Abstract
Today, cases of crime often occur in Indonesian society. These cases were revealed in a number of good
news media written, television, and other media. A crime arises as a result of the attitude, behavior, or
actions of an individual that is not appropriate or contrary to the rules, laws, and sharia that apply in
an environment. In Indonesia today, it is not only adults who commit crimes. Even a small child does
not rule out the possibility of committing a crime. Like the case of bullying that happened to elementary
school students in Tasikmalaya Regency, West Java in July 2022 ago. The bullying case shows that the
character education given to the bullies is still weak. As a good Indonesian citizen, character education
should be planted from an early age to avoid things like this from happening in the future. Religious
character is of course very important to be instilled from an early age both in the family and school
environment. Therefore, we need a forum that is able to empower and foster elementary school students
in inculcating religious character, one of which is the mosque youth activities.
Abstrak
Dewasa ini, sering terjadi kasus-kasus kejahatan pada masyarakat Indonesia. Kasus-kasus tersebut
terungkap pada sejumlah berita baik media tertulis, televisi, dan media lainnya. Suatu kejahatan muncul
akibat adanya sikap, perilaku, ataupun tindakan dari suatu individu yang tidak sesuai maupun
bertentangan dengan aturan, hukum, dan syariat yang berlaku di dalam suatu lingkungan. Di Indonesia
saat ini, tak hanya orang dewasa yang melakukan tindak kejahatan. Bahkan, anak kecil sekalipun tidak
menutup kemungkinan untuk melakukan tindak kejahatan. Seperti kasus pembullyan yang terjadi pada
siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada bulan Juli 2022 silam. Kasus
pembullyan tersebut menunjukkan masih lemahnya pendidikan karakter yang diberikan kepada siswa
pelaku pembullyan tersebut. Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, hendaknya penanaman
pendidikan karakter dilakukan sejak dini guna menghindari hal-hal seperti ini terjadi di kemudian hari.
Karakter religius pun tentunya sangat penting untuk ditanamkan sejak dini baik di lingkungan keluarga
maupun sekolah. Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah yang mampu memumpuni dan membina siswa
Sekolah Dasar dalam penanaman karakter religius yaitu salah satunya dengan kegiatan Remaja Masjid.
Pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer Masa remaja merupakan masalah yang menarik
kebudayaan dari satu generasi ke generasi untuk dibicarakan, lebih-lebih ini telah timbul
berikutnya. Akan tetapi, pendidikan juga akibat negative yang sangat mencemaskan
mampu membentuk watak dan akhlak manusia sehingga akan membawa kehancuran bagi
sehingga menjadikan masyarakat, bangsa, dan remaja itu sendiri dan masyarakat pada
negara lebih maju. Hal ini sebagaimana sejalan umumnya. Persoalan remaja selamanya hangat
dengan tujuan pendidikan Nasional yang dan menarik, baik di negara yang telah maju
dirumuskan dalam Undang-undang RI no. 20 dan di negara berkembang, karena remaja masa
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan peralihan, seseorang telah meninggalkan masa
anak-anak yang persiapan untuk menjadi pada anak Sekolah Dasar di Indonesia. Dalam
dewasa yang matang dan sehat. Kegoncangan hal ini, pengumpulan informasi didapatkan
emosi, kebimbangan dalam mencari pegangan melalui pengamatan pada berita di televisi.
hidup, kesibukan mencari pegangan hidup,
Hasil dan Pembahasan
mencari bekal pengetahuan dan kepandaian
untuk menjadi senajta dalam usia dewasa Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu kasus
merupakan bagian yang dialami oleh setiap pembullyan yang terjadi pada siswa Sekolah
remaja. Dasar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
pada bulan Juli 2022 silam. Kasus pembullyan
Remaja pada hakikatnya berjuang untuk
tersebut menunjukkan masih lemahnya
menemukan jati dirinya. Jika dihadapkan
pendidikan karakter yang diberikan kepada
dengan keadaan luar atau lingkungan yang
siswa pelaku pembullyan tersebut. Sebagai
kurang serasi maka akan mudahlah mereka
Warga Negara Indonesia yang baik, hendaknya
jatuh pada kesengsaraan batin. Hal ini
penanaman pendidikan karakter dilakukan
menyebabkan remaja Indonesia jatuh pada
sejak dini guna menghindari hal-hal seperti ini
kelainan perilaku yang membawa bahaya bagi
terjadi di kemudian hari.
dirinya sendiri baik sekarang maupun di
kemudian hari. Namun hal itu dapat diatasi Kesimpulan
dengan penerapan pendidikan Islam salah Berdasarkan hasil penelitian maka dapa
satunya dengan dilaksanakannya kegiatan disimpulkan bahwa Karakter religius pun
Remaja Masjid. tentunya sangat penting untuk ditanamkan
Metode sejak dini baik di lingkungan keluarga maupun
sekolah. Maka dari itu, dibutuhkan suatu wadah
Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif.
yang mampu memumpuni dan membina siswa
Menurut Maleong (2010, dalam buku
Sekolah Dasar dalam penanaman karakter
Metodologi Penelitian Kualitatif), metode
religius yaitu salah satunya dengan kegiatan
kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang
Remaja Masjid.
bertujuan untuk memahami suatu fenomena
dalam kontak sosial secara alami dengan Daftar Rujukan
mengedepankan proses interaksi komunikasi Widodo, S. 2011. Revitalisasi Pemuda Demi
yang mendalam antara peneliti dengan Memajukan Indonesia. Jurnal Humanika.
fenomena yang diteliti.
Mustaien, A. 2017. Aktivitas Remaja Mesjid
Peneliti melakukan pengamatan kepada isu-isu dalam Mencegah Kenakalan Remaja di
remaja yang terjadi saat ini yang mana Pemurus Dalam Kota Banjarmasin. Tarbiyah
menunjukkan adanya penyimpangan perilaku Islamiyah.
BIODATA DIRI
NIM : F1081211048
Angkatan : 2021
No. HP : 0895702814482