Anda di halaman 1dari 2

Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Sejak dahulu Ki Hadjar Dewantara bertekad untuk meluaskan semangat tentang


pendidikan kepada generasi muda. Dalam pandangan beliau upaya untuk mendidik kaum muda
merupakan syarat utama dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Perjuangan pendidikan
di Indonesia dapat kita lihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dan tempat-tempat yang
mengandung sisa perjuangan para pahlawan seperti benteng dan sekolah-sekolah. Pada tahun
1854 beberapa bupati melakukan pendirian sekolah kabupaten yang hanya bertujuan untuk
mendidik calon pegawai. Kemudian pada tahun yang sama, didirikan juga sekolah dengan nama
bumi putera yang berjumlah 3 kelas. Pada sekolah bumi putera tersebut siswa hanya diajarkan
membaca, menulis, dan berhitung seperlunya saja. Pada tahun 1922 lahirlah sebuah sekolah yang
dinamakan dengan Taman Siswa Yogyakarta sebagai gerbang emas kebebasan dan kebudayaan
bangsa Indonesia. Taman Siswa bertujuan memberikan kesempatan dan hak pendidikan yang
sama bagi para pribumi, menanamkan rasa kebangsaan pada peserta didik, dan metode
pendidikannya merupakan gabungan perspektif Barat dengan budaya Nasional. Karena
mengusung nasionalisme itulah pemerintah Belanda berupaya merintangi Taman Siswa dengan
mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar tahun 1932, namun Ki Hadjar Dewantara tetap gigih
memperjuangkan haknya hingga ordonansi itu dicabut.

Bagi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan itu memberikan dorongan terhadap


perkembangan siswa, yakni mengajarkan siswa untuk mencapai suatu perubahan dan dapat
bermanfaat di lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, siswa diharapkan mampu memberikan
manfaat untuk lingkungan keluarga atau untuk masyarakat luas. Pendidikan yang dimaksud oleh
Ki Hadjar Dewantara mampu membentuk karakater manusia menjadi manusia yang seutuhnya.
Ki Hadjar Dewantara memiliki strategi pengembangan pendidikan diantaranya pandangan
mengenai jiwa merdeka yang harus ditanamkan pada generasi penerus karena hanya mereka
yang berjiwa merdeka yang dapat melanjutkan perjuang dan mempertahankan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai merdeka belajar dapat dilihat
dalam pemikirannya mengenai pendidikan yang mendorong terhadap perkembangan siswa, yaitu
mengajarkan untuk mencapai perubahan dan dapat bermanfaat bagi lingkungan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan sarana untuk meningkatkan rasa pecaya diri, mengembangkan
potensi yang ada dalam diri karena selama ini pendidikan hanya mengembangkan aspek
kecerdasan tanpa diimbangi dengan sikap perilaku yang berkarakter dan ketrampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan. Merdeka belajar jika diaplikasikan dalam sistem pendidikan di
Indonesia, maka dapat membentuk siswa yang berkarakter karena telah terbiasa dalam belajar
dan mengembangkan pengetahuannya berdasarkan apa yang ada di lingkungannya. Hal tersebut
penting untuk dikembangkan karena untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungannya
dibutuhkan sikap kepedulian, terampil dan adaptif dimanapun berada.

Referensi :

Khoirul Dela Ainia.2020. Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan
Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat Indonesia. 3(3).

Zuriatin, dkk. 2021. Pandangan Dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara Dalam Memajukan
Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan IPS. 11(1).

https://universitassuryadarma.ac.id/taman-siswa-warisan-perjuangan-ki-hajar-dewantara/

Anda mungkin juga menyukai