Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS KESULITAN MEMBACA BAGI PESERTA DIDIK

TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI BOGOR

(Studi ini dilakukan dengan Pendekatan Penelitian Kualitatif Pada Peserta Didik
Kelas 2 di Sekolah SLB Negeri Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan

Oleh
Paradise Satya Mawarni
037116065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
NO. VARIABEL SUB VARIABEL PENGARANG JUDUL BUKU PENDAPAT ANALISIS
1. Hakikat a. Pengertian 1. Prof. Dr. Made 2013. landasan Undang-Unang RI Nomor 20 pendidikan merupakan
pendidikan pendidikan Pidarta Kependidikan. Tahun 2003 mendefinisikan upaya dalam
Jakarta: Rinaka pendidikan sebagai usaha sadar membentuk potensi dan
Cipta dan terencana untuk kemampuan dalam diri
mewujudkan suasana belajar yang dimiliki setiap
dan proses pembelajaran manusia, sehingga
sehingga peserta didik secara manusia dapat hidup
aktif mengembangkan potensi dengan seutuhnya.
dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan,
masyarakat, bangsa, dan
Negara.

2. Dr. Abd Aziz 2018. Landasan Pendidikan adalah proses


Hsb. M.Pd Pendidikan. sepanjang hayat dan
Ciputat: Haja perwujudan, pembentukan diri
Mandiri secara utuh dalam
pengembangan segenap potensi
dalam rangka pemenuhan

2
semua komitmen manusia
sebagai individu, makhluk sosial
dan sebagai makhluk Tuhan.

3. Dr. Durotul 2017. Landasan dalam Kamus Besar Bahasa


Yatimah, MPd. Pendidikan. Indonesia (KBBI) pendidikan
Jakarta: berasal dari kata dasar didik
Alumgadan Mandir (mendidik), yaitu: memelihara
dan memberi latihan (ajaran,
pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.
4. Teguh 2014. Pengantar Pendidikan adalah upaya yang
Triwiyanto Pendidikan. sengaja untuk membantu
Jakarta: Bumi pertumbuhan dan
Aksara perkembangan murid.
Sedangkan Saidah
5. Dr. H. Amka, 2019. Filsafat Pendidikan adalah bimbingan
M.Si. Pendidikan. atau pertolongan yang diberikan
Sidoarjo: Nizamia oleh orang dewasa kepada
Learning Center perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya
dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan

3
bantuan orang lain.

. b. Tujuan 1. Dr. Durotul 2017. Landasan Pendidikan nasional berfungsi Belajar secara mandiri
Pendidikan Yatimah, MPd Pendidikan. mengembangkan kemampuan merupakan nilai tertinggi
Jakarta: dan membentuk watak serta dalam sebuah
Alumgadan Mandir pembelajaran dan setiap
peradaban bangsa yang
individu harus
bermartabat dalam rangka mempersiapan diri
mencerdaskan kehidupan dalam menghadapi
bangsa, bertujuan untuk berbagai tantangan
berkembangnya potensi peserta untuk menyongsong
didik agar menjadi manusia yang masa depan.
beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung
jawab
2. Prof. Dr. Made 2013. landasan pendidikan ialah untuk
Pidarta Kependidikan. membentuk manusia seutuhnya,
Jakarta: Rinaka dalam arti berkembangnya
Cipta
potensi-potensi individu secara
berimbang, optimal, dan
berintegrasi.

4
3. I Wayan Cong 2019. Fungsi dan pendidikan di Indonesi bertujuan
Sujana Tujuan di untuk mempersiapkan generasi
Indonesia. jurnal bangsa yang lebih baik.
pendidikan dasar.
Vol 4, no 1. April
2014. ISSN: 2527-
5445
4. Evinna Cinda 2016. Pendidikan nasional bertujuan
Hendriana , Implementasi untuk berkembangnya potensi
Arnold Pendidikan peserta didik agar menjadi
Karakter Di manusia yang beriman dan
Jacobus
Sekolah Melalui bertakwa kepada Tuhan Yang
Keteladanan Dan Maha Esa, berakhlak mulia,
Pembiasaan. sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Jurnal Pendidikan. mandiri, dan menjadi warga
Vol 1 No 2. negara yang demokratis serta
September 2016. bertanggung jawab
p-ISSN: 2477-
5940 e-ISSN:
2477-8435
5. Miftahur 2018. Konsep Pendidikan merupakan
Rohman, Tujuan Pendidikan suatu sistem yang harus
Hairudin Islam Perspektif dijalankan secara terpadu
Nilai-Nilai Sosial dengan sistem yang ada lainnya
Kultural. Jurnal guna mencapai tujuan yang
Pendidikan. Vol 9 telah ditetapkan untuk
No 1. 2018. P. meningkatkan kualitas hidup
ISSN: 20869118 manusia dalam segala aspek

5
E-ISSN: 2528- kehidupan.
2476
2. Hakikat Membaca a. Pengertian 1. Subadiono 2014. membaca adalah proses Membaca merupakan
Membaca Pembelajaran interaktif, yaitu suatu proses suatu proses memahami
membaca. manakala pembaca terlibat tulisan yang bertujuan
Palembang: Noer untuk mencari informasi
dalam pertukaran gagasan
Fikri Offset atau sebuah keterangan
dengan penulis melalui teks. Hal yang telah dibaca
ini sesuai dengan UU No 2
tahun 1998 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa
membaca merupakan salah satu
dari empat keterampilan pokok
yang harus dibina dan
dikembangkan dalam pendidikan
bahasa.
2. Farida Rahim 2011, Pengajaran membaca pada hakikatnya
Membaca di adalah suatu yang rumit yang
Sekolah Dasar. melibatkan banyak hal, tidak
Jakarta: Bumi
hanya sekedar melafalkan
Aksara
tulisan tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif
3. Martini 2018. Kesulitan membaca merupakan suatu
Jamaris Belajar. Bogor: kegiatan yang bersifat kompleks
Ghalia Indonesia karena kegiatan melibatkan

6
kemampuan dalam mengingat
simbol-simbol grafis yang
berbentuk huruf memingat bunyi
dari simbol-simbol tersebut dan
menulis simbol-simbol grafis
dalam rangkaian kata dan
kalimat yang mengandung
makna.

4. Dalman 2018. membaca merupakan suatu


keterampilan kegiatan atau proses kognitif
Membaca. yang berupaya untuk
Jakarta: Raja
menemukan berbagai informasi
Grafindo
yang terdapat dalam tulisan.
Membaca bukan hanya melihat
kumpulan huruf yang telah
membentuk kumpulan kata,
kelompok kata, kalimat,
paragrap, dan wacana saja,
tetapi lebih dari itu bahwa
membaca merupakan kegiatan
memahami dan
menginterprestasikan
lambang/tanda/tulisan yang
bermakna sehingga pesan yang

7
disampaikan penulis dapat
diterima pembaca.
5. Ria Kristia 2018. membaca merupakan suatu
Fatmasari, Keterampilan proses yang menuntut agar
M.Pd. Membaca. Jawa kelompok kata yang merupakan
Husniyatul Timur: STKIP suatu kesatuan akan terlihat
Fitriyah, M.Pd. PGRI Bangkalan dalam suatu pandangan sekilas,
dan agar makna kata-kata
secara individual akan dapat
diketahui.

6. Henry Guntur 2015. Membaca Membaca dapat pula diartikan


Tarigan Sebagai Suatu sebagai suatu metode yang kita
Keterampilan pergunakan untuk
Berbahasa. berkomunikasi dengan diri kita
Bandung: CV sendiri dan kadang-kadang
Aksara dengan orang lain yaitu
mengkomunikasikan makna
yang terkandung atau tersimpan
dalam lambang-lambang
7. Cahyo 2017. Peningkatan Membaca dapat dikatakan
Hasanudin Motivasi Dan sebagai keterampilan yang
dan Erna Keterampilan berkaitan erat dengan berbagai
Linda Puspita Membaca aspek pengetahuan, baik itu
Permulaan Siswa pengetahuan tentang ilmu
Kelas I Melalui sosial, sains, budaya, dan
Media Aplikasi sebagianya

8
Bamboomedia
Bmgames Apps.
Jurnal pendidikan.
Vol 6, no 1. 1
Februari 2017.
SSN 2089-3833
(print) | ISSN
2548-2254 (online)
8. Wawan 2015. kemampuan membaca menjadi
Krismanto, Meningkatkan hal yang penting dalam suatu
Abdul Khalik, Kemampuan masyarakat sebab melalui
dan Membaca
membaca dapat diserap
Sayidiman Pemahaman
Melalui Metode berbagai informasi dan wawasan
Survey, Question, pengetahuan untuk
Read, Recite, mengembangkan peradaban
Review (SQ3R) masyarakat tersebut.
Pada Siswa Kelas
Iv Sd Negeri 46
Parepare. Jurnal
Publikasi
Pendidikan. Vol 5
No 3. 3 September
2015. ISSN 2088-
2092
b. Tujuan 1. Farida Rahmi 2011, Pengajaran mengemukakan bahwa Pada dasarnya tujuan
Membaca Membaca di membaca hendaknya membaca yakni untuk
Sekolah Dasar. mempunyai tujuan, karena memberikan bekal

9
Jakarta: Bumi seseorang yang membaca kemampuan dan
Aksara dengan satu tujuan cenderung pengetahuan bagi setiap
lebih memahami disbandingkan indifidu. Sehingga
informasi yang akan
dengan orang yang tidak
didapatkan akan lebih
memiliki tujuan. Tujuan baik dan akurat.
membaca mencangkup:
1. Kesenangan
2. Menyempurnakan baca
nyaring
3. Menggunakan strategi
tertentu
4. Memperbaharui
pengetahuannya tentang
suatu topic
5. Mengaitkan informasi baru
dengan informasi yang
sudah diketahu
6. Memperoleh informasi lisan
ataupun tulisan
7. Mengkonfirmasikan atau
menolak prediksi
8. Menampilkan suatu
eksperimen atau
mengaplikasikan yang
diperoleh dari suatu teks

10
dalam beberapa cara lain
dan mempelajari tentang
struktur teks.
9. Menajawab pertanyaan-
pertanyaan yang spesifik

2. Henry Guntur 2015. Membaca tujuan utama membaca adalah


Tarigan Sebagai Suatu untuk mencari serta
Keterampilan memperoleh, mencangkup isi,
Berbahasa.
memahami isi bacaan.
Bandung: CV
Aksara a. Membaca untuk
menemukan atau
mengetahui penemuan-
penemuan yang telah
dilakukan oleh tokoh; apa-
apa yang telah dibuat oleh
tokoh-tokoh: apa yang telah
terjadi pada tokoh-tokoh
khusus, atau untuk
memecahkan masalah-
masalah yang dibuat oleh
tokoh. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk
memperoleh princian-
princian atau fakta-fakta

11
(reading for details or facts)
b. Membaca untuk mengetahui
mengapa hal itu merupakan
topic yang baik dan menarik,
masalah yang terdapat
dalam cerita, apa-apa yang
dipelajari atau yang dialami
tokoh, atau merangkum hal-
hal yang dialami, dan
merangkumkan hal-hal yang
dilakukan oleh tokoh untuk
mencapai tujuannya.
Membaca seperti ini disebut
untuk membaca
memperoleh ide-ide utama
(reading for main ideas)
c. Membaca untuk
menemukan atau
menemukan apa yang
terjadi pada setiap bagian
cerita, apa yang terjadi
mula-mula pertama, kedua,
ketiga atau seterusnya –
setiap tahap dibuat untuk
memecahkan suatu

12
masalah, adegan-adegan
dan kejadian, kejadian buat
dramtisasi. Ini disebut
membaca untuk mengetahui
urutan atau susunan,
organisasi cerita (reading for
sequence or organization
d. Membaca untuk
menemukan serta
mengetahui mengapa para
tokoh merasakan seperti
cara mereka itu, apa yang
hendak diperlihatkan oleh
pengarang kepada para
pembaca, mengapa para
tokoh berubah, kualitas-
kualitas yang dimiliki para
tokoh yang membuat
mereka berhasil atau gagal.
Ini disebut membaca uuntuk
menyimpulkan, membaca
inferensi (reading for
inference)
e. Membaca untuk
menemukan serta

13
mengetahui apa-apa yang
tidak biasa, tidak wwajar
mengenai seseorang tokoh,
apa yang lucu dalam cerita,
atau apakah cerita itu benar
atau tidak benar. Ini disebut
membaca dalam
pengelompokan, membaca
untuk mengklarifikasikan
(reading to classify)
f. Membaca untuk
menemukan apakah tokoh
berhasil atau hidup dengan
ukuran-ukuran tertentu,
apakah kita ingin berbuat
seperti yang diperbuat oleh
tokoh, atau bekerja seperti
cara tokoh bekerja dalam
cerita itu. Ini disebut
membaca menilai, membaca
mengevaluasi (reading to
rvaliate)
g. Membaca untuk
menemukan bagaimana
caranya tokoh berubah,

14
bagaimana hidupnya
berbeda dari kehidupan
yang kita kenal, bagaimana
dua cerita mempunyai
persamaan, dan bagaimana
tokoh menyerupai pembaca.
Ini disebutbmembaca untuk
memperbandingkan atau
mempertentangkan (reading
to compare or contrast)

3. Ria Kristia 2018. tujuan utama membaca adalah


Fatmasari, Keterampilan kegiatan pemerolehan informasi
M.Pd. Membaca. Jawa dari media cetak. Informasi ini
Husniyatul Timur: STKIP diperoleh melalui proses
Fitriyah, M.Pd. PGRI Bangkalan pemahaman bertujuan untuk
mengenali aksara dan tanda-
tanda baca, mengenali
hubungan antara aksara dan
tanda baca dengan unsur
linguistik yang formal, serta
mengenali hubungan antara
bentuk dengan makna atau
meaning
4. Wawan 2015. Membaca menjadi hal yang

15
Krismanto , Meningkatkan penting dalam suatu masyarakat
Abdul Khalik, Kemampuan sebab melalui membaca dapat
dan Membaca diserap berbagai informasi dan
Sayidiman Pemahaman wawasan pengetahuan untuk
Melalui Metode mengembangkan peradaban
Survey, Question, masyarakat tersebut
Read, Recite,
Review (Sq3r)
Pada Siswa Kelas
Iv Sd Negeri.
Jurnal Publikasi
Pendidikan. Vol 5.
No 3. September
2015. ISSN 2088-
2092
5. Rahmawati 2017. Strategi Pembelajaran membaca
Pembelajaran permulaan bertujuan agar siswa
Membaca Dan mengenal dan menguasai
Menulis sistem tulisan sehingga mereka
Permulaan Melalui dapat membaca dengan
Media Kata menggunakan sistem tersebu
Bergambar. Jurnal
SAP Vol. 1 No. 3
April 2017. p-
ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-

16
2845
c. Keterampilan 1. Hasma, 2014. ketarampilan membaca adalah keterampilan membaca
Membaca Saharuddin Meningkatkan ketarmapilan dalam memahamai diperlukan untuk
Barasandji, dan Keterampilan suatu bacaan yang difokuskan memahami simbol-
simbol bacaan,
Muhsin Membaca pada kata dan kalimat yang
sehingga dalam
Permulaan melalui yang dibaca. Membaca pada membaca mampu
Metode Bermain hakekatnya adalah mendengar percakapan,
pada Siswa Kelas pengembangan keterampilan, mampu menulis dengan
I SDN Nambo Kec. mulai dari keterampialan benar, mengerti makna
Bungku Timur. memahami kata-kata, kalimat- bacaan dengan baik dan
kalimat, paragraf-paragraf dalam berinteraksi sosial
Jurnal Kreatif
dengan baik dan benar.
Tadulako. Vol. 3 bacaan sampai dengan
No. 1. ISSN 2354- memahami secara kritis dan
614X evaluatif seluruh isi bacaan.
2. Henry Guntur 2015. Membaca Setiap guru harus menyadari
Tarigan Sebagai Suatu serta memahami benar bahwa
Keterampilan membaca adalah suatu
Berbahasa.
keterampilan yang kompleks,
Bandung: CV
Aksara yang rumit yang mencangkup
atau melibatkan serangkaian
keterampilan-keterampilan yang
lebih kecil. Dengan perkataan
lain, keterampilan membaca
mencangkup tiga komponen,

17
yaitu:
a. Pengenalan terhadap
aksara serta tanda-
tanda baca.
b. Korelasi aksara
beserta tanda-tanda
baca dengan unsur-
unsur linguistic yang
formal.
c. Hubungan lebih lanjut
dari A dan B dengan
makna atau meaning
Keterampilan A
merupakan suatu
kemampuan untuk
mengenal bentuk-bentuk
yang disesuaikan dengan
mode yang berupa
gambar, gambar diatas
suatu lembaran,
lengkungan-lengkungan,
garis-garis, dan titik-titik
dalam hubungan-
hubungan berpola teratur

18
rapi.
Keterampilan B
merupakan suatu
kemampuan untuk
menghubungkan tanda-
tanda hitam di atas kertas
yaitu gambar-gambar
berpola terssebut dengan
bahasa adalah tidak
mungkin belajar
membaca tanpa
kemampuan memperoleh
serta memahami bahasa.

3. Irdawati, 2014. membaca sebagai salah satu


Yunidar, dan Meningkatkan keterampilan berbahsa yang
Darmawan Kemampuan memungkinkan siswa mampu
Membaca memiliki:
Permulaan 1) Pengetahuan dasar yang
Dengan dapat digunakan sebagai
Menggunakan dasar mendengarkan
Media Gambar bahasa Indonesia.
Kelas 1 di Min 2) Pengetahuan dasar untuk
Buol. Jurnal Kreatif bercakap-cakap dalam
Tadulako .Vol. 5 bahsa Indonesia.

19
No. 4. Oktober 3) Pengetahuan dasar untuk
2014. ISSN 2354- membaca bahasa Indonesia.
614X Pengetahuan dasar untuk
menulis bahasa Indonesia.
4. Asep Muhyidin, 2018. Metode keterampilan berbahasa
Odin Rosidin, Pembelajaran Indonesia menjadi dasar utama
Erwin Membaca Dan dalam usaha meningkatkan
Salpariansi Menulis keterampilan membaca dan
Permulaan Di menulis, serta kompetensi
Kelas Awal. JPSD penguasaan ilmu pengetahuan
Vol. 4 No. 1, Maret teknologi ekonomi seni budaya,
2018 ISSN 2540- kompetensi kepribaadian mental
9093 E-ISSN spiritual, sosial, dan karya
peserta didik.

5. Ratih 2015. Upaya Upaya peningkatan


Mustikawati, Peningkatan keterampilan membaca
S.Pd. Keterampilan penggalan pertama pendidikan
Membaca dasar yang harus mampu
Permulaan membekali dengan dasar-dasar
Dengan Metode kemampuan membaca yang
Suku Kata diperlukan untuk melanjutkan
( Syllabic Method ) pendidikan yang lebih tinggi
Pada Siswa Kelas
I Sd Negeri Nayu

20
Barat Iii Banjarsari
Surakarta Tahun
2014/2015. Jurnal
Ilmiah Mitra Swara
Ganesha. Vol 2.
No 1. Januari
2015. ISSN: 2356-
3443
e. Faktor 1. Fitria Pramesti 2018. Analisis kurangnya motivasi dari orang Ada berbagai faktor-
Penyebap Faktor-Faktor tua siswa untuk mendorong dan faktor yang
Kesulitan Penghambat memberi semanagat untuk mempengaruhi
Membaca membaca yakni faktor
Membaca anaknya dalam membaca hal ini
fisik, psikologis,
Permulaan pada mempengaruhi minat baca pada motivasi, sosio-ekonomi
Siswa Kelas 1 SD. anak. dan faktor motivasi.
Jurnal Ilmiah Faktor penting dalam
Sekolah Dasar membaca yaitu faktor
Volume 2, Number motivasi karna dengan
3, Tahun 2018, pp. motivasi dapat memiliki
semangat yang tinggi
283-289. P-ISSN:
dan dapat membaca
2579-3276 E-ISSN dengan lanvar.
: 2549-6174 Sedangkan orang tua
dan guru merupakan
motivasi paling
berpengaruh terhadap
siswa.

21
2. Martini Jamaris 2018. Kesulitan faktor kesulitan membaca,
Belajar. Bogor: antara lain adalah sebagai
Ghalia Indonesia berikut:
1. Faktor fisik
a. Kesulitan Visual 63,6% anak
berkesulitan membaca
disebabkan oleh kesulitan
visual
b. Kesulitan auditory
perception. Keterampilan
membaca disebabkan oleh
kesulitan auditori, khususnya
ketajaman pendengaran.
c. Masalah Neorologis.
Masalah ini berkaitan
dengan susunan syaraf
pusat, khususnya yang
berhubungan dengan
memabaca.
d. Dyslexia, merupakan kondisi
yang berkaitan dengan
kemampuan membaca yang
sangat tidak memuaskan
2. Faktor Psikologis

22
a. Faktor emosi. 40,9% peserta
remedial kesulitan membaca
disebabkan oleh kesulitan
dalam mengendalikan emosi.
b. Faktor Intelegensi.
Intelegensi secara signifikan
tidak berpengaruh pada
kesulitan membaca. Hanya
anak yang memiliki IQ yang
diklasifikasina sebagai
superior dan tunagrahita
yang secara signifikan
berpengaruh terghadap
kemampuan membaca.
c. Faktor Konsep Diri. Secara
positif terdapat hubungan
yang signifikanantara
kesulitan membaca dengan
konsep diri. Oleh sebab itu,
untuk mengatasi kesulitan
membaca pada anak yang
mengalami konsep diri yang
kurang positif maka yang
perlu diatasi terlebih dahulu
adalah memperbaiki konsep

23
diri dari negative ke positif.
3. Faktor Sosio-Ekonomi
54,5% kesulitan
membaca disebabkan oleh
faktor sosio-ekonom, yaitu faktor
yang menyebabkan keadaan
rumah tidak kondusif untuk
belajar. Keadaan ini
menyebabkan anak-anak yang
berasal dari keluarga ini
mengalami pencapaian hasil
belajar dibawah potensi yang
dimiliki.
4. Faktor Penyelenggaraan
Pendidikan yang Kurang
Tepat
Faktor ini berkaitan dengan
hal-hal sebagai berikut.
 Harapan guru yang terlalu
tinggi tidak sesuai dengan
kemampuan anak.
 Pengelolaan kelas yang
kurang efektif.
 Guru yang terlalu banyak

24
mengkeritif anak.
 Kurikulum yang terlalu padat
sehingga hanya dicapai oleh
anak-anak dengan
kemampuan belajar tinggi.
5. Faktor motivasi
Motivasi adalah faktor yang
mempunyai pengaruh besar
dalam keberhasilan membaca
seseorang. Motivasi
merupakan kunci dalam belajar
membacayang mendorong
seseorang belajar atau
melakukan sesuatu kegiatan.

1. 3. Dr. Farida 2011. Pengajaran Ada empat faktor yang


Rahim, M.Ed Membaca di memengaruhi membaca
Sekolah Dasar. permulaan yaitu:
Jakarta: Bumi a. Faktor Fisikologis
Aksara, 2011 Faktor fisiologis
mencakup kesehatan
fisik, perimbangan
neurologis, dan jenis
kelamin. Kelelahan juga
merupakan kondisi yang

25
tidak menguntungkan
bagi anak untuk belajar,
khususnya belajar
membaca.
b. Faktor Intelektual
Secara umum, intelegensi
anak tidak sepenuhnya
memengaruhi berhasil
atau tidaknya anak dalam
membaca permulaan.
Faktor metode mengajar
guru, prosedur, dan
kemampuan guru juga
turut mepengaruhi
kemampuan membaca
permulaan anak.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga
memengaruhi kemajuan
kemampuan membaca
siswa. Faktor lingkungan
itu mencakup: (1) latar
belakang dan
pengalaman siswa di
rumah; dan (2) sosial
ekonomi keluarga siswa.
d. Faktor Psikologis
Faktor lain yang juga

26
memengaruhi kemajuan
kemampuan membaca
anak adalah faktor
psikologis. Faktor ini
mencakup: (1) motivasi,
(2) minat, dan (3)
kematangan sosial,
emosi, dan penyesuaian
diri.
e. Faktor sosioekonomi,
orangtua dan lingkungan
tetangga merupakan
faktor yang membentuk
lingkungan rumah siswa.
Beberapa penelitian
memperlihatkan bahwa
setatus sosioekonomi
siswa mempengaruhi
kemampuan verbal
siswa. Anak-anak yang
mendapat contoh bahasa
yang baik dari orang
dewasa serta orang tua
yang berbicara dan
mendorong anak-anak
mereka berbicara akan
mendukung
perkembangan bahasa

27
dan intelegensi anak.

4. Ahmad Yani 2019. Kesulitan Kesulitan membaca berkaitan


Membaca dengan ketidakmampuan dalam
Permulaan pada mengenal huruf, mengenal
Anak Usia Dini angka, dan merangkai suku kata
dalam Perspektif menjadi kata. Kesulitan
Analisis Reading membaca dapat dianalisis, salah
Readiness. Jurnal satunya, dengan melihat
Indonesia untuk kesiapan anak dalam membaca
Kajian Pendidikan.
Vol 4. N0 2. ISSN
2527-3868.
September 2019
5. Wiyani 2020. Analisis faktor-faktor penyebab kesulitan
Windrawati, Faktor membaca yang dialami oleh
Solehun, dan Penghambat setiap anak dapat disebabkan
Harun Gafur Belajar Membaca oleh faktor internal pada diri
Permulaan pada anak itu sendiri atau faktor
Siswa Kelas I SD eksternal diluar diri anak. Faktor
Inpres141 internal pada diri anak meliputi
Matalamagi Kota faktor fisik, intelektual dan
Sorong. Jurnal psikologis.
Papeda. Januari
2020. Vol 2. No 1.
Januari 2020.
ISSN 2715-5110

28
3. Hakikat a. Pengertian 1. Elly 2017. Anak Tunagrahita atau hambatan Anak tunagrahita ringan
Tunagrahita Tunagrahita Sukmanasa, Berkebutuhan intelektuual adalah anak yang merupakan anak
Lina Novita, Khusus. Bogor: mengalami hambatan atau dengan perkembangan
Junidin Universitas mental dibawah rata-
keterlambatan dalam
Pakuan rada dengan IQ paling
perkembangan mental atau tinggi 70
keterbelakangan mental, jauh perkembangannya yang
dibawah rata-rata. tidak normal dam masuk
2. Ardhi Widjaya 2013. Tekhnik Tunagrahita adalah individu kedalam katagori
Mengajar Siswa yang memiliki intelegensi yang mampu didik. Karna
Tunagrahita. signifikan berada dibawah rata- potensi akademik yang
Yogyakarta: dimiliki anak tunagrahita
rata dan disertai dengan
Penerbit ringan mampu
Inpremium ketidakmampuan dalam dikembangkan melalui
adaptasi perilaku yang muncul pendidikan khusus.
dalam masa perkembangan.

3. Jati Rinakri 2019. Pendidikan Tunagrahita adalah suatu


Atmaja dan Bimbingan kondisi anak yang
Anak kecerdasannya jauh di bawah
Berkebutuhan
rata-rata dan ditandai oleh
Khusus. Bandung:
PT Remaja keterbatasan intelegensi dan
Rosdakarya. ketidakcakapan dalam
komunikasi sosial
4. Dinie Ratri 2016. Psikologi Tunagrahita merupakan kelainan
Desiningrum Anak mental, atau tingkah laku akibat
Berkebutuhan kecerdasan yang terganggu.

29
Khusus. Tunagrahita dapat berupa cacat
Yogyakarta: ganda, yaitu cacat mental yang
Psikosain dibarengi dengan cacat fisik
5. Novita Yosiani 2014. Relasi Anak tunagrahita adalah anak
Karakteristik Anak yang mengalami hambatan
Tunagrahita dalam perkembangan mental
Dengan Pola Tata
dan intelektual, sehingga
Ruang Belajar Di
Sekolah Luar berdampak pada perkembangan
Biasa. E-Jurnal kognitif dan perilaku adaptifnya,
Graduate Unpar. seperti tidak mampu
Vol. 1, No. 2. 2014 memusatkan pikiran, emosi tidak
ISSN: 2355-4274 setabil, suka menyendiri dan
pendiam, peka terhadap cahaya
b. Karakteristik 1. Jati Rinakri 2019. Pendidikan Karakteristik anak tunagrahita Anak tunagrahita
Tunagrahita Atmaja dan Bimbingan adalah mereka yang termasuk mempunyai karakteristik
Anak mampu didik, bila dilihat dari fisik seperti anak normal
Berkebutuhan pada umumnya, hanya
segi pendidikan. Merekapun
Khusus. Bandung: saja kelambatan dalam
PT Remaja tidak memperlihatkan kelainan kemampuan
Rosdakarya. fisik yang mencolok, walaupun sensomotorik yang
perkembangan fisiknya sedikit dialami pada anak
agal lambat daripada anak rata- tunagrahita, sedangkan
rata. karakteristik psikis anak
tunagrahita meliputi
daya ingatan yang
rendah, kemampuan

30
berpikir yang rendah,
dan perhatian yang
kurang terhadap anak
tunagrahita. Sehingga
kesulitan dalam
mengerjakan tugas-
tugas yang melibatkan
fungsi mental serta
kurang mampu berpikir
abstrak kerap dialami
oleh tunagrahita.

2. Ardhi Widjaya 2013. Tekhnik ada variasi yang banyak dalam


Mengajar Siswa sekelompok siswa yang
Tunagrahita. diidentifikasi memiliki penurunan
Yogyakarta: intelektual karena ada dalam
Penerbit populasi total siswa tersebut.
Inpremium Rata-rata dari mereka
menunjukkan dampak
penurunan intelektual pada dua
bidang utama:
1. Fungsi intelektual fungsi
(learning) orang dengan
gangguan intelektual merasa
lebih sulit daripada yang lain
untuk belajar, memahami
dan berkomunikasi.

31
2. Perilaku adaptif keterampilan
mengatasi aktivitas sehari-
hari yang siswa perlu ketahui
seperti mengurus diri sendiri
dan berhubungan dengan
orang lain dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Dinie Ratri 2016. Psikologi karakteristik tunagrahita ringan


Desiningrum Anak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Berkebutuhan 1) Mampu didik
Khusus.
Mereka masih mempunyai
Yogyakarta:
Psikosain kemampuan untuk dididk
dalam bidang akademik yang
sederhana (dasar) yaitu
membaca, menulis, menulis,
dan berhitung. Anak mampu
didik kemampuaan misalnya
setara dengan anak usia 12
tahun atau kelas 6 sekolah
dasar, apabila mendapatkan
layanan dan bimbingan
belajar yang sesuai maka
anak mampu didik dapat
lulus sekolah dasar.

32
2) Mampu latih
Tunagrahita mampulatih
secara fisik sering memiliki
atau disertai dengan kelainan
fisik baik sensori maupun
motoris, bahkan hampir
semua anak yang memiliki
kelainan dengan tipe klinik
masuk dalam kelompok
mampulatih sehingga sangat
mudah untuk mendeteksi
anak mampulatih, karena
penampilan fisiknya (kesan
lahiriah) beda dengan anak
normal yang sebaya.
3) Perlurawat
Anak perlurawat adalah
klasifikasi anak tunagrahita
yang paling berat, jika pada
istilah kedokteran disebut
dengan idiot. Anak
perlurawat memiliki kapasitas
intelegensi dibahwah 25 dan
sudah tidak mamou dilatih

33
keterampilan apapun.

4. Somantri, Somantri, Sutjihati. beberapa karakteristik


Sutjihati 2012. Psikologi umum tunagrahita yang dapat
Anak Luar Biasa. dipelajari, antara lain
Bandung: Refika
keterbatasan intelegensi,
Aditama.
keterbatasan sosial, dan
keterbatasan fungsi-fungsi
mental.
1. Keterbatasan Intelegensi,
dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk
mempelajari informasi dan
keterampilan-keterampilan
menyesuaikan diri dengan
masalah-masalah dan
situasi-situasi kehidupan
baru, belajar dari
pengalaman masa lalu,
berpikir abstrak, kreatif,
menilai secara kritis,
menghindari
kesalahankesalahan,
mengatasi kesulitan, dan
kemampuan untuk

34
merencanakan masa depan.
Anak tunagrahita memiliki
kekurangan dalam semua
hal tersebut. Kapasitas
belajar tunagrahita terutama
yang bersifat abstrak seperti
belajar dan berhitung,
menulis dan membaca juga
terbatas.
2. Keterbatasan Sosial,
disamping memiliki
keterbatasan intelegensi,
anak tunagrahita juga
memiliki kesulitan dalam
mengurus diri sendiri dalam
masyarakat, oleh karena itu
mereka memerlukan
bantuan. Anak tunagrahita
cenderung berteman dengan
anak yang lebih muda
usianya, ketergantungan
terhadap orang tua sangat
besar, tidak mampu memikul
tanggung jawab sosial
dengan bijaksana, sehingga

35
mereka harus selalu
dibimbing dan diawasi.
Mereka juga mudah
dipengaruhi dan cenderung
melakukan sesuatu tanpa
memikirkan akibatnya
3. Keterbatasan Fungsi-Fungsi
Mental, maksudnya anak
tunagrahita memiliki
keterbatasan dalam
penguasaan bahasa.
Mereka bukannya
mengalami kerusakan
artikulasi, akan tetapi pusat
pengolahan
(perbendaharaan kata) yang
kurang berfungsi
sebagaimana mestinya.
Karena alasan itu mereka
membutuhkan katakata
konkret yang sering
didengarnya. Selain
perbedaan dan persamaan
harus ditunjukkan secara
berulang-ulang. Latihan-

36
latihan sederhana seperti
mengerjakan konsep besar
dan kecil, keras dan lemah,
pertama, kedua, dan
terakhir, perlu menggunakan
pendekatan yang konkret
5. Kosasih, E Kosasih, E. 2012. karakteristik anak tunagrahita
Cara Bijak antara lain lamban dalam
Memahami Anak mempelajari hal-hal baru,
Berkebutuhan
kesulitan dalam
Khusus. Bandung:
Yrama Widya. menggeneralisasi dan
mempelajari hal-hal baru,
kemampuan bicaranya sangat
kurang bagi anak tunagrahita
berat, cacat fisik dan
perkembangan gerak, kurang
dalam kemampuan menolong
diri sendiri, tingkah laku dan
interaksi yang tidak lazim, dan
tingkah laku kurang wajar yang
terus menerus.
c. Kesulitan 1. Ardhi Widjaya 2013. Tekhnik pada umumnya anak Dari beberapa para ahli
Membaca Mengajar Siswa Tunagrahita memiliki diatas dapat
Anak Tunagrahita. kemampuan yang kurang dalam disintesiskan bahwa
Tunagrahita Yogyakarta: Kesulitan membaca
hal mengingat (memory) yang

37
Penerbit merupakan suatu kesulitan pada anak tunagrahita
Inpremium kronis yang diduga bersumber karna lambatnya dalam
dari neurologis (syaraf), perkembangan
sensomotorik,
sehingga dapat disimpulkan
rendahnya kemampuan
bahwa kemampuan membaca sensormotorik, dan daya
anak Tunagrahita dipengaruhi ingatan yang lemah
oleh Aspek Persepsi dan Aspek pada anak.Faktor
Memori yang merupakan proses internal dari dalam
mental yang terletak di otak. seperi kesehatan
jasmani dan faktor
2. Elfia Yurmalina, 2019. Efektivitas membaca pada anak tunagrahita eksternal yang
Kasiyati dipengaruhi oleh latar
Teknik Mingle tidaklah mudah, hal ini
belakang keluarga,
Untuk disebabkan karena kurangnya motivasi
Meningkatkan keberagaman kondisi dan pada anak sehingga
Kemampuan permasalahan yang dihadapi juga turut berpengaruh
Membaca anak cukup kompleks. besar kemampuan
Permulaan Bagi Kompleksifitas proses belajar membaca anak
Anak Tunagrahita membaca terjadi karena
Ringan. Jurnal bermacam faktor yaitu faktor
Penelitian internal dan faktor eksternal.
Pendidikan Faktor internal berupa faktor
Kebutuhan kecerdasan, sikap, bakat,
Khusus. Vol 7. N0 motivasi, konsentrasi sedangkan
2. 5 September faktor eksternal berupa bentuk
2019. ISSN: sarana membaca teks bacaan,

38
Online 2622-5077 faktor sosial ekonomi keluarga,
kebiasaan, dan budaya
membaca.
3. Karin Martha 2015. Kemampuan Faktor yang mempengaruhi
Mikasari Membaca keberhasilan membaca, yakni
Permulaan Pada faktor internal maupun eksternal.
Siswa Tunagrahita Faktor internal adalah faktor
Ringan Kelas yang berasal dari dalam diri
Dasar 1 Sekolah siswa misalnya; keadaan fungsi
Luar Biasa Sekar jasmani, keadaan fungsi mental,
Teratai 1 kematangan berpikir, motivasi
Srandakan Bantu. maupun minat. Sedangkan
Agustus 2015. faktor ekternal adalah faktor
Program Studi yang mempengaruhi dari luar diri
Pendidikan Luar siswa misalnya: latar belakang
Biasa Jurusan keluarga, Faktor metode
Pendidikan Luar mengajar guru, prosedur, dan
Biasa Fakultas kemampuan guru juga turut
Ilmu Pendidikan mempengaruhi kemampuan
Universitas Negeri membaca permulaan siswa.
Yogyakarta
4. Rizkika 2016. Peningkatan Penyebab kesulitan dalam
Purnama Dewi Kemampuan belajar membaca bagi siswa
Membaca tunagrahita ringan disebabkan
Permulaan dari diri sendiri dan dari luar.
Menggunakan Dari diri sendiri yaitu kelambatan
Media Flash Card dalam perkembangan
Pada Siswa kemampuan sensomotorik,

39
Tunagrahita kemampuan intelektual yang
Kategori Ringan rendah, daya ingat yang lemah,
Kelas I Sekolah kurang mampu mengendalikan
Dasar Di Slb C perasaan atau emosi,
Wiyata Dharma 2 penyesuaian diri, kurangnya
Sleman motivasi dan minat, mudah
Yogyakarta. terpengaruh.
Agustus 2016.
Program Studi
Pendidikan Luar
Biasa Jurusan
Pendidikan Luar
Biasa Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri
Yogyakarta
5. Erni Yulis. 2016. Upaya Kemampuan membaca tentunya
Peningkatan akan berbeda pada anak
Kemampuan tunagrahita sedang, mereka
Membaca Melalui mempunyai banyak keterbasan.
Media Gambar Hal ini dimunculkan karena
Simbol Untuk berbagai penyebab seperti;
Anak Tunagrahita tingkat intelegensi mereka yang
Sedang. Jurnal berada dibawah rata-rata anak
Konseling dan seusianya, sehingga anak
Pendidikan. tunagrahita sedang tidak bisa
November 2016. mengikuti pelajaran secara
Vol 4. No 3. ISSN: akademik dengan baik.

40
2337-6740 - ISSN: Akibatnya mereka sulit
2337-6880 berkonsentrasi, ingatan mereka
yang lemah, sukar memahami
sesuatu yang komplek, serta
cepat merasa bosan dan lelah.

41

Anda mungkin juga menyukai