelas dalam banyak hal, termasuk melalui misi, visi, strategi, tujuan, rencana, dan tugas.
(Zaccaro, 2001:453).
Perubahan organisasi modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi.[1] Oleh sebab itu
perubahan dapat melibatkan hampir semua aspek dari suatu organisasi, daintaranya: jadwal
organisasi, orang-orang dalam organisasi itu sendiri, dan lain sebagainya. Devinisi perubahan
organisasi-organisasi beralih dengan keadaan sekarang mereka menuju keadaan yang diinginkan
pada masa mendatang, dengan tujuan meningkatkan efektivitas mereka (Jones, 1993:
keorganisasian yang direncanakan adalah upaya yang diarahakan kepada tujuan tertentu yang
dilakukan suatu organisassi untuk mempengaruhi kondisi status quonya sendiri atau status quo
diharapkan di masa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik, atau sebagai bagian dan
bidang proses organisasional, dan tidak ada pembahasan tentang organisasi akan lengkap tanpa
pembicaraan topik yang kompleks ini. Sasarannya jelas untuk menciptakan sistem organisasi
yang mampu tetap hidup dan berkembang, baik secara internal maupun eksternal. Manajemen
perubahan merupakan bagian integral berfungsinya organisasi. Porter, Lawler, dan Heckman
menyatakan bahwa “kecepatan perubahan akan berbeda dari satu organisasi dengan organisasi
Organisasi berfungsi dengan berbagai struktur dan proses yang saling tergantung. Struktur dan
proses-proses organisasi adalah tidak tetap, atau statistik, tetapi lebih merupakan pola-pola
hubungan yang berubah secara kontinyus dalam suatu kegiatan sosial yang lebih luas. Oleh
karena itu, perubahan adalah suatu aspek universal dan kontinual semua organisasi. Tidak peduli
karakteristik strukturalnya, tidak ada organisasi yang terkecualidari perubahan. Sebagai suatu
sistem yang terbuka, organisasi harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
Dewasa ini, teknologi informasi berkembang sangat luar biasa. Teknologi informasi
semakin canggih dan bisa digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik
informasi pada saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital bagi
berdampak pada proses perubahan yang terjadi tidak hanya di dalam aktifitas
pekerjaan manager.
messaging, faksimili maupun papan buletin komputer dapat mengubah cara bekerja
menghilangkan pesan berganda kepada orang yang kita tuju ataupun meniadakan
Dari contoh kecil diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi telah
mengubah organisasi secara mendasar. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
Patologi merupakan bahasa kedokteran yang secara etimologi memiliki arti “ilmu
patologi ialah agar diketahui berbagai jenis penyakit yang mungkin diderita oleh manusia
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama. Organisasi juga
dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, akan tetapi organisasi lebih dari sekedar alat
untuk menyediakan barang-barang dan jasa. [1]Untuk mengatur pencapaian tujuan maka
perlu diatur mekanisme pembagian tugas, pembagian wewenang, dan siapa yang
bertanggung jawab, agar setiap organ atau alat di dalam organisasi itu bertindak dan
berperilaku yang sejalan dengan misi, maksud, dan tujuan organisasi. Menjalankan roda
organisasi tentunya akan menemui halangan dan rintangan. Sebuah organisasi yang matang
Untuk itulah, organisasi yang sehat tentunya memiliki sistem (aturan main) yang berguna
sebagai pedoman ketika menjalankan program dan kegiatan, dan ketika menyelesaikan konflik.
Sehingga, sistem atau peraturan itu dibuat tidak saja sekedar untuk mengikat para anggota untuk
patuh, namun juga menawarkan solusi (penyelesaian) apabila terjadi konflik. Ada beberapa
penyakit dalam organisasi yang apabila penyakit ini berkembang dan meluas akan menjadi
penghambat organisasi. Mulanya penyakit- penyakit ini ditunjukkan lewat gejala-gejala yang
bisa langsung terdeteksi maupun tidak. Namun apabila penyakit ini sudah mengidap di tubuh
organisasi maka akan mengakibatkan kelumpuhan pada organisasi, bahkan kematian. Penyakit-
penyakit ini harus dihindarkan sehingga bisa meminimalisir biaya dan kerugian yang mesti
ditanggung apabila penyakit-penyakit ini sudah menular.
Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang secara terus menerus belajar meningkatkan
berupa adanya tindakan dari individu maupun kelompok yang dapat mempengaruhi
mencapai hasil yang diharapkan, dimana dengan menambah pola berfikir yang lebih baik,
adanya aspirasi bersama yang terbuka, dan individu secara bersama terus belajar (Yulia
Yemima, 2015). Dalam pembelajaran organisasi diperlukan proses pembelajaran interaktif
untuk menanggapi perubahan internal dan eksternal organisasi serta konsep yang
digunakan dalam organisasi untuk mendiskripsikan aktivitas yang terjadi dalam organisasi
dan merupakan bentuk dari organisasi ketika aktivitas atau proses pembelajaran terjadi
dalam organisasi (Lianna Octavia, 2015). Berbagi informasi dan semua anggota organisasi
keseluruhan organisasi maupun tingkatan organisasi yang berbeda (Robbins and Coulter
2009:302). Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang mampu belajar dari pengalaman
dan mampu melakukan eksperimen akan lebih sukses dibandingkan dengan organisasi yang
membimbing tingkah laku para bawahan dan mempengaruhi keputusan mereka. PT. Havara
Ruhama Ramadhani, kedekatan antara atasan dan bawahan lebih mengedepankan sistem
kekeluargaan dan tidak ada kesenjangan antara karyawan sehingga karyawan tidak enggan
dengan karyawan dimulai dari pola komunikasi yang intens, ketika bertemu saling sapa,
menanyakan kabar dan lain sebagainya. Karena jika pimpinan sebuah perusahaan dekat
dengan karyawannya maka komunikasi akan berjalan lancar dan misi perusahaan akan
tercapai dengan baik. Hal ini diterapkan agar para karyawan tidak enggan untuk
pelayanan umum ini adalah aparat yang berhubungan dengan kegiatan operasional
perusahaan ini.