Anda di halaman 1dari 5

Argumen kritis eksplorasi konsep contoh

Contoh 1

01.01.2-T1-3. Eksplorasi Konsep - Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif KiHadjar


DewantaraJ a w a b :
Dalam pidato tersebut mengemukakan ucapan rasa terima kasih Ki Hajar Dewantara
atas pemberian gelar Doktor Honoris Causa. Dalam pidato tersebut Ki Hajar Dewantarameng
gambarkan asas “Tri – con” yang mencerminkan filsafat tentang akulturasi dalam
konteksasas-asas ke taman siswaan. Pendidikan merupakan salah satu fondasi
yang tak tergantikandalam pembentukan karakter individu, perkembangan
masyarakat, dan kemajuan suatu bangsa.Dalam pandangan UURI No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan bukan sekadar proses penyampaian pengetahuan, tetapi juga merupakan upaya s
adar dant e r e n c a n a u n t u k m e n c i p t a k a n l i n g k u n g a n b e l a j a r y a n g m e n
d u k u n g p e s e r t a d i d i k d a l a m mengembangkan seluruh potensi diri mereka. Potensi
ini mencakup aspek-aspek penting
sepertik e k u a t a n s p i r i t u a l , p e n g e n d a l i a n d i r i , p e m b e n t u k a n k e p r i b a d i a n y a
n g b a i k , p e r k e m b a n g a n kecerdasan, pembentukan akhlak mulia, dan
penguasaan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan pribadi, sosial, serta
kontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) yang menekankan ketidakpaksa


andalam pendidikan dan penghormatan terhadap kodrat individu menggambarkan
pendekatan yanghumanis. Menurutnya, pendidikan tidak boleh memaksakan
ideologi atau kehendak pendidik kepada siswa. Sebaliknya, pendidikan
harus memperhatikan kondisi dan konteks kehidupansiswa, menghargai identitas dan
keunikan mereka, serta memberikan ruang bagi
perkembangan potensi alami. Peran Ki Hadjar Dewantara dalam Transformasi Pendidikan Se
belumKemerdekaan: Sebelum Indonesia merdeka, pendidikan di bawah pemerintahan
kolonial Belandasangat terbatas, terutama bagi masyarakat pribumi. Ki Hadjar Dewantara
memiliki peran kuncidalam membela hak pendidikan bagi rakyat Indonesia. Salah
satu kontribusi utamanya
adalahm e n d i r i k a n T a m a n S i s w a p a d a t a h u n 1 9 2 2 . T a m a n S i s w a a d
alah sekolah pertama yangmenggunakan bahasa Indonesia sebaga
i b a h a s a p e n g a n t a r . H a l i n i m e r u p a k a n l a n g k a h revolusioner untuk
mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia. Peran Ki Hadjar Dewantaradalam
Transformasi Pendidikan Sesudah Kemerdekaan: Setelah Indonesia merdeka
pada tahun1945, Ki Hadjar Dewantara tetap berperan dalam transformasi pendidikan. Salah
satu
kontribusi besar adalah ketika ia diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dala
m Kabinet Amir
Sjarifuddin.T i n d a k a n K H D d a l a m m e n d i r i k a n P e r g u r u a n T a m a n S i s w a p a d a
tahun 1922-1930m e n j a d i l a n d a s a n p e n t i n g d a l a m m e m a j u k a n
p e n d i d i k a n p r i b u m i d i I n d o n e s i a . M e l a l u i pendekatan ini, KHD berusaha
menjembatani kesenjangan pendidikan antara kelompok pribumidan non-pribumi pada
masa itu.

