Anda di halaman 1dari 2

1. Apa itu belajar?

Belajar adalah usaha manusia untuk mendapatkan ilmu agar menjadi manusia yang tahu,
memahami, mengerti,dapat melaksanakan, dan memiliki tentang sesuatu. Sebagai manusia
tentunya kita tidak jauh dari kebiasaan belajar, baik dengan melalui pendidikan disekolah
ataupun belajar dari pengalaman.

2. Bagaimana belajar dilihat dari beberapa sudut pandang teori belajar (behaviorism,
social-cognitivism, constructivism).
Adapun teori belajar terdiri dari 3 konsep yaitu : behaviorisme, sosial kognitif, dan
konstruktivisme.
1. Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan
perilaku pada siswa. terjadinya perubahan tingkah laku siswa diakibatkan adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Pada teori belajar behavioristik pembelajaran
dimulai dengan materi sederhana sampai kompleks, kemudian guru lebih banyak
memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.
2. Teori belajar konstruktivistik adalah yang menekankan bahwa pengetahuan adalah
hasil dari konstruksi. Dalam teori ini pembelajaran bukanlah sebuah proses mentransfer
ilmu, tapi perlu dibangun untuk dikonstruksi sendiri oleh peserta didik. Konstruktivistik
memberikan kebebasan pada peserta didik untuk belajar sendiri sehingga dapat
mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya.
3. Teori belajar sosial kognitif adalah teori belajar yang menekankan kemampuan untuk
berpikir manusia secara utuh dalam segala situasi dan kondisi pembelajaran. Teori
sosial kognitif merupakan teori belajar yang menekankan pada kapasitas kita untuk
belajar tanpa melalui pengalaman langsung.

3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan


regulasi diri).
Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan adalah suatu keadaan yang berasal dari dalam diri
bahwa tanpa belajar kita tidak akan mengetahui sesuatu.
Motivasi berdasarkan tujuan adalah motivasi yang dipengatuhi oleh keinginan yang
menggerakkan kita untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi berdasarkan emotional interest adalah motivasi yang dipengaruhi oleh
ketertarikan emosional sehingga merasa tertarik untuk belajar.
Motivasi berdasarkan regulasi diri adalah motivasi motivasi yang dipengaruhi oleh adanya
dorongan untuk melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan kemampuan dirinya.

4. Paradigma personal peserta didik ( growth mindset dan fixed mindset).


Pola pikir dapat mempengaruhi kesuksesan yang diraih dalam aspek kehidupan. Growth
mindset merupakan pola pikir yang terbuka terhadap informasi. Seseorang yang memiliki
pola pikir ini akan selalu bersikap positif, karna menurutnya kecerdasan merupakan hal
yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, seseorang yang memiliki pola
pikir growth mindset akan selalu terbuka untuk proses perbaikan diri dan memandang
kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Sedangkan Fixed mindset merupakan pola pikir
yang tidak percaya bahwa mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan
dan bakat mereka. Seseorang dengan pola pikir fixed mindset tidak suka menghadapi
tantangan dan mudah menyerah. Mereka perkaya bahwa kecerdasan dan bakat yang
mempengaruhi kesuksesan sehingga tidak diperlukan usaha untuk mencapai sebuah
keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai