Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Volume 5, No 1, June 2017 (101-113)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa

PERAN MODAL SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI KONSEP PEMIKIRAN


KI HADJAR DEWANTARA DI SD TAMAN MUDA YOGYAKARTA
Sukma Wijayanto
Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
sukmawijayantoind@google.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara; dan (2) modal sosial di SD Taman Siswa Jetis. Penelitian menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Unit analisis penelitian adalah SD Tamansiswa Jetis.
Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan subjek
penelitian adalah pamong, kepala sekolahdan ketua yayasan Majelis Luhur Persatuan
Tamansiswa cabang Jetis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis penelitian ini menggunakan model interaktif Milles
& Huberman. Berdasarkan penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) Konsep pemikiran Ki Hadjar
terlaksana di SD Taman Siswa Jetis yakni sistem among tidak dapat dipisahkan prinsip
kemerdekaan dan kodrat alam. Pelaksanaan sistem among dilaksanakan dengan keteladanan,
pembiasaan, pengajaran, serta hukumam, paksaan dan perintah. (2) Trust, Jaringan, dan norm
dalam melaksanakan konsep Ki Hadjar Dewantara menggunakan nilai-nilai kekeluargaan.
Kekeluargaan modal sosial yang menjadi kekuatan dalam melaksanakan konsep pendidikan Ki
Hadjar di SD Taman Siswa Jetis.
Kata kunci: Ki Hadjar Dewantara, Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Modal Sosial

THE ROLE OF SOCIAL CAPITAL IN THE IMPLEMENTATION OF


KI HADJAR DEWANTARA’S CONCEPT OF EDUCATION IN
SD TAMAN MUDA YOGYAKARTA
Sukma Wijayanto
Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
sukmawijayantoind@google.com
Abstract
This study aims to describe: (1) the implementation of Ki Hadjar Dewantara’s education (2)
the social capital in SD Tamansiswa Jetis. This study belonged to qualitative study and use case
study as its type of study. The sample was SD Tamansiswa Jetis and it was selected using purposive
sampling technique. The research participants were anofficer, headmaster and chairman of
Persatuan Majelis Luhur Tamansiswa Djetis. Data collecting techniques used in this study were
participative observation, interviewand documentation. While, the analysis technique of this study
was interactive model of Milles and Huberman. Based on this study, it is obtained that: (1) Ki
Hadjar Dewantara’s concepts about the objectives have been implemented in SD Tamansiswa,
Jetis. Among system is implemented with the freedom principle and nature. The implementation of
among system is done with modelling, habituating, teaching, punishing, forcing and commanding.
(2) Trust, network and norm in implementing the concept of Ki Hadjar Dewantara use kinship
value. Kinship is the social capital that becomes the power in implementing Ki Hadjar’sconcept of
education in SD Tamansiswa Jetis
Keywords: Ki Hadjar Dewantara, Ki Hadjar Dewantara’s Concept of Education, Social Capital

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


p-ISSN: 2302-6383 e-ISSN: 2502-1648
102 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

PENDAHULUAN pendidikan sekarang yang mengutamakan


kognitif dan intelektualitas.
Pendidikan nasional Indonesia diupa- Pemikiran dan konsep Ki Hadjar De-
yakan dalam rangka menghadapi tantangan di wantara bisa dikatakan sangat brilian pada
era globalisasi tersebut. Pendidikan yang di- zaman tersebut.Diantara konsep tersebut ada-
rancang secara nasional memuat konsep yang lah mengenai kemerdekaan berfikir dan men-
mengembangkan tiga aspek dalam diri siswa, didik siswa berdasarkan kodratnya sebagai
yang tidak terpaku pada kognitif siswa saja, alam itu sendiri dan bagian dari alam (Yamin,
namun anak perlu dikembangkan segala 2009, p. 174). Konsep pendidikan Ki Hadjar
potensi kodratinya untuk menjadi manusia Dewantara yang memasukkan ide pancasila
yang seutuhnya. perlu di populerka dan diterapkan kembali
Kegiatan mendidik tidak hanya dila- untuk mndapatkan identitas pendidikan Indo-
kukan untuk tujuan minterke, namun potensi nesia yang berbudaya.
dan budi pekerti anak harus juga dikembang- Tamansiswa merupakan yayasan yang
kan. Pendidikan bertanggung jawab memben- didirikan dari oleh Ki Hadjar Dewantara se-
tuk manusia manusia seutuhnya yang men- bagai implementasi atas pemikiran-pemikiran-
cakup aspek kognitif, spiritual, dan aspek so- nya dalam pendidikan. Tamansiswa didirikan
sial. Pendidikan harus diupayakan dengan dengan tujuan yang sangat mulia sebagai un-
sebaik-baiknya untuk kebahagiaan anak itu tuk bangsa, mendukung pergerakan nasional,
sendiri dan lebih jauh lagi guna membangun dan menanamkan “benih-benih” berkualitas
bangsa dan negara yang menjadi harapan pada siswa sehingga menjadi pribadi yang ku-
semua orang. at di kehidupannya kelak (Dewantara, 2011, p.
Membicarakan pendidikan di Indone- 13). Pendidikan di Tamansiswa memberikan
sia nama Ki Hadjar Dewantara tidak dapat bekal bagi kehidupan siswa untuk tujuan lahir
dilupakan. Ki Hadjar Dewantara sebagai dan batin siswa.Tujuan lahir yaitu, memberi-
tokoh pendidikan nasional mempunyai andil kan bekal pengetahuan, sosial, fisik, dan kete-
besar dalam membangun manusia melalui rampilan. Tujuan batin ialah berdasarkan prin-
pendidikan. Konsep pendidikan yang diwaris- sip budaya (Dewantara, 2011, p. 115). Di sini-
kan tidak hanya mementingkan kecerdasan lah pemikiran Ki Hadjar Dewantara diimple-
dan intelektualitas. Dewantara (2011, p. 485) mentasikan dalam pendidikan Tamansiswa.
mengungkapkan bahwa pendidikan merupa- Pendidikan tidak hanya dibebankan
kan penyokong perkembangan hidup anak- pada sekolah. Lingkungan keluarga dan ling-
anak lahir dan batin, dari sifat kodratnya me- kungan anak tempat dia berada ikut ambil
nuju ke arah peradaban dalam sifatnya yang bagian dalam pencapaian tujuan pendidikan.
umum. Konsep pendidikan Ki Hadjar De-
Ki Hadjar Dewantara memberikan wantara menghendaki agar sekolah, orang tua
gambaran bahwa pendidikan haruslah mem- danlingkungan anak menjadi tempat berlang-
bantu siswa menuju kearah manusia beradab sungnya pendidikan. Pusat pendidikan terse-
yang ditandai dengan penguasaan pengetahu- butharus berjalan dengan baik dan saling men-
an, akhlak dan dapat mencapai kembahagiaan dukung demi tercapainya pendidikan bagi sis-
yang sebenarnya. Dewantara (2011, pp. 14– wa. Kerja sama dengan berbagai perlu diopti-
15) menjelaskan secara panjang lebar menge- malkan sebagai modal sosial untuk mencapai
nai definisi pendidikan. Ki Hadjar Dewantara tujuan pendidikan. Program pendidikan yang
mengatakan bahwa pendidikan secara umum melibatkan berbagai pihak diantaranya orang
merupakan daya upaya memajukan tumbuh- tua dan masyarakat perlu dicanangkan dan di-
nya budi pekerti (kekuatan batin dan karak- laksanakan para stekholder dalam meningkat-
ter), pikiran (intelektual), dan tubuh anak agar kan kualitas (Tobias, Wales, Syamsulhakim,
dapat mencapai kesempurnaan hidup, yakni & Suharti, 2013, p. 7).
kehidupan yang selaras dengan dunianya. Tamansiswa sebagai yayasan yang di-
Keterampilan dan penguasaan kehi- dirikan oleh Ki Hadjar Dewantara memiliki
dupan sosial. Pendidikan diupayakan dalam konsep-konsep yang merupakan pemikiran Ki
tujuan membentuk manusia yang sesungguh- Hadjar Dewantara dalam pendidikan (De-
nya, bukan bagian tertentu dari manusia yang wantara, 2011, p. 64). Tujuan pendidikan Ki
ditonjolkan seperti yang terjadi dalam proses Hadjar Dewantara secara khusus diungkapkan

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 103
Sukma Wijayanto

oleh Wuryadi (2010, p. 21) bahwa pendidikan sebuah jaringan kelompok atau komunitas dan
dalam konsep Ki Hadjar Dewantara juga me- senantiasa memungkinkan adanya kerja sama
rupakan usaha menuju masyarakat yang ber- untuk mencapai tujuan.
budaya, bisa dikatakan pula bahwa dengan Modal sosial yang kuat memper-mu-
salah satu perjuangan kebudayaan adalah me- dah pencapain tujuan pendidikan di sekolah.
lalui pendidikan. Tujuan pendidikan Ki Hal tersebut seperti yang dikatakan Aslan-
Hadjar Dewantara merupakan tujuan pendi- dogan and Cetin (Acar, 2011, p. 458) “im-
dikan yang selaras dengan pendidikan nasio- provement of social capital in an educational
nal.Ki Hadjar Dewantara (2011 p.95) menga- context refers to the establishment of tripartite
takan bahwa pendidikan bertujuan memeli- educator-parent-sponsorship (community) re-
hara kecerdasan akal budi untuk segenap lationships and networking. Modal sosial da-
rakyat. lam suatu tingkat satuan pendidikan memiliki
SD Tamanmuda Jetis merupakan se- berbagai unsur. Diantara berbagai unsur ter-
kolah yang berada di naungan yayasan majelis sebut adalah kerja sama antara pamong, kerja
luhur Tamansiswa. SD Tamanmuda memiliki sama pamong dengan orang tua siswa dan
kelebihan dan keunggulan, disamping kele- kerja sama dengan, masyarakat.
bihannya dengan konsep pendidikan Ki Secara sederhana, modal sosial me-
Hadjar Dewantara yang diterapakan. Salah rupakan konsep yang memuat mengenai hu-
satu keunikan dan kelebihan di SD Taman bungan sosial. Coleman (Häuberer, 2011, p.
Muda Jetis berada di kampong ramah anak. 53) memperkenalkan modal sosial sebagai
Lokasi ramah anak tersebut menjadi tempat sarana konseptual untuk memahami orientasi
yang diprogrampakan oleh pemerintah kota teoritis tindakan sosial. Modal sosial (social
Yogyakarta. Keunggulan mengenai penerapan capital) berperan dalam menciptakan sumber
ajaran luhur dari budaya juga menjadi keunik- daya manusia (human capital) dengan cara
an tersendiri di tengah arus moderniasi. Seko- memperlihatkan apa yang berlangsung dalam
lah yang berada di eilayah Cokrowijayan, keluarga dan masyarakat dalam proses per-
Kranggan ini juga memiliki kerja sama dan kembangan pendidikan anak-anak. Modal so-
jaringan yang baik dalam yayasan Taman- sial adalah sesuatu yang penting dalam sebuah
siswa cabang Jetis dalam membangun dan hubungan instasi untuk membentuk ikatan
mengembangkan konsep Ki Hadjar Dewanata. antarindividu yang membentuk jaringan sosi-
Hal itu menadi modal sosial yang ada dalam al, norma, serta hubungan timbal balik dalam
suatu lembaga sebagai sarana membangun interaksi antarindividu tersebut sehinga tujuan
hubungan dalam meningkatkan kualitas institusi dapat lebih mudah tercapai
pendidikan tingkat satuan. (Häuberer, 2011, p. 53).
Kepercayaan dan jaringan antarang- Modal sosial memuat berbagai unsur
gota menjadi kekuatan dalam menuai hasil pembentuk diantaranya adalah trust (rasa
dari proses pendidikan. Saling percaya saling percarya). Badaruddin (Darmayanti &
antarindividu dalam kelembagaan, jaringan Wibowo, 2014, p. 140) mengungkapkan, si-
yang dimiliki, serta norma yang dihormati kap saling percaya (trust) meliputi adanya un-
menjadi modal sosial dalam instansi yang sur kejujuran (honesty), kewajaran (fainerss),
bersangkut-an. Pernyataan tersebut sikap egaliter (egali-tarianism), toleransi (to-
menjelaskan pada bahwa jaringan sosial dan lerance) dan kemurahan hati (generosity). Se-
norma memiliki pe-ranan dalam buah institusi akan berkembang dengan dida-
mengembangkan pembelajaran. Lebih lanjut, sari oleh rasa saling percaya. Coleman, (1988,
Field (2005, p. 35) Memaparkan bahwa, p. 103) mengatakan without high degree of
“Social capital, then can promote learning. trustwortness among the members of the
Yet learning is not solely a simple by-product group, the institution caould not exist. Rasa
of social conections. People also bring their saling percaya tersebut menjadi bangunan
existing skills and knowledge to their dasar dalam berinteraksi dalam institusi dan
connections”. Modal sosial sebagai daya kelembagaan.
penghubung aktif berada dalam anggota suatu Disamping trust, terdapat pula jaring-
komunitas atau kelompok meliputi rasa saling an (network). Jaringan membentuk ikatan
percaya saling pengertian angata anggota antarindividu sepertihanya tali yang saling
yang diikat oleh aturan, serta terikat dalam terkait membentuk pukat yang digunakan
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 5, No 1, June 2017
104 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

nelayan. Network dapat ditunjukkan dengan kekuatan untuk mencapai tujuan pendidikan
adanya ikatan dalam anggota yang dilakukan yang diharapkan.
sebagi kekuatan yang dapat diakses dalam
kondisi yang mengikat dalam hubungan
METODE PENELITIAN
sosial.
Disiamping trust dan jaringan terda- Pendekatan penelitian ini menggu-
pat pula norma. Norma atau pranata berfungsi nakan pendektan post-positivistik atau kuali-
sebagai landasan yang mengikat hubungan tatif. Penggunaan pendekatan kualitatif untuk
antarmanusia dalam kelompok. Francis Fuku- mendapatkan data yang rinci, mendalam dan
yama (Wibowo, 2007, p. 20) menekankan lengkap. Pendekatan kualitatif dilakukan seca-
bawa norma berguna pada dimensi yang lebih ra natural tanpa ada campur tangan dari pe-
luas yaitu segala sesuatu yang membuat ma- neliti dalam objek penelitian. Jenis penelitian
syarakat bersekutu untuk mencapai tujuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bersama atas dasar kebersamaan dan di da- studi kasus. Studi kasus merupakan pendekat-
lamnya didiikat oleh nilai-nilai dan norma an kulitatif dengan penggalian informasi da-
yang tumbuh dan dipatuhi. Ketiga unsur lam suatu konteks dalam kasus atau fenomena
tersebut menjadi tersebut merupakan modal tertentu.
dasar dalam membentuk kekuatan sosial Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
sebagai suatu capital yang berguna dalam Taman Muda Jetis Kabupaten Sleman Daerah
mencapai tujuan. Istimewa Yogyakarta. Sekolah Taman Muda
Unsur-unsur dalam modal sosial yaitu merupakan lembaga pendidikan di bawah
jaringan, kepercayaan, pranata, dan jaringan. naungan Yayasan Majelis Luhur Tamansiswa
Unsur ini jika terjalin dengan baik akan yang berada dalam satu komplek dengan
menghasilkan suatu kekuatan dalam sebuah Taman Indria. Taman Muda Jetis dipilih
hubungan, meningkatnya kinerja, dan berkem- sebagai tempat penelitian karena sekolah ter-
bangnya suatu organisasi termasuk dalam sebut menggunakan konsep pendidikan Ki
pendidikan. Sumber terpenting dari social Hadjar Dewantara. Pra-penelitian dilakukan
capital sistem pendidikan yang menjadi pada bulan Agustus-September 2015. Peneliti-
kekayaan publik di suatu negara (Yusuf, 2001, an secara intensif dilakukan selama tiga bulan,
p. 22). yaitu pada bulan Februari 2016 sampai Mei
Penguatan modal sosial merupakan 2016.
salah satu langkah dalam upaya menghadapi Unit analisis dalam penelitian ini
tantangan dalam mencapai tujuan kelembaga- adalah SD Taman Muda, Jetis. Penentuan sub-
an sebagai suatu hasil dari interaksi dan jalin- jek dalam penelitian ini menggunakan teknik
an erat antarindividu dalam institusi. Modal purpose sampling. Purpose sampling adalah
sosial sangat dibutuhkan dalam pendidikan, menentukan informan dengan pertimbangan
karena memuat mengenai norma, peraturan, tertentu yang dipandang dapat memberikan
kerja sama, kepercayaan, dan jaringan, yang data secara mendetail. Informan dari pene-
semua itu berimbas pada kualitas pada litian ini adalah Ketua cabang yayasan Ta-
institusi pendidikan yang bersangkutan. mansiswa Jetis, kepala sekolah, guru, karya-
Konsep pendidikan Ki Hadjar De- wan dan orang tua siswa Taman Muda Jetis.
wantara masih sangat relevan untuk selalu Sumber primer pada penilitian ini
diterapkan. Konsep pendidikan tersebut tidak adalah tulisan-tulisan dari Ki Hadjar Dewan-
hanya membentuk manusia yang ngerti, na- tara (studi literatur). Sedangkan sumber
mun juga ngrasa, dan mampu nglakoni. sekundernya adalah Ketua cabang yaysan
Konsep Ki Hadjar Dewantara mengharapakan Tamansiswa Jetis, 4 orang tua siswa dan
pendidikan yang tidak hanya memberikan warga SD Taman Muda Jetis yang mencakup
bekal kepandaian, namun budi pekerti men- kepala sekolah, 8pamong (guru), 1 karyawan
jadi hal yang ditekankan dengan didasarkan serta10 siswa.
pada nilai kebenaran mutlak yang trandsenden Instumen yang digunakan dalam pe-
serta nilai keluhuran budi dari kebudayaan. nelitian ini pedoman wawancara, pedoman
Pelaksanaan konsep pendidikan tersebut mem- observasi dan catatatan lapangan. Keabsahan
butuhkan modal sosial guna menjadi daya dan data didasarkan pada validitas. Validitas me-
rupakan bentuk dan ketetapan instrumen yang

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 105
Sukma Wijayanto

dapat mengukur serta menilai instrumen apa berorintasi pada nilai hasil belajar siswa seca-
yang ingin dinilai. Keabsahan data dalam ra sistemik terpengaruh karena hasil yang di-
metode penelitian kualitatif ini adalah uji vali- dapatkan siswa menjadi tolak ukur keberhasil
ditas internal (credibility) yaitu triangulasi. siswa, dan tentunya menjadi salah satu indi-
Triangulasi meruapakan salah satu cara dalam kator kerberhasasilan sekolah dalam mendidik
melakukan kredibilitas dalam keabsahan data. siswa. Ujian nasional dan rapor yang diterima
setiap akhir masa belajar akan terlihat indi-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kator keberhasilan siswa, sehingga kognitif
menjadi aspek yang ditekankan di sekolah.
Hasil Kodrat alam merupakan dasar dalam
melaksanakan sistem among disamping ke-
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara ber- merdekaan. Kodrat alam merupakan faktor
tujuan untuk meningkatkan kemampuan akal yang telah digariskan ada pada pada diri anak.
dan menjadikan berbudi pekerti luhur. Sistem Kodrat alam berupa bakat dan kemampuan
among merupakan merupakan sistem yang siswa. Kodrat alam pada sistem among me-
dibangun atas dasar memanusiakan manusia. muat pengembangan bakat dan minat siswa
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara bertujuan yang diberikan dalam bentuk kegiatan ekstra-
untuk meningkatkan kemampuan akal dan kurikuler di sekolah. Diantara ekstra yang di-
menjadikan berbudi pekerti luhur. Tujuan adakan adalah karawitan, seni bela diri, drum
pendididikan di SD Taman Muda merupakan band, dan seni tari.
tujuan pendidikan tingkat satuan yang ditu- Setiap siswa memiliki potensi yang
runkan dari konsep pemikiran Ki Hadjar De- berbeda-beda, baik secara kognitif, bakat, dan
wantara. Berdasarkan paparan hasil penelitian, minat. Dalam rangka mendukung potensi pe-
dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa tu- serta didik yang berbeda-beda sekolah mem-
juan pendidikan pamong adalah (a) Kede- berikan program tambahan untuk mengem-
wasaan, (b) mencerdasakann siswa, (c) meng- bangkan potensi mereka. Dalam rangka me-
arahkan budi perkerti, karakter atau akhlak, laksanakan program tersebut, salah satunya
(d) mengembangkat minat dan bakat siswa. sekolah menyediakan program kesenian dae-
Tujuan pendidikan yang dijalankan rah yang terbagi menjadi TIK, seni tari, kara-
pamong selaras dengan tujuan pendidikan dan witan, dan Drum band. Pelajaran seni tari
visi misi sekolah yang dijabarkan dari tujuan dimasukkan dalam kegiatan Intra sekolah,
pendidika Ki Hadjar Dewantara. Pamong me- untuk kemudian anak-anak yang memiliki
mahami tujuan pendidikan Ki Hadjar Dewan- minat dan bakat dibidang tari.
tara tidak secara keseluruhan, namun begitu Keteladanan merupakan cara dalam
tujuan tersebut tetap terealisasi dikarenakan melaksankaan sistem among. Keteladan pa-
pamong mengimplementasikan tujuan terse- mong memungkinkan siswa untuk meniru
but berdasarkan visi dan misi yang terprogram atau melakukan tindakan serupa yang diharap-
dalam kurikulum. kan dapat dilakukan oleh siswa. Tindakan ter-
Sistem among merupakan merupakan sebut memuat tindakan budi pekerti. Kete-
sistem yang dibangun atas dasar memanusia- ladanan tersebut secara spontanitas dan sadar
kan manusia. Selaras dengan hal tersebut memberikan keteladan pada siswa.
maka sistem among memuat prinsip dan cara Pembiasaan dilakukan pamong di se-
dalam pelaksanannya Selaras dengan hal ter- kolah selain keteladanan. Pembiasaan yang di-
sebut maka sistem among memuat prinsip dan lakukan pamong dilakukan di kelas maupun di
cara dalam pelaksanannya. Pelaksanaan pada luar kelas. Berbagai pembiasaan tersebut dila-
kegiatan pembelajaran, prinsip kemerdekaan kukan agar siswa berperilaku seperti yang di-
telah dilaksanakan, meskipun terdapat pula harapakan, utamanya adalah budi pekerti.
hal yang belum memerdekakan siswa. Kegiat- Contoh pembiasaan tersebut adalah pamong
an yang mengandung unsur paksaan dan datang awal setiap pagi menunnggu siswa di
perintah dilaksanakan di SD Taman Muda depan gerbang sekolah untuk menyambut sis-
Jetis. wa. Hal tersebut berguna untuk membiasakan
Pencapaian target kognitif siswa yang kedisiplinan dan sopan santun pada pamong.
dilakukan di sekolah menjadi kendala dalam Pembelajaran atau pengajaran meru-
memerdekakan siswa. Target kognitif yang pakan salah satu upaya dalam mencapai tuju-
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 5, No 1, June 2017
106 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

an pendidikan di SD. Pembelajaran tersebut haman pamong juga dilihat dari pelaksanaan
harus memenuhi tujuan seperti dalam pen- proses mendidik siswa, yang dalam beberapa
didikan Ki Hadjar Dewantara yaitu mengem- hal memiliki ketidaksesuain dengan konsep
bangkan pribadi siswa, menjadi anggota ma- Ki Hadjar Dewantara. Ketiga, Kurangnya
syarakat dan memperoleh masa depan. Sistem peningkatan kualitas pamong dari yayasan
pembelajaran yang dilaksanan di SD Taman Tamansiswa. Peningkatan tersebut seperti
Muda oleh pamong dilaksanakan mengggu- seperti workshop, diskusi, dan pelatihan dari
nakan sistem dinas pendidikan dari dinas. Tamansiswa yang sangat kurang. Pelatihan
Pelaksanaan pembelajaran dilaksana- atau workshop yang diadakan oleh yayasan
kan dengan sistem pamong mata pelajaran dilakukan selama satu tahun sekali. Keempat,
mulai dari kelas tiga hingga kelas enam ter- terdapat pamong yang tidak volunteer. Pa-
integrasi budi pekerti dan budaya untuk setiap mong yang tidak volunteer tersebut cenderung
mata pelajaran. Pamong mengajar siswa de- pada karakter yang timbul pada diri pamong.
ngan sistem mata pelajaran melakukan inte-
grasi budi pekerti oleh setiap pamong dalam Modal sosial dalam konsep pendidikan Ki
kegiatan pembelajaran. Hadjar Dewantara
Pemberian hukuman diberikan selaras Modal sosial merupakan modal dalam
dengan perbuatan siswa. Meminta maaf meru- suatu hubungan antarindividu yang terbentuk
pakan pertanggung jawaban siswa atas kesa- karena adanya rasa saling percaya antarindi-
lahan yang diperbuatnya. Disamping itu, pe- vidu, kerja sama, dan jaringan yang ada pada
manggilan terhadap orang tua merupakan ben- hubungan tersebut. Definisi modal sosial da-
tuk kerja sama orang tua dan pihak sekolah lam persepsi kebanyakan pamong di SD Ta-
pada anak didik. Hukuman diberikan pamong man Muda Jetis tidaklah demikian. Modal
ketika siswa melanggar etika, aturan, dan pe- sosial menurut pamong di SD Taman Muda
rintah. Hukuman yang dilaksanakan bervariasi merupakan bekal yang diberikan kepada siswa
sesuai dengan kebijakan dari pamong dan untuk memberikan bekal hidup bermasya-
bentuk kesalahan siswa. rakat. Bekal tersebut berupa tata cara dalam
SD Taman Muda Jetis merupakan bergaul dan berinteraksi yang diaajarkan dan
satu diantara dua sekolah Tamansiswa yang dibimbing oleh pamong di sekolah.
menjalankan konsep Ki Hadjar Dewantara. Modal sosial merupakan interakasi
Mempertahankan konsep dalam arus perubah- yang terjalin dalam hubungan antarindividu.
an merupakan hal yang sulit. Banyak kendala Modal sosial memberikan kekuatan karena
yang dihadapi dalam memertahankan konsep adanya rasa saling percaya yang terjalin, kerja
Ki Hadjar Dewantara dalam konsep di sekolah. sama antarindividu atau kelompok dan jaring-
Implementasi konsep pendidikan Ki Hadjar an. Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara,
Dewantara membutuhkan kerja keras di Se- yang dilaksanakan di SD Taman Muda Jetis
kolah Dasar. tetap eksis dan ada karena adanya modal so-
Berbagai kendala dalam mengiple- sial yang terjalin di sekolah.
mentasikan konsep dari Ki Hadjar Dewantara, Trust atau rasa saling percaya terba-
pertama adalah fasilitas. Kekurangn fasilitas ngun dalam rangka mencapai tujuan pendidik-
tersebut berupa jumlah dan luas ruangan. an tingkat satuan, dalam hal ini rasa saling
Jumlah ruangan dapat minim untuk mening- percaya di sekolah yang berperan dalam men-
katkan minat dan bakat. Ruangan dapat dika- capai tujuan tersebut. Dengan rumusan dan
takan sempit untuk meningkatkan kebebasan target sekolah seperti yang tercantum dalam
dan sifat aktif siswa. Halaman sekolah juga visi-misi, mengaruskan pamong memiliki rasa
kurang mendukung sebagai tempat bermain saling percaya yang terhubung antarindividu
siswa, meskipun terdapat tempat bermain dari dan instansi.
siswa taman kanak-kanak yang bisa diguna- Rasa saling percarya tersebut dilaku-
kan siswa SD untuk bermain. Kurang-nya kan oleh kepala sekolah, pamong, dan karya-
fasilitas, sebagai salah satu penghambat dalam wan di sekolah. Kekeluargaaan menjadi kunci
mengimplementasikan konsep dalam trust yang terbangun di SD Taman
Kedua, pemahaman pamong menge- Muda Jetis. Kekeluargaan merupakan perasa-
nai konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara an yang menganggap orang lain seperti halnya
yang kurang mendalam Kurangnya pema- keluarga sendiri. Rasa saling percaya akan

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 107
Sukma Wijayanto

muncul dari individu untuk membentuk rasa Norm atau Norma merupakan bentuk
percaya pada orang lain. aturan yang disepakati bersama dalam meng-
Jaringan merupakan ikatan antarindi- atur dan memenuhi kebutuhan dalam kelom-
vidu yang terbentuk antarindividu maupun pok. Pada pelaksanaan pendidikan tingkat sa-
dalam komunitas atau kelompok. Jaringan tuan, norm tersebut berupa pranata dalam
dapat dikatakan bentuk hubungan timbal balik rangka mencapai tujuan tingkat satuan ter-
dalam suatu kelompok. Dalam lingkungan sebut. Norm yang ada berupa bentuk aturan
sekolah timbal balik tersebut untuk memenuhi dalam rangka mencapai tujuan dari konsep Ki
tujuan dan kebutuhan dalam dunia pendidikan Hadjar Dewantara.
itu sendiri. Di SD Taman Muda Jetis, jaringan Bentuk norm yang ada di SD Taman
yang dimaksudkan keterkaikan antarindividu Muda Jetis sendiri adalah nilai-nilai dan bu-
serta kelompok yang berguna dalam mencapai daya dari masyarakat dalam melaksanakan
tujuan sekolah yang didasarkan pada konsep konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara. Ke-
pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Temuan kekeluargaan merupakan norma dalam konsep
lapangan memberikan gambaran bahwa pa- yang diimplementasikan oleh pamong. Di-
mong, kepala sekolah, karyawan, dan orang samping hal tersebut, tuntutan sebagai seorang
tua saling terkait. Keterkaitan tersebut dalam pendidik menjadi norm yang mengikat para
mewujudkan tujuan pendidikan, sistem pa- pamong. Dalam berhubungan dengan orang
mong, dan tut wuri handayani. tua juga tidak menggunakan norm tertentu.
Implementasi konsep Ki Hadjar De- Kekeluargaan merupakan norm dalam pelak-
wantara, rasa kekeluargaan di SD Taman sanan konsep Ki Hadjar Dewanta. Aturan atau
Muda Jetis membentuk jaringan kuat antar- pranata yang memaksa dan mengikat serta
pamong, yang dibuktikan dengan merasa ikut memiliki sanksi tidak terdapat di sekolah. Hal
bertanggung jawab pada kelas lain. Keterkait- tersebut didapat dari pernyataan pamong dan
an tersebut saling melengkapi antarpamong ketua yayasan Taman Siswa cabang Jetis.
yang menjadikan proses pendidikan berjalan
dengan lancar. Pembahasan
Keterkaitan antarpamong terjadi an- Ki Hadjar memberikan maksud dan
tarkelas terlebih pada kelas 3 hingga 6. Hal tujuan pendidikan bukan hanya pada penge-
tersebut terjadi lantaran sekolah Taman Muda tahuan yang ditekankan padai aspek kognitif.
menggunakan sistem among mata pelajaran Pendidikan harus senantiasa memberikan ke-
(mapel). Pamong saling terhubung dalam seimbangan akal dan budi. Di samping itu, be-
rangka memantau kemajuan siswa dalam kal hidup bermasyarakat juga perlu diberikan,
pembelajaran. Dalam hubungannya dengan seperti ketermpilann sosial, bekal keagamaan,
konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, dan budaya. Ditambah lagi persiapan masa
keterkaitan antarpamong terhubung karena depan anak perlu dibekali dengan keteram-
adanya instansi yang memberikan keterikatan pilan-ketampilan yang dapat mendukung un-
antarpamong. tuk bertahan hidup, dan mencapai kebahagia-
Kerja sama dilaksanakan dalam ber- an lahir serta batin (Dewantara, 2011, p. 20).
bagai berbagai khususnya dalam melaksana- tujuan tersebut secara implisit terimplementasi
kan konsep yang diwariskan. Kerja sama di di SD taman Muda dalam visi dan misi serta
sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, pa- dilaksanakan dalam program kurikurum se-
mong, yayasan, dan orang tua siswa. Kerja kolah.
sama tersebut meliputi membangun jalannya Among method atau Sistem among
pelaksanaan tujuan pendidikan, sistem among, merupakan metode yang digunakan dalam
serta tut wuri handayani. Kerja sama yang mendidik siswa di Tamansiswa. Sistem among
terbangun di internal sekolah terlihat dalam dilaksanakan layaknya pamong berperan seba-
mengiplementasikan pelaksanaan kurikulum gai pengasuh dari anak, momong, among dan
dan pembelajaran, pengadminstrasian, berba- ngemong. Pamong, sebagai seorang pamong
gai kegiatan dan event sekolah serta diluar yang berperan menempatkan siswa sebagai
sekolah. Pengelolaan sekolah dilakukan seca- subjek dalam pendidikan.
ra bersama-sama karena adanya kekeluargaan. Tujuan dari penggunaan sistem among
Kekeluargaan menjadi inti dalam jaringan adalah agar anak merdeka dan tidak “diper-
kuat di sekolah.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 5, No 1, June 2017
108 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

kosa” lahir dan batinnya. Anak diberikan ke- an dan diberikan pengertian. Pengertian dibe-
merdekaan lahir dan batin agar dapat tumbuh rikan pada anak agar menyadari apa yang
sesuai dengan kodrat yang dimiliki anak. Pe- dilakukan.
laksannaan sistem among dilaksanakan dilak- Salah satu tujuan dari pengajaran ada-
sankan di SD dengan beberapa cara, yaitu, (a) lah untuk memberikan pengertian dan makna
menjadi contoh; (b) pembiasaan; (c) peng- dari tindakan yang dilakukan oleh anak. Ke-
ajaran; (d) perintah, paksaan, dan hukuman sadaran akan membentuk anak untuk melaku-
(Samho, 2013, p. 79). kan tindakan secara sadar atas tindakan yang
Kerata basa pamong, digugu lan di- dilakukan, termasuk konsekuensinya. Harap-
tiru menjadi salah satu metode mendidik budi annya akan lahir manusia yang sadar akan diri
pekerti anak. Keteladanan merupakan tindak- dan keberadaannya, bukan menjadi robot yang
an yang dilakukan agar siswa dapat meniru terkurung dalam tubuh manusia yang tidak
dan melakukan yang diperbuat oleh pamong. memahami ngerti, ngrasa, dan nglakoni.
Pelaksanan keteladanan dilakukan pamong di Terakhir adalah hukuman, paksaan
sekolah dengan perilaku yang dapat dicontoh- dan perintah yang diberikan oleh sebagai ben-
kan pada siswa. tuk konsekuensi yang diberikan dalam mem-
Pelaksanaan sistem among juga dila- berikan pengertian dan memahamkan anak
kukan dengan pembiasaan.Pembiasaan mem- akan setiap tindakan yang dilakukan. Dewan-
bentuk perilaku, watak atau karakter anak. tara (2011, p. 400) menerangkan bahwa hu-
Pembisaaan tersebut dilaksanakan berdasar- kuman merupakan instrumen yang digunakan
kan aturan sekolah, aturan kelas dan lebih da- dalam menanamkan anak bahwa setiap tin-
lam lagi dilaksanakan dengan mengacu pada dakan memiliki konsekuensi terhadap diri
norma agama dan nilai budaya yang berkem- sendiri dan orang lain yang harus dipertang-
bang dalam masyarakat jawa, seperti meng- gungjawabkan ketika melanggar aturan, nor-
hormati yang lebih tua dengan bertutur kata ma, dan budi pekerti yang diberlakukan dalam
sopan sesuai dengan unggah ungguh. Hal ter- masyarakat. Disamping itu, hukuman dan
sebut sesuai dengan pepatah jawa ajinning paksaan berguna untuk menanamkan rasa
diri gumantung ing lathi, yang artinya bahwa keadilan bagi anak.
kehormatatan seseorang berada pada tutur Sistem among merupakan metode
katanya (Purwadi, 2007, p. 96). Pelaksanaan yang digunakan dalam medidik yang membe-
pembiasaan mengenai nilai-nilai budaya dian- rikan kasih sayang, momong, among dan nge-
taranya dilakukan dengan memberi wejangan. mong. Pelaksanaan sistem among dalam pen-
Bahasa daerah, yaitu bahasa jawa disamping didikan di Tamansiswa dilakaukan dengan
menggunakan bahasa Indonesia. empat cara. Cara-cara tersebut adalah ketela-
Pembiasaan dilaksanakan secara kon- danan, pembiasaan pengajaran dan hukuman.
sisten, agar anak juga malaksanakan perbuat- Cara-cara tersebut merupakan agar pendidikan
an karena terbisa yang berujung pada suatu dapat menjadi tempat berkembangnya siswa
budaya yang baik. Pembiasaan merupakan ke- yang dapat ngerti, ngrasa dan nglakoni.
giatan yang dilakukan secara terus-menerus Tut wuri handayani merupakan
dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak se- bagian tak terpisahkan dari sistem among. Tut
hingga menjadi kebiasaan yang baik, yang wuri handayani merupakan slogan dari Ki
meliputi aspek perkembangan moral dan nilai- Hadjar Dewantara yang berarti dibelakang
nilai agama, serta pengembangan sosial, emo- memberikan dorongan. Dewantara (2011, p.
sional dan kemandirian (Poerwanti, 2013, p. 59) menjelaskan bahwa tut wuri handayani
40). merupakan pemimpin-pemimpin siswa yang
Pengajaran diberikan untuk memberi- berada di belakang sebagai penasehat dan
kan bekal kognitif pada anak. Pengajaran me- pemberi dorongan.
rupakan bentuk pemerdekaan lahiriah (De- Implementasi konsep pendidikan Ki
wantara, 2011, p. 4). Pengajaran di sekolah Hadjar Dewantara di SD Taman Muda Jetis
tidak hanya mengajarkan pengatahuan dan berprinsip pada kemerdekaan. Merdeka me-
kepandaian. Terdapat muatan budi pekerti rupakan wujud kemampuan manusia untuk
yang ditamankan pada siswa. Budi pekerti di- hidup dengan kekuatan sendiri. Dewantara
lakukan secara spontan pada siswa dalam (2011, p. 3) mengartikan manusia merdeka
pengajaran yang dilakukan, melalui pembiasa- merupakan manusia hidupnya tidak tergan-

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 109
Sukma Wijayanto

tung pada orang lain, baik itu lahir maupun Proses pendidikan yang membangun
dan hidup atas kekuatan sendiri. Kemerdekaan konsep anak merupakan bagian alam disam-
tersebut tercermin dari kebebasan yang diberi- paikan melalui alat pendidikan. Alat pendidik-
kan pada siswa pada siswa. Kemerdekaan an yang berupa keteladan, pembiasaan, peng-
pada pada konsep pendidikan Ki Hadjar De- ajaran, dan perintah paksaan dan hukuman.
wantara merupakan kemerdekaan yang mem- Hal paling sederhana yang diberikan adalah
berikan kebebasan yang memiliki konseku- mengenai sampah. Pamong memberikan tela-
ensi. Konsekuensi tersebut diperoleh oleh dan disamping membiasakan anak untuk
anak atas praksis yang dilakaukan. Kemerde- membuang sampah paad tempatnya. Di kelas,
kaan tersebut berarti memberikan pendidikan pamong juga memberikan pengtian tersebut
pada anak untuk senantiasa bertanggung secara berulang ulang dalam pengajaran. Di-
jawab atas pilihan-pilihan yang dibuatnya. samping itu, perintah, paksaan dan hukuman
Kemerdekaan atau kebebasan tersebut juga diberikan pamong pada anak untuk
bukanlah bebas sebebas-bebasnya, namun be- membuang sampah pada tempatnya.
bas yang terbatasi pada aturan dan norma. Pa- Pelaksanaan konsep pendidikan Ki
mong memberikan teguran dan nasehat pada Hadjar Dewantara tidak serta merta lepas dari
anak. Dewantara (2011, p. 372) menjelaskan kendala. Pertama adalah fasilitas yang ter-
mengenai kemerdekaan tidak lepas dari kodrat sedia. Fasilitas merupakan hal penting dalam
manusia sebagai bagaian dari liangkungan proses pendidikan, meskipun fasilitas bukan
sosial. segalnya. Montessori (1912, p. 81) mengata-
Kodrat alam merupakan prinsip yang kan bahwa asilitas sekolah sebagai sarana
meleka dalam konsep Pendidikan Ki Hadjar belajar dan tempat bermain. Fasilitas menjadi
Dewantara. Kodrat alam merupakan bentuk penunjang bagi perkembangan siswa menjadi
penghargaan proses pendidikan yang mem- hal yang penting. Kurangnya fasilitas di
berikan kemerdekaan dan tidak melupakan sekolah bisa “diakali” dengan adanya ling-
bahwa siswa hanya manusia biasa yang se- kungan sebagai fasilitas dan media tak
dang tumbuh dan berkembang. Kodrat terse- terbatas bagi siswa.
but juga bermakna bahwa anak sebagai subjek Kedua, pemahaman pamong menge-
dalam pendidikan, merupakan bagian dari nai konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara
alam tempat anak tinggal. Tuntunan orang de- yang kurang mendalam. Kurangnya pema-
wasa dibutuhkan dalam membimbing dan haman tersebut, dikarenakan terdapat pamong
mengarahkan anak menjadi pribadi yang yang mengejar bukan sebagai panggilan jiwa.
matang nantinya. Pamong pelu meningkatkan kualitas agar anak
Pendidikan yang berlangsung tidak dapat berkembang dengan optimal sesuai de-
adalah sebuah tuntunan. Dewantara (2011, p. ngan kodratnya (Haryadi, 1990, p. 18). Ku-
21) mengatakan “ Pendidikan itu hanya suatu rangnya penguasaaan dalam konsep pendidik-
“tuntunan” dalam hidup anak-anak kita. Itu an Ki Hadjar Dewantara tersebut berhubungan
berarti, bahwa hidup tumbuhnya anak-anak dengan poin ketiga yaitu, kuranya pelatihan
terletak diluar kecakapan atau kehendak kaum dari yayasan Tamansiswa. Pelatihan dari ya-
pendidik”.Hal tersebut memberikan isyarat yasan untuk pamong yang kurang dengan
pada pendidik bahwa terdapat zona yang tidak hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Pelatih-
boleh dilalui kaum pendidik untuk memben- an tersebut berguna sebagai peningkatan kua-
tuk dan mempengaruhi anak diluar kodratnya litas pamong dalam mendidik. Disamping pe-
sebagai anak. latihan, pamong juga perlu meningkatkan kua-
Proses pendidikan di Taman Muda litas kompetensi pendidik. Peningkatan kuali-
membawa prinsip kodrat alam telah terlaksana. tas kompetensi para pamong penting dilaku-
Sebagai contoh adalah pamong yang membe- kan dalam rangka mencapai tujuan. Pamong
rikan memberikan fleksibilitas untuk bermain, berperan dalam pengembangan petensi siswa,
bersenda gurau dan bercengkrama dalam ke- baik itu mengenai minat, bakat, budi pekerti,
giatan pembelajaran. Pembelajaran yang flek- serta intelektual siswa, dan hal tersebut masih
sibel tersebut tidak lepas dari pemahaman menjadi kendala untuk meningkatkan kualitas
pamong bahwa secara kodrati anak adalah dari para pamong.
manusia yang sedang berkembang dan tidak Terakhir, terlepas dari pemahaman
dapat diam ditempat dalam waktu yang lama. pamong yang masih kurang mengenai konsep
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 5, No 1, June 2017
110 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

pendidikan Ki Hadjar Dewantara, namun merupakan pamong baru maupun pamong


cara-cara pamong dalam melaksanakan tujuan yang sudah lama berada di sekolah. Sikap
dan metode dapat dijadikan contoh. Tujuan egaliter tersebut dikarenakan nilai dan suasana
dan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara kekeluargaan yang terjalin di ruang pamong.
di SD Taman Muda pantas dijadikan contoh Hal yang sama juga dilakukan pamong ter-
karena dapat menciptakan budi pekerti luhur hadap kepala sekolah. Pamong percaya bahwa
dan memupuk rasa kekeluargaan di sekolah. kepala sekolah dapat mengarahkan pamong
baik baru dan lama untuk mencapai visi se-
Modal sosial (Sosial Capital) dalam kolah. Kepercayaan juga ditunjukkan dengan
Implementasi Konsep Pendidikan Ki sesama pamong. Hal tersebut terjadi sebagai
Hadjar Dewantara adanya rasa kekeluargaan yang ada di seko-
Modal sosial merupakan sumber daya lah. Rasa kekeluargaaan tersebut memupuk
dalam mencapai tujuan dengan berdasarkan rasa saling percaya, sepertihalnya rasa keke-
dalam hubungannya dengan struktur sosial, luargaan dalam sebuah keluarga primer. Ke-
kelembagaan dan kelompok. Modal sosial percayaan juga terjadi antara orang tua dan
memberikan kaitan dan hubungan antar- sekolah. Rasa percaya orang tua menyekolah-
individu dan perilaku dalam sebuah struktur kan anaknya terjadi juga karena adanya ikatan
sosial, kelembagaan dan kelompok. Modal so- dari pendahulu yang menimbulkan keperca-
sial merupakan kekuatan yang dinamis dalam yaan. Kedekatan antara orang tua dan pamong
investasi sosial untuk memberikan kemanfaat- yang memperkuat rasa saling percaya.
an dan tujuan. Jaringan (network) berperan sebagai
Di SD Taman Muda Jetis, para kapital dalam hubungan sosial, kelembagaan,
pamong mempersepsikan modal sosial se- kelompok dan instansi. Jaringan sekolah, ter-
bagai konsep dalam menanamkan keteram- jadi antara yayasan, sekolah (kepala sekolah,
pilan sosial melalui lembaga sekolah. Definisi pamong, karyawan) dan orang tua siswa. Se-
dalam persepsi pamong tersebut terjadi karena kolah dan yayasan membentuk jaringan be-
modal sosial (social capital) belum familiar rupa pelatihan dan pengawasan dalam pelak-
dikalangan pamong. Modal sosial lebih sanaan sistem among. Pelatihan tersebut rutin
dikenal sebagai cara dan keterampilan dalam dilakukan,namun hnya satu hingga dua kali
hidup secara sosial dalam masyarakat. dalam satu tahun. Sementara, untuk penga-
Modal sosial menjadi kekuatan atau wasan yang dilakukan dari yayasan mengenai
daya yang dinamis didasarkan atas dasar rasa implemantasi konsep Ki Hadjar Dewantara
saling percara (trust), jaringan, dan norma belum dilaksanakan secara ideal.
(Norm). Pada pelaksanaan konsep pendidikan Jaringan antarpamong terbangunn
yang didasarkan pada konsep pendidikan Ki atas kepercayaan diatas dan rasa kekeluarga-
Hadjar Dewantara, kekeluargaan mejadi daya an. Jaringan terlihat dari kerja sama dan rasa
dalam memberikan manfaat kelembagaan. kebersamaan antarpamong.Pada kerja sama
Kekeluargaan tersebut berimplikasi pada rasa antarpamong berlangsung dalam kegiatan
saling percaya, jaringan dan norma yang ada pembelajaran dan diluar pembelajaran. Pada
di sekolah. kegiatan pembelajaran, ketika terdapat pa-
Rasa saling percaya sebagai salah mong yang tidak mengisi kelas atau anak
satu sumber daya sosial di SD Taman Muda terlalu bebas tanpa ada pamong yang bertu-
Jetis yang terjadi antara yayasan cabang, gas, maka pamong secara suka rela dan tanpa
Kepala sekolah, pamong, karyawan dan orang perintah, pamong lain datang untuk mengisi
tua siswa. Rasa percaya yang ditunjukkan kelas tersebut. Pada kegiatan istirahat, pamong
oleh yayasan dilakukan dengan adanya penye- juga sering berbagi pengalaman mengajar
rahan tanggung jawab kepada kepala sekolah. dalam sehari-hari serta mendiskusikan siswa
Yayasan memberikan amanah kepada kepala atau mata pelajaran tertentu. Gotong-royong
sekolah untuk mengarahkan sekolah menuju dalam mendidik siswa merupakan wujud dari
apa yang dicita-citakan oleh Ki Hadjar De- rasa keluarga. Dewantara (2011, p. 6) menga-
wantara. takan bahwa rasa keluarga merupakan rasa
Kepercayaan juga ditunjukkan oleh diri yang berkembang menjadi rasa keluarga
kepala sekolah pada pamong. Semua pamong timbul karena adanya persamaa kebutuhan
dianggap sama oleh kepala sekolah baik itu dan keadaan, baik lahir maupun batin, eko-

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 111
Sukma Wijayanto

nomis, kultural, tentang penghidupan dan dan manfaat dalam instansi SD Taman Muda
kehidupan. Jetis.
Di samping jaringan antarpamong, Kekeluargaan menjadi daya dan ke-
hubungan yang terjalin dalam jaringan yang kuatan dalam melaksakan konsep dari Ki
terjadi adalah antara para pamong dan orang Hadjar Dewantara. Salah satu implikasi dari
tua. Jaringan tersebut meliputi komunikasi kekeluargaan adalah gotong royong sebagai
yang mendekatkan antara pamong dan orang pranata sekolah. Gotong royong merupakan
tua siswa. Seperti halnya hubungan antara wariwan budaya jawa yang dinilai sebagai
pamong, orang tua siswa dan pamong memilii pranata penting dalam memecahkan berbagai
ikatan emosi seperti layaknya teman yang persoalan komunitas. Gotong royong menan-
tidak canggung bersenda gurau. Berdasarkan dakan kuatnya nilai-nilai kebersamaan atau
hasil penelitian, hal tersbut diakibatkan karena kooperasi serta solidaritas kelompok. Rasa
budaya kekeluargaan yang diterapakan di keluarga inilah yang menjadi kekuatan untuk
sekolah telah terjadi sejak lama. Hal tersebut melaksanakan konsep pendidikan Ki Hadjar
diturunkan pada genarasi para pamong be- Dewantara.
rikutnya. Jaringan antara sekolah dan orang Sanksi yang diberlakukan di SD Ta-
tua akan memperkuat kualitas pendidikan dan man Muda Jetis berupa teguran serta dialog.
prestasi siswa dalam pembelejaran. Ketua cabang Tamansiswa Jetis mengatakan
Di samping kepercayaan dan jaringan bahwa berbagai aturan, atau kedisiplinan ha-
norma juga menjadi kekuatan dalam mencapai nya akan memberikan batasan pada kemerde-
tujuan instansi. Norma (norm) merupakan pra- kaan, termasuk para pamong. Ketika terdapat
nata yang meberikan batasan, atauran pada norma yang dilanggar, maka sanksi yang di-
suatu komunitas, kelompok sosial dan kelem- peroleh berupa cara-cara kekeluargaan dalam
bagaan dalam interaksi sosial. Norma ada se- menyelesaikan masalah atas pelanggaran ter-
bagai aturan yang mengatur anggotanya da- sebut serta sanksi sosial yang menjadi akibat
lam sebuah instansi. Aturan tersebut merupa- akhir.
kan kesepakatan dalam kelompok tersebut, Kekeluargaan, merupakan modal so-
atau merupakan nilai hasil interaksi yang sial di SD Taman Muda Jetis. Kekeluargaan
disepakati baik itu tertulis atau tak tertulis. menjadikan kebersamaan, dan kedekatan para
Dewantara (2011, p. 6) mengatakan bahwa pamong untuk saling percaya, bekerja sama
rasa yang timbul karena adanya persamaa dan memiliki jaringan dalam menjalankan visi
kebutuhan dan keadaan, baik lahir maupun dan misi sekolah. Kekeluargaan yang dimiliki
batin, ekonomis, kultural, tentang penghidup- sekolah menjadikan kekuatan dalam mencapai
an dan kehidupan menimbulakan aturan, ke- visi dan misi sekolah. Manfaat akan diperoleh
tertiban dan kedamaian dalam peri kehidupan dengan menguatnya modal sosial adalah
bersama (percaharian, urusan negeri, bahasa, semakin kuatnya potensi pencapain yang di-
seni, agama dan pengetahuan). Rasa yang harapakan.
dimaksudkan Ki Hadjar merupakan salah satu
bentuk norma dalam interaksi yang berguna
SIMPULAN
sebagai batasan individu sebagai anggota
kelembagaan. Simpulan
Norma dalam implementasi konsep
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara berupa nilai- Konsep pemikiran Ki Hadjar De-
nilai yang ada dalam masyarakat jawa, yaitu wantara mengenai tujuan pendidik, metode
kekeluargaan. Nilai tersebut tidak tertulis da- pendidikan terimplementasi di SD Taman
lam dokumen sekolah, namun menjadi kese- Muda Jetis. Pelaksanaan konsep pemikiran Ki
pakatan. Kedekatan antarpamong, terlihat se- Hajar Dewantara dalam tujuan pendidikan di
perti keluarga dalam keluarga primer. Kede- Taman Muda dilaksanakan berdasarkan kon-
katan tersebut menjadi kekuatan dalam meng- sep pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang
impletasikan konsep Ki Hadjar Dewantara. diturunkan dalam visi dan misi sekolah.
Rasa ewuh dan pekewuh tidak ditunjukkan Pamong memberikan berbagai persepsi yang
pamong dalam interaksi yang dilakukan. Hal berbeda-beda dalam konsep pendidikan Ki
tersebut memungkinkan pamong untuk Hadjar Dewantara. Persepsi yang berbeda-
mengoptimalkan daya untuk mencapai tujuan beda berdasarkan pemahaman para pamong
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 5, No 1, June 2017
112 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

sendiri. Meskipun begitu, tujuan pendidikan memperhatikan nilai, aturan dan norma dalam
tetap selaras dengan konsep Ki Hadjar De- berinteraksi dengan orang lain. Norma serta
wantara karena visi dan menjadi “rel” dalam pranata yang dijalankan merupakan bentuk
pelaksanaan program sekolah. hukum keluarga yang kompromis dengan
Sistem among dilakukan prinsip prin- sanksi sosial sebagai akibat jika terdapat
sip yang memerdekakan siswa dan meng- pelanggaran norma dan pranata dalam instansi
hargai kodrat alam. Meskipun begitu, terdapat yang kemudian diserahkan dengan rasa ke-
kendala-kendala yang tidak serta-merta dapat luarga pada yayasan.
dijalankan dengan ideal dan sempurna. Ken-
dala-kendala tersebut adalah pemahaman pa- Saran
mong mengenai konsep pendidikan Ki Hadjar Berdasarkan kesimpulan tersebut, di-
Dewanatara, pembelajaran yang kurang krea- ajukan saran sebagai berikut: (1) mengopti-
tif, serta fasilitas yang belum mendukung. malkan lingkungan sosial dan budaya Yogya-
Kekeluargaan, menjadi modal sosial karta untuk menutupi kekurangan fasilitas
dalam proses pelaksanaan konsep pendidikan sekolah; (2) perlunya peningkatan kualitas
Ki Hadjar Dewantara di SD Taman Muda dan meningkatkan pemahaman para pamong
Jetis. Rasa kekeluargaan tersebut didapat dari dalam konsep pendidikan Ki Hadjar Dewan-
rasa saling percaya, jaringam, kerja sama, dan tara seperti memberikan pelatihan, dan me-
norma serta pranata yang berada di SD Taman ningkatkan kerja sama dengan Sarjanawiyata;
Muda Jetis. Peran modal sosial pengimple- (3) meningkatkan Network (jaringan) sebagai
mentasian konsep pemikiran Ki Hadjar De- modal untuk meningkatkan kualitas pendidik-
wantara diantaranya adalah trust. Trust ber- an di SD Taman Muda Jetis. Jaringan tersebut
kembang di sekolah di sekolah, dalam bentuk berupa interaksi yang kuat antara sekolah,
kepercayaan kepala sekolah pada pamong orang tua, siswa, dan yayasan yang menaungi
untuk mendidik siswa. disamping itu, sikap sekolah. Jaringan tersebut Sekolah dapat men-
egaliter ditunjukkan pada pamong dan karya- jadi kekuatan dalam mencapai pendidikan
wan dalam memimpin sekolah dalam menca- yang diharapkan.
pai tujuan. Adanya kedekatan kepala warga
sekolah juga manunjukkan kepercayaan di-
dalamnya di sekolah. Hubungan baik dan rasa DAFTAR PUSTAKA
saling percaya antara pihak sekolah dan orang Acar, E. (2011). Effects of social capital on
tua juga menjadi bentuk kepercayaan di academic success: A narrative synthesis.
sekolah. Educational Research and Reviews,
Network (Jaringan) di sekolah di se- 6(6), 456–461. Retrieved from
kolah berkembang sebagai modal (capital) http://www.academicjournals.org/journal
dalam mendukung konsep pemikiran Ki /ERR/article-abstract/8BD71B95320
Hadjar Dewantara. Jaringan tersebut terjadi
dalam tanggunga jawab bersama dalam men- Coleman, S. J. (1988). Social capital in the
didik anak yang tidak terbatas pada pamong creation of human capital. Am. J. Sociol,
wali. Para pamong melakukan gotong royong 94, 95–120.
dalam mendisik siswa mapun dalam pekerjaan Darmayanti, S. E., & Wibowo, U. B. (2014).
administrasi pengajaran. Disamping itu, peran Evaluasi program pendidikan karakter di
pamong sebagai pamong mata pelajaran sekolah dasar kabupaten Kulon Progo.
membuat antarpamong terhubung satu sama. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 223–234.
Orang tua juga memberikan dukungan dan Retrieved from
bantuan terhada program program yang dilak- https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/ar
sankan sekolah. ticle/view/2721/2271
Norm di sekolah dilaksanakan meng-
gunakan sesanti, semboyan dan wejangan dari Dewantara, K. H. (2011). Bagian pertama:
Ki Hajar Dewantara. Disamping itu, nilai pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
budaya dalam etika, perilaku dan sopan san- Persatuan Tamansiswa.
tun menjadi norma yang diterapkan di seko- Field, J. (2005). Social capital and lifelong
lah. Meskipun warga sekolah merasa sepserti learning. Great Britain: The Policy
keluarga karena kedekatannya, namun tetap Press.

Volume 5, No 1, June 2017


Peran Modal Sosial dalam Implementasi Konsep ... 113
Sukma Wijayanto

Haryadi, K. (1990). Modernisasi perguruan Yogyakarta: Kanisius.


tamaniswa: makalah penunjang bagian
Tobias, J., Wales, J., Syamsulhakim, E., &
pendidikan majlis luhur. Palembang:
Suharti. (2013). Towards better
Konferensi persatuan Tamaniswa.
education quality Indonesia’s promising
Häuberer, J. (2011). Social Capital Theory. path. London: Overseas Development
Wiesbaden: VS Verlag für Institute. Retrieved from
Sozialwissenschaften. https://www.odi.org/sites/odi.org.uk/files
https://doi.org/10.1007/978-3-531- /odi-assets/publications-opinion-
92646-9 files/9065.pdf
Montessori, M. (1912). The Montessori Wibowo. (2007). Menumbuh kembangkan
method; scientific pedagogy as applied modal sosial dalam pengembangan
to child education in the children’s partisipasi masyarakat. Jurnal Gagasan
houses with additions and revisions by M’Power, 5(5).
the author. New York: Frederick A.
Wuryadi, K. (2010). Pendidikan karakter
Stokes Company.
bangsa dalam konsep Kebudayaan Ki
Poerwanti, E. (2013). Sistem indikator nilai- Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Trah
nilai moral universal sebagai evaluasi Hudyono kerjasama denga perpustakaan
reflektif pendidikan karakter di TK. Pakualaman.
Jurnal Prima Edukasia, 1(1), 30.
Yamin, M. (2009). Menggugat pendidikan
https://doi.org/10.21831/jpe.v1i1.2314
Indonesia: Belajar dari Paulo Freire
Purwadi. (2007). Filsafat jawa: Refleksi dan Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta:
kebijaksanaan hidup untuk mencapai Ar-Ruzz Media.
kesempurnaan lahir batin. Yogyakarta:
Yusuf, S. (2001). Psikologi perkembangan.
Cipta Pustaka.
Bandung: Penerbit PT. Remaja
Samho, B. (2013). Visi pendidikan Ki Hajar Rosdakarya. Bandung: PT. Remaja
Dewantara tantangan dan relevansi. Rosdakarya.

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 5, No 1, June 2017

Anda mungkin juga menyukai