Anda di halaman 1dari 96

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

Oleh:
Nama : Miswar Rahmad
Nim : 1105106010063
Kelompok : 1 (satu)
Kelas : Kamis (10.40)
Tanggal percobaan : 3 November 2012

getahui, Darussalam, 17 November 2012


Praktikan,

(Mutiara Lashinta Dewi) (Miswar Rahmad)

II.TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman yang menunjukkan keseluruhan


variasi gen,spesies di dalam berbagai macam tumbuhan. Ada dua faktor penyebab
keanekaragaman tumbuhan, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Tidak ada dua individu yang sama persis.
Hal ini disebabkan oleh adanya variasi organism dari spesies yang sama atau keanekaragaman
spesies. Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban,
curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua
induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu
individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun
tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna
dan ciri khan lainnya (Henuhili,2003).
Keanekaragaman tumbuhan dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,mulai dari
tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi. Misalnya dari makhluk bersel satu
(uniseluler) hingga makhluk bersel banyak (multiseluler) dan tingkat organisasi kehidupan
individusampai tingkat interaksi kompleks. Secara garis besar keanekaragaman terbagi menjadi
tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen,keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem
(Yatim,1991).
Terdapat bermacam-macam definisi tentang keanekaragaman tumbuhan, tetapi hanya tiga
kategori utama yang akan dijelaskan di sini. Pertama adalah keaneka ragaman azas keturunan,
yang dapat menimbulkan keaneka ragaman gen dalam jenis yang sama seperti halnya antar jenis.
Kedua adalah keaneka ragaman yang taxonomic, didasarkan pada taxa yang berbeda dimasukkan
ke dalam suatu ekosistem. Ketiga adalah keaneka ragaman fungsional, mengenali variasi dari
peran organisme yang berbeda- termasuk memisahkan langkah-langkah hidup dari jenis individu
di dalam ekosistem (Saktiyono,2006).

II.PEMBAHASAN

Tubuh makhluk hidup (organisme) tersusun atas sel. Sel merupakan satuan unit terkecil
dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang bersel banyak dan ada pula yang hanya terdiri dari
satu sel saja. Makhluk hidup yang tubuhnya tersusun dari banyak sel disebut makhluk hidup
multiseluler dan sel tunggal disebut makhluk hidup uniseluler.
Sel pada tumbuhan multiseluler memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda beda. Sel yang
sejenis dan memiliki fungsi sama dalam tubuh tumbuhan multiseluler menbentuk jaringan.
Jaringan jaringan itu pun berbeda beda menurut dan fungsinya. Berbagai jaringan berbentuk
organ atau alat tubuh. Pada tumbuhan multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Contoh tumbuhan multiseluler seperti lumut,
paku pakuan, tumbuhan berbiji, dll.
Sel pada tumbuhan uniseluler, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tunggal
tersebut. Didalam sel itu terdapat alat alat yang melakukan kegiatan kegiatan hidup. Maka dari
itu semua kegiatan kehidupan tumbuhan uniseluler seperti bergerak, tumbuh dan berkembang
,reproduksi, , menaggapi rangsang , berlangsung dalam satu sel itu. Hal ni dapat terjadi karena
dalam sel terdapat bagian-bagaian yang menjalankan fungsi kehidupan. Contoh tumbuhan
uniseluler seperti Euglena sp,protozoa,ganggang bersel satu,dll.
Perbedaan jamur dan lumut
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memilki klorofil,sehingga bersifat heterotrof yang
artinya tidak mampu membuat makanan sendiri. Tipe sel jamur yaitu sel eukariotik dan jamur ada
yang uniseluler dan juga multiseluler. Tubuh jamur terdiri dari benang benang yang disebut hifa,
hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang cabang yang disebut miselium. Reproduksi
jamur ada yang dengan cara vegetative ada pula dengan cara generative.
Sedangkan lumut merupakan tumbuhan yang memiliki klorofil sehingga sifatnya
autotrof,yaitu mampu membuat makanannya sendiri. Lumut tumbuh di berbagai tempat yang
hidup pada daun daun yang disebut sebagai epifil.
Penjelasan jamur pada tempe ( Rhizopus oligosporus )
Clamydomucor oryzae adalah jamur benang yang disebut sebagai jamur tempe. Jamur
tersebut kini dikenal dengan nama Amylomyces rouxii. Namun demikian Rhizopus oryzae yang
secara implisit disebut dan diisolasi dari tempe pembuatan paramaribo, suriname, Amerika Selatan
yang kemudian dianggap sebagai jamur tempe dimasa itu, dan Rhizopus oligosporus adalah jamur
benang yang selalu terisolasi dari tempe yang dibuat disekitar bogor. Satu spesies baru dari
rhizopus berhasil diisolasi dari tempe yang dibuat di bogor, jawa barat, yaitu Rhizopus
azygosporus. Spesies ini amat mirip dengan rhizopus oligosporus. Perbedaan utamanya adalah
dalam hal kemampuannya membentuk azygospora, dan juga sporangiosporanya jauh lebih pendek.

III.HASIL PENGAMATAN
IV.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :


1. Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman yang menunjukkan keseluruhan variasi
gen,spesies di dalam berbagai macam tumbuhan.
2. Faktor penyebab keanekaragaman tumbuhan, yaitu faktor genetik dan faktor luar.
3. Sel pada tumbuhan multiseluler memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda beda dalam
melakukan aktivitas kehidupan.
4. Sel pada tumbuhan uniseluler, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tunggal tersebut.
5. Perbedaan jamur dan lumut terletak pada ada tidaknya klorofil. Jamur tidak memiliki klorofil
sehingga bersifat heterotrof, sedangkan lumut memiliki klorofil dan sifatnya autotrof.
DAFTAR PUSTAKA

Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. GENETIKA. Universitas Negeri


Yogyakarta. Yogyakarta.
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI. Esis. Jakarta.
Yatim, Wildan. 1991. GENETIKA. Tarsito. Bandung.

I. JUDUL : KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUMBUHAN


II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan struktur morfologi beraneka
ragam tumbuhan dari tingkat rendah sampai ketingkat tinggi
III. DASAR TEORI
Semua anggota kingdom Plantae(tumbuh-tumbuhan) bersifat multiseluler, eukariotik, sel-sel
dan jaringannya mengalami spesialisasi, nonmotil(sesil), autotrof fotosintetik, embrio multiseluler
berkembang di dalam jaringan gametofit multiseluler dan semua tumbuhan memiliki pergiliran
turunan yaitu antara generasi saprofit yang bersifat diploid(2n) dengan generasi gametofit yang
bersifat haploid(n).
Dunia tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh
dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpambuluh (Thallophyta) terdiri atas lumut,
sedangkan tumbuhan berpembuluh (Thacheophyta) terdiri atas tumbuhan paku dan tumbuhan
berbiji. Ciri tumbuhan tidak berpembuluh, yaitu tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Dan ciri dari tumbuhan berpembuluh atau tumbuhan tingkat tinggi memiliki akar, batang, dan
daun sejati (Loveles, 2001: 52).
Dilihat dari ciri-ciri karakteristik morfologi, dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan yang tidak berpembuluh dan tumbuhan yang berpembuluh.
a. Tumbuhan yang tidak berpembuluh
1. Thallophyta
Tumbuhan tidak berpembuluh pada umumnya berukuran kecil, strukturnya sederhana
berbentuk thalus. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan deferensiasi yang jelas, dalam
protoplasmanya tampak nyata. Plastid yang terdiri dari selulosa dan dalam sitoplasma ada yang
menggunakan klorofil atau yang tidak. Umumnya multiseluler tapi ada yang uniseluler, hidup di
daerah yang lembab dan bereproduksi dengan menggunakan spora (Waluyo,2010:88).
Tumbuhan tidak berpembuluh dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu Ganggang (alga), alga
yang termasuk kelas ini memiliki inti yang sempurna artinya asa selaput sehingga alga biru
dipisahkan dari kelas ini. Alga merupakan tumbuhan thalus yang hidup di air tawar atau laut dan
tempat yang lembab. Dalam plastid terdapat zat warna derifat klorofil (a, b atau keduanya). Selain
itu ada zat warna lain berupa fikosianin, fikoeritrin, fukosatin, karoten. Ada empat filum yang
termasuk kelas ini yaitu alga merah, alga hijau, alga pirang dan alga coklat (Waluyo,2010:88).
2. Tumbuhan Lumut ( Bryophyta )
Tumbuhan lumut yang biasa kita lihat itu adalah tumbuhan penghasil gamet(gametofit).
Anteridium dan arkegonium pada batang tersendiri, meskipun mungkin rhizoid bersatu. Gamet
jantan dan betina bersatu, zigot tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporangium, di
dalamnya dibentuk spora. Tersebar tumbuh menjadi gametofit baru. Seperti halnya paku, gamet
jantan mencari gamet betina dalam medium air. Itulah sebabnya maka lumut dan paku dikenal
sebagai tumbuhan air, membutuhkan substrat air dalam pembiakan (Yatim,1987:259).
Tumbuhan lumut dibedakan dalam dua kelas yaitu Hepaticae(lumut hati), dalam tubuh lumut
hati terdapat tempat penyimpanan air. Sebagian besar dari lumut hati mempunyai tubuh yang tipis
seperti kulit yang tumbuh memipih rata di atas medium tanahnya. Musci(lumut daun), tubuhnya
terdiri dari puncak tegak dengan beberapa anak daun yang amat kecil tersusun dalam pilian. Lumut
daun tumbuh diberbagai tempat seperti tempat yang kering . lumut daun membentuk badan-badan
yang berupa bantalan sedangkan yang hidup di tanah hutan membentuk lapisan seperti babut tetapi
jarang hidup di air sehingga memperlihatkan struktur yang bermacam-macam (Waluyo,2010:90).
3. Lumut Kerak ( Linchen )
Organisme ini adalah kumpulan fungi dan alga tapi merupakan satu kesatuan. Hidup secara
autotrof. Linchen hidup sebagai epifet. Alga yang menyusun linchen disebut godium. Pada linchen
terjadi simbiosis mutualisme pada permukaan saja tetapi akhirnya alga diperalat fungi (simbiosis
hilotime). Linchen berkembang biak dengan vegetatif karena bila bagian talus terpisah tumbuh
sebagai individu baru (Waluyo,2010:89).
Di Indonesia lumut kerak tersebar luas lebih dari 1.000 jenis yang diketahui dari sekitar 2.500
jenis yang ada. Biasanya tanaman simbiosis ini hidup menempel pada kulit batang tanaman, dan
dapat hidup di tempat lembab, karena alga memerlukan air untuk fotosintesis (Wildan. 2011).
b. Tumbuhan yang berpembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh sudah terdapat akar, batang, daun yang sejati. Pada umumnya
tumbuhan berpembuluh ini memiliki zat hijau daun atau klorofil sehingga dapat melakukan proses
fotosintesis.
Tumbuhan yang berpembuluh atau Tracheophyta dapat dibedakan menjadi tumbuhan paku
(Pterydophyta), mempunyai kormus artinya tubuhnya dapat dibedakan antara akar, batang, daun
tapi belum menghasilkan biji. Tiap bagian tubuh tersusun atas sel-sel yang telah terdeferensiasi
sehingga terdapat berkas pengangkutan berupa floem dan xilem, jaringan pelindung penunjang
dan pembiakan. Alat perkembangbiakan berupa spora. Sporangium dan sporanya terbentuk pada
ketiak daun, langsung terbentuk pada tunas. Daun yang mempunyai sporangium disebut sporofil.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan tumbuhan berbunga dan menghasilkan biji
sebagai alat berkembangbiak. Tubuh terdiri atas akar, batang, daun dan bunga. Bila bunga
mengalami penyerbukan maka akan terbentuk buah yang di dalamnya terkandung biji. Biji tersebut
akan tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan biji tersebut dibagi menjadi dua divisi baru yang
terdiri atas dua kelas yaitu tumbuhan berbji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Dengan ciri-ciri yaitu berakar tunggang, berdaun sempit, tebal dan kaku. Batang dan akar
berkambium, akar berkaliptra, batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas terdiri dari tiga kelas
yaitu cycadinae, coniferinae, gnitinae. Contohnya pakis haji dan gnetum gnemon. Batang tua dan
batang muda tidak mempunyai floeterma atau sarung tepung, yaitu endodermis yang mengandung
zat tepung. Pembuahan tunggal dan selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif
lama. Berkas pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna berupa trakeid. Yang termasuk
golongan ini adalah Cycas rumphii (pakis haji), Ginkgo opsida (ginkgo) (Rahmat. 2010).
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan berbiji tertutup sendiri dibagi menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan dikotol dan
tumbuhan monokotil. Tumbuhan angiospermae mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu, mempunyai
bunga yang sesungguhnya, bentuk daun pipih dan lebar dengan susunan daun yang bervariasi,
bakal biji tidak tampak terlindung dalam daun buah atau putik, terjadi pembuahan ganda,
pembentukan embrio dan endosperma yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan.
Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas berdasarkan keping biji (kotiledon), adalah sebagai
berikut :
Monokotiledon, yaitu tumbuhan yang mempunyai keping biji tunggal.
Dikotiledon, yaitu tumbuhan yang mempunyai keping biji dua (Rahmat. 2010).

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari akarnya :


1. Tumbuhan dikotil:
- Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.
- Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung
2. Tumbuhan monokotil :
- Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.
- Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang masing-masing disebut
koleorhiza dan koleoptil (Yuliana, 2009: 109).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari kambiumnya :

1. Tumbuhan Dikotil
- Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar
serta meninggi.
2. Tumbuhan Monokotil
- Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan
membesar yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi (Yuliana, 2009: 110).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari batangnya :

1. Tumbuhan Dikotil
- Batang bercabang-cabang.
2. Tumbuhan Monokotil
- Batang tidak bercabang-cabang (Yuliana, 2009: 110).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari daunnya :

1. Tumbuhan Dikotil
- Pertulangan daun menyirip atau menjari.
2. Tumbuhan monokotil
- Pertulangan daun sejajar atau melengkung (Yuliana, 2009: 111).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari bijinya :

1. Tumbuhan dikotil
- Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua).
2. Tumbuhan monokotil
- Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berkeping satu) (Yuliana, 2009: 111).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari pembuluh angkutnya :

1. Tumbuhan Dikotil
- Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.
2. Tumbuhan Monokotil
- Berkas pembuluh angkut tidak teratur (Yuliana, 2009: 112).
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari bunganya :

1. Tumbuhan dikotil
- Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.
2. Tumbuhan monokotil
- Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya (Waluyo, 2006: 115).
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Mikroskop
b. Loupe
c. Pinset
d. Jarum pentul
e. Silet
1. Bahan
a. Preparat awetan alga
b. Tumbuhan lumut daun
c. Tumbuhan paku-pakuan
d. Tumbuhan berbiji terbuka (Pinus sp.)
e. Tumbuhan berbiji tertutup monokotil (rumput teki)
f. Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)

Laporan Keanekaragaman Makhluk Hidup

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genetika adalah Ilmu yang mempelajari tentang mekanisme pewarisan sifat dari induk kepada
keturunanya. Genetika berasal dari bahasa latin yaitu Genos yang berarti asal-usul. Dalam jurusan
Biologi, matakuliah ini memiliki bobot sebanyak 4 sks (Satuan Kredit Semester), yaitu 3 sks untuk
teori dan 1 sks untuk praktikum. Dimana matakuliah ini diambil oleh mahasiswa semester 5.
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian genetika, mekanisme mitosis dan meiosis sel,
daur perkembangan sel, dasar-dasar pewarisan Mendel, interaksi gen, tautan gen, pindah silang
dan pemetaan kromosom. Teori kemungkinan, penentuan jenis kelamin dan pewarisan sifat yang
berkaitan dengan jenis kelamin, struktur halus genetik, pewarisan dalam inti dan pewarisan ekstra
kromosom, perubahan pada struktur dan jumlah kromosom, serta mutage-nesis juga diberikan
dalam mata kuliah ini. Genetika populasi yang berkaitan dengan keseimbangan Hardi-Weinberg
dan pewarisan sifat kuantitatif juga menjadi bahasan dalam mata kuliah ini.
Pengetahuan tentang adanya sifat menurun pada makhluk hidup sebenarnya sudah lama
berkembang hanya belum di pelajari secara sistematis. Penelitian mengenai pola-pola penurunan
sifat baru di ketahui pada abad ke- 19 oleh Gregor Mendel. Mendel melakukan serangkaian
percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari percobaan yang di lakukannya
selama bertahun-tahun tersebut, Mendel berhasil menemukan prinsip-prinsip pewarisan
sifat, yang kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang
ilmu pengetahuan. Berkat karyanya inilah, Mendel di akui sebagai bapak genetika.
Keanekaragaman makhluk hidup adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis
dan sifatnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran,
bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain-lain. Keanekaragaman makhluk hidup sangat
penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang
memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup
yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua
bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya,
yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-
proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai
kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
Hewan termasuk kingdom Animalia, merupakan kelompok besar organisme yang multiselular,
,mampu menanggapi rangsangan dengan aktif dan memperoleh nutrient dengan memakan
organisme lain (heterotrof).Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk,
jumlah, dan sifat lainnya. Hewan dibagi menjadi dua bagian: Invertebrata Adalah hewan yang
tidak bertulang belakang. Hewan ini memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang. Contoh hewan invertebrate adalah:
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memeiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan
ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Kedua vertebrata yaitu hewan
yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang lebih jauh sempurna
dibandingkan dengan hewan invertebrate. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan
susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Tidak ada dua manusia yang tepat sama, individu satu dengan lainnya mempunyai persamaan
dan perbedaan, sifat yang menurun baik sifat kualitatif maupun genetik dan faktor lingkungan.
Akibatnya adanya pengaruh lingkungan ini, maka individu yang bergenotip berbeda kemungkinan
akan mempunyai fenotip yang sama adanya pewaris sifat, dalam populasi dapat kita lihat adanya
sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil kemungkinan adanya persamaannya. Berbagai sifat
diwariskan secara poligenik sehingga variasinya cukup luas seperti warna kulit, tinggi
badan,kecerdasan, sidik jari, refraksi mata dll.
Kenekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh
dari induknya. Faktor genetik ditentukan oleh gen atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah
faktor dari luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan
biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan
kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya
mikrooaganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Keanekaragaman makhluk hidup dapat
terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.
Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman. Perkawinan antara spesies yang berbeda
mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunannya itu tidak mampu menghasilkan
keturunan yang baru. Yang mana keturunan yang baru itu, merupakan keturunan yang steril.
Perkawinan antar individu didalam jenis (spesies) yang sama akan menghasilkan keturunan yang
fertil. Artinya, keturunan tersebut mampu berkembang biak menghasilkan keturunan berikutnya.
Didalam spesies yang sama terdapat perbedaan sifat. Perkawinan antar makhluk hidup yang
berbeda sifat dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat baru. Keturunan dengan sifat yang
baru tersebut merupakan individu baru. Perkawinan demikian disebut persilangan. Jadi, melalui
persilangan akan muncul keanekaragaman yang baru.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1. Tujuan Praktikum Keanekaragaman Tumbuhan


1. Mengetahui berbagai variasi keanekaragaman tumbuhan.
2. Mempelajari bagaimana cara pengklasifikasian atau pemberian nama pada makhluk.
3. Mengetahui perbedaan dari setiap morfologi terhadap bahan yang di praktikumkan.
4. Menghitung setiap kelopak dan benang sari yang terdapat di setiap bunga tersebut.
5. Mendeskripsikan ciri-ciri bunga/mahluk hidup yang sudah diamati untuk membedakan tiap-tiap
jenisnya.
1.2.2. Tujuan Praktikum Keanekaragaman Hewan
1. Mengetahui berbagai variasi keanekaragaman hewan.
2. Mempelajari bagaimana cara pengklasifikasian atau pemberian nama pada makhluk.
3. Mengetahui perbedaan dari setiap morfologi terhadap bahan yang di praktikumkan.
4. Mengukur setiap ikan yang dibawa, dan mencatat hasil yang didapat pada saat pengukuran
tersebut.
5. Mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenisnya.
1.2.3. Tujuan Praktikum Keanekaragaman Manusia
1. Untuk mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat fisik.
2. Untuk mengetahui penyebaran sifat-sifat pada manusia
3. Untuk melihat persamaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas.
4. Untuk melihat perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas.
5. Untuk mengetahui berbagai variasi keanekaragaman pada manusia.

1.3 Manfaat Praktikum

1.3.1. Manfaat Praktikum Keanekaragaman Tumbuhan


1. Memudahkan dalam mengenal makhluk hidup.
2. Memudahkan dalam mempelajari organisme yang beranekaragam.
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara bunga yang satu dengan bunga yang lainnya
4. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
5. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan
1.3.2. Manfaat Praktikum Keanekaragaman Hewan
1. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan.
2. Memudahkan dalam mempelajari organisme yang beranekaragam.
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara makhluk hidup.
4. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
5. Memudahkan dalam mengenal makhluk hidup.
1.3.3. Manfaat Praktikum Keanekaragaman Manusia
1. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan.
2. Memudahkan untuk melakukan candra pada sifat-sifat yang nampak pada setian anggota
kelompok.
3. Memudahkan dalam membedakan sifat-sifat manusia dalam anggota kelompok.
4. Memudahkan untuk menentukan kemungkinan genotip dari sifat dengan mengingat sifat dominan
dan resesif dalam anggota kelompok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis,
keanekaragaman genetis, dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga keanekaragaman ini
saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan (totalitas)
yaitu keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati menunjukkan adanya berbagai macam
variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis
dan tingkat ekosistem (Wolf, 1992).

Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau


biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau biodiversitas menunjukkan sejumlah
variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Dengan kata lain,
biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada
waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena adanya
proses evolusi yang sangat lama. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi,
batas geografi, dan rekayasa genetik. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini
merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam
makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen,
jenis dan ekosistem (Winchester : 1958).

a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal
sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki
jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap
makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga
menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
b. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup
di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
Misalnya: Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu
famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
c. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya : Ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya
ada harimau. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak hidup dengan
lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem (Susanto, Agus : 2011).
Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian
tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang
berbeda. Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan
interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya
dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar
aksesi. Perkembangbiakan manusia melalui perkawinan adalah contoh persilangan dalam satu
spesies. Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan.
Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifatsubur, mandul, maupun mandul
sebagian.
Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F besar dan
angka yang menandakan urutan generasi. Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk
generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. Awalnya tujuan
utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat baik atau unggul dari dua tetua dalam satu
individu atau populasi (Yatim, Wildan : 2003).
a. Persilangan Monohibrid

Persilangan/perkawinan monohibrid ialah perkawinan antara dua individu dengan


memperhatikan satu sifat beda. Percobaan Mendel yang menyilangkan ercis berbatang tinggi
dengan ercis berbatang pendek merupakan contoh perkawinan monohibrid. Setiap makhluk hidup
memiliki banyak sifat yang dapat diamati. Dalam persilangan monohibrid, hanya diperhatikan
salah satu sifat seperti tinggi tanaman saja, warna polong saja, atau sifat yang lain.
b. Persilangan Dihibrid
Persilangan dihibrid ialah persilangan dengan dua sifat beda. Contohnya hasil percobaan
Mendel. pada biji tanaman ercis (Starr, Cecie : 2010).
2.2. Keanekaragaman Manusia

Keanekaragaman merupakan dasar ciriciri makhluk hidup. Adanya keanekaragaman


genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Keanekaragaman
tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia. Namun pada manusia,
keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat.
Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui
fenotip atau sifat yang tampak.
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat
yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur
rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris
atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di
dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga
lingkungan dapat memodifikasi fenotip.
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus
tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari
galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Tjan kwiauw : 1990).

2.3.Keanekaragaman Hewan

Hewan adalah kelompok besar organisme yang multiseluler, mampu menanggapi


rangsangan dengan aktif, dan memperoleh nutrien dengan memakan organisme lain (heterotrof).
Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya
pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Hewan termasuk dalam Kingdom Animalia. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang,
hewan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Invertebrata
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini memiliki struktur
morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang
punggung/belakang. Selain itu, sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
b. Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata
memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang
punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja
sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya (Stansfield : 1983).

2.4. Persilangan
Persilangan dalam ilmu biologi pada cabang ilmu genetika merupakan suatu peristiwa
perkawinan antara satu individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik untuk
menghasilkan keturunan yang merupakan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-
gen pada keturunannya.
2.5. Variasi Tumbuhan

Jika kita mengamati sifat sifat yang ada pada tumbuhan akan terlihat persamaan
persamaan dan perbedaan perbedaan. Hal ini terjadi karena adanya sifat sifat yang menurun
dan adanya pengaruh lingkungan. Tumbuhan juga mempunyai variasi antara lain dalam bentuk,
warna dan ukuran.
2.6. Variasi Ikan
Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi.
Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau keanekaragaman dari organisme dalam suatu
spesies. Begitu juga halnya dengan ikan, yang akan memiliki persamaan maupun perbedaan dalam
satu spesies. Ikan juga mempunyai variasi antara lain dalam bentuk, warna dan ukuran.
2.7. Variasi Manusia
Tidak ada dua manusia yang tepat sama, individu satu dengan yang lainnya mempunyai
persamaan dan perbedaan, sifat yang menurun; baik sifat kualitatif maupun kuantitatif. Perbedaan
yang ada diantaranya individu satu dengan yang lainnya ditentukan faktor genetik dan faktor
lingkungan (Bhimasarf, 2009)

BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Tabel Alat Praktikum Keanekaragaman Tumbuhan
No. Nama Alat Jumlah
1. Pisau 1 Buah
2. Busur 1 Buah
3. Jangka 1 Buah
4. Alat kebersihan 1 set
5. Pensil 2 Buah
6. Spidol 3 Buah
7. Pensil Warna 5 Buah
8. Karton 5 buah
9. Kotak Pensil 1 Buah
10. Penggaris 2 Buah
11. Kaca Pembesar 1 Buah
3.1.2. Tabel Alat Praktikum Keanekaragaman Hewan
No. Nama Alat Jumlah
1. Penggaris 2 Buah
2. Pensil 2 Buah
3. Alat kebersihan 1 Set
4. Kotak Pensil 1 Buah
5. Pensil Warna 2 Buah

3.1.3. Tabel Alat Praktikum Keanekaragaman Manusia


No Nama Alat Jumlah
1 Pensil 1 buah
2 Pulpen 1 buah
3 Rol 1 buah
4 Kertas HVS 1 lembar
5 Alat kebersihan 1 set

3.2.4. Tabel Bahan Praktikum Keanekaragaman Tumbuhan


No. Nama Bahan Jumlah
1. Bougenvil Nila 1 Tangkai
2. Bougenvil Ungu 1 Tangkai
3. Bougenvil Orange 1 Tangkai
4. Bougenvil Putih 1 Tangkai
5. Bougenvil Merah 1 Tangkai
6. Aster Merah muda 1 Tangkai
7. Aster Violet 1 Tangkai
8. Aster Putih 1 Tangkai
9. Aster Lembayung 1 Tangkai
10. Aster Ungu 1 Tangkai
11. Canna Hijau Kekuningan 1 Tangkai
12. Canna Kuning 1 Tangkai
13. Canna Orange 1 Tangkai
14. Canna Merah 1 Tangkai
15. Canna Coklat 1 Tangkai

3.2.5. Tabel Bahan Praktikum Keanekaragaman Hewan


No. Nama Bahan Jumlah
1. Ikan mas 2 Ekor
2. Ikan Mujahir 2 Ekor

3.2.6. Tabel Bahan Praktikum Keanekaragaman Manusia


No Nama Bahan Jumlah
1 Praktikan putra/putri 5 orang/kelompok

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1. Tabel Prosedur Kerja Keanekaragaman Tumbuhan
No Prosedur kerja
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di atas meja praktikan
secara rapi dan lengkap
2 letakkan semua jenis bunga Bougenville, semua jenis bunga Aster, dan
semua jenis bunga Kana sesuai dengan yang diwajibkan pada praktikum
ini di atas meja praktikum yang bersih
3 Amati warna bunga, daun, dan tangkai setiap bunga yang akan
diidentifikasi
4 Kemudian mengukur panjang dan lebar daun milik masing-masing bunga.
5 Menghitung jumlah mahkota masing-masing bunga satu persatu secara
teliti dan akurat
6 Menghitung jumlah kelopak masing- masing bunga satu pesatu secara
teliti dan akurat
7 Menghitung jumlah putik dan benang sari pada masing-masing bunga
8 Setelah melakukan identifikasi, maka catatlah hasil pengamatan yang
telah dipraktikkan di lembar yang telah dibuat.

3.2.2. Tabel Prosedur Kerja Keanekaragaman Hewan


No Prosedur kerja
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di atas meja praktikan
secara rapi dan lengkap
2 letakkan ikan mas merah, mas hitam, nila merah, dan nila hitam di atas
bak paraffin yang bersih
3 Amati warna seluruh tubuh pada masing- masing ikan, dan amati warna
sisik pada ikan yang akan di identifikasi.
4 Kemudian ukurlah panjang dan lebar sisik ikan mas merah, mas hitam,
nila merah, dan nila hitam, dengan menggunakan penggaris.
5 Ukurlah panjang dan lebar badan ikan mas merah, mas hitam, nila merah,
dan nila hitam hitam, m dengan menggunakan penggaris.
6 Ukurlah panjang dan lebar sirip ikan mas merah, mas hitam, nila
merah,dan nila hitam dengan menggunakan penggaris.
7 Setelah melakukan identifikasi, maka catatlah hasil pengamatan yang
telah dipraktikkan di lembar yang telah dibuat.

3.2.3. Tabel Prosedur Kerja Keanekaragaman Manusia


No. Prosedur Kerja
1 Melakukan kegiatan secara berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5
orang dan di usahakan terdiri dari mahasiswa putra dan putri.
2 Melakukan candra pada sifat-sifat yang nampak pada setiap anggota
kelompok, sekurang-kurangnya 8 sifat (lihat tabel 4.3.1)
3 Menuliskan hasil pencandraan pada tabel 2yang tersedia, tentukan pula
kemungkinan genotip dari sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan
dan resesifnya.
4 Membuat cakram genetik berdasarkan hasil yang tertulis dalam tabel.
Usahakan sifat setiap individu dalam anggota-anggota kelompok diberi
warna yang berbeda. Jika kelompok terdiri dari 5 anggota berarti ada lima
warna dalam cakram genetik.
5 Menentukan angka indeks setiap anggota kelompok.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Serta Pembahasan Praktikum Keanekaragaman Tumbuhan

4.1.1. Tabel hasil penelitian terhadap bunga Bougenville

NO. PARAMETER BN BU BO BP BM

1. Warna bunga Nila Ungu Orange Putih Merah


2. Warna daun Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
muda tua muda muda
3. Warna tangkai Coklat Hijau Hijau Putih Coklat
kecoklatan
4. Jumlah mahkota 5 5 5 5 5
5. Jumlah kelopak 3 3 3 3 3
6. Jumlah putik 1 1 1 1 1
7. Jumlah benang 8 8 8 8 8
sari
8. Panjang daun 4cm 7,3cm 4,5cm 4,7cm 4cm
9. Lebar daun 2,2cm 5,0cm 3,0cm 2,8cm 3,5cm

KETERANGAN Nila Ungu Orange Putih Merah


a. Pembahasan Tabel
Dari tabel hasil penelitian terhadap bunga bougenvile pada praktikum keanekaragaman
tumbuhan diatas dapat dijelaskan bahwa, terdapat banyak variasi warna bunga bougenville, yaitu
Bougenville nila, Bougenville ungu, bougenville orange, Bougenville putih, Bougenville merah.
Warna daun pada tiap bunga bougenville yang berwarna bunga berbeda juga bervariasi, yaitu pada
bunga Bougenville nila, orange, dan putih sama-sama memiliki warna hijau muda, sedangkan
Bougenville ungu memiliki daun berwarna hijau tua, dan Bougenville merah memiliki daun
berwarna hijau dimana hijau nya tidak terlihat tua seperti pada daun bougenville ungu dan tidak
juga terlihat muda seperti daun pada bunga bougenville nila, orange, dan putih. Begitu juga
terhadap warna tangkai bunganya, terdapat variasi warna yaitu, bougenville nila dan merah
memiliki tangkai berwarna coklat, bougenville ungu dan orange bertangkai warna hijau, dan
bougenville putih memiliki tangkai berwarna putih kecoklatan.
Jumlah mahkota pada masing-masing bunga bougenville adalah 5 lembar, begitu juga jumlah
kelopak nya tidak berbeda-beda yaitu masing-masing memiliki 3 lembar kelopak pada bunganya.
Dan jumlah putik juga benang sari yang sama pada tiap-tiap bunganya, yaitu memiliki 1 putik dan
8 benang sari. Selanjutnya untuk panjang daun tentunya memiliki ukuran yang berbeda, hasil
pengukuran ini diperoleh dari 3 lembar daun pada tiap bunga kemudian masing-masing diukur
panjangnya dan diambil nilai rata-rata panjang daun dari bunga tersebut, diperoleh pada bunga
Bougenville nila panjang daunnya 4cm, bougenville ungu panjang daunnya 7,3cm, bougenville
orange panjang daunnya 4,5cm, pada Bougenville putih panjang daunnya 4,7cm, dan Bougenville
merah panjang daunnya 4cm. Selanjutnya penelitian terhadap variasi pada bunga bougenville yang
terakhir yaitu lebar daunnya, diperoleh pada bunga Bougenville nila lebar daunnya 2,2cm,
bougenville ungu lebar daunnya 5,0cm, bougenville orange lebar daunnya 3,0cm, bougenville
putih lebar daunnya 2,8cm, dan bougenville merah lebar daunnya 3,5cm.
4.1.2. Tabel Persentase parameter bunga Bougenville

NO. PARAMETER BN(%) BU(%) BO (%) BP(%) BM(%)

1. Warna bunga 20% 20% 20% 20% 20%


2. Warna daun 60% 20% 60% 60% 20%
3. Warna tangkai 40% 40% 40% 20% 40%
4. Jumlah mahkota 100% 100% 100% 100% 100%
5. Jumlah kelopak 100% 100% 100% 100% 100%
6. Jumlah putik 100% 100% 100% 100% 100%
7. Jumlah benang 100% 100% 100% 100% 100%
sari
8. Panjang daun 40% 20% 20% 20% 40%
9. Lebar daun 20% 20% 20% 20% 20%

KETERANGAN Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga


Nila Ungu Orange Putih Merah

b. Pembahasan Tabel
Dari tabel diatas diketahui bahwa persentase warna bunga Bougenville masing-masing 20%
dan jumlahnya sama rata. Selanjutnya warna daun yang terdiri dari daun berwarna hijau muda
berjumlah 60% yaitu pada bunga Bougenville nila, orange, dan putih. Sedangkan pada warna hijau
dan hijau tua hanya 20%, yaitu daun berwarna hijau tua pada bougenville ungu dan daun berwarna
hijau pada bougenville merah. Kemudian warna tangkai terdapat warna coklat yaitu pada
bougenville nila dan merah sehingga warna tangkai coklat ada 40%, warna tangkai hijau terdapat
pada bougenville ungu dan orange juga 40%, dan warna tangkai putih kecoklatan pada hanya
bougenville putih sehingga memperoleh persentase sebanyak 20%. Untuk jumlah mahkota yang
keseluruhan memiliki jumlah 5 lembar (sama rata) maka persentasenya 100%, begitu juga jumlah
kelopak yang keseluruhan memiliki kelopak 3 lembar, memiliki jumlah putik masing-masing 1,
dan jumlah benag sari 8. Sehingga untuk jumlah kelopak, putik, benang sari masing-masing
memperoleh 100% pada setiap bunga nya. Selanjutnya terhadap panjang daun yaitu pada
bougenville nila dan merah mendapat hasil yang sama, sehingga mendapat 40%. Selebihnya
memperoleh 20% yaitu untuk bunga bougenville ungu, ornge, dan putih. Terakhir yaitu lebar daun,
karena tiap individunya tidak ada kesamaan jumlah sehingga masing-masing memperoleh 20%.

4.1.3. Tabel hasil penelitian terhadap bunga Aster


NO. PARAMETER AK AP AU AL AMM

1. Warna bunga Kuning Putih Ungu Lembayung Merah


muda
2. Warna daun Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
3. Warna tangkai Hijau Hijau Cokla Hijau Coklat
t
4. Jumlah mahkota 231 172 186 170 138
5. Jumlah kelopak 28 45 36 29 22
6. Jumlah putik 1 1 1 1 1
7. Jumlah benang 5 5 5 5 5
sari
8. Panjang daun 4,9cm 8,1cm 9cm 5cm 5,6cm
9. Lebar daun 3,5cm 4,2cm 4,1cm 1cm 1,9cm
Aster Aster Aster Aster Aster
KETERANGAN kuning putih Ungu Lembayung merah
muda

c. Pembahasan tabel
Dari tabel hasil penelitian terhadap bunga Aster pada praktikum keanekaragaman tumbuhan
diatas dapat dijelaskan bahwa, terdapat banyak variasi warna bunga Aster, yaitu Aster kuning,
Aster putih, Aster ungu, Aster lembayung, Aster merah muda. Warna daun pada tiap bunga Aster
adalah sama yaitu berwarna hijau, sehingga tidak ada variasi untuk warna daun pada bunga Aster.
sedangkan warna tangkai bunga Aster, terdapat 2 macam variasi warna yaitu, hijau dan coklat,
dimana Aster kuning, Aster putih, dan Aster lembayung memiliki tangkai berwarna hijau,
sedangkan Aster ungu dan Aster merah muda bertangkai warna coklat. Jumlah mahkota pada
bunga Aster ini sangat banyak dan jumlahnya sangat bervariasi, berbeda dengan bunga
Bougenville yang memiliki jumlah mahkota yang sama.
Pada bunga Aster kuning jumlah mahkotanya adalah 231 lembar, pada Aster putih jumlah
mahkotanya 172 lembar, Aster ungu jumlah mahkotanya 186 lembar, Aster lembayung jumlah
mahkotanya 170 lembar dan pada Aster merah muda jumlah mahkotanya 138 lembar. Begitu juga
jumlah kelopak nya juga sangat bervariasi. Diperoleh pada Aster kuning jumlah kelopaknya ialah
28 lembar, pada Aster putih 45 lembar, Aster ungu 36 lembar, Aster lembayung 29 lembar, dan
Aster merah muda 22 lembar. Jumlah putik dan benang sari yang sama pada tiap-tiap bunganya,
yaitu memiliki 1 putik dan 5 benang sari. Selanjutnya untuk panjang daun tentunya memiliki
ukuran yang berbeda pula, hasil pengukuran ini diperoleh dari 3 lembar daun pada tiap bunga
kemudian masing-masing diukur panjangnya dan diambil nilai rata-rata panjang daun dari bunga
tersebut, diperoleh pada bunga Aster kuning panjang daunnya 4,9cm, Aster putih panjang daunnya
8,1cm, Aster ungu panjang daunnya 9cm, Aster lembayung panjang daunnya 5cm, dan pada Aster
merah muda panjang daunnya 5,6cm. Selanjutnya penelitian terhadap variasi pada bunga Aster
yang terakhir yaitu lebar daunnya, diperoleh pada bunga Aster kuning lebar daunnya 3,5cm, Aster
putih lebar daunnya 4,2cm, Aster ungu lebar daunnya 4,1cm, Aster lembayung lebar daunnya 1cm,
dan Aster merah muda lebar daunnya 1,9cm.
4.1.4. Tabel Persentase parameter bunga Aster

NO. PARAMETER AK(%) AP(%) AU(%) AL(%) AMM(%)

1. Warna bunga 20% 20% 20% 20% 20%


2. Warna daun 100% 100% 100% 100% 100%
3. Warna tangkai 60% 60% 40% 60% 40%
4. Jumlah mahkota 20% 20% 20% 20% 20%
5. Jumlah kelopak 20% 20% 20% 20% 20%
6. Jumlah putik 100% 100% 100% 100% 100%
7. Jumlah benang 100% 100% 100% 100% 100%
sari
8. Panjang daun 20% 20% 20% 20% 20%
9. Lebar daun 20% 20% 20% 20% 20%
Aster Aster Aster Aster Aster
KETERANGAN kuning putih ungu lembay merah
ung muda
d. Pembahasan Tabel
Dari tabel diatas diketahui bahwa persentase warna bunga Aster masing-masing 20% dan
jumlahnya sama rata. Selanjutnya warna daun yang keseluruhannya berwarna hijau sehingga
masing-masing memperoleh persentase sebnayak 100%. Kemudian warna tangkai terdapat warna
coklat yaitu pada Aster ungu dan Aster merah muda sehingga warna tangkai coklat ada 40%, warna
tangkai hijau terdapat pada Aster kuning, Aster putih, dan Aster lembayung sehingga total
persentase untuk tangkai warna hijau sebanyak 60%. Untuk jumlah mahkota pada tiap bunga Aster
memperoleh 20% karena setiap bunga memiliki jumlah mahkota yang berbeda jumlahnya, begitu
juga jumlah kelopak yang jumlahnya berbeda-beda sehingga untuk jumlah kelopak masing-masing
bunga Aster memperoleh 20%. Selanjutnya memiliki jumlah putik masing-masing 1, dan jumlah
benag sari 8. Sehingga untuk jumlah kelopak, putik, benang sari masing-masing memperoleh
100% pada setiap bunga nya. Selanjutnya terhadap panjang daun Pada masing-masing bunga Aster
memperoleh 20% begitu juga dengan lebar daun Aster juga masing-masing bunga Aster
memperoleh 20%, karena panjang dan lebar daun tiap bunga Aster berbeda-beda ukurannya.
4.1.6. Tabel hasil penelitian terhadap bunga Kana (tasbih)

NO. PARAMETER KK KM KO

1. Warna bunga Kuning Merah Orange


2. Warna daun Hijau Hijau Hijau
3. Warna tangkai Hijau Hijau Hijau
4. Jumlah mahkota 5 5 5
5. Jumlah kelopak 3 3 3
6. Jumlah putik 1 1 1
7. Jumlah benang 5 5 5
sari
8. Panjang daun 37cm 40cm 39cm
9. Lebar daun 13cm 15cm 15cm
Kana Kana Kana
KETERANGAN kuning merah orange
e. Pembahasan tabel
Dari tabel hasil penelitian terhadap bunga Kana pada praktikum keanekaragaman tumbuhan
diatas dapat dijelaskan bahwa, terdapat banyak variasi warna bunga Kana, yaitu Kana kuning,
Kana merah, dan Kana orange. Warna daun pada tiap bunga Kana adalah sama yaitu berwarna
hijau, sehingga tidak ada variasi untuk warna daun pada bunga Aster. Begitu juga dengan warna
tangkai bunga Kana, yaitu keseluruhan memiliki warna hijau. Jumlah mahkota pada bunga Kana
tidak bervariasi jumlahnya, keseluruhan memiliki jumlah mahkota sebanyak 5 lembar. Begitu juga
jumlah kelopak nya tidak bervariasi. Yaitu jumlah kelopak keseluruhan jenis Kana adalah 3
lembar. Jumlah putik dan benang sari yang sama pada tiap-tiap bunganya, yaitu memiliki 1 putik
dan 5 benang sari. Selanjutnya untuk panjang daun tentunya memiliki ukuran yang berbeda pula,
hasil pengukuran ini diperoleh dari 3 lembar daun pada tiap bunga kemudian masing-masing
diukur panjangnya dan diambil nilai rata-rata panjang daun dari bunga tersebut, diperoleh pada
bunga Kana kuning panjang daunnya 37cm, Kana merah panjang daunnya 40cm, dan Kana orange
panjang daunnya 39cm. Selanjutnya penelitian terhadap variasi pada bunga Kana yang terakhir
yaitu lebar daunnya, diperoleh pada bunga Kana kuning lebar daunnya 13cm, dan Kana merah
lebar daunnya 15cm, dan Kana orange lebar daunnya 15cm.
4.1.7. Tabel Persentase parameter bunga Kana (tasbih)

NO. PARAMETER KK(%) KM(%) KO(%)

1. Warna bunga 33,3% 33,3% 33,3%


2. Warna daun 100% 100% 100%
3. Warna tangkai 100% 100% 100%
4. Jumlah mahkota 100% 100% 100%
5. Jumlah kelopak 100% 100% 100%
6. Jumlah putik 100% 100% 100%
7. Jumlah benang 100% 100% 100%
sari
8. Panjang daun 33,3% 33,3% 33,3%
9. Lebar daun 33,3% 66,6% 66,6%
Kana Kana Kana
KETERANGAN kuning merah orange

f. Pembahasan Tabel
Dari tabel diatas diketahui bahwa persentase warna bunga Kana masing-masing 33,3% dan
jumlahnya sama rata. Selanjutnya warna daun yang keseluruhannya berwarna hijau sehingga
masing-masing memperoleh persentase sebnayak 100%. Kemudian warna tangkai juga
keseluruhannnya berwarna hijau sehingga masing-masing warna tangkai hijau sama dengaan
100%.Untuk jumlah mahkota yang keseluruhan memiliki jumlah 5 lembar (sama rata) maka
persentasenya 100%, begitu juga jumlah kelopak yang keseluruhan memiliki kelopak 3 lembar,
memiliki jumlah putik masing-masing 1, dan jumlah benang sari 5. Sehingga untuk jumlah
kelopak, putik, benang sari masing-masing memperoleh 100% pada setiap bunga nya.. Selanjutnya
terhadap panjang daun Pada masing-masing bunga Kana memperoleh 33,3%. Untuk lebar daun
Kana, pada daun Kana kuning memperoleh 33,3%, sedangkan pada Kana Orange dan Kana merah
memperoleh 66,6% karena mempunyai lebar daun yang sama.
4.2. Hasil Serta Pembahasan Praktikum Keanekaragaman Hewan (ikan)

4.2.2. Tabel hasil penelitian terhadap keanekaragaman hewan


No. Parameter Nila Nila Mujahir Mas Mas
Merah Hitam Merah Hitam
1. Warna Orange Hitam Hitam Orange Hitam
seluruh tubuh
2. Warna sisik Orange Hitam Hitam Orange Hitam
bening bening bening bening bening
3. Panjang Sisik 0,2 cm 0,2 cm 1,3 cm 1,5 cm 1,6 cm
4. Lebar Sisik 0,2 cm 0,2 cm 0,8 cm 1,0 cm 1,5 cm
5. Panjang ikan 6 cm 6,5 cm 25 cm 27 cm 28,6 cm
6. Lebar ikan 2 cm 2 cm 10 cm 9 cm 11 cm
7. Tinggi sirip 1,5 cm 1,0 cm 5 cm 5 cm 6 cm
ikan
8. Panjang sirip 1 cm 1,5 cm 4 cm 5,5 cm 6,3 cm
ekor

4.2.3. Tabel Persentase parameter dari keanekaragaman Hewan (ikan)


No. Parameter Nila Nila Mujahir Mas Mas Hitam
Merah Hitam Merah
1. Warna 40% 60% 60% 40% 60%
seluruh tubuh
2. Warna sisik 40% 60% 60% 40% 60%
3. Panjang Sisik 20% 20% 20% 20% 20%
4. Lebar Sisik 20% 20% 20% 20% 20%
5. Panjang ikan 20% 20% 20% 20% 20%
6. Lebar ikan 40% 40% 40% 40% 40%
7. Tinggi sirip 40% 40% 40% 40% 40%
ikan
8. Panjang sirip 20% 20% 20% 20% 20%
ekor

a. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa dapat dilihat dari data tabel di atas tersebut
sebagai berikut:
Untuk warna tubuh ikan, pada ikan nila merah dan mas hitam memiliki warna tubuh orange
sementara pada ikan nila hitam,mujahir dan mas hitam warna tubuhnya hitam. 40% warna orange
pada ikan nila dan mas merah, sementara ikan nila hitam,mujahir dan mas hitam 60%.
Untuk warna sisik ikan, ke lima ikan tersebut memiliki warna sisik yang sama dengan warna tubuh
ikan hanya saja warnanya lebih bening. Tingkatan % warna sisik ikan sama dengan warna tubuh
ikan 40% untuk ikan yang merah yang hitam 60%.
Pada parameter panjang sisik, ikan nila,mujahir dan ikan mas memiliki perbedaan dimana dapat
dilihat panjang sisik ikan nila merah dan hitam sama, namun ikan mujahir dan ikan mas tidak sama
panjang sisiknya. Dari segi panjang sisik dapat dilihat bahwa ikan-ikan tersebut memiliki
keanekaragam. Panjang sisik ke lima ikan tersebut 20% sama semua.
Untuk lebar sisik ikan, sisik ikan yang paling lebar pada iakn mas hitam. Namun lebar sisik iakn
yang paling kecil pada ikan nila orange dan hitam. Rata-rata % lebar sisik pada ikan tersebut adalah
20%.
Pada parameter panjang ke lima ikan tersebut juga beragam. Ikan yang paling panjang adalah ikan
mas hitam. Dan paling pendek pada ikan nila. Namun iakn mas orange dan hitam juga memiliki
perbedaan ukuran. Maka % dari panjang ikan-ikan tersebut adalah 20%.
Lebar ikan yang telah di amati, bahwa ikan nila merah dan hitam memiliki kesamaan berbeda
dengan ikan mijahir mas merah dan mas hitam. Akan tetapi ikan mas merah tidak memiliki
kesamaan dengan ikan mas hitam. Ukuran lebar ikan mas lebih dominan di banding ikan mas
merah dan mujahir. Sehingga % lebar ikan dari kelima tersebut adalah 40%.
Untuk tinggi sirip ikan, iakn nila merah dengan ikan nila hitam tinggi siripnya berbeda, namun
ikan mujahir dan ikan mas merah memiliki kesamaan untuk tinggi siripnya. Panjang sirip ikan
yang paling panjang adalah ikan mas hitam. Sehingga % tinggi sirip kelima ikan tersebut 40%.
Untuk panjang sirip ekor ikan, panjang sirip ekor ikan yang paling panjang adalah ikan mas hitam.
Sirip ekor yang paling pendek adalah ikan nila merah. Maka % untuk panjang ekor dari kelima
ekor ikan tersebut adalah 40 %.
Dari hasil parameter keanekaragaman ikan Nila merah, Nila hitam, Mujahir, Mas merah dan
mas Hitam kelima jenis ikan tersebut mempunyai perbedaan satu sama lain, perbedaan-perbedaan
tersebut yang disebut dengan keanekaragaman. Setiap mahkluk hidup mempunyai beragam ciri-
ciri dan bentuk yang tidak sama. Dari 5 jenis ikan yang dibawa sudah memiliki tingkatan variasi
yang beragam. Jika dibandingkan dengan semua jenis ikan yang ada maka tingkat keanekargaman
ikan sangat tinggi. Keanekaragaman ini dapat terjadi karena persamaan dan perbedaan atau faktor
genetik atau faktor luar. Gen, jenis dan ekosistem dapat mempengaruhi tingkat keanekaragaman
atau variasi makhluk hidup.
4.3. Hasil Serta Pembahasan Praktikum Keanekaragaman Manusia
4.3.1. Tabel hasil penelitian terhadap keanekaragaman hewan
No. Parameter Nuri Indi Lusi Lola Lanny
1. Jenis Kelamin P P P P P
Lidah TM M TM TM M
Ibu jari B B B B B
Telinga TG G TG G TG
Telapak kaki L L L L L
Bulu mata TL TL L TL TL
Warna rambut H H H H H
Bentuk rambut L L I K I
Golongan O A O B A
darah
Keterangan :
P/L : Perempuan/Laki-laki
M/TM : Menggulung/Tidak Menggulung
B/L : Bengkok/Lurus
G/TG : Gantung/Tidak Gantung
L/D : Lengkuk/Datar
L/TL : Lentik/Tidak Lentik
H/C : Hitam/Coklat
K/I/L : Keriting/Ikal/Lurus
A/B/AB/O : Golongan darah
a. Pembahasan
Ibu Jari, Ibu jari pada manusia ada yang membengkok dan ada yang tidak. Hal ini disebabkan
adanya gen dominan dan resesif. Jari yang dapat membengkok adalah pembawa sifat dominan dan
jari yang tidak membengkok adalah pembawa sifat resesif.
Telinga, Telinga pada manusia ada yg bertipe menggantung dan ada yang bertipe melekat. Telinga
yang menggantung adalah pembawa sifat dominan, dan telinga yang melekat pembawa sifat
resesif.
Warna Rambut, Warna Rambut pada manusia umunya hitam dan pembawa sifat dominan, apabila
terdapat coklat merupakan resesif.
Lidah, Lidah dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang dapat melipat dan tidak dapat melipat. Lidah
yang dapat melipat merupakan pembawa sifat dominan dan lidah yang tidak dapat melipat
merupakan pembawa sifat resesif.
Golongan darah, Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian
golongan darah ini didasarkan pada ada atau tidaknya sistem ABO yaitu ada-tidaknya aglutinogen
dan aglutinin dalam darah.
Bentuk Rambut, Bentuk rambut npada manusia yang bertipe lurus, keriting, ikal merupakan bagian
dari variasi genetic yang dihasilkan.
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari
karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-
beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar
identik/kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies
maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi
fenotip pada setiap individu.
Dari tabel pengamatan ditemukan bahwa setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda,
walaupun ada individu yang memiliki nomor indeks sama pada cakram genetika namun tetap ada
perbedaan yang dapat diamati dari fenotipnya.

1. Nuri berjenis kelamin perempuan dengan lidah yang tidak dapat menggulung, ibu jari
membengkok, telinga yang tidak menggantung, telapak kaki yang lengkuk, bulu mata yang tidak
lentik, dengan warna rambut yang hitam, bentuk rambut yang lurus dan bergolongan darah O maka
indeks keragaman nomor 32.
2. Indi memiliki jenis kelamin perempuan, lidah yang dapat menggulung, ibu jari yang
membengkok, telinga yang tidk menggantung, dengan tapak kaki lengkuk, bulu mata yang tidak
lentik, warna rambut yang hitam dan bentuk rambut yang lurus serta golongan darah nya adalah A
dan indeks keragaman nomor 21.
3. Lusi memiliki jenis kelamin perempuan dengan lidah tidak dapat menggulung, ibu jari yang
bengkok, telinga yang tidak menggantung, telapak kaki yang lengkuk, bulu mata lentik, warna
rambut yang hitam dengan bentuk rambut yang ikal, serta golongan darah yang dimiliki adalah O
dan indeks keragaman nomor 28.
4. Lola yang memiliki jenis kelamin perempuan dengan lidah yang tidak dapat menggulung, ibu jari
yang bengkok, telinga yang menggantung, telapak kaki yang lengkuk serta bulu mata yang lentik,
dengan warna rambut hitam dan bentuk rambut yang keriting, dan memiliki golongan darah B dan
indeks keragaman nomor 10.
5. Lanny berjenis kelamin perempuan, dengan lidah yang dapat menggulung, ibu jari yang dapat
membengkok, telinga yang bergantung, dan telapak kaki yang lengkuk, bulu mata yang tidak
lentik, warna rambut yang hitam serta bentuk rambut yang ikal dan golongan darah yang
dimilikinya adalah A dengan indeks keragaman nomor 5.
Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari
orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang
menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat
atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat
dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
o Setiap makhluk hidup memiliki perbedaan serta persamaan sehingga terdapat variasi antara
makhluk hidup tersebut.
o Variasi yang terdapat pada makhluk hidup menandakan ciri khas dari makhluk hidup tersebut
o Pada tumbuhan yang digunakan dalam praktikum pada umumnya memiliki persamaan yaitu jumlah
benang sari dan putik
o Pada hewan yang digunakan dalam praktikum pada umumnya memiliki perbedaan dari ukuran
tubuh.
o Pada manusia memiliki variasi yang sangat banyak, karena antara satu manusia dengan manusia
yang lain tidak ada yang persis sama.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum genetika tentang keanekaragaman makhluk hidup, sebaiknya
menambahkan parameter yang akan diamati pada makhluk tersebut sehingga dapat diketahui
adanya variasi antar makhluk hidup tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bhimasarf. 2009. Imitasi Perbandingan Genetik.


http://bhimashraf.blogspot.com/2009/12/imitasiperbandingan-genetik imitasi.html) diakses pada
tanggal 18 oktober 2015

Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar. ITB Press : Bandung


Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Starr, Cecie and Beverly McMillan. 2010. Human Biology, Eighth Edition. New York
: Brooks/Cole Cengage Learning.
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Winchester, A. M. 1958. GENETICS : A Survey of The Principles of Heredity. Massachussets: The
Riberside Press.
Yatim, Wildan .2003 .Genetika. Tarsito : Bandung

May
15

Laporan Praktikum Biologi


Praktikum Biologi

I. Tujuan:
1. Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup dari hasil pengamatan lingkungan.
2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

3. Melakukan pengamatan atau pengambilan data secara benar.

4. Merumuskan konsep keseragaman makhluk hidup dari hasil pengamatan.

5. Membuat tulisan atau laporan berdasar aturan penulisan ilmiah yang benar.

6. Memuat tulisan dalam blog kelompok.

7. Menunjukkan kerjasama team

8. Menunjukkan sikap saling menolong

II. Dasar Teori:


Keanekaragaman hayati disebut juga Biodiversitas. Keanekaragaman atau keberagaman dari
makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan
adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman
makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai
bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda
akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin,
kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada
tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang
berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-
tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran
tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.

Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti
kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat,
seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak
burung yang memiliki bulu dan bersayap.

III. Alat dan Bahan

Alat :

1. Pisau
2. Penggaris
Bahan :

1. Jeruk Nipis
2. Jeruk Bali
3. Jeruk Buah
4. Biji Kacang Hijau
5. Biji Kacang Tanah
6. Biji Kacang Merah
7. Kacang dengan varietas Celebes
8. Kacang dengan varietas Gemilang
9. Kacang dengan varietas Citra

IV. Cara Kerja

1. Amati dan identifikasi macam macam variasi buah dan biji berdasarkan sifat atau ciri ciri yang dapat
diamati, variasi ukuran, variasi tekstur permukaan specimen dengan menggunakan indra atau alat bantu
yang sesuai.

2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/ sifat pada specimen tersebut.


3. Catatlah persamaan dan perbedaan ciri/ sifat ke dalam tabel pengamatan
4. Amati keseragaman ciri/ sifat yang ada pada berbagai specimen
5. Perhatikan dan identifikasi gambar atau foto ekosistem yang kamu cari dari internet. Tulis aspek aspek
yang penting dari pengamatan tersebut ke dalam tabel.

V. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1

PENGAMATAN

BAHAN Warna Aroma Bentuk Ukuran Tekstur kulit


buah lingkar buah
buah

Buah Jeruk 1 Hijau Tua Bulat 3,5 cm Kasar dan


Keras

2 Hijau Muda Bulat besar 16 cm Kasar,lunak

3 Orange Bulat 6 cm Kasar,lunak

Biji 1 Hijau - Bulat 0,5 cm Halus


kacang berbagai
2 Merah - Lonjong 1 cm Halus
jenis
3 Merah - Lonjong 1 cm Halus
Biji kacang 1 Hitam & Putih - Lonjong 1,1 cm Halus
panjang dalam
2 Merah - Lonjong 1 cm Halus
berbagai
varietas 3 Coklat & Putih - Lonjong 1,1 cm Halus

Keterangan Tabel :
Jeruk 1 : Jeruk Nipis

Jeruk 2 : Jeruk Baby

Jeruk 3 : Jeruk Buah

Biji 1 : Biji Kacang Hijau

Biji 2 : Biji Kacang Tanah

Biji 3 : Biji Kacang Panjang

Biji Kacang Panjang Varietas 1 (Celebes)

Biji Kacang Panjang Varietas 2 (Citra)

Biji Kacang Panjang Varietas 3 (Gemilang)

Tabel 1.2

Jenis Jenis hewan Jenis tumbuhan Berada di Berapa musim


ekosistem ketinggian/di
daerah apa?

Ekosistem Beruang Kutub,Muskox Lumut kerak, Lingkar kutub 1.Musim dingin


Tundra Rumput, alang- utara dan yang panjang
alang selatan artik, dan gelap
greenland
kutub utara
Antartika kutub 2.Musim panas
selatan yang panjang
dan terang.

Ekosistem Kera,Burung,Badak,Harimau Rotan,Anggrek Dataran rendah Asia, Australia,


Hutan Hujan ketinggian 1200 Afrika, Amerika
Tropis m dpl Selatan Musim
kemarau 4 6
0 10 derajat
bulan.
ke utara dan ke
selatan garis
khatulistiwa

Ekosistem Kadal,Ular,Semut,Unta Kaktus Sekitar 20 Musim panas :


Padang Pasir derajat celcius sinar matahari
mulai dari terik,
Pantai Atlantik penguapan
di Afrika hingga tinggi, suhu 40
ke Asia tengah derajat C pada
siang hari

Keterangan :

Ekosistem 1 : Ekosistem Tundra

Ekosistem 2 : Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem 3 : Ekosistem Gurun

VI. Pembahasan
Dari diskusi kelompok kami, kami dapat menyimpulkan bahwa :

Dari uji coba yang sudah dilakukan ciri-ciri tumbuhan dan ekosistem yang sudah diuji adalah sebagai
berikut Jeruk nipis berwarna hijau,memiliki aroma yang kecut,bentuk buah bulat,memiliki ciri diameter
buahnya yaitu 3,5 cm dan tekstur kulit buahnya keras dan kasar. Jeruk baby memiliki ciri buahnya
berwarna hijau,bentuk buah bulat,memiliki diameter 16cm dan tekstur buahnya lunak dan kasar dan
jeruk buah memiliki ciri buah yaitu berwarna orange,aromanya manis,bentuk bulat,memiliki diameter
6cm dan tekstur buahnya lunak dan kasar. Dari kacang-kacangan yang sudah diuji yaitu Biji kacang hijau
memiliki ciri bijinya yang berwarna hijau,bentuknya lonjong,diameternya 0,5cm dan teksturnya kasar.
Biji kacang tanah memiliki ciri bijinya yang berwarna merah,berbentuk lonjong,diameternya 1cm dan
teksturnya halus.Biji kacang panjang yang memiliki ciri biji yang berwarna merah,bentuknya
lonjong,diameternya 1cm dan teksturnya halus. Lalu ciri-ciri biji-bijian varietas ialah Biji kacang panjang
varietas 1 memiliki ciri bijinya berwarna hijau keputihan,bentuknya lonjong,diametenya 1,1cm dan
teksturnya halus sedangkan Biji kacang panjang varietas 2 memiliki ciri bijinya warna merah,bentuknya
lonjong,diameternya 1cm,teksturnya halus.Biji kacang panjang varietas 3 yang warna bijinya coklat
putih,bentuknya lonjong,diameternya 1,1cm dan teksturnya halus. Setiap ekosistem yang diuji juga
memiliki ciri yang berbeda diantaranya Ekosistem tundra yang hampir semua wilayah tertutup salju/es,
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhan sangat tinggi dan
mendapat hujan sepanjang tahun, Ekosistem padang pasir yang iklimnya gersang dan curah hujan
rendah. Adapun tambahan dari hasil diskusi kelompok kami sebagai berikut :

-Buah Jeruk 1 (Jeruk Nipis) :

Jeruk ini berwarna hijau tua berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 3.5 cm, tekstur kulit buah
kasar. Biasa digunakan untuk penyegar panas dalam dan penyembuh sariawan, dengan rasanya yang
masam; buah ini mengandung vitamin C. Pohonnya hidup di daerah tropis.

Manfaatnya :

1. Ambeien
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu
saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
2. Amandel
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa 3/4,
saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.

3. Anyang-anyangan
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-
hangat, minum sekaligus sehari sekali.

4. Batuk
Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 _ sendok makan madu dan sedikit garam, aduk
hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu
lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.

5. Batuk Disertai Influenza


Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air
perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata.
Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.

6. Bau Badan
Cara 1:
Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan dengan kapur sirih tipis-tipis.
Oleskan ke ketiak setelah mandi. Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi dan sore.
Cara 2:
Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, dilumatkan, pulung kecil-kecil seperti
pil, makan 3 kali sehari.

7. Batu Ginjal
Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan
malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.

8. Difteri
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan madu.
Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.

9. Demam atau Flu


Cara 1:
Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang merah yang telah dilumatkan dan 1
sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening penderita.
Cara 2:
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum
sekaligus.

10. Haid Tidak Teratur


Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata.
Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari

11. Sehabis Melahirkan


Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 butir perasan jeruk
nipis kampung, diaduk sampai rata, balurkan pada perut. Lakukan selama 3 bulan tiap hari sehabis
mandi, agar perut terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.

12. Jerawat
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.

13. Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe


Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala
dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

14. Melebatkan Rambut


Satu butir kuning telur ayam kampung dikocok dengan perasan 3 butir jeruk nipis kampung sampai rata.
Gosokkan pada kulit kepala, pijit-pijit sampai merata, biarkan selama 2 jam baru dibilas dengan sampo
merang agar rambut menjadi mengkilap dan lebat. Sampo merang dibuat dari 1 ikat merang, dibakar
sampai menjadi arang, bukan abu, rendam dalam air dan biarkan semalaman. Saring, dan sampo
merang siap untuk keramas.
15. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Iris 1 jeruk nipis, isap lalu minum air putih. Lakukan beberapa kali sehari.

16. Vertigo
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan
ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.

17. Radang Tenggorokan


Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas,
tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur
selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.

