MEMBANGUN KARAKTER
SYAMSU YUSUF LN
MAHASISWA DALAM KONTEKS
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Optimum
development of
Instructional-curricular each individual,
Instructional Including: Vovational according to his
Area Education, Special Education, abilities,
and Remedial Instruction interests, and
values
PIMPINAN
TUJUAN
LEADERSHIP
Berkembangnya
Potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang
INSTRUKSIONAL Peserta beriman dan bertaqwa
GURU Intrakurikuler
Didik kepada Tuhan Yang Maha
Ekstrakurikuler Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan
KONSELOR BIMBINGAN DAN
menjadi warga negara
atau KONSELING
GURU BK yang demokratis serta
bertanggung jawab.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka hawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan yang
benar (qaulan sadiidaa)” Al-Quran, Annisa:9.
Intelligence plus character-that is the good of true
education (Martin Luther King,JR)
Children develop character by what they see,
what they hear, and what they are repeated led
to do (James Stanson)
Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan
pembangunan karakter (character building), karena
character building inilah yang akan membuat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya.
Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa
Indonesia akan menjadi bangsa kuli. (Bung Karno)
Siapa Peserta Didik? Kecerdasan
Majemuk
Logik Matematik
1. Individu yang sedang berada
dalam proses pengembangan Linguistik
fitrah atau potensi sebagai
makhluk biopsikososiospiritual
ke arah kedewasaan Musik
K
(kematangan). IQ
E
2. Anggota masy yg berusaha
C
mengembangkan potensi diri Kinestetik
E
melalui proses pembelajaran yg R EI
tersedia pada jalur, jenjang, D
Spatial
dan jenis pendidikan tertentu A
(UU No.20 th 2003, bab I pasal S
A SI
1 ayat 4
N Intrapersonal
Pribadi
Sosial Moral/ Interpersonal
Fisik
Belajar Spiritual
Karir Naturalis
Psikis
Syubbaanu al-yaum Rijaalu al-ghad (intelektua, Sosial
emosi) Transenden
Bangsa ini mayoritas beragama
FAKTOR PENYEBAB Ideologinya Pancasila
1. Broken home Setiap pejabatnya bersumpah jabatan dengan nama Tuhan
2. Pola asuh yang keliru Tetapi mengapa nilai-nilai Tuhan sirna dalam kehidupan, sehingga
3. Maraknya perdagangan narkoba , miras, nasib bangsa ini tak berhenti dari kenestapaan?
dan video porno
4. Tsunami fornograpi (Maraknya video dan
situs porno) yang mudah diakses DAMPAK
anak/remaja melalui medsos 1. Darurat Korupsi
5. Kemiskinan dan pengangguran 2. Darurat Narkoba, NAPZA (Narkotika, Alkohol/Miras,
6. Iklim kehidupan sosial politik yang tdk
Psikotropika, dan zat adiktif lainnya)
kondusif
7. Sikap hdup yg hedonism & materialism 3. Tawuran (antar warga, mahasiswa, siswa, dan
aparat)
4. Pergaulan bebas (free-sex)
5. Prostitusi di kalangan para siswi, Cyber sex
TANTANGAN PENDIDIKAN 6. Gerakan LGBT
(BIMBINGAN DAN KONSELING) 7. Tindak kekerasan seksual
DALAM MEMBANGUN AKHLAK 8. Tindak kekerasan atau tindak kriminal (Bullying,
MULIA ATAU KARAKTER BANGSA begal, geng motor).
9. Rebutan kekuasaan
KERUSAKAN MORAL YANG MENCEMASKAN
(Kompas, 20 Juni 2011,dalam Muchlas Samani dan Haryanto, 2011)
1. Sepanjang 2004-2011, Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 158 kepala daerah yang
terdiri atas gubernur, bupati, dan wali kota tersangkut korupsi.
2. Sedikitnya 42 anggota DPR terseret korupsi padakurun waktu 2008-2011.
3. 30 anggota DPR periode 1999-2004 dari 4 parpol terlibat kasus dugaan suap pemilihan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
4. Kasus korupsi terjadi di sejumlah institusi seperti KPU, Komisi Yudisial, Ditjen Pajak, Bank
Indonesia, dan BKPM.
5. Sepanjang 2010, Makkamah Agung menjatuhkan sanksi kepada 107 hakim, baik berupa
pemberhentian maupun teguran.
6. Pegawai kejaksaan yang dijatuhi sanksi sepanjang 2010 mencapai 288 orang, yang192 orang
diantaranya adalah jaksa.
7. Selama tahun 2010, sebanyak 294 polisi dipecat dari dinas Polri yang terdiri atas 18 orang
perwira, 272 orang bintara, dan 4 orang tamtama,
TIGA SERANGKAI DEKADENSI MORAL
(PERILAKU MAKSYIAT)
Minuman
Narkoba
Keras
PENYIMPANGAN
SEKSUAL (DEVIATION
SEXUAL)
DATA PROSTITUSI DI KALANGAN SISWI
(Majalah Kartini, edisi 2247/2009)
87 % Remaja SMP di
18 siswi SMP di Jakarta
Indonesia sudah Barat menyambi sebagai
tidak perawan lagi PSK selepas sekolah.
(Hasil penelitian Komnas Perlindungan Anak) Di Karawang ditemukan
113 siswi berusia 15-18 tahun
menjadi PSK (selama Maret –
1. Broken home
April 2009).
2. Lemahnya kontrol
OT
3. Hedonisme
4. Konsumerisme
REMAJA, MIRAS DAN PERKOSAAN (Republika, 10 Mei2016)
TAHUN KEJADIAN
18 Januari 2015 Seorang mahasisiwi dibunuh setelah diperkosa empat peserta pesta miras dalam bus di Umbu Ratunggal Sumba Tengah.
14 April 2015 Seorang gadis berusia 16 tahun diperkosa enam pemuda dalam pesta miras jenis Cukrik di jalan Tambak Mayor Surabaya.
18 April 2015 Seorang remaja 15 tahun diperkosa tiga pemuda yg mengonsumsi miras Aldo di Banjarmasin Selatan.
4 Juni 2015 Seorang anak berusia enam tahun diperkosa dikecamatan Gunung Kerinci, pelaku dalam pengaruh miras saat beraksi.
19 Juni 2015 Seorang gadis 16 tahun diperkosa tiga pemuda mabukdi Taman Urban Forest Solo.
20 Juni 2015 Seorang remaja 15 tahun diperkosa selepas mengikuti pesta arak di Gelung Gori Gilimanuk.
4 Juli 2015 Seorang gadis 17 tahun diperkosa sembilan orang yg kebanyakan siswa smp selepas pesta miras di Kedungreja Cilacap.
14 Agustus 2015 Seorang pelajar SMA diperkosa tiga orang di Jakarta Selatan, sebelum kejadian pelaku mabuk di kelab malam di Senayan.
1 September 2015 Seorang siswi SMP 14 tahun diperkosa tujuh remaja yang mabuk di Bogor Barat.
2 Oktober 2015 Dua remaja SMA yg sedang dalam pengaruh alkohol memperkosa seorang janda diTalun Blitar.
26 Oktober 2015 Seorang siswi 15 tahun dicekoki miras dan diperkosa lima kakak kelasnya di Mapanget Manado.
4 November 2015 Seorang remaja putri 16 tahun diperkosa empat orang dalam pesta miras di Pangarengan Rajeg Tangerang.
8 Desember 2015 Seorang gadis15tahun diperkosa tiga remaja setelah pesta miras di Pamulang Tangerang.
17 Desember 2015 Seorang remaja putri 16tahun dicabuli dua pria mabuk di jalan Ganet Tanjung Pinang.
27 Desember 2015 Seorang gadis 14 tahun diperkosa empat pemuda yg mabuk miras Ciu di Sindang Jaya Tangerang.
23 Januari 2016 Dua pemuda mabuk memperkosa gadis 15 tahun di Dusun Selatan Barito Selatan Kalteng.
4 April 2016 YY(14 tahun) diperkosa 14 orang peserta pesta miras dan dibunuh di Rejang lebong, Bengkulu. –catatan mereka juga sering
nonton video porno--
BAHAYA NARKOBA
(Republika, 7 Maret 2016)
Terasuk
Mudahnya
virus E mengakses situs
I
asmara K porno
N
(pacaran) T FREE SEX PROSTITUSI DAN
S
HOMOSEKS/LESBI DI T
E Keluarga yg
KALANGAN REMAJA E
R
Lemahnya R Broken
N
kesadaran N home/tidak
A
beragama
L
A harmonis
L
Lemahnya kontrol
sosial
Hedonism/Konsu
merisme
Bebasnya
Penjualan Alat
kontrasepsi
Kanker Menyesal
Serviks
DAMPAK
Malu
FREE SEX PSIKIS
Hamil FISIK
(PROSTITUSI) Merasa tak
berharga
Aborsi
Sedih
Tertular PMS
Tertular (Penyakit
insomnia
AIDS Menular
Seksual)
Sekolah
Masyarakat
Peranan Keluarga,
Sekolah, dan Masyarakat dalam
Memfasilitasi
Perkembangan Peserta didik
FISIK • Cageur/Sehat/Bugar
•Terampil
EMOSI •Bageur/Self-respect
KEUARGA Mendidik ANAK •Self-control
•Wanter
SOSIAL
•Respect to others
MASYARAKAT
•Altruis
•Toleran
KEBERFUNGSIAN
KELUARGA PERKEMBANGAN
ANAK
POLA ASUH (PARENTING
STYLE)
Bimbingan dan
Bimbingan dan konseling,
konseling yang
berorientasi
yang berorientasi
konvensional, perkembangan dan
remedial, klinis, dan preventif, dan berpusat
terpusat pada konselor kepada konseli.
SIFAT BK PERKEMBANGAN
Outreach
Target populasi layanan bimbingan tidak terbatas kepada peserta didik bermasalah, tetapi semua
peserta didik berkenaan dengan semua aspek kepribadiannya dalam semua konteks kehidupannya
1. Fokus : semua siswa (For All)
Ruang 2. Area Domain : Personal/Sosial,
Lingkup Akademik, dan Karir.
Komponen Perencanaan
Program Individual
Siswa
BK
Responsif
1. Pengembangan
Dukungan Profesional
Sistem 2. Manajemen Program
3. Penelitian
STRATEGI LAYANAN
Melaksanakan konsultasi atau kolaborasi dengan pimpinan sekolah, para guru dan
orang tua untuk secara bersama-sama memberikan bimbingan dan membangun
iklim komunikasi yang kondusif dalam upaya memfasilitasi perkembangan siswa
yang optimal.
Personal
Karir Sosial
BIDANG (WILAYAH)
GARAPAN
Pernikahan
Belajar dan Keluarga
Kesadaran akan jati dirinya
sebagai hamba dan khalifah
Allah
Bimingan
dan
Pengembangan Sikap yang positif
Konseling
Pernikahan terhadap pernikahan
1. thalabul ‘ilmi faridlatun ‘ala kulli muslimin (mencari ilmu wajiab bagi orang-orang islam),
2. uthlubul ilma walau bishshiin (carilah ilmu walau ke negeri Cina), dan
3. uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi (carilah ilmu dari mulai buaian sampai liang lahad = prinsip life long learning).
BK KARIR Tujuan
Memfasilitasi perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir
Pengertian sepanjang rentang hidup peserta
Proses pemberian Ruang Lingkup didik/konseli. Peserta didik memiliki (1)
bantuan konselor atau pemahaman diri (kemampuan, minat dan
guru bimbingan dan Pengembangan sikap positif terhadap kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan;
konseling kepada peserta pekerjaan, pengembangan (2) pengetahuan mengenai dunia kerja dan
didik/ konseli untuk keterampilan menempuh masa transisi informasi karir yang menunjang kematangan
mengalami kompetensi karir; (3) sikap positif terhadap
secara positif dari masa bersekolah ke dunia kerja; (4) pemahaman tt relevansi
pertumbuhan,
perkembangan, masa bekerja; pengembangan kemampuan menguasai pelajaran dengan
eksplorasi, aspirasi dan kesadaran terhadap berbagai pilihan persyaratan keahlian atau keterampilan
pengambilan keputusan karir, informasi pekerjaan, ketentuan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karir sepanjang rentang sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran karirnya masa depan; (5) kemampuan untuk
hidupnya secara rasional membentuk identitas karir, dengan cara
akan hubungan beragam tujuan hidup mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan
dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, kemampuan yang dituntut, lingkungan
kesempatan yang dan kepribadian masing-masing. sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
tersedia di lingkungan kesejahteraan kerja;
hidupnya sehingga (6) kemampuan merencanakan masa depan,
mencapai kesuksesan dan (7) menyadari bahwa bekerja itu
dalam kehidupannya. merupakan salah satu kewajiban agama
(kegiatan yang bernilai ibadah),
Terimakasih
Wassalamu ‘alaikum wr.wb.