Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

ANGKATAN 6
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KEKUATAN KONTEKS SOSIO-KULTURAL DI DAERAH


YANG SEJALAN DENGAN PEMIKIRAN KHD

Oleh
KELOMPOK A
1. Afrizki Emilda
2. Binti Solbiah
3. Fitra Wisnu Ilhami
4. Sartini
Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur) di
daerah Lampung yang sejalan dengan pemikiran KHD
Konteks
Sosio-
Pemikiran
Kultural Sakai sambayan
KHD “Dalam melakukan
pembaharuan yang Daerah dalam bahasa Lampung
terpadu, hendaknya selalu Lampung diartikan sebagai gotong
diingat bahwa segala royong, tolong-menolong,
kepentingan anak-anak bahu-membahu, dan saling
didik, baik mengenai memberi terhadap sesuatu
kemasyarakatannya, jangan yang diperlukan oleh
sampai meninggalkan orang lain. Konsep saling
segala kepentingan yang memberi diberi
berhubungan dengan berdasarkan dari apa yang
kodrat keadaan, baik pada telah dilakukan atau
alam maupun zaman” diberikan sehingga
tercipta saling mengisi dan
saling mengerti
antarsesama
Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur) di
daerah Lampung yang sejalan dengan pemikiran KHD
Sakai sambayan adalah gerakan pendidikan karakter untuk
menumbuhkan sifat dapat saling tolong menolong dengan
menjunjung tinggi semangat saling menghargai dan saling peduli
terhadap orang lain yang terintegrasi dalam kegiatan sekolah
seperti membersihkan kelas dengan membentuk regu piket,
membuat taman kelas, dan menghias kelas, berdiskusi bersama teman
untuk memecahkan suatu masalah sehingga peserta didik dapat
tumbuh sesuai kodrat alam
dan kodrat zamannya.
Konteks Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang
Relevan dengan Program Sakai Sambayan

Sesuai Kodrat
PendidikanAlam
Merdeka dan Kodrat
Karakter
Belajar
Zama
1. Pendidikan Karakter

Tradisi sakai sambayan dikatakan sebagai Contoh penerapan pendidikan karakter


pendidikan karakter karena implementasinya yang dikembangkan dalam tradisi sakai
siswa mampu berkolaborasi dengan orang lain sambayan (gotong royong):
dan secara proaktif mengupayakan pencapaian
kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang  Peduli/tanggap terhadap lingkungan
ada dalam masyarakatnya.  Tanggung jawab terhadap tugas
kelompok
Menurut KI Hadjar Dewantara, budi pekerti atau  Menghargai keputusan Bersama
watak atau karakter merupakan perpaduan
antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak
atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga.

Sakai sambayan membentuk karakter peserta


didik melalui gotong royong.
2. Merdeka Belajar

Tradisi sakai sambayan mendukung Contoh penerapan tradisi sakai sambayan


kebebasan murid mengembangkan yang disesuaikan dengan merdeka
kemampuan dan kreatifitasnya dalam belajar yaitu proses pembelajaran terjadi
bekerja sama seperti kegiatan tidak hanya di dalam kelas, namun
membersihkan kelas dengan membentuk peserta didik juga dapat belajar di luar
regu piket, membuat taman kelas, dan kelas seperti membuat taman kelas.
menghias kelas. Peserta didik dalam
bekerja sama dapat berkreatifitas sesuai
pilihannya, mereka dibebaskan berpikir
kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan Kodrat Alam dan Zaman

Dalam proses pembelajaran, sakai Contoh penerapan tradisi sakai sambayan


sambayan (gotong royong) mampu sesuai kodrat alam, pembelajaran
membuat peserta didik tanggap terhadap disesuaikan dengan kondisi lingkungan
lingkungan, memahami dan sekolah dan rumah siswa. Seperti di
menghargai lingkungan sosialnya, untuk sekolah kami lingkungannya dekat dengan
memunculkan situasi yang sejalan dengan laut, maka siswa dibimbing untuk selalu
kesejahteraan lingkungan sosialnya. Selain membersihkan laut secara gotong royong.
itu, sakai sambayan juga mengembangkan
kompetensi komunikasi untuk mencapai Penerapan tradisi sakai sambayan sesuai
tujuan Bersama, kolaborasi, berpikir kritis, zaman contohnya sekolah menjadi bersih
dan berkreativitas sesuai dengan dan nyaman
keterampilan abad 21.
Salah satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku
murid di kelas atau sekolah sesuai dengan konteks sosial
budaya di Lampung

Budi pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan
karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik
tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki
kesadaran sosial bahwa ia tak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika
membuat keputusan yang bertanggung jawab dalam kemerdekaan dirinya dan
kemerdekaan orang lain.

Selaras dengan tradisi sakai sambayan yang merupakan pendidikan karakter, karena
implementasinya siswa mampu berkolaborasi dengan orang lain dan secara proaktif
mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada
dalam masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai