Anda di halaman 1dari 1

Tiara Ayustina (2398011313)

Eksplorasi Konsep

Ki Hadjar Dewantara bertekad untuk meluaskan semangat pendidikan kepada generasi muda.
Gerakkan transformasi yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara sangat mempengaruhi perkembangan
dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Gerakan transformasi yang digagas Ki Hajar Dewantara yang
bertujuan mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia bernama Taman Siswa. Sebelum
adanya gerakan tersebut pendidikan merupakan kegiatan yang terbatas, tidak untuk masyarakat
umum. Rakyat hanya di ajari membaca, menulis, dan berhitung. Upaya untuk mendidik kaum muda
merupakan syarat utama dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Pendidikan yang
mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindari dari kebodohan. Pendidikan yang ada pada
masa kolonial tidak mencerdaskan, melainkan mendidik manusia untuk tergantung pada nasib dan
bersikap pasif. Keinginan untuk merdeka harus dimulai dengan mempersiapkan kaum bumi putra
yang bebas, mandiri, dan pekerja keras. Seorang pendidik juga diharapkan mampu mendidik peserta
didik dengan memegang semboyan dari Ki Hajar Dewantara yakni, Ing Ngarso Sung Tuladha
(dimuka memberi contoh), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun cita-cita), Tut Wuri
Handayani (mengikuti dan mendukungnya).
Banyak hal yang sudah relevan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara misalnya bagaimana
kita mendidik peserta didik untuk berbudi pekerti yang luhur yang di mulai dari lingkungan keluarga,
jika di keluarga di didik dengan baik maka akan membawa karakter yang baik nantinya di
masyarakat, disinilah peran sekolah untuk menyiapkan lingkungan yang baik untuk mendidik peserta
kita sesuai dengan bakat dan minat mereka, karena sesungguhnya setiap anak punya potensi yang
mereka bawa sejak lahir. Sisanya yaitu bagaimana menempatkan anak pada lingkungan yang baik, di
didik dengan penuh kasih sayang bagaimana mengembangkan pola pikir mereka sehingga bisa
mencapai kehalusan budi sehingga mampu berempati dengan sesamanya, dengan rasa itu anak didik
kita bisa membangun semangat dalam dirinya untuk menghasilkan sebuah karya nyata untuk
mencapai keseimbangan dalam hidupnya demi mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pemikiran inilah yang membuka cakrawala saya sebagai calon guru profesional bahwa guru
itu sebagai penuntun karena anak sudah memiliki potensi sejak lahir,keluarga, sekolah, dan
lingkungan. Masyarakat secara luas akan menjadi tempat mereka untuk di tempah, di didik sehingga
nantinya akan menjadi anak yang berbudi pekerti dan tetap berpedoman terhadap nilai-nilai budaya
lokal di mana mereka berada, sehingga dapat mencapai keselarasan hidup untuk di
pertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta.

Anda mungkin juga menyukai