Nama ; Ita sari, MPd SMAN 4 Barabai, HST, Kalsel Calon GuruPenggerak angkatan
5
tugas 1.1.a.6. Demontrasi Persektif “ Pemikiran Filosofi Ki Hajar Dewantara”
TRILOGI PENDIDIKAN
Sebagai seorang guru, bukan hanya mengajarkan materi di dalam kelas, tapi lebih dari
itu, tugas guru lebih berat yaitu mendidik siswanya. Ki Hajar menjelaskan trilogi
pendidikan yang sering kita dengar yaitu, Pertama. ing ngarso sung tulodo (yang
didepan memberi teladan). Guru merupakan panutan bagi siswa, apalah artinya jika
guru hanya bertindak kasar kepada siswa. Pada kasus lain guru lambat masuk kelas,
lalu siswa pun besok mempraktikkannya. Mungkin masih ingat pepatah “ guru kencing
berdiri, murid kencing berlari” yang memiliki makna apapun yang dilakukan guru
menjadi perintah langsung bagi siswa. Keteladananlah yang menjadi panglima
pendidikan.
Kedua, ing madyo mangun karso (yang di tengah membangun keinginan). Guru adalah
motivator bagi siswa, mendampingi siswa menciptakan ruang impian yang ia inginkan.
Agar terjalin keakraban. Hapus stigma guru adalah dewa dan titel menjauhkannya
dengan siswa. Jangan posisikan siswa seperti kerbau, cangkir, dan kertas yang tidak
berguna sehingga seenaknya diperlakukan. Seorang guru yang baik adalah dia yang
bisa menjadi sahabat bagi muridnya. Guru tidak akan bisa jadi motivator jika ada jarak
antaradirinya dengan murid.
Ketiga, tut wuri handayani (yang dibelakang memberi dorongan). Guru memberi
dorongan bagi siswa setelah ia menyadari akan impiannya. Biarkan siswa berkembang
sesuai bakat dan keinginannya. .
Inilah Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, dengan begitu guru mengetahui makna
dari trilogi tersebut. Seorang guru yang bisa menjadi teladan sekaligus motivator bagi
anak-anak didiknya yang kemudian dijadikan guru favorit oleh para siswa. Apabila
seorang guru menjadi guru yang disenangi para siswa, transformasi nilai serta ilmu
akan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan pengaruh positif bagi
perkembangan siswa.
1. kebiasaan mencium tangan guru saat baru datang dan pulang sekolah
2. selalu berdoa saat datang dan pulang
3. membiasakan anak untuk mengerjakan sholat bersama baik sholat dhuha maupun
zuhur.
4. Melaksanakan kegiatan keagaamaan pada hari besar keagamaan seperti Isra Miraj,
Maulud Nabi Besar Muhammad SAW
5. pembelajaran yang berpusat pada peserta didik(Student sentral) 6.pembelajaran
model diskusi lebih dikembangkan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan sifat budi pekerti yang baik
seperti ;menumbuhkan arti kasih sayang, kejujuran, hati yang bersih, bijak, pemberani,
murah hati, ulet, tangguh, sabar, ikhlas, dan kerja keras. Dan ini nantinya akan
melahirkan generasi penerus yang sesuai dengan cita-cita bangsa yaitu menjadi pelajar
pancasila yang beriman,mandiri,bergotong royong, kebhinekaan global, bernalar kritis
dan kreatif.
Wasalamualaikum wr wb