Anda di halaman 1dari 50

SISTEM SARAF - FISIO

Mulyati Sarto
Fakultas Biologi UGM
Function:
A. Dua system yg terdapat di dlm tubuh yang
berfungsi sebagai penyelaras fungsi system
tubuh:
- Sistem Saraf / Neural
- Sistem Hormon / Endokrin
B. Mengapa pengaturan system ini diperlukan?
PEMELIHARAAN homeostasis
Nerves & Homeostasis

Sensor

Integrator

Effector
B. Evolutionary Trends:
Sponges tidak
punya nervous
system.
Reseptor-
effector.
B. Evolutionary Trends Continued:
2. Jellyfish:
mempunyai suatu
nerve net nervous
system tidak punya
central processor
sehingga hanya
mampu melakukan
reflex behavior.

Motor cell
B. Evolutionary Trends Continued:
3. Flatworms and their
relatives exhibit
cephalization (a
concentration of
nervous tissues at one
end of the animal to
form a simple central
processor = ganglion),
simple learning
possible, but much
behavior is still reflex
ganglion
Simple circuit neuron
B. Evolutionary Trends Continued:

Cacing gelang, Insekta, Vertebrata


(ikan sampai mamalia) telah
mempunyai otak yang
sesungguhnya.
Ukuran lebih besar terjadi prosessing
informasi
Muncul perilaku yang sangat komplek.
Fungsi System saraf

Menerima rangsangan
Menyampaikan informasi rangsangan
menuju ke Central Nervous System
(CNS)
Mengintegrasikan informasi dan
Meneruskan informasi tanggapan ke
efektor :kelenjar dan atau otot.
Fungsi System saraf
Fungsi ini dilakukan supaya makhluk hidup
dapat melakukan reaksi/tanggapan
semestinya terhadap rangsangan yang
diterima lingkungan dalam atau luar.
Overview of typical nervous system
Local

Komponen Spikes
A.Ps.
saraf pada
sistem
saraf
Fungsi medula spinalis menghubungkan otak dengan bagian
bawah (leher) dan memproses informasi sederhana dalam
bentuk gerak reflek.

Fig. 17.8
V. B. The Withdrawal Reflex = negative feedback loop that
controls pain
2) Nocioreceptor in 6) Sensory info is
1) Hand contacts hand is activated, conveyed to the brain,
sharp or hot object action potential reaches cerebrum after
conveys info to reflex
spinal cord over
spinal nerve

3) Interneuron in spinal
4) Motor neuron cord coveys info to motor
conveys info to neuron
5) Biceps muscle biceps muscle over
contracts and removes spinal nerve
hand from painful
stimulus Fig. 17.6
SARAF

AFEREN EFEREN

AFEREN AFEREN AFEREN AFEREN


SOMATIK VISERAL SOMATIK VISERAL

Umum: Umum: Umum: Umum:


sensori dr sensori dr Motor ke otot Motor ke organ dlm
Reseptor kulit &otot Reseptor organ dlm Rangka (saraf autonomik)

Khusus Khusus Khusus Khusus


Penglihatan dan Pembauan Eferen ke mata & Motor ke otot muka
pendengaran dan rasa telinga
Perbedaan
Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Simpatik Parasimpatik
1. Neuron keluar dari saraf perifer 1. Neuron keluar dari CNS
melalui bagian torak dan melalui otak dan sakrum.
lumbar 2. Bersinapsis dalam ganglion
2. Bersinapsis dlm ganglion atau yang berada dlm organ efector
antara medula spinalis dgn 3. Neuron praganglion panjang,
efektor pasca ganglion pendek
3. Neuron praganglion pendek, 4. Neurotransmiter yang
neuron pascaganglion panjang dibebaskan oleh pra dan pasca
4. Neurotransmiter dilepaskan ganglion ialah asetilkolin
oleh neuron praganglion yaitu
asetilkolin,
pascaganglion=norepinefrin
Actions of the Sympathetic versus Parasympathetic Nervous
Systems

Fig. 17.17
1. Mechanoreceptors respond to mechanical stimulation
(touch, vibration, etc.)

Ears and semi-circular canals are


special mechanoreceptors
2. Thermoreceptors
Reseptor suhu
Misal :
Thermoreceptor mamal berlokasi di seluruh
kulit dan hipothalamus (general receptors)
Thermoreceptor pada ular merupakan ogan
khusus / Pit organs
3. Nocioreceptors respond to painful stimuli
(probably chemicals released from damaged tissues)
general receptors
5. Chemoreceptors respond to chemicals

Smell (a special
receptor in
mammals)
allows
perception of far
chemicals

Fig. 18.5
Taste (special receptor in mammals)
allows perception of close chemicals

Do fish smell or
taste?

