Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Sepatutnya dipanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat, rahmat dan hidayahnya Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata
Tematik (KKN-T) Universitas Palangka Raya Periode II Tahun 2019 ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Buku Panduan ini berisi tentang
tatacara dan aturan dalam pelaksanaan KKN-T di Universitas Palangka Raya dengan
mengacu kepada Buku Panduan Akademik Universitas Palangka Raya Tahun 2018.
Memperhatikan bahwa pelaksanaan KKN-T di Universitas Palangka Raya
baru dimulai pada tahun 2019 ini, maka mungkin saja isi, sistematika dan desain
Buku Panduan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena itu saran dan
masukan untuk perbaikan pada periode-periode berikutnya sangat kami harapkan.
KKN-T merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pada
bidang Pengabdian Kepada Masyarakat.
Sasaran utama dari pelaksanaan KKN-T adalah untuk melatih dan mendidik
mahasiswa dalam bekerjasama dengan masyarakat menemukan akar permasalahan
pembangunan kawasan perdesaan sekaligus mencari dan menemukan solusi
pemecahan masalah yang terbaik. Sasaran lainya adalah dalam upaya mempererat
hubungan, kerjasama dan keterkaitan antara masyarakat kampus dengan pemerintah
daerah dan masyarakat, sehingga terjadi interaksi yang saling membutuhkan.
Pada kesempatan yang berharga ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Panitia Pelaksana KKN-T
Universitas Palangka Raya Periode II Tahun 2019 yang telah mencurahkan waktu,
tenaga dan pikiran demi tersusunnya Buku Panduan ini.
Semoga Buku Panduan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan KKN-T
di Universitas Palangka Raya dalam upaya meningkatkan peran Universitas Palangka
Raya dalam pembangunan daerah dan pembangunan nasional yang berkelanjutan
sesuai dengan cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terima kasih.

Palangka Raya, Juli 2019

Ketua LPPM UPR,

Dr. Ir. ASWIN USUP, M.Sc


NIP. 19670427 199303 1 002

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... i
DAFTAR ………………………………………………………………. ii
ISI
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. iv
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………. 1
1.2. Permasalahan …………………………………………… 1
1.3. Dasar Hukum …………………………………………… 2
1.4. Tujuan …………………………………………………… 2
1.5. Sasaran ………….……………………………………… 2
1.6. Luaran Program ………………………………………….. 3
1.7. Lokasi Pelaksanaan ……………………………………... 3
1.8. Prinsip Pelaksanaan ……………………………………... 3
1.9. Status dan Beban Studi ………………………………….. 4
1.10. Persyaratan Mahasiswa Peserta ………………………….. 4
1.11. Tema KKN ………………………………………………. 4
BAB II. PENGELOLAAN KKN ……………………………. 10
TEMATIK
2.1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ……………………... 10
2.2. Metode Pelaksanaan Program ……….…………………... 10
BAB III. TAHAP PELAKSANAAN …………………………………… 13
3.1. Persiapan ………………………………………………… 13
3.2. Pelaksanaan Program ……….…………………………... 13
3.3. Dosen Pembimbing Lapangan ………………………….. 13
3.4. Monitoring dan Evaluasi …….………………… 14
Kegiatan
3.5. Evaluasi (Penilaian) dan Sertifikat ………………………. 15
BAB IV. TATA TERTIB ……………………………………………… 15
4.1. Pembekalan Mahasiswa Calon Peserta KKN-T …………. 16
4.2. Di Lokasi KKN- ……………………………………… 16
T
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 18-29

ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Komponen Penetapan Nilai Akhir Mahasiswa
Peserta KKN-T …………………………………………………… 15

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Cover Laporan Akhir KKN-T ……………………………….. 18
Lampiran 2. Sistematika Laporan KKN-T ………………………………… 19
Lampiran 3. Halaman Pengesahan ………………………………………… 21
Lampiran 4. Contoh Dokumen Kegiatan Kelompok KKN-T 22
………………
Lampiran 5. Contoh Catatan Harian Kelompok …………………………... 23
Lampiran 6. Contoh Catatan Harian (Log Book) Individu ……………….. 24
Lampiran 7. Format Penilaian Teman Sejawat ……………………………. 25
Lampiran 8. Format Penilaian Perangkat Desa ……………………………. 26
Lampiran 9. Format Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan ……………. 27
Lampiran 10. Format Penilaian Presentase oleh Tim Satgas KKN-T ……… 28
Lampiran 11. Format Penilaian Laporan oleh Tim Satgas KKN-T ………... 29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kulian Kerja Nyata atau KKN adalah salah satu pilar perguruan tinggi dalam
program pengabdian kepada masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa,
untuk menerapkan prinsip kerjasama kelompok dari berbagai bidang kompetensi
akademik. Mahasiswa dilatih untuk mampu melakukan kerjasama dalam kelompok
dari berbagai bidang keilmuan, sehingga menjadi bersinergis dan menjadi kekuatan
besar pada saatnya nanti bagi bangsa Indonesia ini.
KKN merupakan wujud implementasi pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai
salah satu bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Pelaksanaan program dan
kegiatan KKN harus seiring dengan kemajuan jaman dan dinamika masyarakat
maupun pemerintah, maka program KKN di Universitas Palangka Raya (UPR) mulai
tahun 2019 ini diarahkan pada pola KKN Tematik (KKN-T) yang berbasis pada
pemberdayaan masyarakat dan keunggulan lokal.
Lokasi KKN-T Periode II tahun 2019 ini telah ditetapkan berdasarkan
kategori lahan, yaitu desa-desa yang berada pada lahan gambut dan desa yang
terletak pada lahan non-gambut atau lahan kering, dengan porsi penempatan desa
telah disepakati 70% untuk desa gambut dan 30% untuk desa non-gambut. Atas
dasar kategori tersebut, maka dipilihlah dua kabupaten yaitu Kabupaten Pulang Pisau
(kabupaten dengan lahan gambut yang luas) dan Kabupaten Gunung Mas (wilayah
non gambut atau lahan kering). Pada Periode II Universitas Palangka Raya juga
bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumuhan Rakyat untuk
mendukung Program Tempat Pembuagan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R)
dan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang terdapat di Kabupaten
Kapuas, Barito Selatan, Palangka Raya, Katingan, Pulang Pisau dan Gunung Mas.
1.2. Permasalahan
Permasalahan desa gambut maupun non gambut atau lahan kering adalah:
1. Masyarakat masih menganggap bahwa program dan kegiatan KKN masih
bersifat top down, tidak menggunakan pendekatan partisipatif.
2. Semua desa masih tercatat sebagai desa rawan kebakaran pada musim kemarau.
3. Belum ditemukannya pola pertanian menetap yang efektif dan pola tebas dan
bakar masih merupakan tradisi masyarakat dan belum ditemukan teknologi
inovasi penganti yang efektif dan murah sebagai penganti pembakaran lahan.
4. Belum terpetakannya anak-anak sekolah usia dini pada tiap desa.
5. Belum terpetanya potensi wisata yang lengkap dari tiap desa, sehingga
potensi wisata tersebut belum dapat dioptimalkan oleh pengelola wilayah.
6. Belum adanya fasilitas promosi wisata (website, blog) yang memadai dari tiap
desa, sehingga potensi wisata yang dimiliki oleh tiap desa belum berkembang,
dan banyak situs-situs budaya daerah yang terabaikan oleh masyarakat.
7. Banyaknya kelompok kesenian dan tradisi yang belum dibina sebagai aset
wisata.

1|Page
8. Adanya program pemerintah berupa perpustakaan desa yang belum mampu
dikelola untuk menunjang kegiatan pendidikan dasar di desa.
9. Semakin pudarnya budaya gotong royong (handep hapakat).
10. Beberapa desa telah memiliki produk-produk olahan hasil industri rumah tangga,
tapi belum mampu bersaing dalam pemasaran.
1.3. Dasar Hukum
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dilakukan berdasarkan:
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Panduan Akademik Universitas Palangka Raya tahun 2018/2019.
3. Panduan Pelaksanaan KKN-T Universitas Palangka Raya Periode II Tahun
2019.

1.4. Tujuan

Tujuan pelaksanaan KKN-T Periode II tahun 2019 dibagi menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus, sebagai berikut:
1) Tujuan Umum:
1. Terbentuknya alumni UPR yang mampu memetakan masalah yang dihadapi
oleh masyarakat dalam pembangunan desa.
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang peduli terhadap fenomena sosial.
3. Mendekatkan Universitas Palangka Raya kepada masyarakat.
4. Membantu pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2) Tujuan Khusus:
1. Membantu membuat konsep untuk memecahkan persoalan desa, seperti
pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
2. Membantu membuat konsep untuk pertanian menetap dengan teknik
Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
3. Membantu memetakan kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
4. Memetakan potensi desa berbasis wisata.
5. Membentuk sarana promosi wisata yang ramah lingkungan.
6. Upaya membentuk desa-desa binaan KKN Universitas Palangka Raya.
7. Membantu meningkatkan kemampuan produk yang dihasilkan oleh
masyarakat bersaing dalam pemasaran. S
1.5. Sasaran
Sasaran program KKN-T Periode II Tahun 2019 terdiri dari:
1. Mahasiswa:
Mahasiswa yang menjadi peserta program KKN-T berasal dari berbagai Fakultas
dan program studi di Universitas Palangka Raya.
2. Perguruan Tinggi:
Universitas Palangka Raya akan memperoleh umpan baik sebagai hasil
pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah
masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pembangunan ilmu
pengetahuan yang diasuh di Universitas Palangka Raya dapat disesuaikan
dengan tuntutan nyata dari pembangunan.

2|Page
3. Masyarakat:
Masyarakat yang menjadi sasaran program adalah masyarakat desa yang dipilih
oleh Panitia Pelaksana KKN pada 100 desa diwilayah gambut dan non gambut,
di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas.
4. Pemerintah:
Dalam hal ini, program KKN-T dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas
Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Kantor BPBD, Dinas Pendidikan dan Dinas
Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas.

1.6. Luaran Program


Hasil luaran dari program KKN-T Peiode I Tahun 2019 diharapkan sebagai
berikut:
1. Mahasiswa yang tangguh dan mempunyai kepedulian terhadap pembangunan,
khususnya di pedesaan.
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa di dalam masyarakat yang
beragam.

1.7. Lokasi Pelaksanaan


Lokasi KKN-T Periode II Tahun 2019 adalah sebanyak 102 kelompok, terdiri
dari 69 kelompok di Kabupaten Pulang Pisau, 20 kelompok di Kabupaten Gunung
Mas, 7 kelompok di Kota Palangka Raya, 3 kelompok di Kabupaten Katingan, 2
kelompok di Kabupaten Barito Selatan, dan 1 kelompok di Kabupaten Kapuas. Dari
sejumlah 102 kelompok KKN-T Periode Tahun 2019, terdapat 10 kelompok
merupakan kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) bertempat di 6 kabupaten, yaitu 1 kelompok di Kabupaten Kapuas, 2
kelompok di Barito Selatan, 3 kelompok di Kabupaten Katingan, 1 kelompok di
Kabupaten Gunung Mas, 1 kelompok di Kabupaten Pulang Pisau, dan 2 kelompok di
Kota Palangka Raya. Keseluruhan desa lokasi penempatan kelompok diutamakan
yang berstatus desa, bukan kelurahan.
1.8. Prinsip Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKN-T dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Co-creation (gagasan bersama): KKN-T dilaksanakan berdasarkan pada tema dan
program yang merupakan gagasan bersama antara universitas (dosen, mahasiswa,
Pusat KKN) dengan pihak Pemerintah Daerah (Lingkungan, Desa atau
Kecamatan), mitra kerja dan masyarakat setempat.
2. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN-T dilaksanakan dengan
pendanaan bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak
Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat, disesuaikan dengan
tema dan program yang telah disepakati.
3. Flexibility (keluwesan): KKN-T dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan
program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra
kerja dan masyarakat dalam proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat
memilih tema dan waktu pelaksanaan KKN-T yang ditawarkan universitas sesuai
dengan keinginannya.

3|Page
4. Sustainability (keberlanjutan): KKN-T dilaksanakan secara berkesinambungan
berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target
tertentu.
5. Research based Community Services (berbasis riset pelayanan masyarakat):
KKN-T dapat dilaksanakan berdasarkan tema dan program yang bersumber dari
kegiatan penelitian yang berkembang untuk pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat.

1.9. Status dan Beban Studi


Status KKN-T merupakan program wajib bagi mahasiswa program Strata 1
(S1) Universitas Palangka Raya, karena:
1. Program terstruktur, artinya hanya dapat diikuti oleh mahasiswa dengan
persyaratan akademik tertentu.
2. Mempunyai bobot akademik, dan beban kredit KKN-T harus dilakukan
bersama dengan kegiatan kurikuler lainnya yaitu melalui proses evaluasi.
3. Mempunyai status/kedudukan yang jelas dalam kurikulum artinya, penyusunan
kurikulum KKN Tematik harus mengikuti kaidah-kaidah sesuai dengan
penyusunan kurikulum mata kuliah yang lain.
4. Diprogramkan dalam Kartu Rencana Studi (KRS).
5. Dalam pelaksanaannya dilakukan bimbingan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi.
6. Beban kredit program KKN-T sebesar 4 SKS.

1.10. Persyaratan Mahasiswa Peserta


Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang dapat menjadi peserta KKN-T
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memprogram KKN dalam Kartu rencana Studi (KRS)
2. Pada saat memprogramkan KKN, mahasiswa telah mengumpulkan sekurang
kurangnya 110 SKS atau lebih 80 % dari seluruh beban studi yang ditetapkan
oleh Universitas Palangka Raya, yang ditunjukan dengan KHS terakhir.
3. Mendaftarkan diri lewat situs e-kkn dan memverifikasikan ke LPPM UPR.
4. Lolos dalam verifikasi peserta yang dilakukan oleh Panitia KKN-T sesuai
dengan kelengkapan persyaratan.
5. Mengikuti pembekalan kompetensi Tematik dilaksanakan oleh Tim KKN-T
Universitas Palangka Raya.

1.11. Tema KKN


Tema KKN-T Universitas Palangka Raya Periode II Tahun 2019
dilaksanakan berlandaskan pada 7 (tujuh) tema, yaitu:

1.11.1. Tema Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk memulai pendidikan dan membentuk karakter anak. Kegiatan KKN-T dapat
mendukung pembentukan atau penguatan PAUD di desa-desa di seluruh Kalimantan
Tengah. Selain itu keberadaan mahasiswa KKN dapat membantu pemerintah dalam
membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta kendala program PAUD di

4|Page
desa lokasi KKN. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
tiap tahun memprioritaskan pada pengembangan PAUD.
a) Tujuan:
1. Pemetaan jumlah anak usia dini di wilayah KKN.
2. Mengidentifikasi permasalahan dan kendala PAUD di desa KKN.
3. Membuat program atau proposal pendirian PAUD jika belum ada di desa,
atas dasar hasil pemetaan jumlah anak usia dini yang ada di desa tersebut.
4. Membuat program belajar dan memulai kegiatan belajar skala kecil (jika
tidak ada PAUD) di desa KKN.
5. Membantu pembuatan program dan kegiatan PAUD (jika sudah ada) di
lokasi KKN.
6. Terselenggaranya kegiatan pembelajaran PAUD dan evaluasi hasil
pembelajaran.
b) Target:
1. Terpetakannya data anak usia dini yang ada di wilayah KKN.
2. Teridentifikasinya potensi, kebutuhan belajar anak dan permasalahan serta
faktor penyebab tidak berkembangnya lembaga pendidikan anak usia dini di
desa KKN.
3. Terbentuknya kelompok belajar untuk pendidikan anak usia dini.
4. Terselenggaranya pembelajaran PAUD.
5. Meningkatnya kinerja pengelola PAUD di dalam pelaksanaan pembelajaran.

1.11.2. Tema Pengembangan Desa Berbasis Wisata


KKN-T berbasis desa wisata adalah salah satu starategi pengembangan desa
sebagai tempat wisata melalui penguatan potensi budaya masyarakat, pengembangan
jasa lingkungan, pengolahan produk unggulan desa, dan keunikan desa lainnya.
Promosi desa wisata dapat dilakukan melalui pengembangan kesenian daerah,
promosi produk unggulan yang dapat diciptakan dalam bentuk makanan khas daerah,
cinderamata, fasion, hasil pertanian dan peternakan. Pengelaolaan dan penataan desa
wisata dilakukan melalui program yang telah dirancang oleh mahasiswa dan
diselaraskan dengan program pemerintah daerah.
a) Tujuan:
1. Mempersiapkan dan menyusun perencanaan desa sebagai salah satu
destinasi wisata.
2. Mengidentifikasi potensi dan keunggulan desa wisata.
3. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan calon wisatawan.
4. Membuat media promosi berupa leaflet atau website desa untuk mendukung
promosi pengembangan desa wisata
5. Melakukan pengelolaan dan penataan potensi budaya desa menuju desa
wisata.
6. Melakukan konsep pengolahan produk makanan, kerajinan, fashion, hasil
pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai oleh-oleh khas desa wisata.
7. Mempromosikan potensi desa wisata melalui kepada program KKN
Tematik.

5|Page
b) Target:
1. Tersedianya media informasi (baliho, leaflet, poster, banner, website, dan
lainnya) sebagai sarana promosi desa wisata.
2. Terdapatnya aktivitas penataan potensi budaya desa wisata.
3. Teridentifikasinya data potensi dan kebutuhan desa wisata.
4. Terdapatnya data kebutuhan dan harapan wisatawan yang datang ke desa
wisata.
5. Terdapatnya aktifitas pengolahan produk makanan, kerajinan, fesion, hasil
pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai produk unggulan desa wisata.
6. Tersedianya rancangan pengembangan desa secara berkelanjutan.

1.11.3. Tema Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan


KKN-T Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah kegiatan
pendampingan yang dilakukan mahasiswa KKN untuk memotifasi masyarakat atau
kelompok masyarakat dalam mengurangi kejadian kebakaran di desa lokasi KKN.
Mahasiswa KKN dapat memberikan pendampingan kelompok masyarakat dalam hal
penyuluhan, penguatan kelompok, program kerja kelompok atau membuat program
lomba desa cegah api di Kalimantan Tengah, yang diselaraskan dengan program
pemerintah daerah.
a) Tujuan:
1. Mengidentifikasi dan pemetaan daerah yang sering terbakar di setiap
wilayah desa lokasi KKN.
2. Mengidentifikasi program dan alat yang sudah digunakan untuk pencegahan
kebakaran.
3. Mensosialisasikan tentang pentingnya pencegahan kebakaran lahan dan
hutan di desa masing-masing.
4. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, pemerintah
Kabupaten/Kecamatan/ Desa untuk merintis dibentuknya program “Lomba
Desa Cegah Api”.
5. Membuat “Gerakan Desa Cegah Api” misalnya membentuk posko
kebakaran di desa lokasi KKN.
b) Target:
1. Teridentifikasi dan terpetanya lahan yang sering terbakar di setiap desa
lokasi KKN.
2. Teridentifikasinya sarana dan prasarana desa menuju desa Mandiri Cegah
Api.
3. Tersosialisasikannya program pencegahan kebakaran di desa KKN.
4. Terbangunnya komitmen antara tokoh masyarakat, pemerintah Kabupaten/
Kecamatan/Desa untuk merintis kegiatan Lomba Desa Cegah Api.
5. Terselenggaranya program Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di
lokasi KKN.

1.11.4. Tema Pembukaan/Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)


KKN-T Pembukaan lahan tanpa Bakar (PLTB) adalah kegiatan
pendampingan yang dilakukan mahasiswa KKN dalam mengelola lahan masyarakat

6|Page
untuk mengurangi penggunaan api dalam penyiapan dan pembersihan lahan. Selain
itu mahasiswa KKN dapat memberikan pendampingan kelompok masyarakat dalam
pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman yang menopang kehidupan sehari-
hari.
a) Tujuan:
1. Mengidentifikasi dan pemetaan tujuan pembukaan lahan oleh masyarakat.
2. Mengidentifikasi program yang dapat dilakukan dengan program PLTB.
3. Mensosialisasikan tentang program PLTB, misal tebas dan tanam jalur,
menanaman tanaman produktif lainnya di bawah tanaman utama
(agroforestry system).
4. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah setempat/desa dan
kecamatan untuk merintis dan menjalankan program PLTB.
5. Membuat “Gerakan Memanfaatkan Pekarangan” misalnya gerakan
pengembangan warung hidup dan apotik hidup di lokasi KKN.
b) Target:
1. Teridentifikasinya kegiatan pembukaan lahan di desa lokasi KKN.
2. Tersosialisasikannya program PLTB.
3. Terciptanya koordinasi antara tokoh masyarakat, pemerintah setempat/desa
dan kecamatan untuk merintis dan menjalankan program PLTB.
4. Terbentuknya gerakan pemanfaatan pekerangan di lokasi KKN.
5. Terselenggaranya program PLTB di lokasi KKN.

1.11.5. Tema Revolusi Mental Melalui Budaya “Handep Hapakat”


KKN-T Revolusi Mental (RM) merupakan program kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa KKN untuk mendukung program pemerintah guna meningkatkan
perilaku yang lebih baik dan karakter gotong royong melalui gerakan Indonesia
melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia
mandiri, serta gerakan Indonesia bersatu. Melalui program KKN-T Revolusi Mental
di Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali budaya gotong
royong, budaya handep, atau budaya derma (membantu yang kesusahan) di desa
KKN.
a) Tujuan:
1. Mengidentifikasi potensi dan masalah terkait nilai-nilai kepribadian yang
dimiliki oleh masyarakat di lokasi KKN.
2. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja yang
lebih baik bagi mahasiswa KKN maupun masyarakat yang berada di lokasi
KKN dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
4. Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders (tokoh masyarakat dan tokoh
agama) terkait dalam program revolusi mental.
5. Melaksanakan gerakan Indonesia melayani guna meningkatkan perilaku
pelayanan publik yang berintegritas (di kantor desa atau puskesmas).
6. Melaksanakan gerakan Indonesia bersih guna menciptakan perilaku hidup
bersih di kalangan masyarakat lokasi KKN.
7. Melaksanakan gerakan Indonesia tertib, guna mewujudkan perilaku hidup
tertib di ruang publik dengan mengacu pada asas ketertiban umum.

7|Page
8.Melaksanakan gerakan Indonesia mandiri guna mendorong budaya kreatif,
inovatif, dan beretos kerja tinggi untuk meningkatkan produktivitas dan
daya saing bangsa.
9. Melaksanakan gerakan Indonesia bersatu guna mewujudkan perilaku saling
menghargai antar golongan dan gotong royong di kalangan masyarakat.
b) Target:
1. Teridentifikasinya potensi dan masalah terkait nilai-nilai kepribadian yang
dimiliki oleh masyarakat di lokasi KKN.
2. Berubahnya cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku serta cara kerja
yang dimiliki mahasiswa KKN maupun masyarakat yang berada di lokasi
KKN dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
3. Meningkatnya peran dan fungsi stakeholders dalam program revolusi
mental.
4. Terlaksananya gerakan Indonesia melayani serta meningkatnya perilaku
pelayanan publik yang berintegritas.
5. Terlaksananya gerakan Indonesia bersih serta terciptanya perilaku hidup
bersih di kalangan masyarakat lokasi KKN.
6. Terlaksananya gerakan Indonesia tertib melalui aksi nyata, serta
terwujudnya perilaku hidup tertib.
7. Terlaksananya gerakan Indonesia mandiri yang mampu mendorong budaya
kreatif, inovatif, dan beretos kerja tinggi untuk meningkatkan produktivitas
dan daya saing bangsa.
8. Terlaksananya gerakan Indonesia bersatu guna mewujudkan perilaku saling
menghargai antar golongan dan gotong royong dikalangan masyarakat.

1.11.6. Tema Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK)


Tema Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah program
kegiatan yang dilakukan terkait dengan pengembangan produk-produk industri
rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat di desa. Kehadiran mahasiswa
peserta KKN-T dapat membantu melakukan identifikasi dan memetakan produk-
produk yang dihasilkan masyarakat, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
mulai dari perencanaan produk, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran. Produk
hasil usaha mikro dan kecil tersebut sering dihadapkan pada permasalahan yang tidak
dapat ditanggulangi oleh masyarakat secara perorangan.
a) Tujuan:
1. Mengidentifikasi dan memetakan produk-produk industri rumah tangga
yang dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat, baik secara perorangan
maupun kelompok.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam
pengembangan industri rumah tangga, baik menyangkut aspek teknis, sosial,
ekonomi dan kebijakan.
3. Memberikan rekomendasi dan alternatif pemecahan terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat melalui kelembangaan dan sentuhan-sentuhan
teknologi.

8|Page
4. Menyelenggarakan pemecahan terhadap beberapa masalah yang dihadapi
masyarakat dalam pengembangan usaha mikro dan kecil.
b) Target:
1. Teridenfikasi dan terpetakannya produk-produk industri rumah tangga yang
dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat, baik secara perorangan
maupun kelompok.
2. Teridenfikasinya permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam
pengembangan industri rumah tangga, baik menyangkut aspek teknis, sosial,
ekonomi dan kebijakan.
3. Adanya rekomendasi dan alternatif pemecahan terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat melalui kelembangaan dan sentuhan-sentuhan
teknologi.
4. Adanya pemecahan terhadap beberapa masalah yang dihadapi masyarakat
dalam pengembangan usaha mikro dan kecil.

1.11.7. Tema Bersama “Penghijauan Hutan Kampus UPR”

KKN Tematik bersama Hijaukan Hutan Kampus UPR adalah kegiatan


bersama yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa peserta KKN Periode I Tahun 2019
di kampus UPR selama 1 minggu untuk mendukung dan mengembangkan Hutan
Kampus UPR yang ada di tengah-tengah kampus UPR. Mahasiswa KKN dapat
mengambil bagian dalam mempersiapkan hutan kampus yang layak, indah dan bersih
sehingga memberikan pelayanan lingkungan buat warga kampus UPR.
a) Tujuan:
1. Mengidentifikasi dan memetakan hutan kampus UPR
2. Mengidentifikasi kebutuhan untuk hutan kampus yang layak
3. Menjaga dan membersihan hutan kampus, sehingga layak menjadi hutan
kampus
4. Membuat “Gerakan Penanaman Pohon Hutan Kampus”.
5. Membuat perencanaan hutan kampus yang layak untuk UPR Jaya Raya.
b) Target:
1. Teridentifikasi dan terpetanya Hutan Kampus UPR.
2. Teridentifikasinya sarana dan prasarana menuju Hutan Kampus yang layak.
3. Terjaganya hutan Kampus UPR.
4. Tertanamnya sejumlah pohon untuk pengembangan hutan kapus UPR yang
lebih baik.
5. Terdata dan terpasangnya nama-nama pohon yang ada di hutan kampus
UPR.
Kelompok mahasiswa yang mengikuti kerjasama dengan Kementerian PUPR
melaksanakan 2 (dua) tema utama, yaitu sanitasi yang berbasis masyarakat (sanimas)
dan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle). Program
TPS 3R bertujuan untuk mengurangi kuantitas dan/atau memperbaiki karakteristik
sampah, yang akan diolah secara lebih lanjut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
sampah dan berperan dalam menjamin semakin sedikitnya kebutuhan lahan untuk
penyediaan TPA sampah di perkotaan. Kegiatan SANIMAS merupakan pemberian

9|Page
dana bantuan pemerintah, sebagai bentuk inisiatif untuk mempromosikan penyediaan
prasarana dan sarana air limbah permukiman yang berbasis masyarakat dengan
pendekatan tanggap kebutuhan. Fokus kegiatan SANIMAS adalah penanganan air
limbah rumah tangga.

BAB II
PENGELOLAAN KKN TEMATIK

2.1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat


Konsep pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraan. Prinsip dasar konsep pemberdayaan masyarakat
adalah menolong masyarakat agar mereka mampu menolong dirinya sendiri (helping
people to help themselves). Pemberdayaan masyarakat menjadikan masyarakat
sebagai subjek (pelaku) pembangunan. Pemberdayaan masyarakat tidak hanya tugas
dan tanggungjawab pemerintah tetapi merupakan tanggungjawab berbagai pihak
untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang
dicapai. Pemberdayaan masyarakat memiliki prinsip keberlanjutan dan
membutuhkan pendampingan sampai masyarakat berdaya dan mandiri.
Upaya memberdayakan masyarakat dapat dipandang dari tiga sisi, yaitu:
1. Enabling, yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang. Bahwa setiap manusia, setiap orang, setiap masyarakat memiliki
potensi yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya membangun
“daya manusia” dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran
terhadap potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya.
2. Empowering, yaitu memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat. Diperlukan langkah-langkah yang lebih positif, selain hanya
menciptakan iklim dan suasana. Penguatan ini mempunyai langkah-langkah
nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan
akses kepada berbagai peluang yang membuat masyarakat semakin berdaya.
3. Protecting, yaitu memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah karena
menghadapi yang kuat. Perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat
mendasar sifatnya dalam pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti
mengisolasi atau menutupi dari interaksi. Melindungi harus dilihat sebagai
upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta
eksploitasi yang kuat terhadap yang lemah.

2.2. Metode Pelaksanaan Program KKN-T


2.2.1. Ruang Lingkup KKN-T
Ruang lingkup kegiatan KKN-T terdiri dari seluruh kegiatan yang terkait
dengan penyelenggaraan KKN-T Periode II Tahun 2019 mulai dari persiapan dan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (penilaian), sebagai beriku:
1. Persiapan dan perencanaan, merupakan segala bentuk kegiatan yang terkait
dengan upaya-upaya mempersiapkan dan merencanakan kegiatan KKN-T mulai
dari penyusunan rencana anggaran kegiatan, penetapan tema, penyusunan buku

10 | P a g e
pedoman, pendaftaran dan verifikasi mahasiswa peserta, observasi dan
penentuan lokasi, pembagian kelompok mahasiswa, pembekalan, penetapan
DPL, pendampingan penyusunan rencana kegiatan, dan mempersiapkan
rangkaian kegiatan pemberangkatan mahasiswa menuju lokasi KKN-T.
2. Pelaksanaan, yaitu seluruh rangkaian kegiatan yang terkait dengan aplikasi
seluruh komponen perencanaan di lapangan, mulai dari pemberangkatan
mahasiswa menuju lokasi, penyerahan kepada pemerintah daerah, pelaksanaan
program setiap tema, pendampingan, monitoring dan evaluasi, penarikan
mahasiswa dari lokasi, penjemputan dan pemulangan, dan kegiatan tambahan di
kampus UPR.
3. Penilaian, adalah rangkaian kegiatan yang terkait dengan evaluasi dan penilaian
atas pelaksanaan KKN-T untuk setiap mahasiswa peserta kelompok, yang
melibatkan semua pihak terkiat yang berkompeten seperti panitia pelaksanaan
KKN-T, anggota kelompok dan DPL.
2.2.2. Metode KKN-T
Secara umum Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran
partisipatif aplikatif, melalui diskusi dan mengemukakan pendapat secara bebas
sesuai dengan bidang dan keahlian mahasiswa. Secara khusus pelaksanaan tema
KKN-T menggunakan pendekatan kelompok kooperatif, yaitu dilaksanakan oleh
mahasiswa secara berkelompok dan bekerjasama dengan pemerintah desa dan
masyarakat desa. Pelaksanaan di lapangan dilakukan bersama masyarakat desa
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan program, sehingga
partisipasi masyarakat dapat menjamin keberlanjutan program KKN-T. Pelibatan
masyarakat dan pemerintah desa sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
berdampak kepada tingginya perasaan kepemilikan masyarakat terhadap program
yang telah dilaksanakan, sehingga masyarakat akan tetap menjaga, memelihara,
bahkan melanjutkan pelaksanaan program tersebut karena sangat dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat.
Prosedur pelaksanaan KKN-T:
1. Melakukan survei pendahuluan ke desa calon lokasi KKN-T.
2. Pendaftaran peserta dan verifikasi data peserta.
3. Pengumuman mahasiswa yang memenuhi persyaratan menjadi peserta.
4. Pengusulan DPL kepada fakultas.
5. Mensosialisasi Panduan KKN-T kepada mahasiswa peserta KKN-T dan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).
6. Supervisi lokasi untuk menentukan kesiapan pemerintah dan masyarakat desa.
7. Pembekalan bagi mahasiswa peserta.
8. Pembentukan kelompok mahasiswa anggota program KKN-T.
9. Pemberangkatan dan penempatan mahasiswa ke desa lokasi didampingi DPL.
10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
11. Penjemputan dan pemulangan mahasiswa dari lokasi oleh DPL.
12. Melaksanakan rencana pemecahan rekor MURI penanaman pohon di hutan
kampus UPR.
13. Presentase dan penilaian program kelompok mahasiswa.
14. Pengumpulan/penyerahan laporan kelompok.

11 | P a g e
2.2.3. Lama Pelaksanaan KKN-T
KKN-T Periode II Tahun 2019 dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu,
dengan perincian sebagai berikut:
1. Selama 1 (satu) minggu pembekalan mahasiswa dan pembekalan DPL di
kampus.
2. Selama 6 (minggu) minggu berada di desa lokasi KKN-T.
3. Selama 1 (satu) minggu melakukan KKN-T di Hutan Kampus UPR sekaligus
pelaksanaan presentase/paparan dan penilaian hasil program kelompok di
kampus UPR sekaligus pelaksanaan penilaian mahasiswa peserta KKN-T.
Secara khusus pelaksanaan presentase (paparan) laporan kelompok adalah
kegiatan pelaporan hasil pelaksanaan KKN-T melalui suatu forum diskusi kelompok
yang melibatkan semua kelompok mahasiswa KKN-T. Setiap kelompok KKN-T
diberikan kesempatan menampilkan hasil program kerja pelaksanaan tema, yang
diberikan pertanyaan atau masukan dari kelompok lainnya serta mendapatkan
penilaian dan/atau masukan revisi dari tim penilai yang ditunjuk berdasarkan surat
tugas dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas
Palangka Raya.

12 | P a g e
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
3.1. Persiapan
Beberapa kegiatan pada tahap persiapan adalah:
1. Survei pendahuluan sekaligus sosialisasi ke desa sasaran, di Kabupaten Pulang
Pisau dan kabupaten Gunung Mas. Survei pendahuluan bertujuan untuk
melakukan identifikasi terhadap potensi pelaksanaan tema-tema KKN-T,
permasalahan umum dan potensi desa, serta mendapatkan Surat Pernyataan
Kesediaan Kepala Desa atas penempatan lokasi KKN-T.
2. Rekruitmen/pendaftaran mahasiswa peserta melalui online e-KKN LPPM
Universitas Palangka Raya, sekaligus pembagian kelompok mahasiswa
berdasarkan fakultas, program studi, dan jenis kelamin dalam upaya
mengakomodasi tema-tema KKN-T yang akan dilaksanakan. Setiap kelompok
mahasiswa terdiri dari 12 – 15 orang.
3. Pengusulan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada fakultas berdasarkan
proporsi jumlah mahasiswa peserta dari setiap fakultas.
4. Sosialisasi atau pembekalan bagi mahasiswa peserta KKN-T dan DPL.
5. Pelepasan peserta KKN-T dari LPPM Universitas Palangka Raya atau halaman
Rektorat UPR.
6. Penyusunan Rencana Kerja Kelompok yang dibimbing oleh DPL.

3.2. Pelaksanaan Program


Tahap pelaksanaan KKN-T Universitas Palangka Raya dimulai dari kegiatan
pelepasan mahasiswa di LPPM UPR, penyambutan, penempatan, pelepasan
mahasiswa dari desa lokasi KKN-T masing-masing. Kegiatan mahasiswa di desa
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan atau sekitar 4 (empat) minggu. Setiap kelompok
mahasiswa ditempatkan di satu desa dengan didampingi oleh DPL.
Mahasiswa wajib melaksanakan 5 (lima) tema KKN-T sesuai dengan bidang
keahliannya. Tema-tema KKN-T dilaksanakan oleh mahasiswa peserta setiap
kelompok secara bersama-sama, dan penanggungjawab setiap tema KKN-T
dibebankan kepada mahasiswa yang berkompeten.
Setelah selesai 1 (satu) bulan di desa, mahasiswa peserta KKN-T ditarik dari
lokasi untuk selanjutnya mempertanggungjawabkan kegiatan/program yang telah
dilaksanakan dalam ajang diskusi kelompok bersama dengan DPL.
Pada tahap selanjutnya KKN-T dilaksanakan di Kampus Universitas
Palangka Raya, mengerjakan tema KKN Tematik bersama “Hijaukan Hutan
Kampus” selama 1 minggu. Jika memungkinkan “Peserta KKN-T melakukan
penanaman pohon serentak satu menit per hektar” yang diusulkan untuk
didokumentasikan dan mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

3.3. Dosen Pembimbing Lapangan


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen UPR yang ditunjuk dan
ditugaskan oleh LPPM UPR sebagai pembimbing kegiatan KKN-T di lapangan.
DPL yang ditunjuk LPPM UPR berdasarkan usulan fakultas yang jumlahnya
proforsional dengan jumlah mahasiswa peserta KKN dari masing-masing fakultas.
13 | P a g e
Terkait dengan kewenangan memberikan nilai bagi mahasiswa peserta KKN
bimbingannya, maka syarat utama DPL adalah dosen tetap yang telah ditugaskan di
salah satu fakultas di UPR dengan jabatan minimal lektor. Seorang DPL ditugaskan
membimbing 1 – 3 atau rata-rata 2 kelompok mahasiswa.
Fungsi DPL adalah melakukan pembimbingan agar pelaksanaan KKN dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Sikap dan perilaku DPL dalam
pembimbingan sangat menentukan mutu dan keberhasilan program KKN secara
keseluruhan. Kerjasama DPL dengan aparatur pemerintah dan tokoh masyarakat
perlu diupayakan melalui pendekatan sosial yang intensif dan akrab. DPL juga
berfungsi sebagai pengawas informal di lapangan yang apabila diperlukan dapat
secara langsung memberikan pengarahan kepada para mahasiswa atau dengan cara
memberikan laporan kepada LPPM UPR melalui Panitia KKN-T.
DPL mempunyai peranan sebagai motivator, pembina, pengarah, penasehat,
penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di
lapangan. Berdasarkan kondisi di lapangan, DPL berperan agar para mahasiswa
KKN secara aktif berupaya mengubah perilaku sebagai bagian dari proses belajar
mahasiswa. Atas dasar fungsi dan peranan tersebut maka tugas DPL meliputi:
a. Sebagai pelatih bagi mahasiswa bimbingannya.
b. Melakukan orientasi, studi wilayah, dan pengamatan dan pemetaan potensi dan
kondisi riil lokasi sesuai dengan tema KKN.
c. Membimbing mahasiswa pada perencanaan program.
d. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial.
e. Menjaga dan membina kedisiplinan mahasiswa.
f. Membantu mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN di lapangan.
g. Membentuk suasana (iklim) untuk berkembangnya kreativitas dan aktivitas
mahasiswa.
h. Menampung segala permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa di
lapangan.
i. Menjadi penghubung antara mahasiswa dengan Panitia Pelaksana KKN, instansi
pemerintah, tokoh masyarakat, serta membina hubungan antara sesama manusia.
j. Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi tingkah laku mahasiswa
secara individu maupun kelompok.
k. Membimbing mahasiswa menulis laporan, menilai kegiatan dan menentukan
prestasi keberhasilan mahasiswa.

3.4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh Tim Monev yang
ditunjuk oleh LPPM UPR. Tim Monev melakukan evaluasi terhadap seluruh
rangkaian kegiatan KKN-T yang berguna bagi langkah-langkah perbaikan pada
penyelenggaraan KKN-T di waktu mendatang. Tim Monev berhak melakukan
berbagai cara pengumpulan data dari berbagai kalangan terkait dalam upaya
memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan secara empirik. Hasil Monev
disampaikan oleh Tim Monev kepada LPPM UPR melalui Panitia KKN-T Periode II
Tahun 2019.
Unsur-unsur monitoring dan evaluasi terdiri dari:

14 | P a g e
1. Proses persiapan dan perencanaan (anggaran, rekrutmen mahasiswa peserta,
pembekalan, kepanitiaan, pemilihan lokasi, dan pembagian kelompok
mahasiswa).
2. Pelaksanaan (kesesuaian lokasi dengan tema, kesesuaian program dengan
kondisi sosial dan budaya masyarakat, pemondokan, peran DPL, kerjasama di
dalam dan antar kelompok, dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan KKN-
T).

3.5. Evaluasi (Penilaian) dan Sertifikat


Pada tahap akhir pelaksanaan KKN-T seluruh kelompok wajib
menyampaikan Paparan Hasil Kegiatan sekaligus penyerahan Laporan Akhir pada
saat Paparan dimaksud. Penilaian KKN-T dilakukan oleh pada 6 (enam) komponen,
yaitu sesama mahasiswa, perangkat desa, Dosen Pembimbing Lapangan dan Panitia
atau Satgas KKN, hasil paparan/presentase, dan laporan akhir, dengan bobot
penilaian Tabel …. berikut:
Tabel 1. Komponen Penetapan Nilai Akhir Mahasiswa Peserta KKN-T
No. Komponen Penilaian Persentase (%)
1. Mahasiswa peserta kelompok 20,00
2. Pemerintah desa 15,00
3. Dosen pembimbing lapangan 30,00
4. Paparan/presentase hasil KKN-T 15,00
5. Laporan akhir KKN-T 15,00
6. Pembekalan 5,00
Jumlah 100,00

Kepada mahasiswa peserta yang mendapatkan nilai akhir KKN-T minimal C,


diberikan sertifikat. Sertifikat yang diberikan kepada mahasiswa peserta KKN-T
sebagai tanda kelulusan dan penghargaan atas peran serta dalam kegiatan KKN-T.

15 | P a g e
BAB IV
TATA TERTIB

4.1. Pembekalan Mahasiswa Calon Peserta KKN-T


Pembekalan sebagai wadah latihan pra-KKN-T, sekaligus sebagai forum
penyiapan mental/fisik sebagai calon peserta KKN, maka pembekalan diatur sebagai
berikut:
1. Seluruh mahasiswa calon peserta KKN-T wajib mengikuti seluruh rangkaian
acara pembekalan, baik ceramah maupun latihan, dari awal sampai akhir.
2. Peserta pembekalan telah siap di tempat (ruangan) 10 menit sebelum acara
dimulai.
3. Setiap peserta wajib menandatangani daftar hadir.
4. Peserta yang terlambat 15 menit dianggap tidak mengikuti acara/materi yang
sedang berlangsung.
5. Setiap peserta berhak mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang bertugas
pada waktu itu.
6. Setiap peserta wajib memakai jaket almamater, kemeja warna putih dan
bawahan hitam, dan bagi wanita memakai baju dan bawahan yang longgar,
panjang bawahan peserta wanita di bawah lutut.
7. Setiap peserta wajib memelihara ketertiban dan keamanan serta memperhatikan
sopan santun (etika) dan bersungguh-sungguh selama pembekalan.
8. Peserta yang karena sesuatu keperluan yang mendesak/keadaan luar biasa,
sehingga terpaksa tidak hadir, maka harus seizin Panitia Pelaksana Kuliah Kerja
Nyata, jika tidak demikian dianggap tidak hadir karena tidak mengikuti materi.
9. Bagi peserta yang tidak hadir karena sakit harus menunjukkan surat keterangan
sakit dari dokter.
10. Kehadiran peserta dalam pembekalan minimal 80%.
11. Bagi peserta yang melanggar tata tertib ini dikenakan sanksi yang ditetapkan
oleh Panitia KKN-T secara bertahap sesuai pelanggarannya, yaitu (a) Peringatan
secara lisan atau tulisan, (b) Pengurangan nilai pembekalan, (c) Pencabutan
seluruh haknya sebagai peserta pembekalan, dan (d) Pencabutan haknya sebagai
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN-T).
12. Mahasiswa tidak diperkenankan meminta rekomendasi apapun terkait dengan
penilaian KKN-T yang tidak sesuai dengan kalender KKN-T.
13. Hal-hal lain yang belum diatur pada tata tertib ini akan disampaikan pada acara
pembekalan.

4.2. Di Lokasi KKN-T


Setiap mahasiswa peserta KKN-T Periode II Tahun 2019 selama di lokasi
KKN-T wajib mentaati tata tertib sebagai berikut:
1. Setiap peserta KKN-T harus tinggal atau mondok di desa/lokasi selama waktu
yang ditentukan.

16 | P a g e
2. Peserta KKN-T tidak boleh meninggalkan lokasi tanpa alasan yang dapat
dibenarkan, dan harus seizin Ketua Kelompok, Kepala Desa dan DPL.
3. Peserta KKN-T harus melaksanakan tugas-tugasnya dengan rasa tanggung jawab
dan dedikasi tinggi dari awal sampai akhir.
4. Mahasiswa wajib membuatkan log book (catatan harian) kegiatan pribadi selama
di lapangan sebagai bagian pertimbangan DPL menentukan nilai KKN-T.
5. Peserta KKN-T harus bersikap sopan, berpakaian wajar dan rapi dan senantiasa
memakai atribut KKN-T (kaos, name tag dan jaket almamater) dalam
melaksanakan tugas serta bagi pria tidak berambut panjang.
6. Semua urusan surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
KKN-T harus sepengetahuan DPL dan/atau Kepala Desa.
7. Peserta KKN-T tidak dibenarkan membuat kerusakan, keonaran/kegaduhan,
kerusuhan, unjuk rasa dan sejenisnya selama masa KKN-T di lokasi.
8. Peserta KKN-T harus senantiasa memelihara pergaulan yang sopan, kedamaian,
solidaritas, dan toleransi yang tinggi.
9. Setiap peserta KKN-T tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan-kegiatan
politik praktis.
10. Setiap peserta KKN-T wajib menjunjung tinggi dan menjaga nama baik
Universitas Palangka Raya.
11. Bagi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan mabuk-mabukan, perkelahian,
pencurian, perbuatan asusila, dan perbuatan kriminal lainnya secara langsung
akan ditarik (deportasi) dari lokasi KKN-T dan keikutsertaannya dalam kegiatan
KKN-T dinyatakan gagal.
12. Semua bentuk pelanggaran atas tata tertib ini akan diberikan sanksi.
13. Pemberian sanksi terhadap setiap pelanggaran ditetapkan/diberikan secara
bertahap sebagai berikut: (a) Peringatan lisan, (b) Peringatan tertulis, (c) Pengu-
rangan nilai lapangan, dan (d) Penarikan dari lokasi.

17 | P a g e
Lampiran 1. Cover Laporan Akhir KKN-T

LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T)
PERIODE II TAHUN 2019

TEMA PRIORITAS
.....................................................

LOGO UPR TERBARU


Foto Kegiatan untuk Sampul

Oleh:
KELOMPOK ………..

NIM ..............................(Koordinator)
1. ………………………….
NIM ..............................(Sekretaris)
2. …………………………..
NIM ..............................(Bendahara)
3. …………………………..
NIM ..............................(Anggota)
4. …………………………..
NIM ..............................(Anggota)
5. …………………………..
NIM ..............................(Anggota)
6. …………………………..
NIM ..............................(Anggota)
7. Dst
NIM ..............................(Anggota)

Dosen Pembimbing Lapangan:


…………………………………………………….

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2019

18 | P a g e
Lampiran 2. Sistematika Laporan KKN-T

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata pengantar
Ringkasan
Daftar isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
1.2. Tujuan Penyelenggaraan KKN-T
1.3. Kegunaan
BAB II. METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK
2.1. Waktu dan Tempat
2.2. Metode Pelaksanaan (Tema Program)
2.2.1. Program Prioritas Kelompok
2.2.2. Program KKN-T Bersama
2.2.2. Cara dan Tahapan Pelaksanaan
2.2.3. Partisipasi Masyarakat
BAB III. KEADAAN UMUM LOKASI
3.1. Letak Administratif dan Geografis
3.2. Struktur Pemerintahan
3.3. Batas Wilayah
3.4. Tata Guna Lahan
3.5. Keadaan Penduduk (jenis kelamin, usia, pendidikan, agama, tenaga
kerja)
3.6. Keadaan Infrastruktur (jalan, jembatan, perdagangan, angkutan)
BAB IV. HASIL PENYELENGGARAAN KKN TEMATIK
4.1. Laporan awal (kegiatan 2 minggu pertama, diserahkan dalam bentuk
softcopy ke Tim KKN LPPM UPR melalui laman: lppm.upr.ac.id)
4.1.1. Rencana Program dan Pembagian Tim
4.1.2. Kondisi Awal Desa dengan Foto-foto Kegiatan
4.1.3. Permasalahan yang Ditemukan
4.2. Laporan Akhir
4.2.1. Pelaksanaan tema program prioritas
4.2.2. Kegiatan Kemasyarakatan
4.2.3. Faktor pendukung dan penghambat
4.2.4. Upaya mengatasi hambatan
4.2.5. Keberhasilan Program

19 | P a g e
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
5.2. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA

Catatan: Bagi kelompok mahasiswa yang mengikuti program kerjasama dengan


Kementerian PUPR, laporan mengikuti sistematika yang ditentukan oleh
Kementerian PUPR.

KETENTUAN LAPORAN
Laporan dikumpulkan dalam bentuk hardcopy 3 dan soft-copy (CD) dengan
ketentuan
sebagai berikut:
1. Huruf Times New Roman font 12
2. Spasi 1,5
3. Ukuran kertas A4 70 gram
4. Margin:
a. Atas : 4
b. Bawah : 3
c. Kanan : 3
d. Kiri : 4
5. Penomoran halaman
a. Halaman judul sampai dengan halaman daftar isi menggunakan penomoran
angka
romawi kecil
b. Di pojok kanan atas, kecuali halaman bab baru ditulis di tengah bawah
b. Penjilidan laporan KKN dijilid dengan warna biru muda
a. Dibuat sebanyak 4 eksemplar
b. Dikumpulkan PADA SAAT Presentase atau maksimal 1 minggu setelah
presentasi

20 | P a g e
Lampiran 3. Halaman Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T)
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
SEMESTER GENAP TAHUN 2018/2019

TEMA: (Contoh)
PEMBERDAYAAN PAUD, ...DST DI DESA BALUKON

Menyetujui: Palangka Raya, ...................................


Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua Kelompok,

(Nama Dosen Pembimbing) Nama………………………….


NIP. NIM. .........................................

Mengetahui:
Ketua LPPM Universitas Palangka Raya,

Dr. Ir. ASWIN USUP, M.Sc


NIP. 19670427 199303 1002

21 | P a g e
Lampiran 4. Contoh Dokumen Kegiatan Kelompok KKN-T

No Nama Kegiatan Dokumentasi (Contoh)


1. Pembekalan KKN-T

2. Kunjungan lapangan atau


menuju pertemuan desa

3. Pembinaan kesenian dan


tarian daerah

4. dst.

22 | P a g e
Lampiran 5. Contoh Catatan Harian Kelompok

UPAYA
HARI DESKRIPSI PERMASALAHAN
MENGATASI
TANGGAL KEGIATAN YANG MUNCUL
PERMASALAHAN
1. Dalam waktu 1
minggu perangkat
desa berusaha
membentuk
PAUD di desa
2. Mahasiswa KKN
diminta untuk
Koordinasi
membantu
dengan kepala
Sabtu Belum terbentuknya menyiapkan draft
desa dan tokoh
20 April 2019 PAUD di desa struktur
masyarakat
PAUD, tugas dan
tentang PAUD
wewenangnya
3. Mahasiswa
mempersiapkan
materi dan mulai
membuka PAUD
3 hari setelah
dipetakan
21 April 2019 ……………… ……………………... …………………….
dst

Desa ……………………, …………………. 2019

Mengetahui:
Kepala Desa ……………………… Ketua Kelompok,

……………………………………. …………………………….
……………………………………. NIM.

23 | P a g e
Lampiran 6. Contoh Catatan Harian (Log book) Individu

No. Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Permasalahan


1. Minggu, 4 Agustus 2019
05.00 – 05.30 Mandi, berkemas Pada waktu koordi-
05.30 – 06.00 Sarapan pagi nasi dengan kantor
06.00 – 07.00 Koordinasi kelompok desa, belum ada
07.00 – 09.00 Koordinasi dengan apparat desa berada
pemerintah desa di kantor, sehingga
09.00 – 12.00 Membantu administrasi administrasi
kependudukan di kependudukan desa
kantor desa sempat tertunda.
dst……………… dst………… dst…………
2. Senin, 5 Agustus 2019
05.00 – 05.30 Mandi dan berkemas Awal kerja bakti
05.30 – 06.00 Masak tidak banyak mas-
06.00 – 07.00 Sarapan pagi yarakat yang
07.00 – 09.00 Berbincang dengan terlibat, tapi setelah
tokoh masyarakat dipanggil
tentang mata menggunakan
pencaharian setempat pengeras suara di
09.00 – 12.00 Ikut kerja bakti masjid satu per satu
memperbaiki saluran masyarakat datang
air dan ikut bekerja….
dst…… dst…….

24 | P a g e
Lampiran 7. Format Penilaian Teman Sejawat

FORMULIR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Nama : ……………………………… (nama teman yang dinilai)


NIM : ................................................

Desa : .....................................................
Tempat KKN Kecamatan : .....................................................
Kabupaten : .....................................................
Jumlah
: ................................... orang
Anggota

SKOR PENILAIAN

No. INDIKATOR PENILAIAN Kurang Cukup Baik Sangat


60 – 69 70 - 75 76 - 80 Baik
81 - 100
1. Disiplin
2. Tanggung jawab
3. Tertib dalam mengikuti kegiatan
Kerjasama dalam menyelesaikan
4.
tugas
5. Toleransi terhadap kinerja anggota
6. Patuh terhadap peraturan kelompok
7. Sopan terhadap masyarakat sekitar
Melaporkan data atau informasi
8. terkait tugas sebagaimana mestinya
(kejujuran)
Keberanian untuk mengemukakan
9.
pendapat
Kemampuan dalam memecahkan
10.
masalah
TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Palangka Raya, ...............


Penilai sesama,

Nama mahasiswa penilai


NIM.................................

Catatan:
 Semua peserta KKN menilai semua temannya secara objektif
 Kerahasiaan penilaian dijamin oleh DPL

25 | P a g e
Lampiran 8. Format Penilaian Perangkat Desa

PENILAIAN OLEH PERANGKAT DESA

Nama Mahasiswa : .................................................


NIM : .................................................

Tempat KKN :
Desa : ...................................................

SKOR PENILAIAN
Sangat
NO. INDIKATOR PENILAIAN Kurang Cukup Baik
Baik
60 – 69 70 - 75 76 - 80
81 – 100
1. Sikap dan perilaku di masyarakat
2. Disiplin
3. Inisiatif
4. Kemampuan berkomunikasi
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Aktif mengikuti kegiatan warga
8. Tanggung jawab
Kepatuhan terhadap norma/adat/
9.
tradisi di masyarakat
Kemampuan dalam memecahkan
10.
masalah
TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Desa…........,……....................

Nama.......................................
Jabatan....................................

Catatan:
 Lembar penilaian ini dinilai oleh pejabat yang berwenang di lingkungan tempat
KKN, yakni Kepala Desa/Lurah, Sekretaris, atau Perangkat Desa/Kelurahan
 Lembar penilaian ini dianggap sah jika ada tanda tangan dan stempel dari pejabat
yang berwenang
 Mohon diperbanyak sesuai jumlah mahasiswa

26 | P a g e
Lampiran 9. Format Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan

PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

Nama Penilai :.................................................


Nama yang Menilai :.................................................
NIM :.................................................

Tempat KKN :
Desa ...................................................

SKOR PENILAIAN
Sangat
NO. INDIKATOR PENILAIAN Kurang Cukup Baik
Baik
60 – 69 70 – 75 76 - 80
81 - 100
1. Sikap dan perilaku di masyarakat
2. Disiplin
3. Inisiatif
4. Kemampuan komunikasi
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Aktif mengikuti kegiatan warga
8. Tanggung jawab
Kepatuhan terhadap norma/adat/
9.
tradisi di masyarakat
Kemampuan dalam memecahkan
10.
masalah
TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Palangka Raya, …..................

Nama........................................
NIP...........................................

Catatan:
 Lembar penilaian ini dinilai oleh DPL dan disertakan dalam laporan
 Lembar penilaian ini dianggap sah manakala ada tanda tangan DPL

27 | P a g e
Lampiran 10. Format Penilaian Presentase oleh Tim Satgas KKN-T

PENILAIAN PRESENTASE

Nama Penilai :.................................................


NIP :.................................................

Tempat KKN :
Desa........................................

SKOR PENILAIAN

NO. INDIKATOR PENILAIAN Kurang Cukup Baik Sangat


60 – 69 70 - 75 76 - 80 Baik
81 - 100
1. Judul dan konsistensi isi
Materi/sistematika isi presentasi (runtut,
2.
membingungkan, ada daftar isi presentasi)
Cara penyampaian materi (suara kurang
3.
jelas/keras, keruntutan, dsb)
Kualitas grafis file presentasi (word saja,
4.
gambar saja, word & gambar seimbang)
Referensi yang dipakai (ada, tidak, sitasi
5.
lengkap, mutakhir, lama)
Waktu presentasi (terlalu lama, tepat waktu,
6.
bertele-tele)
Cara menjawab pertanyaan (sikap terhadap
7.
penanya, kesantunan, penampilan
Keakuratan jawaban yang diberikan (tidak
8.
jelas, membingungkan, runtut, logis)
Detail jawaban yang diberikan (pendek, lgs
9.
pd masalah, dgn contoh & detail, panjang)
Penampilan saat presentasi (kerapian),
10.
kekompakan group, gaya penyampaian
TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Palangka Raya, ...............

Ttd

Nama...............................
NIP..................................

Catatan:
 Lembar penilaian ini dinilai oleh TIM KKN LPPM UPR dan disertakan dalam
laporan
 Lembar penilaian ini dianggap sah manakala ada tanda tangan Penilai

28 | P a g e
Lampiran 11. Format Penilaian Laporan oleh Tim Satgas KKN-T

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK

Desa : …………………………..
Kecamatan : …………………………..
Kabupaten : …………………………..

SKOR PENILAIAN
Sangat
NO. INDIKATOR PENILAIAN Kurang Cukup Baik
baik
60 – 69 70 - 75 76 - 80
81 - 100
1. Sistematika laporan
2. Kelengkapan laporan
3. Kejelasan dan keruntutan penulisan
Kebenaran konsep ide yang
4.
dipaparkan
5. Ketepatan pemilihan kosakata
6. Kemampuan menjelaskan isi laporan
Usaha mahasiswa dalam menyusun
7.
laporan
8. Presentasi (pemaparan) laporan
TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 8) =

Palangka Raya, ...............

Nama...............................
NIP..................................

29 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai