Anda di halaman 1dari 45

Generasi Emas

PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING


DALAM MEMBANGUN GENERASI EMAS
(Disajikan pada Acara Seminar Nasional “Membangun
Budaya Literasi Pendidikan & Bimbingan dan Konseling
Islam dalam mempersiapkan Generasi Emas, 6 Maret 2018
di Universitas Ibnu Khaldun Bogor)

MEMBANGUN KARAKTER
SYAMSU YUSUF LN
MAHASISWA DALAM KONTEKS
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2018
Administrativ or Administration and
Leadership Area Supervision

Optimum
development of
Instructional-curricular each individual,
Instructional Including: Vovational according to his
Area Education, Special Education, abilities,
and Remedial Instruction interests, and
values

Pupil Personnel Guidance and other Pupil


helping Area Personnel Services

Gambar : Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan


PROSES
PENDIDIKAN TUJUAN

PIMPINAN
TUJUAN
LEADERSHIP
Berkembangnya
Potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang
INSTRUKSIONAL Peserta beriman dan bertaqwa
GURU Intrakurikuler
Didik kepada Tuhan Yang Maha
Ekstrakurikuler Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan
KONSELOR BIMBINGAN DAN
menjadi warga negara
atau KONSELING
GURU BK yang demokratis serta
bertanggung jawab.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka hawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan yang
benar (qaulan sadiidaa)” Al-Quran, Annisa:9.
Intelligence plus character-that is the good of true
education (Martin Luther King,JR)
Children develop character by what they see,
what they hear, and what they are repeated led
to do (James Stanson)
Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan
pembangunan karakter (character building), karena
character building inilah yang akan membuat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya.
Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa
Indonesia akan menjadi bangsa kuli. (Bung Karno)
Siapa Peserta Didik? Kecerdasan
Majemuk

Logik Matematik
1. Individu yang sedang berada
dalam proses pengembangan Linguistik
fitrah atau potensi sebagai
makhluk biopsikososiospiritual
ke arah kedewasaan Musik
K
(kematangan). IQ
E
2. Anggota masy yg berusaha
C
mengembangkan potensi diri Kinestetik
E
melalui proses pembelajaran yg R EI
tersedia pada jalur, jenjang, D
Spatial
dan jenis pendidikan tertentu A
(UU No.20 th 2003, bab I pasal S
A SI
1 ayat 4
N Intrapersonal

Pribadi
Sosial Moral/ Interpersonal
Fisik
Belajar Spiritual
Karir Naturalis
Psikis
Syubbaanu al-yaum Rijaalu al-ghad (intelektua, Sosial
emosi) Transenden
Bangsa ini mayoritas beragama
FAKTOR PENYEBAB Ideologinya Pancasila
1. Broken home Setiap pejabatnya bersumpah jabatan dengan nama Tuhan
2. Pola asuh yang keliru Tetapi mengapa nilai-nilai Tuhan sirna dalam kehidupan, sehingga
3. Maraknya perdagangan narkoba , miras, nasib bangsa ini tak berhenti dari kenestapaan?
dan video porno
4. Tsunami fornograpi (Maraknya video dan
situs porno) yang mudah diakses DAMPAK
anak/remaja melalui medsos 1. Darurat Korupsi
5. Kemiskinan dan pengangguran 2. Darurat Narkoba, NAPZA (Narkotika, Alkohol/Miras,
6. Iklim kehidupan sosial politik yang tdk
Psikotropika, dan zat adiktif lainnya)
kondusif
7. Sikap hdup yg hedonism & materialism 3. Tawuran (antar warga, mahasiswa, siswa, dan
aparat)
4. Pergaulan bebas (free-sex)
5. Prostitusi di kalangan para siswi, Cyber sex
TANTANGAN PENDIDIKAN 6. Gerakan LGBT
(BIMBINGAN DAN KONSELING) 7. Tindak kekerasan seksual
DALAM MEMBANGUN AKHLAK 8. Tindak kekerasan atau tindak kriminal (Bullying,
MULIA ATAU KARAKTER BANGSA begal, geng motor).
9. Rebutan kekuasaan
KERUSAKAN MORAL YANG MENCEMASKAN
(Kompas, 20 Juni 2011,dalam Muchlas Samani dan Haryanto, 2011)