Selama perjalanannya, KHD juga tetap aktif menulis,


dengan perubahan fokus dari politik menjadi pendidikan dan kebudayaan. Tulisannya menja
di saranauntuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Konsep pengajaranyang ditekankan oleh KHD tentang pengembangan kecerdasan,


peningkatan ilmu yang berguna,dan pembiasaan siswa untuk mencari pengetahuan sendiri
masih memiliki relevansi yang kuat diera modern. Dalam konteks pendidikan saat ini,
pendekatan active learning yang mendorongsiswa untuk menjadi pelajar yang mandiri
dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sangatkonsisten dengan pandangan ini.
(Majelis Luhur Pesatuan Tamansiswa, 2013)

Daftar referensi :
1.Undang-undang No. 20 Tahun 2023 tentang
S i s t e m P e n d i d i k a n N a s i o n a l https://pusdiklat.perpusnas.go.id/
regulasi/download/6
2.Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 2013
Contoh 2
Argumentasi kritis

Eksplorasi Konsep - Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Futri Uswatun Khasanah PPG BK UPI Prajab Gelombang II

(Sabtu, 24 Desember 2022)

Sosok yang kita kenal sebagai Ki Hajar Dewantara merupakan seseorang yang memiliki
nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang mana berubah menjadi Suwardi
Suryailingrat dan kini kita kenal sebagai bapak pelopor pendidikan nasional (Suastika, Ratna,
& Ardhana, 2002, p. 379).

Ki Hadjar Dewantara dengan prinsipnya yang kita kenal Tut Wuri Handayani yang menjadi
landasan perihal pengajaran dan pendidikan. Sungguh perjuangan yang tidak mudah sampai
di titik dapat membangun taman siswa yang merupakan gerbang menuju kemerdekaan baik
aspek pendidikan maupun aspek kebudayaan yang tentunya amat sangat terkait dengan aspek
politik sebagai pagar atau pondasi utama untuk menjaga pembangunan pendidikan ini.
Gerakan transpormasi Ki Hadjar Dewantara merupakan Gerakan untuk membebaskan diri
dari jeratan penjajah dengan meluaskan pendidikan kepada generasi muda juga generasi
penerus bangsa. Pada zaman colonial kala itu dengan didirikannya taman siswa di Yogyakarta
bertujuan agar bangsa dan anak-anak Indonesia serta rakyat dapat terbebas dari kebodohan
dan menemukan kemerdekaannya sendiri.

Yogyakarta merupakan tempat pertama diselenggarakannya pendidikan nasional yaitu


perguruan taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922.
Sejak didirikan perguruan tersebut, nama Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai Bapak taman
siswa, Bapak pendidikan nasional. Usaha Ki Hadjar Dewantara menyelenggarakan perguruan
nasional merupakan perjuangan yang sangat berani, karena pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah Belanda adalah pendidikan kolonial (Setiono, 2012, p. 2).

Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 itu tidak dimaksudkan untuk mendidik
golongan tertentu, tetapi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Tujuan pokok yang
hendak dicapai adalah terlaksananya pendidikan dan pengajaran secaramerata, sekaligus
menanamkan nilai-nilai persatuan di atas perbedaan (bhinnelea tunggal ilea). Salah satu
alasan mengapaTaman Siswa didirikan adalah kenyataan bahwa pemerintah kolonial sangat
kikir dan sama sekali mengabaikan bidang pendidikan (Suastika, Ratna, & Ardhana, 2002, p.
379).

Bukan hanya didirikannya Taman siswa tetapi Usaha-usaha yang di lakukan oleh Ki Hadjar
Dewantara dalam melaksanakan cita-cita pendidkannya yaitu dengan mendirikan Perguruan
Kebangsaan "Taman Siswa" pada tanggal 3 Juli 1922 di Jogyakarta. Pada sekolah-sekolah
Taman Siswa diadakan Pembaagian-Pembagian Sebagai Berikut; 1). Taman Indriya (Taman
Kanak-Kanak Taman Siswa) bagi anak-anak yang berumur 5-6 Tahun. 2). Taman Anak (kelas
I-III) bagi anak-anak berumur 6-7 Tahun -- 9-10. 3). Taman Muda (IVVI) bagi anak-anak
yang berumur 10-11 tahun -- 12-13 tahun. 4). Taman Dewasa (SMP). 5). Taman Madya
(SMA). 6). Taman Guru (Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila, 2021, p. 53)

Berawal dari perjuangan Gerakan transformasi dalam perkembangan pendidikan sebelum


kemerdekaan terlebih dahulu berjuang dalam aspek politik yakni terlibat dalam Indisce Partij
yang didalamnya terdaapat Ki Hadjar Dewantara, Dr Cipto dan Dr Douwes Dekker. Lalu
pada tahun 1912 mulai pergerakan dalam tujuan pendidikan yakni mendirikan bumi putera
dimana sekolah yang didirikan pada bupati tetapi hanya untuk calon-calon pegawai saja yang
di didik disana. Lalu kemudian prinsip mengenai ingin meluaskannya pendidikan mulai
semakin diperjuangan yakni Tanggal 3 Juli 1922 babak baru perjuangan Ki Hadjar Dewantara
dalam bidang pendidikan di mulai yaitu dengan mendirikan Taman Siswa yang mula-mula
bernama "National Onderwijs Instituut Taman Siswa" yang pertama di Jogjakarta, sekolah ini
kelak di ubah menjadi Perguruan Kebangsaan Taman Siswa" sekolah ini awalnya di
peruntukan hanya untuk taman anak dan kursus guru (Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila,
2021, p. 52).

Selain hal tersebut, Ki Hadjar Dewantara memiliki dua pandangan tentang pendidikan.
pertama, tri pusat pendidikan, yang mengatakan bahwa pendidikan yang diterima oleh peserta
didik terjadi dalam tiga ruang lingkup, yakni: lingkungan keluarga, lingkungan perguruan,
dan lingkungan masyarakat. Ketiga, lingkungan tersebut memiliki pengaruh edukatif dalam
pembentukan kepribadian peserta didik.

Aksi Nyata Identitas Manusia Indonesia - Filosofi Pendidikan Indonesia


Kompasiana.com
Recommended by
Kedua, sistem among, yaitu suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan bersendikan
kodrat alam dan kemerdekaan (Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila, 2021, p. 50). Prinsip Ki
Hadjar Dewantara yang selalu tersimpan adalah Tut wuri handayani yang dianggap sebagai
semboyan, moto, bahkan jiwa dan roh dalam mengembangkan pendidikan modem. Berbeda
dengan pendidikan Barat, yang seolah-olah memaksa agar anak didik memiliki kadar
intelektualitas yang tinggi, Taman Siswa mendidik dengan eara membimbing dan
mengarahkan dari belakang, sambi! memberikan petunjuk-petunjuk yang sesuai dengan
kemampuannya.

Konsep dan prinsip dari Bapak Pendidikan Nasional ini dengan tujuan meluaskan pendidikan
dan keluar dari hal kebodohan untuk dapat memerdekan bangsa, pendidikan dan
memerdekakan kebudayannya tentunya selalu dan akan tetap menjadi acuan perkembangan
pendidikan di Indonesia ini sesuai dengan contoh nyatanya yang Bapak Menteri Pendidikan
cetuskan yakni merdeka belajar. Harapannya semoga dengan menerapkan prinsip leluhur
menjadi bagian integral dalam pendidikan agar mengingat perjuangan akan Namanya
pendidikan di bangsa Indonesia ini.
Daftar Pustaka

Setiono, T. H. (2012). Ki Hadjar Dewantara Perannya Dalam Memperjuangkan Pendidikan


Nasional Tahun 1922-1959 . -, 2.

Suastika, M., Ratna, K., & Ardhana, K. (2002). Ki Hadjar Dewantara Pelopor Pendidikan
Nasional . Cakrawala Pendidikan, 379.

Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila. (2021). Pandangan dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
dalam Memajukan Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan IPS, 50

Anda mungkin juga menyukai