Fig. 18.4
Cell Body

Axon
Conducts signal

Synaptic Terminal
transfer signal to target
AKTIVITAS NEURON
DAN KOORDINASI SARAF

Potensial listrik (Voltage) terdapat di kedua


sisi sel saraf dalam keadaan rehat.
Perbedaan potensial potensial rehat
Voltage akan berubah bila mendapat
rangsangan
Sel otot dan sel saraf : excitable cells (sel
dapat dirangsang)
Rangsangan yang melebihi batas ambang
dapat menciptakan potensial aksi.
Penyebaran ion transmembran

Perbedaan antara ZDS dan ZLS :


1. molekul2 organik bermuatan positif
intrasel (ex. Protein, asam2 organik )
2. Sistem transpor aktif: memompa ion
Na+ dari sel dan K+ kedalam sel.
Potensial Rehat

PA and PR dihasilkan oleh gerakan ion (Cl-,


Na+, dan K+) melintasi membran biologi.
Dalam sel : kation : K+
anion : Asam amino + Molekul
organik lainya
Luar sel : Kation : Na+ , Anion : Cl-
Faktor penyebab
- Molekul organik bermuatan negatif
- sistem transpor aktif (Na+ keluar sel, K+
kedalam sel)
[Na+]=150 mM
[K+]=5 mM
Ext. [Cl-]=120 mM

Int. [Na+]=15 mM
[K+]=150 mM Protein---
[Cl-]=10 mM
Extra.
Na+
+ + + + + + + +

- - - - - X- - - - -
K+
Intra. Protein- - -
Na+ 3 Na+

Na+/K+
ATPase

ATP
+
2 K K+
Membrane Potential

charge difference across the membrane


negative inside, positive outside (polarized)
resting potential (neurons) -70mV
Potensial Rehat
Muatan listrik didlm sel lebih negatif dari pd di
luar sel.
Lebih permiable terhadap K+ keluar sel
mengikuti landaian konsentrasi, ditarik ke
dalam sel oleh muatan negatif dengan tranpor
aktif.
Status setimbang: K+ seimbang antara luar dan
dlm sel. = Potensial kesetimbangan
Action Potential
Fig 48.6c

Voltage gated K+
Remove channels open, Na+
channels close
Threshold
Voltage gated Na+
channels open
Apply

Voltage gated K+
Resting
channels close
Potensial Aksi
Terjadi perubahan kemampuan membran dalam
menghantarkan ion Na+ dan K+
Fase melonjak/depolarisasi: penghantaran Na+
meningkat
Fase melorot/repolarisasi : peningkatan
penghantaran K+
Hyperpolarisasi : permeabilitas membran thd K+
terlalu tinggi pp saat PA
Bersifat ya atau tidak sama sekali , mempunyai
tahap ambang, dan mengalirkan informasi secara
utuh
Potential aksi: Fase Depolarization
Na+ Influx
Na+ Influx stops
K+ Efflux begins
K+ Efflux
continues

Hyperpolarizing
Fig 48.7
Unidirectional Propagation

Refractory Period
Penghantaran PA

Melalui axon = pusa = impuls saraf


PA yang terjadi si suatu tempat akan menjadi
stimulus untuk mencetuskan PA daerah
terdekat
Pada akson yang tidak bermielin : berbanding
lurus dgn akar pangkat dua diameter akson.
Pada akson bermielin : disebut saltatoris,
bagian membran yang aktif terlibat : nodus
neurofibrae/nodus ranvier. Laju tergantung
pada diameter akson dan jarak antara nodus.
Saltatory Conduction
Ion Channels

150 m/sec 1st AP


Lateral Na+
Fig 48.10 Diffusion 2nd AP
Pemindahan PA
Komunikasi sesama neuron dan
dengan otot dan kelenjar
Struktur tempat terjadinya
komunikasi disebut sinapsis, melaui
zat kimia= neurotransmiter
Neurotransmiter dibebaskan oleh
neuron prasinapsis dan berdifusi ke
sl sasaran (sel pascasinapsis)
Ruang antara sel pra dan
pascasinapsis disebut celah sinapsis
Jenis Sinapsis
Electrical Synapse
Hubungan lansung antara sel via gap juntions
membolehkan AP untuk dipindahkan.
Kebanyakan pada invertebrates
Chemical Synapse
AP in neuron memicu pelepasan
neurotransmitter
neurotransmitter memicu response cell
berdekatan
Fig. 48.10
Chemical Synapse CD-ROM

Presynaptic
Axon

Postynaptic
Cell
Vasikula sinapsis berisi neurotransmiter
asetilkolin terdapat di ujung akson
presinapsis/bulbus terminalis
Membran pascasinapsis: mengandung reseptor
pengikat neurotransmiter.
Celah sinapsis: mengandung enzym
asetilkolinesterase : mengurai asetilkolin
setelah menghasikan efek.
Asetilkolin disintesis bulbus terminalis dari
Kolin dan asetil KoA, dagn bantuan
kolinasetiltransferase.
Transmiter di non-aktifkan
dengan beberapa cara:
Transmitter berdifusi keluar celah
sinapsis
Transmitter berubah strukturnya shg
tidak dpt terikat pada reseptor
Terurai oleh enzym

Ditranspor aktif ke bulbus terminalis

Anda mungkin juga menyukai