18. Lendir di Tenggorokan


Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk sampai
rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.

19. Kurap atau Panu


Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air
perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu,
lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.

20. Demam/Panas Saat Malaria


Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) , dan
5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan tersebut dibagi dua, diminum pagi dan
sore.
21. Terkilir
Tiga Buah jeruk nipis masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan ke dalam poci lalu
diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya kemudian
diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok makan minyak
gandapura. Ramuan ini dipakai untuk mengurut bagian yang cedera. Setelah itu minum 3/4 gelas air
kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.

22. Pegal Linu


Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina, dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar
daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayang, 3 jari akar kelor, dan 10 buah cabai rawit, lalu
tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya
dapat digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

23. Sakit Gigi


Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1
sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras
ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu
buang. Lakukan 4-6 kali sehari.

24. Melangsingkan Badan


Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau. Minum ramuan ini setiap
pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.

25. Menambah Stamina


Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan gula
merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.

26. Tekanan Darah Tinggi


Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air
perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini
ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
-Buah Jeruk 2 (Jeruk Bali) :

Jeruk ini berwarna hijau muda berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 16 cm, tekstur kulit buah
kasar namun lunak. Rasanya manis dan masam. Buah ini mengandung vitamin C. Pohonnya hidup di
daerah tropis.

Manfaatnya:

Antibakteri

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri
dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan.
Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung
memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam.

Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi
penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1
dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan.
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak
jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan
gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller,
Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.

Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya,
jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan,
dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah
salah satu penyebab utama kerusakan gusi..

Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan
menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber
antioksidan penangkal kanker.

Jus Paling Favorit

Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda dapat
mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih nikmat.

Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:

Sumber vitamin C dan penurun kolesterol


Konsumsi dua "siung" (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan
manfaatnya secara maksimal.

Minuman antioksidan dan antikanker


Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam
blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah lainnya seperti
mangga atau pir.
Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1 cm jahe
kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.

Manisan
Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api kecil
selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan
berat kulit jeruk yang telah direbus.
Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula pasir.
Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit jeruk
tetap terendam dalam sirop semalaman.
Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop,
hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke
dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.

Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake,
terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur
manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.

Campuran salad buah


Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong dadu),
dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-potong sesuai selera.
Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan.
Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones.
Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mikser sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata.
Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan dressing.

Kandungan Jeruk Bali

Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika
bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa
berperan sebagai antioksidan.

Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus.
Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat
menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di
dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat
hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya
hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena
darah jadi mengental.

Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350
ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.

Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk).
Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.

-Buah Jeruk 3 (Jeruk Buah/Keprok) :

Jeruk ini berwarna oranye berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 6 cm, tekstur kulit buah
kasar namun lunak. Rasanya manis dan masam. Biasa digunakan untuk penyegar panas dalam dan
penyembuh sariawan, dan tentu saja mengandung vitamin C. Hidup di daerah yang sejuk.

Manfaatnya:
Sumber vitamin C
Satu jeruk memiliki pasokan 116,2 persen dari nilai harian untuk asupan vitamin C. Vitamin C
bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker usus besar karena bisa membantu mengusir radikal bebas
yang menyebabkan kerusakan pada DNA.

Vitamin C, juga penting sebagai sistem kekebalan tubuh, baik untuk menangkal flu dan mencegah infeksi
telinga berulang.

Antioksidan untuk kesehatan kulit


Antioksidan dalam jeruk membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang bisa
menimbulkan tanda-tanda penuaan. Satu buah jeruk sehari dapat membantu Anda mempertahankan
keremajaan kulit meski usia sudah beranjak 50 tahun.

Kaya Vitamin B6
Vitamin ini membantu mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan darah
tetap normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan Kanada, senyawa
yang ditemukan dalam kulit buah jeruk yang disebut Polymethoxylated flavon (PMFs) juga memiliki
potensi untuk menurunkan kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping daripada beberapa resep
obat lainnya.

Serat jeruk untuk cegah diabetes


Serat dalam jeruk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itulah, jeruk aman dijadikan
makanan selingan sehat bagi penderita diabetes. Gula buah alami dalam jeruk, fruktosa, dapat
membantu menjaga kadar gula darah tetap normal.

Kaya beta-cryptoxanthin
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan beta-cryptoxanthin, sebuah karotenoid dalam buah dan
sayuran berwarna oranye-merah yang banyak ditemukan pada jeruk, jagung dan labu bisa menurunkan
risiko serangan kanker paru-paru.
- Kacang Panjang
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara
memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.Ia mudah
didapati di kawasan panas di Asia.

Kacang panjang sering kali muncul dalam menu masakan kita sehari-hari. Selain mudah didapat, kacang
panjang juga dapat diolah menjadi beraneka macam masakan. Selain mudah dimasak, bisa ditumis atau
dijadikan bagian dari masakan lain. Kacang panjang juga mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk
kesehatan tubuh.

Kacang panjang atau vigna sinensis, mudah ditemukan di ladang, di kebun, pekarangan rumah, di sawah
atau sebagai selingan tanaman palawija lainnya. Perawatan yang gampang, menjadikan tumbuhan yang
satu ini mudah ditanam. Pada kacang panjang yang masih muda bila dimakan terasa renyah dan enak
dilalap mentah.

Disamping enak untuk dihidangkan sayur kacang panjang mengandung serat yang tinggi. Karena itu, baik
dikonsumsi oleh penderita diabet. Manfaat lainnya adalah melancarkan buang air besar dan
menurunkan kadar kolesterol. Dalam 100 gram kacan panjang terkandung kalsiom 34 mg, fosfor 34 mg,
zat besi 0,8 mg, karotenoid 422 mg, dan vitamun C21 mg.

Manfaatnya : mengandung betakaroten, klorofil, vitamin B1 dan B2, serat serta pektin. Sayuran ini
berguna untuk mengendalikan kadar gula darah, mengatasi hipertensi, memperkecil resiko stroke dan
serangan jantung, meningkatkan fungsi organ pencernaan, menurunkan risiko kanker dan membantu
mengatasi sembelit. Juga memiliki sifat diuretic (peluruh kencing) tingkat sedang.

Di beberapa negara, kacang panjang digunakan untuk mengobati rematik, arthritis, dan gangguan
saluran kemih. Sayuran ini berkhasiat untuk menjaga kulit dari gangguan jerawat, membantu pemulihan
luka bakar, peluruh air seni, mengatasi diare, eksim, gangguan ginjal, gatal-gatal, dll.

Kandungan Gizi : Vitamin A, B1, B2 dan C, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat besi, potassium folat,
magnesium, mangan, kalori, sodium, karbohidrat, kalsium.

Sementara yang takut kanker payudara dan leukimia, ia ternyata menyimpan zat antikanker. Selain itu,
ia juga antioksidan, antivirus, antibakteri, gangguan saluran kencing, dan meningkatkan fungsi limpa.
Tentunya yang lebih penting lagi, dapat meningkatkan fungsi sel darah merah, menyembuhkan beri-
beri, demam berdarah, mengatasi sakit pinggang, dan kurang darah.

Tidak hanya buah, yang bisa memberikan manfaat. Daun kacang panjang, ternyata juga memberikan
banyak khasiat. Di mana untuk meluruhkan air seni, bisa diambil 50 gram daun segar kacang panjang.
Bahan-bahan itu kemudian dicuci bersih. Kemudian direbus dengan dua gelas air sekitar 30 menit.
Setelah dingin, airnya disaring dan diminum dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

Menurut penelitian lainnya, kacang panjang juga oke untuk menghancurkan batu ginjal. Selain itu, juga
bisa mencegah kelainan `antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA,
meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang,
rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar buang air besar.
- Kacang Tanah
KACANG tanah menjadi jenis bahan makanan yang mudah divariasikan, misalnya untuk kue dan jenis
masakan berempah, kacang tanah masih kerap menjadi pilihan. Selain pengolahannya yang mudah,
ternyata kacang tanah juga kaya akan kandungan baik untuk tubuh.

1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara
menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, karena kandungan resveratrol.
2. Bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh, karena mengandung folat niasin, mangan, protein,
serta vitamin E yang melimpah.
3. Sangat baik untuk kelancaran fungsi usus, karena mengadung serat.
4. Membantu menurunkan risiko kanker usus besar dan pembentukan batu empedu.
5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membnatu menjaga kesehatan tulang
dan gigi. dan dalam jangka panjang mencegah serangan osteoporosis.
- Kacang Merah
Manfaatnya:
o Mencegah kolesterol jahat dan memperlancar pencernaan (anti sembelit). Kandungan fibernya yang
tinggi difermentasi dalam usus besar dan menghasilkan asam-asam lemak rantai-pendek, yang dapat
menghambat sintesis kolesterol hati.

o Mencegah resiko diabetes karena kandungan karbohidrat kompleknya berglikemik indek rendah dan
termasuk lamban cerna.

o Membantu pematangan sel darah merah, membantu sintesa DNA dan RNA, serta menurunkan level
homosistein dalam pembuluh arteri (sehingga mengurangi resiko penyakit jantung).

o Membantu program diet karena fibernya akan membuat Anda merasa kenyang dan kalorinya juga sangat
rendah. Apalagi kandungan protein nabatinya akan bermanfaat untuk perkembangan massa otot tubuh.

o Menjaga fungsi sistem syaraf, metabolisme karbohidrat, dan mencegah penyakit beri-beri.

o Membantu proses metabolisme asam amino, asam lemak, lipid, glukoneogenesis, sintesis
neurotransmitter, sintesis histamine, sintesis dan fungsi haemoglobin serta menjaga kesehatan kulit.

o Membantu proses pembekuan darah pada luka.


VII.Kesimpulan

Jeruk nipis, jeruk baby, dan jeruk buah termasuk dalam keanekaragaman jenis(spesies).
Kacang hijau, kacang panjang, dan kacang tanah juga termasuk dalam keanekaragaman
jenis(spesies).
Kacang panjang varietas 1(celebes), varietas 2(citra), dan varietas 3 ( gemilang) termasuk dalam
keanekaragaman gen.
Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki ciri dan karakteristik yang sangat beranekaragam
sesuai ekosistem tempat tinggalnya.

VIII.Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati

http://wildanidann.blogspot.com/2011/11/manfaat-kacang-merah.html
polahidupsehat-rico.blogspot.com/

www.herbal.web.id/.../5-manfaat-kacang-tanah-untuk-kesehatan.html

muslimdaily.net/berita/medis/manfaat-jeruk-bali.html

eka.web.id/manfaat-jeruk-untuk-kesehatan.html

health.kompas.com/read/2010/08/.../Inilah.26.Khasiat.Jeruk.Nipis.ht...

Posted 15th May 2012 by Raden Wahyu


Labels: Laporan

View comments

1.

Raden WahyuMay 15, 2012 at 7:28 AM

bagus

Reply
2.

aal alfiMay 30, 2015 at 12:45 AM

Internet Bisa
Makalah Keanekaragaman Hayati
Makalah Jaringan Tumbuhan

Reply

3.

Gudeg LalasDecember 25, 2015 at 3:33 AM

Banteng88 | Agen Bola | Agen Judi | Agen Sbobet


Agen Bola
Agen Judi Online
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen CASINO
Poker Online
Agen Judi Terpercaya
Prediksi Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Judi Online
Bola Online

Reply

4.

Devita AnggrainiApril 26, 2016 at 3:20 PM

bagus

Reply

Keanekaragaman Hayati

Classic
Flipcard
Magazine
Mosaic
Sidebar
Snapshot
Timeslide

1.

May

15
Laporan Praktikum Biologi

Praktikum Biologi

I. Tujuan:
1. Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup dari hasil pengamatan lingkungan.
2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

3. Melakukan pengamatan atau pengambilan data secara benar.

4. Merumuskan konsep keseragaman makhluk hidup dari hasil pengamatan.

5. Membuat tulisan atau laporan berdasar aturan penulisan ilmiah yang benar.

6. Memuat tulisan dalam blog kelompok.

7. Menunjukkan kerjasama team

8. Menunjukkan sikap saling menolong

II. Dasar Teori:


Keanekaragaman hayati disebut juga Biodiversitas. Keanekaragaman atau keberagaman dari
makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah,
tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat
terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep
keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati
lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika
Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan
yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah,
misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan
berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut,
berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.

Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar
seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan
berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing.
Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.

III. Alat dan Bahan

Alat :

1. Pisau
2. Penggaris
Bahan :

1. Jeruk Nipis
2. Jeruk Bali
3. Jeruk Buah
4. Biji Kacang Hijau
5. Biji Kacang Tanah
6. Biji Kacang Merah
7. Kacang dengan varietas Celebes
8. Kacang dengan varietas Gemilang
9. Kacang dengan varietas Citra

IV. Cara Kerja

1. Amati dan identifikasi macam macam variasi buah dan biji berdasarkan sifat atau ciri ciri yang
dapat diamati, variasi ukuran, variasi tekstur permukaan specimen dengan menggunakan indra
atau alat bantu yang sesuai.

2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/ sifat pada specimen tersebut.


3. Catatlah persamaan dan perbedaan ciri/ sifat ke dalam tabel pengamatan
4. Amati keseragaman ciri/ sifat yang ada pada berbagai specimen
5. Perhatikan dan identifikasi gambar atau foto ekosistem yang kamu cari dari internet. Tulis aspek
aspek yang penting dari pengamatan tersebut ke dalam tabel.

V. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1

PENGAMATAN

BAHAN Warna Aroma Bentuk Ukuran Tekstur


buah lingkar kulit buah
buah

Buah Jeruk 1 Hijau Tua Bulat 3,5 cm Kasar dan


Keras

2 Hijau Muda Bulat 16 cm Kasar,lunak


besar

3 Orange Bulat 6 cm Kasar,lunak


Biji 1 Hijau - Bulat 0,5 cm Halus
kacang berbagai
2 Merah - Lonjong 1 cm Halus
jenis
3 Merah - Lonjong 1 cm Halus

Biji kacang 1 Hitam & Putih - Lonjong 1,1 cm Halus


panjang dalam
2 Merah - Lonjong 1 cm Halus
berbagai
varietas 3 Coklat & Putih - Lonjong 1,1 cm Halus

Keterangan Tabel :
Jeruk 1 : Jeruk Nipis

Jeruk 2 : Jeruk Baby

Jeruk 3 : Jeruk Buah

Biji 1 : Biji Kacang Hijau

Biji 2 : Biji Kacang Tanah

Biji 3 : Biji Kacang Panjang

Biji Kacang Panjang Varietas 1 (Celebes)

Biji Kacang Panjang Varietas 2 (Citra)

Biji Kacang Panjang Varietas 3 (Gemilang)

Tabel 1.2
Jenis Jenis hewan Jenis tumbuhan Berada di Berapa
ekosistem ketinggian/di musim
daerah apa?

Ekosistem Beruang Kutub,Muskox Lumut kerak, Lingkar kutub 1.Musim


Tundra Rumput, alang- utara dan dingin yang
alang selatan artik, panjang dan
greenland gelap
kutub utara
2.Musim
Antartika
panas yang
kutub selatan
panjang dan
terang.

Ekosistem Kera,Burung,Badak,Harimau Rotan,Anggrek Dataran Asia,


Hutan rendah Australia,
Hujan ketinggian Afrika,
Tropis 1200 m dpl Amerika
Selatan
0 10 derajat
Musim
ke utara dan
kemarau 4
ke selatan
6 bulan.
garis
khatulistiwa

Ekosistem Kadal,Ular,Semut,Unta Kaktus Sekitar 20 Musim


Padang derajat celcius panas : sinar
Pasir mulai dari matahari
Pantai Atlantik terik,
di Afrika penguapan
hingga ke Asia tinggi, suhu
tengah 40 derajat C
pada siang
hari

Keterangan :

Ekosistem 1 : Ekosistem Tundra

Ekosistem 2 : Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem 3 : Ekosistem Gurun

VI. Pembahasan

Dari diskusi kelompok kami, kami dapat menyimpulkan bahwa :

Dari uji coba yang sudah dilakukan ciri-ciri tumbuhan dan ekosistem yang sudah diuji adalah
sebagai berikut Jeruk nipis berwarna hijau,memiliki aroma yang kecut,bentuk buah
bulat,memiliki ciri diameter buahnya yaitu 3,5 cm dan tekstur kulit buahnya keras dan kasar.
Jeruk baby memiliki ciri buahnya berwarna hijau,bentuk buah bulat,memiliki diameter 16cm dan
tekstur buahnya lunak dan kasar dan jeruk buah memiliki ciri buah yaitu berwarna
orange,aromanya manis,bentuk bulat,memiliki diameter 6cm dan tekstur buahnya lunak dan
kasar. Dari kacang-kacangan yang sudah diuji yaitu Biji kacang hijau memiliki ciri bijinya yang
berwarna hijau,bentuknya lonjong,diameternya 0,5cm dan teksturnya kasar. Biji kacang tanah
memiliki ciri bijinya yang berwarna merah,berbentuk lonjong,diameternya 1cm dan teksturnya
halus.Biji kacang panjang yang memiliki ciri biji yang berwarna merah,bentuknya
lonjong,diameternya 1cm dan teksturnya halus. Lalu ciri-ciri biji-bijian varietas ialah Biji kacang
panjang varietas 1 memiliki ciri bijinya berwarna hijau keputihan,bentuknya lonjong,diametenya
1,1cm dan teksturnya halus sedangkan Biji kacang panjang varietas 2 memiliki ciri bijinya warna
merah,bentuknya lonjong,diameternya 1cm,teksturnya halus.Biji kacang panjang varietas 3 yang
warna bijinya coklat putih,bentuknya lonjong,diameternya 1,1cm dan teksturnya halus. Setiap
ekosistem yang diuji juga memiliki ciri yang berbeda diantaranya Ekosistem tundra yang hampir
semua wilayah tertutup salju/es, Ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman
spesies hewan dan tumbuhan sangat tinggi dan mendapat hujan sepanjang tahun, Ekosistem
padang pasir yang iklimnya gersang dan curah hujan rendah. Adapun tambahan dari hasil diskusi
kelompok kami sebagai berikut :

-Buah Jeruk 1 (Jeruk Nipis) :

Jeruk ini berwarna hijau tua berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 3.5 cm, tekstur kulit
buah kasar. Biasa digunakan untuk penyegar panas dalam dan penyembuh sariawan, dengan
rasanya yang masam; buah ini mengandung vitamin C. Pohonnya hidup di daerah tropis.

Manfaatnya :

1. Ambeien
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2
jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.

2. Amandel
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa
3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.

3. Anyang-anyangan
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk
hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.

4. Batuk
Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 _ sendok makan madu dan sedikit garam,
aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah
sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.

5. Batuk Disertai Influenza


Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh
air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk
rata. Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.

6. Bau Badan
Cara 1:
Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan dengan kapur sirih
tipis-tipis. Oleskan ke ketiak setelah mandi. Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi
dan sore.
Cara 2:
Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, dilumatkan, pulung kecil-
kecil seperti pil, makan 3 kali sehari.

7. Batu Ginjal
Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah
makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.

8. Difteri
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan
madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3
kali sehari.

9. Demam atau Flu


Cara 1:
Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang merah yang telah dilumatkan
dan 1 sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening penderita.
Cara 2:
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu.
Minum sekaligus.
10. Haid Tidak Teratur
Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk
rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari

11. Sehabis Melahirkan


Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 butir perasan
jeruk nipis kampung, diaduk sampai rata, balurkan pada perut. Lakukan selama 3 bulan tiap hari
sehabis mandi, agar perut terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.

12. Jerawat
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.

13. Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe


Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus
kepala dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

14. Melebatkan Rambut


Satu butir kuning telur ayam kampung dikocok dengan perasan 3 butir jeruk nipis kampung
sampai rata. Gosokkan pada kulit kepala, pijit-pijit sampai merata, biarkan selama 2 jam baru
dibilas dengan sampo merang agar rambut menjadi mengkilap dan lebat. Sampo merang dibuat
dari 1 ikat merang, dibakar sampai menjadi arang, bukan abu, rendam dalam air dan biarkan
semalaman. Saring, dan sampo merang siap untuk keramas.

15. Menghentikan Kebiasaan Merokok


Iris 1 jeruk nipis, isap lalu minum air putih. Lakukan beberapa kali sehari.

16. Vertigo
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis.
Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.

17. Radang Tenggorokan


Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas,
tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk
berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.

18. Lendir di Tenggorokan


Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk
sampai rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.

19. Kurap atau Panu


Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan
air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap
atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.

20. Demam/Panas Saat Malaria


Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera
L.) , dan 5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan tersebut
dibagi dua, diminum pagi dan sore.
21. Terkilir
Tiga Buah jeruk nipis masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan ke dalam poci
lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya
kemudian diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok
makan minyak gandapura. Ramuan ini dipakai untuk mengurut bagian yang cedera. Setelah itu
minum 3/4 gelas air kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.

22. Pegal Linu


Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina, dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam),
10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayang, 3 jari akar kelor, dan 10 buah
cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7
hari. Air perasannya dapat digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

23. Sakit Gigi


Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-
masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata.
Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama
beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.

24. Melangsingkan Badan


Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau. Minum ramuan ini
setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.

25. Menambah Stamina


Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan
gula merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.

26. Tekanan Darah Tinggi


Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan
air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas.
Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
-Buah Jeruk 2 (Jeruk Bali) :

Jeruk ini berwarna hijau muda berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 16 cm, tekstur kulit
buah kasar namun lunak. Rasanya manis dan masam. Buah ini mengandung vitamin C.
Pohonnya hidup di daerah tropis.

Manfaatnya:

Antibakteri

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung
antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu
proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para
penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah
mengandung asam.

Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka,
tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar
enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan.
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin
ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah
lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk
kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas
Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak
mengonsumsi jeruk bali.

Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah.
Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama
sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan
perokok. Seperti diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi..
Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan
menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber
antioksidan penangkal kanker.

Jus Paling Favorit

Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda
dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih
nikmat.

Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:

Sumber vitamin C dan penurun kolesterol


Konsumsi dua "siung" (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk
mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Minuman antioksidan dan antikanker


Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke
dalam blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah
lainnya seperti mangga atau pir.
Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1
cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.

Manisan
Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api
kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama
beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus.
Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula
pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan
kulit jeruk tetap terendam dalam sirop semalaman.
Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari
sirop, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang,
masukkan ke dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.

Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan
cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk
yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.

Campuran salad buah


Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya
dipotong dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-
potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan.
Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones.
Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mikser sampai rata, beri air secukupnya, lalu
aduk rata. Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan
dressing.

Kandungan Jeruk Bali

Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah.
Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen
bisa berperan sebagai antioksidan.

Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah
dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin
dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko
penyakit jantung.

Zat aktif pembersih darah


Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang
telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume
darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54
persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat
memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.

Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen
(350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan
prostat.

Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging
jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.

-Buah Jeruk 3 (Jeruk Buah/Keprok) :

Jeruk ini berwarna oranye berbentuk bulat dengan ukuran lingkar buah 6 cm, tekstur kulit buah
kasar namun lunak. Rasanya manis dan masam. Biasa digunakan untuk penyegar panas dalam
dan penyembuh sariawan, dan tentu saja mengandung vitamin C. Hidup di daerah yang sejuk.

Manfaatnya:
Sumber vitamin C
Satu jeruk memiliki pasokan 116,2 persen dari nilai harian untuk asupan vitamin C. Vitamin C
bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker usus besar karena bisa membantu mengusir
radikal bebas yang menyebabkan kerusakan pada DNA.

Vitamin C, juga penting sebagai sistem kekebalan tubuh, baik untuk menangkal flu dan
mencegah infeksi telinga berulang.

Antioksidan untuk kesehatan kulit


Antioksidan dalam jeruk membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang
bisa menimbulkan tanda-tanda penuaan. Satu buah jeruk sehari dapat membantu Anda
mempertahankan keremajaan kulit meski usia sudah beranjak 50 tahun.

Kaya Vitamin B6
Vitamin ini membantu mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan
darah tetap normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan
Kanada, senyawa yang ditemukan dalam kulit buah jeruk yang disebut Polymethoxylated flavon
(PMFs) juga memiliki potensi untuk menurunkan kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping
daripada beberapa resep obat lainnya.

Serat jeruk untuk cegah diabetes


Serat dalam jeruk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itulah, jeruk aman
dijadikan makanan selingan sehat bagi penderita diabetes. Gula buah alami dalam jeruk,
fruktosa, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal.

Kaya beta-cryptoxanthin
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan beta-cryptoxanthin, sebuah karotenoid dalam buah
dan sayuran berwarna oranye-merah yang banyak ditemukan pada jeruk, jagung dan labu bisa
menurunkan risiko serangan kanker paru-paru.
- Kacang Panjang
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan
cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok
tersebut.Ia mudah didapati di kawasan panas di Asia.

Kacang panjang sering kali muncul dalam menu masakan kita sehari-hari. Selain mudah didapat,
kacang panjang juga dapat diolah menjadi beraneka macam masakan. Selain mudah dimasak,
bisa ditumis atau dijadikan bagian dari masakan lain. Kacang panjang juga mempunyai berbagai
manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Kacang panjang atau vigna sinensis, mudah ditemukan di ladang, di kebun, pekarangan rumah,
di sawah atau sebagai selingan tanaman palawija lainnya. Perawatan yang gampang,
menjadikan tumbuhan yang satu ini mudah ditanam. Pada kacang panjang yang masih muda
bila dimakan terasa renyah dan enak dilalap mentah.

Disamping enak untuk dihidangkan sayur kacang panjang mengandung serat yang tinggi. Karena
itu, baik dikonsumsi oleh penderita diabet. Manfaat lainnya adalah melancarkan buang air besar
dan menurunkan kadar kolesterol. Dalam 100 gram kacan panjang terkandung kalsiom 34 mg,
fosfor 34 mg, zat besi 0,8 mg, karotenoid 422 mg, dan vitamun C21 mg.

Manfaatnya : mengandung betakaroten, klorofil, vitamin B1 dan B2, serat serta pektin. Sayuran
ini berguna untuk mengendalikan kadar gula darah, mengatasi hipertensi, memperkecil resiko
stroke dan serangan jantung, meningkatkan fungsi organ pencernaan, menurunkan risiko kanker
dan membantu mengatasi sembelit. Juga memiliki sifat diuretic (peluruh kencing) tingkat
sedang.

Di beberapa negara, kacang panjang digunakan untuk mengobati rematik, arthritis, dan
gangguan saluran kemih. Sayuran ini berkhasiat untuk menjaga kulit dari gangguan jerawat,
membantu pemulihan luka bakar, peluruh air seni, mengatasi diare, eksim, gangguan ginjal,
gatal-gatal, dll.

Kandungan Gizi : Vitamin A, B1, B2 dan C, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat besi, potassium
folat, magnesium, mangan, kalori, sodium, karbohidrat, kalsium.

Sementara yang takut kanker payudara dan leukimia, ia ternyata menyimpan zat antikanker.
Selain itu, ia juga antioksidan, antivirus, antibakteri, gangguan saluran kencing, dan
meningkatkan fungsi limpa. Tentunya yang lebih penting lagi, dapat meningkatkan fungsi sel
darah merah, menyembuhkan beri-beri, demam berdarah, mengatasi sakit pinggang, dan
kurang darah.

Tidak hanya buah, yang bisa memberikan manfaat. Daun kacang panjang, ternyata juga
memberikan banyak khasiat. Di mana untuk meluruhkan air seni, bisa diambil 50 gram daun
segar kacang panjang. Bahan-bahan itu kemudian dicuci bersih. Kemudian direbus dengan dua
gelas air sekitar 30 menit. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum dua kali sehari, pada pagi
dan sore hari.

Menurut penelitian lainnya, kacang panjang juga oke untuk menghancurkan batu ginjal. Selain
itu, juga bisa mencegah kelainan `antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan
penyatuan DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah,
kurang darah, sakit pinggang, rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar
buang air besar.
- Kacang Tanah
KACANG tanah menjadi jenis bahan makanan yang mudah divariasikan, misalnya untuk kue dan
jenis masakan berempah, kacang tanah masih kerap menjadi pilihan. Selain pengolahannya yang
mudah, ternyata kacang tanah juga kaya akan kandungan baik untuk tubuh.

1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan risiko penyakit jantung
dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, karena kandungan
resveratrol.
2. Bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh, karena mengandung folat niasin, mangan,
protein, serta vitamin E yang melimpah.
3. Sangat baik untuk kelancaran fungsi usus, karena mengadung serat.
4. Membantu menurunkan risiko kanker usus besar dan pembentukan batu empedu.
5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membnatu menjaga
kesehatan tulang dan gigi. dan dalam jangka panjang mencegah serangan osteoporosis.
- Kacang Merah
Manfaatnya:
o Mencegah kolesterol jahat dan memperlancar pencernaan (anti sembelit). Kandungan fibernya
yang tinggi difermentasi dalam usus besar dan menghasilkan asam-asam lemak rantai-pendek,
yang dapat menghambat sintesis kolesterol hati.

o Mencegah resiko diabetes karena kandungan karbohidrat kompleknya berglikemik indek rendah
dan termasuk lamban cerna.

o Membantu pematangan sel darah merah, membantu sintesa DNA dan RNA, serta menurunkan
level homosistein dalam pembuluh arteri (sehingga mengurangi resiko penyakit jantung).

o Membantu program diet karena fibernya akan membuat Anda merasa kenyang dan kalorinya juga
sangat rendah. Apalagi kandungan protein nabatinya akan bermanfaat untuk perkembangan
massa otot tubuh.

o Menjaga fungsi sistem syaraf, metabolisme karbohidrat, dan mencegah penyakit beri-beri.

o Membantu proses metabolisme asam amino, asam lemak, lipid, glukoneogenesis, sintesis
neurotransmitter, sintesis histamine, sintesis dan fungsi haemoglobin serta menjaga kesehatan
kulit.
o Membantu proses pembekuan darah pada luka.

VII.Kesimpulan

Jeruk nipis, jeruk baby, dan jeruk buah termasuk dalam keanekaragaman jenis(spesies).
Kacang hijau, kacang panjang, dan kacang tanah juga termasuk dalam keanekaragaman
jenis(spesies).
Kacang panjang varietas 1(celebes), varietas 2(citra), dan varietas 3 ( gemilang)
termasuk dalam keanekaragaman gen.
Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki ciri dan karakteristik yang sangat
beranekaragam sesuai ekosistem tempat tinggalnya.
VIII.Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati

http://wildanidann.blogspot.com/2011/11/manfaat-kacang-merah.html

polahidupsehat-rico.blogspot.com/

www.herbal.web.id/.../5-manfaat-kacang-tanah-untuk-kesehatan.html

muslimdaily.net/berita/medis/manfaat-jeruk-bali.html

eka.web.id/manfaat-jeruk-untuk-kesehatan.html

health.kompas.com/read/2010/08/.../Inilah.26.Khasiat.Jeruk.Nipis.ht...

Posted 15th May 2012 by Raden Wahyu

Labels: Laporan

View comments

Loading

Dynamic Views theme. Powered by Blogger.


LAPORAN
PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

TINGKAT GEN DAN JENIS


X BINA PRESTASI 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO
2014/2015

PENYUSUN

LUTFI AULIA SYAFAATIN NISAK


ICHA ROCHMAH MAGHRIFI
RUKMANA PUSPITA DEWI
Vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu
iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas terselesaikannya pembuatn laporan
yang berjudul PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINGKAT GEN DAN JENIS. Setelah kami melakukan pengamatan
pada mahluk hidup yang kami pilih,kami berhasil mendapatkan data
data mengenai keanekaragaman hayati dari mahluk hidup yang kami
pilih. Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada semua pihak ,yang
paling utama guru pembimbing sekaligus guru mata pelajaran BIOLOGI
MAN 2 Ponorogo yang telah membantu kami dalam proses pengamatan
dan pembuatan laporan ini.
Kami sadar masih banyak kekurangan dari laporan ini,maka dari
itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami khususnya,dan para
pembaca,

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI...2
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 LATAR BELAKANG..3
1.2 RUMUSAN MASALAH.4
1.3 TUJUAN PENGAMATAN...4
1.4 MANFAAT PENGAMATAN..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....5
2.1 TOMAT....5
2.2 TERUNG..6
BAB III METODE PENELITIAN....7
3.1 JENIS PENELITIAN7
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.7
3.3 ALAT DAN BAHAN...7
3.4 CARA KERJA.7
3.5 CARA PENGAMBILAN DATA.7
BAB IV HASIL PENELITIAN.....8
4.1 KEANEKARAGAMAN HAYATI..8
TINGKAT GEN.8
TINGKAT JENIS...9
BAB V PENUTUP.10
5.1 KESIMPULAN..10
5.2 LAIN-LAIN...10
DAFTAR PUSTAKA...11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keanekaragaman hayati yang ada di dunia ini meliputi berbagai variasi
bentuk , ukuran, jumlah(frekuensi), warna dan sifat sifat lain dari mahlik hidup.
Jadi, setiap sistem lingkungan mempunyai keanekaragaman hayati masing
masinag. Keanekaragaman tersebut berlangsung mulai dari tingkatan gen, jenis,
sampai ekosistem.
1. Keanekaragaman tingkat GEN

Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman gen dalam


satu spesies. Gen terletak didalam kromosom,sedangkan kromosom terletak
didalam inti sel. Gen merupakan materi yang mengendalikan sifat atau karakter.
Contohnya varietas pada terung dan macam macam warna mahkota bunga.
2. Keanekaragaman tingkat JENIS
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukan keanekaragaman atau
variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies mahluk hidup dalam genus
yang sama. Pada berbagai spesies itu, terdapat perbedaan perbedaan sifat.
Walaupun dalam satu family ,tapi diantara mereka terdapat perbedaan perbedaan
yang mencolok.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimanakah variasi( jenis/gen) yang terdapat pada (terung ungu dan terung
hijau) serta pada (terung dan tomat) ?
b. Jelaskan pengertian dari gen dan jenis !
c. Apakah kesimpulan dari pengamatan tersebut ?

1.3 TUJUAN PENGAMATAN


Mengamati keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis dari terung dan tomat.

1.4 MANFAAT PENGAMATAN


a. Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan laporan ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang keanekaragaman hayati tingkat gen dan spesies.
b. Manfaat untuk pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang keanekaragman hayati


tingkat gen dan jenis,khususnya pada tanaman terung dan tomat.
BAB II
Klasifikasi
TINJAUAN ilmiah PUSTAKA
Kerajaan: Plantae
2.1 TOMAT (Solanum lycopersicum)
(tidak Eudicots
tomat termasuk)
Penampang melintang dari
Ordo: Solanales
tomat yang matang
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Nama binomial Spesies: S.lycopersicum
Solanum lycopersicum L.
Sinonim
Lycopersicon lycopersicum
Lycopersicon esculentum
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan
dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.

2.2 TERUNG ( Solanum melongena)


Terung
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Nama binomial Ordo: Solanales
Solanum melongena L. Famili: Solanaceae
1. Terung (Solanum melongena), di Pulau Jawa
Genus: Solanum
lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan
penghasil buah yang dijadikan Spesies: S. melongena sayur-sayuran.
Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan
leunca, dan agak jauh dari tomat.

2. Terung ialah tanaman yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh
hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar.
Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-
jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan
daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya
biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota
yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi,
dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk
jenis yang ditanam.

3. Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang
kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung
nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menamati objek KH yang telah dipilih.
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Waktu : 18 Januari 2014
Tempat : Kelas X Bina Prestasi 1 MAN 2 Ponorogo
3.3 ALAT DAN BAHAN
a. Terung hijau dan ungu
b. Tomat merah
c. Pisau (untuk membelah buah)
3.4 CARA KERJA
a. Bahan (terung dan tomat) diamati susunan morfologinya
b. Bahan dibelah menjadi dua untuk mengamati isi buah.
3.5 CARA PENGAMBILAN DATA
Data diambil secara manual kemudian disalin dan dikelompokkan dalam
table yang berbeda sesuai dengan gen atau jenisnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Tingkat GEN
(terung ungu dan terung hijau)
JENIS TERUNG
NO KARAKTERISTIK
TERUNG HIJAU TERUNG UNGU
1 Warna kulit Hijau muda Ungu tua
2 Bentuk Panjang bulat Panjang lonjong
Tingkat lunak kerasnya
3 Lebih keras Lebih lunak
daging buah
4 Kelopak tangkai Lebar pendek Kecil panjang
5 Rasa Sedikit getir Manis getir
Lebih banyak biji Lebih benyak
6 Isi buah
buah daging buah

a. Bagaimanakah variasi(gen) yang terdapat pada (terung ungu dan terung hijau)?
b. Jelaskan pengertian dari gen!
c Apakah kesimpulan dari pengamatan tersebut ?
JAWABAN :
a. Variasi warna kulit , bentuk , tingkat lunak kerasnya daging buah ,kelopak tangkai
, rasa dan isi buah . variasi tersebut terjadi karena susunan perangkat gen dari
kedua tumbuhan tersebut berbeda.
b. Gen adalah subtansi terkecil atau unit dasar yang membawa materi yang
mengendalikan sifat atau karakter.
c. Keanekaragaman tingkat gen menimbulkan variasi yang berbeda antar individu
dalam satu spesies dan mewarisiketurunan berikutnya.
c.
B. Tingkat JENIS
(tomat dan terung)
NO KARAKTERISTIK TERUNG TOMAT
1 Warna kulit Ungu / hijau Merah oranye
2 Bentuk Panjang lonjong Bulat oval
3 Tangkai buah Panjang tebal Pendek tipis
4 Kelopak tangkai Lebar tebal Kecil tipis
5 Kadar air dalam buah Cenderung kering Lebih banyak air
Merah dilapisi
6 Biji buah Putih kering
lendir
7 Susunan buah pada tangkai Tunggal bergerombol

a. Bagaimanakah variasi (jenis) yang terdapat pada terung dan tomat?


b. Jelaskan pengertian dari jenis!
c Apakah kesimpulan dari pengamatan tersebut ?
JAWABAN :
a. Variasi warna kulit,bentuk,tangkai buah, kelopak tangkai, kadar air dalam buah,
biji buah, susunan buah pada tangkai factor penyebabnya , karena tumbuhan tomat
dan terung termasuk dalam genus yang sama yaitu Solanum.
b. Variasi pada mahluk hidup interspesies dalam satu marga (genus), pada berbagai
spesies tersebut terdapat perbedaan sifat.
c. Keanekaragaman tingkat jenis mempunyai cirri cirri berbeda namun masuk dalam
genus yang sama.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis memiliki setiap keunikan
,variasi dan karakteristik sendiri sendiri, dinyatakan bahwa , terung ungu dan
terung hijau berada dan tingkatan gen yang sama , sedangkan terung dan tomat
memiliki tingkatan yang sama yaitu tingkat jenis(genus/marga).
5.2 LAIN-LAIN
Solanum melongena

Solanum lycopersicum
DAFTAR PUSTAKA
LKS siswa, TUNTAS Biologi SMA/MA
Buku panduan siswa,perpustakaan MAN 2 Ponorogo
www.bioteknologi.com/http/Junior
www.Wikipedia.com/http/biologidasar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas^
Anonim. 2005. Buah segala musim. 216 resep makanan & minuman sehat
berbahan buah. Gramedia Pustaka Utama.
Wikimedia Commons ,Tomat

Anda mungkin juga menyukai