Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Kritis tentang pemikiran KHD 1.1.a.4.

Halo assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh saya Putri Damayanti guru bahasa Inggris di SMK
Bani muslim pasti Saat ini saya sedang mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 4

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan tanggapan refleksi kritis saya terhadap pemikiran Ki
Hajar Dewantoro tentang pendidikan. Selain itu saya juga ingin berbagi hal apa saja yang saya lakukan
agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantoro dapat terwujud.

Menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan. Namun pendidik sebagai Pamong dalam memberi
tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya sendiri.

Menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam sendiri berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada. Kita tidak dapat
menyamakan proses belajar antara anak yang hidup didaerah pesisir dengan yang hidup di daerah
pegunungan. Jika kita melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan Global menekankan pada
kemampuan anak untuk memiliki keterampilan abad 21.

Namun kihajardewantoro juga mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan
tetap mengutamakan kearifan lokal budaya Indonesia. Maksudnya adalah muatan dan konten
pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini
mengarah kepada pendidikan holistik bagi siswa yakni pendidikan yang mengembangkan semua dimensi
manusia tidak hanya kemampuan akademik tetapi juga fisik emosional spiritual kreativitas dan aspek
kecerdasan majemuk lainnya secara holistik dan seimbang.

Kihajardewantoro membuat tiga semboyan bagi para pengajar dalam dunia pendidikan Indonesia
semboyan tersebut adalah Ing Ngarsa Sung tulodo yang artinya seorang pendidik harus mampu
memberikan teladan yang baik. Berikutnya Ing madya mangun karsa yang artinya seorang pendidik
harus mampu menciptakan prakarsa atau ide serta membangkitkan atau membentuk niat orang-orang
yang ada disekitarnya untuk terus maju dan melakukan inovasi. Sedangkan yang ketiga Tut Wuri
Handayani yang berarti seorang pendidik harus dapat memberikan motivasi serta dorongan untuk
semangat kerja bagi orang lain yang ada di sekitarnya.

Hal yang saya lakukan sebagai pembelajar merdeka adalah tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik
tidak sekedar memberitahu atau menginstruksikan saja tetapi juga memberi contoh tauladan lewat
perbuatan sehari-hari sehingga setidaknya mereka memiliki seorang role model.

Sebagai pendidik saya juga menyadari bahwa setiap siswa itu unik dan spesial serta memiliki potensi
dalam diri mereka masing-masing. Selain itu saya berusaha membimbing mereka untuk lebih mengenal
dirinya sendiri menyadari potensi-potensi yang ada dalam dirinya serta berdamai dengan
kekurangannya.
Saya juga memotivasi mereka untuk terus mengasah hardskill dan softskill untuk menunjang karir
mereka di masa depan mewujudkan karakter Pancasila agar mereka menjadi insan yang berguna bagi
masyarakat.

Sekian dari saya terima kasih wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai