Tuliskan rancangan / rencana aksi nyata bagaimana Anda mengaplikasikan topik belajar
dan teori pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas!
Cara saya mengaplikasikan topik belajar dan teori pembelajaran dalam proses
pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1. Teori Behaviorisme
Teori belajar ini memfokuskan kepada perubahan tingkah laku peserta didik karena
adanya stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Rancangan/rencana aksi nyata
yang akan saya lakukan untuk menerapkan teori belajar tersebut adalah:
1. Menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi sederhana
sampai kompleks.
3. Saat saya melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada peserta didik
maka saya akan segera perbaiki.
2. Teori Sosial-Kognitif
3. Membantu peserta didik menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk
mengembangkan cara berpikir kritis.
4. Meminta peserta didik untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat
yang mereka miliki.
3. Teori Konstruktivisme
Teori ini mengakui bahwa peserta didik akan dapat menginterpretasikan informasi
ke dalam pikirannya, hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan mereka
sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan minatnya. Rancangan/rencana aksi
nyata yang akan saya lakukan untuk menerapkan teori belajar tersebut adalah:
3. Mendorong peserta didik berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking). Guru
yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan menantang para
peserta didik untuk mampu menjangkau hal–hal yang berada di balik respons
faktual yang sederhana. Guru mendorong peserta didik untuk menghubungkan
dan merangkum konsep-konsep melalui analisis, prediksi, justifikasi dan
mempertahankan gagasan atau pemikirannya.
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan
peserta didik lainnya. Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam
kelas yang bersifat intensif sangat membantu peserta didik untuk mampu
mengubah atau menguatkan gagasan-gagasannya. Jika mereka memiliki
kesempatan untuk mengemukakan apa yang mereka pikirkan dan mendengarkan
gagasan orang lain, maka mereka akan mampu membangun pengetahuan sendiri
yang didasarkan atas pemahaman sendiri. Jika merasa nyaman dan aman untuk
mengemukakan gagasan-gagasan mereka, maka dialog yang sangat bermakna
akan tercipta di dalam kelas.