Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Keragaman

1. Secara Umum

Keragaman berasal dari kata ragam. Keragaman manusia bukan berarti manusia itu
bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai
makhluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia
memiliki perbedaan.1Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi.

Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak macamnya”, “beda” antara
satu dengan yang lain dan sifatnya tidak tunggal. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-
hal yang lebih dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu
berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan. Keragaman Indonesia terlihat dengan
jelas pada aspek-aspek geografis, etnis, sosiokultural dan agama serta kepercayaan.

2. Menurut Para Ahli

Keberagaman atau diversity semula dipergunakan dalam pengertian secara umum sebagai
pernyataan bervariasi (Chris Speechley dan Ruth Weatley, 2001: 4). Namun, keberagaman
kemudain berkembang dan dipergunakan untuk menjelaskan terdapatnya variasi di tempat
pekerjaan, karena dalam suatu organisasi terdapat orang dengan berbagai latar belakang dan
budaya.

Frederick A. Miller dan Judith H. Katz (2002: 198) berpendapat bahwa keberagaman
merupakan tentang identitas sosial kelompok yang meliputi suatu organisasi. Mereka
menyatakan pula bahwa terminologi keberagaman atau diversity sering salah dipergunakan,
dengan saling mempertukarkan dengan pengertian affirmative action, equal employment
opportunity, dan inclusion, karena masing-masing mempunyai makna sendiri yang unik.

James L. Gibson, Jhon M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (2000: 43)
berpandangan bahwa keberagaman adalah pebedaan fisik dan budaya yang sangat luas yang
menunjukkan aneka macam perbedaan manusia. Sama halnya dengan Miller dan Katz, Gibson,
Ivancevich, dan Donnelly menilai bahwa banyak pendapat orang tentang keberagaman yang
sangat membingungkan. Keberagaman bukanlah sinonim untuk equal employment opprtunity
atau bukan pula sebagai assirmative action. Pendapat-pendapat tersebut sejalan dengan analisis
Roosevelt Thomas bahwa istilah keberagaman sering dipergunakan untuk kepentingan politik
untuk menjelaskan tentang humas right dan affirmative action.

R. Roosevelt Thomas, Jr. (2006: 93) sendiri mengakui bahwa pandangannya sendiri
tentang definisi keberagaman mengalami evolusi. Pada 1970-an, dia memandang keberagaman
1
Pamerdi Giri Wiloso dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Salatiga: CV Anugrah Karya Bersama Salatiga, 2012),
hal. 70.
sebagai perbedaan fungsional. Pada 1984-1985 keberagaman diartikan sebagai semua perbedaan
tenaga kerja, ditambah dengan isyarat tentang perbedaan di luar tenaga kerja. Sementara itu,
antara 1996-2000, keberagaman menunjukkan setiap bauran semua hal yang ditandai oleh
perbedaan dan kesamaan. Akhirnya pada 2001-2005 dia sampai suatu pandangan bahwa
keberagaman menunjukkan bauran dari perbedaan, kesamaan, dan tegangan yang dapat terjadi di
antara elemen bauran yang bersifat pluralistik.

Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa cara para ahli mengungkapkan pengertian
keberagam sangat bervariasi, namun menunjukkan adanya persamaan. Keberagaman
menyangkut aspek yang sangat luas, dapat dilihat dari tingkatannya dan faktor yang
mempengaruhunya. Keberagaman dapat terjadi pada tingkat individu, kelompok, organisasi,
komunitas, dan masyarakat. Keberagaman juga sangat dipengaruhi oleh latar belakang
demografis dan budaya sumber daya manusia, kondisi lingkungan internal tempat kerja dan
kondisi eksternal masyarakat yang dihadapi.

Dengan demikian, dapat dirumuskan pengertian keberagaman sebagai variasi dari


berbagai macam kombinasi elemen demokratis sumber daya manusia, organisasional, komunitas,
masyarakat, dan budaya. Adapun keberagaman budaya adalah merupakan variasi kombinasi
budaya sumber daya manusia di dalam organisasi, komunitas, atau masyarakat.2

DAFTAR PUSTAKA

https://ridwandansiswo.wordpress.com/2011/11/25/manusia-keragaman-dan-kesetaraan/
(Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)

http://pendidikan-emaagustina.blogspot.co.id/2011/05/manusiakeragamandan-kesetaraan.html.
(Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)

https://noviwilyaini.wordpress.com/2014/12/30/isbd-manusiakeragaman-dan-kesetaraan/
(Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)

2
http://firdadwiaz.blogspot.com/2016/06/keragaman-masyarakat-indonesia.html?m=1
Definition of Diversity

1. General

Diversity comes from the word diverse. Human diversity does not mean that humans are
diverse or diverse like animals and plants. Humans as God's creatures are still one type.
Human diversity means that every human being has differences. The diversity referred to here
is a condition of society where there are differences in various fields, especially ethnicity and
race, religion and belief, ideology, customs, politeness and economic situation.

Diversity can be defined as a thing that is "many kinds", "different" from one another and not
singular in nature. The concept of diversity presupposes the existence of more than one thing,
diversity shows that the existence of more than one is different, heterogeneous and even
cannot be equated. The diversity of Indonesia is clearly seen in its geographical, ethnic, socio-
cultural and religious aspects and beliefs.

2. According to Experts

Diversity was originally used in a general sense as a variable statement (Chris Speechley and
Ruth Weatley). However, diversity then developed and was used to explain the variations in
the workplace, because in an organization there are people with various backgrounds and
cultures.

Frederick A. Miller and Judith H. Katz argue that diversity is about the social identity of a
group that includes an organization. They also stated that the term diversity is often misused,
interchangeably with the notions of affirmative action, equal employment opportunity, and
inclusion, because each has its own unique meaning.

James L. Gibson, Jhon M. Ivancevich and James H. Donnelly, Jr. argues that diversity is a
very broad physical and cultural distinction that shows various kinds of human differences.
Likewise with Miller and Katz, Gibson, Ivancevich, and Donnelly find that many people's
opinions about diversity are very confusing. Diversity is not a synonym for equal employment
opportunity nor is it an assirmative action. These opinions are in line with Roosevelt Thomas'
analysis that the term diversity is often used for political purposes to describe right public
relations and affirmative action.

R. Roosevelt Thomas, Jr. themselves admit that their own views on the definition of
diversity have evolved. In the 1970s, he saw diversity as functional difference. In 1984-1985
diversity defined all differences in labor, coupled with hints about differences outside the
workforce. Meanwhile, between 1996-2000, diversity represents a mixture of all things
characterized by differences and similarities. Finally in 2001-2005 he came to the view that
diversity represents a mix of differences, similarities, and tensions that can occur between
pluralistic elements of a mix.

From the description above, it appears that the way the experts express the meaning of
diversity varies widely, but shows similarities. Diversity concerns a very broad aspect, it can be
seen from its level and the factors that influence it. Diversity can occur at the level of
individuals, groups, organizations, communities and societies. Diversity is also greatly
influenced by the demographic and cultural background of human resources, the internal
conditions of the workplace and the external conditions faced by the community.

Thus, the notion of diversity can be formulated as a variation of various combinations of


democratic elements of human, organizational, community, community and cultural resources.
Meanwhile, cultural diversity is a combination of cultural variations in human resources within
an organization, community, or society.

Anda mungkin juga menyukai