1. Sepanjang 2004-2011, Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 158 kepala daerah yang
terdiri atas gubernur, bupati, dan wali kota tersangkut korupsi.
2. Sedikitnya 42 anggota DPR terseret korupsi padakurun waktu 2008-2011.
3. 30 anggota DPR periode 1999-2004 dari 4 parpol terlibat kasus dugaan suap pemilihan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
4. Kasus korupsi terjadi di sejumlah institusi seperti KPU, Komisi Yudisial, Ditjen Pajak, Bank
Indonesia, dan BKPM.
5. Sepanjang 2010, Makkamah Agung menjatuhkan sanksi kepada 107 hakim, baik berupa
pemberhentian maupun teguran.
6. Pegawai kejaksaan yang dijatuhi sanksi sepanjang 2010 mencapai 288 orang, yang192 orang
diantaranya adalah jaksa.
7. Selama tahun 2010, sebanyak 294 polisi dipecat dari dinas Polri yang terdiri atas 18 orang
perwira, 272 orang bintara, dan 4 orang tamtama,
TIGA SERANGKAI DEKADENSI MORAL
(PERILAKU MAKSYIAT)

Minuman
Narkoba
Keras

PENYIMPANGAN
SEKSUAL (DEVIATION
SEXUAL)
DATA PROSTITUSI DI KALANGAN SISWI
(Majalah Kartini, edisi 2247/2009)

87 % Remaja SMP di
18 siswi SMP di Jakarta
Indonesia sudah Barat menyambi sebagai
tidak perawan lagi PSK selepas sekolah.
(Hasil penelitian Komnas Perlindungan Anak) Di Karawang ditemukan
113 siswi berusia 15-18 tahun
menjadi PSK (selama Maret –
1. Broken home
April 2009).
2. Lemahnya kontrol
OT
3. Hedonisme
4. Konsumerisme
REMAJA, MIRAS DAN PERKOSAAN (Republika, 10 Mei2016)
TAHUN KEJADIAN
18 Januari 2015 Seorang mahasisiwi dibunuh setelah diperkosa empat peserta pesta miras dalam bus di Umbu Ratunggal Sumba Tengah.
14 April 2015 Seorang gadis berusia 16 tahun diperkosa enam pemuda dalam pesta miras jenis Cukrik di jalan Tambak Mayor Surabaya.

18 April 2015 Seorang remaja 15 tahun diperkosa tiga pemuda yg mengonsumsi miras Aldo di Banjarmasin Selatan.
4 Juni 2015 Seorang anak berusia enam tahun diperkosa dikecamatan Gunung Kerinci, pelaku dalam pengaruh miras saat beraksi.

19 Juni 2015 Seorang gadis 16 tahun diperkosa tiga pemuda mabukdi Taman Urban Forest Solo.
20 Juni 2015 Seorang remaja 15 tahun diperkosa selepas mengikuti pesta arak di Gelung Gori Gilimanuk.
4 Juli 2015 Seorang gadis 17 tahun diperkosa sembilan orang yg kebanyakan siswa smp selepas pesta miras di Kedungreja Cilacap.

14 Agustus 2015 Seorang pelajar SMA diperkosa tiga orang di Jakarta Selatan, sebelum kejadian pelaku mabuk di kelab malam di Senayan.

1 September 2015 Seorang siswi SMP 14 tahun diperkosa tujuh remaja yang mabuk di Bogor Barat.
2 Oktober 2015 Dua remaja SMA yg sedang dalam pengaruh alkohol memperkosa seorang janda diTalun Blitar.
26 Oktober 2015 Seorang siswi 15 tahun dicekoki miras dan diperkosa lima kakak kelasnya di Mapanget Manado.
4 November 2015 Seorang remaja putri 16 tahun diperkosa empat orang dalam pesta miras di Pangarengan Rajeg Tangerang.

8 Desember 2015 Seorang gadis15tahun diperkosa tiga remaja setelah pesta miras di Pamulang Tangerang.
17 Desember 2015 Seorang remaja putri 16tahun dicabuli dua pria mabuk di jalan Ganet Tanjung Pinang.
27 Desember 2015 Seorang gadis 14 tahun diperkosa empat pemuda yg mabuk miras Ciu di Sindang Jaya Tangerang.
23 Januari 2016 Dua pemuda mabuk memperkosa gadis 15 tahun di Dusun Selatan Barito Selatan Kalteng.
4 April 2016 YY(14 tahun) diperkosa 14 orang peserta pesta miras dan dibunuh di Rejang lebong, Bengkulu. –catatan mereka juga sering
nonton video porno--
BAHAYA NARKOBA
(Republika, 7 Maret 2016)

”Puluhan orang meninggal setiap harinya akibat


penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Belum lagi
negara mengalami kerugian sebesar Rp 63.1 triliun
akibat penyalahgunaan narkoba. Dari lima juta
pengguna narkoba, sekitar 40 sampai 50 orang
meninggal setiap hari karena norkoba”. (Budi Waseno.
Kepala BNN)
FENOMENA

Gerakan moral Jangan Bugil di Depan


BNN (Badan Narkotika Nasional) Kamera (JBDK) juga mencatat adanya
menemukan bahwa 50-60 persen peningkatan secara signifikan peredaran
pengguna narkoba di Indonesia video porno yang dibuat oleh anak-anak
adalah kalangan remaja yakni dan remaja Indonesia. Jika pada tahun
kalangan pelajar dan mahasiswa. 2007 tercatat “hanya” 500 jenis video
porno asli produksi dalam negeri, maka
Penyalahgunaan narkoba melalui
pada tahun 2010 jumlah tersebut
jarum suntik juga terbukti telah
melonjak menjadi 800 jenis. Kondisi
mengakibatkan meningkatnya jumlah sekarang jauh lebih parah lagi. Fakta
remaja yang terjangkit HIV/AIDS. paling memprihatinkan dari fenomena di
Data kasus AIDS pada rentang usia atas adalah kenyataan bahwa sekitar 90
15-39 Tahun dari Kemenkes RI per persen dari video tersebut, pemerannya
Januari 2011 saja sudah menunjukkan berasal dari kalangan pelajar dan
fakta yang memprihatinkan. mahasiswa.
Di 2015 ini, dunia digemparkan dengan dilegalkannya pernikahan sesama
jenis di Amerika Serikat menyusul 20 negara lainnya yang sudah terlebih
dahulu melegalkannya seperti Belanda dan Kanada. Bagaimana tidak
disambut dengan meriah, Amerika adalah negara dengan populasi LGBT
terbanyak di dunia. 26 juta pengguna Facebook di Amerika pun ramai-
ramai memasang foto profil mereka yang dibubuhi efek pelangi sebagai
simbol kemerdekaan mereka mengekspresikan orientasinya. Tak
tanggung-tanggung, 6 juta pengguna Facebook Indonesia pun
melakukan hal yang sama. Hal ini turut mengejutkan pemerintah lewat
lembaga-lembaga sosialnya yang mulai ramai membahas masalah LGBT di
Indonesia.
FAKTOR PENYEBAB Ajakan
teman
Matangnya
Maraknya
hormon seksual
perdagangan video
porno

Terasuk
Mudahnya
virus E mengakses situs
I
asmara K porno
N
(pacaran) T FREE SEX PROSTITUSI DAN
S
HOMOSEKS/LESBI DI T
E Keluarga yg
KALANGAN REMAJA E
R
Lemahnya R Broken
N
kesadaran N home/tidak
A
beragama
L
A harmonis
L

Lemahnya kontrol
sosial
Hedonism/Konsu
merisme

Bebasnya
Penjualan Alat
kontrasepsi
Kanker Menyesal
Serviks
DAMPAK
Malu
FREE SEX PSIKIS
Hamil FISIK
(PROSTITUSI) Merasa tak
berharga

Aborsi
Sedih
Tertular PMS
Tertular (Penyakit
insomnia
AIDS Menular
Seksual)

1. Benjolan, lecet, kutil di


1. Rasa lelah yg berkepanjangan sekitar kelamin, dubur dan
2. Sering demam tinggi mulut
3. Sesak napas dan batuk yg 2. Gatal atau sakit di sekitar
berkepanjangan kelamin
4. Berat badan menurun secara 3. Keluar cairan yang bau dari
drastis vgina atau penis
5. Bercak putih atau luka di 4. Rasa menyengat atau
mulut terbakar ketika buang air
TRI PUSAT PENDIDIKAN PEMBANGUN
KARAKTER GENERASI MUDA
Keluarga

Sekolah

Masyarakat
Peranan Keluarga,
Sekolah, dan Masyarakat dalam
Memfasilitasi
Perkembangan Peserta didik

FISIK • Cageur/Sehat/Bugar
•Terampil

SEKOLAH INTELEK •.Pinter/Cerdas


TUAL •.Kreatif

EMOSI •Bageur/Self-respect
KEUARGA Mendidik ANAK •Self-control

•Wanter
SOSIAL
•Respect to others
MASYARAKAT
•Altruis
•Toleran

MORAL Bener/Komitmen terhadap


SPIRITUAL nilai-nilai agama
Lingkungan Keluarga

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya


mengembangkan kepribadian (kesehatan mental) anak, yang
terhindar dari dekadensi moral (termasuk homosex`dan free sex)
dan gangguan mental. Perawatan orang tua yang penuh kasih
sayang, dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama
maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor yang
kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota
masyarakat yang sehat.
Firman Allah Swt dalam surat Attahrim,
ayat 6.

“Hai orang-orang beriman jagalah dirimu


dan keluargamu dari api neraka “. Neraka
di dunia dan neraka di akhirat.
Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya
bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah (tauhiidulllah), karena orang
tuanyalah anak itu menjadi yahudi, nashrani,
atau majusi”
(H.R. Bukhori & Muslim, dalam Panitia Mudzakarah Ulama,
1988).
Fungsional Disfungsional

KEBERFUNGSIAN
KELUARGA PERKEMBANGAN
ANAK
POLA ASUH (PARENTING
STYLE)

Authoritarian Permissive Authoritative


PENDIDIKAN SEBELUM DAN DLM KANDUNGAN
1. Membaca do’a sebelum berhubungan suami istri
2. Meningkatkan kualitas ibadah (wajib dan sunat)
3. Mentadarus Al-quran
SUAMI ISTRI 4. Memperbanyak dzikir
5. Memanjatkan do’a agar mendapat anak yang saleh SOLEH/SOLEHAH
6. Memelihara diri dari ucapan atau perbuatan yang tdk baik 1. Cageur
7. Memelihara kebersihan dan kesehatan .
2. Bageur
3. Bener
ANAK 4. Pinter
5. Singer
6. Teuneung-
1. Melakukan aqiqah ludeung
2. Memberikan pendidikan mengenai ajaran agama
(aqidah, ibadah, dan akhlak)
3. Menjadi tauladan dalam melaksanakan ajaran agama
4. Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang
5. Menyekolahkan anak
6. Membiasakan anak untuk hidup bersih, sehat, dan
tertib
7. Memberikan pengertiankepada anak agar menghindar
dari perbuatan yg tdk baik (merokok, mengkonsumsi
minuman keras atau narkoba, tawuran, dan pergaulan
bebas).

PENDIDIKAN SETELAH KELAHIRAN-REMAJA


PERANAN ORANG TUA
Masa
(Hamner & Turner, 2008)
Remaja
Masa
Sekolah Counselor
Masa Pra sekolah Encourager
Nurturer (Pendorong)
Masa Kanak- (Pengasuh)
kanak Protector
(Pelindung)
Masa
Bayi Caregiver
(Perawat)
CIRI-CIR KELUARGA YANG IDEAL/FUNGSIONAL-NORMAL
(Alexander A.Schneiders)

1. Minimnya perselisihan antar orang tua atau orang tua-anak.


2. Ada kesempatan untuk menyatakan keinginan.
3. Penuh kasih sayang.
4. Penerapan disiplin yang tidak keras.
5. Ada kesempatan untuk bersikap mandiri dalam berpikir, merasa,
dan berperilaku.
6. Saling menghormati, menghargai (mutual respect) di antara orang
tua dan anak.
7. Ada konferensi (musyawarah) keluarga dalam memecahkan
masalah atau kesulitan.
8. Menjalin kebersamaan (kerjasama) antara orang tua dan anak.
9. Orang tua memiliki emosi yang stabil.
10. Berkecukupan dalam bidang ekonomi.d
11. Mengamalkan nilai-nilai moral dan agama.
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
secara sistematik melaksanakan program bimbingan,
pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa
agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual,
emosional, maupun sosial.
Memiliki kompetensi PROSES BIMBINGAN
dan karakteristik Wilayah TUJUAN
pribadi yang DAN KONSELING
komprehensif dalam
hal:
1. Knowledge
2. Skills
Pribadi
3. Personality Generasi emas
Generasi yang mampu bersaing
1. Konsultasi Sosial secara global dengan bermodalkan
2. Kolaborasi kecerdasan yang komprehensif
dengan Pihak Guru BK/ Peserta Didik antara lain produktif, inovatif,
Sekolah, Konselor (Konseli) Akade
Orang tua, damai dalam interaksi sosialnya,
mik
dan pihak sehat dan menyehatkan dalam
terkait lainnya interaksi alamnya, dan
. Karir berperadaban unggul.
Strategi Layanan
Komponen Program: 1. Large group
1. Layanan Dasar guidance
2. Perencanaan 2. Class Room Guidance Tujuan
Individual 3. Small Group
3. Responsif Guidance
Pancasila pendidikan
4. Dukungan Sistem 4. Individual Counseling Nasional
5. Group Counseling
6. Dsb.
BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Beriman DALAM PERSPEKIF ISLAM
2. Berakh-
Proses Tujuan
lak Mulia
3. Profesional Umum Khusus

Konselor Konseli Memahami dan 1. Menyadari tujuan hidup :


memfungsikan mardlatillah.
Individu Jatidirinya 2. Taat beribadah.
Kelompok sebagai hamba 3. Memahami romantika
Fungsi Teknik
& khalifah Allah kehidupan yg fluktuatif
Bidang BK: antara khairan - syarron
Pribadi Pemahaman dan yusron -‘usron
Sosial Preventif 4. Menampilkan diri sebagai
Pengembangan insan yang berakhlakul
Belajar Kuratif
Pernikahan/Keluarga karimah.
Karir 5. Menampilkan diri sebagai
insan yg anfa’uhum linnaas
Tabayyun atau rahmatan lil’alamin.
Bilhikmah
Mau’idlah 6. Mampu mengendalikan diri
Mujadalah dari hawa nafsu.
Uswah hasanah
PROSES PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan
“Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
Pimpinan jawab”.
(UU No.20 Tahun 2003)
P Sekolah
E
N
D ASTA CITRA ANAK INDONESIA
I Guru BK/ Peserta (KARAKTER)
D Konselor Didik
I 1. Rajin beribadah
K 2. Hormat dan bakti kepada OT dan guru
3. Jujur dan cakap dalam membawakan diri serta
peka akan seni
Guru 4. Pandai membaca dan menulis serta rajin
belajar dan bekerja
5. Terampil, penuh prakarsa (kreatif) , rajin
berkarya, mengejar prestasi dan berjiwa
bergotong royong
6. Mandiri, penuh semangat, berdisiplin dan
bertanggung jawab
7. Sehat dan berhati riang, penuh keyakinan
ORANG TUA dalam usaha menghadapi masa depan
8. Cinta tanah air. (Ediasri Toto A., 2008)
Bagaimana kita mempersiapkan para peserta didik untuk belajar,
bekerja, dan hidup bersama dengan orang lain pada abad 21?

