Anda di halaman 1dari 6

TEMPUNIK/MENTAWAK (Artocarpus rigidus)

PEMBAHASAN
Mentawak (Artocarpus rigidus) termasuk dalam Famili Moraceae.  Mentawak
ditemukan hampir diseluruh kabupaten di Kalimantan Barat. Tanaman ini tumbuh
liar di hutan-hutan dan ada juga di pekarangan penduduk di pedalaman. Mentawak
memiliki karakteristik pohon dengan tinggi mencapai > 20 m dan  tajuk yang lebar.
Daun menjari dan lebarnya seperti daun sukun ( Arthocarphus untilis).

Tampunik merupakan tanaman yang masih satu keluarga dengan terap dari
Kalimantan dan juga nangka. Di Sunda, tampunik dikenal dengan nama pussar atau
peusar. Di Kalimantan dikenal dengan nama pujan. Dan di Malaysia dikenal dengan
nama perian, purian, ataupun surian. Tampunik tumbuh subur di daerah tropis
khususnya di hutan-hutan tropis dengan ketinggian kuang dari 1000 mdpl.
Tampunik merupakan tanaman berbentuk pohon dengan ketinggian dapat
mencapai 40 meter dengan keliling batang sebesar pelukan dua orang dewasa. Buah
tampunik memiliki bentuk yang mirip dengan nangka dan cempedak. Buah tampunik
lebih kecil daripada buah nangka dan cempedak dan hanya memiliki bobot 1-2 kg
setiap buahnya. Bunga dan buah tampunik tidak muncul dari batang melainkan dari
ujung dahan. 
Bentuk buah mentawak bulat dengan berat

  buah 0,60 – 0,72 kg/buah,  lingkar buah 39 cm,


diameter buah 12 cm, buah memiliki duri yang rapat,
tumpul, keras, dan panjang. Kulit berwarna kuning
  kemerahan, daging buah berwarna  orange dan
rasanya manis. Buah Mentawak biasanya di
manfaatkan sebagai buah segar, kulit biji berwarna
putih dan biasanya  digoreng dan dikonsumsi sebagai
makanan ringan.
Buah tampunik hanya muncul setahun sekali
pada akhir musim hujan. Buah yang sudah matang
dapat langsung dimakan. Tampunik berasa manis
dengan aroma yang khas. Buah yang sudah matang
dapat dengan mudah dikupas. Cara mengupasnya
adalah dengan menarik tangkai buahnya lalu
menekan kulitnya ke bawah. Selajutnya, gumpalan
buah yang melekat pada hati buahnya dapat dilepas
untuk kemudian dihidangkan.
Buah yang masih muda dapat digunakan untuk bahan sayur. Buah yang
telah dicacah direndam terlebih dahulu selama semalam agar dagingnya
empuk. Selain dikonsumsi manusia, tampunik yang tumbuh dan berbuah di
hutan juga merupakan sumber makanan untuk monyet. Karena itulah
tampunik dikenal juga dengan nama nangka monyet (monkey jack).
 

Budidaya tanaman tempunik belum banyak


dilakukan. Namun, perbanyakan tanaman
tempunik dapat dilakukan secara generatif
dengan menggunakan bijinya.
Famili moraceae
 

Moraceae merupakan tumbuhan yang berbatang kayu yang jarang sekali


berupa terna dan menghasilkan getah.Daun tunggal dantersebar, seringkali
dengan daun penumpu besar yang memeluk batang ataumerupakan suatu
selaput bumbung. Bunga telanjang atau dengan tenda bunga, berkelamin
tunggal. Buah berupa buah keras, seringkali terkumpul merupakan buah
majemuk atau buah semu (Tjitrosoepomo, 1994).
Famili ini dikenal sebagai sumber utama senyawa fenolat turunan
flavonoida, aril-benzofuran, stilbenoid dan santon turunan flavonoid, terdiri dari
40 genus dan tidak kurang dari 3000 spesies, dari sejumlah senyawa yang
dihasilkan mempunyai aktivitas biologi, sebagai promotor antitumor,
antibakteri, antifungal, antiimflamatori, antikanker dan lain-lain (Ersam, 2004).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.anakagronomy.com/2015/08/mengen
al-tanaman-tampunik-artocarpus.html
.
http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/sdg
-buah/788-mentawak-artocarpus-rigidus
http://digilib.unila.ac.id/20527/3/bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai