2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
Nurul Istiq’faroh
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
istiqfaroh.pgsd@unusida.ac.id
Abstrak
Kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Makarim saat ini yaitu program belajar dengan konsep Pendidikan Merdeka. Kebijakan yang
digagas mengarah pada kebebasan peserta didik dalam berpikir kritis dan juga memberikan kebebasan
guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Artikel ini berusaha menganalisis tentang bagaimana
proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya “Merdeka Pikirannya,
dan Merdeka Raga serta Tenaganya” yang terorganisir dengan kebijakan Merdeka Belajar saat ini.
Proses pendidikan yang humanisme dan mengedepankan keterbukaan dalam berpikir sangat dijunjung
tinggi oleh Ki Hajar Dewantara sehingga dimungkinkan menjadi dasar dari konsep Pendidikan Merdeka
yang dicetuskan baru-baru ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menyediakan informasi dan
bukti tambahan untuk memenuhi tujuan dari proses Pendidikan Merdeka yang secara efektif bermanfaat
bagi Pemangku Kebijakan Pendidikan, guru dan peserta didik di Indonesia.
Kata Kunci: Merdeka Belajar, Kebijakan, Ki Hadjar Dewantara
Abstract
Merdeka Belajar (freedom to learn) is a policy initiated by the Minister of Education and Culture, Mr.
Nadiem Makarim to propose the concept of an Independent Education. This policy leads the freedom
for students in increasing their critical thinking and also provides the freedom for teachers in developing
their learning tools. This article attempts to analyze how the educational process proposed by Ki Hadjar
Dewantara in his philosophy "Freedom of Mind, and Freedom of Body and Energy" is organized in this
current policy “Merdeka Belajar”. The educational process which humanizes people and promotes
openness in thinking is highly upheld by Ki Hajar Dewantara so that it is possible to become the basis
of the concept of Merdeka Belajar. The result of this study is expected to be able to provide additional
information and evidence to meet the objectives of the Independent Education which is effectively
beneficial for Stakeholders in Education Policy, teachers and students in Indonesia.
Keywords: Merdeka Belajar, Policy, Ki Hadjar Dewantara
1
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
menghasilkan hal-hal yang kreatif dan berarti memberi kebebasan anak bergerak
inovatif. Ketika negara menciptakan menurut kemauannya, tetapipamong akan
kehidupan yang lebih layak dan maju bagi bertindak, kalau perlu denganpaksaan,
seluruh rakyatnya, maka pendidikan apabila keinginan anak-anak berpotensi
merupakan elemen penting yang harus membahayakan keselamatannya. Pada
disiapkan untuk mewujudkan cita-cita penelitian ini penulis mengkaji secara kritis
tersebut. terkait pemikiran dua tokoh besar tersebut
Dalam konteks pendidikan di dalam kaitannya dengan Merdeka Belajar.
Indonesia, pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat mendasar, penting dan
bernilai. Proses pendidikan di sekolah II. METODE PENELITIAN
sejatinya adalah bagaimana mengantarkan Jenis penelitian ini adalah kajian
para peserta didik untuk menjadi warga studi pustaka dengan menggunakan
negara yang baik serta dapat berinteraksi pendekatan analisis isi (content analysis).
sosial dengan lingkungan sekitarnya Sumber data dalam penelitian ini yaitu
(Birsyada, 2016: 1). Pendidikan menjadi sumber primer dan sekunder. Sumber
dasar dapat dilihat di konstitusi resmi primer meliputi kumpulan karya Ki Hajar
Negara Republik Indonesia, terutama pada Dewantara, khususnya dalam buku, “Ki
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Hajar Dewantara Bagian Pertama;
pada alinea ke-empat, secara ekplisit Pendidikan” dan draf kebijakan Merdeka
dinyatakan bahwa mencerdaskan Belajar yang telah dipaparkan oleh
kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab Nadieam Anwar Makarim. Sumber
Negara. Setelah Indonesia merdeka sekunder berupa tulisan atau karya orang
pemerintah terus melakukan perbaikan lain tentang Ki Hajar Dewantara dan jurnal
dengan cara melakukan perubahan yang mengupas tentang Merdeka Belajar.
kebijakan-kebijakan di sektor pendidikan Pengumpulan data dilakukan dengan
untuk menjadikan pendidikan di Indnesia teknik penelitian pustaka (library
semakin baik. Saat ini di Indonesia sistem research). Data yang telah terkumpul
pendidikan telah beralih pada sistem dianalisis secara kualitatif dengan
“Merdeka Belajar”. pendekatan induktif yang mengacu pada
Kementerian Pendidikan dan permasalahan yang ada. Unit analisis
Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan meliputi data dari kedua pemikiran tokoh
slogan Merdeka Belajar yang menjadi arah yang diteliti terkait dengan ruang lingkup
kebijakan era Menteri Pendidikan dan Merdeka Belajar.
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Makarim terinspirasi dari filosofi Bapak
Pendidikan Nasional yakni Ki Hadjar
Dewantara (Jawa Pos : 2020). Jika dilihat III. PEMBAHASAN
dari aspek filosofi, dasar-dasar yang dapat Teori Ilmu Pendidikan
dirujuk dari konsep pembelajaran yang
dikemukakan oleh Ki Hajar yakni Pendidikan merupakan proses
Momong, Among dan Ngemong. Momong pembentukan kecakapan fundamental
yang berarti bahwa pendidikan itu bersifat secara intelektual dan emosional ke arah
mengasuh. Mendidik adalah mengasuh alam dan sesama manusia (Dewey, 1964).
anak dalam dunia nilai-nilai. Dalarn sistem Pendidikan juga diartikan sebagai
among ini, pengajaran berarti mendidik pemberian bekal yang tidak ada pada masa
anak menjadi manusia yang merdeka kanak-kanak namun dibutuhkan pada masa
batinnya, merdeka pikirannya, dan dewasa (Rousseau, 2007: 69). Terdapat
merdeka tenaganya. Mengemong anak banyak ahli ilmu pendidikan yang dalam
2
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
3
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
4
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
5
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
6
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
7
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
8
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
Konsep inilah yang dipakai Nadiem dalam Learned. United Stated: John Wiley
merumuskan kebijakan Merdeka Belajar. & Sona, Inc.
Pendidikan yang baik bersifat terbuka dan
tidak memaksa peserta didik. Dengan Birsyada, M. I.. 2016. Dasar-Dasar
demikian hasil penelitian kepustakaan ini Pendidikan IPS. Yogyakarta: Ombak.
menunjukkan bahwa adanya relevansi Dewantara, Ki Hajar. 2013. Ki Hadjar
yang mendasar implementasi kebijakan Dewantara, Bagian Pert
Merdeka Belajar dengan filsafat yang ama:Pendidikan. Yogyakarta:
dikemukakan oleh tokoh besar Indonesia Majelis Luhur Persatuan
yaitu Ki Hajar Dewantara. Tamansiswa.
Dewey, J. 1964. Democracy and
education, fourth edition. New
IV. KESIMPULAN York: The Macmillan Company.
Dari berbagai uraian tersebut di atas Gutek, Gerald Lee . 1974. Philosophical
dapat diambil kesimpulan bahwa pertama, Alternative In Education. Loyola :
teori jiwa merdeka yang digagas oleh Ki University Of Chicago
Hajar Dewantara memandang bahwa
tujuan pendidikan pada hakikatnya ialah Hadiwijoyo, Ki Soenarno. 2016.
memerdekakan hidup, dan kehidupan Pendidikan Ketamansiswaaan Jilid
anak baik lahir maupun batin Kedua, III. Jakarta: Majelis Cabang
dalam semboyannya yakni makna Tamansiswa Jakarta
pedagogik menurut Ki Hajar Dewantara
Jawa Pos. 2020. Filosofi Ki Hadjar
terdapat tiga unsur yakni sistem momong,
Dewantara jadi Inspirasi Merdeka
among, dan ngemong. Pada sistem among
Belajar.
mengandung makna bahwa pengajaran
https://www.jawapos.com/nasional/
berarti mendidik anak menjadi manusia
pendidikan/14/07/2020/filosofi-
merdeka hatinya, merdeka pikirannya,
kihadjardewantara-jadi-inspirasi-
merdeka tenaganya. Sistem among inilah
merdeka-belajar/
yang dijadikan landasan terbentuknya
kebijakan “Merdeka Belajar”. Ketiga, Kemendikbud. 2019. “Merdeka Belajar:
antara konsep “merdeka belajar” yang Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
dicetuskan oleh Mendikbud Nadiem Belajar”. Jakarta: Makalah Rapat
Anwar Makarim memiliki kesejajaran Koordinasi Kepala Dinas
dengan konsep pendidikan menurut Ki Pendidikan Seluruh Indonesia
Hajar Dewantara, yakni keduanya sama-
sama menekankan adanya kemerdekaan Kuswandi, Dedi. 2005. Pengejawantahan
dan keleluasaan lembaga. KonsepKonsep Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara di Lingkungan
V. DAFTAR PUSTAKA Ibu Pawiyatan Tamansiswa
Barnadib, I. 2002. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta. Disertasi tidak
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa diterbitkan.
Bartolomeus Samho. 2013. Visi
Mustaghfiroh, Siti. 2020. Konsep
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
“Merdeka Belajar”Perspektif
Yogyakarta: Kanisisus.
Aliran Progresivisme John Dewey.
Bersin, Josh. 2004. The Blended Learning Diunduh dari:
Book; Best Practices, Proven https://ejournal.unuja.ac.id/.
Methodologies and Lessons
9
Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Agustus 2020
P-ISSN: 2528-4207
E-ISSN: 2620-407X
10