1. Bagaiamana supaya siswa memiliki self-respect


dan respect terhadap orang lain, atau nilai-nilai
kemanusiaan?
2. Bagaimana mengembangkan kompetensi personal
(intrapersonal) dan sosial (interpersonal) siswa?
3. Apakah siswa perlu memiliki keterampilan BIMBINGAN
memecahkan masalah?
4. Bagaimana kita dapat mengembangkan potensi DAN KONSELING
akademik siswa secara optimal? KOMPREHENSIF
5. Program pengembangan karir apa yang
seyogyanya diberikan kepada siswa?
6. Bagaimana kita bersikap adil dalam melayani
seluruh siswa?
7. Keterampilan kerja spesifik apa yang perlu
disiapkan bagi siswa?
ARAH PERUBAHAN
PARADIGMA
PENDEKATAN BIMBINGAN
DAN KONSELING PADA
ABAD 21

Bimbingan dan
Bimbingan dan konseling,
konseling yang
berorientasi
yang berorientasi
konvensional, perkembangan dan
remedial, klinis, dan preventif, dan berpusat
terpusat pada konselor kepada konseli.
SIFAT BK PERKEMBANGAN

Titik berat layanan bimbingan Titik sentral sasaran bimbingan adalah


ditekankan pada pencegahan dan perkembangan secara optimal seluruh
perkembangan, bukan korektif atau aspek kepribadian peserta didik dengan
terapeutik, walaupun layanan tersebut strategi/upaya pokoknya memberikan
juga tidak diabaikan. kemudahan perkembangan melalui
perekayasaan lingkungan perkembangan.
Perkemban
Edukatif gan

Outreach

Target populasi layanan bimbingan tidak terbatas kepada peserta didik bermasalah, tetapi semua
peserta didik berkenaan dengan semua aspek kepribadiannya dalam semua konteks kehidupannya
1. Fokus : semua siswa (For All)
Ruang 2. Area Domain : Personal/Sosial,
Lingkup Akademik, dan Karir.

Merancang layanan atau


Aktivitas yg memungkinkan
PROGRAM Siswa memiliki pengetahuan,
BK Preventif
KOMPREHENSIF
Sikap, dan keterampilan tertentu,
(ASCA) Sehingga tercegah dari
masalah

Siswa memiliki kompetensi, yaitu pengetahuan,


Perkembangan Sikap, dan keterampilan yang harus diperoleh
Siswa atau didemonstrasikan siswa sebagai hasil
Layanan bimbingan dan konseling
CATUR SUKSES
Pribadi – Sosial
Akademik -- Karir
Layanan Dasar

Komponen Perencanaan
Program Individual
Siswa
BK

Responsif

1. Pengembangan
Dukungan Profesional
Sistem 2. Manajemen Program
3. Penelitian
STRATEGI LAYANAN

1. Large group guidance


Layanan Dasar 2. Classroom guidance
2. Small group guidance 1. Penilaian Individual (self-evalua
tion)
2. Bantuan Ind./Klp., dalam :
Perencanaan
a. Merencanakan Tujuan
I
Individual b. Melakukan Kegiatan
1. Konsultasi c. Mengevaluasi
2. Konseling Individual/ 3. Penempatan/Penjurusan/
Kelompok
Penyaluran
Responsif 3. Konferensi kasus
4. Referal
5. Bimbingan Teman
Sebaya
1. Pengembangan
Dukungan Profesional
Sistem 2. Manajemen Program
3. Penelitian
Melaksanakan Large group guidance, dengan megundang nara sumber (pemuka
agama, kepolisian, dan tenaga medis) untuk memberikan informasi tentang free
sex, prostitusi , dan napza dari sudut agama, hukum, dan medis.

Melaksanakan bimbingan klasikal (classroom


guidance) tentang etika pergaulan (menampilkan
fenomena kehidupan nyata melalui media cetak
atau elektronik)
Melaksanakan
layanan konseling
(Individual/kelp)
KONSELOR
Atau GURU BK Menyelenggarakan SISWA
pelatihan peer (KONSELI)
guidance
Meksanakan bimbingan kelompok (small group
guidance) untuk mendiskusikan dampak negatif
dari free seks, prostitusi, homoseks/lesbi dan
napza.

Melaksanakan konsultasi atau kolaborasi dengan pimpinan sekolah, para guru dan
orang tua untuk secara bersama-sama memberikan bimbingan dan membangun
iklim komunikasi yang kondusif dalam upaya memfasilitasi perkembangan siswa
yang optimal.
Personal

Karir Sosial
BIDANG (WILAYAH)
GARAPAN

Pernikahan
Belajar dan Keluarga
Kesadaran akan jati dirinya
sebagai hamba dan khalifah
Allah

Pemahaman dan kemampuan


Bimbingan untuk menampilkan pribadi
dan yang berakhlakul karimah
Pengembangan
Konseling (ikhlas, jujur, amanah, sabar,
Pribadi tawakal, istiqamah, dan
Individu akan terhindar
qona’ah)
dari sifat-sifat yang
buruk, seperti : musyrik
Pemahaman akan romantika kepada Allah, bersikap
kehidupan antara nikmat dan egois/selfish, su’udhon,
musibat, kesulitan dan
munafiq, dan frustrasi
kemudahan
dalam menghadapi
kehidupan (musibah).
Sikap silaturahim
(menjalin persaudaraan,
khaaliqinnaas bikhuluqin
hasanin)
Terhindar dari iklim
Bimbingan
kehidupan yang
dan Sikap ta’awun bilma’ruuf
Pengembangan menimbulkan konflik atau
Konseling (sikap altruis) disharmonisasi interaksi
Sosial
sosial (baik antar individu
Amar ma’ruf nahyi munkar atau kelompok), seperti :
sikap saling curiga atau
Kemampuan untuk prasangka buruk antar
mewujudkan dirinya sebagai golongan, tindak kekarasan di
“khairun naas anfa’uhum kalangan warga masyarakat,
linnaas” dan konflik antar umat
beragama.
Pemahaman akan kaidah
pergaulan yang islami

Bimingan
dan
Pengembangan Sikap yang positif
Konseling
Pernikahan terhadap pernikahan

Pernikahan merupakan Kemampuan untuk Terhindar dari


lembaga keagaamaan yang
bersifat sakral yang mengendalikan diri dari pergaulan bebas
memberikan legalitas perbuatan ma’shiyat. (free sex)
(penghalalan) terhadap
pergaulan antara dua insan
yang berlainan jenis (pria-
wanita).
Bimbingan
dan
Pengembangan
Keluarga yang
Konseling sakinah mawaddah
Keluarga warahmah

Terhindar dari broken


home
BK SOSIAL
Pengertian
Proses pemberian Tujuan
bantuan dari konselor
kepada peserta
Ruang Lingkup Membantu peserta
didik/konseli untuk didik/konseli agar mampu (1)
memahami Lingkup materi bimbingan dan berempati terhadap kondisi
lingkungannya dan dapat orang lain, (2) memahami
melakukan interaksi sosial
konseling sosial meliputi pemahaman keragaman latar sosial
secara positif, terampil keragaman budaya, nilai-nilai dan budaya, (3) menghormati dan
berinteraksi sosial, menghargai orang lain, (4)
mampu mengatasi norma sosial, sikap sosial positif menyesuaikan dengan nilai
masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu
(empati, altruistis, toleran, peduli, dan dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang
menyesuaikan diri dan kerjasama), keterampilan penyelesaian efektif, (6) bekerjasama
memiliki keserasian dengan orang lain secara
hubungan dengan
konflik secara produktif, dan bertanggung jawab, dan (8)
lingkungan sosialnya keterampilan hubungan sosial yang mengatasi konflik dengan
sehingga mencapai orang lain berdasarkan
kebahagiaan dan efektif. prinsip yang saling
kebermaknaan dalam menguntungkan.
kehidupannya
BK BELAJAR Tujuan
Membantu peserta
Pengertian didik untuk (1)
Proses pemberian bantuan menyadari potensi diri
konselor atau guru dalam aspek belajar dan
bimbingan dan konseling Ruang Lingkup memahami berbagai
kepada peserta didik/ konseli hambatan belajar; (2)
Lingkup bimbingan dan konseling belajar memiliki sikap dan
dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap terdiri atas sikap, pengetahuan, dan kebiasaan belajar yang
dan keterampilan belajar, keterampilan yang menunjang efisiensi dan positif; (3) memiliki
terampil merencanakan motif yang tinggi untuk
keefektivan belajar pada satuan pendidikan
pendidikan, memiliki belajar sepanjang hayat;
dan sepanjang kehidupannya; menyelesaikan (4) memiliki
kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar studi pada satuan pendidikan, memilih studi keterampilan belajar
teratur dan mencapai hasil lanjut, dan makna prestasi akademik dan non yang efektif; (5) memiliki
belajar secara optimal keterampilan
akademik dalam pendidikan, dunia kerja dan
sehingga dapat mencapai perencanaan dan
kehidupan masyarakat. penetapan pendidikan
kesuksesan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan dalam selanjutnya; dan (6)
kehidupannya. memiliki kesiapan
menghadapi ujian

1. thalabul ‘ilmi faridlatun ‘ala kulli muslimin (mencari ilmu wajiab bagi orang-orang islam),
2. uthlubul ilma walau bishshiin (carilah ilmu walau ke negeri Cina), dan
3. uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi (carilah ilmu dari mulai buaian sampai liang lahad = prinsip life long learning).
BK KARIR Tujuan
Memfasilitasi perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir
Pengertian sepanjang rentang hidup peserta
Proses pemberian Ruang Lingkup didik/konseli. Peserta didik memiliki (1)
bantuan konselor atau pemahaman diri (kemampuan, minat dan
guru bimbingan dan Pengembangan sikap positif terhadap kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan;
konseling kepada peserta pekerjaan, pengembangan (2) pengetahuan mengenai dunia kerja dan
didik/ konseli untuk keterampilan menempuh masa transisi informasi karir yang menunjang kematangan
mengalami kompetensi karir; (3) sikap positif terhadap
secara positif dari masa bersekolah ke dunia kerja; (4) pemahaman tt relevansi
pertumbuhan,
perkembangan, masa bekerja; pengembangan kemampuan menguasai pelajaran dengan
eksplorasi, aspirasi dan kesadaran terhadap berbagai pilihan persyaratan keahlian atau keterampilan
pengambilan keputusan karir, informasi pekerjaan, ketentuan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karir sepanjang rentang sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran karirnya masa depan; (5) kemampuan untuk
hidupnya secara rasional membentuk identitas karir, dengan cara
akan hubungan beragam tujuan hidup mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan
dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, kemampuan yang dituntut, lingkungan
kesempatan yang dan kepribadian masing-masing. sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
tersedia di lingkungan kesejahteraan kerja;
hidupnya sehingga (6) kemampuan merencanakan masa depan,
mencapai kesuksesan dan (7) menyadari bahwa bekerja itu
dalam kehidupannya. merupakan salah satu kewajiban agama
(kegiatan yang bernilai ibadah),
Terimakasih
Wassalamu ‘alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai