Anda di halaman 1dari 3

Lingkaran Emas Pribadi

(Golden Circle)

Nama : Isus Yusrina Azizah


Asal Kota/Kabupaten : Kuningan
Provinsi : Jawa Barat

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)


Filosofi dapat membantu kita memperluas bidang kesadaran kita untuk menjadi lebih aktif,
lebih tajam, lebih kritis, dan lebih cerdas. Dalam pendidikan nasional kita, berbagai upaya
pembaharuan pendidikan nampak lebih cenderung bersifat tambal sulam dan parsial tanpa
bingkai yang jelas, padahal tujuan atau muara penyelenggaraan pendidikan nasional tidak
boleh menyimpang dari dasar falsafah dan tujuan pendidikan nasional.

Agar penyelenggaraan dan usaha-usaha pembaharuan pendidikan nasional, termasuk usaha-


usaha mengatasi permasalahan-permasalahan pendidikan nasional ada dasar acuan tunggal
yang jelas, kita perlu memiliki pedoman yang dapat dijadikan rujukan fiosofis, yaitu Filosofi
Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional kita perlu senantiasa mengelorakan pengembangan ”Indonesian spirit”


(nasionalisme) dan ilmu dan teknologi yang tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa
Indonesia yang dalam proses pembentukan, sehinggga kita menjadi bangsa yang maju,
bermartabat, dan memiliki jati diri yang kokoh dan dinamis, dan dapat menjawab tantangan
nasional dan global. Keprihatinan dalam pendidikan nasional kita sekarang adalah banyak
orang (anak) ”pinter” tetapi tidak ”berkarakter”.

Menjadi seorang guru adalah anugerah yang sangat terindah, guru adalah profesi yang sangat
mulia, yang memiliki keunikan tersendiri dalam mengemban tugas dan amanah tersebut.
Seorang pendidik dan seluruh warga sekolah harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan
kepada peserta didik sehingga melahirkan peserta didik yang pemikirannya penuh dengan
kebijaksanaan dalam menyikapi kehidupan dimasa yang akan datang. Pendidikan harus
menghargai keragaman dan memerdekakan pembelajaran, setiap peserta didik memiliki
keunikan masing-masing. Setiap peserta didik memiliki potensi yang mereka bawa sejak lahir.
Seorang pendidik dan seluruh warga sekolah harus mampu mengidentifikasi dan membaca
keunikan dan potensi tersebut, sehingga murid dapat merasakan konsep merdeka belajar.

Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat menginspirasi dan menambah wawasan


pengetahuan dan semangat saya untuk segera melakukan perubahan dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki
Hajar Dewantara dapat terwujud dengan menerapkan merdeka belajar, kemerdekaan belajar
yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk senyaman mungkin dalam suasana
bahagia tanpa adanya rasa tertekan. Merdeka belajar yang berorientasi dan berpusat kepada
peserta didik dengan pendekatan pendidikan yang holistik.

HOW (strategi dan kebutuhan)


Kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya. Agar
mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam konteks pembelajaran sekarang,
kita harus bekali siswa dengan kecakapan abad 21. Budi pekerti harus menjadi bagian tak
terpisahkan. Guru harus senantiasa memberikan teladan baik bagi siswanya.

Dalam pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka
bermain. Lihatlah ketika anak-anak bermain pasti yang mereka rasakan kegembiraan. Semua
itu membuat kesan membekas di hati dan pikirannya. Guru harus memasukan unsur
permainan dalam pembelajaran. Agar siswa senang dan tidak mudah bosan. Apalagi
permainan tradisional. Selain mendidik sekaligus bisa mengajak anak melestarikan
kebudayaan.

Hal terpenting yang harus dilakukan guru adalah menghormati dan memperlakukan anak
dengan sebaik-baiknya. Sesuai kodratnya, melayani dengan tulus, memberikan teladan (ing
ngarso sung tulodo), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan
dorongan (tut wuri handayani). Menuntun mereka menjadi pribadi terampil, berakhlak mulia
dan bijaksana.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)


Ada beberapa hal yang bisa diterapkan, agar kelas mencerminkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Diantaranya: Meningkatkan kredibilitas saya (perilaku yang diteladani) serta
kedisiplinan waktu. Pembelajaran dirancang untuk mendorong banyak berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Memperkokoh basis pendidikan karakter dan mengembangkan budi
pekerti anak.
Setiap penguatan tugas akan dikaitkan kebutuhan dan minat setiap siswa. Selalu
berkomunikasi dengan rekan guru, kepala sekolah, orang tua, dan stakeholder untuk
pengembangan kualitas pembelajaran anak.

Sebagai pendidik saya ingin bisa mengajak rekan guru dan sekolah untuk kreatif.
Mengembangkan ide-ide inovatif, menghasilkan karya bermakna, bermanfaat, dan
berdampak untuk masa depan anak. Ayo guru bergerak mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan
bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab.

Yang langsung saya bisa terapkan adalah bagaimana saya bisa meramu materi pelajaran
dengan metode yang tepat. Saya akan membuat media belajar yang menarik, saya akan
membuat dan memberikan stimulus untuk mempelajari materi yang menarik juga dan dekat
dengan lingkungan siswa. Saya akan memberikan ruang untuk siswa berdiskusi dan
mengeluarkan pendapat. Saya juga akan lebih banyak menggunakan sumber belajar dari
lingkungan sekitar yang bersifat kontekstual

Anda mungkin juga menyukai