NIM : 180241609060
2. Konvergen
Konvergensi ini juga disebut sebagai dasar kemasyarakatan, yaitu sambung
hubungan kita dengan masyarakat yang lebih luas. Semangat memencil dan penyakit
“kemurni-murnian” atau isolasi dan purisme akan membawa ke kematian. Dalam
konteks pendidikan wayang, pendidikan wayang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan
harus berhubungan dengan pendidikan lainnya.
3. Konsentris
Alam hidup manusia merupakan “alam hidup berbulatan” yang digambarkan
sebagai lingkaran-lingkaran besar kecil yang semuanya bersatu titik pusat dimana orang
duduk atau berdiri di atas titik pusat itu. Lingkaran terkecil adalah alam diri pribadi,
lingkaran diluarnya adalah alam keluarga, lingkaran diluarnya yang lebih luas adalah
alam bangsa dan kebangsaan, dan yang terluas adalah alam manusia dan
kemanusiaan. Sama halnya dengan pendidikan wayang, keseluruhan aspek ataupun
ranah, baik formal, informal, ataupun formal harus bersinergi satu sama lain untuk
mempertinggi derajad kemanusiaan anak didik. Hal ini di karenakan, pendidikan
memiliki tugas pokok yaitu mengajar keterampilan bertahan hidup dengan pendidikan
pragmatis, mempersiapkan warganegara sesuai dengan kepribadian kelompok serta
meningkakat martabat manusia (Sunarso, 2013:228).
Mulyono, Sri. 1982. Wayang Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya. PT Gunung Agung:
Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Graindo Persada: Jakarta.
Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. PT Bumi Angkasa: Jakarta.
Familydanceoff, 2020. Pengertian Wayang Kulit. [Internet]. Tersedia di:
https://familydanceoff.com/pengertian-wayang-kulit/
Izzaty, Rita Eka dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. UY Press: Yogyakarta.
Muhajir, As’aril. 2011. Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual. Ar-ruzz Media: Yogyakarta.
Siswoyo, Dwi dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. UNY Press: Yogyakarta.
Suyanto. 2006. Dinamika Pendidikan Nasional. PSAP: Jakarta.