Anda di halaman 1dari 2

PEMIKIRAN Vol.

06

KI HADJAR DEWANTARA
1. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman merupakan
dasar pendidikan anak berhubungan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di
mana anak berada, sedangkan kodrat zaman
berkaitan dengan isi dan irama
2. TRIKON, Ki Hadjar Dewantara memperkenalkan
asas trikon karena terdiri dari tiga asas yang
beralawan "kon", yaitu kontinyu, konvergen, dan
konsentris.
Kontinyu, artinya pengembangan yang
dilakukan harus berkesinambungan,
dilakukan secara terus menerus dengan
perencanaan yang baik.
Konvergen, artinya pengembangan yang
dilakukan dapat mengambil dari berbagai
sumber di luar, bahkan dari praktik
pendidikan di luar negeri.
Konsentris, artinya pengembangan
pendidikan yang dilakukan harus tetap
berdasarkan kepribadian kita sendiri.

Penerapan Konsep Pendidikan


Ki Hadjar Dewantara Implementasi Konsep Pendidikan Ki
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat Hadjar Dewantara
diterapkan melalui konsep yang
menjelaskan, bahwa dasar Pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan Pengaplikasian konsep pendidikan Ki Hadjar
kodrat zaman. Konsep ini sesuai dengan nilai Dewantara dqpat diterjemahkan dalam kodrat
filsafah yang terkandung pada masyarakat
sunda, yaitu "Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka
zaman. Penggunaan teknologi menjadi wajah dalam
Jaman" arti kata "Ngindung ka Waktu" berarti pembelajaran, contoh: penerapan literasi digital alam
kita sebagai masyarakat sunda memiliki pembelajaran. Selain itu, pembaharuan zaman tidak
cara, ciri, dan keyakinan masing-masing. meninggalkan nilai-nilai budaya, contoh: penggunaan
Sedangkan, "Mibapa Ka Jaman" memiliki arti
pakaian adat, bahasa adat, dan tata krama lokal yang
bahwa masyarakat sunda tidak melawan
perubahan zaman tetapi mengikutinya. digunakan di lingkungan sosial.

Rismat Rusyandi
Tantangan
*dapatkan Potongan
Harga Sebesar

Konsep Ki Hadjar
01 Dewantara 02 Kosistensi

Penerapan konsep pendidikan Ki Hadjar Kosistensi menjadi tantangan, salah


Dewantara dilihat dari kodrat zaman satunya dalam penerapan budaya lokal
mempunyai tantangan, salah satunya dan ada istiadat dalam perkembangan
fasilitas yang kurang memadai. Hal ini zaman.
menghambat dalam penerapannya, disisi
lain penggunaan fasilitas internet kurang
memadai di sekolah, sehingga
penerapan seperti literasi digital kurang
berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai