Anda di halaman 1dari 3

RUANG KOLABORASI

NAMA KELOMPOK:
LALU IRFAN ABDUL MANAF E4R12310129

MAINUN LESTARI HIDAYATI E4R12310130

MAULIDIYA DWI ANJANI E4R12310131

NI MADE AYU ULANDARI E4R12310133

TARMIZI E4R12310137

Hasil Diskusi Kelompok

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang
sejalan dengan pemikiran KHD?

Jawab

Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya di daerah kami yang sejalan
dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu :

a. kegiatan gotong royong

(kerjabakti membersihkan lingkungan sekitar, gotong royong saling membantu ketika ada
tetangga yang hajatan/orang meninggal). Di kota Mataram juga terdiri dari orang-orang
dengan latar belakang yang berbeda-beda (suku, daerah, agama, dan budaya). Meskipun
berbeda namun tetap menjunjung tinggi toleransi.

b. Kebersamaan dan Solidaritas

Kebersamaan dan solidaritas merupakan nilai sosio-kultural yang kuat di daerah.


Pemikiran KHD tentang pendidikan yang humanis dan berlandaskan kemandirian dapat
diterapkan dengan membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara peserta
didik, serta mengajarkan mereka untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.

c. Penghargaan terhadap Budaya Lokal

Di daerah saya, terdapat kekuatan konteks sosio-kultural dalam bentuk penghargaan


yang tinggi terhadap budaya local. Pemikiran KHD tentang pentingnya menghormati
dan melestarikan budaya lokal dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah. Sehingga membantu dalam membentuk karakter peserta didik yang
memiliki rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya daerah.
d. Keterlibatan Masyarakat dalam Pendidikan

Pemikiran KHD tentang pentingnya peran masyarakat dalam pendidikan dapat sejalan
dengan kekuatan konteks sosio-kultural di daerah. Masyarakat di daerah saya aktif
terlibat dalam kegiatan pendidikan, seperti melibatkan tokoh masyarakat dan orang tua
dalam mendukung proses pembelajaran dan membentuk karakter peserta didik.

e. Adat Istiadat dan Norma Sosial yang Dihormati

Di daerah saya, adat istiadat dan norma sosial memiliki peran yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Pemikiran KHD tentang konsep menuntun dan menghormati
adat istiadat dapat dikontekstualkan dengan kekuatan konteks sosio-kultural di daerah.
Sehingga membantu dalam membentuk karakter peserta didik yang memiliki sikap
hormat dan patuh terhadap adat istiadat dan norma sosial yang berlaku. Dalam upaya
membangun pendidikan yang berkualitas, integrasi antara pemikiran Ki Hajar
Dewantara dan kekuatan konteks sosio-kultural di daerah kita adalah kunci kesuksesan.
Melalui pendidikan yang menghargai warisan budaya sambil merespons tuntutan
zaman, kita membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga
berdaya dalam menghadapi tantangan dunia modern. Pemikiran KHD dan kekayaan
sosio-kultural lokal saling melengkapi, menghasilkan landasan yang kokoh bagi
pengembangan karakter, kreativitas, dan kepedulian sosial. Generasi penerus kita,
dengan pemahaman yang mendalam tentang akar budaya dan nilai-nilai universal, akan
mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Maka, mari bersama-sama
merajut pendidikan yang menggali esensi kearifan lokal sekaligus menginspirasi
pemikiran inovatif. Dengan memadukan warisan budaya dan pemikiran progresif, kita
membentuk masa depan yang gemilang bagi daerah kita, dengan generasi penerus yang
memiliki identitas kuat, semangat bertransformasi, dan kesadaran akan nilai-nilai luhur
dalam konteks sosio-kultural di daerah kita.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur


kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya
di daerah Anda?

Jawab

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat di kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur,


kearifan budaya dearah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik
sebagai individu, sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya
di daerah saya yaitu gotong royong dan peduli terhadap sesama serta peduli terhadap
lingkungan. Multikultural budaya yang ada di Kota Mataram akan menunjang
pengembangan nilai-nilai luhur yang menjadi penguatan karakter murid sebagai individu
dan sebagai anggota masyarakat. Sebagaian besar masyarakat kota Mataram telah
menunjukkan wujud nyata penerapan nilai religius, toleransi, gotong royong,
nasionalisme dan kejujuran.
3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau
sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat
diterapkan.

Jawab

Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa pendidikan merupakan panduan dalam
perjalanan pertumbuhan anak-anak. Peran kita sebagai pendidik hanya sebatas
membimbing dan mengarahkan perkembangan potensi-potensi peserta didik agar
mereka dapat mengasah perilaku mereka, bukan mengubah esensinya. Berdasrkan
pemaparan tersebut, kesepakatan kami terkait kekuatan pemikiran KHD yang
menebalkan laku peserta didik di kelas adalah Nilai Moral. Hal ini didasari oleh tingkah
laku yang baik sangat membutuhkan nilai moral.

Anda mungkin juga menyukai